• Tidak ada hasil yang ditemukan

Politik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Analisis: PT. Toba Pulp Lestari, Toba Samosir)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Politik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Analisis: PT. Toba Pulp Lestari, Toba Samosir)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam bab ini akan menyajikan analisis tentang gambaran secara garis besar hasil penelitian sekaligus menganalisis data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan penelitian

.

BAB IV: PENUTUP

Dalam bab ini berisi mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisis data pada bab-bab sebelumnya serta saran yang diperoleh.

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Kabupaten Toba Samosir

(2)

Bupati Toba Samosir. Pada saat itu, sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten adalah Drs. Parlindungan Simbolon. Setelah Kabupaten Toba Samosir diresmikan diangkat Ketua DPRD Sementara adalah M.P. Situmorang, selanjutnya dilakukan pemilihan yang hasilnya adalah Ketua Drh. Unggul Siahaan dan Wakil Ketua M.A. Simanjuntak dan Wakil Ketua Drs. L.P. Sitanggang.

Pada tahun 1999, dilaksanakan pemilihan umum di Indonesia, dengan hasil menetapkan 35 anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir, serta menetapkan pimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir masa bhakti 1999 – 2004 yaitu : Ketua Ir. Bona Tua Sinaga dan Wakil Ketua masing – masing adalah Sabam Simanjuntak, Drs. Vespasianus Panjaitan dan Letkol W. Nainggolan. Pada tahun 2000 diadakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir, dengan hasil pemilihan, menetapkan Drs. Sahala Tampubolon sebagai Bupati dan Maripul S. Manurung, SH., sebagai wakil Bupati Toba Samosir, masa bhakti 2000 – 2005, pelantikan dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2000 di Balige.Pada awal pembentukannya, kabupaten ini terdiri atas 13 (tiga belas) kecamatan, 5 (lima) kecamatanpembantu, 281 desa dan 19 kelurahan, dengan batas wilayah adminisrasi adalah sebagai berikut:

(3)

Sebelah Barat : Kabupaten Dairi

Seiring dengan perjalanan pemerintahan di kabupaten ini jumlah kecamatan mengalami perubahansecara bertahap. Pada awal tahun 2002 dibentuk 5 kecamatan baru yakni pendefinitifan 4 (empat)kecamatan pembantu menjadi 4 (empat) kecamatan defenitif dan pembentukan 1 (satu) kecamatan baru.Kelima kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ajibata, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kecamatan Uluan,Kecamatan Ronggur Ni Huta dan Pembentukan Kecamatan Borbor yang dimekarkan dari KecamatanHabinsaran.

(4)

Sitiotio di Kabupaten Toba Samosir.Perkembangan dan pembentukan wilayah tidak sampai disini saja, perubahan-perubahan lainsemakin banyak terjadi seperti isu pemekaran kembali Kabupaten Toba Samosir menjadi 2 (dua)kabupaten. Isu ini berkembang seiring dengan situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan politik yangberkembang pada saat itu. Perkembangan kondisi sosial, ekonomi, dan politik dimasyarakat menginginkanKabupaten Toba Samosir dimekarkan kembali menjadi Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Samosir(meliputi seluruh kecamatan yang ada di Pulau Samosir dan sebagian pinggiran Danau Toba di Daratan PulauSumatera) dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan guna mengejar ketertinggalan dari daerah lain.

(5)

Desa dan 19 Kelurahan mengalami perubahan baik jumlah kecamatan, desadan kelurahan, jumlah penduduk, luas wilayah, dan batas-batas wilayah secara signifikan yakni menjadi 11Kecamatan 179 Desa dan 13 Kelurahan. Sedangkan Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 102 Desadan 6 Kelurahan.Pemekaran wilayah selanjutnya terjadi pada Kecamatan Silaen dengan melahirkan KecamatanSigumpar sesuai Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004. Banyak alasan yang mempengaruhi terjadinyapemekaran wilayah kecamatan di Kabupaten Toba Samosir, antara lain : kondisi luas wilayah, jarak ke ibukota kabupaten, letak geografis, dikaitkan juga dengan kondisi ketertinggalan dan dorongan keinginan sertatuntutan masyarakat itu sendiri.Ada beberapa hal yang memperlihatkan kuatnya keinginan dan aspirasi masyarakat untuk maju,antara lain terlihat pada masyarakat Kecamatan Borbor dimana permintaan pemekaran diikuti denganpenyerahan lahan lokasi perkantoran dan penyediaan sarana gedung kantor kecamatan baru secara swadayaoleh masyarakat. Kondisi ini dinilai pemerintah sebagai bukti kesungguhan masyarakat yang mendambakanwilayahnya dimekarkan menjadi kecamatan baru.

(6)
(7)

Pada tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melaksanakan pemekaran kecamatan. Dari 11kecamatan, dimekarkan kecamatan baru yakni Kecamatan Tampahan pemekaran dari Kecamatan Balige,Kecamatan Siantar Narumonda pemekaran dari Kecamatan Porsea, dan Kecamatan Nassau pemekaran dariKecamatan Habinsaran. Pemekaran ketiga kecamatan baru tersebut ditetapkan dengan Peraturan DaerahKabupaten Toba Samosir Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pembentukan Kecamatan Siantar Narumonda,Kecamatan Nassau, Kecamatan Tampahan.Pada tahun 2008 juga terjadi pemekaran kecamatan karena tingginya aspirasi masyarakat dalampemerataan pembangunan. Adapun kecamatan yang dimekarkan adalah Kecamatan Parmaksian pemekarandari Kecamatan Porsea dan Kecamatan Bonatua Lunasi pemekaran dari Kecamatan Lumbanjulu yangditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor : 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kecamatan Parmaksiandan Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba Samosir. Pada tahun 2008 juga telah dilakukan pemekarandesa sebanyak 24 (dua puluh empat) desa.

(8)

administrasi pemerintahan Kabupaten Toba Samosir terdiri dari 16 (enam belas) kecamatan, 13 (tigabelas) kelurahan dan 231 (dua ratus tiga puluh satu) desa.Pada tanggal 9 April 2009 telah dilaksanakan Pemilu Legislatif dan di Kabupaten Toba Samosirmenghasilkan 25 Anggota DPRD Kabupaten Toba Samosir yang dilantik pada tanggal 15 Desember 2009dengan menetapkan pimpinan DPRD sementara yakni Sahat Panjaitan sebagai Ketua, Djojor Tambunan danRahmat Kurniawan Manullang sebagai Wakil Ketua dan pada tanggal 3 Maret 2010 yang lalu telah ditetapkanmenjadi Pimpinan DRPD Kabupaten Toba Samosir defenitif untuk Periode Masa Jabatan 2009-2014 denganKeputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/93/KPTS/2010 tentang Peresmian PengangkatanPimpinan DPRD Kabupaten Toba Samosir Masa Jabatan 2009-2014.

(9)

SamosirProvinsi Sumatera Utara dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 132.12.278 Tahun2010 tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan Wakil Bupati Toba SamosirProvinsi Sumatera Utara yaitu pasangan Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir Bapak Pandapotan KasminSimanjuntak dan Liberty Pasaribu, SH., M.Si., dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara Bapak H. Syamsul Arifin,SE melalui Rapat Paripurna Istimewa DPRD yang bertempat di Gedung DPRD Kabupaten Toba Samosir-Balige.Sejalan dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir, Bapak Pandapotan KasminSimanjuntak dan Liberty Pasaribu, SH., M.Si., untuk melaksanakan Visi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir 5(lima) tahun ke depan yaitu : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Toba Samosir yang memiliki rasa Kasih,Peduli, dan Bermartabat” sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011-2015. Adapun yang menjadi Misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir adalah35

1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. :

2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

3. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

35

(10)

4. Meningkatkan pembangunan infrastruktur. 5. Mewujudkan pengembangan ekonomi rakyat.

6. Mengoptimalkan serta memanfaatkan sumber daya alam.

7. Memelihara stabilitas kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan dinamis.

Gambar 2.1 Lambang Daerah Kabupaten Toba Samosir Sumber: Pemerintah Kabupaten Toba Samosir

• Lambang berbentuk Lonjong dengan satu tangkai kapas disebelah kanan berjumlah 17 kantum dan disebelah kiri satu tangkai padi berjumlah 45 butir melambangkan tanggal dan tahun bersejarah yaitu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia serta menggambarkan tujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

(11)

• Perisai segi lima melambangkan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia.

• Rumah adat melambangkan bahwa Kabupaten Dati II Toba Samosir merupakan suatu rumah tangga atau suatu daerah otonom yang mempunyai otonom atau hak dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan Peraturan perundangan yang berlaku. Rumah tersebut mempunyai bentuk dan ciri sebagai berikut;

• Tiang kiri kanan yang menandakan bahwa Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir ditetapkan dengan Undang-Undang nomor 12 tahun 1998, anak tangga berjumlah lima tingkatan, rusuk tiang tiga dipadu dengan satu helai ulos, yang melengkung rumbai sembilan dikiri dan dikanan sisi bawah menandakan bahwa Kabupaten Dati II Toba Samosir diresmikan pada tanggal 9 maret 1999 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia bertempat di Kantor Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara di Medan.

(12)

• Rumah adat dalam perisai segi lima dilatarbelakangi oleh lukisan-lukisan, bukit barisan, Danau Toba dan Pulau Samosir menggambarkan bahwa diwilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir terdapat berbagai potensi alam yang dapat dikembangkan untuk Kemakmuran masyarakat.

• Pisau Halasan menggambarkan bahwa Toba Samosir adalah termasuk lokasi perjuangan dan Tempat makam Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja.

• Hutan dan Lahan Hijau menggambarkan areal Pertanian yang subur.

• Tungkot Balehat Raja menggambarkan bahwa masyarakat Toba Samosir selalu mengingingkan pemimpin yang bijaksana dan berwibawa.

• Pustaha dan Sipun melambangkan harapan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pendidikan sebagai wujud dari salah satu filosofi masyarakat batak yakni “Anakhonhi Do Hamoraon Di ahu”

A.1Strategi, Prioritas dan Arah Kebijakan Kabupaten Toba Samosir

Adapun yang menjadi Strategi, Prioritas dan Arah Kebijakan Kabupaten Toba Samosir adalah36

Strategi pembangunan daerah adalah upaya–upaya yang dilakukan dalam mengimplementasikan visi dam misi Kepala daerah. Berdasarkan kekuatan,

:

1. Strategi Pembangunan Daerah

(13)

kelemahan, tantangan dan peluang serta berbagai faktor yang mempengaruhi pencapaian misi pembangunan Kabupaten Toba Samosir, maka disusun strategi pokok yang akan dilaksanakan pada periode 2011–2015 adalah:

1. Pemantapan pelaksanaan otonomi daerah yang berpegang pada hak dan kewajiban pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan daerah;

2. Peningkatan kompetensi sumber daya aparatur daerah dan kesejahteraannya;

3. Memantapkan pembangunan ekonomi kerakyatan yang merupakan tulang punggung perekonomian daerah dengan mengupayakan mobilisasi kemandirian kearifan lokal masyarakat pada sektor pertanian, budaya, pariwisata dan industri kerajinan rumah tangga;

4. Peningkatan ketersediaan dan keberfungsian jangkauan layanan sarana prasarana sektor pendidikan serta melakukan pemerataan jumlah dan komposisi tenaga kependidikan di seluruh kecamatan.

(14)

6. Pembangunan sektor kesehatan akan dilakukan dengan meningkatkan jangkauan layanan ketersediaan dan keberfungsian sarana prasarana kesehatan serta adanya pemerataan jangkauan layanan kesehatan di seluruh kecamatan baik dalam hal tenaga kesehatan, fasilitas gedung dan sarana prasarana pendukung.

7. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, Infrastruktur sanitasi permukiman/perumahan meliputi drainase, air limbah, air bersih dan persampahan;

8. Mengupayakan pemanfaatan potensi sumber daya alam yang mengedepankan terciptanya kelestarian lingkungan (Sustainable Yield) dan pencegahan terhadap pencemaran lingkungan hidup dari berbagai aktifitas pembangunan.

9. Penataan dan pengembangan budaya dan kearifan lokal dalam pembangunan kehidupan sosial dan politik ;

10. Pembangunan kondisi keamanan yang diarahkan pada terciptanya rasa aman dan damai.

2. Prioritas Pembangunan

(15)

diukur tingkat keberhasilannya. Tujuh prioritas pembangunan di bawah ini bertujuan untuk menghadapi tantangan masa kini dan masa yang akan datang. Ketujuh prioritas pembangunan yaitu:

1. Pemerintahan yang bersih dan berwibawa; 2. Kesehatan;

3. Pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia; 4. Infrastruktur;

5. Pengembangan ekonomi rakyat; 6. Pengembangan sumber daya alam; 7. Stabilitas kehidupan masyarakat.

3. Arah Kebijakan Umum Pembangunan Daerah

Mengacu pada tantangan yang dihadapi baik dewasa ini maupun dalam lima tahun mendatang, maka arah kebijakan umum pembangunan Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut:

(16)

kemiskinan, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaga dan terpeliharanya lingkungan hidup;

2. Arah kebijakan umum untuk mewujudkan masyarakat yang bermartabat dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum yang didasarkan pada peraturan/ketentuan hukum yang berlaku sehingga tercipta suatu pemerintahan yang stabil, efektif, efisien, transparan dan demokratis.

A.2Kabupaten Toba Samosir dalam Angka

Tabel 2.1Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Toba Samosir

Kecamatan

Banyaknya

Jumlah

Desa Kelurahan

(1) (2) (3) (4)

01. Balige 29 6 35

02. Tampahan 6 - 6

03. Laguboti 22 1 23

04. Habinsaran 21 1 22

05. Borbor 15 - 15

06. Nassau 10 - 10

07. Silaen 23 - 23

08. Sigumpar 9 1 10

(17)

10. Pintu Pohan Meranti 7 - 7

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Tabel 2.2Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk dan KepadatanPenduduk di Kabupaten Toba Samosir

(18)

10. Pintu Pohan Meranti 277,27 1 688 7 137 25,74

11. Siantar Narumonda 22,20 1 479 5 767 259,77

12. Parmaksian 45,98 2 603 10 375 225,64

13. Lumban Julu 90,90 2 107 8 227 90,51

14. Uluan 109,00 2 147 8 103 74,34

15. Ajibata 72,80 1 835 7 301 100,29

16. Bonatua Lunasi 57,74 1 350 5 090 88,15

Jumlah 2 021,80 43 479 174 865 86,49

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Tabel 2.3 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Toba Samosir

Jenis Penerimaan

2012

(Rp)

(1) (2)

1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Yang Lalu 2 416 802 823,36

2. Pajak Daerah 3 540 439 597,86

3. Retribusi Daerah 7 006 386 300

4. Hasil Perusahaan Milik Daerah &

Pengelolaan Kekayaan 2 640 029 243

5. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah 3 355 827 034

6. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 23 524 948 569

7. Dana Alokasi Umum 387 623 169 000

(19)

9. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah 176 271 243 704

Jumlah 658 498 616 271,22

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir Tahun 2012

Tabel 2.4 Realisasi Pengeluaran Daerah Kabupaten Toba Samosir

Jenis Pengeluaran

2012

(Rp)

(1) (2)

1. Belanja Tidak Langsung 350 987 744 222

1.1. Belanja Pegawai 329 314 043 004

1.2. Belanja Hibah 4 871 884 000

1.3. Belanja Bantuan Sosial 1 744 500 000

1.4. Belanja Bantuan Keuangan 13 857 972 130

1.5. Belanja Tidak Terduga 1 199 344 800

2. Belanja Langsung 268 909 259 931

2.1. Belanja Pegawai 16 215 656 979

2.2. Belanja Barang dan Jasa 98 712 735 836

2.3. Belanja Modal 153 980 867 116

Jumlah 6197 003 865

(20)

B. Sejarah PT. Toba Pulp Lestari

PT Toba Pulp Lestari Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta No. 329 tanggal 26 April 1983 dari Misahardi Wilamarta, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-5130.HT01-01 TH.83 tanggal 26 Juli 1983, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1984, Tambahan No 1176.

Status Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat persetujuan dengan Surat Pemberitahuan Tentang Keputusan Presiden RI No. 07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990 dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.

(21)

menjadi Rp 1 ribu per lembar. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-2652.HT. 01.04.TH.90 tanggal 20 Mei 1990.

Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan mengenai perubahan nama perusahaan dari PT Inti Indorayon Utama Tbk menjadi PT Toba Pulp Lestari Tbk dan penurunan modal dasar dari Rp 2.000.000.000 menjadi Rp 1.688.307.072 dicatat dalam akta No. 61 tanggal 20 Pebruari 2001 dari Linda Herawati, SH., notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C-06519.HT.01.04.TH.2001 tanggal 23 Agustus 2001. Dan perubahan anggaran dasar perusahaan berdasarkan akta No. 61 tanggal 18 Juli 2003 dari Linda Herawati, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut kemudian telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Laporan Penerimaan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. C-21113.HT.01.04.TH.2003 tanggal 5 September 2003.

(22)

Keputusan Bapepam LK dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-178/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Perubahan tersebut kemudian telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. AHU-50872.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 21 Oktober 2009.

Perusahaan berdomisili di Medan, Sumatera Utara, dengan pabrik berlokasi di Desa Sosor Ladang, Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Kantor terdaftar Perusahaan beralamat di Uniplaza, East Tower, Lantai 7, Jl. Letjen. Haryono MT No. A-1, Medan.

Kegiatan Utama Perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon (viscose rayon), mendirikan, menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri tersebut, serta mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989. Saat ini Perusahaan hanya memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri37

.

(23)

Areal konsesi PT. Toba Pulp Lestari Tbk terdiri dari 6 sektor yang masing-masing sektor berada pada wilayah geografis yang terpisah yaitu:

a. Sektor Tele berada pada Kabupaten Samosir yang meliputi Kecamatan H. Boho, Sumbul, Parbuluan, Kerajaan, Sidikalang dan Salak.

b. Sektor Padang Sidempuan berada pada Kabupaten Tapanuli Selatan yang meliputi Kecamatan Padang Bolak, Sosopan, Padang Sidempuan, dan Sipirok.

c. Sektor Aek Nauli berada pada Kabupaten Simalungun yang meliputi Kecamatan Dolok Panribuan, Tanah Jawa, Sidamanik dan Jorlang.

d. Sektor Habinsaran berada di Kabupaten Toba Samosir yang meliputi kecamatan Siborong-borong, Sipahutar, Habinsaran, Silaen dan Laguboti.

e. Sektor Tarutung berada di Kabupaten Tapanuli Utara yang meliputi Kecamatan Dolok Sanggul, Sipaholon, Onan Gajang, Parmonangan, Adian Koting, Gaya Baru, Tarutung, Lintong Nihuta dan Sorkam.

(24)

B.1 Visi dan Misi PT. Toba Pulp Lestari

Adapun yang menjadi Visi dan Misi dari PT. Toba Pulp Lestari adalah38

1. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan. :

Visi :

Menjadi salah satu pabrik Pulp Eucalyptus yang dikelola dengan terbaik, menjadi supplier yang disukai oleh pelanggan kami dan pemilik perusahaan yang disukai para karyawan.

Misi :

2. Produser dengan biaya yang efektif.

3. Memaksimalkan keuntungan untuk pemangku kepentingan dan memberikan kontribusikepada pengembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar dan regional.

4. Menciptakan nilai melalui teknologi modern, pengetahuan industri dan sumber daya manusia.

(25)

Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal

No.627/INDUSTRI/1995 dan Surat Keputusan Menteri kehutananRepublik Indonesia No. 493/Kpts-II/92 jo. SK No. 58/Menhut-II/201139.

B.2 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari

Adapun struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari dapat dilihat melalui gambar dibawah ini:

Bagan 2.1 Struktur Organisasi PT. Toba Pulp Lestari Sumber: Annual Report PT. Toba Pulp Lestari

BoC (Board of Commissioners)

Komisaris Utama : Tjhi Min Sin

Komisaris : Drs. Sabam Leo Batubara

Komisaris Independen : Lundu Panjaitan, SH. MA Komisaris Independen : Lennardi P. Anggijono

BoD (Board of Directors)

Direktur Utama : Benjamin J. Mitai

(26)

Direktur : Juanda Panjaitan, SE Direktur/Corporate Secretary : Anwar Lawden, SH

Direktur : Drs. Leonard Hutabarat

Gambar

Gambar 2.1 Lambang Daerah Kabupaten Toba Samosir Sumber: Pemerintah Kabupaten Toba Samosir
Tabel 2.1Jumlah Desa/Kelurahan di Kabupaten Toba Samosir
Tabel 2.2Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk
Tabel 2.3 Realisasi Penerimaan Daerah Kabupaten Toba Samosir
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Lampiran : Surat Panitia Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah TA5. Asli

[r]

3.2 Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan bahan hasil samping dari pengolahan makanan dan minuman buah segar menjadi produk pangan yang ada di wilayah

Dari data yang diperoleh terdapat 70,31% siswa yang tekun mengerjakan tugas-tugas bahasa Indonesia untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru, 70,20% siswa belajar bahasa

dari asumsi dasar, norma-norma, dan/atau nilai-nilai individu yang berlaku dalam kelompok, atau organisasi tentang bagaimana berinteraksi dengan pihak lain, bekerja

2. Meminimumkan biaya pemesanan dan biaya pengadaan persediaan barang Pada dasarnya laporan inventori dimaksudkan untuk mengajukan informasi mengenai keadaan atau kondisi

“ Analisis Kepribadian Tokoh Utama dalam Novel Nayla karya Djenar Maesa Ayu Tinjauan Berdasarkan Psikologi Analitik C.G. Fakultas Sastra Universitas