• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 1203698 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKR 1203698 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Devi Andriani, 2016

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK KARYA PEMBANGUNAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut:

Gambaran Motivasi Belajar di SMK Karya Pembangunan Baleendah yang

telah diukur dengan menggunakan 8 (delapan) indikator berada pada kategori

sedang/cukup.

Gambaran Kompetensi Siswa di SMK Karya Pembangunan Baleendah yang

telah diukur dengan menggunakan nilai akhir 5 (lima) mata pelajaran produktif

berada dalam kategori rendah.

Motivasi belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kompetensi siswa pada mata pelajaran produktif Jurusan Administrasi

Perkantoran di SMK Karya Pembangunan Baleendah yang ditunjukkan oleh hasil

perhitungan dan analisis data. Sedangkan berdasarkan analisis korelasi yang telah

dilakukan, motivasi belajar memiliki pengaruh yang rendah terhadap kompetensi

siswa.

5.2. Saran

Variabel X (Motivasi Belajar) menunjukan hasil yang berada pada kategori

sedang/cukup. Namun masih ada beberapa indikator yang berada pada kategori

rendah. Berikut ini merupakan saran yang dapat penulis berikan terkait dengan

indikator yang memiliki skor rendah:

Indikator pertama yang memiliki skor rendah adalah mengenai durasi

kegiatan yang diukur oleh kemampuan mengikuti proses pembelajaran secara

menyeluruh, kemampuan mengikuti proses pembelajaran, dan lamanya waktu

belajar di rumah. Dalam hal ini, guru perlu kiranya menggunakan metode yang

tepat serta media pembelajaran yang menarik dan kreatif guna meningkatkan

minat siswa dalam belajar serta membuat mereka merasa nyaman selama kegiatan

(2)

88

Devi Andriani, 2016

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK KARYA PEMBANGUNAN BALEENDAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang tua mereka juga bisa dilakukan untuk dapat memantau aktivitas mereka

diluar sekolah.

Indikator selanjutnya yang memiliki skor terendah adalah mengenai

persistensi (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan yang diukur oleh kegiatan

dorongan atau upaya dalam menyelesaikan setiap kesulitan belajar yang ada dan

kemampuan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk memastikan bahwa

siswa tidak mengalami kesulitan dalam belajar, guru dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bisa berkomunikasi secara langsung, baik

didalam maupun diluar jam pelajaran.

Indikator ketiga yang memiliki skor terendah adalah mengenai devosi

(pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwa atau

nyawanya) untuk mencapai tujuan yang diukur oleh kesiapan serta pengorbanan

tenaga dan pikiran dalam belajar. Dalam hal ini, guru dapat memeriksa

perlengkapan serta catatan pelajaran yang dimiliki para siswa untuk memastikan

bagaimana kesiapan mereka dalam belajar.

Adapun indikator terakhir yang memiliki skor terendah adalah mengenai

tingkat aspirasi (maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya)

yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan yang diukur oleh keaktifan

dalam kegiatan pembelajaran, keinginan untuk berkompetensi, kesadaran untuk

tidak mencontek, dan keinginan untuk selalu terdepan dan unggul dalam belajar.

Penerapan sistem reward atau penambahan nilai bisa menjadi salah satu alternatif

yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan keaktifan siswa dikelas

sehingga mereka bisa semangat serta selalu berusaha untuk jadi yang terbaik.

Cara-cara atau kegiatan-kegiatan yang telah penulis sebutkan akan lebih

baik apabila dilakukan secara berkala. Hal ini karena motivasi dan kemampuan

yang dimiliki seseorang merupakan aspek yang sangat penting, sehingga harus

didukung dengan pengembangan dan pembinaan secara berkelanjutan. Motivasi

yang dimiliki seseorang bisa menjadi penyebab perilaku yang ia tunjukan dan

hasil dari pekerjaannya. Apabila perilaku tersebut efektif, maka hasil pekerjaan

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu penelitian ini bermaksud mempelajari bagaimana gambaraan pencapaian tugas perkembangan waria yang nampak berhasil memenuhi tugas-tugas perkembangan dewasa madya

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tenaga kerja tidak puas dengan 3 program Jamsostek yang diterapkan PT Biotis Nusantara yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja,

Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra.. Predikat-objek dalam Bahasa Indonesia: Keselarasan

Pengembangan Program Perkuliahan Metodologi Penelitian Berbasis Experiential Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Riset Kependidikan Sains Mahasiswa Calon Guru

Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

sebuah garis tetap dalam bidangnya, diputar mengelilingi garis tersebut, daerah itu.. akan membentuk sebuah

Sehubungan dengan hal tersebut diatas agar saudara dapat hadir dan membawa dokumen asli sesuai dengan yang di upload pada LPSE Polda Sumsel Pengadaan Makan Jaga Kawal