• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKR 1203626 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PKR 1203626 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

80

Susilawati, 2016

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil beberapa kesimpulan seperti yang dijabarkan sebagai berikut:

1. Gambaran manajemen kelas terdiri dari 3 dimensi yaitu: 1). perencanan

kurikulum berada pada kategori cukup efektif; 2). pengorganisasian proses

belajar mengajar berada pada kategori cukup efektif; dan 3). pengaturan

lingkungan berada pada kategori efektif. Hal tersebut membuktikan bahwa

rata-rata setiap dimensi dari manajemen kelas sudah menceminkan situasi

yang cukup efektif. Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian dalam

penelitian ini, diketahui bahwa dimensi pengaturan lingkungan memiliki

skor rata-rata tertinggi, sedangkan dimensi pengorganisasian proses belajar

mengajar memiliki skor rata-rata terendah.

2. Gambaran minat belajar siswa kelas XI administrasi perkantoran di SMK

Pasundan 1 Kota Bandung, diukur oleh 3 dimensi yaitu: 1) ketertarikan

untuk belajar berada pada kategori tinggi; 2) perhatian dalam belajar

berada pada kategori tinggi; dan 3) motivasi belajar berada pada kategori

sedang. Berdasarkan dimensi yang menjadi kajian penelitian ini, diketahui

bahwa dimensi perhatian dalam belajar memiliki skor rata-rata tertinggi,

sedangkan dimensi motivasi belajar memiliki skor rata-rata terendah.

3. Manajemen kelas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat

belajar siswa pada mata pelajaran administrasi perkantoran kelas XI SMK

(2)

81

Susilawati, 2016

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2. Saran

1. Dalam penelitian ini variabel X (manajemen kelas) memiliki hasil yang

menunjukan kategori cukup efektif. Namun terdapat dimensi yang masih

dianggap rendah dari variabel manajemen kelas yaitu dimensi

pengorganisasian proses belajar mengajar. Hal ini menjadi perhatian

khusus bagi guru dan pihak sekolah, fakta di lapangan bahwa guru belum

dapat menggunakan kemampuan dalam pengorganisasian proses belajar

mengajar secara maksimal, maka dari itu perlu adanya peningkatan dengan

cara melakukan pengawasan (monitoring) yang dilakukan kepala sekolah

atau wakil kepala sekolah terhadap guru dalam melaksanakan tugasnya

didalam kelas, menegakkan displin dengan pemberian sanksi bagi guru

yang tidak hadir dikelas atau meninggalkan kelas tanpa keterangan yang

jelas, selain itu dengan cara mengadakan seminar untuk para guru yang

tidak tahu atau belum mampu memanajemen kelas agar guru mampu

mengelola dan mengatur kelas khususnya mengenai peningkatan

menciptakan kondisi sosio emosional didalam kelas seperti tipe

kepemimpinan didalam kelas, penggunaan suara dan untuk mengetahui

bagimana cara membina hubungan baik dengan siswa. Seperti yang

diungkapkan oleh Rohani, A. (2010, hlm. 150) bahwa “Suasana sosio -emosional seperti tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru dan

pembinaan hubungan baik dengan peserta didik dalam kelas mempunyai

pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan

peserta didik yang merupakan efektivitas tercapainya tujuan pengajaran”.

2. Variabel Y (minat belajar siswa) dalam penelitian ini menunjukan berada

pada kategori sedang. Pada dimensi motivasi belajar menunjukan hasil

yang rendah. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan antusiasme dan

semangat belajar siswa, dengan cara baik tumbuh dari diri sendiri siswa

ataupun bantuan rangsangan dari luar. Salah satunya meningkatkan peran

guru dalam memanajemen kelas seperti pernyataan Usman (2009, hlm. 9)

(3)

82

Susilawati, 2016

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan cara menyajikan kegiatan belajar yang lebih bervariatif, menarik

dan menimbulkan suasana yang baru, menyampaikan tujuan dari

pembelajaran yang akan dicapai dengan jelas agar dipahami oleh siswa

sehingga siswa akan merasa tertarik dengan materi yang akan dipelajari

dengan mengetahui tujuan dari pembelajaran tersebut, penggunaan metode

pembelajaran yang bervariasi untuk membawa suasana kelas menjadi

menyenangkan, memberi pemahaman siswa mengenai manfaat berkaitan

dengan materi yang akan dipelajari. Seperti pernyataan menurut Slameto

(2013, hlm. 57) bahwa “ Agar siswa mempunyai minat belajar yang besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi

kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya

dengan bahan pelajaran yang dipelajari”.

3.

Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih mendalam

mengenai manajemen kelas dan minat belajar siswa, diharapkan dapat

melakukan penelitian dengan sampel yang lebih luas. Selain itu peneliti

selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan mengubah variabel X atau

variabel Y dalam penelitian yang sesuai dengan teori, sehingga

pembahasan mengenai manajemen kelas dan minat belajar siswa akan

Referensi

Dokumen terkait

Berapa banyak pasien dengan kasus luksasi lateral (yaitu perubahan letak 29. gigi yang terjadi karena pergerakan gigi ke arah Labial, palatal, maupun lateral yang

Bentuk data dari penelitian kualitatif berupa kalimat atau narasi dari subjek penelitian yang diperoleh melalui suatu teknik pengumpulan data yang kemudian data

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap Clemmons yang disebarkan pada 100 responden, Maka hasil dari analisis ini yang dilihat dari segi

Nilai Kepadatan Populasi (ind/m 2 ), Kepadatan Relatif (%), Frekuensi Kehadiran(%) Makrozoobentos pada setiap Stasiun Penelitian di Perairan Estuari Suaka Margasatwa Karang

Konsep ini memperkenalkan suatu system pengukuran perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria yang merupakan penjabaran dari visi dan strategi perusahaanyang digolongkan dalam

Padahal semestinya, siswa SMA diharapkan mampu memegang tanggung jawab dalam perencanaan karir serta konsekuensi-konsekuensinya, memiliki kesiapan untuk memenuhi syarat

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

sebuah garis tetap dalam bidangnya, diputar mengelilingi garis tersebut, daerah itu.. akan membentuk sebuah