• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audited Report Bank Saudara Des 07

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Audited Report Bank Saudara Des 07"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Halaman Laporan Keuangan

N e r a c a 1

Laporan Laba Rugi 5

Laporan Perubahan Ekuitas 6

Laporan Arus Kas 7

(3)
(4)
(5)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

1

A K T I V A

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Kas 2a, 3 42.367.185.300 20.985.770.925 13.657.500.825

Giro pada Bank Indonesia 4,42a,b,d 60.590.556.133 52.012.103.165 39.638.570.464

Giro pada bank lain : 2c,2h,5 Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa – – –

Pihak ketiga 3.280.119.179 735.835.641 851.433.900

Jumlah giro pada bank lain 3.280.119.179 735.835.641 851.433.900 Penyisihan penghapusan (92.407.167) (95.462.167) (39.862.167)

Bersih 3.187.712.012 640.373.474 811.571.733

Penempatan pada Bank Indonesia 2b, 6 146.786.068.594 165.212.746.975 50.433.399.630

Surat berharga : 2d,2h,2i, 7,33

Dimiliki dengan tujuan

untuk dijual :

Obligasi pemerintah 9.628.400.000 – –

Dimiliki hingga jatuh tempo :

Obligasi pemerintah – – 42.418.839.296

Obligasi non pemerintah

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa – – 2.000.000.000

Pihak ketiga 299.348.183 299.348.183 153.382.105

Jumlah surat berharga 9.927.748.183 299.348.183 44.572.221.401 Penyisihan penghapusan (34.527.303) (34.527.303) (301.620.708 )

Bersih 9.893.220.880 264.820.880 44.270.600.693

Surat berharga yang dibeli dengan janji untuk

(6)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

2

A K T I V A (Lanjutan)

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Kredit yang diberikan : 2f,2h,2i, 8,33

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 81.817.028.208 69.843.000.000 58.479.000.000 Pihak ketiga 1.082.387.324.146 654.186.509.031 511.429.279.789

Jumlah kredit yang diberikan 1.164.204.352.354 724.029.509.031 569.908.279.789 Penyisihan penghapusan (18.506.762.593) (11.211.377.031) (6.445.134.248) Bersih 1.145.697.589.761 712.818.132.000 563.463.145.541

Penyertaan : 2g,2h,9

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

Pihak ketiga 387.437.000 387.437.000 387.437.000

Jumlah penyertaan 387.437.000 387.437.000 387.437.000 Penyisihan penghapusan (58.115.550) (58.115.550) (193.718.500)

Bersih 329.321.450 329.321.450 193.718.500

Aktiva tetap : 2j, 10

Biaya perolehan 32.829.118.412 23.470.027.949 18.632.098.870 Akumulasi penyusutan (9.103.834.139) (7.029.128.705) (5.064.690.728)

Nilai buku 23.725.284.273 16.440.899.244 13.567.408.142

Aktiva pajak tangguhan 17c 1.585.291.598 1.412.830.413 1.429.736.192 Aktiva lain-lain 2i,2k,2l,

11,33 28.883.522.299 24.629.863.692 19.434.216.683

(7)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

3

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

KEWAJIBAN

Kewajiban segera 12 3.622.011.438 3.037.519.085 2.647.330.722

Simpanan : 2i,2m,

13,33 Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 221.641.751.676 130.197.198.862 87.943.554.833 Pihak ketiga 1.018.559.556.990 725.758.192.175 559.916.642.583

Jumlah simpanan 1.240.201.308.666 855.955.391.037 647.860.197.416

Simpanan dari bank lain 14 22.719.238.857 20.687.490.603 3.172.437.964

Kewajiban kepada

Bank Indonesia 15 808.943.736 814.743.736 836.393.736

Hutang pajak 17b 4.724.360.672 4.305.841.808 3.830.638.644

Kewajiban lain-lain 16 5.876.017.425 2.699.812.142 2.291.327.142

Kewajiban Diestimasi

atas Imbalan Kerja 2n,18 5.284.305.326 4.709.434.710 4.506.441.077

(8)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

4

KEWAJIBAN DAN EKUITAS (Lanjutan)

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

EKUITAS

Modal saham

Modal dasar 4.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham tahun 2007 dan 2006 dan 250.000.000 saham Rp 1.000 per saham tahun 2005 Ditempatkan dan disetor

penuh 1.500.000.000 saham tahun 2007 dan 2006 dan 100.000.000

saham tahun 2005 20 150.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000

Agio saham 21 6.453.099.446 6.453.099.446 2.313.025.000

Cadangan umum 22 2.579.998.594 2.579.998.594 2.579.998.594

Selisih penilaian nilai wajar surat berharga yang tersedia

untuk dijual 2d,23 (781.600.000)

Laba ditahan

(akumulasi defisit) 21.558.068.140 (10.045.648.417) (23.137.921.892)

Jumlah ekuitas 179.809.566.180 148.987.449.622 81.755.101.702

JUMLAH KEWAJIBAN

(9)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

5

Catatan 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Pendapatan bunga 2o,25 202.041.077.223 149.909.220.766 108.759.036.501 Provisi dan komisi 2p,26 13.691.137.249 7.113.752.436 6.801.589.918

215.732.214.472 157.022.973.202 115.560.626.419

0

Beban bunga 2o,27 (78.630.611.488) (76.589.369.473) (41.745.070.068)

Pendapatan bunga bersih 137.101.602.984 80.433.603.729 73.815.556.351

Pendapatan operasional lainnya 28 4.527.194.537 5.336.960.199 2.355.986.051

Beban penyisihan penghapusan

aktiva produktif 2h,29 (12.449.746.491) (3.900.836.623) (6.038.324.630)

Beban operasional lainnya :

Umum dan administrasi 30 (41.601.836.492) (31.757.662.485) (32.965.014.633) Tenaga kerja 31 (41.440.856.666) (29.226.275.421) (25.152.350.380)

Jumlah beban

operasional lainnya (83.042.693.158) (60.983.937.906) (58.117.365.013)

Laba operasional 46.136.357.872 20.885.789.399 12.015.852.759 Pendapatan (beban)

non operasional – bersih 32 (450.558.200) (1.711.406.444) (622.824.998)

Laba sebelum

pajak penghasilan 45.685.799.672 19.174.382.955 11.393.027.761

Pajak penghasilan :

Kini 2s,17a (14.254.544.300) (6.065.203.700) (4.085.055.745)

Tangguhan 17c 172.461.185 (16.905.779) 300.390.360

Laba bersih tahun berjalan 31.603.716.557 13.092.273.476 7.608.362.376

(10)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

6

disajikan kembali 75.000.000.000 2.313.025.000 2.579.998.594 – (33.220.622.681) 46.672.400.913 Setoran saham 25.000.000.000 – – – – 25.000.000.000 Penyesuaian tahun lalu – – – – 2.474.338.413 2.474.338.413 Laba bersih tahun berjalan – – – – 7.608.362.376 7.608.362.376

Saldo per 31 Desember 2005

disajikan kembali 100.000.000.000 2.313.025.000 2.579.998.594 – (23.137.921.892) 81.755.101.702 Setoran saham 20 50.000.000.000 – – – – 50.000.000.000 Agio saham – 7.500.000.000 – – – 7.500.000.000 Biaya Emisi Saham 2q – (3.359.925.554) – – – (3.359.925.554) Laba bersih tahun berjalan – – – – 13.092.273.476 13.092.273.476

Saldo per 31 Desember 2006 150.000.000.000 6.453.099.446 2.579.998.594 – (10.045.648.417) 148.987.449.622 Selisih penilaian nilai wajar

surat berharga yang tersedia untuk dijual

2d,23

– – – (781.600.000) – (781.600.000) Laba bersih tahun berjalan – – – – 31.603.716.557 31.603.716.557

(11)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

7

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan bunga, provisi dan komisi  211.322.785.210 157.020.123.973 113.536.447.570 Penerimaan dari transaksi

operasional lainnya       4.538.203.272 5.336.960.199 2.355.986.051 Pembayaran bunga (78.479.976.330) (76.589.369.473) (40.434.218.793)

Bunga diterima dimuka – (32.179.475) (7.446.084)

Pembayaran beban operasional (89.183.938.947) (69.524.839.781) (52.307.101.940) Penerimaan (pembayaran) untuk

transaksi non operasional – bersih (18.069.079.945) (19.595.267.860) (622.824.998)

Perubahan dalam aktiva dan kewajiban operasi :

Penurunan (kenaikan) aktiva operasi :

Penempatan pada Bank Indonesia

dan Bank-bank lain 18.426.678.381 171.198.259 (15.500.000.000) Surat-surat berharga (9.893.220.880) (46.450.820.525) –

Kredit yang diberikan (432.879.457.761) (149.354.986.460) (149.564.496.923) Aktiva lain-lain          378.551.898 (8.540.469.203) 927.685.545

Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi :

Kewajiban kepada Bank Indonesia (5.800.000) (21.650.000) (19.050.960) Simpanan :

Giro    74.497.211.151 30.914.436.709 4.345.885.345 Tabungan     31.189.961.392 20.932.423.528 7.724.799.600 Deposito berjangka  278.558.745.086 156.257.333.384 162.103.477.107 Simpanan dari bank lain 2.031.748.254 17.515.052.639 3.153.259.687 Hutang pajak 418.518.864 (2.245.178.338) (7.268.321.931) Kewajiban lain-lain 3.064.429.388 1.255.974.483 1.198.521.525

Kas bersih diperoleh dari (digunakan

(12)

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

8

Surat berharga untuk tujuan dimiliki

hingga jatuh tempo – (46.450.820.525) (41.418.839.296)

Surat berharga yang dibeli dengan janji

untuk dijual kembali 46.450.820.525 46.475.860.752 20.450.000.000

Surat berharga yang dijual dengan janji

untuk dibeli kembali – (46.475.860.752) (20.450.000.000) Pembelian aktiva tetap (9.858.973.677) (2.873.491.102) (4.973.611.769

Kas bersih diperoleh dari (digunakan

untuk) aktivitas investasi 36.591.846.848 (49.459.914.577) (46.392.451.065)

ARUS KAS DARI

AKTIVITAS PENDANAAN

Setoran modal – 50.000.000.000 25.000.000.000

Agio saham – 7.500.000.000 –

Biaya emisi saham – (3.359.925.554) –

Arus kas bersih berasal dari

aktivitas pendanaan – 54.140.074.446 25.000.000.000

Kenaikan (penurunan) bersih kas

dan setara kas 32.507.205.881 19.530.604.542 8.230.149.736 Kas dan setara kas awal tahun 73.638.247.564 54.107.643.022 45.877.493.286

Kas dan setara kas akhir tahun 106.145.453.445 73.638.247.564 54.107.643.022

Kas dan setara kas terdiri dari :

Kas 42.367.185.300 20.985.770.925 13.657.500.825

Giro pada Bank Indonesia 60.590.556.133 52.012.103.165 39.638.570.464 Giro pada bank lain 3.187.712.012 640.373.474 811.571.733

(13)

9 1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Bank Himpunan Saudara 1906 (untuk selanjutnya disebut Bank) didirikan berdasarkan akta notaris Noezar, SH, No 30 tanggal 15 Juni 1974. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No YA 5/224/3 tanggal 30 Juni 1975 dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Bandung No 132/1975 tanggal 17 Juli 1975 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No 69 Tambahan No 448 tanggal 29 Agustus 1975.

Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir perubahan seluruh anggaran dasar tersebut berdasarkan akta notaris Meiyane Halimatussyadiah, SH, No 5 tanggal 26 April 2006 yaitu mengenai perubahan status dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka, peningkatan modal dasar Bank dan rencana penawaran saham kepada publik sebanyak 500.000.000 saham. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No C-17928 HT.01.04.TH.2006 tanggal 20 Juni 2006. Pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia No W8-02735 HT.01.04-TH.2007 tanggal 17 September 2007.

Kegiatan utama Bank adalah menjalankan usaha sebagai bank umum. Bank memperoleh ijin usaha sebagai bank umum berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan No Kep-067/KM.17/1993 tanggal 7 April 1993.

Berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No 9/173/DS/Bd tanggal 28 Agustus 2007, Bank telah memperoleh ijin untuk membuka Kantor Cabang Surapati Core – Bandung, yang merupakan peningkatan status dari Kantor Cabang Pembantu Martadinata – Bandung. Berdasarkan surat keputusan Bank Indonesia No 9/286/DS/Bd dan No 9/287/DS/Bd tanggal 28 Desember 2007, Bank telah memperoleh ijin pembukaan Kantor Cabang yang berlokasi di Surabaya dan Semarang. Kantor Pusat Bank berkedudukan di jalan Buah Batu No 58, Bandung. Bank mempunyai 7 kantor cabang, 12 kantor cabang pembantu, 12 kantor kas, dan 24 ATM yang berada di Kantor Pusat, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas.

(14)

10 1. U M U M (Lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005, anggota Dewan Komisaris, Direksi Bank dan Komite Audit adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Rd. Maulana Ibrahim RH Gartina Dendadipura RH Gartina Dendadipura Komisaris : Maskan Iskandar Maskan Iskandar Maskan Iskandar

: Uce Karna Suganda – –

Dewan Direksi :

Direktur Utama : Farid Rahman Farid Rahman Farid Rahman Direktur : Madyantoro Purbo Madyantoro Purbo Madyantoro Purbo

: Arief Budiman Arief Budiman Arief Budiman

Komite Audit:

Ketua : Maskan Iskandar – –

Anggota : Suharjadi Sunarja – –

: Y Lilis Sujanarto – –

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2007 ditentukan berdasarkan akta notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH, LL.M, No 3 tanggal 24 Agustus 2007, susunan pengurus Bank untuk waktu 5 tahun sampai dengan tanggal 30 Mei 2012.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2007 tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No 9/66/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 20 Juni 2007.

(15)

11 1. U M U M (Lanjutan)

a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi bank pada tahun 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 7.154.381.939, Rp 4.544.624.630, dan Rp 4.720.722.867

Jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebanyak 379, 396 dan 366 orang (tidak diaudit).

b. Penawaran Umum Saham Bank

Pada tanggal 4 Desember 2006, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No S-3065/BL/2006 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 100 dengan harga penawaran Rp 115. Pada tanggal 12 Desember 2006 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dengan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No S.1192/BEJ-PSJ/12-2006 tanggal 12 Desember 2006.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :

a. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan disusun dengan dasar pengukuran biaya historis dan berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 31 (Revisi 2000) tentang ”Akuntansi Perbankan” yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia pada bulan Juni tahun 2001 dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan LK bagi perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan juga telah disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas dan tagihan bunga atas aktiva produktif yang digolongkan sebagai ”non-performing” dicatat secara dasar kas.

Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya.

(16)

12 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

b. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank-bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima dimuka yang belum diamortisasi. Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar nilai nominal penyetoran atau nilai yang diperjanjikan sesuai dengan penempatan.

c. Giro Pada Bank Lain

Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan penghapusan.

d. Surat Berharga

Surat berharga terdiri dari surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar uang dan di bursa efek yang dinyatakan sesuai dengan PSAK No 50 tentang ”Akuntansi Investasi Efek Tertentu” adalah sebagai berikut :

• Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

• Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi premi atau ditambah amortisasi diskonto.

• Surat berharga yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar, keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar tidak diakui dalam laporan laba rugi periode berjalan, melainkan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi tersebut dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.

Penurunan nilai surat berharga yang bersifat permanen dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

(17)

13 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

e. Surat Berharga yang Dibeli/Dijual dengan Janji untuk Dijual/Dibeli Kembali (Repo)

Surat berharga yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali disajikan sebagai kewajiban sebesar jumlah pembelian kembali, dikurangi dengan bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli dicatat sebagai biaya dibayar dimuka dan diakui sebagai beban selama periode sejak surat-surat berharga tersebut dijual sampai dibeli kembali.

Surat berharga yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali disajikan sebagai aktiva dalam neraca sebesar jumlah penjualan kembali, dikurangi dengan pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Selisih antara harga beli dan harga jual dicatat sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan selama periode surat-surat berharga tersebut dibeli sampai dijual kembali.

f. Kredit Yang Diberikan

Kredit diakui pada saat pencairannya sebesar pokok kredit.

Kredit disajikan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan.

g. Penyertaan Saham

Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan investasi jangka panjang, serta penyertaan sementara dalam rangka restrukturisasi kredit.

Berdasarkan PSAK No 15 tentang ”Investasi pada Perusahaan Asosiasi”, metode pencatatan untuk penyertaan dengan kepemilikan dibawah 20% dilakukan dengan metode biaya (cost method) sedangkan penyertaan dengan kepemilikan 20% – 50% dilakukan dengan metode ekuitas (equity method).

(18)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

h. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi

Penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontijensi dibentuk berdasarkan penelaahan dan penilaian manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif. Bank menentukan jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontijensi dengan mempertimbangkan peraturan Bank Indonesia No 31/148/Kep/Dir tanggal 12 Nopember 1998 yang telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 yang diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) kategori sebagai berikut :

Lancar 1 %

Dalam Perhatian Khusus 5 %

Kurang Lancar 15 %

Diragukan 50 %

Macet 100 %

Persentase penyisihan penghapusan di atas untuk klasifikasi dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet ditetapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi dihapus bukukan dari penyisihan penghapusan pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut harus dihapus bukukan karena tidak mungkin tertagih lagi. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aktiva produktif yang bersangkutan dalam tahun berjalan dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga.

i. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya Bank melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan ketentuan PSAK No 7 mengenai ”Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

(19)

15 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

j. Aktiva Tetap

Aktiva tetap kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan terhadap aktiva tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran umur pemakaian aktiva tetap yang bersangkutan sebagai berikut :

Masa manfaat

tahun % per tahun

Bangunan 20 5

Inventaris kantor 4 – 8 25 – 12,5

Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aktiva tetap untuk menjaga manfaat keekonomian masa yang akan datang dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyempurnaan atau penambahan aktiva tetap dalam jumlah besar dikapitalisasi ke aktiva tetap yang bersangkutan. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aktiva tetap diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

k. Agunan yang Diambil-alih

Agunan yang diambil-alih sehubungan dengan penyelesaian kredit yang diberikan disajikan sebagai bagian dari akun ”Aktiva lain-lain” dan dicatat berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu nilai wajar agunan setelah dikurangi estimasi biaya pelepasan. Selisih lebih antara saldo kredit yang tidak dapat ditagih dengan nilai agunan yang diambil-alih tersebut dibebankan pada penyisihan penghapusan. Biaya-biaya sehubungan dengan pemeliharaan dan perbaikan aktiva tersebut dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Laba atau rugi yang didapat atau berasal dari penjualan agunan yang diambil-alih dilaporkan sebagai pendapatan atau beban dalam tahun berjalan.

l. Biaya Dibayar Dimuka

(20)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) m. Simpanan

Simpanan nasabah di bank berupa : giro, tabungan, dan deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah.

Simpanan dinilai sebagai berikut :

• Giro dinilai sebesar kewajiban bank kepada pemegang giro;

• Tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan;

• Deposito dinilai sebesar jumlah pokok deposito yang tercantum dalam perjanjian antara bank dan pemegang deposito berjangka; dan

• Sertifikat deposito dinilai sebesar nilai nominal dikurangi saldo bunga dibayar dimuka; selisih antara jumlah tunai yang diterima dan nilai nominal (diskonto) dinilai sebagai bunga dibayar di muka dan di amortisasi selama jangka waktu sertifikat deposito (PSAK 31 paragraf 76).

n. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan PSAK No 24 (Revisi) tentang “Imbalan Kerja”, PSAK ini mengatur mengenai pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan atas imbalan kerja. Bank menghitung Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah estimasi kewajiban didasarkan pada perhitungan yang dilakukan oleh aktuaria independent.

Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga

(21)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) o. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga (Lanjutan)

Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan non performing diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non-performing yang diklasifikasikan diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.

p. Pendapatan Provisi dan Komisi

Pendapatan provisi dan komisi dari kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan perkreditan dan mempunyai jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya.

Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan diakui pada saat terjadinya.

q. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan dalam kelompok ekuitas sebagai pengurang modal disetor dan tidak diamortisasi.

r. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

(22)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) s. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk periode/tahun yang bersangkutan. Bank melakukan penangguhan pajak (deferred tax) atas perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak termasuk akumulasi rugi fiskal yang memungkinkan dapat direalisasikan. Perlakuan tersebut telah sesuai dengan PSAK No 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

t. Pelaporan Segmen

Bank menerapkan PSAK No 5 (Revisi) mengenai ”Pelaporan Segmen” dalam penyajian informasi segmennya. Bank melaporkan informasi segmen berdasarkan produk yang dihasilkan dan wilayah geografis sesuai dengan pelaporan internal Bank.

u. Penggunaan Estimasi

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen Bank untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Disebabkan karena tidak adanya kepastian dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil akrual yang dilaporkan pada masa yang akan datang akan berbeda dengan estimasi tersebut.

v. Laba Bersih Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun berjalan.

w. Penurunan Nilai Aktiva

(23)

19 3. K A S

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Kas besar dan teller :

Kantor Cabang :

Bandung – Wastukencana 4.413.744.225 5.939.949.850 6.320.588.500 Jakarta 4.047.778.900 6.584.955.200 2.627.497.700 Bandung – Surapati Core 2.987.283.075 –

Cirebon 2.132.187.500 917.910.200

Bogor 2.125.111.250 2.307.169.700

Kantor Cabang Pembantu :

Soekarno Hatta 628.050.950 616.718.050 794.413.900 Bidakara 564.617.300 459.129.100 –

Buah Batu 494.067.225 381.370.100 413.011.600

Tangerang 427.888.075 – –

Kopo 405.690.100 363.226.075 410.469.575 Jakarta Timur 356.286.300 303.997.400 238.190.200

Sumedang 326.194.200 – –

Jakarta Pusat 306.224.550 162.811.600 186.293.500 Cimahi 299.390.500 229.949.000 336.712.200 Bulungan 200.942.650 327.403.700 452.894.250 Sukajadi 186.549.750 498.039.950 399.628.200

Subang 159.447.750 –

Martadinata – 147.341.000 213.501.200

20.061.454.300 19.239.970.925 12.393.200.825

Kas ATM :

Kantor Cabang :

Bandung – Surapati Core 241.300.000 – –

Jakarta 228.900.000 143.550.000 156.950.000 Bandung – Wastukencana 172.150.000 303.300.000 275.650.000 Cirebon 85.250.000 61.300.000 – Bogor 79.550.000 46.600.000 –

(24)

20 3. K A S (Lanjutan)

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Kas ATM (Lanjutan) : 807.150.000 554.750.000 432.600.000 Kantor Cabang Pembantu :

Bidakara 346.900.000 166.500.000 – Sukajadi 86.350.000 146.450.000 147.000.000

Subang 66.600.000

Bandung - Wastukencana 500.000.000 – –

Bandung – Surapati Core 200.000.000 – –

Cirebon 50.000.000 – –

1.360.000.000 – –

Setoran dalam perjalanan : Kantor Cabang :

Jakarta 13.605.771.000 – –

Bandung - Wastukencana 5.170.810.000 – –

18.776.581.000 – –

Jumlah kas 42.367.185.300 20.985.770.925 13.657.500.825 Kas diasuransikan terhadap resiko asuransi kebongkaran untuk kas ATM, cash in save, dan cash in transit kepada PT Asuransi Jasindo (bukan perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 38.139.958.750. Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas kas yang dipertanggungkan.

4. GIRO PADA BANK INDONESIA

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

(25)

21 4. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)

Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 30/10/UPPB tanggal 20 Oktober 1997, Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) sekurang-kurangnya 5% untuk rekening rupiah dan 3% untuk rekening mata uang asing.

Pada tanggal 28 Juni 2004, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No 6/1/PBI/2004, yang menyatakan bahwa selain kewajiban Giro Wajib Minimum sesuai dengan peraturan tersebut, bank umum wajib memenuhi tambahan Giro Wajib Minimum dalam persentase tertentu sesuai dengan jumlah dana pihak ketiga dalam rupiah yang dimiliki oleh bank. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2004. Pada tanggal 6 September 2005, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No 7/29/PBI/2005 mengenai pembaharuan atas peraturan Bank Indonesia No 6/15/PBI/2004, yang membahas mengenai kewajiban memelihara tambahan Giro Wajib Minimum dalam rupiah berdasarkan besarnya Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Kewajiban memelihara tambahan Giro Wajib Minimum dalam rupiah sebagaimana diatur dalam peraturan tersebut dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari besarnya DPK dan LDR. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 6 September 2005.

Giro Wajib Minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 yang wajib dipenuhi Bank masing-masing sebesar Rp 71.292.139.945, Rp 50.464.238.684, dan Rp 38.414.892.439. Saldo giro pada Bank Indonesia per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 60.590.556.133, Rp 52.012.103.165 dan Rp 39.638.570.464.

Giro Wajib Minimum per 31 Desember 2007 belum memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia No 7/29/PBI/2005, yaitu masih kurang sebesar Rp 10.701.583.812, kekurangan tersebut disebabkan karena didalam sistem pemantauan Giro Wajib Minimum Bank hanya memasukkan parameter LDR, dengan DPK yang diperhitungkan masih dibawah Rp 1 triliun. Hal tersebut bukan karena kekurangan likuiditas, mengingat posisi Sertifikat Bank Indonesia per 31 Desember 2007 sebesar Rp 146.786.068.594. Sejak tanggal 3 Januari 2008, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang dipersyaratkan oleh peraturan Bank Indonesia No 7/29/PBI/2005 (lihat Catatan 42 b).

5. GIRO PADA BANK LAIN

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.390.685.900 653.859.208 43.551.405 PT Bank Central Asia Tbk 862.372.470 51.702.397 788.523.634 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 14.094.472 15.280.912 16.447.787 PT Bank Permata Tbk 6.215.910 11.215.124 1.823.074

PT Bank Mega Tbk 1.958.445 – –

PT Bank Lippo Tbk 1.892.000 – 1.088.000

PT Bank Century Tbk 1.500.000 – –

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.399.982 3.778.000 –

3.280.119.179 735.835.641 851.433.900

Dikurangi : Penyisihan penghapusan (92.407.167) (95.462.167) (39.862.167)

(26)

22 5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)

Perubahan penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Saldo awal tahun 95.462.167 39.862.167 319.862.167 Penyisihan tahun berjalan (3.055.000) 55.600.000 (280.000.000)

Saldo akhir periode 92.407.167 95.462.167 39.862.167

Seluruh transaksi giro pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan giro pada bank lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

Tingkat bunga rata-rata tahunan adalah sebesar 2 – 5 % (2007), 3 – 5 % (2006) dan 3 – 5 % (2005).

6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Sertifikat Bank Indonesia 147.000.000.000 165.860.000.000 50.500.000.000 Dikurangi : Diskonto (213.931.406) (647.253.025) (66.600.370)

146.786.068.594 165.212.746.975 50.433.399.630

(27)

23

7. SURAT BERHARGA

Bank memiliki surat berharga dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tempo (Hold To Maturity) dan tersedia untuk dijual (Available for sale). Transaksi surat berharga dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga dengan penjelasan sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Dimiliki dengan tujuan untuk dijual:

Obligasi Pemerintah 9.628.400.000 – –

Dimiliki hingga jatuh tempo :

Obligasi Pemerintah – – 42.418.839.296

Obligasi Non – Pemerintah : Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa – – 2.000.000.000

Pihak ketiga 299.348.183 299.348.183 153.382.105

9.927.748.183 299.348.183 44.572.221.401

Dikurangi :

Penurunan permanent – – (259.346.229)

Penyisihan penghapusan (34.527.303) (34.527.303) (31.533.821)

Bunga dibayar dimuka – – (10.740.658)

9.893.220.880 264.820.880 44.270.600.693

2 0 0 7

Obligasi Pemerintah

Penerbit Seri Peringkat Jumlah Rp

Kupon %

Jatuhtempo

Republik Indonesia FR 0043 A + 9.628.400.000 10,25 15 Juli 2022

Obligasi Non Pemerintah

(28)

24 7. SURAT BERHARGA (Lanjutan)

2 0 0 6

Obligasi Non Pemerintah

Penerbit Seri Peringkat Jumlah Rp

Penerbit Seri Peringkat Jumlah Rp

Kupon %

Jatuhtempo

Republik Indonesia FR0019 A +

11.687.500.000 14,25 15 Juni 2013 Republik Indonesia FR0030 A + 11.780.000.000 14,275 15 Juni 2013

Republik Indonesia FR0036 A +

9.883.107.296 11 15 Oktober 2015 Republik Indonesia FR0037 A + 9.068.232.000 9,5 15 Juni 2015

42.418.839.296

Obligasi Non Pemerintah

Penerbit Seri Peringkat Jumlah

(29)

25 7. SURAT BERHARGA (Lanjutan)

Perubahan penyisihan penghapusan surat berharga adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 34.527.303 31.533.821 31.533.821

Penyisihan tahun berjalan 2.993.482

Saldo akhir periode 34.527.303 34.527.303 31.533.821

Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas seluruh surat berharga pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 digolongkan lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan surat berharga cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya surat berharga serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

8. KREDIT YANG DIBERIKAN

a. Jenis kredit

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Pinjaman rekening koran 9.511.573.886 13.167.620.198 10.457.186.270 Kredit modal kerja :

Installment umum 62.270.291.956 31.956.800.221 5.439.663.645 Reguler umum 22.226.271.398 5.145.145.026 5.626.000.000 Deposito instan 540.000.000 62.500.000 519.750.000 Kredit investasi : *)

Investasi umum 17.374.760.721 21.729.949.164 20.342.919.256 Deposito instant 54.606.196 142.958.277 299.141.482 Reguler kredit program 114.409 6.114.409 8.814.409 Reguler umum kelompok – – 555.880.108 Kredit konsumsi :

Kredit umum pegawai **) 605.737.788.074 309.266.128.916 239.654.383.019 Kredit umum pensiunan 329.378.739.133 241.918.980.990 216.971.456.299 KPR diatas type 70 56.824.458.808 49.706.859.198 44.528.809.456 Kredit pekerja ***) 26.631.880.366 18.437.727.630 557.500.000 Pinjaman karyawan 16.394.915.337 13.913.661.039 12.205.116.268 Kredit pemilikan kendaraan 9.926.593.642 9.845.345.668 9.185.610.774 Konsumtif umum 3.917.809.411 6.689.742.370 1.270.116.757 Konsumtif RG 1.936.000.000 569.000.000 815.000.000 KPR s/d type 70 1.003.549.017 1.335.975.925 1.470.932.046 Konsumtif Ruko & Rukan 465.000.000 – –

Reguler THT 10.000.000 135.000.000

1.164.204.352.354 724.029.509.031 569.908.279.789 Dikurangi :

(30)

26 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

a. Jenis kredit (Lanjutan) *) Kredit Investasi

Adalah kredit yang diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan dan menumbuh kembangkan sektor UMKM.

**) Kredit Umum Pegawai

Adalah kredit yang diberikan kepada pegawai instansi pemerintah maupun perusahaan swasta. Tujuan pemberian kredit adalah untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan, dan berbagai keperluan lainnya.

***) Kredit Pekerja

Adalah kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan kredit kepada pekerja industri (khususnya sektor garment, otomotif, farmasi dan makanan) untuk berbagai keperluan (multiguna) khususnya yang bersifat primer.

b. Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Karyawan 81.817.028.208 69.843.000.000 58.479.000.000

Dikurangi : 0 0 0

Penyisihan penghapusan 140.000.000 68.000.000 371.000.000

Jumlah bersih 81.677.028.208 69.775.000.000 58.108.000.000

Persentase dari total kredit

yang diberikan 7,03 % 9,65 % 10,26 %

Kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut diberikan kepada pejabat eksekutif, karyawan bank dan karyawan dari perusahaan terkait.

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank dengan masa kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun terhitung sejak pengajuan kredit. Kredit diberikan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan berbagai keperluan lainnya. Jangka waktu kredit maksimal selama 15 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji.

(31)

27 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

c. Kolektibilitas kredit

Kolektibilitas kredit yang diberikan sebelum penyisihan penghapusan adalah sebagai berikut : 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp Lancar 1.135.781.129.087 705.536.425.668 555.414.741.812 Dalam perhatian khusus 14.698.356.007 6.028.559.428 12.475.876.174 Kurang lancar 865.481.643 987.914.024 561.922.977 Diragukan 1.060.014.107 3.570.858.933 431.720.331 Macet 11.799.371.510 7.905.750.978 1.024.018.495

1.164.204.352.354 724.029.509.031 569.908.279.789

Manajemen Bank akan mengupayakan pemulihan kondisi pinjaman non performimg loan agar dapat kembali ke performing loan pada akhir tahun 2008. Upaya ini akan dilakukan melalui berbagai cara antara lain melalui pola restrukturisasi, pola penagihan bekerjasama dengan pihak SDM dari instansi tempat debitur bekerja, bekerja sama dengan organisasi seperti Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan penjajakan kerjasama dengan lembaga khusus di bidang penagihan melalui pola outsourcing.

d. Kredit bermasalah

Pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Pertanian, perburuan dan

sarana pertanian 5.268.876.688 5.956.305.180 – Jasa-jasa sosial / masyarakat 2.473.451.090 2.799.035.898 42.035.100 Jasa-jasa dunia usaha 1.094.044.732 141.024.278 40.051.200

Industri pengolahan 398.298.101 – 142.630.300

Kontruksi 75.687.000 88.001.555 –

Perdagangan, restoran dan hotel 26.114.409 1.505.692.830 212.704.948 Lain-lain 4.388.395.240 1.974.464.194 1.580.240.255

13.724.867.260 12.464.523.935 2.017.661.803

(32)

28 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

d. Kredit bermasalah (Lanjutan)

Langkah-langkah perseroan untuk menekan kredit bermasalah dilakukan dengan cara :

• Lebih fokus dan selektif dalam hal penentuan segmen dan sektor usaha yang akan dibiayai kredit.

• Meningkatkan fungsi pengawasan dan penelaahan di seluruh aparat perkreditan baik yang dilakukan sebelum dan sesudah realisasi kredit.

• Secara berkala melakukan pertemuan yang dihadiri oleh manajemen perseroan dan kantor pengaju kredit untuk membahas perkembangan kredit dan mengupayakan agar seluruh kredit tetap dalam kualitas performing loan.

e. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, 2005 adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp

NPL Gross 1,18 % 1,72 % 0,35 %

NPL Neto 0,45 % 0,90 % 0,30 %

f. Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, 2005 kredit yang telah dihentikan pembebanan

bunganya masing-masing sebesar Rp 13.724.867.260, Rp 12.464.523.935, dan Rp 2.017.661.803.

g. Sektor ekonomi

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp

Jasa-jasa sosial / masyarakat 54.367.478.792 21.234.143.142 4.879.000.393 Industri pengolahan 46.768.752.505 658.102.100 1.808.750.883 Jasa-jasa dunia usaha 33.365.801.737 13.231.135.368 10.022.201.920 Pertanian, perburuan dan

sarana pertanian 18.132.350.024 18.142.915.830 15.202.007.461 Pengangkutan, pergudangan

dan komunikasi 10.880.541.867 383.048.224 1.526.095.749 Pertambangan 7.003.267.313 5.918.112.085 5.676.002.783 Perdagangan, restoran dan hotel 5.421.325.112 11.602.750.720 3.163.100.553

Konstruksi 1.215.960.174 499.310.558 90.201.041

Listrik, gas dan air 100.000.000

Lain-lain *) 986.948.874.830 652.359.991.004 527.540.919.006

1.164.204.352.354 724.029.509.031 569.908.279.789 Penyisihan kerugian (18.506.762.593) (11.211.377.031) (6.445.134.248)

(33)

29

ekonomi Lancar DPK kurang lancar Diragukan Macet Total kerugian

Pertanian, perburuan

dan sarana pertanian 10.677.018.524 2.186.454.812 – 32.603.158 5.236.273.530 18.132.350.024 1.431.676.072

Pertambangan 7.003.267.313 – – – – 7.003.267.313 11.180.573

Industri pengolahan 45.749.001.869 621.452.535 – 137.008.751 261.289.350 46.768.752.505 800.237.893

Konstruksi 1.140.273.174 – – – 75.687.000 1.215.960.174 11.402.732

Jasa-jasa dunia usaha 31.692.941.564 578.815.441 124.254.000 39.457.131 930.333.601 33.365.801.737 606.959.698

Jasa-jasa sosial /

masyarakat 51.789.239.857 104.787.844 116.760.843 354.396.866 2.002.293.382 54.367.478.792 756.340.931

Listrik, gas dan air – 100.000.000 – – – 100.000.000 –

Lain-lain *) 972.582.623.216 9.977.856.375 624.466.800 496.548.201 3.267.380.238 986.948.874.830 14.737.850.689

1.164.204.352.354 18.506.762.593

Penyisihan kerugian (18.506.762.593)

Bersih 1.145.697.589.761

Kolektibilitas dan penyisihan penghapusan kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2006 :

Sektor Kolektibilitas Penyisihan

ekonomi Lancar DPK kurang lancar Diragukan Macet Total kerugian

Pertanian, perburuan

dan sarana pertanian 12.078.564.926 108.045.724 138.025.145 987.964.595 4.830.315.440 18.142.915.830 2.431.238.450

Pertambangan 5.918.112.085 – – – – 5.918.112.085 –

Industri pengolahan 638.102.100 20.000.000 – – – 658.102.100 5.010.255

Konstruksi 411.309.003 – – – 88.001.555 499.310.558 36.865.345

Jasa-jasa dunia usaha 12.393.008.865 697.102.225 – 7.996.770 133.027.508 13.231.135.368 124.067.225

Jasa-jasa sosial /

masyarakat 18.435.107.244 – 160.212.595 1.998.920.253 639.903.050 21.234.143.142 329.725.885

Listrik, gas dan air

Lain-lain *) 646.149.423.765 4.236.103.045 489.612.879 575.977.315 908.874.000 652.359.991.004 7.170.280.086

724.029.509.031 11.211.377.031

Penyisihan kerugian (11.211.377.031)

Bersih 712.818.132.000

(34)

30 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

g. Sektor ekonomi (Lanjutan)

Kolektibilitas dan penyisihan penghapusan kredit berdasarkan sektor ekonomi per 31 Desember 2005 :

Sektor Kolektibilitas Penyisihan

ekonomi Lancar DPK kurang lancar Diragukan Macet Total kerugian

Pertanian, perburuan

dan sarana pertanian 9.117.002.961 6.085.004.500 – – – 15.202.007.461 330.515.223

Pertambangan 5.676.002.783 – – – – 5.676.002.783 587.850.700

Industri pengolahan 1.591.075.583 75.045.000 98.380.200 – 44.250.100 1.808.750.883 15.865.350

Konstruksi – 90.201.041 – – – 90.201.041 73.250.750

Jasa-jasa dunia usaha 9.960.135.700 22.015.020 – – 40.051.200 10.022.201.920 120.910.925

Jasa-jasa sosial /

masyarakat 4.145.940.193 691.025.100 42.035.100 – – 4.879.000.393 40.865.475

Listrik, gas dan air –

Lain-lain *) 520.448.093.238 5.512.585.513 421.507.677 431.720.331 727.012.247 527.540.919.006 5.792.950.725

569.908.279.789 6.445.134.248

Penyisihan kerugian (6.445.134.248)

Bersih 563.463.145.541

*) Terdiri dari Kredit Umum Pegawai, Kredit Umum Pensiunan, Kredit Pemilikan Kendaraan, Pinjaman Karyawan, Kredit Pekerja, dan Kredit Konsumtif Lainnya.

h. Jangka waktu

Jangka waktu kredit diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Berdasarkan periode perjanjian kredit :

(35)

31 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

h. Jangka waktu (Lanjutan)

Berdasarkan sisa umur jatuh tempo :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Sampai dengan 1 bulan 4.021.541.660 1.820.425.334 817.000.411 > 1 s.d 3 bulan 5.702.516.677 2.865.134.746 3.548.001.740 > 3 s.d 6 bulan 32.166.744.573 13.585.264.914 12.972.006.366 > 6 s.d 12 bulan 66.011.227.153 52.674.001.672 29.901.014.678 > 12 bulan 1.056.302.322.291 653.084.682.365 522.670.256.594

Jumlah 1.164.204.352.354 724.029.509.031 569.908.279.789 Penyisihan kerugian (18.506.762.593) (11.211.377.031) (6.445.134.248)

Bersih 1.145.697.589.761 712.818.132.000 563.463.145.541

i. Suku bunga kredit yang diberikan

Suku bunga kredit yang diberikan sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Berkisar antara

%

Berkisar antara %

Berkisar antara %

Pinjaman rekening koran 17 – 19 18 – 20 18 – 20 Kredit modal kerja 17 – 19 18 – 20 18 – 20

Kredit investasi 17 – 19 18 – 20 18 – 20

Kredit konsumsi 16 – 30 20 – 36 22 – 26

(36)

32 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

j. Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan

Perubahan penyisihan penghapusan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut : 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp Saldo awal tahun 11.211.377.031 6.445.134.248 5.681.303.783 Penyisihan (pemulihan)

selama tahun berjalan 11.964.517.925 3.977.846.093 731.112.336 Penerimaan kembali kredit yang

telah dihapusbukukan 1.314.646.267 4.348.735.961 1.474.427.995 Penghapusan selama

tahun berjalan (5.983.778.630) (3.560.339.271) (1.441.709.866) Saldo akhir tahun 18.506.762.593 11.211.377.031 6.445.134.248

Manajemen berpendapat bahwa semua kredit telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan kerugian kredit cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Peningkatan jumlah penyisihan penghapusan piutang merupakan konsekuensi atas kebijakan Bank adalah sebagai berikut :

• Pengembangan usaha sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) dan ekspansi kredit yang dilakukan oleh bank

• Bertambahnya unit bisnis baik itu Cabang, Kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas. • Pengembangan produk kredit bank sehingga produknya lebih menarik dan kompetitif.

Bank mengupayakan ketertagihan kredit yang telah dihapusbukukan dengan melakukan beberapa cara antara lain :

• Penagihan kepada debitur yang masih cukup potensial dan masih memiliki kemampuan dan itikad baik.

• Penagihan kepada debitur yang sudah tidak potensial tetapi masih memungkinkan untuk melakukan pembayaran dengan mempertimbangkan bukti jaminan yang masih dikuasai oleh Bank.

(37)

33 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

j. Penyisihan penghapusan kredit yang diberikan (Lanjutan)

Dalam menangani kredit bermasalah, Bank menerapkan kebijakan penagihan, restrukturisasi kredit, dan litigasi. Bentuk restrukturisasi kredit berupa modifikasi persyaratan kredit dan perpanjangan jatuh tempo. Tidak ada kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit tersebut dan atas kredit yang telah direstrukturisasi ini, Bank tidak memiliki komitmen untuk memberikan tambahan kredit.

k. Batas Maksimum Pemberian Kredit

Kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia No 7/3/PBI/2005

tanggal 20 Januari 2005 dan Surat Keputusan Bank Indonesia No 31/177/KEP/DIR tanggal 31 Desember 1998, pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005, Bank telah mematuhi

peraturan BMPK untuk pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Modal Bank 174.043.099.207 147.169.842.478 82.551.082.536 BMPK pihak ketiga

(20% dari modal) 34.808.619.841 29.433.968.496 16.510.216.507 BMPK yang mempunyai

hubungan istimewa

(10% dari modal) 17.404.309.921 14.716.984.248 8.255.108.254 Kredit kepada pihak yang

mempunyai hubungan

istimewa 5.772.321.595 1.189.625.573 3.175.810.079 Pelampauan terhadap BMPK Nihil Nihil Nihil

Kredit yang diberikan

(38)

34

9. PENYERTAAN

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

PT Sarana Jabar Ventura 387.437.000 387.437.000 387.437.000

Dikurangi: Penyisihan penghapusan (58.115.550) (58.115.550 ) (193.718.500)

329.321.450 329.321.450 193.718.500 Bank memiliki penyertaan dalam bentuk saham pada PT Sarana Jabar Ventura sejak tanggal 28 Oktober 1993, perusahaan yang bergerak dalam bidang modal ventura dengan pemilikan sebesar 6,59%. Manfaat yang diperoleh Bank adalah mendapatkan cross selling berupa sumber dana yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito.

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum pasal 28 huruf (c) Penyertaan Modal yang dinilai berdasarkan methode biaya (cost method) diklasifikasikan kurang lancar, apabila investee mengalami kerugian kumulatif sampai dengan 25% dari modal investee berdasarkan laporan keuangan tahun buku terakhir yang telah diaudit.

Perubahan penyisihan penghapusan penyertaan adalah sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 58.115.550 193.718.500 946.339.906 Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan – (135.602.950 ) (752.621.406)

Saldo akhir periode 58.115.550 58.115.550 193.718.500 Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen Bank, kolektibilitas atas penyertaan pada PT Sarana Jabar Ventura digolongkan kurang lancar. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan penyertaan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak dapat ditariknya kembali penyertaan tersebut. Penyisihan yang dibentuk telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.

10. AKTIVA TETAP

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Biaya perolehan :

Kepemilikan langsung 32.829.118.412 23.470.027.949 18.632.098.870 Akumulasi penyusutan :

(39)

35 10. AKTIVA TETAP (Lanjutan)

Kepemilikan langsung :

2 0 0 7

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan :

Tanah 5.493.235.000 324.720.000 – 5.817.955.000

Gedung 6.375.133.807 1.869.965.843 – 8.245.099.650

Rumah instansi 269.639.170 – – 269.639.170

Inventaris kantor 11.332.019.972 2.435.011.241 499.883.214 13.267.147.999 Aktiva tetap dalam proses – 5.229.276.593 – 5.229.276.593

Jumlah biaya perolehan 23.470.027.949 9.858.973.677 499.883.214 32.829.118.412

Akumulasi penyusutan :

Gedung 1.107.540.922 402.935.624 – 1.510.476.546

Rumah instansi 136.416.414 12.615.271 – 149.031.685 Inventaris kantor 5.785.171.369 2.159.037.753 499.883.214 7.444.325.908

Jumlah akumulasi penyusutan 7.029.128.705 2.574.588.648 499.883.214 9.103.834.139

Nilai buku 16.440.899.244 23.725.284.273

Kepemilikan langsung :

2 0 0 6

Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan :

Tanah 5.358.715.000 134.520.000 – 5.493.235.000

Gedung 4.741.116.807 1.634.017.000 – 6.375.133.807

Rumah instansi 269.639.170 – – 269.639.170

Inventaris kantor 8.262.627.893 3.303.251.488 233.859.409 11.332.019.972

Jumlah biaya perolehan 18.632.098.870 5.071.788.488 233.859.409 23.470.027.949

Akumulasi penyusutan :

Gedung 762.978.260 344.562.662 – 1.107.540.922

Rumah instansi 123.801.143 12.615.271 – 136.416.414 Inventaris kantor 4.177.911.325 1.841.119.453 233.859.409 5.785.171.369

Jumlah akumulasi penyusutan 5.064.690.728 2.198.297.386 233.859.409 7.029.128.705

Nilai buku 13.567.408.142 16.440.899.244

(40)

36

Tanah 5.108.715.000 250.000.000 – 5.358.715.000

Gedung 1.976.440.600 2.764.676.207 – 4.741.116.807

Rumah instansi 269.639.170 – – 269.639.170

Inventaris kantor 6.371.287.526 1.958.935.562 67.595.195 8.262.627.893

Jumlah biaya perolehan 13.726.082.296 4.973.611.769 67.595.195 18.632.098.870

Akumulasi penyusutan :

Gedung 520.527.894 242.450.366 – 762.978.260

Rumah instansi 111.185.872 12.615.271 – 123.801.143 Inventaris kantor 2.815.794.153 1.429.712.367 67.595.195 4.177.911.325

Jumlah akumulasi penyusutan 3.447.507.919 1.684.778.004 67.595.195 5.064.690.728

Nilai buku 10.278.574.377 13.567.408.142

Beban penyusutan seluruhnya dialokasikan pada beban umum dan administrasi.

Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan untuk kantor dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 – 30 tahun. Hak guna bangunan tersebut masing-masing akan berakhir sebagai berikut :

No Lokasi asset Luas

tanah (M²)

Jenis kepemilikan Keterangan

1. Jalan Raya Cibabat No 310, Cimahi.

190 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 1937, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Propinsi Jawa Barat.

Berlaku sampai dengan 5 Oktober 2034 dengan Surat Ukur Nomor 163/2004,

tanggal 1 Desember 2004.

2. Jalan Kopo

Cirangrang, Kompleks Ruko Kopo Mas Blok J-9, Bandung.

55 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 13, Desa Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kotamadya Bandung, Propinsi Jawa Barat.

Berlaku sampai dengan 24 September 2035 dengan Surat Ukur nomor

73 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 14 Desa Margasuka, Kecamatan Babakan Ciparay, Kotamadya Bandung, Propinsi Jawa Barat.

(41)

37 10. AKTIVA TETAP (Lanjutan)

No Lokasi asset Luas

tanah (M²)

Jenis kepemilikan Keterangan

4. Jalan Oto Iskandardinata No 32 (Dalem Kaum nomor 1), Bandung.

906 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 89 Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat.

Berlaku sampai dengan 30 September 2034 dengan Surat Ukur nomor 411/Balonggede/2004,

tanggal 1 Oktober 2004.

5. Parahyangan Rumah Villa, Kavling B-33, Bandung.

338 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 3200, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kotamadya Bandung.

Berlaku sampai dengan 12 Juli 2015 Gambar Situasi nomor 8.512/1996, tanggal 23 Agustus 1996.

6. Jalan Pangkalan Raya No 8, Warung Jambu, Bogor.

95 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 79, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Berlaku sampai dengan 27 April 2036 Surat Ukur nomor 43/CIBULUH/2003, tanggal 8 September 2003.

7. Jalan P. Geusan Ulun No. 57, Sumedang

240 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 14, Kelurahan Regol Wetan, Sumedang, Propinsi Jawa Barat

Berlaku sampai dengan 21 Nopember 2037 Surat Ukur No 743/Regol Wetan/ 2007 tanggal 13 September 2007.

8. Komp. Surapati Commercial Residence (Surapati Core ) Kav F 1, Bandung

90 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 211, Kelurahan Pasirlayung, Cibeunying Kidul, Bandung

Berlaku sampai dengan 12 Juni 2021 Surat Ukur No 430/Pasirlayung/2007 tangal 2 Juli 2007.

9. Komp. Ruko 21 Gubeng I Kav. E Jl. Raya Gubeng No. 68, Surabaya

86 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 533, Kelurahan Gubeng, Surabaya, Jawa Timur

Berlaku sampai dengan 18 Juni 2037 Surat Ukur No. 47/Gubeng/2000 tanggal 8 Pebruari 2000.

10. Jl. Piere Tendean Kav. 4, Semarang

305 M² Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 302, Kelurahan Sekayu, Semarang

Berlaku sampai dengan 24 Juni 2025 Surat Ukur No. 14/Sekayu/2005 tangal 18 Oktober 2005.

Manajemen Bank berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang sah.

(42)

38 11. AKTIVA LAIN-LAIN

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Pendapatan bunga yang akan diterima :

Kredit konsumsi lancar 11.478.699.540 7.553.924.620 5.576.786.794 Kredit modal kerja lancar 704.764.221 337.059.675 72.356.818 Penempatan dana 488.194.611 336.587.440 534.649.538 Tunggakan kredit konsumsi 312.389.591 115.442.720 105.656.652 Kredit investasi lancar 90.966.399 103.120.181 113.688.399 Tunggakan kredit modal kerja 35.183.514 11.323.039 20.854.672 Kredit PRK lancar 34.163.596 42.325.863 30.041.789 Tunggakan kredit investasi 26.495.445 43.846.029 99.345.522 Tunggakan PRK 5.539.778 2.949.609 987.031

13.176.396.695 8.546.579.176 6.554.367.215 Biaya dibayar dimuka :

Sewa gedung kantor 207.190.283 135.047.666 235.350.971 Pemeliharaan dan perbaikan 112.240.544 106.027.064 223.312.734

Lainnya 186.141.421 387.337.520 274.478.826

505.572.248 628.412.250 733.142.531

Biaya yang ditangguhkan :

Renovasi gedung kantor *) 2.442.932.361 2.987.356.528 1.782.953.367 Sewa gedung kantor 1.126.702.680 1.237.092.209 1.383.103.687 Perubahan logo 1.037.021.695 1.128.460.378 – Implementasi sistem 1.760.440.881 1.448.890.484 1.837.687.307

Lainnya 545.955.065 291.663.772 148.471.260

(43)

39 11. AKTIVA LAIN-LAIN (Lanjutan)

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Lainnya :

Agunan yang diambil alih 3.229.843.681 3.796.433.830 4.320.881.675 Uang muka **) 2.755.076.048 1.276.844.100 951.632.313 Tagihan lancar operasional ***) 2.115.440.007 2.604.567.049 1.254.626.221 Persediaan umum 658.544.504 662.894.184 447.181.375 Dana jaminan 11.680.000 20.669.732 20.169.732

8.770.584.240 8.361.408.895 6.994.491.316

Jumlah aktiva lain-lain 29.365.605.865 24.629.863.692 19.434.216.683

Dikurangi: Penyisihan penghapusan agunan

yang diambil alih (482.083.566) – –

28.883.522.299 24.629.863.692 19.434.216.683

*) Akun tersebut merupakan renovasi atas bangunan sewa gedung kantor.

**) Dalam saldo tersebut sebesar Rp 1.427.684.098 merupakan biaya pembukaan kantor cabang yang berlokasi di Semarang dan Surabaya.

***) Dalam saldo tersebut sebesar Rp 1.761.632.659 merupakan tagihan lancar kredit.

12. KEWAJIBAN SEGERA

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Bunga :

Deposito berjangka 2.542.003.859 2.451.233.811 2.110.464.193 Rekening koran 424.101.442 285.620.816 190.741.484 Deposit on call 311.184.278 65.294.894 107.298.082 Tabungan 277.688.689 216.656.422 238.741.236

Taska 67.033.170 18.713.142 85.727

(44)

40 13. SIMPANAN

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Giro 154.121.937.096 79.624.725.945 48.710.289.236

Tabungan :

Tabungan harian 79.726.889.180 61.339.586.908 52.638.951.408 Tabungan saudara 43.291.888.419 37.064.891.283 27.186.043.047 Tabungan berjangka 8.714.635.586 2.456.998.051 469.329.153 Tabungan pekerja 639.119.077 387.069.416 21.558.886 Tabungan karyawan 75.007.855 9.033.067 18.272.703

132.447.540.117 101.257.578.725 80.334.155.197

Simpanan berjangka :

Deposito berjangka 1 bulan 320.919.007.237 185.268.041.402 247.216.972.898 Deposito berjangka 3 bulan 113.934.235.470 144.942.869.955 46.525.805.713 Deposito berjangka 6 bulan 118.433.243.826 126.497.641.853 42.670.455.916 Deposito berjangka 12 bulan 242.994.617.671 133.039.106.583 116.007.018.456 Deposito berjangka 24 bulan 5.653.000.000 1.877.000.000 710.500.000 Deposit on call 151.697.727.249 83.448.426.574 65.685.000.000

953.631.831.453 675.073.086.367 518.815.752.983

Jumlah simpanan 1.240.201.308.666 855.955.391.037 647.860.197.416

Simpanan berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga : 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp Giro :

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 66.117.621.213 28.424.198.862 21.523.273.442 Pihak ketiga 88.004.315.883 51.200.527.083 27.187.015.794

154.121.937.096 79.624.725.945 48.710.289.236

Tabungan :

Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 3.083.527.821 28.424.000.000 1.005.919.886 Pihak ketiga 129.364.012.296 72.833.578.725 79.328.235.311

(45)

41 13. SIMPANAN (Lanjutan)

Simpanan berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga (Lanjutan) : 2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Rp Rp Rp

Simpanan berjangka : Pihak yang mempunyai

hubungan istimewa 152.440.602.642 73.349.000.000 65.414.361.505 Pihak ketiga 801.191.228.811 601.724.086.367 453.401.391.478

953.631.831.453 675.073.086.367 518.815.752.983

1.240.201.308.666 855.955.391.037 647.860.197.416

Simpanan berjangka

Klasifikasi simpanan berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :

Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Sampai dengan 1 bulan 530.459.513.952 268.716.467.974 332.842.365.142 > 1 s.d 3 bulan 207.308.108.501 144.942.869.955 72.792.927.841 > 3 s.d 6 bulan 186.789.209.000 126.497.641.853 98.800.960.000 > 6 s.d 12 bulan 26.300.000.000 133.039.106.585 14.259.500.000 > 12 bulan 2.775.000.000 1.877.000.000 120.000.000

Jumlah 953.631.831.453 675.073.086.367 518.815.752.983

Suku bunga simpanan sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5

Berkisar antara

%

Berkisar antara %

Berkisar antara %

Giro 1 - 3,5 2 – 4 2 – 4

Tabungan *) 2,5 – 10 3 - 10 3,5 – 4,5

(46)

42 13. SIMPANAN (Lanjutan)

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp 80.997.620.000, Rp 74.819.668.912 dan Rp 65.635.165.637.

*) Tabungan Berjangka

Tabungan berjangka adalah tabungan yang memberikan suku bunga yang tinggi, setoran minimum bulanan yang sangat ringan, adanya hadiah langsung, serta nasabah langsung mendapat perlindungan asuransi jiwa. Tabungan berjangka dapat dicairkan pada saat jatuh tempo mulai 6 sampai dengan 60 bulan.

**) Simpanan Berjangka

Simpanan Berjangka adalah simpanan yang dirancang dengan berbagai keistimewaan diantaranya pemberian suku bunga tinggi yang kompetitif sampai dengan maksimum penjaminan, layanan pick up service (jasa pengambilan uang tunai yang akan disetor oleh nasabah) untuk nasabah dengan nominal tertentu, dan jangka waktu simpanan bervariatif yaitu 3, 6,12 dan 24 bulan.

14. SIMPANAN DARI BANK LAIN

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Deposito jangka waktu 1 bulan 15.600.000.000 19.704.981.749 1.000.000.000 Giro bank lain 7.047.907.421 10.789.199 153.753.935

Tabungan – 375.254.930 –

Akrualisasi bunga deposito

berjangka *) 68.621.918 95.799.926 18.461.644

Akrualisasi bunga tabungan *) – 654.146 –

Akrualisasi bunga rekening koran *) 2.709.518 10.653 222.385

Deposito jangka waktu 3 bulan – 500.000.000 2.000.000.000

22.719.238.857 20.687.490.603 3.172.437.964

Suku bunga simpanan dari bank lain sebagai berikut :

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 *) Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, akun tersebut merupakan bagian dari akun simpanan

(47)

43

15. KEWAJIBAN KEPADA BANK INDONESIA

2 0 0 7 2 0 0 6 2 0 0 5 Rp Rp Rp Kredit likuiditas 808.943.736 814.743.736 836.393.736 Kredit likuiditas yang diterima dari Bank Indonesia untuk selanjutnya akan disalurkan sebagai Kredit Pembiayaan Usaha Kecil Mikro dengan ketentuan sebagai berikut :

Perjanjian persetujuan kredit : No 31/605/UK/PmK2/Bd tanggal 29 Maret 1999.

Plafon kredit : Rp 7.000.000.000 (Rp 2.500.000.000 untuk modal kerja dan Rp 4.500.000.000 untuk kredit investasi).

Suku bunga yang dikenakan

oleh Bank Indonesia : 13% per tahun. Suku bunga yang dikenakan

kepada nasabah : 16 % per tahun. Jangka waktu kredit ke

Bank Indonesia : Kedit investasi 6 tahun dan kredit modal kerja 2 tahun. Persyaratan dan ketentuan

penyaluran kredit

kepada nasabah : a. Usaha produktif yang terdiri dari usaha kecil dan usaha mikro. b. Jumlah Maksimum Kredit Likuiditas Kepada Nasabah sebesar Rp 25.000.000 untuk kredit investasi, sedangkan untuk kredit investasi dan modal kerja yang terkait investasinya sebesar Rp 30.000.000.

c. Uang muka 10% dari plafond KPKM.

d. Pembayaran bunga dan pengembalian KPKM :

• Atas pembayaran angsuran bunga dan pelunasan KPKM yang diterima dari debitur, perseroan wajib mengembalikan KLBI tersebut kepada Bank Indonesia • Dalam hal debitur tidak dapat melunasi KPKM pada saat

jatuh tempo, maka debitur tersebut harus mengajukan surat pernyataan penundaan pembayaran beserta alasannya kepada Bank Indonesia selambat lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sebelum kredit jatuh tempo

Referensi

Dokumen terkait