• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Maslow terhadap Motivasi Menjadi Guru Sekolah Minggu di Gereja Kristen Jawa Tangerang T1 712012009 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

26 5. Penutup

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah dilakukan,

penulis menemukan bahwa motivasi-motivasi guru sekolah minggu sejalan

dengan pemikiran Maslow. Pertama dari kebutuhan rasa akan aman, guru sekolah

minggu termotivasi dari hobinya sehingga guru sekolah minggu dapat

mengembangkan bakatnya untuk melayani. Maka ditemukan rasa akan aman yang

muncul dari hobi mereka. Karena dengan hobi, mereka bisa berbagi untuk

memberikan rasa aman kepada anak sekolah minggu. Kedua, dari kebutuhan akan

cinta kasih, guru sekolah minggu memberikan perhatian dan kepeduliannya

kepada anak sekolah minggu. Dengan demikian, timbul rasa keakraban diantara

guru dan anak sekolah minggu dalam proses belajar mengajar. Ketiga, dari

kebutuhan akan dihargai dan dihormati ini guru sekolah minggu menjadi percaya

diri bahwa dirinya dapat menjadi regenerasi guru sekolah minggu. Keempat, dari

kebutuhan akan aktualisasi diri, guru sekolah minggu bekerja keras untuk

bertanggung jawab mengubah perilaku anak-anak yang kurang baik dan

mengajarkan budi pekerti dan moralitas anak dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan hal tersebut, maka guru sekolah minggu dan anak sekolah minggu

mendapatkan kebahagiaan dan anak-anak mendapatkan pertumbuhan yang baik.

5.2.Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan rekomendasi kepada gereja dan

guru sekolah minggu dan jemaat, berkaitan dengan kajian teori Maslow terhadap

motivasi menjadi guru sekolah minggu di GKJ Tangerang.

5.2.1 Saran untuk Guru Sekolah Minggu

• Dengan motivasi-motivasi yang diungkapkan oleh guru sekolah minggu, maka mereka harus mampu menghayati bahwa setiap guru dipanggil untuk

ikut mengembangkan sekolah minggu. Oleh karena itu guru sekolah minggu

harus merubah pola pikir atau pandangannya terhadap pelayanannya yang

rela mempersembahkan seluruh totalitas dirinya bagi pelayanan anak dengan

(2)

27

• Melalui kebutuhan akan cinta kasih dan aktualisasi diri dari guru sekolah minggu kepada anak-anak, maka guru sekolah minggu diharapkan untuk bisa

lebih memahami setiap anak yang ada di kelasnya. Karena guru harus

memahami dan mengenali dengan baik setiap anaknya. Seperti gembala yang

baik mengenali domba-dombanya, mengenali namanya, keturunan dari

domba yang mana, kekhasan/ciri fisiknya, ciri khas karakternya. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan menentukan guru wali di setiap kelas, GSM

mengunjungi setiap anak, dan mengenali pribadi anak serta keluarganya.

• Sedangkan melalui kebutuhan akan dihargai dan dihormati ini pemuda yang terpanggil menjadi guru sekolah minggu diharapkan mampu terus menjadi

contoh bagi pemuda lainnya supaya pemuda lainnya tergerak untuk ikut

bergabung menjadi guru sekolah minggu. Dengan demikian, regenerasi guru

sekolah minggu pemuda dapat dipertahankan.

• Guru sekolah minggu sebaiknya lebih mempersiapkan diri untuk mengajar, baik itu dari pemusik ataupun pembawa Firman dan pemimpin pujian.

Dengan bisa mengikuti fasilitas yang disediakan oleh gereja yaitu kelas

persiapan guru sekolah minggu.

5.2.2. Saran untuk GKJ Tangerang

GKJ Tangerang harus lebih menghayati bahwa gereja dipanggil bukan hanya

mengajarkan Alkitab kepada anak-anak, melainkan juga untuk

menumbuhkembangkan seluruh (totalitas) diri anak. Artinya, pembinaan

yang holistik, tidak sekedar pengetahuan Alkitab dan hidup percaya kepada

Yesus, tetapi juga mendidik dan mengajarkan, cara hidup dan kasih Yesus,

kesopanan, tata susila bermasyarakat bagi seluruh aspek kehidupan anak. • Selain itu GKJ Tangerang lebih meningkatkan pelayanan dan pembinaan

kepada guru sekolah minggu agar nantinya dapat membuat para guru sekolah

minggu GKJ Tangerang dapat menerapkan cara pelayanan yang lebih baik

kepada anak sekolah minggu. Sehingga, mereka memiliki kompetensi dan

kreatifitas yang cukup tinggi dan berkualitas dalam mengajar. Dengan

(3)

28

relasi yang baik, agar gereja dapat memahami kebutuhan sekolah minggu

terlebih pada guru-guru sekolah minggu baik jasmani maupun rohani.

5.3. Refleksi terhadap Motivasi Guru Sekolah Minggu di GKJ Tangerang

Guru sekolah minggu dapat juga dikatakan sebagai guru Kristen, yang harus

memperhatikan bahwa mengajar itu amanat atau perintah Tuhan. Dalam hal itu,

setiap guru Kristen seharusnya menyadari bahwa Allah memerintahkannya untuk

mengajar sebagaimana dinyatakan dalam Imamat 10:11, dan juga terdapat dalam

Injil Matius 28:19-20, dengan jelas Tuhan Yesus berfirman.1 Di sini Tuhan Yesus

memberikan amanat agar setiap orang Kristen melakukan pemuridan, terutama

para guru sekolah minggu, agar mereka mengajarkan segala yang telah

diperintahkan Tuhan Yesus dengan berlandaskan dari Alkitab sebagai dasar bagi

pendidikan Kristen. Mengajar merupakan tugas yang sangat penting sebab Allah

sendiri, dalam Alkitab, menekankan pentingnya mengajar. Allah sendiri menjadi

teladan dalam mengajar. Apalagi, generasi selanjutnya sangat ditentukan oleh

pendidikan pada saat ini.2

1

I Putu Ayub Darmawan, Menjadi Guru yang Terampil (Bandung: Kalam Hidup, 2014), 3.

2

Referensi

Dokumen terkait

Pengujuan mesin dilakukan dengan cara plunge grinding. Pertama dilakukan proses penggerindaan konvensional selama kurang lebih 1 menit. Kemudian dilakukan pengukuran

Manakala kita melihat suatu kejahatan, bencana alam misalnya, bukan merupakan manifestasi kehendak dan perbuatan-Nya tetapi sebagai akibat dari perbuatan manusia atau dinamika alam

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi

Dari gambar citra mammografi yang telah melalui proses ROI tanpa perbaikan kualitas dengan menggunakan wavelet Haar mampu mengenali sebesar 50%. Perlu dilakukan

Untuk mencegah terjadinya pembebanan aliran dari suatu daerah terhadap daerah lainnya, maka dapat dibuat beberapa interceptor drain (a) yang kemudian ditampung ke dalam

Faktor eksternal yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat yaitu tugas pemerintah, perusahaan dan NGO yang mampu melakukan kunci keberhasilan dari kegiatan pemberdayaan

Panitia Masyarakat Hukum Adat Provinsi adalah lembaga yang bersifat ad hoc yang dibentuk untuk melakukan verifikasi terhadap hasil identifikasi sendiri masyarakat hukum adat

Analisis Aspek Sosiologi Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Cipta rekaman suara (lagu) di Kota Makassar (Makassar :Tesis, Hukum Perdata, Universitas Hassanudin,2002).