• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi PT. Pos Indonesia Dalam Menjaga Eksistensi Dan Daya Saing Pelayanan Konsumen (Studi Pada Kantor Pos Medan 20000 Jl. Pos No. 1 Kesawan Medan) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Inovasi PT. Pos Indonesia Dalam Menjaga Eksistensi Dan Daya Saing Pelayanan Konsumen (Studi Pada Kantor Pos Medan 20000 Jl. Pos No. 1 Kesawan Medan) Chapter III V"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Menurut Syaodih (2012:60) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas

sosial, sikap, kepercayaan, pemikiran orang individual maupun kelompok. Data

dihimpun dengan pengamatan yang seksama, mencakup deskripsi dalam konteks

yang mendetail disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam, serta

analisis dokumen dan catatan-catatan.

Menurut Denzin dan Licoln (Noor, 2011:33) penelitian kualitatif adalah

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang

menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Dalam penelitian

kualitatif tidak ada menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif beranjak

dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu yang hasil akhirnya tidak

di berlakukan ke populasi, tetapi ditransfer ke tempat lain pada situasi sosial yang

memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.

Berdasarkan tujuannya, penelitian ini termasuk penelitian deskriptif.

Menurut Travers (Umar, 2011:22) metode deskriptif bertujuan untuk

menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan

dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor POS Medan 20000 Jl. Pos. No. 1 Kesawan

(2)

3.3 Narasumber/Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari

hasil penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak mengenal

adanya populasi dan sampel (suyanto, 2005:171). Informan adalah seorang yang

benar-benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya

diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya baik berupa pernyataan,

keterangan atau data-data yang dapat membantu dalam memenuhi

persoalan/permasalahan. Menurut Suyanto (2005:172) informan penelitian

meliputi:

1. Informan kunci, orang yang sangat memahami masalah yang diteliti. Adapun

informan kunci dalam penelitian ini adalah Manajer Pemasaran dan Pelaksana

pengembangan Kantor POS Medan 20000

2. Informan utama, yaitu orang yang dianggap mengetahui masalah yang diteliti

atau orang yang terlibat langsung dengan objek penelitian. Informan utamanya

adalah Manajer Pelayanan Loket.

3.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunaan adalah data primer dan

data sekunder.

1. Data primer

Data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan

seperti hasil dari wawancara yang biasa dilakukan peneliti.

(3)

Data yang diperoleh secara tidak langsung atau diperoleh dari pihak lain. Data

pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah

diarsipkan baik yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Teknik pengumpulan data primer

a. Wawancara

Wawancara yang digunakan peneliti sebagai teknik pengumpulan data

adalah wawancara terstruktur dengan pedoman wawancara yang telah di

susun sebelumnya. Wawancara terstruktur dilakukan untuk mendapatkan

data secara lebih mendalam terhadap permasalahan yang terjadi yang

dilakukan kepada sejumlah informan/narasumber yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Observasi/Pengamatan

Metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara

sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu

atau kelompok secara langsung. Metode ini digunakan untuk melihat dan

mengamati secara langsung keadaan dilapangan agar peneliti memperoleh

gambaran yang lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.

2. Teknik pengumpulan data sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan menggunakan

instrumen studi dokumentasi dengan menggunakan catatan atau

(4)

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah model analisis

interaktif. Menurut Miles & Huberman (Salim, 2006:20) dalam analisis data ada

tiga komponen utama, yaitu reduksi data, sajian data,dan penarikan simpulan

serta verifikasinya. Tiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis data

saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. Tiga komponen tersebut

adalah:

1. Reduksi data

Setelah mendapatkan data maka dilakukan proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan serta abstraksi data fieldnote. Proses ini berlangsung

sepanjang pelaksanaan penelitian. Dimulai dari kerangka kerja konseptual,

pemilihan kasus, pertanyaan pengalian data, catatan singkatan serta

menentukan batasan masalah.

2. Penyajian data

Proses analisis ini adalah mengorganisir informasi secara sistematis untuk

mempermudah penelitian dalam merangkaikan keterkaitan berbagai data

dalam menjelaskan proses dan fenomena yang ada dalam obyek penelitian.

Penelitian akan menginterpretasikan data dan membandingkan fenomena

dengan teori yangrelevan.

3. Simpulan dan verfikasi

Sejak pengumpulan data, peneliti harus dapat memahami makna setiap apa

yang ditemui dalam melaksanakan penelitian. Setelah pengumpulan data

(5)

3.7 Definisi Konsep

Untuk mendapatkan batsan yang jelas dari masing-masing konsep yang

diteliti, maka dalam hal ini maka penulis menggunakan definisi dari konsep ang

di pergunakan, yaitu:

1. Inovasi

Pengenalan dan penerapan dengan sengaja gagasan, proses, produk dan

prosedur yang baru pada unit yang menerapkannya, yang dirancang untuk

memberikan keuntungan bagi individu, kelompok dan masyarakat luas (West

& Farr dalam Ancok, 2012:34).

2. Produk

Produk segala sesuatu yang di tawarkan kepada sebuah pasar agar

diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga memuasakan

keinginan atau kebutuhan. Produk bisa berbentuk benda fisik, jasa, orang,

tempat, organisasi dan gagasan (Menurut Kotler dalam Sunyoto, 2012:69).

3. Inovasi

Inovasi produk adalah hasil pengembangan produk baru oleh suatu

perusahaan atau industri, baik yang sudah ada atau belum,dari produk lama

yang telah mencapaititik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk

(6)

4.1 Gambaran Umum PT. Pos Indonesia (Persero) 4.1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia (Persero)

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos

pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W

Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih

menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang

dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke

Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan

fungsi pelayanan kepada publik.Setelah Kantorpos Batavia didirikan, maka empat

tahun kemudian didirikan Kantorpos Semarang untuk mengadakan perhubungan

pos yang teratur antara kedua tempat itu dan untuk mempercepat pengirimannya.

Rute perjalanan pos kala itu ialah melalui Karawang, Cirebon dan Pekalongan.

Pos Indonesia telah beberapa kali mengalami perubahan status mulai dari

Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone). Badan usaha yang dipimpin oleh

seorang Kepala Jawatan ini operasinya tidak bersifat komersial dan fungsinya

lebih diarahkan untuk mengadakan pelayanan publik. Perkembangan terus terjadi

hingga statusnya menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN

Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi

berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan

Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi

(7)

luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah

menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan

kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan

memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24

ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100

persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi

terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan

teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 3.800 Kantorpos

online, serta dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik

merupakan rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi.

Sistem Kode Pos diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana

tiap jengkal daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.

1746 - KANTORPOS PERTAMA

Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos pertama

didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van

Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih menjamin

keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari

kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri

Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan fungsi

pelayanan kepada publik.

1875 - POSTEN TELEGRAFDIENST

Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status jawatan

(8)

1877 - Union Postale Universelle

Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah berhubungan

dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga tercatat sebagai

anggota Union Postale Universelle (UPU).

1945 - Hari Bakti POSTEL

Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh militer

Jepang, 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih kekuasaan PTT

dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa

tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti POSTEL.

1965 - PN Pos dan Giro

Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi

berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan

Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).

1978 - Perusahaan Umum Pos dan Giro

Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro yang

sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan dinas

pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.

1995 - PT. Pos Indonesia (Persero)

Sejarah Kantor POS Medan 20000

Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada Juni 1995 berubah

menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero) sampai

sekarang. Kantor Pos Medan adalah kantor pos besar di Medan, Indonesia.

(9)

yang hingga kini masih berdiri kokoh di Medan. Bangunan ini masih tetap

mempertahankan fungsinya hingga kini.

Letaknya dipusat kota Medan, tepatnya diseberang Lapangan

Merdeka dan Hotel Dharma Deli. Di depannya terdapat air mancur yang di

dedikasikan pada salah seorang pionir kota Medan modern, Jacob

Nienhuys (sudah berubah bentuk). Tidak jauh dari Kantor Pos Medan, ada pula

pusat kuliner Merdeka Walk yang populer. Gaya arsitektur Belanda yang masih

kental, mirip dengan gaya arsitektur jembatan Titi Gantung di dekat stasiun, dan

memang dipertahankan hingga sekarang. Kantor Pos Medan diarsiteki oleh salah

seorang arsitek Belanda, Snuyf, yang juga merancang Kantor Ledeng Palembang.

Bangunan ini memiliki luas 1200 meter persegi, dengan tinggi mencapai 20

meter.

Kantor pos yang terdapat di jantung kota Medan ini juga merupakan ikon

kota Medan. Bangunan yang didominasi dengan warna putih dan oranye, yang

merupakan identitas Pos Indonesia ini memiliki bentuk kubah yang unik. Bentuk

kubah tetap dipertahankan walaupun kantor pos ini telah mengalami beberapa kali

renovasi.

(10)

Makna logo dari lambang PT. Pos Indonesia sebagai berikut:

1. Burung merpati dengan posisi terbang dan pandangan lurus ke depan, lima

bulu sayap sebagai lambang kecepatan, melambangkan pancasila,

mengutamakan kecepatan dan kepercayaan dari masyarakat.

2. Bola dunia, melambangkan peran daripada PT. Pos Indonesia sebagai

penyedia pelayanan yang mampu menjadi sarana komunikasi dalam ruang

lingkup nasional maupun internasional.

3. Bentuk tulisan PT. Pos Indonesia menunjukkan ciri khas kelas dunia yang

mengantar PT. Pos Indonesia ke abad yang baru.

4. Warna orange cemerlang, melambangkan modernitas, kedinamisan dan

kecepatan. Sedangkan warna abu-abu melambangkan kesan modern dalam

pendekatan bisnis.

4.1.3 Visi, Misi Dan Motto Kantor POS Medan 20000 Visi

Menjadi Perusahaan Pos yang Terpercaya

Misi

1. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu tepat

waktu dan nilai terbaik.

2. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang aman,

nyaman dan menghargai kontribusi.

3. Berkomitmen kepada pemegang saham untuk memberikan hasil usaha yang

menguntungkan dan terus bertumbuh.

(11)

5. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh

pemangku kepentingan.

Motto

Terus Bergerak Maju (Move On)

4.1.4 Nilai-Nilai Kantor Pos Medan 20000 1. Customer Oriented

PT Pos Indonesia (Persero) selalu berupaya untuk memberikan pelayanan

terbaik bagi konsumen.

2. Integrity

PT Pos Indonesia (Persero) senantiasa memiliki kejujuran dan etika bisnis

dalam melakukan aktifitas perusahaan.

3. Networking

PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung tinggi jaringan hubungan yang luas

antar perusahaan, yaitudengan berbagi pengetahuan dan informasi, PT Pos

Indonesia (Persero) berpotensi meningkatkan kinerja perusahaan di masa

mendatang.

4. Teamwork

PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung nilai kerja sama tim.

5. Accountable

PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung tinggi sikap bertanggung jawab atas

aktivitas pengelolaan Perusahaan.

6. Professional

PT Pos Indonesia (Persero) menjunjung tinggi nilai profesionalisme dalam

(12)

7. Optimistic

Kami bertindak dengan penuh keyakinan untuk memberikan hasil terbaik

dalam membangun masa depan.

8. Spiritual

PT Pos Indonesia (Persero) mampu memberikan makna yang lebih luas pada

setiap pekerjaan yang dilakukan demi kepentingan masyarakat.

4.1.5 Struktur Organisasi Kantor Pos Medan 20000 Gambar 4.2

Struktur Organisasi Kantor Pos Medan 20000

Sumber: Kantor Pos Medan 20000 (2016)

Adapun rincian dari struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Kantorpos bertanggung jawab atas seluruh perkerjaan bagian-bagian

(13)

dibantu oleh dua (2) orang Wakil Kepala Bidang, yaitu Wakil Kepala Bidang

Bisnis dan Wakil Kepala Bidang Umum.

2. Wakil Kepala Kantor POS Bidang Bisnis bertanggung jawab terhadap bagian

bagian:

a. Pelayanan

b. Penjualan

c. Pengawasan-Unit Pelayanan Luar(UPL)

d. Pemasaran dan Pengembangan Outlet

e. Penyaluran Dana

3. Wakil Kepala Kantor POS Bidang Umum bertanggung jawab terhadap

bagian-bagian:

a. SDM

b. Teknologi & Sarana

c. Akuntansi

d. Audit & Manajemen Resiko

e. Keuangan & BPM

f. Solusi teknologi Informasi

4. Kepala Kantor Pos Cabang (Kpc)

4.1.6 Deskripsi tugas

Deskripsi jabatan (job description) masing-masing bagian pada struktur organisasi

PT POS Indonesia Kantor Pos Medan adalah sebagai berikut :

1. Kepala Kantor

a. Mengawasi kegiatan penjualan, keuangan, pembelian, administrasi dan

(14)

tujuan perusahaan. Melakukan pengolahan data, analisis dan evaluasi atau

hasil usaha dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna milik

perusahaan.

b. Secara Periodik mengawasi system pengawasan internal dan

melaksanakan pemeriksaan

c. Mengadakan penilaian prestasi kerja bawahannya berdasarkan laporan

yang diterima bawahannya.

d. Mengadakan hubungan dengan pihak luar terutama mengenai hal-hal yang

menyangkut kebijaksanaan lainnya yang bersifat umum.

2. Bagian Audit

a. Memeriksa bagoian-bagian keuangan, pelayanan dan keagenan, akuntansi,

SDM, pengolahan, paket pos, teksifo, filateli, posplus dan pemasaran

b. Pemeriksaan kas supervisor keuangan dan pemeriksaan sisi benda pos dan

materai (BPM) supervisor keuangan.

c. Membuat laporan penyimpanan masing-masing bagian.

d. Menyusun laporan eksploitasi.

e. Pemeriksaa tertutup kas tahunan.

f. Penyusunan laporan pemeriksaan.

g. Pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP)

3. Bagian Pelayanan

a. Mengatur pelayanan loket penerimaan paket pos peka waktu meliputi

paket pos biassa, wesel pos, giro pos, kilat khusus, EMS, Express Post dan

(15)

b. Mengkoordinasikan pekerjaan penerimaan dari kantor lain termasuk

pekerjaan pembukuan atau pencatatan pekerjaan.

c. Mengkoordinir persiapan paket pos serta menjaga kelancarannya.

d. Melaksanakan tata usaha umum dan mengawasi loket-loket penerimaan

paket pos.

e. Menyiapkan konsep surat-menyurat tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pos.

4. Bagian Keuangan

a. Menerima, menyiapkan, membayar atau mengeluarkan uang dan surat

berharga, menerima dan memberikan panjar kas ke loket-loket atau kasir,

menerima dan menyiapkan pengiriman uang serta membuat neraca harian

kas.

b. Menerima, menyiapkan, mengeluarkan dan mempertanggungjawabkan

serta piñata usahaan benda pos dan materai, membuat neraca harian benda

pos dan materai termasuk buku atau daftar rekapitulasi penjualan.

c. Mengawasi peredaran benda pos materai di loket-loket, mesin perangko

dan system pemprangkoan lainnya baik yang digunakan diloket maupun

oleh publik, serta melaksanakan penatausahaan dan pertanggung

jawabannya.

d. Melaksanakan penyetoran dan pengambilan kea tau dari bank yang telah

ditetapkan dan pentransferan ke rekening direktur keuangan Bandung,

serta menjaga batas maksimum saldo kas.

5. Bagian Akuntansi

(16)

b. Mengklasifikasikan data dan dokumen sumber untuk melakukan persiapan

pembukuan.

c. Membukukan dalam buku harian, buku besar dan jurnal.

d. Menyusun neraca dan laporan keuangan.

e. Mengisi, membukukan, menyiapkan dan mebgirimkan buku ke ka umum

dan register pembantunya.

6. Bagian Pemasaran

a. Menyusun rencana kgiatan pemasaran semua jassa pos dan keagenan serta

penyusunan anggaran.

b. Melakukan penelitian pasar dan menganalisis setiap masukan baik

berdasarkan pengamatan, usulan atau keluhan pelanggan.

c. Melaksanakan negoisasi dan penjualan serta mengusulkan penafsiran atas

produk tertentu atau besarnya potongan.

d. Membuat basis data pelanggan dan pesaing.

e. Melakukan pembinaan pelanggan dan menjalin kerja sama dengan pihak

lain serta menyelenggarakan jumpa pelanggan bagi konsumen daerah

kerjanya.

f. Melakukan kegiatan promosi

g. Memantau kegiatan yang dilakukan pesaing mengevaluasi produk yang

ada dan mengusulkan pengembangan produk.

h. Membuat laporan kegiatan pemasaran.

7. Bagian SDM

(17)

b. Merencanakan, mengembangkan dan mengatur sumber daya manusia

dalam lingkup kerja kantor pos Medan.

c. Mengurus surat-menyurat dan naskah kepegwaian serta hal lain yang

menyangkut hak dan kkewajiban pegawai.

d. Melaksanakan tata usaha SDM, epmbayaran gaji atau pension, tunjangan,

menyiapkan dan menyelesaikan ongkos perjalanan dinas panjar, tabingan

pegwai, serta segala sesuatu yang menyengkut hak-hak dan kewajiban

pegawai.

8. Bagian Sarana

a. Melakukan pembelian barang-barang sarana.

b. Mengelola dan memlihara peralatan, pembangunan dan kendaraan.

c. Mengawasi kebersihan, ketertiban dan keindahan di lingkungan kantor

d. Memantau atau memeriksa gedung-gedung yang akan diajukan untuk

diadakan perbaikan.

e. Mengawasi persediaan barang keperluan dinas dan memeriksa seluruh

pekerjaan teknis dan administrasi bagian sarana di KP II dan KP VII

sampai KP X.

9. Bagian Teknis Sistem dan Informasi.

a. Mengawasi komputerisasi nasional.

b. Mengkoordinasi pengawasn dan pengadinstrasian pelanggan wasantara net

c. Melakukan analisi pengembangan peranan layanan wasantara net.

d. Membuat neraca pendapatan wasantara net.

e. Membuat laporan pendapatan wasantara net

(18)

4.2 Penyajian Data 4.2.1 Identitas Informan

Dalam bab berikut ini, peneliti akan menyajikan semua hasil yang telah

diperoleh penulis dilapangan selama proses penelitian. Penulis melakukan

penelitian pada Kantor POS Medan 20000 yang beralamat di jalan POS No.01

Kesawan Medan. Peneliti melakukan penelitian dari tanggal 05 Januari s/d 24

Februari 2017. Dalam masa penelitian, peneliti sudah memperoleh data yang

dibutuhkan dalam menyelesaikan penelitian skiripsi penulis. Dalam bab ini juga

peneliti akan menyajikan data-data yang diperoleh selama proses penelitian

berlangsung.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

kualitatif sebagaimana penelitian kualitatif adalah metode pengumpulan data

dengan teknik wawancara kepada informan baik informan kunci dan informan

utama serta melakukan observasi secara langsung pada Kantor POS Medan

20000.

Pada penelitian ini, sumber informan kunci yang dimaksud adalah

Manajer Pemasaran dan Pelaksana dibagian pengembangan, adapun informan

utamanya adalah Manajer bagian pelayanan loket. Teknik wawancara yang

dilakukan untuk mengatahui sejauh mana pengetahuan, tanggapan, dan pendapat

mengenai kegiatan operasional pada Kantor POS Indonesia dan PT. Pos

Indonesia. Selain dengan menggunakan teknik wawancara, peneliti juga

menggunakan teknik obsevasi/pengamatan dilapangan secara langsung yang

(19)

dengan fakta yang ada dilapangan. Teknik observasi adalah salah satu alternatif

pengumpulan data untuk melengkapi hasil wawancara.

Berikut merupakan data dari informan yang diwawancarai selama penulis

melakukan penelitian pada Kantor POS Medan 20000:

Tabel 4.1

Data Sumber Informan Kunci

No Nama Jenis Kelamin Nippos Keterangan

1 Alex Tomasa Laki-Laki 969314413 Manajer Pemasaran 2 Junaidi Abdillah Laki-Laki 973321805 Pelaksana

Pengembangan

Tabel 4.2

Data Sumber Informan Utama

No Nama Jenis Kelamin Nippos Keterangan

1 Basaria Sitanggang Perempuan 982397306 Manajer Pelayanan Loket

4.2.2 Inovasi Produk PT. POS Indonesia Dalam Menjaga Eksistensi Dan Daya Saing Pelayanan Konsumen

1. Ide

Ide merupakan salah satu yang sangat penting dalam kehidupan karena

sangat dibutuhkan dalam mencari solusi dari masalah yang muncul, begitu juga

dengan munculnya inovasi dimulai dengan ide atau gagasan yang sesuai dengan

kebutuhan baik inovasi itu datang dai pihak internal dan eksternal. Ide inovasi

eksternal yaitu tuntutan pasar, teknologi, pesaing sedangkan dari internal rasa

ketidakpuasan terhadap apa yang bersifat tetap. Berdasarkan hasil wawancara

dengan bapak Junaidi Abdillah bahwa ide inovasi PT. POS Indonesia muncul dari

berbagai sisi, Salah satunya adalah adanya faktor dorongan dari pesaing yang

muncul. Pesaing ini muncul karena regulasi pemerintah yang menetapkan bahwa

(20)

logistik. Secara perlahan pesaing-pesaing yang muncul akan terus menurunkan

eksistensi perusahaan dipasar.

2. Proses Inovasi

Dalam memunculkan produk baru maka dibutuhkan yang namanya proses

inovasi. Proses inovasi diperlukan untuk merealisasikan gagasan yang ada

sehingga gagasan tersebut tidak menjadi hayalan semata. Proses inovasi

memerlukan tahapan-tahapan yang sistematis agar tujuan dari inovasi dapat

terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Junaidi

Abdillah bahwa tahap pertama proses inovasi yang dilakukan PT. POS Indonesia

adalah memproduksi gagasan dari berbagai sumber, baik dengan kerjasama

dengan universitas yang telah ditentukan seperti Universitas Indonesia. Hasil dari

ide ide yang diperoleh akan dibahas, kemudian hasil pembahasan akan dijadikan

pertimbangan yang secara menyeluruh mengenai aspek-aspek internal dan

eksternal PT. POS Indonesia. Pada tahap akhir, ide yang dibahas akan diambil

keputusan apakah gagasan akan dapat diaplikasikan dalam bentuk inovasi baru

atau tidak dan Keputusan tertinggi terdapat pada kepala direksi PT. POS

Indonesia pusat.

3. Jenis inovasi

Inovasi memiliki berbagai jenis mulai dari jenis inovasi produk, inovasi

bisnis, inovasi kemitraan (hubungan), inovasi proses dan metode. Berdasarkan

hasil wawancara dengan bapak Junaidi Abdillah bahwa PT. POS Indonesia telah

melakukan banyak inovasi, inovasi tersebut meliputi: Inovasi produk diantaranya

MPosPay, pos express, express mail service, prangko prisma, pos ekspor, wesel

(21)

kerjasama dengan PDAM Tirtanadi, PLN, Garuda Indonesia, Adira Finance dan

masih banyak lagi. Inovasi pelayanan menjamin surat atau paket yang dikirim

melalui Kantor POS dengan asuransi, pelayanan kantor pos ada yang beroperasi

sampai dini hari, salah satunya kantor pos medan. Inovasi proses dengan

tersedianya layanan online pada kantor POS dari tahun 2010. Inovasi yang paling

besar pengaruhnya terhadap PT. POS Indonesia adalah inovasi produknya yang

beragam.

4. Kebutuhan inovasi

Kebutuhan akan inovasi sudah menjadi keharusan karena prinsip bisnis

sekarang adalah inovasi atau mati. Diera globalisasi sekarang ini, persaingan

usaha atau perusahaan akan semakin sulit karena perusahaan yang tidak dapat

bersaing atau yang tidak kompeten akan kalah dalam persaingan. Berdasarkan

hasil wawancara dengan bapak Alex Tomasa bahwa PT. POS Indonesia harus

dapat menyesuaikan diri dengan dengan cepat terhadap perkembangan zaman

yang semakin menuntut perusahaan untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh

konsumen yaitu cepat, aman dan murah. Dengan tuntutan seperti ini inovasi

produk PT. POS Indonesia harus mampu memenuhi apa yang merupakan

keinginan konsumennya dengan menambahkan layanan yang diberikan pada

setiap produk.

5. Produk

Produk merupakan keluaran (output) dari organisasi atau perusahaan yang

ditawarkan untuk dapat memuasakan keinginan dan kebutuhan konsumennya.

Produk dapat dijadikan konsumen sebagai dasar pengambilan keputusan dalam

(22)

Sitanggang bahwa kelebihan produk yang ditawarkan PT. Pos Indonesia adalah

harga yang lebih ekonomis dibandingkan dengan peusahaan pesaing yang sejenis

dan memiliki berbagai jenis varian produk.

Dari produk yang ditawarkan haruslah memiliki harapan dimasa depan

agar produk tersebut selalu eksis dipasaran. Berdasarkan hasil wawancara dengan

ibu Basaria Sitanggang bahwa pembaharuan produk lama menjadi produk baru

yang memiliki banyak fitur dan layanan yang lebih banyak. Salah satu

pembaharuan layanan dari produk PT. POS Indonesia adalah Pos Kilat Khusus

menjadi Pos Express, namun dalam pembaruan tersebut membuat harga produk

lama ke produk baru berubah menjadi lebih mahal dan layanan produk hanya

dapat diperoleh di kantor pos tertentu saja.

6. Kategori Inovasi Produk

Dalam inovasi produk dapat bagi menjadi beberapa kategori, biasanya

peluncuran produk sudah memliki kategori masing-masing. Kategori tersebut

bertujuan untuk mengetahui pengemlompokan yang dapat membedakan produk

yang satu dengan produk yang lain. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak

Junaidi Abdillah bahwa produk PT. POS Indonesia dapat dibagi kedalam

beberapa kategori. Berikut kategori produk baru PT. Pos Indonesia yang ada di

kota medan:

a. Perluasan lini produk: Produk Pos Express,Express Mail Servive (EMS),

Pos Ekspor, Wesel Pos Instan, Wesel Pos Prima dan Prangko Prisma

merupakan perluasan lini produk karena produk tersebut merupakan

produk yang baru di PT. Pos Indonesia tetapi menjadi reltif baru

(23)

b. Produk yang baru bagi perusahaan: PosPay dan MPosPay merupakan

produk yang relatif baru di perusahaan tetapi produk tersebut sudah

dikenal dipasaran.

7. Pengembangan produk baru

Produk dari suatu perusahaan mempunyai usia yang sangat terbatas dan

perlu digantikan dengan produk yang lebih baru. Menciptakan produk baru

membutuhkan berbagai sumber ide atau kreatifitas yang bersumber dari segala

arah. Butuh berbagai tahapan-tahapan yang perlu dilakukan oleh perusahaan

sehingga produk yang dikembangkan nanti dapat diterima di masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Junaidi Abdillah bahwa berawal dari

kebutuhan dari pelanggan (baik melalui riset pasar oleh internal atau eksternal PT.

POS Indonesia) dan kerjasama dengan pihak universitas. Setelah mengetahui apa

yang menjadi kebutuhan konsumen maka perusahaan akan berusaha menciptakan

ide yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Ide-ide yang terkumpul akan

dilakukan pembahasan terlebih dahulu kemudian ide produk yang mapan akan di

wujudkan dalam produk konkret. Ide Produk yang yang diwujudkan dalam bentuk

produk konkret akan dilakukan uji pemasaran. Biasanya uji pemasaran produk

akan dilakukan di sejumlah daerah di jawa kemudian secara bertahap ke seluruh

indonesia. Seperti Pos Ekspor pertama luncurkan daerah Bali kemudian regional I

sumatera bagian utara.

8. Peluncuran produk baru

Peluncuran produk baru merupakan suatu keputusan yang penting karena

apabila peluncuran produk sukses akan menjadikan produk tersebut akan

(24)

yang premium. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Basaria Sitanggang

bahwa peluncuran produk baru dilakukan dengan menggunakan media internet,

media cetak, melaksanakan event, baliho dan penyebaran brosur. Dengan

menggunakan media yang cukup banyak dalam hal memperkenalkan produknya

dipasaran dapat dinilai bahwa PT. Pos Indenesia sudah melakukan pemasaran

produknya dengan baik.

9. Pendorong inovasi produk

Dalam mengikuti perkembagan zaman organisasi ditutut untuk melakukan

perubahan yang dengan melalui inovasi produk. Inovsi muncul akibat dari dorongan persaingan, pasar dan kemajuan teknologi. Berdasarkan hasil

wawancara dengan bapak Junaidi Alex Tomasa bahwa dorongan munculnya

inovasi produk di PT. Pos Indenesia yaitu tuntutan zaman yang memaksa

perusahaan Pos agar lebih inovatif lagi. Dilihat pada zaman sekarang perusahaan

yang tidak mampu bersaing akan mati dan perusahaan yang tidak mengikuti

teknologi akan mati juga. Hadirnya pesaing pesaing seperti JNE, Tiki, dsb juga

menjadi pendorong munculnya inovasi. Pesaing pesaing tersebut secara

perlahan akan mengambil pangsa pasar yang yang selama ini dikuasai oleh PT.

Pos Indonesia.

10. Faktor penghambat inovasi produk

Banyak sekali hal-hal yang dapat mempengaruhi pengembangan produk

baru. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Junaidi Abdillah bahwa pasar

yang terpecah pecah akan menjadi dalah satu kesulitan dalam mengembangkan

(25)

kantor pos maka pangsa pasarnya pun menjadi lebih sedikit dan mengakibatkan

sulitnya dalam pengembangan produk baru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Alex Tomasa bahwa hal yang

dapat mempengaruhi pengembangan produk adalah citra PT. Pos Indonesia di

mata masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa PT. Pos Indonesia hanyalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang surat dan paket saja.

4.3 Analisis Pembahasan

4.3.1 Jenis-jenis Inovasi Yang Tersedia Di Kantor Pos Medan 20000

Pos Indonesia sempat mengalami penurunan kinerja usahanya di tahun

2000 2007. Bisnis surat pos di tahun tersebut menurun drastis. Penggunaan

pesan singkat melalui telepon selular dan internet menggantikan peran surat pos

individu. Demikian juga persaingan kiriman barang dengan para perusahaan kurir

swasta membuat pangsa pasar Pos Indonesia tergerus. Inovasi PT. Pos Indonesia

merupakan sebuah keharusan karena menuntut dari dorongan lingkungan yang

semakin kompleks dan dinamis. Dorongan itulah yang membuat PT. Pos

Indonesia harus tanggap mengenai apa yang menjadi kebutuhan internal dan

eksternal perusahaan. Merujuk pada teori Ancok (2012:36) Jenis inovasi PT. Pos

Indonesia tersedia di Kantor Pos Medan 20000 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Jenis-jenis Inovasi PT. Pos Indonesia

No Jenis Inovasi Inovasi

1 Inovasi Produk 1. Pos Express

(26)

6. Prangko Prisma 7. MPosPay

2 Inovasi Proses 1. Agen Pos 2. Online

3 Inovasi dalam Hubungan 1. PLN: Rekening Listrik

2. Multi Finance (Angsuran Kredit) ADIRA Finance, FIF (Federal International Finance), BAF (Bussan Auto Finnace), PT Summit Oto Finnace (OTO Kredit Motor), WOM Finance, SUZUKI Finance, Kreditplus, Prima Finance, Para Finance, VIF (PT Varia Intra Finance), Mandala Finance, BFI Finance, Avrist, PT Bhakti Finance, PT Semesta Citra Dana (Semesta Finance), Verena, MCF dan MAF, ITC Finance, Tunas Finance, Financial Multi Finance, GE Consumer Finance, Columbia Finance, Oto Multiartha, MBf, Mandiri Tunas Finance, serta mitra lainnya. Pajak dan Penerimaan Negara PBB, Pajak-pajak daerah PAM Palyja, Aetra, ATB Batam dan 166 PDAM di Indonesia Pulsa dan Telco:PT Telkom, PT Telkomsel, PT Indosat (Mentari, Matrix, IM3), Bakrie Communications (Esia), PT Axiata Excelcomindo (XL), 3 (Three), PT NTS (Axis), Nusapro, Flash Mobile. Perbankan dan Asuransi (Kartu Kredit, Personal Loan) Bank Muamalat, ABN AMRO, AIG Lippo, Tafakul, BNI, May Bank (BII), TKI, BTN, Citibank, HSBC.

3. Belanja Online Lazada, MatahariMall, Elevenia, MNC Shop, Blibli.com, Tokopedia, dan lain-lain Pembayaran Lainnya Zakat, TV Kabel, Ticketing.

4 Inovasi Strategi 1. Membentukholding company 2. Revitalisasi bisnis inti

3. Mengembangkan bisnis - bisnis baru.

5 Inovasi layanan 1. Pick Up (Penjemputan) 2. Asuransi pengiriman barang

1. 3. Untuk Kantor pos tertentu buka sampai dini hari

(27)

4.3.2 Produk Yang Tersedia Dikantor Pos Medan 20000

Merujuk pada teori yang dipaparkan oleh Kotler (Sunyoto, 2012:69).

bahwa Produk segala sesuatu yang di tawarkan kepada sebuah pasar agar

diperhatikan, diminta, dipakai atau dikonsumsi sehingga memuasakan keinginan

atau kebutuhan. Produk bisa berbentuk benda fisik, jasa, orang, tempat, organisasi

dan gagasan. PT. Pos Indonesia memiliki banyak produk, baik produk dalam

bentuk surat dan paket, keuangan dan logistik. Produk yang ditawarkan di Kantor

Pos Medan 20000 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4

Produk Yang Tersedia di Kantor Pos Medan 20000

No Produk

1 Filateli dan konsinyasi (prangko dan meterai) 2 Express Mail Service (EMS)

3 Pos Ekspor

4 Paket Pos (Biasa,Kilat Khusus, Ekspres,) 5 Surat Pos (Biasa, Kilat Khusus, Ekspres) 6 Bank Channeling

7 Western Union

8 PosPay

9 Giro Pos

10 Wesel Pos

11 MPos Pay (produk berbasisAndroid) 12 Fund Distribution

13 Pos registered

14 Pos paket internasional 15 Pos udara internasional 16 Integrasi Logistik

Sumber: Kantor Pos Medan 20000 (2017)

4.3.3 Inovasi Produk PT. Pos Indonesia Tersedia Kantor Pos Medan

Mewujudkan BUMN yang tangguh, profesional dan unggul dibutuhkan

berupa terobosan baru yakni dengan melakuan inovasi produk. Merujuk pada

(28)

produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada atau belum,

dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah

inovasi untuk mengganti produk lama tersebut. Inovasi produk merupakan salah

satu faktor penting dalam kesuksesan PT. Pos Indonesia bertahan dari terpaan

atau goncangan persaingan yang semakin kompleks. Kunci dari keberhasilan

produk baru adalah produk tersebut mampu beradaptasi terhadap perubahaan

yang terjadi baik perubahan teknologi maupun pasar. Untuk meningkatkan

eksistensi dan daya saingnya PT. POS Indonesia harus mendorong laju inovasi

produk perusahaan agar dapat bersaing, baik di tingkat lokal, nasional, dan

lingkungan global. Berikut ini merupakan inovasi produk PT. POS Indonesia

yang tersedia di Kantor POS Medan 20000:

1. PosExpress

Pos Express merupakan jasa pengiriman surat, dokumen, paket barang

berharga cepat & tepat jasa pengiriman express dijamin maksimal sehari

sampai, pasti, gunakan layanan Pos Express Layanan pengiriman istimewa

dari Pos Indonesia untuk pengiriman surat, dokumen, barang berharga dengan

tujuan kota kota tertentu di wilayah Indonesia. Layanan Pos Express sangat

mengutamakan akurasi waktu pengiriman, cepat, tepat, sangat mudah untuk

ditelusuri/dilacak dengan harga pengiriman yang kompetitif.

Jenis Jasa Pengiriman Pos Express diantaranya:

a. Same day service: Jasa Pengiriman dengan waktu pengiriman akan sampai

di alamat tujuan di hari yang sama.

b. Next Day Service: Jasa Pengiriman dengan waktu pengiriman akan sampai

(29)

Kelebihan Layanan Pos Express diantaranya:

a. Layanansame day serviceakan dijamin sampai pada alamat tujuan di hari

yang sama, pasti.

b. Tarif Pengiriman yang sangat Kompetitif dan sangat Menguntungkan.

c. Tersedia Informasi Tarif Pengiriman serta Jaringan Kota yang tersedia

layanan Pos Express

d. Tersedia jaminan Ganti Rugi/Asuransi atas ketidak tepatan waktu

penyampaian serta kemanan isi barang.

e. Setiap barang yang dikirim telah diasuransikan oleh Pos Indonesia.

f. Pos Indonesia memiliki jaringan Pos Express yang telah terintegrasi dan

terhubung dengan jaringan sistem Teknologi Informasi terkini yang akan

membuat status pengiriman mudah ditelusuri/dilacak statusnya.

g. Jaringan Pos Express secara Nasional telah menjangkau kurang lebih 50

Kota/Kabupaten serta Regional di 200 Kota/Kabupatan yang akan terus

bertambah dengan berjalannya waktu dan kebutuhan masyarakat atas jasa

pengiriman pos.

Coverage layanan Pos Express telah menjangkau secara nasional di

Indonesia meliputi wilayah seperti:

a. Sumatera: Riau, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Batam,

Palembang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Jambi, Bengkulu.

b. DKI Jakarta: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Timur,

Jakarta Selatan.

c. Jawa Barat: Banten, Tangerang, Bekasi, Bogor, Depok, Cibinong, Serang,

(30)

d. Jawa Tengah & DI Yogyakarta: Semarang, Yogyakarta, Solo.

e. Jawa Timur: Surabaya, Malang, Sidoarjo.

f. Bali & Nusa Tenggara: Denpasar, Sanglah, Mataram.

g. Kalimantan: Banjarmasih, Balikpapan, Pontianak.

h. Sulawesi: Makassar, Manado

2. Express Mail Service (EMS)

Express Mail Service (EMS) adalah layanan pengiriman surat, dokumen dan

paket dari dan ke luar negeri. Layanan pengiriman internasional ini dapat

digunakan melalui Pos Indonesia, tapi memiliki biaya ongkos kirim yang

berbeda. Untungnya kantor pos sudah menyediakan cara cek harga EMS dari

Indonesia ke berbagai negara dengan mudah, dan tentunya online sehingga

anda bisa mengakses melalui komputer atau smartpone anda. Layanan yang

diberikan meliputi:

a. Dijamin penyerahan kiriman EMS ke alamat tujuan, maksimal 3-5 hari

(tidak termasuk waktu pemeriksaanCustoms/ Beacukai).

b. Tarif kompetitif berdasarkan tingkat berat dan negara tujuan, dalam mata

uang US Dollar. (Informasi tarif EMS).

c. Jaminan ganti rugi bila terjadi keterlambatan penyampaian, kiriman hilang

atau rusak, sesuai ketentuan Universal Postal Union (Lembaga Pos

Dunia).

d. PT Pos Indonesia memberikan kemudahan jejak lacak untuk mengetahui

status kiriman.

e. Jaringan EMS menjangkau lebih dari 230 negara yang terus akan

(31)

f. Fasilitas pembayaran secara kredit dan manfaat lain untuk para pelanggan

besar dan korporasi, sesuai permintaan dan kesepakatan dengan pelanggan

3. PosPay

PosPay merupakan Solusi Pembayaran Beragam Tagihan/Angsuran Atau

Pembelian Pulsa Elektrik Telepon, Handphone, Listrik PLN Termasuk

Pembelian Tiket. PosPay Solusi Satu Tempat untuk segala macam

pembayaran Tagihan dan Angsuran termasuk juga pembelian pulsa telepon,

seluler handphone, listrik, PDAM. Melalui PosPay Anda juga dapat

melakukan beragam pembayaran lainnya seperti pinjaman angsuran kredit,

pembayaran pajak, pembayaran kartu kredit, pembayaran zakat, dsb.

Dengan mendatangi Kantor Pos, Anda dapat membayar segala macam

jenis pembayaran melalui PosPay yang dapat dilakukan dengan aman, cepat

dan mudah karena telah menggunakan Sistem Online Payment Point (SOPP)

yang memiliki coverage hingga 2100-an jaringan Kantor Pos di Seluruh

Indonesia, termasuk juga Agen PosPay di Seluruh Indonesia, semuanya akan

terus dikembangkan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Pos Indonesia saat ini sudah bekerjasama dengan banyak pihak Mitra

Kerja sehingga Anda dapat memanfaatkan layanan PosPay untuk pembayaran

diantaranya:

a. Pembayaran Angsuran Kredit seperti Adira Finance, FIF Finance, BAF

Finance, OTO Kredit Motor, WOM Finance, Suzuki Finance, Kredit Plus,

Prima Finance, Para Finance, VIF Finance, Mandala Finance, BFI

Finance, Avrist, Bhakti Finance, Semesta Finance, Verena Finance, MCF

(32)

Finance, GE Consumer Finance, Columbia Finance, MBF Finance,

Mandiri Finance

b. Pembayaran Tagihan Telepon atau Pembelian Voucher Pulsa seperti

Telkom Indonesia, Telkomsel, Indosat (Mentari, Matrix, IM3), Esia , XL,

3 (Three), dsb.

c. Pembayaran Kebutuhan Perbankan seperti untuk Kartu Kredit, KTA di

Bank Muamalat, Takaful, BNI, BII BTN, Citibank, HSBC, dsb.

Pembayaran Lainnya seperti Listrik PLN, PDAM Rekening Air Minum.

4. Wesel Pos

Weselpos merupakan layanan penerimaan dan pengiriman uang yang

memberikan solusi terhadap kecepatan, ketepatan dan keamanan kiriman

uang, secara domestik (Nasional) maupun Internasional.

Inovasi Produk Wesel Pos dibagi menjadi 2 jenis:

a. Wesel pos prima

Wesel pos prima adalah Cara cepat dan Mudah Solusi Pengiriman dan

Penerimaan Uang di Pos Indonesia dengan alamat tujuan ke seluruh

pelosok Indonesia dengan kelebihan kiriman uang dapat diantar sampai ke

alamat yang diminta, bisa sampai ke Rumah Anda.

Produk Wesel Pos Prima Ketentuan sbb:

1. Waktu Pelayanan Wesel Pos Prima (SWP) adalah H + 1

2. Wesel Pos Prima Layanan Wesel Pos Diantar ke Alamat Penerima

Uang

3. Dapat Dibayarkan di Kantor Pos Terdekat sesuai dengan Alamat

(33)

4. Proses Pengiriman Uang dapat terlacak statusnya setiap saat via

website Pos Indonesia.

5. Biaya pengiriman uang melalui Wesel Pos Prima sangat ekonomis dan

terjangkau.

b. Wesel Pos Instan

Wesel Pos Instan adalah solusi instan untuk pengiriman uang dari Pos

Indonesia ke seluruh kota/desa di seluruh Indonesia. Dengan

memanfaatkan layanan Wesel Pos Instan, pengiriman uang hanya

membutuhkan waktu beberapa detik, langsung uang akan dapat dicairkan

oleh penerima.

Proses pengiriman Wesel Pos Instan sangat mudah, cukup Anda datang ke

Kantor Pos terdekat lalu Anda akan mendapatkan Kode berupa NTP dan

PIN dari Petugas Kantor Pos. Hanya dalam hitungan detik layaknya kita

mengirimkan SMS, uang langsung dapat dicairkan oleh penerima

dimanapun di seluruh Indonesia

Kelebihan layanan Wesel Pos Instan dari Pos Indonesia ini adalah:

1. Penerimaan uang di Kantor Pos dapat dilakukan dalam waktu seketika,

dijamin.

2. Biaya pengiriman Wesel Pos Instan sangat kompetitif.

3. Layanan Wesel Pos Instan dapat dilakukan dimanapun di Kantor Pos

Seluruh Kota di Indonesia.

4. Tersedia layanan Wesel Pos Instan di kurang lebih 3.800 Kantor Pos

termasuk di Kantor Pos Bergerak yang telah tersebar di seluruh

(34)

5. Proses pengiriman uang terjamin keamanan karena setiap proses

transaksi Wesel Pos Instan dilengkapi dengan security berupa Nomor

Transaksi Pusat (NTP) danPersonal Identify Number(PIN).

6. Standard Waktu Pelayanan (SWP) untuk Wesel Pos Instan adalah

H+0,Real Time Online.

7. Tidak Perlu Rekening Bank dan setiap proses pencairan ada SMS

Notifikasikepada pengirim Wesel Pos Instan.

5. Prangko Prisma

Pos Indonesia juga menyediakan layanan pembuatan Prangko dengan

Indentitas Milik Anda (Prisma) yang dapat digunakan untuk menampilkan

Gambar, Wajah, Logo atau apapun sesuai permintaan Anda. Prangko ini dapat

dicetak dan digunakan untuk keperluan promosi, kampanye atau sosialisi

produk/perusahaan. Desain Prangko dapat dibuat dengan desain unik,

berbeda, pribadi, sesuai keinginan konsumen.

Saat ini untuk pembuatan Prangko Prisma dapat produksi secara langsung

atau ditunggu di Kantor Pos terdekat atau di Kantor Filateli di kantor Pos

medan atau di Kantor Pos di Bandung, Jakarta, , Batam, Pekanbaru,

Palembang, Bogor, Serang, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya,

Jember, Malang, Madiun, Kediri, Denpasar, Kupang, Pontianak, Makassar,

Jayapura.

6. MPosPay

MPosPay adalah layanan berbasis Mobile untuk produk kantor pos yang

dapat diakses melalui smartphone oleh pelanggan, MPosPay merupakan

(35)

keuangan yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero), namun terdapat juga

fitur yang sifatnya umum yaitu seperti cek tarif, cari kode pos, lacak kiriman

dan lain-lain.

Dari pengertian MPosPay diatas dapat maka dapat dipastikan untuk

mendapatkan layanan MPosPay pelanggan harus memiliki Smartphone,

aplikasi ini baru bisa menggunakan smartphone yang berbasis Android,

sedangkan untuk jenis lain seperti Iphone yang berbasis IOS saat ini belum

tersedia.

Koneksi internet minimal adalah GPRS, EDGE sangat bagus kalau bisa

3G (W-CDMA) atau 3.5G (HSDPA). Dengan koneksi demikian akan lebih

lancar proses transaksi yang dilakukan di MPosPay. Melihat fasilitas jaringan

internet sekarang ini yang lebih cepat dan mudah juga mendapatkannya maka

masalah koneksi tidak lagi menjadi persoalan.

(sumber:mpospay-agen pos indonesia.blogspot.co.id)

Fitur-fitur layanan yang tersedia di Aplikasi Mpospay sebagai berikut:

a. Tarik Tunai

b. Kirim Uang

c. Transfer

d. PDAM

e. FINANCE

f. Pajak bumi dan bangunan (PBB)

g. PLN

h. Asuransi

(36)

j. Pulsa

k. Telkom dan Speedy

l. Lacak kiriman

7. Pos Ekspor

Untuk membantu Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengekspor

produknya PT Pos Indonesia mengeluarakan sebuah layanan dengan

nama Pos Ekspor. Yang dimaksud dengan Pos Ekspor adalah varian produk

dari Paket Cepat Internasional untuk pengiriman barang ke luar negeri dengan

berat lebih dari 10 kilogram hingga 300 kilogram, ditujukan bagi pengirim

bisnis terutama UKM, dengan target waktu H+ 4 sampai dengan H+8. Pos

Ekspor adalah layanan termudah yang dikeluarkan oleh PT Pos Indonesia

untuk melakukan ekspor (the easiest way to do export).

Fitur layanan standar yang diberikan kepada Pos Ekspor adalah:

1. Dilengkapi bukti terima.

2. Tingkat berat yang diterima di atas 10 kilogram sampai dengan 300

kilogram.

3. Waktu tempuh H+4 sampai dengan H+8.

4. Jejak lacak status kiriman.

5. Ganti rugi atas kerusakan dan kehilangan kiriman

6. Menjangkau 227 negara tujuan.

4.3.4 Kategori Inovasi Produk

Produk yang ditawarkan PT. Pos Indonesia memiliki beberapa kategori

(37)

yang dipaparkan oleh Lukas dan Ferrel (2000:240) bahwa produk dibagi menjadi

beberapa kategori yaitu:

a. Perluasan Lini Produk (Line Product Extention) adalah produk-produk

relatif baru bagi pasar namun tidak baru bagi perusahaan.

Produk PT. Indonesia yang memiliki kategori perluasan lini produk adalah

Pos Express, Expresss Mail Services (EMS), Pos Ekspor, wesel instan,

wesel prima, prangko prisma. PosExpress salah satu dari 5 produk relatif

baru bagi pasar namun tidak baru bagi perusahaan karena produk tersebut

merupakan tidak baru di PT. Pos Indonesia tetapi pos express merupakan

produk raltif baru dipasaran karena pos express perbaikan dari produk

sebelumnya seperti perbaikan dari layanan Pos Kilat Khusus yang berada

pada pangsa pasar yang sama yang mengutamakan kecepatan kiriman.

Perbaikan tersebut meliputi layanan dan harga yang ditawarkan.

b. me too products adalah produk-produk relatif baru bagi perusahaan

namun pasar telah mengenalnya terlebih dulu. Produk PT. Indonesia yang

termasuk kategori ini adalah PosPay dan MPosPay. Kedua produk tersebut

merupakan tidak baru dipasaran tetapi menjadi produk yang baru di

lingkungan PT. Indonesia. PosPay sudah memasuki pasar yang dapat

dikatakan sudah mapan karena sistem payment sudah ada dibank-bank

konfensional. MPosPay juga merupakan produk PT. Pos Indonesia

berbasisAndroidyang memasuki pasar yang dapat dikatakan sudah mapan

(38)

4.3.5 Pengembangan Inovasi Produk

Salah satu cara agar PT. Pos Indonesia dapat eksis ditengah kancah

persaingan yang semakin ketat yaitu dengan terus mengembangkan produk

produknya. Pengembangan produk merupakan tahapan untuk mewujudkan bentuk

ide inovasi yang telah disesuaikan sesuai dengan keinginan konsumen. Produk

yang ditawarkan PT. Pos Indonesia sekarang sudah banyak pilihan dan jenisnya.

Produk PT. Pos Indonesia bukan hanya berfokus pada binis surat dan paket saja,

tetapi sudah transformasi menjadinetwork companyyang andal dan terdepan.

Dalam mengembangkan produknya PT. Pos Indonesia banyak melalui

tahapan tahapan yang dilakukan untuk membuat produk baru, mulai dari

memproduksi gagasan sampai gagasan tersebut dapat diaplikasikan menjadi

produk baru yang siap launching dipasar. Merujuk pada teori yang dipaparkan

oleh William J. Stanton (Sunyoto, 2012:91) bahwa ada 6 tahapan yang perlu

dilakukan dalam mengembangkan produk, yaitu:

1. Mewujudkan gagasan produk baru (generation of new product ideas)

Dalam memproduksi gagasan, PT Pos Indonesia membuat Lomba Inovasi dan

Kreativitas di Lingkungan Kerja PT Pos Indonesia. Lomba Inovasi dan

Kreativitas di lingkungan kerja PT Pos Indonesia berupa konvensi Gugus

Kendali Mutu (GKM), yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun sejak 1998,

dengan tujuan mendorong inovasi dan kreativitas karyawan, serta

menanamkan nilai-nilai inovasi dan perbaikan terus-menerus pada bidang

tugas masing-masing gugus. Konvensi GKM tersebut mengacu pada DELTA

(Delapan Alat dan Tujuh Langkah) dengan mengembangkan skema Daming

(39)

Indonesia tidak terlepas dari adanya kegiatan tersebut, yang diawali dari karya

juara peserta lomba Inovasi & Kreativitas. Selain gagasan muncul dari

internal perusahaan, gagasan juga muncul dari eksternal perusahaan. Dikutip

dari bandungekspres.co.id bahwa sebanyak 230 artikel dari pelajar SMP dan

SMA Se-Indonesia dikumpulkan pada ulang tahun PT Pos Indonesia yang ke

270 Artikel tersebut berisi pengalaman dan harapan untuk PT Pos Indonesia.

2. Menyaring dan menilai gagasan-gagasan (screening and evaluation of ideas)

Dari sekian banyak ide yang diperoleh PT. Pos Indonesia, Ide yang diperoleh

akan dilakukan penyaringan dan pemilihan oleh PT Pos Indonesia. Tidak

semua ide yang diperoleh akan diaplikasikan karena harus lolos uji

pembahasan terlebih dahulu. Ada berbagai cara yang ditempuh PT Pos

Indonesia dalam menyaring ide-ide yaitu dengan macro screening dan micro

screening.Macro screening adalah pemilihan ide masih dalam kategori yang

umum, yaitu dengan potensi bisnis yang dimiliki PT Pos Indonesia. Micro

screening adalah ide yang diperoleh dari Macro screening akan dilakukan

pengujian beberapa kategori oleh PT Pos Indonesia yaitu kebutuhan pasar dan

tersedianya teknologi yang mendukung.

3. Analisis bisnis (business analysis)

Analisis bisnis harus memahami bagaimana organisasi berfungsi untuk

mencapai tujuannya dan mendefenisikan kemampuan suatu organisasi untuk

menyediakan produk dan layanannya. Dengan melihat kebutuhan pasar,

teknologi yang dimiliki dan kemampuan sumberdaya, PT Pos Indonesia akan

menentukan ide produk mana saja yang akan dijadikan kedalam produk yang

(40)

menjadi kebutuhan dari masyarakat. Riset juga bekerjasama dengan

Management Research Center (MRC) Universitas Indonesia dan konsultan

internasional seperti Booz&Co dan Ernst&Young.

4. Pengembangan produk (product development)

Pengembangan produk merupakan perpindahan sifat persiapan dari tahap

pengolahan gagasan menjadi suatu kegiatan yang lebih konkrit. Dalam

pengembangan produk PT. Pos Indonesia menyiapkan segala sarana dan

prasarana untuk menunjang keberhasilan produk dipasar. PT Pos Indonesia

menyiapkan layanan seperti layanan online terlebih dahulu sebelum

mengeluarkan produknya. Seperti Wesel Pos Instan misalnya, pelayanan dari

Wesel Pos Instan adalah kiriman sampai dalam hitungan detik yang harus

menggunakan sisem online.

5. Uji pemasaran (test marketing)

Pemasaran adalah satu fungsi dalam sebuah organisasi yang memuat

seperangkat proses untuk mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada

konsumen untuk mewujudkan keuntungan organisasi. Uji pemasaran adalah

merperkenalkan produk atau jasa layanan di daerah yang terbatas untuk

mengurangi resiko, memprediksi konsekuensi laba atau penjualan dan

mengetahui tingkat penerimaan dipasar. Uji pemasaran dilakukan PT. Pos

Indonesia sebagai bentuk meminimalisir kesalahan-kesalahan yang terjadi,

untuk mengetahui segmen pasar, dan target pasar. Biasanya uji pemasaran

produk baru PT. Pos Indonesia dilaksanakan dipulau Jawa.

(41)

Tahap akhir pengembangan produk adalah komersialisai produk kepasar yang

lebih luas. Dalam tahap ini PT. Pos Indonesia akan mengkomersialisasikan

produknya secara bertahap diterapkan diseluruh kantor pos di indonesia. PT.

Pos Indonesia akan mengirimkan perwakilannya ke setiap kantor regional

untuk melakukan pengenalan dan pelatihan kepada setiap karyawan di Kantor

Pos di indonesia.

4.3.6 Faktor Pendorong Inovasi Produk

Persaingan yang semakin ketat membuat membuat PT. Pos Indonesia

harus lebih peka terhadap apa yang sedang menjadi trend di masyarakat. Salah

satu syarat agar PT. Pos Indonesia dapat eksis harus memeliki keunggulan

kompetitif yaitu dengan selalu berinovasi. Keberhasilan mengembangkan inovasi

produknya dapat ditinjau dari 2 faktor pendorong inovasi produk merujuk kepada

teori yang dikemukakan oleh Boehme dan Bullinger (Dhewanto et al, 2014:75)

yaitu:

1. Market pull/demand pull

Konsumen pada zaman sekarang menginginkan sesuatu pengiriman barang

yang cepat, aman dan murah. Pengiriman melalui PT. Pos Indonesia yang

dapat dikategorikan lama dibandingkan pengiriman dari perusahaan

kompetitornya. Dimana melalui ketidakpuasan konsumen terhadap

pengiriman melalui PT. Pos Indonesia menjadi salah satu pendorong

munculnya inovasi produk PT. Pos Indonesia. Salah satu produk baru yang

dikembangkan PT. Pos Indonesia adalah Pos Kilat Khusus menjadi Pos

Express. Perubahan yang jelas pada segi pelayanan dimana Standar Waktu

(42)

hari dan Standar Waktu Penyerahan (SWP) pengirim menggunakan Pos

Express satu hari saja.

Perbandingan harga dan Standar Waktu Penyerahan (SWP) pengiriman

Pos Express dan Pos Kilat Khusus dengan barang kiriman 1.000 gr dari kel.

Kesawan kec. Medan barat kota Medan 20111 ke kel. Gambir kec. Gambir

kota adm. Jakarta pusat 10110

Gambar 4.3 Perbandingan Harga

Sumber:WebsitePT. Pos Indonesia.co.id (2017)

2. Technology push

Pada zaman modernisasi seperti saat ini, manusia sangat bergantung pada

teknologi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat PT. Pos

Indonesia harus mengikuti perkembangan teknologi tersebut. Perusahaan yang

tidak dapat mengikuti arus perkembangan teknologi akan gagal dalam

memenuhi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat saat ini. Seiring dengan

perkembangan teknologi tersebut, PT. Pos Indonesia memenuhi kebutuhan

konsumennya dengan mengeluarkan salah satu produknya yaitu MPosPay

(43)

bulanan. Konsumen cukup mendepositkan sesuai kebutuhan maksimal Rp.

2.500.000,- di Kantor Pos terdekat.

Dorongan inovasi produk datang juga dari persaingan terus memaksa

setiap perusahaan harus berbenah. Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan

tersebut menuntut PT. Pos Indonesia untuk lebih kreatif dan inovatif dalam

mengembangkan produk yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan

kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Dengan melakukan

evaluasi yang intens (terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi

sendiri, termasuk dalam hal melakukan penilaian terhadap kinerja PT. Pos

Indonesia sendiri.

4.3.7 Faktor Penghambat Pengembangkan Inovasi Produk

Perusahaan melakukan pengembangan produk dengan tujuan unutk

memenuhi keinginan konsumen dan mempertahankan daya saingnya dengan

perusahaan kompetitor lainnya. Dalam mengembangankan produk tidak jarang

menemui hal-hal yang menjadi pengahambat tercapainya keberhasilan dari

pengembangan produk tersebut. Marujuk pada teori yang dikemukakan oleh

Kotler (sunyoto, 2012:92) bahwa sulitnya keberhasilan pengembangan produk

yaitu salah satunya pasar yang terpecah-pecah. Pangsa pasar di Indonesia dikuasi

oleh 3 pemain utama, yaitu Tiki, PT Pos Indonesia dan Tiki JNE. Dengan adanya

pesaing seperti Tiki dan JNE maka peluang dari produk baru yang akan

diproduksi oleh PT. Indonesia akan semakin sedikit. PT. Pos Indonesia harus

mengarahkan produk barunya ke segmen pasar yang yang lebih sempit yang

(44)

Citra perusahaan juga berpengaruh dalam pengembangan produk baru.

Citra merupakan suatu persepsi atau kesan dari pandangan publik, khususnya

konsumen atas apa yang mereka ketahui terhadap jati diri, produk dan tindakan

yang diciptkan perusahaan. Masyarakat beranggapan bahwa produk-produk PT.

Pos Indonesia hanya surat dan paket saja. Dari anggapan tersebut akan

menyulitkan penegembangan produk baru. Produk yang dikeluarkan oleh PT.

Indonesia akan kesulitan dalam mengenalkan produknya kepasar karena dimata

masyarakat bahwa Produk PT Pos Indonesia hanya dibidang surat dan paket saja.

Namun, sekarang sudah memiliki produk yang bervariasi dibidang jasa keuangan

(45)

5.1 Kesimpulan

Dalam menghadapi persaingan binis yang semakin ketat, PT. POS Indonesia

bukan hanya berfokus pada bisnis surat dan paket saja tetapi sudah bertransformasi

menjadi perusahaan jaringan (network company). Dimana PT. POS Indonesia telah

banyak melakukan perubahan didalam menghadapi persaingan tersebut. Salah satu

perubahan yang dilakukan PT. POS Indonesia adalah dengan melakukan inovasi

produk. Bentuk inovasi produk yang dilaksanakan oleh PT. POS Indonesia yang

tersedia di Kantor Pos Medan 20000 adalah:

a. PosExpress

b. Express Mail Servive (EMS)

c. Pos Ekspor

d. Wesel Pos Instan

e. Wesel Pos Prima

f. Prangko Prisma

g. PosPay

h. MPosPay

Faktor pendorong inovasi PT. Indonesia terdiri dari tiga dorongan, yaitu

dorongan dari permintaan konsumen/pasar, perkembangan teknologi dan

hadirnya perusahaan pesaing.

Faktor penghambat pengembangan produk pada PT. Indonesia adalah 1) pasar

yang terpecah-pecah, pasar yang terpecah akan membuat peluang dari produk

(46)

merupakan tantangan bagi PT. Indonesia yang mengakibatkan sulitnya dalam

keberhasilan mengembangkan inovasi produknya. 2) Citra PT. POS Indonesia.

Masyarakat beranggapan bahwa produk-produk PT. Pos Indonesia hanya surat

dan paket saja. Dari anggapan tersebut akan menyulitkan penegembangan

produk baru. Produk yang dikeluarkan oleh PT. Indonesia akan kesulitan dalam

mengenalkan produknya kepasar.

5.2 Saran

Inovasi- inovasi PT. Pos Indonesia memang sudah maksimal yaitu dengan

berbagai mampu bangkit kembali dari keterpurukan di tahun 1998- 2007. Apalagi

dengan melakukan transformasi bisnisnya menjadi bisnis jaringan yang lebih

bagus prospeknya kedepan. PT. Pos Indonesia jangan berhenti pada

inovasi-inovasi produknya saja tetapi harus lebih memperluas cakupan inovasi-inovasinya.

PT. Pos Indonesia harus lebih meningkatkan promosi produk barunya agar

citra PT. Pos Indonesia dimata masyarakat luas mengetahui bahwa PT. Pos

Indonesia sekarang bukan lagi perusahaan yang berbisnis pada jasa surat dan

paket saja tetapi sudah banyak produknya dalam bisnis keuangan. Membangun

kembali citra perusahaan memang sulit, tetapi dengan inovasi yang dibarengi

dengan strategi promosi yang tepat akan menjadikan Pos Indonesia berjaya

Gambar

Gambar 4.1Logo Pos Indonesia
Gambar 4.2Struktur Organisasi Kantor Pos Medan 20000
Tabel 4.3Jenis-jenis Inovasi PT. Pos Indonesia
Tabel 4.4Produk Yang Tersedia di Kantor Pos Medan 20000
+2

Referensi

Dokumen terkait

C.Asri Budiningsih,2004 ” Teori pembelajaran sebaliknya,teori ini menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar.Dengan kata

Untuk proses database selain SQLite proses yang akan dijalankan pertama kali adalah pembuatan Stored procedure Insert yang digunakan untuk perintah memasukasukkan

[r]

Gagal ginjal penderita MM disebut ginjal myeloma dengan penyebab kompleks, akibat langsung maupun tidak langsung dari MM serta dari pengobatan keluhan MM.. Laporan ini

Bila komunikasi verbal ataupun nonverbal memang dijadikan alat oleh para politisi untuk mencari pengaruh, maka Hamzah Haz melalui komunikasi politiknya berusaha melakukan impres-

Uji One Way Anova Proliferasi Limfosit T Mencit Balb/C (g/mL) Model Alergi Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Ipomoea batatas L. Keterangan: df= degree of freedom;

[r]

Untuk subjek diharapkan memiliki pikiran yang positif, membentengi diri dengan agama untuk lebih baik lagi, tidak merasa malu dan merasa rendah diri ketika berinteraksi