• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tempe Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tempe Terhadap Bakteri Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

7

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK TEMPE TERHADAP

BAKTERI

Bacillus subtilis dan Staphylococcus aureus

ABSTRAK

Tempe adalah salah satu makanan tradisional Indonesia yang diperoleh dari proses fermentasi biji kedelai menggunakan kultur kapang Rhizopus

oligosporus. Tempe memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti isoflavon,

vitamin, enzim, antibiotika dan mengandung beberapa jenis mikroorganisme yang sangat bermanfaat di bidang farmasi dan kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri tempe dari berbagai ekstrak menggunakan pelarut dengan tingkat kepolaran berbeda. Hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan tempe sebagai makanan fungsional.

Tempe yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pasar tradisional Pringgan, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak tempe. Proses ekstraksi tempe dilakukan dengan menggunakan 3 jenis pelarut yang berbeda kepolarannya yaitu etanol, etilasetat dan n-heksan dengan tingkat konsentrasi yang berbeda yaitu 300 mg/ml (30%), 400 mg/ml (40%) dan 500 mg/ml (50%). Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram pada media Mueller Hinton Agar (MHA), dan inkubasi dilakukan pada suhu 36-37o

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol tempe dan ekstrak etil asetat tempe memiliki diameter hambat terhadap pertumbuhan bakteri Gram positif B. subtilis dan S. aureus. Ekstrak etil asetat tempe 500 mg/ml memiliki diameter hambat paling besar terhadap S. aureus yaitu sebesar 15,50 ± 0,44 mm (P > 0,05) dab B. subtilis sebesar 14,13 ± 0,21 mm (P > 0,05). Sedangkan ekstrak

n-heksan tempe tidak memiliki diameter hambat terhadap bakteri tersebut.

C. Data yang diperoleh diuji secara statistik menggunakan metode Analisa Varian (ANAVA) P>0,05.

(2)

8

ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF TEMPEH EXTRACTS ON

Bacillus subtilis AND Staphylococcus aureus

ABSTRACT

Tempeh is one of the Indonesian traditional foods produced by fermentation process of soybean using Rhizopus oligosporus culture. It contain bioactive compunds such as isoflavon, vitamins, enzymes, antibiotics and some kinds of microoganisms that are very useful in pharmacology and medicine. The aim of this research is to know the antibacterial activity of tempeh extractions by different polarity of solvents on Bacillus subtilis and Staphylococcus aureus. The results of this research is useful to develop tempeh as functional food.

Tempeh used in this research was obtained from the traditional market of Pringgan Medan, Sumatera Utara. This research was designed experimentally to test the antibacterial activities of tempeh. Extraction process of tempeh was done using three kinds of solvent with different polarity i.e. ethanol, n-hexane and ethylacetate, and three levels of concentration i.e. 300 mg/ml (30%), 400 mg/ml (40%) and 500 mg/ml (50%). Antibacterial activity test has been carried out from tempeh extracts using disc difussion method on Mueller Hinton Agar (MHA), and incubation was done on 36-37o

The ethanol and ethyl acetate extractions of tempeh inhibited the growth of

B. subtilis and S. aureus. Ethyl acetate extraction of tempeh at concentration of

500 mg/ml had the highest inhibition over S. aureus by 15.50 ± 0.44 mm (P > 0.05), and B. subtilis at 14.13 ± 0.21 mm (P > 0.05). There was no inhibition given by n-hexane extractions of tempeh again these bacterial.

C. The obtained data was then tested statistically using Analysis of Variant (ANOVA) P > 0.05.

Referensi

Dokumen terkait

Untung / rugi disebut bersih kerana telah mengambil kira semua punca hasil perniagaan ditolak dengan semua punca belanja perniagaan. Jualan – Kos Jualan = Untung / Rugi Kasar +

Therefore, we measure the similarity (combination of cosine similarity and concept similarity) for each children of concept Purchasing (tenant’s ontology) with every

Daya tanggap memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan pasien rawat inap di Rumah sakit Umum Daerah Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas, dengan nilai

[r]

• A quick review of some of the major use cases we see in mapping and modeling underground infrastructure throughout the lifecycle of the assets (i.e. from planning to

Proses kerja dari sistem combined cycle adalah dengan dimanfaatkannya gas buang turbin gas yang masih bersuhu tinggi untuk memanaskan air umpan (feed water) pada HRSG

Alat ini bekerja bila pemancar gelombang ultrasonic menerima sinyal yang berupa gerakan atau sensor mendapat halangan yang kemudian diterima oleh pemancar dan dilewatkan ke

Berdasarkan gagasan di atas, penulisan ilmiah ini membahas tentang pembuatan sistem pakar yang digunakan untuk mendiagnosa suatu penyakit seputar masalah pada masa kehamilan