• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALTERNATIF PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KAWASAN PANTAI TIMUR SEMENANJUNG MURIA KABUPATEN PATI MELALUI AGRIBISNIS PERIKANAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ALTERNATIF PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KAWASAN PANTAI TIMUR SEMENANJUNG MURIA KABUPATEN PATI MELALUI AGRIBISNIS PERIKANAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ALTERNATIF PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KAWASAN

PANTAI TIMUR SEMENANJUNG MURIA KABUPATEN PATI

MELALUI AGRIBINIS PERIKANAN

Abstrak

Wilayah pesisir Kawasan Pantai Timur Semenanjung Muria meskipun memiliki potensi perikanan yang melimpah, tetapi juga disertai dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan angka tingkat persebaran kemiskinan di wilayah pesisir Kabupaten Pati yang mencapai 39,35%, kategori angka kemiskinan cukup tinggi menurut (BPS Kabupaten Pati, 2009). Kondisi ini dilatarbelakangi oleh posisi geografis yang kurang menguntungkan, yaitu di luar koridor jalan utama pantura (Kudus-Pati). Namun dibalik fenomena tersebut, potensi perikanan pesisir yang sangat luas dapat menjadi peluang dasar pengembangan kawasan pesisir tersebut.

Pengembangan potensi perikanan ini membutuhkan suatu pendekatan, sehingga untuk merumuskannya dibutuhkan suatu metode penelitian. Metode penelitian yang dipilih adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan diantaranya adalah analisis frekuensi dan deskriptif untuk mengetahui potensi agribisnis perikanan di kawasan pesisir, analisis multidimensinal scalling guna memetakan desa pesisir berdasarkan potensi dan kesiapan wilayah pada pengembangan agribisnis perikanan dan analisis perhitungan nilai hasil usaha untuk mengetahui perbandingan pendapatan eksisting dengan pendapatan pelaku agribisnis perikanan. Dari metode analisis tersebut ditetapkan sasaran penelitian sebagai berikut: inventarisasi potensi agribisnis perikanan, analisis tingkat kesiapan dan partisipasi masing–masing desa terhadap komponen agribisnis perikanan, analisis klasifikasi wilayah berdasarkan potensi pengembangan agribisnis perikanan, analisis tipologi wilayah berdasarkan potensi dan kesiapan masing-masing desa, analisis perbandingan nilai hasil usaha eksisting dengan agribisnis perikanan. Sehingga dari sasaran penelitian diperoleh posisi masing-masing desa terhadap potensi dan kesiapan pengembangan agribisnis perikanan yang terdiri dari empat komponen kegiatan, diantaranya: kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana produksi usaha perikanan, kegiatan produksi primer, kegiatan pengolahan (agroindustri) dan kegiatan pemasaran.

Referensi

Dokumen terkait

”Pola Aktivitas Keagamaan di Kalangan Mahasiswa PTUN di Era Pasca Reformasi.” ( Hasil penelitian tidak diterbitkan ).. Jakarta:

Kerentanan atau kegawatan risiko yang dialami oleh petani cabai merah besar, dengan risiko paling tinggi dialami oleh petani dengan kisaran lauas garapan 21 ± 30 are,

Kawasan pemukiman padat seperti apartemen dengan masyarakat yang. tidak saling mengenal satu sama

Powered by

Dalam rangka memenuhi peran kunci ini, pustakawan khusus memerlukan dua macam kecakapan utama, yaitu profesionalisme, yang berhubungan dengan peningkatan pengetahuan

Tugas akhir ini ditulis untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi pada Program Ilmu Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Bakrie..

Kondisi seperti itu, perlu disikapi dengan nilai-nilai kearifan lokal yang hanya dimiliki masyarakat-masyarakat adat. Negara ke depan perlu mengajak elemen masyarakat

Menurut Sugiyono (2010) Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut.Sample dalam penelitian ini di ambil dengan metode