• Tidak ada hasil yang ditemukan

S IKOM 1200310 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S IKOM 1200310 Chapter1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Jurnalistik hadir dalam ruang lingkup sosial masyarakat sebagai

jembatan untuk memenuhi kebutuhan manusia akan informasi. Melalui karya

jurnalistik masyarakat bisa mendapatkan informasi juga berita yang selalu up

to date. Melalui media massa karya jurnalistik disebarluaskan hingga dapat

dikonsumsi oleh khalayak. Ditambah dengan perkembangan zaman dan

teknologi membuat karya jurnalistik semakin beragam, sehingga masyarakat

dapat memilih bentuk konten berita yang sesuai dengan seleranya

masing-masing.

Perkembangan zaman dan majunya teknologi dapat dirasakan

manfaatnya bagi dunia jurnalistik terutama bagi industi media cetak. Hal

tersebut terlihat pada perwajahan media cetak yang dihiasi dengan foto-foto

yang menarik perhatian khalayak. Sebagian foto-foto tersebut dihasilkan dari

hasil perkembangan teknologi yang sangat pesat, yakni dengan hadirnya

kamera atau alat perekam suatu peristiwa. Kehadiran kamera pun membuat

prodak jurnalistik semakin mudah difahami oleh khalayak.

Penggunaan foto dalam dunia jurnalistik khususnya media cetak sudah

hadir sejak tahun 1930-an. Hal tersebut dipelopori oleh Sports llustrated, The

Daily Mirror, The New York Daily News, dan Life. Foto atau gambar dapat

digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk berkomunikasi antar umat

manusia. Hanya dengan kasat mata pesan dalam sebuah foto dapat dicerna

oleh khalayak. Tidak hanya itu, pesan visual pada satu buah foto dianggap

dapat menggantikan seribu kata.

Pada media media cetak foto merupakan salah satu alternatif bagi

(2)

kabar dapat dijumpai pada halaman depan dan juga rubrik khusus foto. Foto

tersebut berfungsi untuk menarik minat para pembaca dan juga menambah

tingkat kebenaran fakta yang disampaikan surat kabar tersebut. Kehadiran

foto dalam surat kabar merupakan salah satu cara agar media cetak tidak

terlihat membosankan, karena tanpa foto surat kabar hanya akan terisi oleh

tumpukan-tumpukan kata.

Jika dilihat dari fungsinya media massa khususnya surat kabar

memiliki fungsi untuk mempersuasi atau mempengaruhi pembacanya melalui

berita-berita yang disuguhkan. Foto pun turut digunakan sebagai sarana untuk

mempersuasi pembaca. Seperti foto yang tercetak di halaman depan atau

headline pada sebuah surat kabar yang biasanya dicetak paling berbeda

diantara foto yang lainya, mulai dari pencetakannya yang berwarna kemudian

ukurannya cenderung lebih besar. Hal tersebut dilakukan agar para pembaca

tertarik dan tepersuasi atas pesan dari foto yang disuguhkan.

Foto yang tecetak pada headline merupakan foto yang sangat special

dalam sebuah surat kabar. Terdapat sebuah penelitian mengenai pembuatan

headline yang dilakukan oleh Teofillus G.P Anis (2013, hlm 13) pada sebuah

media cetak regional. Hasil penelitiannya yaitu, untuk menentukan sebuah

headline surat kabar dibutuhkan tahapan-tahapan terntentu, diawali dengan

proses perencanaan, perancangan kemudian diramu dan dimatangkan dalam

rapat dewan redaksi. Selain itu penentuan headline juga memiliki

kriteria-kriteria khusus untuk menentukan layak tidaknya peristiwa atau berita untuk

dijadikan headline.

Pada dasarnya pesan visual akan lebih mudah difahami dibandingakan

dengan pesan yang berbentuk tulisan. Pesan yang bersifat tulisan seperti berita

tulis pada umumnya, setikdannya orang yang membaca berita tulis harus

memiliki intelektualitas. Terlebih lagi sebagian besar berita tulisan pada surat

kabar tidak dibaca hingga akhir paragraf oleh si pembaca, sehingga pesan

(3)

dalam sebuah media cetak banyak disertakan dengan sebuah foto sebagai

pelengkap fakta dan agar mudah difahami oleh pembaca.

Fotografi memiliki tingkat persuasi yang sangat tinggi dibandingkan

tulisan. Terdapat sebuah jurnal penelititan yang dilakukan oleh Md. Nagib

Padil and Mustaffa Halabi Azahari (2014, hlm 219) di Malaysia, mengenai

kampanye politik dengan menggunakan fotografi dalam media massa. Hasil

penelitiannya mengemukakan bahwa medium fotografi memiliki peran

penting dalam memberikan informasi yang akurat pada khalayak. Kemudian

peran fotografi sebagai instrumen persuasi pada khalayak atau pemilih pada

sangat lah efektif. Peran foto dalam menarik minat khalayak dan mempersuasi

khalayak memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Sehingga membuat

industri media cetak khususnya surat kabar saling berlomba-lomba dan beradu

kreasi dalam membuat karya foto jurnalistik, baik untuk dimuat sebagai

pendamping berita tulis, atau pun dimuat menjadi foto headline.

Seluruh foto yang tercetak pada surat kabar merupakan gambaran

peristiwa yang diambil oleh wartawan foto dari kondisi dan situasi nyata di

lapangan. Seorang wartawan foto memiliki peran penting didalam proses

pengambilan gambar. Kemudian wartawan foto harus banyak memiliki stock

foto meski hanya dalam satu peristiwa atau pemberitaan. Hal tersebut sangat

mutlak diperlukan, karena foto yang dikirim kepada tim keredaksian akan

dipilih kembali untuk disesuaikan dengan berita tulisan, terutama untuk foto

yang dipilih menjadi untuk menjadi headline.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa persuasi dalam sebuah foto yang

terlitak pada headline lebih kuat dan lebih mencolok dibandingkan dengan

foto-foto lainnya. Namun bukan berarti makna dari foto headline tersebut

dapat dipahami secara menyeluruh oleh pembaca. Kerap kali makna yang

ditangkap dari sebuah foto yang nampak pada headline hanyalah makna yang

terlihat secara kasat mata, sedangkan makna yang tidak terlihat dengan kasat

(4)

beranggapan bahwa setiap individu memiliki pemahaman yang berbeda

terhadap memaknai sebuah foto, yang mengakibatkan perbedaan presepsi.

Pada tahun 2015 lalu sebuah bencana kabut asap melanda Indonesia

yang sempat menjadi sorotan media massa, dan menjadi headline di berbagai

surat kabar baik regional maupun surat kabar nasional. Salah satu surat kabar

di Indonesia yang sempat menjadi sorotan masyarakat atas headline bencana

kabut asap yang melanda Indonesia yaitu harian umum REPUBLIKA. Harian

umum REPUBLIKA merupakan surat kabar nasional yang terlahir dari

kalangan komunitas muslim.

Harian umum REPUBLIKA sempat menjadi perbincangan di dunia

maya oleh para netizen. Karena headline di harian umum REPUBLIKA edisi

8 Oktober 2015 tertutup oleh foto bencana kabut asap. Foto yang menjadi

cover headline pada harian umum REPUBLIKA ini memiliki unsur

unusualness. Hal tersebut dikarenakan peristiwa yang nampak pada cover

headline ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Kemudian foto yang

tersaji yaitu berupa kepulan asap tebal yang menghalangi seorang pengendara

motor dan anak sekolah yang menggunakan sepeda. Foto yang tersaji pun

ditambah dengan proses olah digital yang membuat berita tulisan pada

halaman depan menjadi samar dikarenakan asap yang pekat dari foto yang

tersaji. Foto cover headline tersebut tak luput disertai dengan caption yang

bertuliskan “Saat tertutup asap semua berita menjadi sulit dibaca”.

Meski pembuatan cover pada headline harian umum Republika

mendapat apresiasi yang cukup baik, penggunaan cover atau layering pada

headline sebuah surat kabar bukanlah sesuatu yang lumrah di lingkungan

media-media surat kabar di Indonesia. Baik surat kabar yang bertaraf regional

maupun nasional jarang bahkan tidak pernah melakukan hal tersebut. Pada

praktiknya headline dalam surat kabar sering dijadikan sebagai wadah

penentuan sikap media massa atas pemberitaan yang sedang terjadi. Mengacu

(5)

seolah-olah harian Republika menetukan sikapnya atas pemberitaan yang

sedang berlangsung.

Foto cover headline di harian Republika edisi 8 Oktober 2015 ini

menjadi sangat menarik untuk diteliti secara ilmiah oleh peneliti. Karna dari

penglihatan peneliti foto cover tersebut sangat sarat akan makna. Selain itu,

isu pemberitaan bencana kabut asap ini merupakan isu yang bertaraf nasional

bahkan, bencana kabut asap ini sempat menjadi sorotan negara asing.

Sehingga dapat dikaji lebih mendalam apa makna yang terkandung dalam foto

cover headline tersebut.

Pemilihan foto cover headline pada harian umum Republika sebagai

objek penelitian ini memiliki landasan yang objektif. Karena harian umum

Republika merupakan salah satu media nasional yang memiliki perhatian

khusus terhadap karya foto jurnalistik. Hal tersebut tampak pada portal berita

online Republika.co.id terdapat satu rubrik khusus untuk foto yang bertajuk

INPICTURE. Kemudian foto headline harian umum Republika edisi 8

Oktober 2015 jika diamati sarat akan makna, karena pencetakannya yang

sangat mencolok memenuhi penuh satu halaman depan dan menutupi berbagai

berita dibelakangnya. Pada foto cover tersebut banyak makna yang tidak

terlihat secara kasat mata yang berusaha disampaikan oleh harian umum

Republika terhadap khalayak dan pemerintah.

Hal lain yang menjadi pertimbangan peneliti dalam penelitian ini

yaitu, adanya sesuatu yang kontras dalam pemilihan topik utama pada

media-media nasional pada edisi 8 Oktober 2015. Seperti yang tampak pada harian

umum KORAN SINDO dan harian umum Media Indonesia, ke dua media

nasional tersebut mebahas perekonomian dalam negeri. Akan tetapi topik

utama harian umum REPUBLKA membahas bencana kabut asap. Dari hal

tersebut peneliti mencermati bahwa harian umum Republika memiliki agenda

tertentu dalam arah pemberitaannya.

Cover Headline pada harian umum Republika edisi 8 Oktober 2015

(6)

jejaring sosial seperti twitter dan instagram. Selain itu cover headline harian

umum Republika edisi 8 Oktober 2015 meraih penghargan dari ajang non

kompetisi media kreatif dan inovatif dalam Aqua Jurnalistik Award (AJA)

ke-V. Kemudian dalam ajang Indonesia Print Media Award (IPMA) yang

diselenggarakan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS), di Kota Mataram pada

tahun 2016, cover headline harian umum Republika edisi 8 Oktober 2015

mendapatkan penghargaan Gold Winner dalam kategori The Best Nasional

Newspaper.

Fokus utama yang peneliti tentukan untuk menganalisi pesan pada foto

cover headline di harian umum REPUBLIKA ini terkait pemaknaan denotasi,

konotasi, dan mitos. Pemaknaan dilakukan pada foto cover headline harian

umum REPUBLIKA edisi 8 Oktober 2015. Kemudian diteliti dari tanda-tanda

fotografi yang terlihat untuk merepresentasikan makna yang sedang diteliti

dalam foto headline tersebut.

Pendekatan analisis yang peneliti gunakan untuk meneliti pesan yang

terkadung dalam foto headline tersebut yaitu analisis semiotika. Analisis

semiotika secara singkat didefinisikan sebagai salah satu metode yang

digunakan untuk menganalisis dan memberikan makna terhadap lambang

yang terdapat pada lambang pesan atau teks. Selain itu analisis semiotika

merupakan bidang ilmu yang membahas dan mendalami tentang sebuah tanda

dalam suatu objek atau peristiwa. Melalui analisis semiotika, diharapkan

mampu memahami juga memaknai foto headline pada harian umum

Republika.

Teori analisis semiotika yang digunakan oleh peneliti untuk

membedah foto cover headline pada harian umum Republika edisi 8 Oktober

2015 yakni teori yang dikemukakan oleh Roland Barthes. Pemilihan analisis

semiotika Roland Barthes ini didasarkan pada teori yang diungkapkan oleh

Barthes mencakup makna denotasi, konotasi, dan mitos. Roland Barthes

adalah salah satu tokoh filsuf, kritikus sastra, dan juga semolog asal Prancis

(7)

dengan “two order of signification”, mencakup denotasi (makna sebenarnya

sesuai kamus), konotasi (makna ganda yang lahir dari pengalaman kultural

dan personal) dan mitos.

Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk mengetahui

bagaimana : “ANALISIS SEMIOTIKA FOTO BENCANA KABUT

ASAP

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian

ini yaitu :

1. Bagaimana makna denotasi yang terkandung dalam foto cover

headline pada harian umum Republika edisi 8 Oktober 2015 ?

2. Bagaimana makna konotasi yang terkandung dalam foto cover

headline pada harian umum Republika edisi 8 Oktober 2015 ?

3. Bagaimana makna mitos yang terkandung dalam foto cover

headline pada harian umum Republika edisi 8 Oktober 2015 ?

4. Bagaimana makna denotasi yang ditangkap oleh masyarakat yang

aktif dalam bidang fotografi dalam foto cover headline pada harian

umum REPUBLIKA edisi 8 Oktober 2015 ?

5. Bagaimana makna Konotasi yang ditangkap oleh masyarakat yang

aktif dalam bidang fotografi dalam foto cover headline pada harian

umum REPUBLIKA edisi 8 Oktober 2015 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai

sebuah sumber pengetahuan baru mengenai pesan dan makna dalam sebuah

foto pada surat kabar. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk

(8)

1. Untuk mendeskripsikan makna denotasi yang terkandung dalam

foto cover headline di harian umum Republika edisi 8 Oktober

2015.

2. Untuk mendeskripsikan makna konotasi yang terkandung dalam

foto cover headline di harian umum Republika edisi 8 Oktober

2015.

3. Untuk mendeskripsikan makna mitos yang terkandung dalam foto

cover headline di harian umum Republika edisi 8 Oktober 2015.

4. Untuk mendeskripsikan makna Denotasi yang ditangkap oleh

masyarakat yang aktif dalam bidang fotografi dalam foto cover

headline di harian umum republika edisi 8 Oktober 2015.

5. Untuk mendeskripsikan makna Konotasi yang ditangkap oleh

masyarakat yang aktif dalam bidang fotografi dalam foto cover

headline di harian umum republika edisi 8 Oktober 2015.

D. Manfaat Penelitian

Pada sebuah penelitian ilmiah tentunya selalu memiliki tujuan tertentu

yang akhirnya menimbulkan manfaat dalam pembuatannya. Terdapat

beberapa aspek manfaat dalam penelitan ini yaitu meliputi

1. Manfaat Segi Teori

Manfaaat penelitian ini dari segi teoritis yaitu agar nantinya hasil dari

penelitian ini dapat menjadi rujukan pengembangan terhadap ilmu

pengetahuan, kususnya Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik. Selain itu

penelitian ini dapat menjadi alat perencanaan dalam melakukan penelitian

(9)

2. Manfaat Segi Kebijakan

Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi praktisi Ilmu

Komunikasi dalam menjalankan profesinya secara professional

menjalankan fungsinya lebih maksimal sebagai seorang jurnalis. Selain itu

juga diharapkan praktisi foto jurnalistik menjadikan penelitian ini sebagai

pertimbangan dalam menyampaikan pesannya melalui foto secara baik dan

efektif.

3. Manfaat Segi Praktis

a. Bagi perusahan

Maanfaat penelitian ini dari segi praktiknya adalah untuk

pengembangan praktik profesi wartawan khususnya bagi wartawan foto

ditempat peneliti melakukan penelitian, agar lebih meningkatkan kualitas

makna dalam karya foto jurnalistik yang dihasilkan. Kemudian bagi

perusahaan agar lebih kreatif dalam mengemas sebuah pesannya agar

dapat dicerna dengan baik oleh masyarakat.

b. Bagi peneliti

Sebagai tambahan ilmu yang belum didapat saat masa perkuliahan

kelas, sehingga peneliti memiliki kemampuan yang berimbang antara

teori dan praktik jika kelak terjun menjadi seorang wartawan foto. Selain

itu dapat menjadi penambah pengalaman bagi peneliti dalam mengolah

suatu data penelitian, mulai dari latar belakang hingga pada kesimpulan

yang diperoleh dari penelitian di lapangan.

4. Manfaat Segi Isu serta Aksi Sosial

Diharapkan tim redaksi selaku pekerja di media massa selalu

menjunjung tinggi idealisme dan profesionalisme seorang wartawan,

sehingga dapat tercipta berita yang berkualitas juga bermanfaat bagi para

(10)

mengemas berita dengan berimbang dan tidak memihak, agar

menghilangkan stigma buruk yang melekat pada media massa dihadapan

masyarakat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Pada bagian struktur organisasi skripsi ini berisikan urutan penulisan

skripsi secara rinci setiap bab dan bagian bab dalam skripsi ini, mulai dari bab

I hingga bab V.

Bab I berisi berisi tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal

dari penulisan skripsi ini, berikut rinciannya :

1. Latar Belakang Penelitian

2. Identifikasi dan Perumusan masalah

3. Tujuan Penelitian

4. Manfaat Penelitan

5. Struktur Organisasi Skripsi

Bab II berisikan tentang kajian pustaka serta penelitian terdahulu yang

mendukung dalam penelitian ini. Kegunaan dari kajian pustaka ini yaitu untuk

menjadi landasan teoritik dalam penyusunan pertanyaan penelitian, beserta

tujuan dari penelitian ini.

Bab III berisikan tentang teori dan konsep serta turunannya dalam

bidang yang dibahas dalam skripsi ini. Kegunaan bagian ini yaitu sebagai

gambaran langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini. Pada bagian

ini pula dijelaskan metodologi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian kualitatif, berikut rinciannya :

1. Desain Penelitian

2. Partisipan Penelitian

3. Pengumpulan Data

(11)

Bab IV berisikan tentang hasil dari penelitian dan pembahasan. Pada

bagian ini hasil dari penelitian dipaparkan secara deskriptif bukan dalam

bentuk data-data angka. Pembahasan pada penelitian ini taklupa dikaitkan

dengan teori-teori yang telah dijelaskan pada bab II. Pada bab ini pula

pertanyaan-pertanyaan penelitian terjawab secara jelas dan mendalam.

Adapun rincian pada bab IV sebagai berikut :

1. Pemaparan struktur objek penelitian (harian umum republika)

2. Pemaparan hasil penelitian

Bab V merupakan bagian penutup dari penelitian ini. Bagian ini

Berisikan kesimpulan atau penafsiran peneliti terhadap hasil analisis temuan

dari objek yang diteliti. Pada bagian ini terdapat dua cara penulisan

kesimpulan mulai dengan cara uraian atau dengan cara butir demi butir, bab V

terdiri dari :

1. Simpulan

2. Implikasi

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa terlepas dari ketentuan-ketentuan formil sebagaimana terurai di atas, dalam perkara aquo, disamping ada kepentingan hukum Para Pemohon, juga

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang sedang antara regulasi diri dengan motivasi berprestasi pasa

Contoh : Jika anda menduduki peperiksaan akhir pada tahun 2000 isikan dalam petak yang disediakan seperti berikut:. TAHUN PEPERIKSAAN :

graphique, qui peut substituer au langage articulé – naturellement fugace-, pour fixer et conserver un message, pour communiquer à distance, etc”. Menulis juga merupakan

Alhamdulillah, segala puji penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang atas segala rahmat, nikmat, karunia serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Substitusi konsentrat oleh tepung keratin secara umum mengakibatkan peningkatan protein pakan, karena kadar protein konsentrat sebesar 35% dan tepung bulu 78%.

24 merupakan suatu komponen yang terdiri dari parameter-parameter yang berkaitan dengan potensi sumberdaya perikanan lestari, daerah penangkapan dan kondisi

Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah labasebelum bunga dan pajak.Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemenperusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba)