• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Seni Tari Tradisional Seudati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Seni Tari Tradisional Seudati"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH SENI TARI

TARI TRADISIONAL SEUDATI

Diajukan sebagai salah satu tugas pengganti presentasi

Disusun oleh:

Janssen Tanjaya

XI-ALAM

16

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Unsur utama yang paling pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan waktu, dan tenaga. Akan tetapi di Era sekarang ini tidak sedikit orang yang kurang bisa memahami akan arti seni tari. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya. Seni tari adalah salah satunya. Memori kita terlalu lemah akan ingatan budaya sendiri. Maka dari itu saya akan sedikit mengulas masalah tentang seni tari Indonesia. Tari Seudati salah satunya. Dalam Makalah ini saya membahas setidaknya sedikit tentang, sejarah, asal – usul, fungsi serta ciri dari Tari Seudati. Saya sengaja menggunakan tema ini, karena kami anggap cukup menarik untuk dijadikan pembahasan di dalam tugas Pendidikan Seni Tari yang ditugaskan oleh guru Pendidikan Seni Tari kepada saya.

B. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan dari makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Seni Tari sebagai pengganti presentasi. 2. Untuk menjadi acuan bagi penulis dalam mengembangkan ketrampilan dan

kemampuan menulis khususnya penulisan makalah.

3. Untuk memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang tari tradisional, khususnya tentang tari tradisional Seudati.

C. Manfaat

Adapun manfaat pembuatan dari makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui sejarah Tari Seudati

2. Agar dapat memahami asal-usul Tari Seudati. 3. Sedikit mengenal ciri khas Tari Seudati 4. Mengetahui fungsi penggunaan Tari Seudati

(3)

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Seudati

Kata seudati berasal dari bahasa Arab syahadati atau syahadatain, yang berarti kesaksian atau pengakuan. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa kata seudati berasal dari kata seurasi yang berarti harmonis atau kompak. Seudati mulaidi kembangkan sejak agama Islam masuk ke Aceh. Penganjur Islam memanfaatkan tarian ini sebagai media dakwah untuk mengembangkan ajaran agama Islam. Tarian ini cukup berkembang di Aceh Utara, Pidie dan Aceh Timur. Tarian ini dibawakan dengan mengisahkan pelbagai macam masalah yang terjadi agar masyarakat tahu bagaimana memecahkan suatu persoalan secara bersama. Pada mulanya tarian seudati diketahui sebagai tarian pesisir yang disebut ratoh atau ratoih yang artinya menceritakan, diperagakan untuk mengawali permainan sabung ayam, atau diperagakan untuk bersuka ria ketika musim panen tiba pada malam bulan pertama.

Dalam ratoh, dapat diceritakan berbagai hal, dari kisah sedih, gembira, nasehat, sampai pada kisah-kisah yang membangkitkan semangat. Ulama yang mengembangkan agama Islam di Aceh umumnya berasal dari negeri Arab. Karena itu, istilah-istilah yang dipakai dalam seudati umumnya berasal dari bahasa Arab. Diantaranya istilah Syeh yang berarti pemimpin, Saman yang berarti delapan, dan Syair yang berarti nyanyian.

Tari Seudati sekarang sudah berkembang ke seluruh daerah Aceh dan digemari oleh masyarakat. Selain dimanfaatkan sebagai media dakwah, Seudati juga menjadi pertunjukan hiburan untuk rakyat.

B. Asal Usul Tari Seudati

Tari Seudati pada mulanya tumbuh di desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Pidie, yang dipimpin oleh Syeh Tam. Kemudian berkembang ke desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie yang dipimpin oleh Syeh Ali Didoh. Tari Seudati berasal dari kabupaten Pidie. Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan dan kini menjadi kesenian pembinaan hingga ke tingkat Sekolah Dasar.

C. Ciri Khas Tari Seudati

Ciri khas Tari Seudati adalah Heroik, gembira, dan Kebersamaan. Di samping itu, tarian ini tidak menggunakan alat musik dan sebagai pengganti para penari membunyikan kertikan jari, hentakan kaki, tepukan dada serta syair -syair yang dilanturkan oleh dua orang narator yang disebut Aneuk Syahi. Syair-syair pengiring biasanya bertemakan keagamaan atau informasi pembangunan negara. Sewaktu perang Aceh, tari seudati digunakan untuk membakar semangat para pemuda untuk berperang melawan penjajah. Tarian ini dilakukan khusus oleh para pria yang berjumlah 8 orang.

(4)

semangat. Namun, ada beberapa gerakan yang tampak kaku, tetapi sebenarnya memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan si penarinya. Selain itu, tepukan tangan ke dada dan perut mengesankan kesombongan sekaligus ksatria. Busana tarian seudati terdiri dari celana panjang dan kaos oblong lengan panjang yang ketat, keduanya berwarna putih; kain songket yang dililitkan sebatas paha dan pinggang; rencong yang disisipkan di pinggang; tangkulok (ikat kepala) yang berwarna merah yang diikatkan di kepala; dan sapu tangan yang berwarna. Busana seragam ini hanya untuk pemain utamanya, sementara aneuk syahi tidak harus berbusana seragam. Bagian-bagian terpenting dalam tarian seudati terdiri dari likok (gaya; tarian),saman (melodi), irama kelincahan, serta kisah yang menceritakan tentang kisah kepahlawanan, sejarah dan tema-tema agama.

Tari seudati sendiri konon sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala di bagian Aceh pesisir dengan nama tari ratoh atau ratoih, yakni sebuah tarian yang biasa dipentaskan sebelum memulai acara sabung ayam, dan juga tari yang dimainkan di malam bulan purnama untuk menyambut tibanya masa panen. Pendeknya, tari ini memang pada awal perkembangannya merupakan sebuah tarian untuk bersuka ria. Dalam ratoh tersebut, banyak kisah dan cerita yang terkandung di dalamnya dari kisah bahagia yang tercermin dari gerakannya yang dinamis atau kadang begitu murung ketika bercerita tentang sebuah kesedihan. Pun begitu dengan narator yang mengiringi tarian ini. Semua kisah yang berbaur itu disampaikan dengan bahasa Melayu dialek Aceh yang khas. Dengan demikian jelaslah bahwa tari seudati merupakan hasil dari akulturasi budaya pasca masuknya Islam ke Aceh. Semua istilah yang semula dari budaya tempatan berubah dan diubah menjadi nama-nama yang bernafaskan Islam. Istilah-istilah islam atau Arab itu tercermin dari istilah Syeh yang berarti pemimpin, Saman yang berarti delapan, dan Syair yang berarti nyanyian.

Selain itu, syair-syair lagu pun dipresentasikan dalam bahasa Arab dan bahasa daerah dengan memuat pesan – pesan dakwah, sehingga pada akhirnya tarian ini dijadikan sebagai media dakwah untuk mengembangkan ajaran Islam. Tarian ini masih ada hingga sekarang, tetapi mengalami penambahan fungsi, yaitu sebagai media untuk menyampaikan informasi tentang perkembangan pemerintahan serta sebagai media hiburan. Dengan demikian, di masa-masa awal perkembangannya, tarian seudati berfungsi sebagai media dakwah. Namun,dalam konteks kekinian, selain berfungsi sebagai hiburan, tarian ini juga menyimbolkan kekayaan budaya Aceh sekaligus sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan kepada rakyat. Tarian ini juga sering dipertandingkan dikenal dengan istilah Seudati Tunang yang kadang-kadang berlangsung sampai menjelang subuh.

(5)

A. Kesimpulan

Kata seudati berasal dari bahasa Arab syahadati atau syahadatain , yang berarti kesaksian atau pengakuan. Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa kata seudati berasal dari kata seurasi yang berarti harmonis atau kompak. Tari Seudati pada mulanya tumbuh di desa Gigieng, Kecamatan Simpang Tiga,Kabupaten Pidie, yang dipimpin oleh Syeh Tam. Kemudian berkembang ke desa Didoh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie yang dipimpin oleh Syeh Ali Didoh. Tari Seudati berasal dari kabupaten Pidie. Seudati termasuk salah satu tari tradisional Aceh yang dilestarikan dan kini menjadi kesenian pembinaan hingga ke tingkat Sekolah Dasar. Ciri khas Tari Seudati adalah Heroik, gembira, dan Kebersamaan. Disamping itu tarian ini tidak menggunakan alat musik dan sebagai pengganti para penari membunyikan kertikan jari, hentakan kaki, tepukan dada serta syair -syair yang dilanturkan oleh dua orang narator yang disebut AneukSyahi.

Syair-syair pengiring biasanya bertemakan keagamaan atau informasi pembangunan negara. Tari seudati sendiri konon sebenarnya sudah ada sejak dahulu kala di bagian Aceh pesisir dengan nama tari ratoh atau ratoih, yakni sebuah tarian yang biasa dipentaskan sebelum memulai acara sabung ayam, dan juga tari yang dimainkan di malam bulan purnama untuk menyambut tibanya masa panen. Pendeknya, tari ini memang pada awal perkembangannya merupakan sebuah tarian untuk bersuka ria. Dalam ratoh tersebut, banyak kisah dan cerita yang terkandung di dalamnya dari kisah bahagia yang tercermin dari gerakannya yang dinamis atau kadang begitu murung ketika bercerita tentang sebuah kesedihan. Pun begitu dengan narator yang mengiringi tarian ini. Semua kisah yang berbaur itu disampaikan dengan bahasa Melayu dialek Aceh yang khas

B. Saran

Membuat makalah dari sumber yang lebih banyak agar makalah lebih lengkap.

(6)

https://galeriabiee.wordpress.com/orang-yang-menyumbang-emas-tugu-monas/sejarah-tari-seudati/

https://www.scribd.com/doc/42411326/Makalah-Seni-Tari-Seudati https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Seudati

Referensi

Dokumen terkait

Oleh itu, persembahan Tari Piring di hadapan mereka adalah pelengkap kepada hari bersejarah tersebut.Dalam masa yang sama pasangan pengantin akan merasai bahawa kehadiran

Kegiatan analisa data ini dilakukan dengan cara mengkaji unsur mitos yang terkandung dalam cerita rakyat, mengkaji nilai budaya yang terkandung di dalamnya, juga

Yang membuat saya terkesan dengan tarian ini adalah disamping gerakan-gerakan tari yang dinamis dan lincah tapi bisa begitu saja berubah menjadi sangat kaku dan terkesan

Zapin merupakan hasanah tarian rumpun Melayu yang mendapat pengaruh dari Arab.. Tari Zapin pada mulanya merupakan tarian hiburan dikalangan raja-raja di istana setelah dibawa oleh

Tari Piring ini merupakan tarian khas atau tarian yang berasal dari tanah Minangkabau yang sudah terkenal seantero dunia akan keindahan tarian dan

Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan

Film Puteri Gunung Ledang a Legendary Love, memberikan pemahaman mengenai masalah apa saja yang dihadapi tokoh-tokoh dalam cerita, seperti masalah yang terjadi pada Gusti

Aspek Persoalan Perancangan Terdapat beberapa aspek perancangan permasalahan yaitu perancangan bentuk bangunan yang dinamis dan fasad bangunan pendidikan yang sesuai dengan konsep