“MAKALAH SENI BUDAYA”
SENI TARI TRADISIONAL (TARI TOR-TOR)
ANGGOTA KELOMPOK : - AJI ZUL FIKRI
- ANGELO BONAPARTE .S.
- MIKHA IDA .S.
- NADIA AZZAHRA - NUR ARIF
- SALMAH HAIFA .N.
SMA NEGERI 4 DEPOK
JL. JERUK RAYA NO.01 PSP SUKATANI, TAPOS, DEPOK, JAWA BARAT.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karna atas izin, rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperjelas apa pengertian tari dan makna tarian yang ditarikan kelompok kami, melalui makalah ini, kami berharap agar kami dan pembaca mengenal lebih jauh mengenai Seni Tari Tradisional.
Saya mengucapkanterima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya kepada guru kesenian kami yaitu Bu Qori Siti Rahmawati yang bersedia membimbing dan mengarahkan kami dalam penyusunan makalah ini.
Kami berharap agar makalah yang telah kami susun ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan penulis yang lain. Kami juga beraharap agar makalah ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas.
Sabtu, 13 Oktober 2018
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar... ii Daftar Isi...iii Daftar Gambar...iv PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan...1 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Tari...2 2.2 Tari Tor-Tor...4 2.3 Unsur Tari...6 2.3.1 Musik...
2.3.2 Busana...
2.3.3 Pola Lantai...
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...
Daftar Pustaka...
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3.1.1 Gondang...
Gambar 2.3.1.2 Suling...
Gambar 2.3.1.3 Terompet batak...
Gambar 2.3.1.4 Kecapi...
Gambar 2.3.1.5 Organ...
Gambar 2.3.2.1 Baju pesta batak...
Gambar 2.3.2.2 Ulos selendang...
Gambar 2.3.2.3 Ulos ikat kepala...
iv BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman dahulu, seni tari menjadi bagian terpenting dari berbagai ritual kehidupan masyarakat yang berakitan siklus hidup manusia dan mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Hubungannya dengan tingkah laku, khususnya menandai peralihan tingkatan kehidupan seseorang, baik secara individu, maupun dalam kelompok masyarakat. Ritual dalam siklus hidup manusia dilaksanakan sebagai ungkapan syukur, menolak ancaman bahaya gaib, baik dari luar maupun lingkungan sekitar, dan sebagai pengakuan bahwa yang bersangkutan telah menjadi warga baru dalam lingkungan sosialnya, misalnya seperti tarian dalam ritual kelahiran, khitanan, perkawinan, dan kematian. Paparan di atas sejalan dengan pendapat Soedarsono (2002:123), mengungkapkan bahwa sebagai berikut.
“Dilingkungan masyarakat Indonesia yang masih sangat kental nila-nilai kehidupan agrarisnya, sebagian besar seni pertunjukkannya memiliki fungsi ritual.
Fungsi-fungsi ritual itu bukan saja berkenan dengan peristiwa daur hidup yang dianggap penting seperti misalnya kelahiran, potong gigi, potong rambut yang pertama, turun tanah, khitan, pernikahan serta kematian, berbagai kegiatan dianggap penting juga memerlukan seni pertunjukkan, seperti misalnya berburu, menanam padi, panen, bahkan sampai pula persiapan untuk perang.”
Ritual yang dilaksanakan secara musiman umumnya ritual yang berhubungan dengan mempertahankan kelangsungan hidup manusia dibedakan menurut kurun waktu tertentu, misalnya seperti tarian dalam ritual panen, ritual tahun baru adat, ritual mendirikan rumah adat, dan ritual memohon hujan pada musim kemarau. Ritual ini dilaksanakan sebagai bentuk permohonan dan perlindungan kepada yang maha kuasa, ungkapan syukur, menolak bala, dan sebagai pewarisan nilai nilai ritual.
Bentuk tariannya cenderung sederhana, baik dari segi gerak, busana, musik dan jauh dari pengertian “indah”. Dikarenakan, seni tari yang tercipta dalam suatu ritual merupakan sarana yang digunakan untuk mengungkapkan berbagai rasa, dalam rangka pencapaian tujuan dilaksanakannya ritual tersebut. Menurut Soedarsono (2002:124) “pertunjukkan yang dilaksanakan untuk kepentingan ritual, penikmatnya merupakan penguasa dunia atas serta dunia bawah, sedangkan manusia sendiri hanya mementingkan tujuan upacara tersebut daripada menikmati bentuknya.”
1.2 TUJUAN
Untuk memenuhi tugas seni budaya, serta memperjelas argumen tentang sejarah seni tari berdasarkan tari kelompok kami.
1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN TARI
Pengertian seni tari secara umum adalah suatu bentuk dari karya seni yang mencakup gerakan ritmis seorang pelaku tari dan diiringi oleh alunan musik.
Ada juga pengertian seni tari secara harfiah diartikan sebagai suatu proses pembentukan gerak tubuh yang mempunyai irama dan dalam penyajianya diiringi oleh alunan musik yang berlandaskan karsa dan rasa.
Adapun juga pendapat beberapa ahli tentang pengertian seni tari : 1. Soedarsono
Seorang ahli bernama Soedarsono berpendapat bahwa pengertian seni tari ialah merupakan ekspresi jiwa manusia yang digunakan dengan gerak ritmis yang indah.
2. Bagong Kussudiardya
Pengertian seni tari merupakan keindahan bentuk dari anggota badan manusia yang bergerak, berirama, dan berjiwa harmonis.
3. Suzana K. Langer
Pengertian seni tari menurut Suzana adalah Gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif dan dapat dinikmati dengan rasa.
4. Hasyan L. Tobing
Pengertian tari menurut Hasyan, tokoh tari yang berasal dari batak adalah Ekspresi jiwa yang menangis.
Sedangkan, tari tradisional adalah suatu tarian yang tumbuh dan berkembang di suatu daerah tertentu yang dianut secara turun temurun oleh masyarakatnya. Tari tradisional umumnya memiliki nilai historis yang tinggi, pedoman yang luas, dan berpijak pada adaptasi adat istiadat lingkungan sekitar tempat tumbuhnya. Berdasarkan koreografinya, tari tradisional dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
1. Pengertian Tari Rakyat (Tari Folklasik)
Tari rakyat adalah jenis tari tradisional yang lahir dari kebudayaan masyarakat lokal, hidup dan berkembang sejak zaman primitif, dan diturunkan secara turun temurun sampai sekarang.
2
Beberapa contoh tari tradisional yang masuk dalam kategori tari rakyat antara lain tari Lengger, Tayub, Orek-Orek, tari Piring, Joget, Kubrasiwa, Buncis, Ndulalak, Sintren, Angguk, dan tari Rodat. Perlu diketahui bahwa tari rakyat umumnya juga sarat dengan nilai magis.
2. Pengertian Tari Klasik
Pengertian tari klasik adalah tari tradisional yang lahir di lingkungan keraton, hidup dan berkembang sejak zaman feodal, dan diturunkan secara turun temurun di kalangan bangsawan.
Beberapa contoh tari tradisional yang masuk dalam kategori tari klasik antara lain tari bedaya, srimpi, lawung ageng, lawung alit, Gathotkaca Gandrung, Bondabaya, Bandayuda, Palguna-palgunadi, Retna Tinanding, dan tari Srikandi Bisma.
3. Pengertian Tari Kreasi Baru
Pengertian tari kreasi baru adalah tari klasik yang diaransemen dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tari kreasi baru umumnya diciptakan oleh para pakar tari. Beberapa tari kreasi dapat kita lihat pada karya-karya Bagong Kusudiarjo dan Sauti. Contoh tari kreasi baru misalnya Tari Kupu- Kupu, Tari Merak, Tari Roro Ngigel, Tari Ongkek Manis, Tari Manipuri, dan Tari
Roro Wilis.
3 2.2 TARI TOR-TOR
 Asal-Usul Tari Tor-Tor
Tarian tradisional masyarakat Batak Toba disebut dengan tortor. Secara harafiah, tortor dalam bahasa Batak berarti tari atau tarian. Sedangkan aktivitas menari disebut manortor. Seorang pecinta dan praktisi tortor, Togarma Naibaho, menyatakan pendapat yang sama bahwa tor-tor berasal dari suara hentakan kaki penari di atas papan rumah adat Batak. "Tujuan tarian ini dulu untuk upacara kematian, panen, penyembuhan, dan pesta muda-mudi. Tarian ini memiliki proses ritual yang harus dilalui," kata pendiri Sanggar Budaya Batak, Gorga, itu kepada National Geographic Indonesia.
Menurut sumber-sumber sejarah, tortor awalnya memang dilakukan saat acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh dipanggil dan 'masuk' ke patung-patung batu yang merupakan simbol leluhur. Patung tersebut lalu bergerak seperti menari.
Tarian ini akhirnya bertransformasi seiring waktu hingga ke wilayah perkotaan. Namun dalam dalam konteks modern, tortor bukan lagi ritual, melainkan sudah hiburan semata.
Dalam setiap jenis-jenis tortor itu, ada tiga pesan utama yang ingin disampaikan.
Pertama, takut dan taat pada Tuhan pencipta alam. Itulah sebabnya, sebelum tari dimulai. Kedua, pesan ritual untuk penghormatan leluhur dan orang-orang yang masih hidup. Ketiga, pesan untuk khalayak ramai yang hadir dalam upacara. Durasi tortor bervariasi, mulai dari tiga hingga sepuluh menit. Dalam prakteknya, sebelum tortor dimulai, pihak yang ingin menari selalu terlebih melakukan acara khusus meminta musik yang disebut tua ni gondang. Permintaan ini juga disampaikan dengan bahasa santun berupa umpasa (pantun Batak). Setelahh gondang diminta, barulah acara manortor dimulai.
 Legenda Tari Tor Tor Sinanggar Tullo
Tarian ini menggambarkan tentang seorang raja yang bermarga manalu baru naik takhta dan menobatkan dua orang ksatria muda,pada saat acara penobatan sang raja melihat seorang gadis yang anggun sehingga ia jatuh cinta.Pada saat dia berkenalan dengan gadis itu ternyata gadis itu boru manalu sehingga mereka pun
menjadi “HAPE TARITO” yang artinya ternyata dia adalah saudara sedarah kakak atau abang. Dan akhir cerita ia pun menikah dengan wanita yang dipilih ibunya dan mulai tumbuh rasa cinta.
4
 Unsur Tari Tor-Tor 1. Gerak Tari Tor-Tor
Gerakan Tari Tor-Tor sangat sederhana. Para penari cukup membuat gerakan tangan yang terbatas dan gerakan kaki yang mengikuti iringan musik. Sesekali menggunakan selendang tenun (kain ulos) yang dikalungkan di leher.
2. Iringan
Iringan Tari Tor-Tor yaitu musik Magondangi yang terdiri atas alat-alat musik tradisional seperti gondang, tagading, ogung, sarune, dll. Irama atau music dari Tari Tor-Tor juga berasal dari hentakan kaki sang penari.
3. Tema
Tema dari Tari Tor-Tor ini adalah tentang keagamaan. Karena tema dari tarian ini tidak lepas dari fungsi tari ini sebagai tari upacara kematian,panen,penyembuhan.
4. Kostum
Tata busana daam Tari Tor-Tor sangat sederhana. Penari yang ingin menarikan Tari Tor-Tor cukup mengenakan baju adat dan juga memakai ulos (kain tenun khas batak).
5. Properti
Properti yang digunakan berupa kain tenun khas batak yang bernama kain ulos.
2.3 UNSUR TARI
2.3.1 Musik
Musik adalah denyut nadi dalam sebuah tarian. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dengan adanya musik dapat mengatur tempo dalam satu gerakan, memberikan suasana dalam tarian baik suasana sedih,
genbira, tegang ataupun marah.
 Pengertian lagu Sinanggar Tullo
Makna lagu sinanggar tulo diatas menggambarkan keluh kesah seorang perjaka yang harus menuruti perintah ibunya, sang wanita yang melahirkannya
menginginkan putranya mendapatkan kekasih dari keturunan Marga Tobing dan juga merupakan pariban. Artinya marga dari sang ibu harus sama dengan marga sang calon kekasih dari sang perjaka.
 Syair Lagu Sinanggar Tullo Sinanggar tulo tulo a tulo
Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Tu di ama luluan
Dagoreng goreng bahen soban Sai tu di ama luluan
Da boru bing bahen dongan Sinanggar tulo a tulo
Sinanggar tulo tulo a tulo Sinanggar tulo tulo a tulo
Sinanggar tulo tulo a tulo 6 Sinanggar tulo tulo a tulo
Sinanggar tulo a tulo Sinanggar tulo a tulo Bidang bulung ni dulang Sai pandokonni da inang Daikkondo marboru tulang Sinanggar tulo a tulo
 Alat Musik yang digunakan
2.3.1.1 Gondang
2.3.1.2 Suling
7
2.3.1.3 Terompet batak
2.3.1.4 Kecapi
2.3.1.5 Organ
2.3.2 Busana
Busana tari adalah kostum yang dikenakan oleh penari di atas pentas yang sesuai dengan peranan atau tema yang dibawakan.
 Busana yang digunakan untuk tari tor tor
2.3.2.1 Baju Pesta Batak
8
2.3.2.2 Ulos selendang
2.3.2.3 Ulos ikat kepala 2.3.3 Pola Lantai
1. Awal Masuk
2. Posisi Awal
9 3. Perpindahan Posisi
4. Memutari Raja
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah tarian merupakan suatu bentuk dari karya seni yang mencakup gerakan ritmis seorang pelaku tari dan diiringi oleh alunan musik.
11