• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Teh Pucuk Harum Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Produk, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Teh Pucuk Harum Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Menurut Kotler & Amstrong (2008:6) pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan perutukaran timbal

balik produk dan nilai dengan orang lain.

2.1.1 Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2003:337) Produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan

atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebututuhan

pelanggannya. Bagi perusahaan yang memproduksi suatu produk atau jasa,

produk adalah alat atau sarana untuk mencapai sasaran, yaitu keuntungan

pemasaran atau tujuan tertentu. Beberapa faktor penting yang wajib diperhatikan

perusahaan dalam menyusun produk mereka. Faktor pertama adalah strategi

pemilihan segmen pasar yang pernah mereka tentukan sebelumnya. Adapun

faktor kedua adalah pengertian tentang hakekat produk di mata pembeli. Faktor

ketiga strategi produk pada tingkat kombinasi produk secara individual pada

tingkat seri produk dan pada tingkat kombinasi produk secara keseluruhan.

Adapun faktor keempat adalah titik berat strategi pemasaran pada tiap tahap siklus

(2)

2.1.2 Jenis Produk

Produk memiliki tingkatan yang membedakan produk satu dengan

yang lainnya. Hal ini harus diperhatikan pemasar dalam memasarkan dan

mengembangkan produknya .

Menurut Kotler (2005:449) produk dibagi menjadi lima tingkatan, yaitu:

1. Manfaat Inti (core product)

Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.

2. Produk Dasar (Basic product)

Bentuk dasar dari satu produk yang dapat dirasakan oleh panca indara.

3. Produk yang diharapkan (expected producy)

Serangkaian atribut–atribut produk dan kondisi-kondisi diharapkan oleh

pembeli pada saat membeli suatu produk.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented product)

Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha

dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing

5. Produk Potensial (potensial product)

Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk

dimasa datang.

2.1.3 Klasifikasi Produk

Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran

diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler (2005:451) Produk dapat

(3)

1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok

utama , yaitu

a. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba,

atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan , dipindahkan, dan perlakuan fisik

lainnya.

b. Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau keputusan yang ditawarkan untuk dijual

(dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salonk kecantikan,

hotel dan sebagainya. Kotler (2002:486) juga mendefinisikan jasa sebagai

setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada

pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan dengan suatu produk fisik.

2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu:

a. barang tidak tahan lama (nondurable goods)

barang tidak tahan lama adalah barang tidak berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur

ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun.

b. Barang tahan lama (dourable goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan

lama dengan banyak pemakain (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal

(4)

3. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu berdasarkan pada siapa konsumennya dan

untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu:

a. Barang konsumsi (consumer’s goods)

barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi

tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk

tersebut.

b. Barang industri (industrial’s goods)

Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan

pemrosesan lebih lanjut mendapatkan suatu menfaat tertentu, biasanya hasil

pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali.

2.1.4 Atribut Produk

Definisi atribut Produk menurut Tjiptono (2008:103) Atribut produk

adalah unsur-unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan

dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi

merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan dan sebagainya. Atribut-atribut

produk tersebut sangat berpengaruh terhadap reaksi pelanggan akan suatu produk.

Atribut produk merupakan salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya

nilai dari suatu produk yang dirancang oleh perusahaan.

Menurut Umar (2000:32) Pengembangan sebuah produk mengharuskan

perusahaan menentukan manfaat-manfaat apa yang akan diberikan oleh produk

itu. Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang

(5)

sebuah produk untuk menjalankan fungsinya, ciri produk merupakan sarana

kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

Sedangkan desain dapat menyumbangkan kegunaan atau manfaat produk serta

coraknya.

Menurut Kotler dan Amstrong (2003:347) Atribut produk merupakan

pengembangan suatu produk atau jasa yang melibatkan penentuan manfaat yang

akan diberikan. Atribut produk terdiri dari kualitas, fitur, dan rancangan. Dan

menurut Simamora (2000:589) bahwa lingkup di dalam atribut produk yaitu:

merek produk, mutu produk, ciri produk, desain produk serta layanan pendukung

produk. Melalui pelaksanaan atribut produk diharapkan agar perusahaan dapat

meningkatkan penjualan melalui produk yang ditawarkan.

Dari pendapat-pendapat diatas menggunakan lima atribut dalam penelitian

ini.

1. Kualitas produk dalam atribut produk mempunyai pengertian sebagai

karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuan suatu produk

untuk melaksanakan fungsinya, meliputi: daya tahan, keandalan, ketepatan,

kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya (Kotler dan

Amstrong, 2008:272).

2. Fitur produk adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan

dengan produk pesaing (Kotler dan Amstrong, 2008:272).

3. Gaya dan desain produk adalah suatu konsep atau sebagai salah satu sarana

(6)

penggunaan produk, dan memberi keunggulan yang bersaing yang kuat di

pasar sasaran (Kotler dan Amstrong, 2008:272).

4. Kemasan adalah segala kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau

bungkus suatu produk (saladin, 2003:87). Peranan kemasan sebagai alat

pemasaran, yaitu :

a. Swalayan (self service)

Semakin banyak jumlah produk yang dijual dengan cara pembeli mengambil

sendiri barang yang dibutuhkan, kemasarn semakin berfungsi lebih banyak lagi

dalam proses penjualan di mana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri

produk, menyakinkan konsumen dan membeli kesan menyeluruh yang

menguntungkan

b. Kemakmuran Konsumen (consumer offluence)

Meningkatkan kekayaan konsumen akan berarti bahwa konsumen bersedia

membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan ketergantungan dan

prestise dari kemasan yang lebih baik.

c. Citra Perusahaan dan merek (company and brand image)

Banyak perusahaan mengakui adanya kekuatan yang dikandung dari kemasan

yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali

perusahaan atau mereknya.

d. Peluang Inovasi (inovational opportunity)

Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga

(7)

Alasan mengapa kemasan diperlukan (saladin, 2003:88):

1) Kemasan memenuhi sasaran keamanan (safety) dan kemanfaatan (utility)

2) Kemasan berperan dalam melaksanakan program pemasaran perusahaan.

3) Untuk meningkatkan laba.

5. Merek

Kotler dan Keller (2009:332) mendefinisikan bahwa merek adalah produk atau

jasa penambahan dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikannya

dari produk atau jasa lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan yang

sama. Nicolon (2004:4) mendefinisikan merek adalah entitas yang mudah

dikenali dan menjanjikan nilai-nilai tertentu. Sebuah nama, logo, singkatan,

desain atau apa saja, dikatakan sebagai merek kalau memenuhi empat hal

antara lain: dapat dikenali, memiliki entitas ( mewakili sesuatu yang ada),

janji-janji tertentu dan memiliki nilai.

Ciri-ciri dari nama merek yang efektif menurut lamb, et al. (2001:423)

yaitu:

a. Mudah diucapkan

b. Mudah dikenali

c. Mudah diingat

d. Pendek/singkat

e. Berbeda atau unik

f. Menggambarkan manfaat produk

g. Mempunyai konotasi yang positif

(8)

2.2 Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) Harga adalah sejumlah uang

yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang

ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa.

Tjiptono (2008:151) Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya

(termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak

kepemilikan atau penggunaan barang atau jasa. Sementara itu dari sudut pandang

konsumen harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga

tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

Pengertian utility, nilai, dan harga merupakan konsep yang saling berhubungan.

Utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan

barang tersebut, dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan

memuaskan konsumen (satisfaction). Value adalah nilai suatu produk untuk

ditukarkan dengan produk lain. Harga (price) adalah nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang. Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang

tersebut. Sedangkan harga pokok barang ditentukan oleh berapa besar biaya yang

dikorbankan untuk memperoleh atau dalam membuat barang tersebut.

2.2.1 Prinsip Penetapan Harga

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:436) prinsip penetapan harga adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor dalam menetapkan

(9)

permintaan prakiraan biaya, menganalisis harga yang ditetapkan dan produk

yang ditawarkan pesaing, pemilihan metode penetapan harga, serta penetuan

harga akhir.

2. Perusahaan tidak harus selalu berupaya mencari profit melalui penetapan

harga maksimum, tetapi dapat pula dicapai dengan cara memaksimumkan

penerimaan sekarang, memaksimumkan penguasaan pasar atau kemungkinan

lainnya.

3. Para pemasar hendaknya memahami seberapa responsif permintaan terhadap

perubahan harga.

4. Berbagai jenis biaya harus mempertimbangkan dalam menetapkan harga,

termasuk didalamnya adalah biaya langsung dan tidak langsung.

5. Harga-harga para pesaing akan mempengaruhi tingkat permintaan jasa yang

ditawarkan sehingga harga pesaing harus turut dipertimbangkan dalam proses

penetapan harga.

6. Berbagai cara atau variasi penetapan harga yang ada mencakup markup,

sasaran perolehan, nilai yang diterima, faktor psikologis dan harga lainnya.

7. Setelah menetapkan struktur harga, perusahaan menyesuaikan harganya

dengan menggunakan harga psikologis, diskon harga, harga promosi, serta

harga bauran produk.

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut kotler dalam laksana (2008:105) tujuan penetapan harga yaitu :

1. Bertahan hidup

(10)

3. Memaksimalkan pendapatan jangka pendek

4. Pertumbuhan penjualan maksimum

5. Menyaring pasar secara maksimum

6. Unggul dalam suatu produk

2.3 Promosi

Menurut Cannon (2009:69) Promosi adalah mengkomunikasikan

informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang lain dalam saluran

untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Bagian promosi dalam bauran

pemasaran melibatkan pemberitahuan kepada pelanggan target bahwa produk

yang tepat tersedia di tempat dan pada harga yang tepat. Seperti halnya harus

disesuaikan untuk pasar target spesifik. Promosi juga harus sesuai dengan

variabel-variabel lainnya dalam bauran pemasaran serta menegaskan diferensiasi

dan pemosisian strategi tersebut.

Kotler (2005:264-312) mengatakan bahwa umur bauran promosi

(promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu:

1. Advertising : merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide,

promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar.

2. Sales Promosion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong

keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.

3. Public relation and publicity : berbagai program untuk mempromosikan

dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk induvidualnya.

4. Personal selling : interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk

(11)

5. Direct Marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat

penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau

mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon

pelanggan.

2.4 Keputusan pembelian

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk mengetahui apa yang

dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan diharapkan dapat selalu

memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berdapak pada loyalitas. Menurut

Kotler dan Keller (2009:240) keputusan pemebelian adalah tahap dalam proses

pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli.

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk mengetahui apa yang

dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan diharapkan dapat selalu

memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berdapak pada loyalitas. menurut

Kotler dan Keller (2009:240) keputusan pemebelian adalah tahap dalam proses

pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli.

Kotler dan Keller (2009:262) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat

memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. berbagai

peranan yang mungkin terjadi antara lain:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya

keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk

(12)

2. Pembeli pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat, atau

pendapatnya mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambilan keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan

pembelian, misalnya apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara

membeli, atau dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), yakni orang yang melakukan pembelian aktual.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang

atau jasa yang dibeli

2.4.1 Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku

alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Menurut Kotler dan Keller (2009:234) proses pengambilan keputusan

pembelian ada lima tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali sebuah masalah atau

kebutuhan. kebutuhan tersebut terbagi dua, yaitu kebuituhan internal dan

eksternal. dalam kebutuihan internal adalah kebutuhan umum seseorang

seperti lapar, haus, dan sebagainya. sedangkan kebutuhan eksternal adalah

kebutuhan sekunder seperti mobil, televisi, dan sebagainya.

2. Pencarian informasi

Pencarian informasi dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan

(13)

Kotler dan Keller (2009:235) berpendapat bahwa sumber infomasi konsumen

digolongkan dalam empat kelompok yaitu:

a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko.

c. Sumber pabrik: media masa, organisasi penentu peringkat kemasan.

d. Sumber pengalaman: penanganan, pengkajian dan pemakaian produk.

3. Evaluasi alternatif

yaitu proses pengevaluasian pilihan produk dan merek serta memilih sesuai

dengan apa yang diinginkan konsumen. dalam proses evaluasi alternatif

konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan

masalah yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian

Dalam niat pembelian, konsumen dapat membuat suatu keputusan pembelian

yaitu: keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.

5. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level keputusan atau

ketidakpastian tertentu. dan para pemasar harus memantau kepuasan pasca

pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca

(14)

2.4.2 Proses keputusan pembelian konsumen

Menurut Kartajaya dan Asmara (2014:10) ada 5A proses pembelian

konsumen, yaitu:

1. Aware, konsumen mulai mengenal perusahaan pemberi layanan. merupakan

tahap pertama dalam customer path. pada tahap ini, konsumen pertama kali

tahu tentang merek perusahaan. akan sangat bagus sekali bila mereka sudah

mengetahui dengan lengkap, tapi sering kali konsumen hanya menegtahui

sebagian informasi mengenai produk. agar konsumen menegenal produk anda

yaitu: dari pengalaman konsumen sendiri, dari promosi yang anda upayakan

sendiri, dari pengalaman orang-orang sekitar konsumen.

2. Appeal, dikepalanya konsumen merasa tertarik dengan perusahaan tersebut.

tetapi, pelanggan belum yakin. ketertarikan keren ingatan jangka pendek

adalah ketertarikan yang diakibatkan oleh pesan atau rangsangan dari luar

yang didapatkan saat itu juga. Rangsangan ini begitu menarik sehingga dapat

membantu konsumen menegtahui lebih jauh lagi mengenei produk anda.

3. Ask, karena pelanggan belum yakin, konsumen mulai bertanya-tanya kepada

teman atau keluarga untuk meyakinkan dirinya. konsumen sudah tertarik pada

suatu merek, tetapi mereka ingin mencari informasi lebih dalam lagi sebelum

memutuskan untuk membeli. Tujuannya agar konsumen semakin yakin akan

pelayanan anda. ada dua cara untuk mencari informasi yang digunakan oleh

konsumen, yaitu secara alangsung dan tidak langsung.

4. Act, jika teman dan keluarga mengatakan bagus, barulah konsumen

(15)

konsumen memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk. pada tahp

ini, interaksi paling intensif terjadi anatar konsumen dan perusahaan.

5. Advocate, jika puas, konsumen akan merekomendasikan pelayanan tersebut

kepada teman-teman dan keluarganya. bila pelayanan yang diberikan sangat

baik dan membuat konsumen terkesan, meraka pasti akan merekomendasikan

pelayanan perusahaan kepada pihak lain. lebih jauh lagi, konsumen tidak

akan segan membela produk perusahaan apabila ada yang menjelekkan.

langkah terakhir ini sering dilupakan tenaga pelayan, tetapi sebenarnya sangat

penting. Terutama kerena langkah ini bisa mendorong terjadinya langkah

pertama yaitu "Aware". Konsumen yang puas dapat membuat teman-teman

dan keluaragnya bisa mengetahui merek produk. Hal ini karena konsumen

antusias pelayanan hebat yang mereka dapatkan dari perusahaan.

2.5 Peneliatian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode

Analisis

Hasil

1 Dini (2015)

Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra Pada Mahasiswa /I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Independen:- Harga

(16)

Lanjutan Tabel 2.1

No Peneliti Judul Penelitian Variabel Metode

Analisis Hasil

2 Nahampun

(2014)

Pengaruh Produk,

Harga, Promosi dan Cuaca Terhadap Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro (Studi Pada Mahasiswa

Keputsan Pemebelian

Analisis Regresi Berganda

Produk, Harga, Promosi dan Cuaca secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial produk

dan promosi berpengaruh

signifikan sedangkan harga dan cuaca tidak berpengaruh Harga dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Aqua pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

Independen :

variabel harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian air mineral Aqua pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Teh Rolas PT. Rolas Nusantara Mandiri

Independen : Promosi, dan Lokasi secara simultan dan parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Teh Rolas PT. Rolas Mandiri Surabaya.

5 Sri Autami

dan Suasana (2011)

Pengaruh Retail Mix Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Gerai Chatime

Independen : 1. Merchandise 2. Harga 3. Promosi 4. Pelayanan 5. Lokasi Gerai 6. Atmosfer Gerai

(17)

2.6 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel

yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Sugiyono (2012:89).

Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen, yaitu Produk, Harga, dan

Promosi dan satu variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian.

Keputusan pelanggan dipengaruhi oleh variabel independen, yaitu produk,

harga dan promosi. Menurut Kotler dan Keller (2009:240) keputusan pemebelian

adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen

benar-benar akan membeli. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh

perilaku konsumen. perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk

mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan

diharapkan dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berdapak

pada loyalitas.

Menurut Kotler dan Armstrong (2003:337) Produk adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan

atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau kebututuhan

pelanggannya. pemasar diharuskan menawarkan produk yang benar-benar

berkualitas, sehingga konsumen akan mempunyai respon positif. Maka dari itu

perusahaan-perusahaan dituntut untuk selalu menghasilkan produk-produk yang

berkualitas agar mendapatkan respon yang positif dari konsumen. produk Teh

Pucuk Harum dinilai memiliki kualitas yang baik dan dinilai dapat bersaing,

ditambah lagi kemasan Teh Pucuk Harum yang praktis sehingga mudah dibawa

(18)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang

yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang

ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau

menggunakan suatu produk atau jasa. Menurut Tjiptono (2008:151) harga

merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa

lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan

barang atau jasa. Harga yang ditawarkan Teh Pucuk Harum relatif lebih murah

dibanding dengan pesaingnya, yang menjadikan Teh Pucuk Harum menjadi

pilihan para konsumennya.

Begitu juga dengan promosi, Menurut Cannon (2009:69) Promosi adalah

mengkomunikasikan informasi antara penjual dan pembeli potensial atau orang

lain dalam saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Bagian promosi

dalam bauran pemasaran melibatkan pemberitahuan kepada pelanggan target

bahwa produk yang tepat tersedia di tempat dan pada harga yang tepat. Seperti

halnya harus disesuaikan untuk pasar target spesifik. Promosi juga harus sesuai

dengan variabel-variabel lainnya dalam bauran pemasaran serta menegaskan

diferensiasi dan pemosisian strategi tersebut. Dari sisi promosi produk ini ternyata

sangat dikenal oleh masyarakat melalui iklan di tv dengan slogan yang cukup

kreatif “pucuk, pucuk, pucuk” yaitu si ulat hijau yang sedang berjuang untuk

dapat memakan pucuk dari tanaman teh karena mengetahui bahwa daun teh yang

terletak pada bagian pucuk teh. Hal ini yang membuat konsumen tertarik pada teh

(19)

Maka dari itu Produk, Harga dan Promosi menjadi faktor yang sangat

penting untuk diperhatikan dalam memasarkan produk ke pasar agar dapat

membuat banyak perhatian dan keputusan konsumen untuk membeli sebuah

produk.

Dari uraian tersebut, maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

2.7 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2012 : 93) adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis juga dinyatakan

sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

yang empirik. Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diberikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut : " produk, harga dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Produk (X1)

Harga (X2)

Promosi (X3)

(20)

keputusan pembelian Teh Pucuk Harum pada mahasiwa ekstensi Fakultas

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1   Kerangka Konseptual Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Persentase kegiatan Pemkab yang dapat difasilitasi dengan lancar bidang Kesejahteraa n Sosial Jumlah kegiatan yang dapat di fasilitasi dengan baik dan.. lancar / Jumlah

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-2/W4, 2015 Joint International Geoinformation Conference 2015,

RENCANA STRATEGIS KECAMATAN LECES. TAHUN 2013

Alat tersebut mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai lampu penerangan jalan atau lampu taman, akan tetapi alat yang dibuat hanya digunakan untuk sebuah ruangan, karena

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas

493.710.000,- (Empat ratus Sembilan puluh Tiga Juta Tujuh ratus Sepuluh ribu Rupiah) termasuk PPN 10% ). Demikian pengumuman ini

Sehubungan dengan pelaksanaan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk :.. Nama Program : Bimbingan

Administrasi : tidak ada surat penawaran, Jaminan penawaran, metode pelaksanaan dan surat dukungan dari bank. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi