BAB I
SHARPEN YOUR POINT OF VIEW
Proses Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan obyek riset skripsi untuk
pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa peserta skripsi alur profesi.
Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar “arsitektur muka air”, Riverfront
Architecture, yang dalam hal ini mengambil kasus daerah muka sungai Deli di Pusat Kota
Medan. Dengan diikuti kajian tema kelompok, pembagian kasus proyek kelompok dibagi
menjadi 6, dimana penulis termasuk dalam kelompok kasus proyek A dengan tema
kelompok “Urban Lifestyle” yang akan mengusulkan sebuah rancangan fungsi
komersial campuran (Mixed Use). Dengan lokasi perancangan kasus proyek A berada
pada kawasan tepi sungai Deli segmen jalan Guru Patimpus dan lahan eks Deli Plaza.
Dari tema besar PA6 dan tema kajian kelompok, maka penulis diharapkan untuk
merumuskan tema individual kasus proyek. Dengan skenario pelaksanaan dimana pemilik
proyek yaitu Pemko Medan dan PT. Twin Rivers Development telah menunjuk kelompok
kerja Studio PA6 Design Group yang terdiri dari dosen dan calon arsitek, yang
dimaksudkan calon arsitek dalam kelompok ini adalah mahasiswa PA6 serta Dosen yang
terdiri dari Pak Achmad Delianur Nasution berperan sebagai dosen pembimbing dan Pak
Tavip K. Mustafa berperan sebagai arsitek profesional yang bertindak sebagai konsultan
ahli. Lokasi tapak ini menggunakan sebagian lahan Podomoro Deli Grand City (PCD)
Medan dianggap telah dilepaskan kepada PT Twin Rivers Development. Proses proyek
perancangan ini dimulai dari penjelasan (briefing) Kerangka Acuan Kerja (KAK) oleh
dosen pembimbing kasus Proyek A yaitu Pak Achmad Delianur Nasution, IAI untuk
menjelaskan tahap-tahap penyusunan proposal rancangan arsitektural yang harus
Kegiatan minggu pertama diawali dengan memahami dan menelusuri tema utama
proyek dalam kasus proyek sejenis dengan Fungsi Komersial Campuran (Mixed Use) dan
tema besar “Arsitektur Muka Air”. Diikuti dengan melakukan pendataan awal yang
dilakukan secara berkelompok tentang lokasi kasus proyek ini berada, penulismelakukan
survei lapangan dan mencari data dari sumber lain. Setelah mengumpulkan data,
penulismerangkum data tahap awal untuk diasistensikan kepada dosen. Hasil dari survei
lapangan ini ditemukan bahwa kawasan muka air Sungai Deli ini berada pada pusat kota
Medan yang tidak luput dari permasalahan lingkungan terlantar, ilegal, tidak tertata dan
kumuh di beberapa titik di sepanjang aliran sungai Deli. Terlihat juga berbagai proyek
komersial yang berada pada kawasan muka Sungai Deli ini tidak memperlakukan sungai
sebagai karakteristik dari kota ini, melainkan menganggap sungai ini sebagai daerah
belakang. Sehingga perlu diusulkan sebuah rencana penataan dan revitalisasi kawasan
muka sungai Deli pada segmen yang terpilih pada kasus proyek ini. Perlunya kesadaran
masyarakat terhadap kawasan muka sungai sangat berperan penting, dengan tindakan
masyarakat yang penulis tinjau sendiri pada lokasi permukiman kumuh di kawasan muka
sungai Deli, akan memberikan dampak negatif terhadap karakteristik dari berbagai unsur
di masa yang akan datang, serta peran pemerintah yang tidak memberikan tindakan
terhadap masyarakat yang membangun permukiman kumuh pada kawasan tepi sungai.
Pada tahap awal ini, penulis melakukan pendataan awal sebagai gambaran
informasi yang akan mendukung upaya pemecahan desain. Selama tahap pendataan awal
ini, penulis mendapatkan pengarahan untuk merancang 7 (tujuh) bangunan komersial
yang akan terintegrasi dengan bangunan Preservasi dan Podomoro Deli City.
Masing-masing individu mengusulkan dua atau tiga dari tujuh jenis bangunan komersial untuk
survei lapangan, studi literatur, dan studi banding. Hasil pendataan ini dapat dilihat
sebagai berikut
1.1 Data Eksisting
Gambar 1.1 Data Eksisting
Lokasi proyek berada pada Jalan Guru Patimpus, Kecamatan Medan Barat,
Batas Selatan : Pemukiman Penduduk, Sungai Deli
Batas Barat : Sungai Deli
Bangunan Eksisting : lahan kosong dan permukiman 1-2 lantai
Potensi Lahan :
o Terletak di pusat kota
1.2 Tata Guna Lahan
Gambar 1.2 Data Tata Guna Lahan
Dari pendataan tata guna lahan, penulis menanggapi bahwa fungsi utama di
sekitar lokasi proyek didominasi oleh permukiman, perkantoran dan komersial. Pusat
perbelanjaan, sarana pendidikan, ruko-ruko komersial, dan perkantoran merupakan GUNA LAHAN/
- sarana pendidikan BIRU LANGIT
- sarana peribadatan BIRU TUA
generator aktivitas utama kawasan ini. Lokasi perancangan berpotensi menjadi sebagai
ruang baru bagi publik yang berada di tepi air tengah kota.
1.3 Intensitas Bangunan
Gambar 1.3 Data Intensitas Bangunan
Gambar 1.4 Skylineview dari jalan Putri Hijau
Gambar 1.5 Skylineview dari jalan Raden Saleh
Gambar 1.7 Data Bangunan Sekitar
1.5 Data Sirkulasi Pejalan Kaki dan Kendaraan
Ketika mensurvei tapak perancangan yang terletak pada pusat kota dengan
tingkat kepadatan kendaraan yang tinggi, terutama untuk jalan besar seperti jalan Guru
Patimpus dan jalan Raden Saleh. Sirkulasi menuju tapak perancangan dapat dicapai
melalui jalan Guru Patimpus yang merupakan jalan dua arah yang sering mengalami
kemacetan, dan tapak juga dapat dicapai melalui jalan Tembakau Deli ynag memiliki
lebar jalan 8.5 meter dan memiliki dua arah. Dari data ini, penulis akan merencanakan
Tujuan dari pendataan aktivitas ini adalah untuk menentukan karakteristik
pengguna bangunan dan perencanaan. Ketika penulis melakukan survei aktivitas pada
pagi hari dan sore hari, terlihat beberapa titik jalan yang memiliki tingkat kemacetan yang
tinggi terutama pada daerah perkantoran dan komersial seperti pada jalan Balai Kota,
persimpangan jalan Guru Patimpus. Aktivitas pada pagi hari (berangkat) dan sore hari
(pulang) ini lebih didominasi oleh karyawan, sedangkan pada malam hari, daerah jalan
Sei Deli dipadati oleh mahasiswa yang berasal dari kampus IBBI. Jalan sepanjang koridor
Sei Deli ini didominasi oleh kios-kios kecil dan rumah yang disewakan untuk penjualan.
1.7 Data Ruang Terbuka
Ketika penulis melakukan pendataan ruang terbuka pada kawasan ini, terlihat
bahwa belum adanya ruang terbuka dengan kawasan yang asri dan menghadirkan suasana
tepian sungai yang indah. Dengan adanya ruang terbuka baru dalam perancangan ini,
maka akan menambah ketertarikan masyarakat dan wisatawan untuk berkunjung. Dalam
kawasan ini hanya terdapat beberapa ruang terbuka, seperti Lapangan Merdeka pada jalan
Balai Kota, perkuburan pada jalan Guru Patimpus dan jalan Sei Deli, serta lapangan
1.8 Data Sungai
Pada perancangan yang berbatasan dengan sungai Deli, penulis juga melakukan
survei lapangan untuk mengetahui kondisi dan kedalaman Sungai Deli. Dari gambar
dapat dilihat pada jalan Raden Saleh terdapat cor beton di tepinya. Pada beberapa titik
daerah tepian sungai ini terdapat penumpukan sampah. Tindakan dari warga yang tinggal
di daerah tepian sungai yang kurang menghargai keberadaan sungai ini mengakibatkan
turunnya kesadaran masyarakat terhadap keberadaan Sungai Deli.
Pada tahap pendataan selanjutnya adalah tahap penelusuran data ke tahap
pemecahan masalah dan identifikasi potensi lokasi kasus proyek ini. Untuk menghasilkan
data yang maksimal dan detail, survei lapangan dilakukan secara bertahap dan beberapa
kali, dimulai dari survei kondisi eksisting, kondisi lingkungan sekitar, pedestrian,
sirkulasi kendaraan dan tata guna lahan, KDB, KLB serta sistem signage kawasan sekitar
lokasi kasus proyek ini. Setelah melakukan survei yang kedua kali, data yang telah
dikumpulkan dari lapangan dan sumber lain akan dirangkum untuk diasistensikan kepada
dosen. Penulis juga menelusuri referensi studi banding tentang kasus proyek yang sama
yaitu arsitektur muka air dan fungsi komersial campuran.
Setelah melakukan asistensi kepada Pak Achmad Delianur pada hari Kamis di
minggu kedua, penulismendapat pengarahan tentang fungsi komersial campuran yang
akan dibangun dimana pada tapak ini akan direncanakan tujuh fungsi komersial yaitu
Hotel Bintang 5 (lima), Tematik Mall, Apartemen, Kondominium, Hotel Bintang 4
(empat), Themepark dan Kantor. Dari ketujuh fungsi komersial tersebut, penulis ditunjuk
untuk memilih dua atau tiga dari fungsi komersial yang diusulkan. Rancangan bangunan,
lingkungan dan daerah tepi sungai yang diusulkan harus terintegrasi utuh dengan kawasan
muka air Sungai Deli, Podomoro Deli Grand City dan bangunan preservasi yang saat ini
lingkungan, urban lifestyle dan sejarah kota Medan menjadi sebuah tantangan dalam
perancangan arsitektur ini.
Dari pilihan tersebut, penulis mengusulkan fungsi komersial campuran berupa
Mall dan Kondominium ke dalam lokasi perancangan. Ditinjau dari tata guna lahan,
lokasi tapak yang terletak di pusat kota Medan ini berpotensi tinggi untuk menjadi sebuah
ruang baru bagi publik yang bisa menikmati dan berinteraksi dengan lingkungan alam
tepian sungai, rancangan ini diusulkan dikarenakan kurangnya ruang terbuka hijau di
kawasan ini, serta pusat perbelanjaan dan kondominium yang akan dirancang pada lokasi
ini akan mendukung Podomoro Deli Grand City yang sudah dilengkapi dengan fasilitas
Hotel, Mall, Office, Apartment dan Kondominium. Namun rancangan mall dan
kondominium yang dilengkapi dengan ruang terbuka hijau ini, akam memiliki kelas
tersendiri, yang akan memberikan keuntungan kepada kedua belah pihak. Pada tahap
pemecahan masalah, penulis melakukan sketsa analisa dari berbagai aspek untuk
memecahkan masalah yang terdapat pada lokasi proyek ini.
Di kota Medan ini, belum ditemukan sebuah ruang yang menjadikan muka sungai
sebagai daerah muka yang diwujudkan dan ditujukan kepada masyarakat dan lingkungan
alam. Ironisnya, pada kasus proyek tepi sungai Deli ini dapat terlihat ketidakpedulian
manusia terhadap keadaan alam dan lingkungan sekitarnya. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa lingkungan kumuh dan tidak tertata dalam kawasan muka sungai ini
telah membentuk kebudayaan yang bersifat negatif. Arsitektur merupakan cermin dari
kebudayaan. Dengan memiliki keadaan alam yang bersih dan tingkah laku manusia yang
menghargai dan bertanggung jawab dengan lingkungan alam sekitarnya, maka akan
terwujud kebudayaan baru yang memenuhi prinsip keseimbangan dan keselarasan.
Masyarakat dan kota itu sendiri dapat merasakan keindahan, kesenangan dan kenyamanan