• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat Musik Dalam Adat dan Gereja (Studi Terhadap Penggunaan Alat Musik di Jemaat GPM Soya Klasis Pulau Ambon)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alat Musik Dalam Adat dan Gereja (Studi Terhadap Penggunaan Alat Musik di Jemaat GPM Soya Klasis Pulau Ambon)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Alat Musik Dalam Adat dan Gereja

(Studi Terhadap Penggunaan Alat Musik di Jemaat GPM Soya Klasis Pulau Ambon)

T E S I S

Diajukan Kepada Fakultas Teologi Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Master Sains (M.Si)

Oleh :

Nancy Destherecia Natalia Botter

752013005

Magister Sosiologi Agama

Fakultas Teologi

Universitas Kristen Satya Wacana

S A L A T I G A

(2)
(3)
(4)
(5)

M O T T O

Aku tahu,

bahwa Engkau sanggup melakukan

segala sesuatu,

dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.

(6)

LEMBARAN PERSEMBAHAN

Saat ku tak melihat jalanMu.. Saat ku tak menegrti rencanaMu..

Namun tetap kupegang janjiMu.. Pengharapanku hanya padaMu..

Hatiku percaya.. Hatiku percaya..

Hatiku percaya.. S’lalu

percaya..

Hanya Kaulah Tuhan, sumber kekuatanku..

Dengan kondisi sakit, kau tetap setia menjadi pribadi yang memotivasiku. Dengan sayang dan hangatnya dekapan, kau tetap hadir sebagai sandaran dan kehormatan serta selalu memeluk, mencium dan melindungiku. Namun dalam situasi yang entah bagaimana saat itu, hatiku hancur berantakan, sakit, pedih, bahkan tak mampu untuk bangkit, tepat di tanggal 13 Januari 2013 kau pergi meninggalkanku untuk selama-lamanya. Tiada yang mampu menggantikanmu Papa.

Dengan berbagai cara, kau tetap setia menjadi pribadi yang sempurna bagiku. Dengan cinta dan kasih, kau selalu menjaga, membimbing dan merawatku. Dengan air mata dan keringat, kau tak pernah mengeluh menopangku. Dengan kelebihan dan kekurangan, kau hadir sebagai penyayang dan pengasih bahkan orang tua terbaik. Dengan canda dan tawa, kau menghiburku dalam suka maupun duka. Tiada yang mampu menjadi sepertimu Mama..

Kalian adalah orang tua terbaik dalam hidup penulis!

Dengan segala situasi, kau tetap setia menjadi pribadi yang menyemangatiku. Dengan kebaikan, kau selalu mendampingiku merangkai perjalanan hidup di masa kecil hingga sekarang. Dengan kebersamaan, kau tak pernah jenuh membantu susah dan senangku. Kau hadir sebagai pelindung keluarga kami. Tiada yang mampu mengasihiku sepertimu Kakakku.

Kaulah satu-satunya saudara kandung yang terbaik dalam hidup penulis!

(7)

penyemangat bahkan pelindung bagiku. Dengan penuh bahagia, kini namamu kembali tercatat untuk kedua kalinya menjadi sosok yang mendampingiku. Tiada yang mampu melukiskan sejarah cinta sepertimu kekasihku.

Kaulah pendamping yang setia dalam hidup penulis!

Akhirnya, dengan penuh syukur,

Ku persembahkan tesis ini bagiMu :

Tuhan Yesus

Kristus”

&

Dengan setulus cinta kasih,

Ku persembahkan tesis ini untuk kalian :

(8)

KATA PENGANTAR

“Dari semula t’lah Kau tetapkan hidupku dalam tanganMu dalam rencanaMu Tuhan.. Rencana indah t’lah Kau siapkan bagi masa depanku yang penuh harapan.. S’mua baik, smua baik apa yang t’lah Kau perbuat di dalam hidupku..

S’mua baik sungguh teramat baik, Kau jadikan hidupku berarti”

Tak selalu ada dalam suka, dan tak selalu pula ada dalam duka.

Demikianlah pengalaman hidup yang dialami penulis saat ada dalam masa-masa

perjuangan studi sampai pada penulisan tesis ini. Suka duka dilewati dengan air

mata yang menjadi dasar untuk melangkah lebih pasti bersama Tuhan. Tulisan

ini lahir dari realita yang sementara dialami oleh masyarakat Negeri Soya.

Penulis sungguh menyadari bahwa masih banyak kekurangan, baik yang bersifat

teknis maupun substantif dalam penulisan ini, namum inilah yang dapat penulis

berikan. Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Akhirnya, syukur bagiMu Tuhan Yesus Kristus, ketika banyak tantangan

dan rintangan yang penulis lalui bersamaMu. Hati ini selalu memanjatkan doa.

Penulis sangat bersyukur atas berbagai berkat yang Engkau berikan dalam

hidup ini. Takkan punya arti hidup ini, jika Engkau tidak bersama dengan

penulis. Melalui doa, keberhasilan kini penulis raih dalam hidup ini. Selain

Engkau ya Tuhan, ada pula banyak pihak yang harus penulis ucapkan terima

kasih. Untaian terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Almarhum Papa Bernhard Botter yang selalu penulis rindukan. Seperti

mimpi ketika penulis harus menambahkan kata almarhum di depan nama

papa tercinta saat mengetik lembaran ucapan terima kasih yang kedua

(9)

sedang menjalani studi di tanah rantau ini. Namun dengan berjalannya

waktu, penulis pun yakin, Tuhan sangat mengasihi papa. Mama Tinneke

Agustina Botter/Mawuntu yang dengan penuh perjuangan sebagai orang

tua tunggal dan yang selalu setia medukung dan mendoakan penulis

dalam suka maupun duka serta Kakak tercinta Edeman Willem Cornelis

Botter yang juga tak pernah henti-hentinya mendoakan dan menasehati

penulis serta menguatkan penulis untuk tetap berjuang walaupun papa

telah tiada. Keberhasilan penulis adalah rangkaian cinta dan sayang

kalian bertiga bagi penulis. Tiada kata yang lebih indah selain terima

kasih banyak untuk segala sesuatu yang telah kalian berikan bagi

penulis. Dengan berbagai kekurangan dan kelebihan, kalian jadikan

penulis sebagai seorang yang kini memiliki gelar kedua di UKSW.

Sungguh berharganya kalian bagi penulis.

2. Prof. Pdt. John. A. Titaley, Th.D dan Dr. Pdt. Thobias Messakh selaku

dosen pembimbing yang sangat memberi banyak dukungan dan

pengorbanan bagi penulis selama menjalani proses perkuliahan hingga

bimbingan tesis. Terima kasih banya untuk setiap bimbinga, nasihat dan

teguran yang diberikan kepada penulis. Tuhan Yesus memberkati.

3. Kekasih tercinta, Henly Siahaya. Terima kasih untuk setiap dukungan

doa dan pegorbanan yang diberikan kepada penulis. Kini untuk kedua

kalinya kita diberikan kesempatan dari Tuhan Yesus untuk memperoleh

gelar kedua. Berkaryalah untuk kemuliaan nama-Nya.

4. Keluarga Besar Pdt. H. Siahaya (Papa, Mama Lia [Almarhumah], Mama

(10)

ucapkan terima kasih atas dukungan doa, nasihat dan pengorbanan yang

kalian berikan bagi penulis.

5. Pdt. Rama Tulus selaku dosen penguji bagi penulis. Terima kasih banyak

Bu, telah memberikan banya masukan serta meluangkan waktu dan

tenaga untuk ada dalam proses akhir penulis. Tuhan Yesus memberkati.

6. Para dosen dan karyawan/karyawati Magister Sosiologi Agama. Terima

kasih untuk semua pengajaran dan pelayanan selama penulis menimba

ilmu. Tuhan Yesus berkati.

7. Pemerintah Negeri yang telah menerima penulis dalam proses penelitian

dan membantu penulis untuk memperoleh data-data dari berbagai

narasumber, terima kasih banya untuk kebaikan dan kebersamaan yang

tercipta selama proses penelitian. Tuhan Yesus memberkati.

8. Jemaat GPM Soya yang telah membantu penulis selama proses

penelitian, terima kasih. Tuhan Yesus memberkati.

9. Kel. Pdt. P. Kempa, terima kasih banyak untuk doa dan dukungan yang

diberikan kepada penulis selama proses penelitian. Tuhan Yesus

memberkati.

10.Teman-teman MSA 2013. Terima kasih untuk kebersamaan kita selama

ini. Ada peretemuan, pasti ada perpisahan. Kita datang dengan tujuan

yang sama, walau pulang dengan tujuan yang berbeda, namun kita tetap

satu: MSA 2013. Selamat berkarya di tempat masing-masing. Tuhan

(11)

11.Semua keluarga besar di Ambon yang telah banyak mendukung penulis

selama melanjutkan studi di UKSW, terima kasih banyak untuk semua

hal yang telah diberikan kepada penulis. Tuhan Yesus memberkati.

12.Marcella Cicilia Mantik dan Gerly Taberima terima kasih banyak untuk

keberamaannya selama penulis menjalani studi di Salatiga. Tuhan Yesus

memberkati.

13.Semua pihak yang telah membatu penulis dalam suka maupun duka.

Terima kasih banyak. Tuhan memberkati kalian dalam tugas dan

(12)

ABSTRAK

Alat musik adalah salah satu benda yang dapat menghasilkan suara atau

irama dan memiliki beragam jenis. Sedangkan alat musik tradisional merupakan

alat musik yang berasal dari berbagai daerah dan dipakai sejak zaman para

leluhur. Dalam hal ini, alat musik tradisional dipakai untuk mengiringi nyanyian

atau ritual-ritual adat maupun gereja. Oleh karenanya, sebagai warisan para

leluhur, aktualisasi alat musik tradisional dalam adat telah menjadi sakral karena

tidak dapat diubah dengan alat musik modern seperti: keyboard dan gitar. Hal ini

menjadi sakral bukan hanya karena berhubungan dengan masyarakat Negeri

Soya melainkan juga karena alat musik tradisional memiliki hubungan langsung

dengan para leluhur. Dengan kata lain, adat menguasai kehidupan masyarakat

Negeri Soya secara keseluruhan sehingga masyarakat Negeri Soya tetap setia

untuk menggunakan alat musik tradisional sebagai alat musik yang dipakai

dalam ritual-ritual adat dan dianggap sebagai jati diri dari masyarakat Negeri

Soya.

Sedangkan dalam gereja, alat musik tradisional tidak lagi digunakan

sebagai pelengkap dalam ritual peribadahan dan telah mengalami perubahan, di

mana gereja sekarang ini menggunakan alat-alat musik modern sebagai

pelengkap dalam ritual peribadahan. Hal ini dilakukan demi dan untuk

perkembangan pelayanan di jemaat GPM Soya. Gereja tidak memiliki hubungan

dengan para leluhur, sehingga dengan bebas menggantikan alat-alat musik sesuai

(13)

DAFTAR ISI

B. Perumusan Masalah 4

C. Tujuan Penulisan 4

D. Manfaat Penulisan 4

E. Metodologi Penelitian 5

1. Jenis Penelitian 5

2. Pendekatan Penelitian 5

3. Lokasi dan Waktu Penelitian 5

4. Sumber Data 6

5. Teknik Pengumpulan Data 6

6. Teknik Analisa Data 6

F. Susunan Penulisan 7

BAB II LANDASAN TEORI SAKRAL DAN PROFAN 9

A. Biografi Emile Durkheim 9

B. Konsep Tentang Masyarakat 12

C. Konsep Tentang Solidaritas Sosial 15

D. Konsep Tentang Agama 18

(14)

F. Hubungan Agama dan Masyarakat 24

G. Biografi Mircea Eliade 25

H. Hakikat dari Yang Sakral Menurut Mircea Eliade 29

I. Simbol dan Mitos

B. Gambaran Umum Negeri Soya 38

1. Sejarah Negeri Soya 38

2. Letak Geografis dan Luas Wilayah Negeri Soya 41

3. Demografi Negeri Soya 42

4. Sistem Pemerintahan Negeri Soya 43

5. Keadaan Ekonomi, Sosial-Budaya Negeri Soya 44

a. Mata Pencaharian 43

b. Pendidikan 45

C. Alat Musik dalam Adat dan Gereja 46

1. Alat Musik dalam Adat 46

2. Alat Musik dalam Gereja 50

3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Penggunaan

Alat Musik Tradisional dalam Adat Tidak Mengalami Perubahan

56

4. Faktor-faktor yang Menyebabkan Penggunaan

Alat Musik dalam Gereja Mengalami Perubahan

D. Rangkuman

59

62

BAB IV ANALISA PENGGUNAAN ALAT MUSIK DI JEMAAT GPM SOYA KLASIS PULAU AMBON

64

A. Pendahuluan 64

(15)

 Mengapa Alat Musik dalam Adat Tidak

Berubah?

65

C. Analisa Alat Musik dalam Gereja 69

 Mengapa Alat Musik dalam Gereja Berubah? 69

BAB V PENUTUP 74

A. Kesimpulan 74

B. Saran 75

Referensi

Dokumen terkait