• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN ALAT MUSIK KEYBOARD DAN SULIM PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN BATAK TOBA DI KECAMATAN SOSORGADONG KABUPATEN TAPANULI TENGAH (TINJAUAN TERHADAP BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEBERADAAN ALAT MUSIK KEYBOARD DAN SULIM PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN BATAK TOBA DI KECAMATAN SOSORGADONG KABUPATEN TAPANULI TENGAH (TINJAUAN TERHADAP BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEBERADAAN ALAT MUSIK KEYBOARD DAN SULIM PADA UPACARA

ADAT PERKAWINAN BATAK TOBA DI KECAMATAN

SOSORGADONG KABUPATEN TAPANULI TENGAH

(TINJAUAN TERHADAP BENTUK,

FUNGSI DAN MAKNA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SOVIAN SIANTURI NIM. 209342066

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan

kesehatan, ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan Skripsi

ini mulai dari awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk

memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan

Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengangkat judul tentang Keberadaan Alat

Musik Keyboard Dan Sulim Pada Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Di

Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah (Tinjauan Terhadap

Bentuk, Fungsi Dan Makna). Dalam Skripsi ini penulis telah berupaya

semaksimal mungkin untuk menyajikan hasil yang terbaik. Dan juga penulis

menyadari tanpa bantuan berbagai pihak, Skripsi ini tidak akan mungkin dapat

terselesaikan. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Medan.

3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas

(6)

iii

4. Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni

Musik dan juga Pembimbing Skripsi II

5. Esra P.T Siburian, M.Sn selaku Pembimbing Skripsi I.

6. Yusnizar Heniwaty, S.ST, M.Hum, selaku Pembimbing Akademik.

7. Bapak / Ibu Dosen Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

8. Teristimewa kepada Kedua Orang Tua penulis, FIRMAN SIANTURI

dan RUSPAIMA SITANGGANG yang telah mendoakan penulis

serta mendukung, baik dari sisi materi maupun semangat untuk

mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan. Dan juga buat kakak dan

abang Tercinta, Nelly R. Sianturi, Devi M. Sianturi, Am.Kep dan

Roy Alvin Sianturi S.Pd.

9. Sahabat-sahabat terbaik penulis, William, Rocky, David, Zulkiply,

Canra, Amri, Desman, Rizky, Evalinda, Jerry dan semua mahasiswa

seni musik stambuk 2009

10.Buat teman terdekatku, Dian Werdhyati Bangun yang senantiasa

menemani serta memberikan dukungan,

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2014

(7)

i ABSTRAK

Sovian Sianturi, NIM. 209342066. Keberadaan Alat Musik Keyboard Dan Sulim Pada Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Di Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah (Tinjauan Terhadap Bentuk, Fungsi dan Makna).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk penyajian, fungsi dan makna alat musik keyboard pada upacara adat perkawinan Batak Toba Di Kecamatan Sosorgadong Kabupaten Tapanuli Tengah, dan juga bagaimana tanggapan masyarakat.

Teori yang digunakan mencakup pengertian keberadaan, pengertian alat musik, pengertian musik, pengertian upacara, pengertian adat perkawinan, pengertian penyajian alat musik dan pengertian fungsi dan makna).

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini diadakan di Keluruhan Sosorgadong yang merupakan pusat kecamatan Sosorgadong. Waktu penelitian dan proses penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai dengan April 2014. Sampel penelitian yaitu berjumlah 6 orang yang terdiri dari 1 orang warga yang sedang melaksanakan upacara adat perkawinan, 1 orang petuah adat, 1 orang pemain musik dan 3 orang masyarakat yang menjadi partisipan adat pada upacara adat perkawinan Batak Toba yang diteliti.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penyajian alat musik keyboard dan sulim sangat berperan di dalam pelaksanaan upacara Adat perkawinan yang dilaksanakan. Upacara adat yang dilaksanakan pada pesta perkawinan adalah

manortor, sehingga penyajian alat musik keyboard dan sulim ini sangat berperan sebagai pengiring tor-tor atau sebagai media menyampaikan pesan antar partisipan adat. Ada empat judul gondang yang disajikan didalam mengiringi upacara adat yang dilaksanakan, yaitu gondang mula-mula, gondang somba-somba, gondang elek-elek dan gondang hasahatan. Makna dari ke empat gondang

yang diiringi alat musik keyboard dan sulim tersebut adalah sebagai sarana untuk

menyembah hula-hula, mangelek boru, dan dipercayai dapat memberi kemakmuran bagi yang melaksanakan upacara adat.Selain sebagai media didalam pelaksanaan upacara adat, alat musik keyboard juga disajikan sebagai bentuk hiburan bagi setiap partisipan adat dan juga dapat berfungsi sebagai sarana mengumpulkan dana yang dikumpulkan untuk membantu tuan rumah dalam mencukupi dana yang dibutuhkan didalam pelaksanaan ritual adat perkawinan sebagai bentuk ungkapan kepuasaan seni partisipan adat.

(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

iv

DAFTAR LAMPIRAN ...

vi

BAB I. PENDAHULUAN

A.

LatarBelakangMasalah ...

1

B.

IdentifikasiMasalah ...

4

C.

PembatasanMasalah ...

5

D.

RumusanMasalah ...

6

E.

TujuanPenelitian...

7

F.

ManfaatPenelitian...

8

BAB II. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL

A.

LandasanTeoritis ...

10

1.

Pengertian Keberadaan ...

10

2.

Pengertian Alat Musik ...

11

a. Keyboard ...

11

b.

Sulim ...

12

3.

Pengertian Musik ...

13

4.

Pengertian Upacara ...

14

5.

Pengertian Adat Perkawinan ...

14

6.

Pengertian Penyajian Musik ...

15

7.

Pengertian Fungsi ...

16

8.

Pengertian Makna ...

18

B.

Kerangka Konseptual...

19

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A.

Metode Penelitian ...

20

B.

Lokasi dan Waktu Penelitian...

21

C.

Populasi dan Sampel ...

22

1.

Populasi ...

22

2.

Sampel ...

22

D.

TeknikPengumpulan Data ...

23

1.

StudiKepustakaan ...

23

2.

Observasi ...

26

3.

Wawancara ...

26

4.

Dokumentasi ...

26

E.

Teknik Analisis Data ...

27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Lokasi dan Keadaan Geografis ...

29

(9)

v

1.

Hula-hula Bona ni ari dan Hula-hula Naposo ...

37

2.

Tintin Marangkup...

38

3.

Sihutti Appang ...

39

4.

Parboru ...

40

5.

Mangan Maradat dan Upa-upa ...

40

6.

Marhata Adat ...

41

7.

Mangulosi ...

42

C.

Fungsi Alat Musik Keyboard dan sulim ...

43

1.

Sebagai Pengiring

Tor

Tor

(Tari) Pada Ritual Adat

Perkawinan ...

43

2.

Sebagai Media Hiburan ...

44

D.

Makna Alat Musik Keyboard dan Sulim...

45

1. Gondang Mula

Mula ...

46

2. Gondang Somba

Somba ...

47

3. Gondang Elek

Elek...

47

4. Gondang Hasahatan ...

48

E.

Tanggapan Masyarakat ...

49

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan ...

52

B.

Saran ...

54

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar1

ParhobasMenyiapkanMakananPadaUpacaraAdat

Perkawinan ...

58

Gambar 2

PartisitipanSaatMenyanyi Dan MenariBersamaSeiring

DenganPenyajianAlatMusik Keyboard ...

58

Gambar 3

PartisipanAdatSaatMencicipiMakanan Yang Disediakan

OlehTuanRumah ...

58

Gamba 4

AlatMusik Keyboard Dan Sulim Di SajikanPadaSaat

Pelaksanaan Ritual AdatPerkawinan ...

59

Gambar 5

PartisipanSaatMelantunkanLaguPadaAcaraHiburan

Muda

Mudi ...

59

Gambar6

PenelitiDenganKeduaPengantinSaatDuduk Di

Pelaminan ...

59

Gambar 7 PartisipanAdat Di LokasiPesta ...

60

Gambar 8 Parhobas ...

60

Gambar 9 PartisipanAdatMemberikanSumbanganDanaS ...

60

Gambar 10 Kantor CamatSosorgadong ...

61

Gambar 11 Kantor LurahSosorgadong ...

61

Gambar 12 Pantai Di KecamatanSosorgadong ...

61

Gambar 13 Notasi Gondang Mula-mula ...

62

Gambar 14 Notasi Lagu aek sibulbulon (gondang elek-elek) ...

64

Gambar 15 Notasi Gondang Somba ...

66

Gambar 16 Notasi Gondang Hasahatan ...

70

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki wilayah yang cukup

luas dan memiliki keanekaragama budaya, suku, dan adat istiadat

.Keanekaragaman itu ditandai dengan bagaimana cara warganegara Indonesia

melaksanakan adat istiadat sesuai dengan kebudayaan yang dianutnya.

Kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus

dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu,

(Dharsono Sony Kartika, 2007 : 09). Sesuai dengan pengertian tersebut,

kebudayaan merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat

tertentu, dalam menghasilkan karya sesuai yang dipelajari atau yang didapat

dalam menjalani kehidupan. Masyarakat di setiap wilayah di Indonesia, seperti di

wilayah Kalimantan, Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Barat,

Papua dan wilayah – wilayah lainnya memiliki suku dan kebudayaannya masing –

masing.

Sumatera Utara merupakansalahsatu wilayahprovinsi yang ada di negara

Indonesia. Wilayah Sumatera Utara didiamiolehbanyaksukubangsa, antara lain

Melayu, Batak Toba, Mandailing, Angkola, Pak – pak, Simalungun, dan Karo.

Jika dilihat dari letak geografisnya, wilayah kediaman masyarakat Batak Toba

diapit oleh kelompok-kelompok etnis Batak lainnya, yakni kelompok masyarakat

Pak-Pak, Simalungun, dan Karo disebelah barat laut hingga timur laut, dan

kelompok masyarakat Mandailing dan Angkola di sebelah tenggara hingga barat

(12)

2

daya. Jika dilihat dari letak kediamannya, masyarakat Batak Toba persis berada di

tengah wilayah etnis Batak lainnya.

Tapanuli Tengah merupakan wilayah yang terletak di pantai Barat

Sumatera Utara, atau kerap disebut dengan daerah pesisir. Namun masyarakat di

Tapanuli Tengah khususnya kecamatan Sosorgadong yang penduduknya adalah

mayoritas masyarakat Batak Toba. Pada masyarakat Batak Toba dapat ditemukan

berbagai bentuk kesenian seperti seni rupa, seni sastra, seni tekstil, seni musik dan

tari.

Kesenian merupakan unsur kebudayaan yang menopang keberadaan

masyarakat dalam berbagai upacara yang terdapat ditengah-tengah masyarakat,

seperti upacara keagamaan, upacara adat perkawinan, adat kematian, adat

pemberian nama, adat memasuki rumah baru dan berbagai macam upacara adat

yang dianut oleh masyarakat Batak Toba. Dalam berbagai aktivitas ini, kesenian

digunakan sebagai sarana untuk mencapai apa yang diinginkan, dan mereka

menjadikannya sebagai salah satu unsur dalam kelengkapan persyaratan yang

menyertainya.

Umumnya didalam setiap pelaksanaan upacara adat, masyarakat batak

Toba selalu menggunakan musik tradisional sebagai media disetiap pelaksanaan

upacara adat. Pada masyarakat Batak Toba terdapat dua jenis ensambel musik

yang sangat penting, yakni gondang hasapi dan gondang sabangunan. Kedua

ensambel musik ini selalu menjadi bagian dari aktivitas upacara ritual dan adat

(13)

3

mula-mula, gondang somba-somba, gondang elek-elek, gondang liat-liat dan

gondang hasahatan.

Berhubungan dengan hal tersebut, khususnya pada masyarakat Batak Toba

di kecamatan Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah, pelaksanaan upacara

adat, seperti upacara adat perkawinan, dalam pengamatan sementara penulis pada

peristiwa budaya, musik sebagai kelengkapan adat perkawinan penyajiannya

telah menggabungkan alat musik barat dengan salah satu alat musik tradisional

dalam upacara adat perkawinan tersebut.

Alat musik barat yang digunakan dalam upacara adat perkawinan tesebut

adalah alat musik keyboard. Keyboard merupakan salah satu alat musik yang

multifungsi, dimana praktisi atau pemain keyboard tersebut dapat menggunakan

fitur-fitur yang ada didalamnya untuk memprogram atau menciptakan irama

musik yang dibutuhkannya. Dalam hal ini, pesta perkawinan masyarakat Batak

Toba di kecamatan Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah, keyboard

digunakan dalam ritual adat. Akan tetapi keyboard tidak dimainkan secara

tunggal, melainkan digabungkan dengan salah satu alat musik tradisional, yaitu

alat musik sulim (transverse flute) sebagai pembawa melodi pada lagu atau musik

yang disajikan.

Alat musik keyboard dan sulim pada upacara adat perkawinan Batak Toba

di kecamatan Sosorgadong pada umumnya disajikan mulai dari acara parsibulung

na (acara pada malam sebelum hari pemberkatan pernikahan). Acara yang

dilaksanakan pada saat parsibulung na yaitu upacara adat mambukka tua ni

(14)

4

setelah upacara adat mambukka tua ni gondang, dilanjutkan dengan acara

muda-mudi yang biasanya dihadiri oleh teman-teman masa lajang pengantin dan juga

masyarakat sekitar. Pada acara ini, alat musik keyboard disajikan untuk

menghibur para undangan atau partisipan yang datang ke lokasi dimana pesta

diadakan. Setiap partisipan yang datang, dapat mengekspresikan diri lewat lagu

ataupun musik yang disajikan. Pada acara ini juga, penyajian alat musik keyboard

sangat membantu hasuhuton (pihak tuan rumah) didalam mengumpulkan dana

pesta yang dibutuhkan. Dana tersebut berasal dari bantuan undangan atau

partisipan berbentuk uang yang diberikan kepada partisipan yang menyanyikan

lagu seiring dengan penyajian alat musik keyboard yang kemudian uang tersebut

dikumpulkan oleh salah seorang pemuda dan pemudi yang dipercayai oleh pihak

hasuhuton (tuan rumah).

Melihat cerita diatas, hal tersebut merupakan hal yang sangat menarik bagi

penulis untuk menjadikannya sebagai bahan penelitian. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis memilih judul “KEBERADAAN ALAT MUSIK

KEYBOARD DAN SULIM PADA UPACARA ADAT PERKAWINAN BATAK

TOBA DI KECAMATAN SOSORGADONG KABUPATEN TAPANULI

TENGAH” (TINJAUAN TERHADAP BENTUK, FUNGSI, DAN MAKNA)

B. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian perlu diadakan identifikasi masalah. Hal ini dilakukan

agar penelitian menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu

(15)

5

akan sesuatu yang seharusnya ada (das sollen) dengan kenyataan yang ada (da

sein).

Agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang masalah yang diteliti maka

perlu identifikasi masalah terkait dengan judul yang diteliti, yaitu:

1. Bagaimana bentuk penyajian alat musik keyboard dan sulim pada

upacara adat perkawinan Batak Toba di kecamatan Sosorgadong

kabupaten Tapanuli Tengah ?

2. Bagaimana fungsi dan makna alat musik keyboard dan sulim pada

upacara adat perkawinan Batak Toba dikecamatan Sosorgadong

kabupaten Tapanuli Tengah?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat Batak Toba di kecamatan

Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah terhadap penyajian alat musik

keyboard dan sulim pada pelaksanaan upacara adat perkawinan ?

4. Seberapa besar pengaruh budaya asing terhadap pelaksanaan upacara

adat perkawinan Batak Toba dikecamatan Sosorgadong kabupaten

Tapanuli Tengah ?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah yang terdapat dalam identifikasi

masalah diatas, maka penulis membuat pembatasan masalah dalam penelitian. Hal

ini sesuai dengan pendapat Spradley dalam Sugiyono (2010: 208) yang

mengatakan bahwa : “A focused to single cultural domain of afew related

(16)

6

beberapa domain dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan

informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial ( lapangan ).

Berdasarkan pendapat diatas, maka masalah penelitian ini dapat dibatasi

sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk penyajian alat musik keyboard dan sulim pada

upacara adat perkawinan Batak Toba di kecamatan Sosorgadong

kabupaten Tapanuli Tengah ?

2. Bagaimana fungsi musik keyboard dan sulim pada upacara adat

perkawinan Batak Toba di kecamatan Sosorgadong kabupaten

Tapanuli Tengah ?

3. Apa makna musik pada upacara adat perkawinan Batak Toba di

kecamatan Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah.

4. Bagaimana tanggapan masyarakat Batak Toba di kecamatan

Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah terhadap penyajian alat

musik keyboard dan sulim pada upacara adat perkawinan ?

D. Rumusan Masalah

Menurut Maryaeni (2005 : 14) :

(17)

7

Oleh karena itu rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi penulis,

karena penelitian berupaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana

terpapar pada rumusan masalahnya. Dari beberapa batasan masalah diatas, maka

yang menjadi rumusan masalah disini adalah : “Bagaimana keberadaan alat musik

keyboard dan sulim pada upacara adat perkawinan Batak Toba di kecamatan

Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah (tinjauan terhadap bentuk, fungsi dan

makna)”.?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang diperoleh. Berhasil atau

tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan

penelitian. Hal tersebut sesuai dengan pendapa Sugiono (2009 :397) yang

mengatakan bahwa, “tujuan penelitian adalah untuk menemukan,

mengembangkan dan membuktikan pengetahuan yang sebelumnya belum pernah

ada atau belum diketahui”.

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bentuk penyajian musik pada upacara adat

perkawinan Batak Toba di kecamatan Sosorgadong kabupaten

Tapanuli Tengah.

2. Untuk mengetahui fungsi musik pada pelaksanaan upacara adat

perkawinan Batak Toba di kecamatan Sosorgadong kabupaten

(18)

8

3. Untuk mengetahui makna musik pada upacara adat perkawinan Batak

Toba di kecamatan Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah.

4. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat Batak Toba di kecamatan

Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah terhadap penyajian musik

pada upacara adat perkawinan.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian pasti hasilnya akan bermanfaat, karena penelitian akan

dilakukan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi, sehingga

dengan adanya hasil dari penelitian, manusia akan tahu bagaimana menghadapi

masa yang dilalui dan masa yang akan datang.

Hariwijaya dan Trinton (2008 : 50) mengemukakan bahwa :

“Manfaat penelitian adalah apa yang diharapkan dari hasil penelitian tersebut, dan manfaat penelitian mencakup dua hal yaitu kegunaan dalam pengembangan ilmu atau manfaat dibidang teoritis dan manfaat dibidang praktik”.

Setelah penelitian dirangkumkan, maka penelitian ini dapat memberi

manfaat sebagai berikut :

1. Bahan informasi kepada masyarakat tentang bagaimana keberadaan

ansambel keyboard dan sulim pada upacara adat perkawinan Batak

Toba di kecamatan Sosorgadong kabupaten Tapanuli Tengah.

2. Menambah wawasan penulis dalam menuangkan gagasan kedalam

(19)

9

3. Sebagai bahan masukan bagi penulis, yang bermaksud mengadakan

penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan

permasalahan yang akan atau sedang diteliti.

4. Sebagai salah satu syarat untuk meyelesaikan tugas akhir peneliti

(20)

52

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan telah dipaparkan pada

pembahasan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan tentang keberadaan

alat musik keyboard dan sulim pada upacara adat perkawinan batak Toba di

kecamatan Sosorgadong kabupaten tapanuli Tengah. Kesimpulan-kesimpulan

yang dapat ditarik yaitu :

1. Masyarakat Batak Toba di kecamatan Sosorgadong memegang erat

sistem kekerabatan dalihan na tolu yaitu, somba marhula-hula, elek

marboru dan manat mardongan tubu. Masyarakat memeluk erat

sistem kekerabatan ini, sehingga masyarakat Sosorgadong dapat hidup

rukun dan saling berdampingan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pada pelaksanaan upacara adat perkawinan, masyarakat Sosorgadong

melaksanakan upacara adat berupa manortor sebagai bentuk ritual adat

yang diyakini oleh masyarakat Sosorgadong.

3. Didalam pelaksanaan upacara adat, yaitu manortor, masyarakat

Sosorgadong tidak lagi menggunakan alat musik tradisional yang

semestinya digunakan pada setiap pelaksanaan ritual adat, tetapi

hanya menggabungkan satu alat musik tradisional saja, yaitu alat

musik sulim dengan alat musik modern, yaitu alat musik keyboard.

(21)

53

memberikan hati untuk mengembangkan alat musik tradisional,

sehingga untuk mendatangkan alat musik tradisional dengan konsep

gondang sabangunan disetiap pelaksanaan upacara adat perkawinan

sangat susah bahkan tidak pernah dilaksankan lagi.

4. Selain media didalam ritual adat, alat musik keyboard juga sangat

berperan sebagai media hiburan bagi setiap partisipan adat. Di sisi

lain, penyajian alat musik keyboard ini juga dapat membantu pihak

tuan rumah yang mengadakan pesta perkawinan, dimana lewat musik

yang disajikan, undangan memberikan bantuan berbentuk uang

sebagai bentuk kepuasan seni setiap partisipan.

B.

Saran

Adapun saran-saran yang diajukan sesuai dengan hasil pengamatan yang

didapatkan oleh sipeneliti adalah sebagai berikut :

1. Bagi masyarakat Batak Toba di kecamatan Sosorgadong, supaya

meningkatkan rasa cinta dan kepedulian terhadap alat musik

tradisional didalam pelasanaan riutal adat Batak Toba. Masuknya alat

musik modern atau budaya Barat, akan menggeser keberadaan alat

musik tradisional sendiri yang semakin lama akan mempersempit

perluasaan dan keberadaan alat musik tradisional Batak Toba

2. Bagi setiap generasi muda yang cinta Budaya Batak Toba, agar

memberikan perhatian terhadap sulitnya mendapatkan alat musik

(22)

54

kita selanjutnya dapat menikmati dan dapat mengenal Budaya kita

sendiri

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan

menambah wawasan bagi penulis dalam pembuatan karya ilmiah.

4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan kajian

kepustakaan bagi perpuatakaan jurusan Sendratasik Program Studi

Seni Musik Universitas Negeri Medan.

5. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi

(23)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta. Rineka Cipta

Fatlah. Kamien. 1975. Struktur musik. Yogyakarta. Sealova Media

Hariwijaya. M. Dan Trinton. 2008. Panduan Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Jakarta. ORYZA

Gule. Enovemta. 2012. Struktur Penyajian Perkolong-kolong Pada Upacara Kerja Tahun Masyarakat Karo.Skripsi. Universitas Negeri Medan

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang. Quantum Teaching

Harsojo. 1985. Pengantar Antropologi.Jakarta. Bina Cipta

Hamidah. N. Muchsin. 2013. Cara Mudah Bermain Keyboard. Tangerang Selatan. Sealova Media.

Hutajulu. Rithaony & Harahap. Irwansyah. 2005. Gondang Batak. Bandung. P4ST UPI.

Manalu. Ady. Mitri. 2012. Peranan Musik Sikambang Dalam Upacara

Perkawinan Adat Sumando Di Masyarakat Pesisir Tapanuli Tengah, Sibolga. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Margono. S. 1997. Metodologi Penelitian Sosial Kependidikan. Jakarta. Bumi Aksara.

Margono. S. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta. Bumi Aksara

Miles. Huberman. 2005. Analisis Data Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Mulyana. Rohmat.2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung.Alfabeta.

Pasaribu. M. Ben. 2004. Pluralitas Musik Etnik. Medan. Pusat dokumentasi dan pengkajian kebudayaan Batak Universitas Nommensen

(24)

56

Poetra. Adjie. 2006. 1001 Jurus Menyanyi Mudah. Bandung. Mizan Bunaya Kreative

Ooewadarminta. W. J. S. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Roby. Wardah. 2007. Kajian Budaya. Surakarta. Mitra Jaya.

Sitohang. Krisman. Daulat. 2012. Keberadaan Hardoni Sitohang Pada Group Musik Neo Tradisional. Skripsi. Universitas Negeri Medan.

Situmorang. Martahan. 2010. Pembuatan Sulim Batak Toba Di Dusun X Desa Lau Dendang Kelurahan Medan Estate. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Sonykartika. Darsono. 2007. Estetika. Bandung. Rekaya Sains

Soeharto. 1991. Kajian Musik. Bandung. Mizan Bunaya

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung. Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D. Bandung Alfabeta.

Suroso. Panji. 2012. Ketoprak Dor di Helvetia. Medan. Unimed Press.

Tampubolon. Serwinto. 2009. Studi Kompratif Fungsi Gondang Pada Masyarakat Batak Toba Di Kota Medan. Skripsi. Universitas Negeri Medan

Wingjopuro. Surodjo. 1994. Pengantar Budaya. Surakarta. Marga Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi

Hukum adat Batak Toba, khususnya perkawinan sangat memperhatikan prinsip dasar yaitu dalihan na tolu (artinya tungku nan tiga), yang merupakan suatu ungkapan yang menyatakan

Penulis tesis ini memerikan keterkaitan antara peran penutur dan ragam bahasa dalam upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba.. Prinsipnya, kebiasaan kegiatan adat

Pada saat ini upacara adat perkawinan Batak Toba telah berubah seperti tahapan mangalehon tanda hata ( pemberian tanda burju) sudah jarang dilaksanakan, marhori- hori

SEKULERISASI LAGU-LAGU ROHANI PADA PELAKSANAAN UPACARA ADAT PERKAWINAN ETNIS BATAK TOBA DI JEMAAT.. GEREJA

marunjuk pada upacara adat perkawinan Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menerapkan kerangka pikir pragmatik. Lokasi penelitian ini adalah

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi

Tinjauan Pustaka Jurnal Musik Tiup dan Upacara Adat: Kasus Pengayaan Identitas Kebudayaan Musikal pada Masyarakat Batak Toba di Kota Medan dalam Jurnal Panggung Vol... Tinjauan