• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterkaitan Antara Peran Penutur Dan Ragam Bahasa Dalam Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Di...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Keterkaitan Antara Peran Penutur Dan Ragam Bahasa Dalam Upacara Adat Perkawinan Batak Toba Di..."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KETERKAITAN ANTARA PERAN PENUTUR DAN RAGAM

BAHASA DALAM UPACARA ADAT PERKAWINAN BATAK

TOBA DI MEDAN : SUATU KAJIAN SISIOLINGUISTIK

TESIS

Oleh :

YUNITA AGNES SIANIPAR

982109033 / LNG

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2002

Yunita Agnes Sianipar : Keterkaitan Antara Peran Penutur Dan Ragam Bahasa Dalam Upacara Adat…, 2002

(2)

Yunita Agnes Sianipar : Keterkaitan Antara Peran Penutur Dan Ragam Bahasa Dalam Upacara Adat…, 2002

USU Repository © 2007

ABSTRAK

Penulis tesis ini memerikan keterkaitan antara peran penutur dan ragam bahasa dalam upacara adat perkawinan masyarakat Batak Toba. Prinsipnya, kebiasaan kegiatan adat mengenai perkawinan memiliki tiga langkah kegiatan yang saling terkait yaitu acara adat marhusip “pembicaraan tidak resmi yang tidak diketahui secara umum” , marhata sinamot ‘pembicaraan resmi mengenai mahar’ dan marunjuk ‘pesta perkawinan dengan adat penuh’. Di dalam tesis ini penulis hanya meneliti acara adat marhata sinamot.

Acara adat marhata sinamot merupakan peristiwa sosial yang mana masing-masing pemeran dan Dalihan Na Tolu yaitu hulahula ‘pemberi wanita’ born “penerima wanita” serta dongan sabutuha ‘kerahat satu marga’ memiliki statusyang berbeda pada konteks adat masyarakat Batak Toba. Adanya interaksi dari masing-masing pemeran menjadikan peristiwa tutur melahirkan ragam bahasa karena Tatar belakang dan status yang berbeda dengan topik bicara adat perkawinan.

Ragam bahasa yang menjadi objek penulis mencakup diksi yang di dalamnya termasuk kata, frase, ungkapan, penggunaan umpasa dan kata sapaan serta keterkaitan peran penutur terhadap munculnya ragam bahasa dalam acara adat marhata sinamot.

(3)

Yunita Agnes Sianipar : Keterkaitan Antara Peran Penutur Dan Ragam Bahasa Dalam Upacara Adat…, 2002

USU Repository © 2007

ABSTRACT

The focus of analysis in this thesis is about the connection between the role and language variety in Toba Batak Wedding Ceremony. It is restricted to case study of ‘marhata sinamot’ adat ceremony. Marhata sinamot ‘Wedding-payment talking’ is one connected parts of marriage-steps of marhusip ‘whispering’ marhata sinamot ‘wedding payment talking’ and marunjuk

‘wedding part of full-adat payment’.

Adat participants in the marhata sinamot adat ceremony consists of Dalihan Na Tolu concept that is hulahula ‘the wife give’', born ‘the wife receiver’ and dongan sabutuha ‘having similar family nam'. The social situation in this wedding-payment talking presents each of the Dalihan Na Tolu frame. Thus, the talking will be represented by speakers of different status, knowledge background that possibly result language variety in that specific talks.

By analyzing the selected data, the writer has found that each role of every adat status of the participants is different. As a result of that distinction, the word choices, the phrases, the idiom and the use of poetic expression or umpasa, kinship greetings are all notably different to talk of adat position belonging. In other words, interaction among the participants results language event which is socially portraying particular talks with various language occurrence.

Referensi

Dokumen terkait

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi

Perkawinan dalam adat Batak Toba tidak terlepas dari musik-musik yang mengiringi proses upacara tersebut berlangsung, yang mana alat musik yang digunakan memiliki peran dalam

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MAKNA SIMBOLIK DALAM PEMBERIAN ULOS PADA PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK.. Penulis

Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam pemberian ulos pada perkawinan adat Batak Toba, ialah nilai kekeluargaan, nilai kasih sayang, nilai kesetian, nilai

Debora (2014) dalam skripsinya yang berjudul Makna Simbolik Upacara Adat Mangulosi (Pemberian Ulos) pada Siklus Kehidupan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan

Modernisasi yang terdapat di kota medan menjadi salah satu penyebab perubahan yang terjadi dalam musik pada upacara adat perkawinan batak toba, khususnya di kota medan.. Masuknya

Begitu juga dengan Tindakan Komunikatif yang terjadi pada saat pernikahan Adat Batak Toba, Dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam Upacara Pernikahan Adata

Perkawinan dalam adat Batak Toba tidak terlepas dari musik-musik yang mengiringi proses upacara tersebut berlangsung, yang mana alat musik yang digunakan memiliki