• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marhata Dalam Upacara Adat Perkawinan Batak Toba

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Marhata Dalam Upacara Adat Perkawinan Batak Toba"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MARHATA

DALAM UPACARA ADAT

PERKAWINAN BATAK TOBA

DISERTASI

Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Ilmu Linguistik Pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Di Bawah Pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, M.Sc. (CTM), Sp.A((K)

Dipertahankan pada tanggal 21 Oktober 2013 Pada pukul 09.30 di Medan Sumatera Utara

SELVIANA NAPITUPULU

NIM 088107007/LNG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

Judul Disertasi : Marhata Dalam Upacara Adat Perkawinan Batak Toba

Nama Mahasiwa : Selviana Napitupulu

NIM :

088107007

Program Studi : Linguistik

Menyetujui Komisi Pembimbing,

Prof.Dr. Robert Sibarani,M.S Promotor

Prof.Dr. Amrin Saragih,M.A.,Ph.D Dr. Syahron Lubis, M.A

Ko-Promotor Ko-Promotor

Ketua Program Studi Linguistik Dekan Fakultas Ilmu Budaya

(3)

HASIL PENELITIAN DISERTASI INI TELAH

DISETUJUI UNTUK

SIDANG TERBUKA TANGGAL 21 OKTOBER 2013

Oleh

Promotor

Prof.Dr. Robert Sibarani,M.S

Ko-promotor

Prof.Amrin Saragih, M.A.Ph.D

Dr. Syahron Lubis, M.A

Mengetahui

Ketua Program Studi Linguistik

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

(4)

Telah Diuji pada Ujian Tertutup

Tanggal 31 Agustus 2013

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua

: Prof. Dr.Robert Sibarani,M.S.

Anggota

: 1. Prof.Amrin Saragih, M.A.Ph.D

2.

Dr. Syahron Lubis, M.A

3.

Prof. T.Silvana Sinar, M.A., Ph.D

4.

Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd

5.

Asruddin B. Tou, M.A., Ph.D

6.

Dr.Eddy Setia, M.Ed. TESP

Dengan Surat Keputusan

(5)

Diuji pada Ujian Disertasi

Tanggal 21 Oktober 2013

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Ketua

: Prof. Dr.Robert Sibarani,M.S.

Anggota

: 1. Prof.Amrin Saragih, M.A.Ph.D

2.

Dr. Syahron Lubis, M.A

3.

Prof. T.Silvana Sinar, M.A., Ph.D

4.

Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd

5.

Asruddin B. Tou, M.A., Ph.D

6.

Dr.Eddy Setia, M.Ed. TESP

Dengan Surat Keputusan

(6)

TIM PROMOTOR

Prof. Dr.Robert Sibarani,M.S.

Prof.Amrin Saragih, M.A.Ph.D

(7)

TIM PENGUJI LUAR KOMISI

\

Prof. T.Silvana Sinar, M.A., Ph.D

Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd

Asruddin B. Tou, M.A., Ph.D

(8)

PERNYATAAN

MARHATA

DALAM UPACARA ADAT

PERKAWINAN BATAK TOBA

Dengan ini saya menyatakan bahwa Disertasi yang disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri .

Adapun pengutipan-pengutipan yang saya lakukan pada bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan Disertasi ini, telah saya cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengn norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Disertasi ini bukan karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

(9)

ABSTRAK

Kajian penelitian ini adalah acara marhata dalam upacara adat perkawinan Batak Toba. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan realisasi bentuk pengenalan topik-topik peristiwa tutur marhata 2) merumuskan pola gilir bicara,

dan 3) merumuskan pola pasangan berdekatan. Masing-masing tujuan tersebut dilaksanakan pada 3 (tiga) situasi tutur; situasi marhusip, marpudunsaut, dan

marunjuk pada upacara adat perkawinan Batak Toba.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menerapkan kerangka pikir pragmatik. Lokasi penelitian ini adalah di Medan dan Pematangsiantar dengan data dari dua sumber yaitu data lapangan sebagai data primer dan data dokumentasi sebagai data sekunder. Data lapangan diperoleh dengan merekam secara audio dan video, pengamatan peneliti langsung dari beberapa acara marhata adat perkawinan Batak Toba. Disamping itu menginterview juru bicara dan raja adat tentang isi marhata. Data dokumentasi diambil dari beberapa sumber sebagai pembanding dari etnisitas masyarakat Batak Toba lainnya. Data yang dianalisis adalah ujaran-ujaran yang mengandung topik, gilir bicara dan pasangan berdekatan yang sudah diverifikasi dan ditriangulasi.

Data dianalisis berdasarkan isi sekuensial untuk menemukan pola yang muncul berkali-kali dengan menggunakan pendekatan analisis percakapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pengenalan topik baru dikenalkan dengan realisasi bentuk kalimat perintah, pertanyaan, dan pernyataan. Kalimat perintah lebih dominan direalisasikan pada situasi tutur marhusip (62,5%) dan kalimat pernyataan dominan pada situasi tutur marpudunsaut (64%)dan marunjuk (89%). 2) Ketiga kaidah gilir bicara dapat diaplikasikan, namun kaidah pertama lebih dominan di setiap situasi tutur; marhusip (75%), marpudunsaut (72%), dan

marunjuk (67%). 3) Kategori rangkaian marhata acara adat Perkawinan Batak Toba bervariasi; ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Struktur yang lengkap terdiri dari urutan awal, inisiasi, sela, dan respon. Urutan percakapan yang tidak lengkap terdiri dari inisiasi/pemicu dan respon. Respon terhadap inisiasi yang diberikan terdiri dari 16 (enambelas) pola pasangan berdekatan yaitu 8 (delapan) pola pasangan disukai dan 8 (delapan) pola pasangan tidak disukai. Ketiga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan sosial antara masyarakat Batak Toba nyata direfleksikan dan diatur dalam suatu sistim yang disebut DNT. Pihak perempuan memiliki status yang lebih tinggi sehingga ketika mengenalkan topik-topik baru, JBPP merealisasikannya dalam kalimat perintah permintaan. Kemudian ketika JBPL hendak memberi gilir bicara kepada JBPP, sistem kekerabatan rajanami atau raja i/hula-hula nami digunakan sebagai rujukan ke penutur pihak perempuan. Kemudian, dalam konteks meminang (marhusip), respon bentuk pasangan tidak disukai banyak digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa juru bicara marhata dalam upacara adat haruslah orang yang pintar sehingga dia disebut raja parhata.

---

(10)

ABSTRACT

. This research applies descriptive qualitative method using pragmatic theoretical frame. It is carried out in Medan and Pematangsiantar. The data of this research are taken from two sources, namely field data as a primary data obtained by recording marhata audially and visually in three speech situations and taking documentation (books and reserach) as a secondary one. Direct observation by follwing marhata in wedding ceremony is also carried out by the researcher herself. Furthermore, the researcher interviewed the speakers who are expert in marhata on the content of marhata. Documentation data are taken from some sources as a comparison of other Toba Batak society etnics. The data analized are speeches containing topic introduction, turn taking and adjacency pair which have been verified and triangulated.

The data are analized based on content and by sequence to find the recurring patterns using conversation analysis approach. The research findings shows that 1) the new topics are introduced by the realization of imperative, interrogative, and statement. Imperative is more dominantly realized in speech situation of marhusip (62,5%) whereas declarative is in marpudunsaut (64%)

and marunjuk (89%). 2) The three rules of turn taking are applicable. Yet, the first rule is more dominant in every speech situation, marhusip (75%),

marpudunsaut (72%), and marunjuk (67%). It refers to the reference of kinship and use of pronoun. 3) The category of marhata structure of Toba Batak Wedding Traditional Ceremony is varied; complete and incomplete. The complete structure consists of pre-sequence, initiation, insertion, and respond, whereas incomplete one include initiation and respond. The respond of initiations comprise of 16 patterns consisting of 8 (eight) preferred structure and 8 (eight) dispreferred one. The three findings indicate that social relationship among Toba Batak ethnics is feasible and arranged in the indigenous fundamental culture of Toba Batak society called Dalihan Na Tolu (DNT). The woman‟s side has higher social

status, thus, when introducing new topics, the speaker realizes them in command-request. Then, when the speaker from the man‟s side gives turn taking to the speaker of the woman‟s side, addresses system, rajanami or raja i/hula-hula nami „our king‟ or „our majesty‟, is used as a reference to the speaker of the woman‟s side. Then, in the context of engaging (marhusip), dispreferred adjacency pairs are dominantly used. It represents that the speakers of marhata of both sides in the Toba Batak wedding traditional ceremony must be professionally communicative, so called „king of speaker‟

---

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih dan karuniaNya sehingga karya tulis berupa disertasi ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan disertasi ini merupakan salah satu syarat dalam pemerolehan gelar doktor dalam bidang linguistik. Dengan selesainya penulisan disertasi ini, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Robert Sibarani,M.S selaku promotor, Prof. Amrin Saragih, M.A.,Ph.D dan Dr. Syahron Lubis, M.A selaku ko-promotor yang telah banyak membantu memberikan bimbingan, saran, dan arahan yang konstruktif sehingga diperoleh disertasi yang lebih baik.

Terimakasih juga disampaikan kepada Dr. Jim Bame dan Dr. Karin de Jonge-Kannan sebagai academic advisor penulis selama mengikuti Program Sandwich di USU (Utah State University), Logan, America, yang telah banyak membantu dalam membuka akses ke sumber-sumber informasi untuk memperoleh literatur yang relevan dengan judul disertasi.

Ucapan terimakasih yang tidak terhingga dan tulus penulis sampaikan kepada Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D., Ketua Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang selalu memberikan motivasi dalam penyelesaian disertasi ini, Dr. Syahron Lubis, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, dan kepada Rektor USU, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM & H, MSc (CTM) Sp.A, atas fasilitas yang diberikan selama studi di USU.

(12)

Dr. Sugiono, Prof. T. Silvana Sinar, M.A., Ph.D, Prof. Dr. Robert Sibarani,M.S., Prof. Amrin Saragih, M.A.,Ph.D, Prof. Dr. Busmin Gurning, M.Pd., dan Dr. Eddy Setia, M.Ed. TESP. yang telah mengajar dan menambah ilmu pengetahuan penulis yang sangat bermanfaat.

Ucapan terimakasih yang tak terhingga ditujukan kepada suami tercinta Horas Ferdinand Panjaitan yang senantiasa memberikan perhatian dalam semua situasi yang penulis jalani dan kepada putri yang tersayang Inggrid Lidya Panjaitan yang sangat mengerti dan tidak banyak menggangu dalam penyelesaian disertasi ini.

Medan, Oktober 2013 Penulis,

(13)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Realisasi Pengenalan Topik Marhata Upacara Adat Perkawinan

Batak Toba ………...102

2. Tabel 4.2 Struktur Generik Marhata Situasi Tutur Marhusip…..………..…104

3.Tabel 4.3 Rekapitulasi Pengenalan Topik Marhata Situasu Tutur Marhusip..112

4. Tabel 4.4 Struktur Generik Marhata Situasi Tutur Marpudunsaut ………....114

5. Tabel 4.5 Rekapitulasi Pengenalan Topik Marhata Situasi Tutur Marpudunsaut ……….…………... 124

6. Tabel 4.6 Struktur Generik Marhata Situasi Tutur Marunjuk ………. ..126

7. Tabel 4.7 Rekpitulasi Pengenalan Topik Marhata Situasi Tutur Marunjuk....133

8. Tabel 4.8 Rekapitulasi Pola Gilir Bicara Marhata Upacara Perkawinan Batak Toba ……….141

9. Tabel 4.9 Deskripsi Gilir Bicara Situasi Tutur Marhusip……..……….142

10. Tabel 4.10 Alokasi Gilir Bicara Tutur Marpudunsaut………. 160

11. Tabel 4.11 Alokasi Gilir Bicara Tutur Marunjuk……… 179

12. Tabel 4.12 Rekapitulasi Pola Pasangan Berdekatan Upacara Adat Perkawinan Batak Toba ………... 201

13. Tabel 4.13 Frekuensi Pasangan Berdekatan Marhata Situasi Tutur Marhusip ……… 218

14. Tabel 4.14 Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marpudunsaut……… 220

(14)

16. Tabel 4.16 Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk………..235

17. Tabel 4.17 Pasangan Berdekatan Marhata Situasi Tutur

(15)

DAFTAR BAGAN

1. Bagan 2.1 Respon Disenangi dan Tidak Disenangi ……… 60 2. Bagan 2.2 Strategi Pernyataan Ketidaksenangan ……….. 65 3. Bagan 2.3 Posisi Duduk Acara Marhata Situasi Tutur Marhusip …….. 80 4. Bagan 2.4 Posisi Duduk Marhata Situasi Tutur Marpudunsaut ………. 82 5. Bagan 2.5 Posisi Duduk Marhata Situasi Marunjuk ……….. 82 6. Bagan 2.6 Konstruksi Analisis ………. 90 7. Bagan 3.1 Sumber Data Marhata Upacara Adat Perkawinan Batak Toba . 94 8. Bagan 3.2 Proses Pemerolehan Data ……….. 96 9. Bagan 3.3 Prosedur Analisis Data ... 98 10. Bagan 4.1 Struktur Generik Pengenalan Topik Marhata Upacara

Perkawinan Batak Toba ... 135 11. Bagan 4.2 Pola Gilir Bicara Marhata Upacara Perkawinan Batak Toba... 197 12. Bagan 4.3 Pola Pasangan Berdekatan Marhata Upcara Perkawinan

Batak Toba ... 246 13. Bagan 4.4 Struktur Acara Marhata Upacara Adat Perkawinan

(16)

DAFTAR SINGKATAN

DNT : Dalihan Na Tolu

JBPP : Juru Bicara Pihak Perempuan JBPL : Juru Bicara Pihak Laki-laki

PK : Penatua Kampung

BH : Bona Hasuhutan

PT : Pengenalan Topik

P1 : Perintah

P2 : Pertanyaan

P3 : Pernyataan

TB : Topik Berjalan TAB : Topik Akan Berjalan

D : Disukai

TD : Tidak Disukai

GB : Gilir Bicara

K1 : Kaidah Satu

K2 : Kaidah Dua

K3 : Kaidah Tiga

(17)

PSM : Penutur Sebelumnya Melanjutkan PPTB : Pola Pasangan Tidak Berdekatan PPB : Pola Pasangan Berdekatan

UA : Urutan Awal

I : Inisiasi

S : Sela

(18)
(19)

2.3.1 Percakapan ………. 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 102

4.1 Deskripsi Pengenalan Topik Marhata………. 102

4.1.1 Deskripsi Pengenalan Topik Situasi Tutur Marhusip ……. 104

(20)

Marpudunsaut ………. 124 4.1.3 Deskripsi Pengenalan Topik Situasi Tutur Marunjuk …… 126 4.1.3.1 Analisis Pengenalan Topik Situasi

Tutur Marunjuk ……… 127 4.1.3.2 Temuan Peralihan Topik Situasi Tutur

Marunjuk ……….. 133 4.1.4 Pembahasan Peralihan Topik ……….. 136 4.2. Deksripsi Gilir Bicara ……… 141 4.2.1 Deskripsi Gilir Bicara Situasi Tutur Marhusip …………. 142 4.2.1.1 Analisis Gilir Bicara Situasi Tutur Marhusip……. 143 4.2.2.1 Temuan Gilir Bicara Tutur Marhusip ……… 158 4.2.2 Deskrispi Gilir Bicara Situasu Tutur Marpudunsaut ……. 159 4.2.2.1 Analisis Gilir Bicara Situasi Tutur Marpudunsaut .. 161 4.3. Deskripsi Pasangan Berdekatan ……… 200 4.3.1 Deskripsi Pasangan Berdekatan Situasi Marhusip ………. 202 4.3.1.1 Analisis Pasangan Berdekatan Situasi

(21)

4.3.2 Deskripsi Pasangan Berdekatan Situasi Tutur

Marpudunsaut ……….. 220

4.3.2.1 Analisis Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marpudunsaut ……… 223

4.3.2.2 Temuan Pasangan Berdekatan Situasi Marpudunsaut ……….. 231

4.3.3 Deskrispsi Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk ……… 234

4.3.3.1 Analisis Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk ……….. 238

4.3.3.2 Temuan Pasangan Berdekatan Situasi Tutur Marunjuk ………. 243

4.3.4 Pembahasan Pasangan Berdekatan ……… 247

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 258

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ……… 263

5.2 Saran ……….. 267

5.3 Rekomendasi ……… 268

Referensi

Dokumen terkait

Perkawinan dalam adat Batak Toba tidak terlepas dari musik-musik yang mengiringi proses upacara tersebut berlangsung, yang mana alat musik yang digunakan memiliki peran dalam

Permasalahan yang akan dijabarkan dalam penelitian ini yaitu penerapan prinsip Dalihan Natolu dalam hukum adat Batak Toba, karena dalam hukum adat Batak Toba sendiri

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul MAKNA SIMBOLIK DALAM PEMBERIAN ULOS PADA PERKAWINAN ADAT BATAK TOBA: KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK.. Penulis

Nilai-nilai budaya yang terdapat dalam pemberian ulos pada perkawinan adat Batak Toba, ialah nilai kekeluargaan, nilai kasih sayang, nilai kesetian, nilai

Debora (2014) dalam skripsinya yang berjudul Makna Simbolik Upacara Adat Mangulosi (Pemberian Ulos) pada Siklus Kehidupan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan

Modernisasi yang terdapat di kota medan menjadi salah satu penyebab perubahan yang terjadi dalam musik pada upacara adat perkawinan batak toba, khususnya di kota medan.. Masuknya

Begitu juga dengan Tindakan Komunikatif yang terjadi pada saat pernikahan Adat Batak Toba, Dalam setiap tindakan yang dilakukan dalam Upacara Pernikahan Adata

Makna simbol pemberian ulos pada saat upacara adat perkawinan Batak Toba adalah sebagai “materai” agar permohonan yang disampaikan kepada Tuhan Yang Mahaesa menjadi