• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aliran Pra Klasik dan Klasik BELLA.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Aliran Pra Klasik dan Klasik BELLA.doc"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Aliran Pra Klasik dan Klasik (Sejarah Pemikiran Ekonomi)

TEORI EKONOMI PRA KLASIK A. Zaman Yunani Kuno

Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Contoh ajarannya mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar dari segala permasalahan atau misalnya contoh lain dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 SM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi. Ada 3 tokoh utama pada zaman Yunani Kuno yaitu :

1. Plato (427-347 SM)

Masyarakat Yunani di perintah oleh raja-raja dan pemuka agama. Kaum ningrat sebagai tuan tanah, sedangkan kaum tani dan kaum buruh tidak memiliki kuasa terhadap tanah. Adanya tawanan perang melahirkan golongan budak sebagai pekerja kasar. Menghadapi ketegangan yang muncul tersebut, para pembuat undang-undang, para politisi, kaum filosof-cendekiawan berusaha menyusun kaidah-kaidah yang mengatur hubungan ekonomi. Demokrasi yang terjadi sebagian dibuat untuk melayani kepentingan komersiil.

Plato yang hidup di zaman keemasan kebudayaan Athena, mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat. Ia memandang rendah para pekerja kasar dan orang yang mengejar kekayaan, termasuk lewat perdagangan. Sebaliknya ia sangat menghargai para prajurit, negarawan dan orang yang bekerja di sektor pertanian.

(2)

a). Rakyat jelata, pekerja, Mereka dasar ekonomi masyarakat.

b). Penjaga dan pembangun urusan Negara yang tidak mempunyai kepentingan sendiri, dan tidak boleh memiliki keluarga.

c). Penjabat tinggi Negara dan filosof, tugas mereka membuat dan mengawasi UU; pejabat ini harus memperdalam filosof dan ilmu pengetahuan.

Tiga golongan yang ada dalam polis ini adalah cerminan dari tiga bagian jiwa manusia. Masing-masing mempunyai keutamaan yang identik supaya dapat mencapai tujuannya: hidup yang baik, negara yang baik. Karena keadilan adalah keutamaan umum moral manusia, maka keadilan adalah karakter dari negara yang baik. Proses spesialisasi inilah yang kemudian dikembangkan oleh John Locke dan Adam Smith.

Teori Division of Labour yang dikembangkan oleh Adam Smith berasal dari pandangan Pato, perbedaannya Smith memaksudkan Division of Labour untuk memacu pertumbuhan output dan pembangunan ekonomi, sedangkan Plato memaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan.

Teori Plato tentang fungsi uang yang dijelaskan dalam bukunya Politika, menyatakan bahwa fungsi uang adalah sebagai alat tukar, alat pengukur nilai, dan alat penimbun kekayaan Plato menganggap bahwa uang tidak dapat dan tidak layak dikembangkan (melalui bunga).

2. Aristoteles (384-322 SM)

Aristoteles merupakan salah satu dari murid Plato, dan juga orang pertama yang meletakkan dasar pemikiran tentang teori nilai (value) dan harga (price), yang hingga abad ke- 19 masih dipelajari dalam teori ekonomi. Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi masyarakat, communal dengan private property, nilai dan pertukaran. Kontribusnya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa batas. Pertukaran barang dalam bentuk barter bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alami, sebab tidak ada laba ekonomi yang diperoleh dari pertukaran barang dengan barang tersebut. Hal ini dianggap wajar oleh Aristoteles.

(3)

Pendapat ini tidak relevan untuk masa sesudahnya, karena ia tidak melihat dampak produktif dari perdagangan.

Dengan latar belakang seperti di atas, Aristoteles pada dasarnya menolak pinjam meminjam uang dengan bunga. Uang memang bermanfaat sebagai alat tukar-menukar namun jika digunakan untuk mengejar keuntungan uang dapat menimbulkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin, korupsi dan pemborosan.

Aristoteles sependapat dengan Plato bahwa pekerja kasar sebaiknya tidak memiliki hak politik sebagai warga Negara. Ia juga sangat menghargai orang yang bekerja di sektor pertanian. Dalam hal hak milik bersama ia tidak sependapat dengan Plato. Menurutnya hak milik bersama tidak praktis dan bertentangan dengan harkat manusia. Tanpa hak milik pribadi orang tidak merasa puas, karena harga dirinya hilang serta tidak dapat berbuat amal baik.

3. Xenophone (440-355 SM)

Xenophone merupakan seorang prajurit, sejarawan dan murid Socrates yang menciptakan kata ekonomi (dari Oikos dan nomos). Seperti halnya Plato dan Aristoteles, ia memandang bahwa pertanian sebagai dasar kesejahteraan ekonomi. Ia menganjurkan pelayaran dan perniagaan dikembangkan Negara, modal patungan dalam usaha, spesialisasi dan pembagian kerja, konsep perbudakan dan sektor pertambangan menjadi milik bersama.

(4)

dimunculkan oleh Xenophone. Ia menganjurkan peningkatan penambangan perak untuk memajukan kesejahteraan dan perdagangan, menyetujui adanya modal patungan antar perorangan dalam menjalankan usaha. Namun ia juga membenarkan perbudakan dan usaha pertambangan dan usaha lainnya sebagai milik bersama (Negara).

B. Zaman Romawi

Kekaisaran Romawi terbentuk dari sebuah komunitas pertanian kecil dengan perdagangan yang kecil dan strata social yang kaku. Tetapi kondisi geografis yang mendukung kekayaan yang melimpah dan kemenangan atas koloni sangat membantu transisi yang cepat.

Romawi memiliki salah satu sistem mata uang yang paling maju di dunia saat itu. Koin-koin dari kuningan, perunggu, tembaga, perak, dan emas, yang dicetak dan diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi logamnya. Koin-koin ini sangat popular di dunia saat itu, koinnya indah, penuh detail, dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.

Jatuhnya romawi diiringi dengan kehancuran ekonomi, meningkatkan inflasi dan keadaan yang tidak terkendali. Banyak pendapat tentang runtuhnya kekaisaran Romawi, pendapat-pendapat tersebut ialah tanah yang tidak subur lagi, penurunan populasi di Italia, meluasnya perbudakan, serta faktor politik. Keruntuhan Romawi yang disebabkan perselisihan yaitu karena gangguan kaum Barbar. Hukum dan UU tidak ada pengaruhnya bagi keendudukan kaum Barbar yang terletak diluar Roma.

Stoicsm yaitu keturunan cynicsm. Ajarannya hanya satu yaitu kebaikan yang menjamin kebahagiaan. Gravitas adalah karakteristik yang dimiliki stoics, salah satu konsepnya ialah tentang hukum alam yang digunakan sebagai ujian. Hukum Romawi sangat unggul saat ini dan sumber penting dalam memberikan inspirasi pada pembuat UU hukum perdata di Negara-negara Eropa dan Amerika Latin. Dibandingkan hukum lain, hukum Romawi lebih bersifat absolut dalam perlindungan terhadap kepemilikan dan hak pemiliknya.

(5)

C. Era Aliran Skolastik

Setelah kerajaan Romawi runtuh, kegiatan ekonomi mulai menyesuaikan dengan struktur masyarakat yang baru. Menurut Landerth (1976), baru sejak abad ke-15, ketika masyarakat petani Eropa melalui proses industrialisasi,kemunculan tersebut karena lahirnya pemikiran-pemikiran ekonomi dari kaum skolastik (scholasticism). Sebagian besar produksi dihasilkan oleh para petani kecil penyewa atau penggarap tanah. Para petani dan pedagang berkumpul dalam wadah yang disebut Gilda, yang berfungsi melatih tenaga terampil dan menetapkan harga pasar dan tingkat upah.

Ajaran-ajaran Skolastik sangat dipengaruhi oleh ajaran agama. Pada abad pertengahan di Eropa, perilaku ekonomi sangat dipengaruhi oleh ajaran gereja. Ciri utama aliran ini adalah kuatnya hubungan antara ekonomi masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini karena ajaran skolastik mendapat pengaruh kuat ajaran gereja. Pandangan gereja tentang perdagangan dapat digambarkan oleh kalimat “the merchant cant scarcely or never be pleased to god”. Ada 2 tokoh utama dalam aliran skolastik yaitu :

1. St. Albertus Magnus (1206-1280)

St. Albertus Magnus merupakan seorang filosof-religius dari Jerman. Salah satu pemikirannya yang terkenal adalah pendapatnya tentang harga yang adil dan pantas (just price), yaitu harga yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk meghasilkan barang tersebut. Dengan berpatokan pada harga yang adil dan pantas ini, maka dalam aktifitas tukar menukar harus disertakan unsur etis. Jika seseorang menetapkan harga melebihi harga yang adil, menurutnya orang tersebut telah melanggar etika dan tidak pantas dihormati.

2. Thomas Aquinas (1225-1274)

(6)

Pemikiran St. Thomas Aquinas menjadi semakin berkembang hingga pada abad ke-13 menjadi zaman kejayaan Skolastik. Hal ini dikarenakan adanya tiga faktor penentu yang muncul pada akhir abad ke-12. Salah satu faktor penting tersebut adalah ditemukannya karya-karya filsafat Yunani. Faktor-faktor tersebut membuat pemikiran ekonomi berkembang pesat. Sehingga Teori dari St. Albertus Magnus dan St. Thomas Aquinas kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain seperti Scotus dan Ockham.

D. Era Aliran Merkantilis

Perkembangan pemikiran ekonomi sebelum abad ke 17 kegiatan ekonomi pada umumnya masih bersifat kecil-kecil yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (subsisten). Tetapi pada abad 17 ini kegiatan ekonomi mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi masyarakat.

Istilah “Merkantilisme” berasal dari kata Merchant yang berarti “Pedagang”. Menurut paham merkantilisme setiap negara yang berkeinginan maju harus melakukan perdagangan dengan negara lain dan bagi penganut merkantilisme sumber kekayaan negara adalah dari perdagangan luar negeri. Selanjutnya uang adalah sebagai hasil surplus perdagangan yang menjadi sumber kekuasaan.

Tiga pokok pemikiran aliran merkantilisme adalah tentang Neraca Perdagangan dan Merkantilisme Arus Logam Mulia, Proteksi dan Teori Kuantitas Uang. Ketiga pokok pemikiran ini terpusat pada satu doktrin merkantilisme, yaitu neraca perdagangan yang menguntungkan. Ada 3 tokoh utama dalam aliran merkantilisme, yaitu :

1. Jean Boudin (1530-1596)

Jean Boudin merupakan seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis, yang dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara sistematis menyajikan teori tentang uang dan harga yang terdapat dalam bukunya Reponse aux Paradoxes de Malestroit (1568). Menurut Boudin tambahnya uang yang diperoleh dat perdagangan luar negri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Teori Boudin tentang uang dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5 abad kemudian Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas uang.

2. Thomas Mun (1571-1641)

(7)

Kelompok ini menyarankan agar inggris menggunakan surplus perdagangan untuk memakmurkan negara secara ekonomi. Salah satu karyanya yang terkenal adalah “England’s Treasure by Foreign Trade”, memberikan sumbangsih yang besar terhadap teori perdagangan luar negeri.

3. Sir William Petty (1623-1687)

Sir William Petty merupakan seorang pengajar di Oxford University, dan banyak menulis tentang ekonomi politik. Dalam bukunya Political Aritmetic (1676), ia telah menggambarkan bidang metodologi ekonomi. Dengan terbitnya buku ini maka studi statistika semakin berkembang di Inggris. Dialah yang menggemukakan pertama sekali tentang nilai tenaga kerja yang kurang dimengerti oleh ahli-ahli berikutnya, sampai tokoh aliran klasik Ricardo. Menurut Petty ada dua faktor yang menciptakan kekayaan yakni lahan dan tenaga kerja : “Labour is the father and active principle of wealth, as lands are the mother”. Bagi Petty, bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu barang, melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tersebut tetap bekerja. Oleh karena itu tidak heran apabila Freidrich Engels memberinya gelar “The Founder of Modern Political Economy”.

E. Era Aliran Fisiokrat

Kaum Merkantilis menganggap sumber kekayaan suatu negara adalah perdagangan luar negeri. Berbeda dengan itu, kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan negara adalah Sumber Daya Alam (SDA). Hal itulah yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran Physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos ( kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature).

(8)

Adapun mazhab fisiokrat mempunyai dua tokoh utama yaitu : 1. Francois Quesnay (1694-1774)

Pada awalnya Francois Quesnay berprofesi sebagai seorang dokter, dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Ia mendalami bidang perekonomian setelah diangkat menjadi anggota “Academic des Scientes”, sebuah lembaga ilmiah yang sangat berwibawa di Perancis kala itu. Dalam bukunya Tableau Economique (1758), Quesney menggambarkan arus perekonomian memiliki analogi dengan kehidupan biologis tubuh manusia yang harmonis, seperti aliran darah.

Menurut Quesnay pada dasarnya hanya ada tiga macam input yakni tanah, buruh, dan modal. Buruh dan modal adalah input yang dapat dihasilkan dan bukan akan menghasilkan lebih dari yang dibutuhkan untuk mereproduksinya. Tanah berbeda dengan buruh dan modal. Tanah tak dapat dihasilkan, tetapi tahan untuk selama-lamanya dan tak dapat habis. Oleh karena itu Quesnay memisahkan antara pemilik tanah dengan penggarap tanah.

Menurut Quesnay, bidang usaha pertanian dianggap sebagai satu-satunya usaha yang produktif, dalam arti produksi neto atau nilai tambah. Sebab, usaha industri atau kerajinan hanya dianggap mengubah bentuk barang dan usaha perdagangan hanya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen.

Sehubungan dengan pendapat di atas, Quesnay tidak setuju atas pemberian perlindungan berlebihan kepada industri dan perdagangan. Perlindungan semacam itu menyebabkan harga barang menjadi mahal. Semboyan Quesnay dalam kehidupan ekonomi ialah laissez fair, laissez passer (berikan kebebasan, semuanya akan berjalan sebagaimana mestinya). Quesnay juga membagi masyarakat ke dalam empat golongan: (1) kelas masyarakat produktif, yaitu yang aktif mengolah tanah seperi pertanian dan pertambangan; (2) kelas tuan tanah .; (3) kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin; dan (4) kelas masyarakat buruh/labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya. 2. Jacques Turgot (1721-1781)

(9)

ditingkatkan. Sumbangan pemikiran yang sangat berharga untuk pengembangan ilmu ekonomi tersebut antara lain, 1). teori pembentukan modal dan 2). teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.

TEORI EKONOMI KLASIK

Mazhab klasik ini lahir pada kuartal terakhir abad ke-18 di Inggris dan pertengahan pertama abad ke-19. Pandangan mazhab ini terutama berpengaruh di Eropa dan Amerika hanpir seabad lamanya, khususnya mengenai kebijaksanaan ekonomi. Pandangan yang dikembangkan oleh Adam Smith ini disebut mazhab klasik sebab gagasan-gagasannya sudah banyak dibahas dan dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi sebelumnya.

Dalam lingkup ekonomi klasik, salah satu landasan ekonomi klasik adalah kepentingan pribadi dengan kemerdekaan alamiah. Kemerdekaan pribadi sedemikian sempurnanya, setiap orang tahu apa yang perlu, apa yang menguntungkan bagi dirinya. Selain itu, lingkup ekonomi klasik adalah pemikiran pesimitis, seperti yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, tentang pertambahan jumlah penduduk yang bertambah lebih cepat dari pertumbuhan bahan makanan. Adam Smith sendiri, meskipun memiliki pandangan-pandangan yang optimis, namun mengakui bahwa kemajuan ekonomi akhirnya akan mencapai titik berhenti. Dalam proses kemajuan itu, terkadang andalan yang paling penting, yakni persaingan,berlangsung di antara jumlah perusahaan yang sangat banyak. Adapun tokoh ekonomi yang dimasukkan kategori penganut mazhab klasik adalah sebagai berikut :

1. Adam Smith (1723-1790)

Para pemikir ekonomi yang memberikan pengaruh besar bagi Adam Smith adalah francis Hutcheson (1694-1746), yaitu dosennya di Universitas Glasgow dan David Hume (1711-1776), teman kuliahnya. Dalam bukunya yang pertama The Theory of Moral Sentiments (1759), banyak menghubungkan masalah ekonomi dan masalah moral. Buku ini menjadi sumber utama dalam menulis bukunya yang terkenal yaitu An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations pada tahun 1776 atau yang sering disingkat Wealth of Nations saja.

(10)

bersumber pada falsafah tentang tata susunan masyarakat yang sebaiknya didasarkan pada hukum alam yang secara wajar berlaku dalam kehidupan masyarakat (the order of things according to natural law). Hukum alam yang dimaksud adalah motivasi ekonomi yang merupakan penggerak kegiatan ekonomi. Unsur motivasi ini berimplikasi pada pendapat bahwa individulah yang mengetahui secara tepat apa yang menjadi kepentingan dirinya. Oleh karena itu, kepadanya harus diberi peluang dan kebebasan untuk memelihara kepentingannya sendiri. Dalam jangka pendek, hal ini kelihatannya akan menimbulkan benturan antar individu. Akan tetapi, secara bersamaan perilaku individu akan diarahkan oleh invisible hand yang membawa hasil optimal bagi masyarakat secara keseluruhan.

Invisible hand ini muncul secara alamiah, sebenarnya dalam diri manusia juga ada motivasi untuk menyelaraskan antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat. Oleh karenanya, yang terpenting adalah begaimana menciptakan kondisi agar kekuatan alamiah tersebut dapat bekerja tanpa gangguan. Berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja, Adam Smith berpendapat bahwa prduktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan pembagian kerja dan spesialisasi. Meskipun demikian ada saling ketergantungan antar individu atau kelompok, sehingga harus dihilangkan adanya hak istimewa bagi sekelompok masyarakat tertentu.

Berbagai teori yang dibahas oleh Smith berutang budi kepada nama-nama yang telah terkenal sebelumnya. Teori tentang uang, Smith mengembangkan pendapat Hume dan Locke, bahkan juga Steurt. Begitu juga dalam membicarakan teori keuangan public, Smith menggunakan acuan tulisan Petty dan Steurt. Karangan-karangan Petty, Steurt dan Cantillon merupakan perintis sebelum Smith yang membicarakan teori nilai. Teori pembagian keda berasal dari Plato, Aristoteles, dan Xenophone.

2. Jean Baptist Say (1767-1832)

(11)

dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh, keseluruhan penawaran produksi selalu sama besar dengan keseluruhan permintaan akan produksi.

Gagasan Saya nantinya bakal dijadikan titik tolak bagi Keynes untuk melakukan suatu revolusi dalamm pemikiran ekonomi dengan menyusun suatu kerangka analisis teoritis yang baru dan pola pendekatan yang berlainan terhadap masalah-masalah ekonomi masyarakat. Melalui pengkajiannya yang mendalam, Keynes menyimpulkan bahwa teori Say tidak dapat dibenarkan sebagai dasar teori maupun berdasarkan pengalaman empiris ekonomi masyarakat.

3. David Ricardo (1772-1823)

David Ricardo adalah seorang ekonom yang berlatar belakang sebagai pengusaha. Dia dianggap sebagai pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar mazhab klasik (Djojohadikusumo, 1991). Dapat dikatakan, Ricardo merupakan pemikir pertama yang meletakkan pemikirannya pada landasan teoritis-deduktif. Inilah yang membedakan David Ricardo dengan Smith yang melakukan pendekatan empiris-induktif. Djojohadikusumo (1991) menyatakan bahwa perangkat teori yang dikembangkan oleh Ricardo dalam bukunya The principles of Political Economy and Taxation (1817) meliputi empat kelompok permasalahan, yaitu : 1) teori tentang nilai dan harga barang, 2) teori tentang distribusi pendapatan yang disajikan dalam teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan teori laba, 3) teori tentang perdagangan internasional, serta 4) teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.

Perbedaan pendapatnya dengan Smith adalah bahwa Smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedang Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan dalam masyarakat.

Teori yang dikemukakan David Ricardo banyak mempengaruhi para ekonom lainnya. Karl Marx dipengaruhi Ricardo melalui teorinya tentang nilai pekerja (labor theory of value) yang menjelaskan bahwa nilai dari suatu barang produksi ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang diperlukan dalam pembuatan barang produksi tersebut. John Stuart Mills juga menggunakan teori David Ricardo dalam upayanya untuk melakukan reformasi sosial.

4. Thomas Robert Malthus (1766-1834)

(12)

Inggris. Salah satu bukunya yang terkenal adalah “Essay on Principle of Population as it Affect the Future Improvement of Society” (1798). Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung. Jika dibandingkan dengan Smith yang sangat optimistik tentang tata sususnan masyarakat berdasarkan kekuatan alamiah, Malthus sangat pesimitik terhadap prospek kehidupan manusia. Sikap itu dilatarbelakangi oleh tekanan jumlah penduduk yang semakin tinggi tidak seimbang dengan kemampuan produksi.

5. John Stuart Mill (1806-1873)

(13)

KESIMPULAN 1. Mazhab Pra Klasik

Di zaman Yunani Kuno di mana saat itu di Athena masih mencerminkan pola berpikir tradisi kaum ningrat, para tokoh ekonomi (Plato, Aristoteles, dan Xenophone) sependapat bahwa pertanian merupakan dasar dari kesejahteraan ekonomi. Selain itu pada dasarnya mereka menolak pinjam meminjam uang dengan bunga. Pemikiran mereka yang dituangkan dalam buku, nantinya bakal dijadikan rujukan oleh para ahli ekonomi selanjutnya seperti halnya teori division of labour Adam Smith yang terinspirasi dari pemikiran Plato.

Di era kerajaan Romawi Kuno perkembangan ekonomi menjadi lebih maju hal itu ditandai mata uang Romawi yang telah memiliki standar mata uang yang diedarkan berdasarkan peraturan-peraturan ketat untuk bobot, ukuran, dan komposisi logamnya. Seperti halnya pemikiran dari Plato dan Aristoteles kerajaan Romawi Kuno juga melarang keras setiap pungutan atas bunga dan pada perkembangan selanjutnya mereka membatasi besarnya suku bunga. Kerajaan Romawi adalah Negara pertama yang menerapkan peraturan tentang bunga untuk melindungi para konsumen.

Setelah kerajaan Romawi runtuh, kegiatan ekonomi mulai menyesuaikan dengan struktur masyarakat yang baru, dimana saat itu muncul pemikiran pemikiran ekonomi dari kaum skolastik. Kedua tokoh di era skolastik (St. Albertus Magnus dan Thomas Aquinas) pemikiran mereka mendapat pengaruh kuat ajaran gereja. Adapun ciri utama pemikiran mereka berdua adalah hubungan antara ekonomi masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan.

Selama era merkantilisme berlangsung tidak hanya perdagangan dan perekonomian saja yang maju pesat. Kemajuan literatur pun juga berkembang seiring dengan munculnya persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis para pedagang. Adapun di era ini terdapat beberapa seumbangsih pemikiran yang bakal dijadikan rujukan oleh ahli ekonomi setelahnya, diantaranya adalah “nilai tenaga kerja” yang dikemukakan oleh Sir William Petty, perdagangan luar negeri” yang dikemukakan oleh Thomas Mun, “teori uang” yang dikemukakan oleh Jean Boudin.

(14)

tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan. Di era ini terdapat dua tokoh yang memberikan sumbangsih dalam perekonomian yaitu 1) Quesney; menggambarkan arus perekonomian memiliki analogi seperti aliran darah, Quesnay juga membedakan input menjadi 3 (tanah, buruh, dan modal), 2) Turgot; mencanangkan teori pembentukan modal dan teori hukum hasil lebih yang makin berkurang.

2. Mazhab Klasik

Pangkal tolak teori ekonomi dalam mazhab klasik adalah bahwa kebutuhan manusia akan terpenuhi dengan cara yang paling baik apabila sumberdaya produksi digunakan secara efisien. Di samping itu, pemenuhan kebutuhan yang lebih baik juga akan tercapai jika barang dan jasa hasil proses produksi dijual dalam paar bebas.

Pandangan Smith tidak terlepas dari pandangan politiknya yang bersumber pada falsafah tentang tata susunan masyarakat yang sebaiknya didasarkan pada hukum alam. Hukum alam yang dimaksud adalah motivasi ekonomi yang merupakan penggerak kegiatan ekonomi. Dalam jangka pendek, hal ini kelihatannya akan menimbulkan benturan antar individu. Akan tetapi, secara bersamaan perilaku individu akan diarahkan oleh invisible hand yang membawa hasil optimal bagi masyarakat secara keseluruhan. Berkaitan dengan produktivitas tenaga kerja, Adam Smith berpendapat bahwa prduktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan dengan pembagian kerja dan spesialisasi.

Pokok pemikiran pemikiran Say dalam mazhab klasik adalah supply create its own demand. Asumsinya adalah bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Gagasan Saya nantinya bakal dijadikan titik tolak bagi Keynes untuk melakukan suatu revolusi dalamm pemikiran ekonomi dengan menyusun suatu kerangka analisis teoritis yang baru dan pola pendekatan yang berlainan terhadap masalah-masalah ekonomi masyarakat.

David Ricardo mengembangkan teori yang mencakup dalam bukunya The principles of Political Economy and Taxation yaitu : teori tentang nilai dan harga barang, 2) teori tentang distribusi pendapatan yang disajikan dalam teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan teori laba, 3) teori tentang perdagangan internasional, serta 4) teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.

(15)

secara deret hitung.

Mill tidak mempunyai teori yang orisinil dari pemikirannya sendiri. Namun konsep return to scale dan ide konsep elastisitas permintaan yang kemudian dikembangkan oleh Marshall, orisinil berasal dari Mill.

DAFTAR PUSTAKA

Wirakartakusumah, Djauhari. 1998. Bayang-Bayang Ekonomi Klasik. Jakarta; DIKTI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sanusi, Bachrawi. 2000. Sistem Ekonomi. Jakarta; Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta; Yayasan Obor Indonesia

Deliarnov. 2007. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta; PT Raja Grafindo. Amalia. Euis. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Depok; Gramata

Skousen, Mark. 2005. Sang Maestro Teori-Teori Ekonomi Modern. Jakarta; Pranada Media

Gilarso,T. 1994. Pemikiran Para Pakar Ekonomi Terkemuka.Yogyakarta; Kanisius.

Simarmata, Dj. A. 1994. Ekonomi Publik dan Eksternal. Jakarta; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Deliarnov. 2006. Ekonomi Politik. Jakarta; Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Melalui pembekalan literasi media ini diharapkan muncul kesadaran kritis ketika mengakses media sehingga dapat bersikap tepat serta proporsional dihadapan media televisi dengan

Isi dan bahasan buku ini cukup detail, sehingga layak menjadi buku pegangan mahasiswa program sarjana dan pascasarjana yang menekuni bidang perikanan maupun bidang

Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebagai pelabuhan ekspor dan impor adalah dalam. bentuk laporan yang

anda sendiri selaku fans Pak Gatot, seharusnya juga ikut berbahagia atas pilihannya memilih pak Tengku Erry...bukan seperti yang anda katakan, seakan- akan anda tidak suka,

Angkutan Wisata Seruni telah menjalankan pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan kerja dengan melindungi pekerjanya (dalam hal ini sopir

Table 7-34 Details of Best Superstructure Replacement + Substructure Rehabilitation Primary Cost Model for all Bridge

Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program wajib bagi mahasiswa program kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) berkaitan dengan kegiatan

“ Sonata Ragtime”, Sebuah Komposisi untuk Solo Piano, is a composition for solo piano. This composition is compiled based on the idea to adapt ragtime which is composed and