• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Intan Permata Sari

Prasetiyo, S.Pd., M.Pd.

MuhammadArief Budiman, S.S., M.Hum.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), FIP Universitas PGRI Semarang

Universitas PGRI Semarang Jl. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

e-mail :sintanpermata823@gmail.com

ABSTRAK

INTAN PERMATA SARI.NPM 14120188. “Pengaruh model pembelajaran

Make A Match berbantu media kartu pintar terhadap minat dan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03” Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Semarang.Universitas PGRI Semarang. 2018.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh model

pembelajaran Make A Match berbantu media kartu pintar terhadap minat dan hasil

belajar IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03? Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh model Make A Match berbantuan media kartu pintar terhadap minat dan

hasil belajar IPAmateri pesawat sederhana.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk Pre-Experimental Design dengan jenis One-Group Pretest-Posttest Design.Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDNegeriKuripan 03. Sampel yang

diambil adalah 27 siswa kelas V dengan menggunakan teknik Non-probability

Sampling berbentuk sampling jenuh. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, dokumentasi, tes, angket, dan wawancara.

Hasil analisis data angket minat belajar siswa menunjukan bahwa rata-rata

pretesta dalah 57,88 termasuk dalam kategori cukup. Setelah diberi perlakuan

dengan model pembelajaran Make A Match berbantu media kartu pintar, rata-rata

posttest mengalami peningkatan menjadi 71,70 termasuk dalam kategori tinggi. Data tersebut didukung oleh analisis uji t diketahui thitung>ttabel (11,551>2,056)

sehingga Haditerima. Sedangkan analisis data hasil belajar siswa diperoleh nilai

rata-rata nilai pretest sebesar 62,59 dan rata-rata nilai posttest sebesar 79,62. Data tersebut didukung oleh analisis uji-t diketahui thitung >ttabel (18,232>2,056) sehingga

Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan model

pembelajaran Make A Match berbantu media kartu pintar terhadap minat dan hasil

belajar IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03.

(2)

ABSTRACT

INTAN PERMATA SARI.NPM 14120188. "The influence of Make A Match

learning model helps smart card media toward the interest and learning outcomes of simple aircraft science material of grade V students of SD Negeri Kuripan 03" Thesis. Primary School Teacher Education Study Program.Faculty of Education Science University PGRI Semarang.University of PGRI Semarang. 2018.

The problem in this research is how is the influence of Make A Match

learning model assisted by smart card media toward interest and learning outcomes of simple aircraft science material of grade V students of SD Negeri Kuripan 03? The objective to be achieved in this research is to know the effect of Make A Match model with media aid smart card on interest and learning outcomes IPA simple aircraft material.

This type of research is quantitative research in the form of

Pre-Experimental Design with the type of Group-Pretest-Posttest Design. The

population of this research is all students of class V SDNegeriKuripan 03. Samples taken are 27 students of class V by using technique of Non-probability Sampling in the form of saturated sampling. The data in this research is obtained through observation, documentation, test, questionnaire, and interview.

Results of data analysis questionnaire interest in student learning shows that the average pretest dalah 57,88 included in the category enough. After being

treated with Make A Match learning model assisted smart card media, the average

posttest has increased to 71.70 included in the high category. The data is supported by t test analysis known thitung> ttable (11,551> 2,056) so that Ha accepted.

While the data analysis of student learning result obtained the average value of pretest value of 62.59 and the average posttest value of 79.62. The data is supported by t-test analysis known thitung> ttable (18.232> 2.056) so that Ha is

accepted. Then it can be concluded that there is significant influence of learning model of Make A Match assisted smart card media to interest and learning outcomes of simple aircraft science material of grade V students of SD Negeri Kuripan 03.

Keywords: Make A Match learning model, smart card media, interest in learning, Learning outcomes.

PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan banyak dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami oleh siswa (Sutikno, 2013: 3). Begitu juga untuk meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran dituntut keberhasilan guru dalam memilih dan menentukan strategi belajar yang mampu membawa siswa pada situasi yang aktif, sehingga siswa dapat

mengembangkan kemampuan

belajarnya secara maksimal. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru tidak lepas dari beberapa permasalahan pengelolaan kelas.Setiap guru memasuki ruang kelas dituntut untuk mampu mengelola kelas sebaik mungkin dari awal hingga akhir kegiatan pembelajaran. Jadi, masalah pengaturan kelas ini tidak akan pernah sepi dari kegiatan guru.

(3)

mengajar pada kelas V SD Negeri Kuripan 03, siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Saat didalam kelas siswa lebih suka bermain sendiri, bahkan ada yang berbicara sendiri dengan temannya dan tidak tertarik pada penjelasanguru, ketika guru memberikan pertanyaan, siswa tidak menanggapinya, bahkan saat siswa ditunjukpun tidak mau menjawab.

Berdasarkan masalah yang ada pada kegiatan pembelajaran IPA di SD Negeri Kuripan 03 ketika guru dalam proses belajar mengajarnya kurang bervariasi. Hal ini mengakibatkan siswa cepat bosan karena guru selalu menggunakan metode ceramah.Sesuai dengan Djamarah (2010:124) yang mengemukakan bahwa sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Demikian juga dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan bagi siswa. Hal itulah yang membuat siswa kurang berminat dalam belajar IPA sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa, karena pada dasarnya minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya (Slameto, 2010: 180). Rendahnya hasil belajar kelas V SD Negeri Kuripan 03 yang masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu KKM 70.Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai Ulangan Tengah Semester yaitu dari jumlah 27 siswa yang mencapai nilai KKM hanya 8 siswa.

Salahsatumodel pembelajaran yang dapat diterapkan pada materi pesawat sederhana di SD Negeri Kuripan 03 yaitu model

pembelajaran Make A Match, model

ini dapat meningkatkan minat belajar dan hasil aktivitas siswa.

Sulistyaningsih dkk (2014: 4) “Penerapan model pembelajaran

Make A Match diharapkan dapat membantu menciptakan suasana belajar yang efektif dan menyenangkan dimana peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam berdiskusi, presentase, tanya jawab, serta berkompetisi dengan kelompok

lain. Pada model Make A Match ini

lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk mencari dan menemukan pasangan dari kartu yang diperoleh secara tepat dalam waktu yang singkat. Pelaksanaan model pembelajaran ini selain akan membuat siswa lebih aktif dan juga

untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa mengenai masalah dan pemecahan masalah yang ada pada kartu soal ataupun kartu jawaban yang diterima. Sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA.

Selain pemilihan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaranjuga dapat membantu meningkatkan minat dan hasil belajar IPA, karena kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik dari pada tanpa bantuan media (Djamarah dan Zain, 2010: 122). Media yang diguakan peneliti adalah media kartu pintar dan gurulah yang

mempergunakannya untuk

membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas memberikan arahan dan dorongan bagi penulis untuk mengadakan penelitian dengan judul

pengaruh model pembelajaran Make

(4)

materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode

eksperimen.Metode penelitian

eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mencari pengaruh treatment

(perlakuan) tertentu (Sugiyono, 2016: 72). Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Dalam penelitian ini bentuk desain penelitian yang digunakan

adalah Pre Eksperimental Design

dengan jenis One-Group

Pretest-Posttest Design.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah non-probability sampling

dengan jenis sampling jenuh.Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode tes dan non tes yaitu 1) angket; 2) Observasi; 3) Wawancara.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas awal dan akhir untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji hipotesis menggunakan uji t satu sampel untuk

mengetahui apakah model

pembelajaran Make A Matchberbantu

media kartu pintar berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03.

HASIL PENELITIAN a. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

hasil pretest dan posttest siswa. Data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini:

1. Minat Belajar

Tabel 4.1

Persentase Minat Belajar Siswa pretestdan posttest

Tiap Indikator.

Berdasarkan persentase

kenaikanpretestdanposttestmi nat belajar yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pada minat belajar siswa kelasV di SD Negeri Kuripan 03.

2. Hasil Belajar

Tabel 4.2

Nilai Rata-rata Pretest dan

Posttest

Keterangan Hasil Belajar Pretes

t Posttest

Jumlah Siswa 27

Siswa Tuntas 9 24

Siswa Tidak

Tuntas 18 3

Rata-rata 62,59

% 79,62% Presentase 21,74 %

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar pretest

(5)

siswa 18 yang dinyatakan tidak tuntas. Setelah diberi perlakuan dengan model

pembelajaran Make A Match

berbantu media papan pintar rata-rata hasil belajar nilai rata-rata posttest adalah 79,62 dengan 24 siswa yang dinyatakan tuntas dan 3 siswa yang dinyatakan tidak tuntas. Untuk presentase kenaikan hasil belajar adalah 21,74%.

Berdasarkan presentase

kenaikan pretest dan posttest

hasil belajar siswa yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03.

b. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Analisis Data Awal (Uji Normalitas)

Tabel 4.3

Normalitas Awal Angket Minat Belajar dan Tes Hasil

belajar

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diperoleh taraf signifikan 5% didapat Ltabel=0,168 dengan

diperoleh Lo < Ltabel atau

(0,063<0,168) dan Lo<Ltabel

atau (0,101<0,168) maka Ho

diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

2. Analisis Data Akhir (Uji Normalitas)

Tabel 4.4 Normalitas Akhir AnMinat Belajar dan Tes

Hasil Belajar

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diperoleh taraf signifikan 5% didapat Ltabel=

0,168 dengan diperoleh Lo <

Ltabel atau (0,105<0,168) dan

Lo< Ltabel atau (0,100<0,168)

maka Ho diterima, sehingga

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

c. Uji Hipotesis 1. Minat Belajar

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Uji-t Minat Belajar Siswa

Berdasarkan analisis data minat belajar tabel 4.5 nilai pretest dan

posttestdengan uji-t diperoleh nilai rata-rata pretest 57,88 dan rata-rata nilai posttest 71,70.

Diperoleh thitung =11,551 db N-1

= 27-1= 26 dengan taraf signifikan 5% sebesar 2.056 karena thitung>ttabel(11,551>2,056)

(6)

uji t angket minat belajar signifikan.

2. Hasil Belajar

Tabel 4.6

Hasi Perhitungan Uji-t Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan analisis data hasil belajar tabel 4.6 nilai pretestdan

posttestdengan uji-t diperoleh

nilai rata-rata pretest62,59dan

rata-rata nilai posttest79,62.

Diperoleh thitung =18,232 db N-1 =

27-1= 26 dengan taraf signifikan 5% sebesar 2.056 karena thitung

>ttabel (18,232>2,056) maka hal

ini menunjukan bahwa uji t hasil belajar signifikan.

PEMBAHASAN

1. Minat Belajar Siswa

Pada tahap pertama penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas awal dengan menggunakan

pretest diperoleh Lo<Ltabel

atau (0,063<0,168) maka Ho

diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.Pada tahap akhir dilakukan kembali uji normalitas

dengan menggunakan

posttest. Berdasarkan

perhitungan diperoleh

Lo<Ltabel atau (0,105<0,168)

dengan maka Ho diterima,

sehingga sampel berasal dari

populasi berdistribusi

normal.

Hasil penelitian dengan

menggunakan model Make

A Match berbantu media kartu pintar menunjukkan

bahwa rata-rata pretest kelas

V adalah 57,88 termasuk dalam kategori cuku baik (cukup). Sedangkan rata-rata

posttest kelas V adalah 82% termasuk dalam kategori baik (tinggi). Pada uji

hipotesis dilakukan

perhitungan uji t diperoleh thitung= 11,551>ttabel= 2,056

sehingga dapat diartikan terdapat perbedaan secara signifikan. Hal ini dapat menunjukkan secara jelas bahwa model pembelajaran

Make A Match berbantu media kartu pintar dinyatakan berpengaruh terhadap minat belajarsiswa kelas V pada mata pelajaran IPA. Hal ini sejalan dengan pendapat Riyantika (2016) yang menyatakan bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran Make A Match

dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Menurut Slameto (2010: 180-181) ada beberapa indikator minat belajar yaitu 1) Rasa suka (rasa senang); 2) Rasa antusias; 3)

Perhatian; 4)

Keinginan/kemauan; 5)

Partisipasi aktif (rasa ingin

tahu). Siswa yang

(7)

pembelajaran,

keinginan/kemauan siswa dalam pembelajaran serta partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.Dari aspek tersebut mendorong siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Wujud kesadaran ini

ditunjukan melalui

keterlibatan siswa saat

proses pembelajaran

dikarenakan model MakeA

Match berbantu media kartu pintar yang digunakan membuat siswa menikmati

pembelajaran dengan

seksama dan saling berdiskusi antara siswa yang satu dengan yang lain. 2. Hasil Belajar

Sedangkan pada hasil belajar siswa, uji normalitas awal dengan menggunakan

pretest diperoleh Lo<Ltabel

atau (0,101<0,168) dengan α

= 5% dan N = 27 maka Ho

diterima, sehingga sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Pada tahap akhir dilakukan kembali uji normalitas

dengan menggunakan

posttest. Berdasarkan

perhitungan diperoleh

Lo<Ltabel atau (0,100<0,168)

dengan α = 5% dan N = 27 maka Ho diterima, sehingga

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

Hasil penelitian

dengan menggunakan model

Make A Match berbantu media kartu pintar menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest kelas V adalah 62,59. Sedangkan rata-rata nilai posttest kelas V adalah 79,62 dengan

persentase kenaikan sebesar 17,03%. Hal ini dapat menunjukkan secara jelas

bahwa model Make A Match

berbantu media kartu pintar dinyatakan berpengaruh terhadap hasil belajarsiswa kelas V pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut diperkuat dengan hasil perhitungan uji t minat belajar diperoleh thitung= 18,232>ttabel= 2,056.

Penerapan model

pembelajaran Make A Match

berbantu media kartu pintar telah terbukti meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Gagne, hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di

lingkungan yang

menyediakan skema yang

terorganisasi untuk

mengasimilasi

stimulus-stimulus baru dan

menentukan hubungan di dalam dan diantara kategori-kategori (Dahar dalam Purwanto 2013: 42).

Walsiman dalam

(8)

jalan yang harus dilalui oleh siswa untuk mendapatkan tujuan belajar atau hasil belajar yang maksimal.

Minat belajar

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar siswa. Sesuai dengan Slameto (2010: 180), pada dasarnya minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong

belajar selanjutnya.

Pernyataan tersebut

menguatkan hasil penelitian yang telah diperoleh. Semakin tinggi minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA, maka hasil belajar IPA juga tinggi. Sebaliknya semakin rendah minat belajar terhadap mata pelajaran IPA, maka hasil belajar IPA juga akan rendah. Siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi akan selalu berusaha mencari, menggali,

dan mengembangkan

potensi dasar, sehingga menimbulkan percaya diri untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan.

Dengan demikian dapat diswimpulkan bahwa

model pembelajaran Make A

Match berbantu media kartu pintar memiliki pengaruh terhadap minat dan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03 Kabupaten Demak.

SIMPULAN

Ada pengaruh model

pembelajaran Make A Match

berbantu media kartu pintar terhadap minat belajar IPA materi

pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03. Dengan uji t diperoleh thitung = 11,551 dan

untuk α = 5% dengan db = 27 dilihat dari tabel distribusi t

diperoleh ttabel = 2,056.

Perhitungan menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau 11,551>2,056

sedangkan uji t hasil belajar diperoleh thitung = 18,232 dan

untuk α = 5% dengan db = 27 dilihat dari tabel distribusi t

diperoleh ttabel = 2,056.

Perhitungan menunjukkan bahwa thitung> ttabelatau 18,232>2,056

maka hal ini menunjukkan bahwa uji t minat belajar signifikan sehingga H0ditolak artinya ada

perbedaan rata-rata nilai pretest

dan posttest.

Oleh karena itu, dapat

disimpulkan bahwa model Make

A Match berbantu media kartu pintar berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana siswa kelas V SD Negeri Kuripan 03 Demak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djaali.2007. Psikologi Pendidikan.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah,Syaiful Bahri. 2010. Guru

dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta

Handayani, Nindya dkk. 2016. pengaruh media kartu pintar tumbuhan berbasis

(9)

terhadap minat belajar dan pemahaman konsep siswa tema gerak tumbuhan.

Universitas Negeri

Semarang.

Huda, Miftahul. 2014. Model-Model

Pengajaran dan

Pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Riyantika, Viviani Diah. 2016.

penerapan model

kooperatif tipe Make A

Matchdalam

meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur.

Universitas Sanata

Dharma.

Samatowa, Usman. 2011.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model

Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Slameto. 2010. Belajar dan

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: PT. Tarsito Bandung.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative

Learning teori dan aplikasi paikem.

Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan dari penelitian ini para guru dan tokoh agama menjadi lebih tau mengenai ”Pengaruh religiusitas terhadap pola perilaku remaja di Kecamatan Gondanglegi, Kab.. Malang”,

Tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia pada ibu bersalin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2010 yang ditunjukkan dengan x 2 hitung &lt; x 2

Analysis of data in the Unified Database for Social Protection Programs according to the sex of the head of the household and where possible, other members of

Oleh sebab itu, untuk mengetahui lebih detail tentang tujuan harapan pemberian nama diri anak, jenis makna yang terkandung pada nama diri, dan pengaruh kelas sosial

Koperasi mengalami kesulitan dalam urusan adminsitrasi dan pembukuan. Hal ini disebabkan karena pembukuan mengguna- kan cara yang sederhana sehingga laporan keuangannya tergolong

Dengan kata lain, pajak adalah suatu pungutan yang merupakan hak progratif pemerintah, (b) Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi

Dari kedua partikel tersebut memiliki sifat-sifat yang sangat bertolak belakang , sehinggga keduanya sulit disatukan.Usaha penyatuan medan boson dan medan fermion

Untuk memperoleh data yang diperlukan penulis menggunakan metode observasi, yaitu dilakukan dengan cara mengamati da mencatat secara sistematik terhadap