PELA GANDONG
SEBAGAI KONSELING ORANG BASUDARA
DAN AGEN PERDAMAIAN
KONFLIK ISLAM-KRISTEN DI AMBON
TESIS
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Magister Sains
Oleh :
JANDRY WELMRO LAWALATA
NIM : 752012008
MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
PERSEMBAHAN
Berpekal Ketulusan, Tesis ini saya persembahkan kepada:
Yang terkasih…
MOTTO
Tuhan adalah kekasih yang selalu ada mendekapi Berdoa adalah cara menghadirkan-Nya dalam hati
Tuhan adalah sahabat yang selalu ada menemani
i
KATA PENGANTAR
Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sebab atas penyertaan dan belas kasih-Nya, maka penulisan tesis ini bisa dirampungkan dan menandai berakhirnya proses studi penulis pada Program Studi Pascasarjana Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Pada dasarnya, setiap masyarakat memiliki pranata adat dan sistem kekerabatan yang terciptakan dan mengungkapkan jati diri sosial dan spiritualitas bagi kemanusiaan. Secara khusus di Maluku yakni Pela Gandong. Karena itu, penelitian terhadap tesis ini dilakukan dan kemudian dikaji di bawah judul: PELA GANDONG SEBAGAI KONSELING ORANG BASUDARA DAN AGEN PERDAMAIAN KONFLIK ISLAM-KRISTEN DI AMBON
Pengalaman belajar di program studi ini merupakan momentum paling mengesankan. Bagi penulis, ada rasa kebanggaan tersendiri, tatkala berkenalan dengan para pendidik yang hebat dengan berbagai pendekatan keilmuan mereka yang mengundang daya tarik dan rasa keingintahuan. Tak terpungkiri, bahwa dinamika belajar di Kampus UKSW inipun telah turut menanamkan dan membentuk jati diri, berprespektif kritis, bersikap insklusif, dan berperilaku kolektif di tengah-tengah kehidupan bergereja, bermasyarakat di “Bumi” “kebersatuan dalam keragamaan” yang di namakan Indonesia ini. Karena itu, pada kesempatan ini patutlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada:
1. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D., selaku Rektor UKSW beserta seluruh staf rektorat, yang sedianya telah mengizinkan penulis untuk belajar dengan menggunakan semua fasilitas, dan dalam realitas berkampus yang patut dibanggakan.
2. Dr. Pdt. Tony. Tampake, selaku Kepala Program Studi Magister Sosiologi Agama beserta seluruh staf pengajar dan pegawai tata usaha, yang sedianya telah mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar penulis selama berstudi. 3. Dr. David. Samiyono, MTS, MSLS., selaku Pembimbing I, dan Dr. Pdt.
ii
dan bimbingan yang tak kenal lelah, meskipun begitu banyak kesibukan yang harus dikerjakan, tetapi di sela-sela kesibukan masih memberikan kesempatan bagi penulis untuk berkonsultasi. Lembar-lembar kertas ini dapat penuh terisi tulisan-tulisan tesis ini, karena bimbingan dan dialog antara penulis dengan Pak David dan Pak Yopi. Doa penulis, Tuhan selalu memberkati dan merahmati Pak David dan Pak Yopi dalam tugas dan pengabdian di UKSW beserta keluarga masing-masing.
4. Dr. Pdt. Tony, Tampake., selaku penguji, yang bersama-sama Pak David dan Pak Yopi, yang telah membaca tesis ini dan memberikan banyak kritik serta saran yang sangat membantu penulis untuk melengkapinya dan menjadi sebuah tulisan yang baik. Terima kasih yang mendalam patut penulis ucapkan kepada pak Yopi karena sesungguhnya beliau bukan hanya seorang pembimbing tetapi juga seorang ayah yang bijaksana. Terimakasih dan semoga Tuhan selalu memberkati bapa Yopi sekeluarga.
5. Terima kasih untuk seluruh masyarakat di negeri atau desa Batumerah-Passo terkhusus ke-23 orang Tokoh Masyarakat (Pemerintah desa dan adat), Tokoh Agama Islam-Protestan-Katolik, yang telah bersedia membagikan informasi dan pengalaman sebagai orang-orang yang melayani Tuhan dan umat-Nya di Ambon. Terima Kasih atas segala bantuan dan partisipasinya dalam mendukung proses penelitian bagi penulisan ini. Tuhan senantiasa merahmati kehidupan basudara sekalian!
iii
7. Teman-teman PPs. Magister Sosiologi Agama UKSW Angkatan 2012, baik yang telah berkarya sebagai magister di ruang gumul masing-masing, maupun yang masih berjuang menuntaskan studinya di almamater yang mengesankan ini, semoga Tuhan merahmati kehidupan dan pelayanan kalian.
8. Terima kasih khusus bagi ketiga sahabat terdekat semenjak belajar hidup dari
tanah lapang kacil bersama dalam relasi “katong berbeda tapi satu rasa dan asa: rela karja voor kemanusiaan”. Weslly Johannes, Ronny Tamaela, Aprino Berhitu. “Semoga Tuhan merahmati hidup dan pelayanan kita, untuk menjadi hamba yang empatik dan berdaya untuk sesama”.
9. Keluarga besar Lawalata dan Mailoa di Ambon, Paperu, Amet, tanah Jawa. Terima Kasih untuk dukungan doa dan semangat dari kalian semua!
Keberhasilan ini juga dipersembahkan untuk kalian!
10.Khusus untuk Pdt. Dr. Jhon. Chr. Ruhulessin, M. Si (papa ani): “dangke
banya lai voor doa, motivasi dan spirit, serta harapan untuk tetap mendorong
beta mencapai setiap kesuksesan di hidup ini. Tete Manis sayang papa ani
s’lalu deng keluarga, deng ana-cucu samua!”
11.Untuk mereka-mereka yang telah menjadi bagian dari kehidupanku: papa
Glend, mama Aya, Eten, dan valdo Siahaya, serta Keluarga Besar Siahaya-Hehuwat. “Pencapaian dan Pelayanan beta dan Eca, adalah pencapaian dan berkat Tuhan par dong samua.
dong tiga! Tete Manis sayang dong tiga dengan keluarga.”
14.Terimakasi teramat spesial dipersembahkan untuk FLORENCE GELSA
SIAHAYA, M.Pd., “Istri Tercinta”, “mantan pacar tercantik”, “teman hidup
iv
Tetemanis rahmani dan rahimi mau berkati katong dua pung keluarga, dan pelayanan.
15.Akhirnya, terima kasih kepada semua pihak yang tak sempat disebutkan namanya, tetapi yang telah menjadi bagian dari proses studi di PPs. MSA 2012 dan perampungan proses penulisan tesis ini hingga selesai di Tahun 2017 kini. Kiranya Tuhan sumber hidup ini yang senantiasa akan merahmati kehidupan basudara samua, baik di Maluku (Ambon), di Indonesia, dan di mana saja!
Salatiga, medio Mei 2017
iv DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN LEMBARAN PERSEMBAHAN MOTTO
KATA PENGANTAR ………..….. i
DAFTAR ISI ………... iv
ABSTRAK ……….. viii
BAB I PENDAHULUAN: A. Latar Belakang ………..…..……...… 1
B. Perumusan Masalah ………..…..………... 7
C. Tujuan Penelitian ……….…. 8
D. Signifikansi Penelitian ……….….……….… 8
E. Metode Penelitian ……….……....….... 9
F. Sistematika Penulisan ……….…...……... 12
BAB II LANDASAN TEORITIS: KONFLIK, PELA GANDONG, KONSELING LINTAS AGAMA DAN BUDAYA A. Konflik ………....……... 13
1. Konfliktual Hubungan Islam Kristen: Lintas Sejarah ... 13
2. Defenisi, Jenis, Penyebab, Dampak, dan Proses Konflik ... 27
3. Manajeman Konflik ... 33
v
B. Pela Gandong ... 40
1. Sejarah Pembentukan dan Pemaknaan Pela Gandong ………. 40
2. Pela Gandong Dalam Tatanan Struktur Sosial Masyarakat Maluku ... 44
3. Jenis-jenis Hubungan Pela ... 48
4. Panas Pela ... 50
5. Nilai-nilai Budaya Pela Gandong ... 52
C. Konseling Lintas Agama dan Budaya ... 54
1. Agama dan Budaya ... 54
2. Konseling Lintas Agama dan Budaya ... 57
D. Rangkuman Bab II ... 65
BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN: HUBUNGAN ISLAM-KRISTEN DALAM PELA GANDONG DI BATUMERAH-PASSO SEBELUM DAN PADA SAAT KONFLIK DI KOTA AMBON A. Gambaran Umum Negeri Batumerah-Passo Dalam Hubungan Pela Gandong di Kota Ambon ... 73
1. Kondisi Geografis ... 73
2. Kondisi Demografis ... 74
3. Kondisi Sosial ... 76
4. Sejarah Pembentukan dan Pemaknaan Hubungan Pela Negeri Batumerah-Passo ... 81
B. Hubungan Islam-Kristen Dalam Pela Gandong Negeri Batumerah-Passo Sebelum Konflik di Kota Ambon ………... 87
1. Praktik Hubungan Pela Gandong Batumerah-Passo sebelum Konflik …... 87
2. Hubungan Islam-Kristen dalam Pela Gandong di Batumerah-Passo Sebelum Konflik ... 89
C. Konflik Berdarah Islam-Kristen Negeri Batumerah-Passo dalam Hubungan Pela Gandong di Ambon ... 92
1. Faktor PemicuKonflik ... 93
vi
Dan Kelompok-kelompok Radikal: Pihak ketiga ... 95
2. Faktor Penyebab Konfik: Kecemburuan Sosial-Ekonomi ... 97
3. Dampak Konflik Terhadap Hubungan Islam-Kristen ... 98
3.1. Kecurigaan ... 99
3.2. Rasa Keterancaman ... 99
D. Hubungan Islam-Kristen Dalam Pela Gandong di Negeri Batumerah-Passo Pada Masa Konflik ...100
1. Hubungan Islam-Kristen Batumerah-Passo Masa Konflik ...101
2. Kondisi Masyarakat Negeri Batumerah-Passo Pada Masa Konflik ...106
3. Praktek Hubungan Pela Gandong Batumerah-Passo Pada Masa Konflik ...109
E. Rangkuman Bab III ...111
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA: KONFLIK BERDARAH DI KOTA AMBON DARI PRESPEKTIF HUBUNGAN ISLAM-KRISTEN DALAM PELA GANDONG A. Hubungan Pela Gandong Sebelum Konflik……… 114
1. Praktik Pela Gandong Batumerah-Passo ... 114
2. Dampak Praktik Pela Gandong Batumerah-Passo Terhadap Hubungan Islam-Kristen ... 117
B. Hubungan Pela Gandong Pada Saat Konflik ... 118
1. Faktor Pemicu, Penyebab dan Dampak Konflik Islam Kristen Di Ambon ... 118
2. Dampak Konflik Terhadap Hubungan Islam-Kristen di Kota Ambon ... 124
vii
Dari Prespektif Konseling Lintas Agama Dan Budaya ... 129 E. Rangkuman Bab IV ... 132
BAB V PENGEMBANGAN PELA GANDONG SEBAGAI PENDEKATAN KOSELING ORANG BASUDA
A. Landasan Filosofis Dan Nilai Spiritual
Hubungan Islam-Kristen Dalam Pela Gandong ... 136 B. Desain Konseling Orang Basudara ... 140
1. Pendekatan, Teknik, Permasalahan, Tujuan,
Dan Sasaran Pencapaian Konseling Orang Basudara ... 142 2. Sasaran Akhir Konseling Orang Basudara ... 144
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan……...………..…….….. 145 B. Saran ……..………..……... 148
viii
ABSTRAK
Jandry Welmro Lawalata, 2016-2017, Pela Gandong Sebagai Konseling Orang Basudara dan Agen Perdamaian Konflik Islam-Kristen Di Ambon.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, mengkaji dan mengembangkan hubungan Islam-Kristen dalam Pela Gandong sebelum dan pada saat konflik bernuansa keagamaan tahun 1999 di kota Ambon sebagai pendekatan konseling orang basudara dan agen perdamaian konflik Islam-Kristen di Ambon. Penelitian ini termotivasi oleh fakta budaya dan tradisi Pela Gandong berfungsi mempersatukan masyarakat untuk turut berpartisipatif aktif dalam praksis sosial bagi pemenuhan kebutuhan hidup demi mengupayakan kesejahteraan bersama. Selain itu, Pela Gandong juga merupakan modal kultur bagi upaya penyelesaian dan rekonsiliasi konflik antar masyarakat sekutu Pela Gandong. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif-analisis dan pendekatan kualitatif. Wawancara dengan teknik purposive dan snowball sampling digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Penelitian ini membuktikan bahwa hubungan Islam-Kristen sebelum konlik dalam bingkai hidup persaudaraan yang rukun dan damai tidak hanya dialami oleh masyarakat yang berPela-Gandong unsich tetapi telah berdampak meluas terhadap relasi lintas agama, lintas etnis di kota Ambon secara utuh. Salah satu temuan penting dalam penelitian ini adalah bahwa konflik tidak dapat menghancurkan tatanan masyarakat Pela Gandong. Sebaliknya justru pada saat konflik, Pela Gandong berkembang menjadi modal kultur bagi program resolusi konflik diaras masyarakat lokal (agen perdamaian) maupun pemerintah. Konflik adalah masalah bersama dan perdamaian adalah kebutuhan bersama. Pela Gandong dengan landasan filosofis orang basudara dan nilai-nilai spiritual: saling menghargai, saling menerima, saling berbagi, saling melengkapi, dan saling memberdayakan telah menjadi dasar bagi masyarakat untuk bersikap dan berperilaku terhadap orang lain tanpa mempersoalkan eksistensi kepelbagaian: keunikan dan perbedaan latar belakang sosial. Pela Gandong kompatibel dapat dikembangkan sebagai sebuah pendekatan konseling orang basudara berbasis nilai agama dan budaya. Direkomendasikan untuk peneliti selanjutnya, berupa efektifitas model konseling orang basudara sebagai agen perdamaian.