BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu fluida
dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut
[15]. Adapun konstruksi pompa terdiri dari berbagai komponen, seperti pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Komponen Pompa Sentrifugal
a) Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing.
b) Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
c) Shaft/poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
d) Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada
stuffing box.
e) Vane sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
f) Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar.
h) Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
i) Casing wear ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati
bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan impeller.
j) Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar
dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
k) Discharge nozzle merupakan nosel pada sisi keluar [15].
2.1.1 Karakteristik Pompa
Karakteristik pompa adalah prestasi pompa dalam bentuk grafik hubungan
antara head (H), daya (N) dan efisiensi (η) terhadap debit (Q) seperti terlihat pada
gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kurva Karakteristik Pompa Sentrifugal (google.com)
Head pompa adalah energi per satuan berat yang harus disediakan untuk
pompa, atau tekanan untuk mengalirkan sejumlah zat cair yang dinyatakan dalam
satuan panjang [11].
Menurut Bernoully ada tiga macam energi (head) fluida yaitu energi
tekanan, energi kinetik dan energi potensial. Hal ini dinyatakan pada persamaan
(2.1) sebagai berikut :
Etekan = Ek + Ep ...(2.1)
Energi tekanan dihasilkan oleh impeller yang berputar. Dengan demikian
jika terjadi kerugian tekanan maka disebabkan oleh kondisi impeler yang kurang
baik atau terjadi fenomena kavitasi. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Etekan = Ek + Ep ...(2.2)
EPutaran Impeler - Ebunyi =Ek + Ep ...(2.3)
Ebunyi = EPutaran Impeler - Ek + Ep ...(2.4)
Pada pompa sentrifugal dengan skala rumah tangga menggunakan
penggerak motor listrik tanpa kopling. Dengan demikian untuk menghitung energi
pada impeller pompa dapat menggunakan persamaan berikut :
EPutaran Impeler = ... (2.5)
Keterangan :
= Daya motor
= Efisiensi transmisi
= Faktor koreksi cadangan daya (0,1 – 0,2)
Untuk menghitung energi kinetik dan energi potensial dengan persamaan berikut:
Ek = m ... (2.6)
Keterangan :
m = Massa aliran fluida
v = Kecepatan aliran fluida
h = Tinggi head
g = Percepatan gravitasi
dengan mensubstitusikan persamaan (2.5), (2.6) dan (2.7) ke persamaan (2.4),
maka diperoleh persamaan berikut:
Ebunyi =
- m + mgh ... (2.8)
Untuk menghitung daya bunyi yang dihasilkan oleh pompa dapat digunakan
persamaan sebagai berikut:
P = ... (2.9)
Untuk menghitung Intensitas bunyi dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
I = ... (2.10)
Keterangan :
I = Intensitas bunyi
P = Daya bunyi
A = Luas medium rambat bunyi
Tekanan bunyi dapat dirumuskan sebagai berikut :
p = √ ... 2.11)
Keterangan :
p = Tekanan bunyi
c = Cepat rambat bunyi pada medium
I = Intensitas bunyi
Sound pressure level dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
SPL = 20 Log ... (2.12) [7]
Keterangan :
p = Tekanan bunyi
po = Tekanan bunyi reference
2.2 Kebisingan (Noise)
2.2.1 Suara
Suara didefinisikan yaitu sebagai serangkain gelombang yang merambat
dari suara sumber getar sebagai akibat dari perubahan kerapatan dan juga tekanan
pada udara. Gelombang suara pada fluida kebanyakan dihasilkan melalui
permukaan zat padat yang bergetar di dalam fluida tersebut seperti pada Gambar
2.3.
Gambar 2.3 Gelombang suara pada material.
Pada Gambar 2.3, permukaan benda yang bergetar mengakibatkan fluida
mengakibatkan efek menjauh dari permukaan yang bergetar. Efek ini disebut
dengan gelombang suara, gelombang suara tersebut akan bergerak menjauhi
permukaan yang bergetar dengan kecepatan yang bervariasi bergantung terhadap
material yang dilalui. Untuk gas ideal, kecepatan suara adalah fungsi dari
tempertur absolut.
c = √ ... (2.13)
Dimana:
gc = Fator konversi satuan = 1 kgm/N-s2
= Spesfic heat ratio = cp/cv
= Konstanta gas spesifik = 287 J/kg-K
T = Temperatur absolut ( K )
Suara yang dapat didengar oleh manusia hanya pada rentang frekuensi
tertentu yang dapat menimbulkan respon serta tidak mengganggu fungsi dari indra
pendengaran. Rentang frekuensi yang dapat didengar oleh manusia berkisar antara
20–20.000 Hz. Suara berdasakan frekuensinya dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut:
1. Infrasonik: frekuensi < 20 Hz
2. Audiosonik: frekuensi 20-20.000 Hz
3. Supersonik: frekuensi >20.000 Hz
2.2.2 Kebisingan
Kebisingan atau noise adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan
dapat mengganggu kesehatandan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam
satuan decibel (dB). Seiring berkembangnya waktu, kebanyakan dari mesin mesin
produksi, mesin–mesin transportasi, dan segala sesuatu yang dapat meningkatkan
taraf hidup manusia selalu berdampingan dengan masalah kebisingan. Kebisingan
Sumber noise dapat dikelompokkan dalam tiga kategori:
1. Sumber noise intrinsic yang muncul dari fluktuasi acak di dalam
suatu sistem fisik seperti thermal dan shot noise.
2. Sumber noise buatan manusia seperti motor, switch, elektronika digital.
3. Noise karena gangguan alamiah seperti petir dan bintik matahari.
2.2.3 Jenis–Jenis Kebisingan (Noise)
Noise dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu:
a. Correlated noise: Hubungan antara sinyal dan noise masuk dalam kategori
ini. Karena itu, correlated noise hanya muncul saat ada sinyal.
b. Uncorrelated noise: Noise yang dapat muncul kapanpun, saat terdapat sinyal
maupun tidak ada sinyal. Uncorrelated noise muncul tanpa memperhatikan
adanya sinyal atau tidak.
Noise dalam kategori ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori umum,
yaitu:
1. Eksternal noise: Merupakan noise yang dihasilkan dari luar alat atau sirkuit.
Noise tidak disebabkan oleh komponen alat dalam sistem komunikasi tersebut.
Ada 3 sumber utama noise eksternal yaitu:
a. Atmospheric noise: gangguan elektris yang terjadi secara alami, disebabkan
oleh hal–hal yang berkaitan dengan atmosfer bumi. Noise atmosfer biasanya
disebut juga static electricity. Noise jenis ini bersumber dari kondisi elektris
yang bersifat alami, seperti kilat dan halilintar. Static electricity
berbentuk impuls yang menyebar ke dalam energi sepanjang lebar frekuensi
b. Ekstraterrestrial noise: Noise ini terdiri dari sinyal elektris yang dihasilkan
dari luar atmosfer bumi. Terkadang disebut juga deep-spa ce noise. Noise
ekstra terrestrial bisa disebabkan oleh Milky Way, galaksi yang lain,
Noise ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu solar dan cosmic noise:
1. Solar noise: Solar noise dihasilkan langsung dari panas matahari. Ada
dua bagian solar noise, yaitu saat kondisi dimana intensitas radiasi
konstan dan tinggi, gangguan muncul karena aktivitas sun-spot dan solar
flare-ups. Besar gangguan yang jarang terjadi ini (bersifat sporadis)
bergantung pada aktivitas sun spot mengikuti pola perputaran yang
berulang setiap 11 tahun.
2. Cosmic noise: Cosmic noise didistribusikan secara continue di sepanjang
galaksi. Intensitas noise cenderung kecil karena sumber noise galaksi
terletak lebih jauh dari matahari. Cosmic noise sering juga disebut
black-body noise dan didistribusikan secara merata di seluruh angkasa.
c. Man-made noise: Secara sederhana dapat diartikan sebagai kebisingn
(noise) yang dihasilkan manusia. Sumber utama dari kebisingan (noise) ini
adalah dari mekanisme spark producing, komutator dalam, sistem
pembakaran kendaraan bermotor, alternator, dan juga akibat aktivitas
peralihan alat oleh manusia (switching equipment). Misalnya, setiap saat di
rumah, penghuni sering mematikan dan menyalakan lampu melalui saklar,
dengan begitu otomatis arus listrik dapat tiba-tiba muncul ataupun
terhenti. Tegangan dan arus listrik berubah secara mendadak, perubahan ini
memuat lebar frekuensi yang cukup besar.
Beberapa frekuensi itu memancar/menyebar dari saklar atau listrik rumah,
yang bertindak sebagai miniatur penghantar dan antena. Noise karena
aktivitas manusia ini disebut juga impulse noise, karena bersumber dari
aktivitas on/off yang bersifat mendadak. Spektrum noise cenderung besar
dan lebar frekuensi bias sampai 10 MHz. Kebisingan (Noise) jenis ini lebih
sering terjadi pada daerah metropolitan dan area industri yang padat
penduduknya, karena itu disebut juga industrial noise.
2. Internal noise: Internal noise juga menjadi faktor yang penting dalam sistem
komunikasi. Internal noise adalah gangguan elektris yang dihasilkan alat atau
sirkuit. Noise muncul berasal dari komponen alat dalam sistem komunikasi
a. Thermal noise: Thermal noise ini berhubungan dengan
perpindahan elektron yang cepat dan juga secara acak dalam
alat konduktor akibat digitasi thermal. Perpindahan yang bersifat random ini
pertama kali ditemukan oleh ahli tumbuh-tumbuhan yang bernama Robert
Brown, yang mengamati perpindahan partikel alami dalam penyerbukan biji
padi. Perpindahan random elektron pertama kali dikenal tahun 1927 oleh JB.
Johnson di Bell Telephone Laboratories. Johnson membuktikan bahwa
kekuatan thermal noise proporsional dengan bandwidth dan temperatur
absolut.
Secara matematis, kekuatan noise adalah:
... (2.14)
Dimana:
N = Kekuatan noise (noise power)
K = Boltzmann’s proportionality constant (1.38×10-23 J/K)
T = Temperatur absolute
B = Bandwidth
b. Shot noise: Noise jenis ini muncul karena penyampaian sinyal yang tidak
beraturan pada keluaran (output) alat elektronik yang digunakan, seperti
pada transistor dua kutub. Pada alat elektronik, jumlah partikel pembawa
energi (elektron) yang terbatas menghasilkan fluktuasi pada arus elektrik
konduktor. Shot noise juga bisa terjadi pada alat optik, akibat
keterbatasan foton pada alat optik. Pada shot noise, penyampaian sinyal
tidak bergerak secara kontinu dan beraturan, tapi bergerak berdasarkan garis
edar yang acak. Karena itu, gangguan yang dihasilkan acak dan berlapis
pada sinyal yang ada. Ketika shot noise semakin kuat, suara yang
ditimbulkan noise ini mirip dengan butir logam yang jatuh di atas
genteng timah. Shot noise tidak berlaku pada kawat logam, karena hubungan
antar elektron pada kawat logam dapat menghilangkan fluktuasi acak. Shot
noise disebut juga transistor noise dan saling melengkapi
pada kutub positif dan kutub negatif tabung pesawat vakum (vacuum-tube
amplifier) dan dideskripsikan secara matematis oleh W. Schottky tahun
1918.
c. Transit-time noise: Arus sinyal yang dibawa melintasi sistem masukan dan
keluaran pada alat elektronik, (misalnya dari penyampai (emitter) ke
pengumpul (collector) pada transistor) menghasilkan noise yang tidak
beraturan dan bervariasi. Inilah yang disebut dengan transit-time noise.
Transit-time noise terjadi pada frekuensi tinggi ketika sinyal bergerak
melintasi semikonduktor dan membutuhkan waktu yang cukup banyak
untuk satu perputaran sinyal. Transit time noise pada transistor ditentukan
oleh mobilitas data yang dibawa, bias tegangan, dan konstruksi transistor.
Jika perjalanan data tertunda dengan frekuensi yang tinggi saat perlintasan
semikonduktor, noise akan lebih banyak dibandingkan dengan sinyal
aslinya.
2.2.4 Sinyal Noise
Untuk suatu peristiwa pentransmisian data, sinyal yang diterima akan
berisikan sinyal–sinyal yang ditransmisikan, dimodifikasi oleh berbagai distorsi
yang terjadi melalui sistem transmisi, ditambah sinyal–sinyal tambahan yang tidak
diinginkan yang diselipkan di suatu tempat diantara transmisi dan penerimaan.
Sinyal–sinyal tambahan yang tidak diharapkan tersebut disebut noise. Noise
merupakan faktor utama yang membatasi performansi sistem komunikasi. Secara
Gambar 2.4 Grafik sinyal noise (google.com)
2.2.5 Noise Contour
Sebuah noise contour merupakan distribusi dari sumber kebisingan yang
di gambarkan dalam bentuk garis yang bersambung dan tidak dapat bertemu atau
memotong garis kontur lainnya dan tidak pula dapat bercabang menjadi garis
kontur yang lain. Kontur kebisingan digunakan untuk menentukan
absorber bunyi sebagai bagian dari pengandalian kebisingan. Seperti Gambar 2.5
contoh noise contour. [16]
Gambar 2.5 Contoh Noise contour
2.3Sumber Kebisingan Pompa
Pada pompa sentrifugal, terdapat dua sumber kebisingan, yaitu :
1. Sumber kebisingan mekanikal
Sumber mekanik umum yang dapat menghasilkan noise termasuk
membuat komponen pompa bergetar dikarenakan oleh variasi tekanan yang
dihasilkan oleh cairan atau udara. Impeller atau seal rusak, bantalan yang rusak,
bergetarnya dinding pipa dan rotor tidak seimbang adalah contoh sumber
mekanik.
Pada pompa sentrifugal, instalasi yang tidak tepat pada kopling sering
menyebabkan kebisingan mesin pada 2 kali kecepatan pompa (misalignment).
Jika kecepatan pompa dekat dengan kecepatan kritis lateral, kebisingan dapat
dihasilkan oleh getaran yang tinggi yang dihasilkan dari ketidakseimbangan atau
keausan bantalan, seal, atau impeller. Jika terjadi keausan,itu dapat ditandai
dengan tingkat kebisingan yang tinggi. Suara bising dapat dihasilkan oleh motor
dan pasak poros. Kerusakan elemen ball bearing menghasilkan suara kebisingan
tinggi yang dipengaruhi oleh geometri bearing dan kecepatannya.
2. Sumber kebisingan fluida
Fluktuasi tekanan fluida dihasilkan oleh gerakan cairan. Kebisingan pada
fluida dapat dihasilkan oleh turbulensi, kavitasi, tumbukan air, pemisahan aliran
dan interaksi impeller pada saat memotong air. Jika frekuensi yang dihasilkan
mempengaruhi setiap bagian dari struktur termasuk pipa atau pompa pada vibrasi
mekanikal, maka suara bising akan terpancar ke lingkungan.
Jenis sumber kebisingan yang terjadi umumnya pada pompa sentrifugal.
a. Frekuensi diskrit yang dihasilkan oleh impeller pompa sama dengan
frekuensi kipas, dan kelipatan.
b. Gelombang induksi aliran disebabkan oleh turbulensi seperti restriksi
aliran dan percabangan dalam sistem perpipaan.
d. Aliran air yang terputus-putus disebabkan oleh kavitasi dan tumbukan
air.
Berbagai pola aliran sekunder yang menghasilkan fluktuasi tekanan yang
mungkin terjadi dalam pompa sentrifugal, yaitu :
1. resirkulasi (aliran sekunder)
2. sirkulasi
3. kebocoran
4. Fluktuasi aliran
5. vortisitas
6. turbulensi
7. kavitasi
2.4Parameter Kebisingan
Kebisingan memiliki banyak parameter yang bisa dijadikan sebagai acuan
dalam menentukan skala kebisingan tersebut sebagaimana banyaknya parameter
untuk menentukan bunyi. Namun, parameter yang sering dijadikan acuan dalam
mengukur suatu kebisingan untuk mempersempit pembahasan biasanya di
tentukan oleh parameter berikut:
a. Frekuensi
Gelombang gerak sendiri memiliki banyak kriteria yang dapat dijabarkan
secara terperinci diantaranya adalah frekuensi. Frekuensi didefenisikan
sebagai jumlah getaran ataupun gerakan yang terjadi dalam satu satuan
waktu. Frekuensi dapat di modelkan dengan persamaan berikut:
f = 1/T ... (2.15)
b. Panjang gelombang
Panjang gelombang ( ) dari gelombang suara merupakan parameter yang
sangat penting didalam mencari tau pola dari gelombang suara. jika dilihat
dari gambaran gelombang, maka panjang gelombang adalah jarak antara dua
= ... (2.16)
c. Jumlah Gelombang
Jumlah gelombang merupakan banyaknya gelombang suara yang terjadi
selama perambatan gelombang. Jumlah gelombang dirumuskan sebagai
berikut:
k = = ... (2.17)
d. Sound Pressure
Parameter yang dijadikan sebagai bagian dari gelombang suara adalah
sound pressure dan sound power. Sound presure merupakan fluktuasi dari
tekanan udara. Ketika suatu sumber bunyi menghasilkan bunyi, maka buyi
tersebut akan merambat melalui medium udara yang ada disekitarnya.
Ketika terjadi perambatan, maka terjadi perubahan tekanan atmosfir
beberapa saat. Sesuatu yang merupakan perubahan tekanan udara sebagai
indikasi dari adanya perambatan bunyi inilah yang di sebut dengan sound
pressure.
e. Sound Power
Sedangkan sound power merupakan sejumlah daya yang dapat di ukur
dihasilkan oleh radiasi sumber bunyi yang menyebar disekitar udara. Secara
matemetik, sound power dapat di rumuskan sebagai berikut:
Ws = (4 r2) Imax (watt) ... (2.18)
2.5Tingkat Kebisingan / Sound Pressure Level (SPL)
Untuk mempermudah penentuan nilai kebisingan, maka ada metode yang
digunakan dengan menggunakan sekala level atau tingkat kebisingan suara dalam
satuan decibel (dB) yang dibagi menjadi dua kategori yakni sound pressure level
dan sound power level.
a. Sound Power Level
Lw = 10 log
(dB)... (2.19)
Dimana:
W = Sound power
Wreff = Sound power referensi dengan standar 10-12 watt
b. Sound Pressure Level (SPL)
Hampir setiap pemikiran umum mendefenisikan kata decibel (dB) dengan
mengaitkan terhadap sound pressure level. Hal seperti ini telah menjadi
suatu kesimpulan tersendiri bahwa apabila berbicara tentang skala decibel
berarti merupakan suatu hasil perhitungan dari sound pressure level.
Secara matematis sound pressure level dapat di rumuskan sebagai berikut:
SPL = Lp = 10 log [ ] = 20 log ... (2.20)
Dimana:
P = Tekanan yang terjadi (Prms ) untuk aliran fluida
Preff = Tekanan referensi yang distandarisasi untuk propagasi pada air
Borne = 2x10-5 N/m2 = 20 µPa.
Berikut ini adalah sound level pressure yang dihasilkan berdasarkan
sumbernya seperti pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Contoh SPL berdasarkan sumbernya [17]
Sound Source (Noise) Examples With Distance
Sound Pressure Level (SPL) = dB
Jet aircraft, 50 m away 140
Threshold of pain 130
Threshold of discomfort 120
Disco, 1 m from speaker 100
Diesel truck, 10 m away 90
Kerbside of busy road, 5 m 80
Quite library 40
Average home 50
Quite bedroom at night 30
2.6Prosedur Dasar Mengendalikan Kebisingan
Untuk menentukan perlakuan pengendalian kebisingan yang tepat untuk
permasalahan kebisingan pada impeller terdapat beberapa langkah yang harus
diikuti, yaitu: [4]
1. Pengukuran sumber kebisingan.
Pengukuran dilakukan secara akurat dan tepat untuk mengidentifikasi
distribusi kebisingan yang terjadi. Setelah itu kontrol kebisingan yang
tepat dapat diukur pada setiap sumber yang memungkinkan.
2. Penentuan sasaran penurunan kebisingan
Apabila terdapat beberapa sumber kebisingan maka total output
kebisingan melebihin 1 sumber. Pada saat pengaturan sasaran desain
kebisinganharus dipertimbangkan tingkat pengurangan kebisingan dari
masing-masing sumber sehingga sasaran desain dapat tercapai.
3. Penjelasan kebutuhan penurunan kebisingan
Kebutuhan penurunan kebisingan sangat diperlukan karena terdapat
perbedaan kelebihan kebisingan terhadap sasaran desain penurunan
kebisingan.
4. Aplikasi kontrol kebisingan.
Pemilihan perlakuan penurunan kebisingan untuk membatasi radiasi,
transmisi, dan kebisingan yang dibangkitkan pada beberapa sumber
yang diidentifikasi dan dihitung berdasarkan langkah 1. Semua
perlakuan harus dipilih sehingga efek keseluruhan dapat dikembangkan
menjadi tingkat sasaran desain penurunan kebisingan seperti yang
dijelaskan pada langkah 2, dalam kondisi biaya yang sedikit, tanpa
2.7Simulasi ANSYS
ANSYS adalah sebuah software analisis elemen hingga dengan kemampuan
menganalisa dengan cakupan yang luas untuk berbagai jenis masalah (Tim
Langlais, 1999). ANSYS mampu memecahkan persamaan diferensial dengan cara
memecahnya menjadi elemen-elemen yang lebih kecil. Pada awalnya program ini
bernama STASYS (Structural Analysis System), kemudian berganti nama menjadi
ANSYS yang ditemukan pertama kali oleh Dr. John Swanson pada tahun 1970.
ANSYS merupakan tujuan utama dari paket permodelan elemen hingga
untuk secara numerik memecahkan masalah mekanis yang berbagai macam.
Masalah yang ada termasuk analisa struktur statis dan dinamis (baik linear dan
non-linear), distribusi panas dan masalah cairan, begitu juga dengan ilmu bunyi
dan masalah elektromagnetik. Teknologi ANSYS mekanis mempersatukan
struktur dan material yang bersifat non-linear. ANSYS multiphysic juga mengatasi
masalah panas, struktur, elektromagnetik, dan ilmu bunyi. Program ANSYS dapat
digunakan dalam teknik sipil, teknik listrik, fisika dan kimia. [16]
2.7.1 Meshing
Mesh merupakan pembagian objek menjadi bagian bagian yang lebih
kecil. Semakin kecil meshing yang dibuat maka hasil perhitungan akan semakin
teliti namun membutuhkan daya komputasi yang besar. Selain melakukan
meshing, pada tahap ini juga akan dilakukan “pemberian nama” pada model yang
akan disimulasi.
Berikut ini akan ditunjukkan bagaimana melakukan meshing di Ansys
Gambar 2.6 Tampilan Meshing Pada Ansys (Dokumentasi)
2.7.2 Aplikasi ANSYS Dalam Akustik
Akustik adalah studi tentang generasi, propagasi, penyerapan dan refleksi
gelombang tekanan suara dalam media cairan. Aplikasi untuk akustik adalah
sebagai berikut:
1. Sonar.
2. Desain ruang konser, di mana pemerataan tekanan suara diinginkan.
3. Minimisasi kebisingan pada mesin.
4. Pembatalan kebisingan.
5. Akustik bawah air.
6. Desain speaker (Gambar 2.7), rumah speaker, filter akustik, muffler, dan
banyak perangkat sejenis lainnya.
Gambar 2.7 Simulasi akustik pada speaker
(AACTx_R150_Workshops3 - Audio Speaker And Plate)
2.7.3 Acoustic ACT (Application Customization Toolkit) Extension
Acoustic ACT Extension adalah fitur tambahan dari Ansys yang dapat
memaparkan fitur-fitur akustik yang cukup lengkap. Fitur-fitur Ansys Acoustic
ACT Extension yaitu:
1. Menentukan sifat-sifat akustik.
2. Menentukan kondisi batas dan beban akustik.
3. Menentukan hasil proses akustik.
Pada analisis akustik yang tersedia di ANSYS, biasanya melibatkan
pemodelan media cairan dan struktur sekitarnya. Yang sering menjadi perhatian
pada analisis akustik distribusi tekanan pada cairan pada frekuensi yang berbeda,
gradien tekanan, kecepatan partikel, SPL (sound pressure level), serta hamburan,
difraksi, transmisi, radiasi, redaman, dan dispersi gelombang akustik.
Acoustic ACT dapat digunakan untuk melakukan simulasi sensor parkir
mobil yang mendeteksi benda-benda di sekitar mobil. Sensor ini bekerja dengan
menggunakan gelombang ultrasonik dan gema yang dihasilkannya. Simulasi
Gambar 2.8 Simulasi sensor parkir mobil