i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEMISKINAN DI EKS KARISIDENAN SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 padaJurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
OLEH :
ERLINA SARASWATI B300150087
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019
ii i
1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI EKS KARISIDENAN SURAKARTA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis variabel PDRB, Jumlah Penduduk, Konsumsi Masyarakat, Inflasi Dan Tingkat Pengangguran Terbuka Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Eks Karisidenan Surakarta Tahun 2011-2017. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis Data Panel dengan objek observasi Kabupaten/Kota di Eks-karisidenan Surakarta tahun 2011-2017 dengan bantuan aplikasi program eviews. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan hasil analisa Uji Chow dan Uji Hausman model terbaik yang terpilih adalah Random Effect Model (REM). Berdasarkan hasil uji validitas pengaruh (uji t) pada tingkat signifikansi (α) sebesar 0,10 variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan adalah variabel Jumlah Penduduk Dan Tingkat Pengangguran Terbuka. Sedangkan variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan adalah variabel PDRB dan Inflasi. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap Tingkat Kemiskinan adalah variabel Konsumsi Masyarakat.
Kata kunci : Jumlah Penduduk Miskin, Eks-Karisidenan Surakarta, Konsumsi Masyarakat, Data Panel.
Abstract
This study aims to analyze the GDP variables, Population, Community Consumption, Inflation and the Open Unemployment Rate for the Number of Poor Population in Ex Surakarta Karisidenan in 2011-2017. The analytical method in this study uses Panel Data analysis with Regency / City observation objects in the Ex-karisidenan Surakarta in 2011-2017 with the help of program application eviews. The data used in this study are secondary data obtained from the Badan Pusat Stat (BPS). Based on the results of the Chow Test and Hausman Test the best model chosen was Random Effect Model (REM). Based on the results of the validity test of the effect (t test) at the level of significance (α) of 0.10 variables that have a positive and significant effect on the Poverty Level are the variables of Population and Open Unemployment Rate. While the variables that have a negative and significant effect on the Poverty Level are GDP and Inflation variables. While variables that do not affect the Poverty Level are the variables of Community Consumption.
Keywords: Poverty, Eks-Karisidenan Surakarta, Consumption, Data Panel. 1. PENDAHULUAN
Pembangunan adalah tujuan dari suatu negara, dimana negara tersebut semakin maju ketika ada peningkatan pada pembangunannya (Zuhdiyaty,
2
2017). Pembangunan merupakan suatu proses untuk perubahan menuju kearah yang lebih baik dan terus menerus untuk mencapai tujuan yakni mewujudkan masyarakat Indonesia yang berkeadilan, berdaya saing, maju, dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan nasional adalah laju penurunan jumlah penduduk miskin. Efektivitas dalam menurunkan jumlah penduduk miskin merupakan pertumbuhan utama dalam memilih strategi atau instrumen pembangunan. Hal ini berarti salah satu kriteria utama pemilihan sektor titik berat atau sector andalan pembangunan nasional adalah efektivitas dalam penurunan jumlah penduduk miskin (Azizah, Elda Wahyu;Sudarti; dan Hendra Kusuma, 2018).
Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan (Badan Pusat Statistik, 2018) .
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator
untuk mengetahui kinerja pembangunan khususnya pembangunan
perekonomian daerah. PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk menciptakan nilai tambah, dengan demikian ketersediaan sember daya, baik yang bersifat fisik maupun non fisik, merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan besaran PDRB yang dihasilkan (Masniadi, Rudi;Ika Fitriyani; dan Selvia Oktaviani, 2017).
Kemampuan seseorang dalam kegiatan konsumsi akan selalu dikaitkan dengan kemampuan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan hidup atau tingkat kesejahteraan. Makin besar pengeluaran untuk konsumsi barang dan jasa, maka makin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga tersebut. Seiring dengan berkembangnya jaman, telah terjadi pergeseran dalam perilaku konsumsi di masyarakat. Pergeseran pola pengeluaran konsumsi rumah tangga dari makanan ke non makanan dapat dijadikan indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan anggapan bahwa setelah kebutuhan makanan terpenuhi,
3
kelebihan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi non makanan (Abdillah, John Jaya; Vincent Hadi Wiyono, Bhimo Rizky Samudro, 2019). Pada tiap tahunnya jumlah penduduk dalam suatu tempat/daerah akan bertambah tergantung dari jumlah kelahiran. Jumlah penduduk akan menjadi masalah bagi pemerintah jika tidak bisa dikendalikan, karena jika jumlah penduduk tiap tahun makin bertambah maka akan menyebabkan angka kemiskinan juga tinggi. Pertumbuhan penduduk bisa mengurangi angka kemiskinan tergantung dari masyarakat mendapatkan pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhannya (Azizah, Elda Wahyu;Sudarti; dan Hendra Kusuma, 2018)
Faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah pengangguran dimana salah satu unsur yang menentukan kemakmuran suatu masyarakat adalah tingkat pendapatan, Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila kondisi tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) dapat terwujud (Agustina, Eka; Mohd Nur Syechalad; dan Abubakar Hamzah, 2018).
Di dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana pengaruh variabel PDRB, Jumlah Penduduk, Konsumsi Masyarakat, Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Tingkat kemiskinan di Eks Karisidenan Surakarta tahun 2011-2017.
1.1 Hipotesis
Hipotesis untuk penelitian ini dapat diajukan sebagai berikut:
a. Diduga Jumlah Penduduk, Inflasi,Tingkat Pengangguran Terbuka
berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan di Eks-Karesidenan Surakarta tahun 2011-2017.
b. Diduga PDRB, Konsumsi Masyarakat berpengaruh negatif terhadap
tingkat kemiskinan di Eks-Karesidenan Surakarta tahun 2011-2017. 2. METODE
Objek penelitian ini adalah tingkat kemiskinan dengan data yang digunakan adalah jumlah penduduk miskin dalam jiwa. Penelitian ini bertujuan
4
menganalisis tingkat kemiskinan di Eks Karisidenan Surakarta dan menganalisis pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Jumlah Penduduk, Konsumsi Masyarakat, Inflasi,Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Tingkat Kemiskinan di Eks Karisidenan Surakarta.
2.1 Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan disajikan dalam tabel 1 : Tabel 1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Satuan Sumber Notasi
Kemiskinan Jumlah Penduduk
Miskin Yang Berada
Di Bawah Garis
Kemiskinan
Jiwa BPS, “Data Dan
Informasi Kemiskinan” Y PDRB Produk Domestik Regional Bruto Rupiah, Menurut Harga Konstan 2010 BPS, “PDRB Propinsi Di Indonesia Berdasarkan Lapangan Usaha” X1 Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Jiwa Bps, “Statistik
Kependudukan” X2 Konsumsi Masyarakat Pengeluaran Per Kapita Rupiah BPS,”Pola Pendapatan dan Pemerataan Konsumsi Penduduk Jawa Tengah” X3
Inflasi Tingkat Inflasi
(Year-On- Year) Persen (%) BPS,“Berita Resmi Statistik” X4 Tingkat Pengangguran Terbuka Perbandingan Jumlah Penduduk Dengan Jumlah Penduduk Yang Menganggur Jiwa Bps, “Statistik Kependudukan” X5
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil estimasi Regresi Data Panel dengan pendekatan Pooled Ordinary Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM) dapat dilihat pada Tabel 2
5 Tabel 2 Hasil Regresi Data
Variabel Koefisien Regresi
PLS FEM REM LOG(PDRB) 0.155831 -0.428719 -0.491837 LOG(JP) 1.331313 0.432766 1.013050 LOG(KONSUMSI) -0.296603 -0.063495 -0.056136 INFLASI -0.006660 -0.006070 -0.006159 TPT 0.034792 0.006448 0.007528 C -12.24744 6.853796 -0.115293 R2 0.850449 0.997015 0.896659 Adj. 0.833060 0.996128 0.884643 F-statistik 48.90556 1123.613 74.61988 Prob F-Statistik 0.000000 0.000000 0.000000 Sumber: BPS, diolah.
3.1 Pemilihan Model Estimasi Terbaik
3.1.1 Uji chow
Uji chow merupakan pengujian yang digunakan untuk melihat manakah model yang terbaik antara model PLS dengan model FEM. Hasil pengolahan uji chow dapat dilihat di Tabel 3
Tabel 3
Hasil Estimasi Data Panel dengan Uji Chow
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 302.823750 (6,37) 0.0000
6
Dari Tabel 2 dapat terlihat nilai p-value atau probabilitas F test sebesar 0,0000 < 0,05 dan Chi-Square sebesar 0,0000 < 0,05. Kesimpulan H ditolak, maka model mengikuti Fixed Effect Model (FEM).
3.1.2 Uji Hausman
Uji hausman merupakan pengujian yang digunakan untuk melihat manakah model yang terbaik antara model FEM denga model REM. Hasil pengolahan Uji Hausman dapat dilihat pada Tabel 4
Tabel 4
Hasil Estimasi Data Panel dengan Hausman
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 6.186206 5 0.2885
Dari Tabel 4 terlihat nilai p-value atau probabilitas dari Chi-Square atau Cross section random sebesar 0.2885 > 0,01 . H0 diterima maka model mengikuti Random Effect Model (REM)
3.2 Hasil Uji Hipotesis
3.2.1 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 5
Uji Koefisien Determinasi
Rsquared Adjusted R Square
0.896659 0.884643
Dari hasil pengujian pada Tabel 3-4 dapat dilihat bahwa nilai R square 0.896659 artinya 89,6659 % Variasi Tingkat kemiskinan dapat dijelaskan oleh Variasi variabel PDRB, Jumlah Penduduk, konsumsi Masyarakat, Inflasi, dan Tingkat Pengangguran Terbuka Sedangkan sisanya 0,103341 atau 10,2241 % diterangkan oleh Variasi model yang lain.
3.2.2 Uji Eksistensi Model (Uji F)
Tabel 6 Hasil Uji F
Fhitung Sig.
7
Berdasarkan uji f pada Tabel 6 diperoleh hasil pengujian F hitung sebesar 74.61988 dengan tingkat signifikan 0,000. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa nilai signifikansi F-Statistik 0,000 > 0,01 maka Hₒ ditolak artinya variabel PDRB, Jumlah Penduduk, konsumsi Masyarakat, Inflasi, dan Tingkat pengangguran Terbuka secara bersama-sama berpengaruh terhadap Tingkat kemiskinan
3.2.3 Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen Model Terpilih (Uji t)
Tabel 7
Hasil Uji Validitas Pengaruh Variabel Independen
Variabel t sig. t kriteria kesimpulan
PDRB -4.862711 0.0000 < 0,01 signifikan pada α = 0,01 Jumlah Penduduk 4.356263 0.0001 < 0,01 signifikan pada α = 0,01 Konsumsi Masyarakat -0.997393 0.3242 ≥ 0,10 tidak memiliki pengaruh signifikan pada tingkat α sampai dengan 10 %
Inflasi -4.347644 0.0001 < 0,01 signifikan pada α =
0,01 Tingkat Pengangguran Terbuka 1.719718 0.0927 < 0,10 signifikan pada α = 0,10 Sumber: Data Olahan, 2019.
4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Hasil dari uji model menggunakan uji Chow dapat menunjukkan bahwa model FEM lebih tepat digunakan dalam penelitian ini daripada model PLS, dan pengujian model dengan Uji Hausman menunjukkan bahwa model REM adalah model yang paling tepat digunakan dibandingkan
8
model FEM. Maka dari pemilihan model yang paling tepat diipilih dalam penelitian ini adalah Random Effect Model (REM)
b. Berdasarkan uji validitas pengaruh (uji t) pada signifikansi (α) sampai dengan α 0,10. Variabel yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah variabel PDRB, Jumlah Penduduk, Inflasi, dan Tingkat Pengangguran Terbuka. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah Konsumsi Masyarakat.
4.2 Saran
Di penelitian selanjutnya mengenai tingkat kemiskinan serta faktor-faktor yang mempengaruhi kedepannya bisa menambahkan variable-varibel lain yang dapat memperkuat dampak-dampak yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan serta untuk mengetahui lebih banyak lagi solusi-solusi untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A, Ni Made Myanti Astrini; Ida Bagus Putu Purbadharmaja. (2013). Pengaruh Pdrb, Pendidikan Dan Pengangguran Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ep Unud , 384-392.
Abdillah, John Jaya; Vincent Hadi Wiyono, Bhimo Rizky Samudro. (2019). Analisis Pola Konsumsi Dan Kemiskinan Di Jawa Tengah. Research Fair Unisri 2019, 132-138.
Agustina, Eka; Mohd Nur Syechalad; Dan Abubakar Hamzah. (2018). Pengaruh Jumlah Penduduk, Tingkat Pengangguran Dan Tingkat Pendidikan
Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi
Darussalam, 265-283.
Amalia, Nurisqi;Anisa Nurpita Dan Rina Oktavia. (2018). Human Development
Index,Unployment And Poverty In Papua Provinc2, 2010-2015. Jurnal
Ekonomi Pembangunan, 25-34.
Azizah, Elda Wahyu;Sudarti, Dan Hendra Kusuma. (2018). Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 167-180.
Azizah, Elda Wahyu;Sudarti; Dan Hendra Kusuma. (2018). Pengaruh Pendidikan, Pendapatan Perkapita Dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Ekonomi, 167-180.
9
Badan Pusat Statistik. (2018). Sosial Dan Kependudukan Dalam Kemiskinan. Jawa Tengah: Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.
Budhi, M. K. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengentasan Kemiskinan Di Bali : Analisis Fem Data Panel. Jurnal Ekonomi Kuantitif Terapan, 1-6.
Dewi, Hilda Rosdian Dan Dwi Endah Kusrini. (2014). Peramalan Jumlah Kepemilikan Sepeda Motor Dan Penjualan Sepeda Motor Di Jawa Timur. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, D332-337.
Dp, M. K. (2017). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan Di Kabupaten Musi Banyuasin (Studikasus Di Kecamatan Sungai Lilin). Jurnal Ilmiah Ekonomi Global Masa Kini, 16-20.
Endrayani, Ni Ketut Eni Dan Made Heny Urmila Dewi. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 63-88. Endrayani, Ni Ketut Eni; Dan Made Heny Urmila Dewi. (2016). Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana, 63-88. Indradewa, I Gusti Agung; Dan Ketut Suardhika Natha. (2015). Pengaruh Inflasi,
Pdrb, Dan Upah Minimum Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ep Unud, 923-950.
Isa, Dewi Purnama;Muhammad Amir Arham; Dan Sri Indriyani S.Dai. (2019). Effect Of Capital Expenditure, Development Index And Unemployment On Poverty In Gorontalo Province. Jambura Equilibrium Journal, 23-30. Jonaidi, A. (2012). Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Di
Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 140-164.
Latuconsina, Z. M. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Malang Berbasis Pendekatan
Perwilayahan Dan Regresi Panel. Journal Of Regional And Rural
Development Planning, 202-216.
Mahendra, A. (2016). Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Perkapita, Inflasi Dan Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin
Di Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan,
123-148.
Masniadi, Rudi;Ika Fitriyani; Dan Selvia Oktaviani. (2017). Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto (Pdrb) Dan Pengangguran Terhadap
Jumlah Penduduk Miskin Di Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ekonomi
10
Maulidah, Fadlillah; Dan Ady Soejoto. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Dan Konsumsi Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di
Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan,
227-240.
Melliana, Ayunanda Dan Ismaini Zain. (2013). Analisis Statistika Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Dengan Menggunakan Regresi Panel. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, 237-342.
Mustika, C. (2011). Pengaruh Pdb Dan Jumlah Penduduk Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Periode 1990-2008. Jurnal Paradigma Ekonomika, 12-23. Oduwole, & Adebowale, T. (2015). Youth Unemployment And Poverty In
Nigeria. International Journal Of Sociology And Anthropology Research,
23-39.
Pangastuti, Y. (2015). Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan
Tenaga Kerja Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012. Economics
Development Journal Analysis, 224-234.
Pratama, Y. C. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Di Indonesia. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 210-223.
Putra, I. K., & Arka, D. S. (2018). Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka, Kesempatan Kerja, Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan Pada Kabupaten Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ep Unud, 416-444.
Putra, Komang Agus Adi; Dan Sudarsana Arka. (2018). Analisis Pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka, Kesempatan Kerja, Dan Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat Kemiskinan Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal Ep Unud, 7[3]: 444 Issn: 2303-0178, 416-444.
Ringim, K. J., & Shuaib, S. N. (2017). Influence Of Social Capital On Consumption Per Capita Income And Poverty Alleviation In. Mediterranean Journal Of Social Sciences, 35-43.
Rusdati & Lesta Karolina Sebayang. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Economia, 1-9. Saleh, S. (2002). Faktor-Faktor Penentu Tingkat Kemiskinan Regional Di
Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 87-102.
Saputro, A. E. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Secara
Makro Di Lima Belas Provinsi Tahun 2007. Jurnal Organisasi Dan
11
Shkumbin , M., & Badivuku-Pantina, M. (2017). The Effect Of Economic Growth
In Relation To Unemployment. Journal Of Economics And Economic
Education Research, 1-8.
Silastri, N. (2017). Pengaruh Jumlah Penduduk Dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (Pdrb) Terhadap Kemiskinan Di Kabupaten Kuantan Singingi. Jom Fekon, 105-117.
Siregar, Hermanto Dan Dwi Wahyuniarti. (2007). Dampak Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin.
Pustaka.Blog.Mb.Ipb.Ac.Id, 23-40.
Sirilius , S. (2012). Determinan Faktor Sosial Dan Ekonomi. Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 13, Nomor 1, Juni 2012, Hlm.62-78, 62-78.
Sriyana, J. (2015). Fiscal Capacity And Poverty Alleviation: A Panel Data. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 16 (1), Juni 2015, 1-10, 1-10.
Suryawati, C. (2005). Memahami Kemiskinan Secara Multidimensional. Jmpk , 1-9.
Susanti, S. (2013). Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, Pengangguran Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Kemiskinan Di Jawa Barat. Jurnal Matematika Integratif, 1-18.
Utomo, A. P. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan Secara
Makro Di Lima Belas Provinsi Tahun 2007. Jurnal Organisasi Dan
Manajemen , 89-100.
Wahyudi, Dicky; Tri Wahyu Rejekingsih. (2013). Analisis Kemiskinan Di Jawa Tengah. Diponegoro Journal Of Economics, 1-15.
Widodo, Adi;Waridin; Dan Johanna Maria K. (2011). Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dan Kesehatan Terhadap Pengentasan Kemiskinan Melalui Peningkatan Pembangunan Manusia Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Dinamika Ekonomi Pembangunan, 25-42. Wirawan, I. T., & Arka, S. (2015). Analisis Pengaruh Pendidikan,Pdrb Per Kapita
Dan Tingkat Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Bali. E-Jurnal Ep Unud, 546-560.
Yuliani, T. (2018). Analisis Tingkat Kemiskinan Di Kabupaten/Kota Kalimantan Timur Tahun 2008-2015. Jurnal Edueco Universitas Balikpapan, 8-17. Zuhdiyaty, N. (2017). Analisis Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kemiskinan
Di Indonesia Selama Lima Tahun Terakhir (Studi Kasus Pada 33 Provinsi). Jibeka, 27-31.