• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Konfigurasi Aliran Dan Tekanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Konfigurasi Aliran Dan Tekanan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengendalian Proses merupakan bagia tak terpisahkan dalam ilmu teknik kimia. Dalam industry kimia pengendalian proses diperlukan untuk menjaga agar proses berlangsung sesuai dengan keadaan yang dikehendaki. Unit-unit yang dibahas secara teori dan unit yang terpasang pada perlatan biasanya memiliki kerumitan yang berbeda. pengetahuan tentang unit-unit yang ada pada pengendalian proses, baik secara teoritis maupun pad alat diperlukan. Pengetahuan ini menyangkut identifikasi, fungsinya, serta variable-variabel atau sinyal-sinyal yang terkait dengan masing-masing unit.

1.2 Tujuan

a. Melakukan identifikasi unit-unit/elemen-elemen pengendalian proses.

b. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian proses. c. Melakukan identifikasi variable-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses dan media

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Variabel-variabel dalam Sistem Pengendalian

Sistem proses adalah rangkaian operasi yamg melakukan konversi material secara fisika-kimia sehingga material yang dihasilkan memiliki “keadaan” yang lebih bermanfaat. Keadaan itu dapat berupa besaran fisik atau kimia, seperti suhu (T), tekanan (P), laju alir (F), tinggi permukaan cairan (L), komposisi, pH dan lain sebaginya. Peranan pengendali proses pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan proses agar berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Jenis-jenis variabel yang berperan dalam sistem pengendalian adalah:

1 Process Variable (PV) adalah besaran fisik atau kimia yang menunjukan keadaan sistem proses yang dikendalikan agar nilainya tetap atau berubah mengikuti alur tertentu (variabel terkendali).

2 Manipulited Variable (MV) adalah variabel yang digunakan untuk melakukan koreksi atau mengendalikan PV (variabel pengendali).

3 Set Point (SP) adalah nilai variabel proses yang diinginkan (nilai acuan).

4 Gangguan (W) adalah variabel masukan yang dapat mempengaruhi nilai PV tetapi tidak digunakan untuk mengendalikan.

5 Variabel keluaran tak terkendali adalah variabel yang menunjukan keadaan sistem proses tetapi tidak dikendalikan secara langsung.

Pengendali proses adalah bagian dari pengendali automatik yang diterapkan dibidang teknologi proses untuk menjaga kondisi proses agar sesuai dengan yang diinginkan. Seluruh komponen yang terlibat dalam pengendalian proses disebut sistem pengendalian atau sistem kontrol.

2.2 Langkah-Langkah dalam Pengendalian Proses

Langkah-langkah pengendalian proses adalah sebagai berikut : 1 Mengukur, artinya mengamati nilai variabel terukur.

2 Membandingkan, artinya hasil pengukuran atau pengamatan variabel proses (nilai terukur) dibandingkan dengan nilai acuan (set point).

(3)

3 Mengevaluasi, artinya perbedaan antara nilai terukur dengan nilai acuan dievaluasi untuk menentukan langkah atau cara melakukan koreksi atas kesalahan itu.

4 Mengoreksi, artinya tahap ini bertugas melakukan koreksi variabel proses, agar perbedaan dengan variabel terukur dan nilai acuan tidak ada atau sekecil mungkin.

Untuk melaksanakan langkah-langkah pengendalian tersebut diperlukan instrumentasi sebagai berikut:

1 Unit proses. Unit tempat berlangsungnya proses yang akan dikendalikan. Variabel yang akan dikendalikan dalam unit ini disebut dengan variabel proses terkendali (process variable disingkat PV), variabel yang dikendalikan (controlled variable), atau variabel terukur (measured varable).

2 Unit pengukuran (measurement unit). Unit yang berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV). Hasil pengukuran unit ini kemudian dikirimkan ke unit kendali. Unit pengukuran terdiri atas sensor saja atau sensor dan transmitter.

a Sensor :

Elemen perasa (sensing element) yang langsung merasakan variabel proses. Sensor merupakan perangkat paling ujung dari sistem/unit pengukuran dalam sistem pengendalian. Contoh yang biasa dipakai adalah, themokopel, orificemeter, venturimeter dan sensor elektromagnetik.

b Transmiter atau transduser :

Bagian yang menghitung variabel proses dan mengubah sinyal dari sensor menjadi sinyal standar menghasilkan sinyal proporsional, seperti :

1. DC voltage 0 – 5 volt. 2. DC Current 4 – 20 mA 3. Pressure 3 – 15 psi

3 Unit kendali (controlling unit). Unit ini merupakan otak dari sistem pengendalian proses. Unit kendali menerima sinyal dari unit pengukuran dan membandingkan hasil pengukuran dari variabel proses (PV) untuk kemudian mengambil keputusan dan memberikan perintah kepada unit kendali akhir untuk melakukan tindakan tertentu.

4 Unit kendali akhir (final control unit). Unit ini merupakan unit yang akan melakukan tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah dari unit kendali. Unit pengendali akhir terdiri atas :

(4)

a Actuator atau Servo motor : elemen power atau bergerak elemen pengendali akhir. Elemen ini menerima sinyal yang dihasilkan oleh controller dan mengubah segalanya kedalam action proporsional ke sinyal penerima.

b Elemen kendali akhir (final controll element) : bagian akhir dari pengendali yang befungsi untuk mengubah measurment variable dengan cara memanipulasi besarnya MV yang diperintahkan oleh controll. Contoh paling umum dari element kendali akhir adalh control valve (pipa kendali).

5 Unit pengubah (transducer). Unit ini mengubah informasi dalam besaran mekanik menjadi elektrik atau sebaliknya. Pengubah yang umum adalah I/P (arus listrik ke tekanan udara) atau P/I (tekanan udara ke arus listrik).

(5)

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Modul ini menggunakan semua peralatan yang ada pada laboratorium pengendalian proses. Alat yang digunakan adalah, sebagai berikut :

 Seperangkat alat pengendalian Level  Seperangkat alat pengendalian tekanan

3.2 Prosedur Percobaan

Percobaan modul konfigurasi pengendalian yang berupa identifikasi unit dan variable pengendalian proses dilaksanakan dengan prosedur, sebagai berikut :

 Penentuan peralatan yang terdapat system pengendalian proses yang akan diidentifikasi yaitu pengendali level dan tekanan

 Identifikasi semua unit/elemen serta variable/sinyal dalam peralatan tersebut  Penelusuran sinyal-sinyal yang menghubungkan antar unit/elemen

(6)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengendalian Aliran 4.1.1 Alat pengendalian aliran

(7)

Gambar 4.1.1.2 Alat Pengendali aliran di laboratorium

(8)

4.1.3 Tabulasi Alat Pengendali Aliran

No. Unit Nama

Alat Sfesifikasi Gambar

Sinyal masuk Sinyal Keluar

Variabel Besaran Variabel Besaran

1. Proses Pipa Didacta Italia MV Aliran umpan

masuk PV Laju alir 2. Pengukuran Flow Sensor

transmitter (flowmeter)

15 – 150 ltr/h Didacta Italia

(9)

Turbin meter 3-15 psi PC, Elec.Reg, manual +5v, +12v, -12v PV Flow Sinyal

Pengukuran Arus standar (4-20 mA)

3. Kendali Flow Regulation Control Cod

Sinyal Pengukuran

Arus standar

(4-20 mA) Sinyal Kendali Sinyal elektrik

4. Pengubah (Transduser) I/P Tranducer Model sex 21 A4 T4 t.amb 80oC/T5 t.amb -55 oC L.eq = 0 ; C.eq = 0 Vmax.in.28v; Lmax.215 mA; Pmax.in.0,42w 4-20mAv 20-100 kPA

Air supplay 140 kPA SPRIAD-ITALYA

Sinyal

Kendali Sinyal elektrik

Sinyal Kendali

Sinyal pneumatik

(10)

5. Kendali akhir Control valve CuSn 5 ZnPb 6

Sinyal kendali

Sinyal

pneumatik MV Laju alir masuk

4.1.4 Diagram Pengendalian Aliran

Sinyal elektrik (0-5 volt) Sinyal Pneumatik (3-15 psi) Set Point

Manipulated Variabel (Laju Alir)

Arus (4-20 mA)

Variabel Proses (Laju Alir) Unit Kendali Akhir

Unit Pengubah Sinyal Unit Kendali Gangguan (Tekanan) Unit Proses (Pipa) Unit Pengukuran

(11)

4.2 Pengendalian Tekanan

4.2.1 Alat Pengendalian Tekanan

Gambar 4.2.1.1 Skema pada alat pengendalian tekanan Gambar 4.2.1.2 Seperangkat Pengendali Tekanan di laboratorium

(12)

4.2.3 Tabulasi Alat Pengendalian Tekanan No . Unit Nama Alat Spesifikasi / Kapasitas Gambar

Sinyal Masuk Sinyal Keluar Variabel Jenis

Sinyal Variabel

Jenis Sinyal

(13)

1. Unit Proses Pipa PCT-10 Manipulate d Variable (MV) Laju alir udara (Sinyal Pneumatik ) Process Variable (PV) Laju alir udara (Sinyal Pneumatik ) 2. Unit Pengukuran - Sensor - Transmitter Tabung Orifice P/I Transduse r Serial Numb. 2877/2 Process Variable (PV) Laju alir udara (Sinyal Pneumatik ) Sinyal Pengukuran Sinyal Elektrik

3. Unit Kendali PCT-10 Armfield Sinyal

Pengukuran Sinyal Elektrik Sinyal Kendali Sinyal Elektrik

(14)

4. Unit Pengubah Sinyal (Transduser) I/P Converter Tipe 100x input 4-20mA output 0,2-1 bar inlet 1,4-8 bar Sinyal Kendali Sinyal Elektrik Sinyal Kendali Sinyal Pneumatik 5. Unit Kendali Akhir Control Valve Type ¼ SCR No. 172310 Act. A.T.C Signal 3-15 psia Trim H LIN Sinyal Kendali Sinyal Pneumatik Manipulate d Variable (MV) Laju alir udara (Sinyal Pneumatik )

4.2.4 Diagram Pengendalian Tekanan

Gangguan (Kehilangan Tekanan & laju udara

(15)

Unit Pengukuran (orificemeter dan pressure

transducer regulator)

Unit Proses (Pipa) Tekanan Udara Masuk (MV) Unit Kendali Akhir

(Katup Kendali) Sinyal Pneumatik (3-5 psi)

Unit Pengubah Sinyal (Transduser (I/P)) Unit Kendali (Pressure Control)

Sinyal Elektrik (0-5 volt) Tekanan udara

keluar (PV)

Arus (4-20 mA) Set Point

(16)
(17)

BAB V SIMPULAN

5.1 Simpulan

Pengendalian proses adalah sebuah upaya untuk membuat nilai variable proses mendekati atau stabil terhadap setpoint. Dalam pengendalian proses terdapat berbagai macam unit dengan fungsi yang berbeda-beda. Elemen yang akan dikendalikan terdapat pada sebuah unit bernama unit proses. Selain unit proses, dalam pengendalian proses juga terdapat unit pengukuran, unit kendali, serta unit kendali akhir. Unit pengukuran adalah unit yang membandingkan nilai variable proses dengan setpoint. Unit ini akan mengirimkan sinyal kepada unit kendali. Unit kendali akan mengubah sinyal pengukuran menjadi arus listrik. Kemudian, arus listrik dialirkan ke transduser untuk diubah menjadi sinyal pneumatic. Sinyal pneumatic adalah sinyal yang digunakan untuk menggerakan unit kendali akhir sesuai perintah unit kendali. Dengan begitu, nilai variable proses akan mendekati atau stabil terhadap setpoint.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen. Jobsheet Praktikum Pengendalian Proses. Pengendalian Tekanan. Teknik Kimia Polban.

Gambar

Gambar 4.1.1.1 Skema alat pengendali aliran
Gambar 4.1.1.2 Alat Pengendali aliran di laboratorium
Gambar 4.2.1.1 Skema pada alat pengendalian tekanan

Referensi

Dokumen terkait

kecukupan protein < 80%) mempunyai risiko 20 kali lebih besar untuk mengalami penurunan skor Z BB/TB dibandingkan dengan pasien anak yang mempunyai asupan protein

Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran individual berbantuan modul dan siswa.. yang diajar dengan

Sebagai pedoman untuk melaksanakan tugas audit tersebut, telah dikeluarkan Putusan Inspektur Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Nomor : Kep.315/B/U.KP.2007 tanggal 5

Keadaan tersebut dijadikan sebagai dasar pemikiran untuk penulisan skripsi tentang “Alat Evaluasi Pembelajaran Pembuatan Pola Peplum Pada Busana Pesta Wanita ”

Dari skor postes dapat dilihat rata-rata data skor postes siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan rata-rata data postes siswa kelas kontrol sehingga dapat

Filsafat Pendidikan Pancasila harus diimplementasikan secara nyata dan konsisten agar pembangunan manusia Indonesia sebagaimana yang diamanatkan dalam cita-cita

yang memiliki '' klien 'global', perlu mengembangkan struktur yang memungkinkan jangkauan global dan pada saat yang sama memungkinkan perusahaan untuk tetap '' dekat ''

Mendorong perkembangan kualitas komunikasi yang diwakili masyarakat Dari karakter tersebut tampak bahwa derajat komunikator dengan komunikan berada dalam posisi