SISTEM LINIER
Oleh :
ISYARAT
dan SISTEM
DIGITAL
Materi Kuliah
Pengenalan sinyal dan sistem: klasifikasi
dan LTI, Dasar, manipulasi sinyal,
Continuous time signal, Discrete time
signal, Convolution, Impulse response,
Frequency response, Transfer function,
Fourier series, Fourier transform, Laplace
transform, Z transform
KONTRAK PEMBELAJARAN
UAS
: 35%
UTS
: 35%
TUGAS
: 20%
KEHADIRAN: 10%
KEHADIRAN 0 NILAI MAKS D
SEMUA KOMPONEN HARUS ADA
Isyarat adalah pola perubahan suatu besaran, sebagai fungsi dari satu atau beberapa variabel bebas.
v(t)
Contoh : isyarat ECG
t
Isyarat tutur (speech) t informasinya Isyarat EEG (gelombang otak) kanal1 kanal2 kanal3 kanal4 kanal5 kanal6
informasi akan terjadinya serangan epilepsi
50 Hz, 110 Hz dan 210 Hz LPF fcut-off = 80 Hz HPF fcut-off = 150 Hz BSF fcut-off = 80Hz & 150 Hz BPF fcut-off = 80 Hz
?
ekstraksi informasi spektral (berdasarkan kandungan frekuensi isyarat)
Isyarat mengandung
informasi
Tujuan dari pengolahan isyarat adalah
ekstraksi
informasi
yang terkandung didalam isyarat
tersebut.
Pengolahan isyarat berurusan dengan
representasi
matematis
isyarat dan
operasi algoritmis
yang
harus dilakukan untuk mengekstrak informasi yang
ada didalam isyarat tersebut.
Dimensi Isyarat
Isyarat 1-dimensi adalah fungsi dengan 1 variabel bebas Contoh : isyarat tutur (speech) , f(t)
Isyarat 2-dimensi adalah fungsi dengan 2 variabel bebas. Contoh : isyarat citra (image) , f(x , y))
x dan y adalah variabel spasial
Isyarat 3-dimensi adalah fungsi dengan 3 variabel bebas. Contoh : isyarat video hitam-putih , f(x , y , t)
x dan y adalah variabel spasial, t variabel waktu. Isyarat multidimensi
Contoh : Isyarat video berwarna , u r(x,y,t) , g(x,y,t) , b(x,y,t)
3 kanal
Red Green Blue
x y x y f(x,y) f(xa,ya) xa ya (xa,ya)
Elemen gambar (pixel) pada koordinat spasial (xa , ya) memiliki intensitas sebesar
f(xa,ya). Isyarat 2- D dikawasan spasial (x , y)
Citra aras keabuan
citra terbentuk oleh adanya pola perubahan intensitas pixel2nya ya
ada pola perubahan intensitas pixel2nya
tidak ada pola perubahan intensitas pixel2nya hitam semua (tidak ada informasi) putih semua (tidak ada informasi)
Kanal R Kanal B Kanal G citra berwarna citra R r(x,y,t) citra G citra B g(x,y,t) b(x,y,t)
+
Isyarat waktu-kontinu (analog) Isyarat waktu-diskrit
t
ampitudonya hanya terdefini-kan pada harga harga t = nT, ( n adalah integer).
Isyarat waktu-kontinu (analog)
vs
isyarat waktu-diskrit
Isyarat di kawasan waktu
x
1(t)
x
2(nT)
t
T
amplitudo isyarat Amplitudonya terdefinisikan pada semua harga t
(waktu-kontinu)
x
1(t)
t
x
1(nT)
t
pencuplikan
Isyarat waktu diskrit dapat diperoleh dari pencuplikan isyarat waktu kontinu
Amplitudonya hanya terdefi-nisikan pada harga t = nT (waktu-diskrit)
Isyarat waktu-kontinu
lts 17
x
1(t)
t
x
1(nT)
t
pencuplikanIsyarat Digital adalah isyarat waktu diskrit yang amplitudo cuplikannya terkuantisasi. kuantisasi
x
1(n)
n
3 2 1 0jumlah variasi harga amplitudonya berhingga,
Isyarat Digital
Kuantisasi adalah pemetaan harga harga cuplikan ke satu himpunan berhingga harga harga amplitudo Isyarat waktu diskrit dapat juga berasal dari sumber non-fisik.
tanggal Contoh : Exchange Rate $ Rupiah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 . . . Rp/$
Isyarat Digital
:
adalah isyarat waktu-diskrit yang amplitudonya mempunyai harga diskrit. Waktu diskrit Amplitudo diskrit
x
1(nT)
0 1 0 3 2 0,6 1,2 1,0 1,8 2,2 2,7 Amplitudonya hanya bisa berharga 0 atau 1 atau 2 atau 3Contoh :
Pemetaan ke himpunan harga
- harga cuplikan asli :
2,3 2,7 3,6 5,1 5,3 4,9 3,4 3,8 4,2 2,4 0,3 - harga terkuanta : 2 3 4 5 5 5 3 4 4 2 0 - galat kuantisasi : - 0.3 +0.3 +0.4 -0.1 -0.3 0.1 -0.4 0.2 -0.2 -0.4 -0.3
level
kua
nti
sas
i
sample hold 0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7Penguanta N-bit.
Harga harga analog dikonversi ke kode kode N-bit
000 001 010 011 100 101 110 111 nilai analog nilai digital 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Contoh : Penguanta 3-bit
Nilai analog 0 s/d 1 disandikan sebagai nilai digital 000. Nilai analog 1 s/d 2 disandikan sebagai nilai digital 001. Nilai analog 2 s/d 3 disandikan sebagai nilai digital 010. dst ...
x(nT) ,
t
x[n]
3 2 1 0Hasil kuantisasi :
Amplitudo x(nT) =/= amplitudo x[n]
A/D
x(nT)
x[n]
Untai Sample and Hold (S/H) berfungsi sebagai
pencuplik
Untai Analog to Digital (A/D) berfungsi
sebagai penguanta
S/H
x(t)
Analog to Digital Converter (ADC)
Ragam pengolah Isyarat dan Operasi-operasi
dasar
Pengolah Isyarat analog isyarat
analog
Pengolah isyarat analog
isyarat analog
Pengolah Isyarat Digital
Pengolah Isyarat
Digital isyarat
digital isyaratdigital
menggunakan komponen komponen analog
menggunakan komponen komponen digital
Pengolah Isyarat Digital isyarat digital isyarat digital
Pengolahan Digital Isyarat Analog
Sample
& Hold A/D D/A
Pena-pisan isyarat analog isyarat analog
Pengolahan isyarat digital berurusan dengan representasi
matematis isyarat dan operasi operasi algoritmis terhadap isyarat (misal untuk mengekstraksi informasi yang dikandungnya).
Implementasi Pengolah Isyarat Digital :
implementasi secara perangkat-keras(dedicated hardware)
implementasi secara perangkat lunak
berupa program yang dijalankan oleh komputer atau oleh digital signal prococessor
Operasi operasi dasar terhadap isyarat
Perkalian
dengan konstante
(penyekala)
dengan runtun
(modulasi)
Penjumlahan
x[n]
y[n]
= A x[n]
A
x
x[n]
y[n]
= x[n]
w[n]
w[n]
+
x[n]
y[n]
= x[n] + w[n]
Penundaan (pergeseran waktu)
unit tunda positif
x[n]
Z
-1y[n]
= x[n – 1]
unit tunda negatif
Z
+1x[n]
y[n]
= x[n + 1]
x[n] y[n] n n x[n] y[n] n nZ
-1Z
+1Aplikasi Pengolahan Isyarat Digital
Musik Mixing, Sintesis Instrumen , Perekaman, Penyimpanan, Kompresi
Tutur (speech) Penyandian tutur, Pengenalan tutur, sintesis tutur
Komunikasi & multimedia
Modulasi/Demodulasi isyarat, transmisi isyarat, kompresi, penghapusan derau, echo
Radar/pener-bangan
Deteksi & identifikasi isyarat, pelacakan, navigasi
Pengolahan Citra
Peningkatan (kualitas) citra, kompresi, pengenalan pola
Geofisika Seismografi, eksplorasi minyak
Security enkripsi , steganography, digital watermarking, identifikasi biometrik
Biomedis Monitoring pasien, analisis/diagnosis (isyarat ECG, EEG) ,
Speech Processing
Speech coding/compression
Speech synthesis
“ee” in “key” “o” in “spot”
“oo” in “blue” “e” in “again”
Vowels
“s” in “spot” “k” in “key”
Consonants
•Non-periodic (random)
•Relatively low signal power •Quasi-periodic
Text-to-Speech Synthesis
To be or not to be that is the question Text normalization expands abbreviations dates, times, money..etc Parsing Pronunciation Prosody rules Tu bee awr nawt tu bee dhat iz dhe kwestchun semantic & syntactic „parts of speech‟ analysis of text phonetic description of each word, dictionary with letter-to-sound rules as a back upWaveform
generation Synthesized speech
Apply word stress, duration and pitch Phonetic-to-acoustic transformation phonetic form Input text
Speech Recognition System
Feature extraction
speech recognitionPhoneme
Phoneme models Sentence recognition Word recognition Word
pronunciation Semanticknowledge
decision
Syntactic knowledge
Dialogue knowledge
Image/Video
Still Image Coding:
◦
JPEG (Joint Photographic Experts Group):
Discrete Cosine Transform (DCT) based
◦
JPEG2000: Wavelet Transform based
Video Coding:
◦
MPEG (Moving Pictures Experts Group):
DCT-based, Interframe and intraframe prediction, Motion estimation.
isyarat berderau isyarat tak-berderau
citra berwarna citra hitam putih dengan peningkatan tepi