ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL
SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014
Oleh
RIZKI DWI AMANDA
Berdasarkan data nilai UAS semester ganjil pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat dikatakan hasil belajar yang dicapai siswa masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dan disiplin belajar melalui motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah 151 siswa dengan sampel 108 siswa, dengan sampel menggunakan teknik proporposional random sampling. Metode yang digunakan deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan survey. Untuk menguji semua hipotesis menggunakan regresi linier dengan analisis jalur. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1)Ada pengaruh positif secara signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap motivasi belajar. (2)Ada pengaruh positif secara signifikan disiplin belajar terhadap motivasi belajar. (3)Ada hubungan positif secara
signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dengan disiplin belajar terhadap hasil belajar. (4)Ada pengaruh langsung secara signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar. (5)Ada pengaruh langsung secara signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar. (6)Ada pengaruh positif secara signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar. (7)Ada pengaruh positif secara signifikan persepsi siswa tentang
belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar.
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Skema Pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap
Hasil Belajar ... 39
2. Paradigma jalur path analysis (analisis jalur) ... 65
3. Model diagram jalur berdasarkan paradigma penelitian ... 98
4. Model persamaan dua jalur ... 98
5. Persamaan substruktur 1 ... 99
6. Persamaan substruktur 2 ... 100
7. Substruktur 1 ... 102
8. Substruktur 2 ... 104
9. Diagram Jalur Lengkap ... 106
10.Pengaruh tidak langsung X1 Terhadap Z melalui Y ... 113
PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI
MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER
GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN
2013/2014 (Skripsi)
Oleh
RIZKI DWI AMANDA
PENDIDIKAN EKONOMI
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
DAFTAR ISI
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 15
1. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar ... 15
4. Metode wawancara ... 52
IV. HASIL PENELTIAN DAN SARAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 67
1. Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 67
2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar... ... 70
3. Situasi dan kondisi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar... ... 75
B. Diskripsi Data ... 78
1. Data persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar ... 79
2. Data disiplin belajar... ... 81
3. Data motivasi belajar ... 83
4. Data hasil belajar ... 85
C. Uji persyaratan statistik parametrik ... 87
1. Uji normalitas data ... 87
1. Persamaan struktural untuk diagram jalur... ... 101
1.1. Persamaan struktural substruktur 1 ... 102
7. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) terhadap hasil belajar (Z) melalui motivasi
belajar (Y) ... 113 8. Pengaruh disiplin belajar (X2) terhadap hasil belajar (Z)
Melalui motivasi belajar (Y) ... 114 9. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar
di sekolah (X1) dan disiplin belajar (X2) secara bersama-sama terhadap motivasi belajar (Y) ... 115 10. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1), disiplin belajar (X2) dan motivasi belajar (Y) 4. Pengaruh langsung persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar ... 121 10. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar
di sekolah, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar ... 131
V. HASIL PENELTIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 137 B. Saran ... 138
DAFTAR PUSTAKA ... 140
DAFTAR RUMUS
Rumus Halaman
(1). Rumus Cochran ( Sugiono :2011) ... 43
(2). Rumus proporsional random sampling (Rahmat dalam silvia :2009)... ... 45
(3). Rumus korelasi product moment (Arikunto :2009)... ... 52
(4). Rumus Alpha (Arikunto:2009)... ... 53
(5). Rumus regresi linier (Hadi :2004)... ... 57
(6). Rumus uji multikolinearitas ((Sudarmanto :2005)... ... 60
(7). Rumus rank korelasi spearman ... ... 63
(8). Rumus substruktur 1 (analisi path)... 66
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI
IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3
2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 5
3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli – Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 7
4. Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 8
5. Penelitian yang relevan... ... 33
6. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 43
7. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas... ... 45
8. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 49
9. Tabel Analisis Varians Anova... ... 58
10. Saran dan Prasarana Sekolah... ... 76
11. Jumlah Guru dan Karyawan ... 77
12. Distribusi Frekuensi Data Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X1) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 79
13. Kategori Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah (X1) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 80
14. Distribusi Frekuensi Data Disiplin Belajar (X2) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 81
15. Kategori Variabel Disiplin Belajar (X2) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 82
16. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 83
17. Kategori Variabel Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 84
18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Z) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 85
19. Kategori Hasil Belajar Ekonomi (Z) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 86
20. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data ... 87
21. Rekapitulasi Uji Normalitas ... 88
23. Hasil Belajar Ekonomi * Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas
Belajar ... 90
24. Hasil Belajar Ekonomi * Disiplin Belajar ... 90
25. Hasil Belajar Ekonomi * Motivasi Belajar ... 91
26. Rekapitulasi Lineraritas Regrresi ... 91
27. Hasil Uji Multikolinearitas... 92
28. Hasil Analisis Multikolorienitas ... 93
29. Hasil Analisis menggunakan Uji Durbin-Watson ... 94
MOTO
“Kesabaran adalah kunci segalanya.”...
“Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.”...
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.”...
-Khalifah „Umar
PERSEMBAHAN
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dengan segenap hati dan jiwa Kupersembahkan karya kecilku ini untuk
Ayahanda
Yang tak pernah lelah mendidik, memberikan motivasi, memberikan nasihat yang tak pernah henti. Semoga lelah dan setiap tetesan keringatmu bisa menghantarkan Ku kelak
menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang.
Ibunda
Yang sungguh luar biasa kesabarannya dalam mengasuh Ku sejak kecil sampai dewasa, curahan kasih sayangnya, juga doa yang tiada henti mengiringi langkah keberhasilan dan
kesuksesanku.
Semoga Allah mengaruniakan kasih dan sayangnya. Baktiku kepada ayahanda dan ibunda selalu.
Untuk dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing skripsi dosen-dosenku yang aku hormati, terimah kasih
banyak atas ilmu, nasihat dan kesabaran dalam membimbingku selama ini.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Rizki Dwi Amanda di lahirkan di Bandar
Jaya, Lampung Tengah pada tanggal 31 Mei 1991,
merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak
Taharuddin dan Ibu Harnaini.
Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah Taman
kanak-kanak Poncowati, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Poncowati selesai pada tahun
2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Terbanggi Besar selesai pada
tahun 2007 dan Sekoah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Terbanggi Besar selesai
pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Mandiri
atau Non-SNMPTN
Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis ditunutut untuk dapat
telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang
antara lain :
1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan
Lampung-Jakarta-Semarang-Solo-Bali-Yogyakarta-Bandung yang
dilaksanakan pada tanggal 21 Januari sampe 30 Januari 2013.
2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi yang telah dilaksanakan di Candra
Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang
Barat selama 60 hari, terhitung tanggal 1 Juli sampai 17 Sepetember 2013.
3. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 5 Tulang Bawang
Tengah Kab. Tulang Bawang Barat. Program Pengalaman Lapangan
(PPL) ini berintegrasi dengan Kulia Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu
pelaksanaan bersamaan selama 3 bulan, terhitung tanggal 1 Juli sampai 17
SANWACANA
Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmad ridhoNya
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa
Tentang Pemanfaatan Fasilitas Di Sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Dalam Penyusunan Kerja ini, banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai
pihak. Untuk itu, dengan senyum ketulusan dan cinta penulis menghaturkan rasa
hormat dan terimah kasih kepada :
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
2. Bapak Dr. M. Thoha.B. S. Jaya, M.Si. selaku Pembantu Dekan I FKIP
Universitas Lampung;
3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II FKIP
Universitas Lampung;
4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. selaku Pembantu Dekan III FKIP
Universitas Lampung;
5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Universitas Lampung;
7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan
sekaligus sebagai Pembimbing I atas kesabaran, arahan, masukan, serta
penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi dengan baik;
8. Bapak Drs. Teddy Rusman ,M.Si., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan ide, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan memberikan
saran-saran yang sangat berguna kepada penulis.
9. Ibu Dr. Erlina Rupaidah, S.E.,M.Si. selaku penguji yang telah membantu
dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terimah kasih
untuk semua kebaikan dan nasehat yang telah diberikan;
10. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan
Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis;
11. Bapak dan Ibu bagian Akademik FKIP Universitas Lampung;
12. Ibu Dra EB. Ambarwati, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Terbanggi Besar dan segenap dewan guru yang telah banyak membantu
penulis dalam pelaksanaan penelitian;
13. Ayahku tercinta Taharuddin dan Ibuku Harnaini, terimah kasih untuk
perhatiannya, pengertiannya, kepercayaannya dan cinta yang tak pernah
habis kepada saya, do’a yang tidak pernah putus untuk keberhasilan saya,
untuk setiap tetesan keringat dan air mata kalian dalam berjuang dan
berkorban untuk mendidik dan membesarkan saya. Semoga kerja keras saya
bisa membuat bahagia dan bangga kalian;
14. Untuk bibik-bibik saya, kakak saya Herman Gunawan dan sepupu-sepupu
saya yang selalu mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan
studi saya, saya ucapkan terima kasih untuk semuanya;
15. Keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
do’a, dukungan dan kasih sayangnya;
16. Untuk teman-teman seperjuanganku dalam duka maupun suka : Imam,
Hendra, Joko, Sis, Arif, Bachtiar dan fitma, ayu wulan,pemi, nuy, ana, dila,
levina, vivin datania, ica, ardi, eka s, dan yang lain yang namanya tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan kalian. Semoga
persabatan ini akan selalu terjalin sampai nanti.
17. Teman-teman organisasi Koperasi Mahasiswa, habibi, evi, bayu, alan, rima,
wirda, desti, novi, kk senior, kk alumni dan yang lain yang namanya masih
banyak sekali yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, makasih buat
kebersamaan selama ini.
18. Teman-teman KKN-PPL, haikal, angge, melisa, rima, novi, risa, puspita,
silvi dan noni, terima kasih atas pertemanan selama KKN-PPL di Desa
Candra Kencana dan sampai saat ini.
19. Keluarga besar pendidikan ekonomi khususnya kak dhani yang telah
membantu penyusunan skripsi ini dan juga terima kasih kepada om herdi
membutuhkan, amien ya robalalamin.
Bandar Lampung, Agustus 2014
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan pilar utama suatu bangsa dalam memajukan suatu negara.
Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu system pendidikan nasional. Dengan pendidikan,
diharapkan SDM akan menjadi lebih baik sehingga dengan tidak langsung akan
memajukan suatu negara. Salah satu usaha pemerintah dalam pendidikan adalah
mendirikan sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal, sehingga sekolah
didirikan untuk membantu keluarga dalam mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan anak, agar menjadi manusia seutuhnya, karena pendidikan juga
memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia
sehingga memiliki daya saing yang tinggi.
Pendidikan yang diselenggarakan disekolah melalui kegiatan belajar mengajar
secara berjenjang dan berkesinambungan seperti pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan
diluar sekolah melalu kegiatan belajar mengajar yang tidak berkesinambungan
seperti les privat atau bimbel. Dengan les privat dan bimbel akan membuat siswa
lebih mengingat tentang palajaran yang telah diberikan guru di sekolah dan siswa
akan lebih mengerti tentang pelajaran tersebut sehingga hasil belajar pun akan
Hasil belajar adalah indikator yang paling utama dalam menilai keberhasilan
siswa dala kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar siswa dapat menjadi pedoman
berhasil atau tidak berhasilnya seorang guru dalam mengajar siswa, karena
seorang guru dapat dikatan berhasil jika separuh atau lebih dari jumlah siswa telah
mencapai tujuan intruksional khusus maupun umum dan juga hasil belajar dapat
berfungsi dalam mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajar siswa.
Hasil belajar merupakan puncak dalam proses belajar. Hasil belajar yang dicapai
siswa terdapat interaksi dari berbagai faktor, antara lain faktor internal dan
eksternal siswa. Nilai hasil belajar yang diperoleh selama kurun waktu tertentu
adalah pedoman atau patokan dalam keberhasilan pembelajaran siswa.
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah harus
mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. Keluarga juga harus lebih
memperhatikan bagaimana perkembangan seorang anak dalam pendidikannya.
Hasil atau keberhasilan belajar dapat dilihat dari tingkat prestasi yang diperoleh
para peserta didik dan juga prestasi belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk
indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan,
predikat keberhasilan dan semacamnya (Azwar,2008: 163).
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 1
Terbanggi Besar tahun ajaran 2013/2014 dan penilitipun meminta keterangan dari
guru bidang studi ekonomi mengenai hasil ujian Semester yang diperoleh siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar umumnya masih dapat dikatakan
3
Masih baanyak siswa yang mendapat nilai kurang dari standar ketuntasan
minimum, dari beberapa mata pelajaran, pelajaran ekonomi adalah salah satu yang
nilainya masih dapat dikatakan kurang optimal. Nilai tersebut disajikan di bawah
ini.
Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014
Sumber : TU SMA N 1 Terbanggi Besar dan Guru Ekonomi Kelas XI IPS
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai
Semester pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 75 sebanyak 29 siswa dari 151 siswa atau sebanyak
19,21% artinya hanya sebesar 19,20% siswa yang memperoleh KKM. Sedangkan
Sebanyak 122 siswa dari 151 atau sebanyak 80,79% siswa belum mampu
mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui
bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Tahun Ajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat
65% dikuasai siswa, presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut
tergolong rendah dan sebaliknya.
Keberhasilan siswa dapat juga dipengaruhi oleh fasilitas belajar yang ada
disekolah.Kegiatan belajar mengajar, seorang guru dapat memanfaatkan fasilitas
belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Fasilitas belajar dapat
meningkatkan semangat siswa dalam belajar karena dengan menggunakan
fasilitas belajar, siswa dapat lebih mudah memahami pembelajaran, dengan
memanfaatkan fasilitas belajar juga dapat mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
Keberhasilan siswa juga sangat dipengaruhi oleh faktor inernal dan ekternal.
Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik.
Penelitian ini faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas
XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar adalah persepsi siswa tentang
pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah di sekolah. Persepsi siswa sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dengan persepsi siswa tersebut lebih
semangat dalam belajar.
Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar termasuk kedalam faktor
internal, siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap fasilitas di sekolahnya
akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada disekolah, sedangkan
siswa yang kurang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah
merupakan siswa yang memiliki persepsi bahwa fasilitas yang ada di sekolah
5
belajarnya di sekloah, oleh sebab itu, keberhasilan siswa juga dipengaruhi oleh
persepsi atau tanggapan siswa terhadap kenyamanannya dalam belajar di sekolah.
Persepsi siswa memiliki peran dalam keinginannya melakukan sesuatu di dalam
sekolah, kegiatan siswa di sekolah sebenarnya ditentukan oleh kenginannya
sendiri. Fasilitas-fasilitas yang ada akan dipergunakan oleh siswa apabila fasilitas
tersebut mendukung kegiatan belajarnya di sekolah. Ada beberapa data yang
menunjukan persepsi siswa terhadap fasilitas belajar disekolah sebagai berikut.
Tabel 2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014
No
Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di
sekolah
Aktif Tidak Akif Keterangan
1 Memanfaatkan waktu untuk membaca di perpustakaan
3 Suka meminjam buku pelajaran di perpustakaan
33.11% 66.89%
4 Menggunakan media
pembelajaran ketika saat belajar di kelas
36.42% 63.58%
5 Menggunakan jaringan internet untuk kegiatan belajar.
43.04% 56.97%
Sumber : Hasil observasi dan wawancara pada penelitian pendahuluan Berdasarakan tabel 2 diatas, dari 151 siswa yang memanfaatkan waktu untuk
membaca di perpustakaan adalah 23.18% siswa dan yang tidak memanfaatkannya
berjumlah lebih banyak yakni 76.89% siswa. Kemudian dari 151 responden,
hanya 26.49% siswa yang suka browsing di Lab. Komputer dan yang jarang
browsing di Lab. Komputer sebanyak 73.51% siswa. Selanjutnya, dari 151
perpustakaan sedangkan yang tidak suka meminjam buku pelajaran di
perpustakaan lebih banyak
66.89% siswa. Dan yang bersepsi tentang penggunaan media pembelajaran saat
jam pelajaran hanya 36.42% siswa yang aktif sedangkan 63.58% siswa
menyatakan tidak aktif. Kemudian siswa yang menggunakan jaringan internet
untuk kegiatan belajar sebanyak 43.04% siswa yang aktif sedangkan 56.97% yang
tidak aktif.
Berdasarkan penjelasan tabel 2 diatas, maka dapat dikatakan pemanfaatan fasilitas
belajar di sekolah pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah.
Faktor kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar.
Disiplin belajar juga termasuk dalam faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil
belajar. Baiknya displin belajar siswa akan dapat mendorong siswa untuk
mendapat hasil belajar yang tinggi. Namun dilihat dari kenyataannya, tingkat
disiplin belajar antar siswa sangat berbeda, karena faktor adanya pengaruh
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula.
Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.
Beberapa dari mereka banyak yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai
pelajar yang ditunjukan dalam sikap dan tindakannya seperti, siswa belum masuk
kelas sebelum guru datang walaupun bel telah berbunyi, ketika guru menerangkan
masih banyak siswa yang mengobrol, melalaikan tugas yang diberikan oleh guru,
7
tanpa surat keterangan. Dari contoh-contoh di atas dapat dikatakan bahwa
kurangnya disiplin belajar mereka.
Disiplin merupakan sesutau yang sangat diperlukan siswa untuk memjadikan
dirinya menjadi seorang yang lebih baik. Keberhasilan siswa juga tidak terlepas
dari kedisplinan siswa tersebut. Ada beberapa data yang menjelaskan tentang
kedisplinan siswa sebagai berikut.
Tabel 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli –
Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran
2013-2014
Kedisplinan
Tingkat Kedisplinan (%)
Keterangan Displin Kurang disiplin
Tepat waktu ketika masuk sekolah
43.04% 56.96% Banyaknya siswa yang diamati
Sumber : Hasil observasi dan wawancara pada penelitian pendahuluan
Berdasarkan tabel 3 di atas, jumlah siswa di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang
diamati kedisiplinan sebanyak 151. Siswa yang disiplin dalam tepat waktu masuk
sekolah sebesar 43.04%, sedangkan siswa yang kurang disiplin sebesar 56.96%.
Siswa yang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 23.17% dan yang
kurang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 76.83%. Siswa yang
tidak keluyuran ketika tidak ada guru sebanyak 33.11% dan yang kurang disiplin
sekolah sebesar 46.35% sedangkan yang kurang disiplin dalam memakai seragam
sebesar 53.65%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
kedisplinan siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu, disiplin sangat
diperukan siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.
Faktor ketiga yang diduga turut serta mempengaruhi serta mempengaruhi hasil
belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar adalah
Motivasi Belajar. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang
yang dapat menimbulkan tingkat persitensi dan antusiasmenya dalam
melaksanakan kegiatan seperti contohnya adalah belajar, baik yang bersumber
dari dalam diri individual itu sendiri maupun dari luar individu.
Motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam mendorong dirinya untuk lebih
semangat dalam belajar. Motivasi dapat muncul dari dalam diri siswa juga dapat
dari luar diri siswa. Di bawah ini akan disajikan beberapa motivasi siswa sebagai
berikut.
Tabel 4. Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014
No Motivasi Belajar Aktif Tidak Aktif Keterangan
1 Antusias mengikuti
pelajaran 64 (42.38%) 87 (57.62%)
Banyaknya siswa yang diamati adalah 151 siswa 2 Ikut kelompok belajar 27 (17.88%) 124
(82.12%)
3 K I R 19 (12.58%) 132
(87.42%)
4 Bimbingan kakak kelas 23 (15.23%) 128 (84.77%)
5 Mengerjakan PR 52 (34.44%) 99 (65.56%)
9
Berdasarkan tabel 4 di atas, jumlah siswa yang aktif dalam antusias mengikuti
pelajaran sebesar 42.38% dan yang kurang aktif sebesar 57.62%. Siswa yang aktif
dalam mengikuti kelompok belajar sebesar 17.88% dan yang tidak aktif sebesar
82.12%. Siswa yang aktif mengikuti ekschool KIR sebesar 12.58% dan yang tidak
aktif sebesar 87.42%. Siswa yang aktif dalam mengikuti bimbingan kakak kelas
sebesar 15.23% dan yang tidak aktif sebesar 84.77% dan siswa yang aktif
mengerjakan PR sebesar 34.44% dan yang kurang aktif dalam mengerjakan PR
sebesar 65.56%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang
memiliki motivasi belajar lebih sedikit dari pada siswa yang kurang memiliki
motivasi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam
menunjang keberhasil belajarnya, karena motivasi adalah pendorong siswa dalam
belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti bermaksud untuk
melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapat dirumuskan
sebagai berikut.
1. Sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar belum
2. Masih banyak siswa yang kurang antusias dalam memanfaatkan fasilitas
belajar seperti masih kurangnya keinginan siswa dalam meminjam buku di
perpustakaan.
3. Masih banyak guru yang belum memanfaatkan fasilitas belajar seperti
penggunaan LCD dalam kegiatan belajar mengajar.
4. Rendahnya disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi
Besar.
5. Masih banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah tanpa surat keterangan.
6. Kurangnya partisipasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
dalam proses pembelajaran.
7. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang
masih rendah.
8. Banyak siswa yang kurang aktif berpendapat dalam proses pembelajaran
karena kurangnya motivasi dari luar atau dalam diri siswa.
9. Guru yang kurang memberi motivasi belajar dalam proses pembelajaran yang
sedang berlangsung menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.
10. Sebagian siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang hasil
belajarnya masih dapat dikatakan rendah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam
penelitian ini adalah mengkaji tentang ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa
11
motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester
Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh positif persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas
belajar di sekolah secara parsial maupun overall terhadap hasil belajar siswa
Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun
Pelajaran 2013/2014?
2. Apakah ada pengaruh positif disiplin belajar secara parsial maupun overall
terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1
Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?
3. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar secara parsial maupun overall
terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA
Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?
4. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas
belajar di sekolah, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi
Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?
1. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi persepsi siswa terhadap hasil
belajar siswa secara parsial maupun overall. persepsi siswa yang baik akan
semakin meningkatkan siswa untuk belajar menggunakan fasilitas di sekolah
dan akan mendorong seorang siswa untuk lebih semangat dalam belajar yang
akan berdampak pada hasil belajar siswa yang optimal.
2. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi disiplin belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa secara parsial maupun overall. Disiplin siswa akan
terbentuk melalui kegiatan yang mereka ikuti seperti OSIS dan Pramuka.
Dengan disipli siswa yang baik akan membentuk siswa yang konsisten dalam
belajarnya sehingga hasil belajarpun semakin optimal..
3. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi motivasi belajar siswa terhadap
hasil belajar secara parsial maaupun overall. Motivasi yang tinggi dilihat dari
kegiatan mereka di sekolah sehari-hari seperti siswa yang mengikuti ekschool
PMR atau Koperasi sekolah. Motivasi yang ada dalam diri siswa sangat
mempengaruhi semangat dalam dirinya untuk lebih meningkatkan belajarnya
sehingga dengan motivasi yang tinggi hasil belajarpun akan semakin optimal.
4. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi persepsi siswa tentang
pemanfaatan fasilitas,disiplin dan motivasi belajar terhadapa hasil belajar.
Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena
faktor tersebut siswa akan menjadi baik dalam belajar, konsisten dalam waktu
dan semangat untuk belajar yang berdampak pada hasil belajar yang optimal.
F. Kegunaan Penelitian
13
1. Manfaat teoristis
a. Untuk mengkaji dan mengimplementasikannya persepsi siswa secara
langsung atau tidak langsung terhadap motivasi belajar sehingga nilai yang
dicapai siswa menjadi optimal.
b. Memeberikan analisis kritis terhadap variabel persepsi dan motivasi siswa
yang pada akhirnya akan menjadikan siswa yang berkarakter dan cerdas
yang akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, sebagai peubah mineset atau pola pikir siswa untuk mempunyai
tanggung jawab didasari indikator persepsi siwa, disiplin, dan motivasi belajar
sehingga siswa dapat merubah cara belajar dan berusaha untuk meningkatkan
hasil belajarnya.
b. Bagi guru, sebagai peubah mineset atau pola pikir guru yang mengacu pada
kurikulum 2013 yang akan menghasilkan siswa yang berkarakter dan cerdas.
c. Bagi sekolah, menjadikan sekolah sebagai pusat pendidikan siswa yang akan
menghasilkan SDM yang berkarakter dan cerdas. Sehingga dapat mendidik SDM
yang unggul dalam dunia kerja.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas
belajar di sekolah (X1), disiplin belajar (X2), motivasi belajar (Y), dan hasil
belajar (Z).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS semester ganjil.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
5. Ruang Lingkup Ilmu
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ilmu pengetahuan sosial yang
II . TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan fasilitas belajar untuk
menunjang kegiatan tersebut. Sarana dan prasarana belajar mempengaruhi prestasi
karena dapat memicu siswa untuk menggunakan fasilitas tersebut yang dapat
menumbuhkan semangat untuk belajar karena siswa yang menggunakan fasilitas
belajar itu akan memperoleh kemudahan dalam belajar sehingga hasil belajar yang
akan diperolehnya akan menjadi lebih baik.
Persepsi secara luas dapat diartikan sebagai pandangan atau pengamatan terhadap
suatu objek. Menurut Robbins (2006:169), Persepsi adalah proses yang digunakan
individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka
memberikan makna kepada lingkungan mereka.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (Thoha, 2007:141-142).
Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi adalah kesan-kesan dan
persepsi merupakan kemampuan seseorang untuk membeda-bedakan antara objek
yang satu dengan objek lainnya, melalui proses pengamatan atau pandangan yang
berasal dari komponen kognisi sehingga seseorang akan mempunyai gambaran
tentang suatu objek tertentu.
Persepsi siswa akan terbentuk bukan hanya dari dalam diri siswa tetapi juga ada
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa tersebut. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi menurut Robbins dalam Adi Suroso (2009:15) adalah:
1. Perceiver: karakter individu yang bersangkutan, karakter tersebut dipengaruhi oleh sikap, motif, minat, pengalaman, serta pengharapan atau espektasi. 2. The Target: karakteristik dan sifat dari objek setelah diteliti dapat dipengaruhi
apa yang dirasakan, seperti: hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang dan kedekatan.
3. The Situation: situasi yang mempengaruhi persepsi manusia. Waktu dan dimana objek atau kejadian itu terlihat akan mempengaruhi perhatian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diatas sangat mempengaruhi hasil
belajar. Persepsi siswa terhadap fasilitas belajar yang ada juga sangat
mmpengaruhi hasil belajar. Fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang
dapat menunjang kelancaran siswa dalam proses belajarnya. Sedangkan fasilitas
belajar disekolah yaitu semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang
dapat menunjang belajar siswa disekolah.Dan memang seharusnya sekolah
memiliki sarana dan prasarana tersebut untuk meningkatkan hasil belajar ataupun
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Fasilitas sekolah adalah proses pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan
efektif dan efisien (Bafalad, 2003:2). Sedangkan menurut The Liang Gie, fasilitas
17
jasmani siswa atau anak, meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup,
buku-buku pegangan dan perlengkapan lainnya.
Mendikbu dmenetapkan bahwa yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah
semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak, agar pencapaian tujuan dapat berjalan dengan lancar
teratur, efektif, dan efisien (B.Suryosubroto, 2002:292).
Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahawa kesuksesan kegiatan belajar
mengajar sekolah dapat juga ditunjang dengan fasilitas belajar atau sarana
prasarana belajar yang lengkap.
Sarana dan prasaran sangat menunjang kegiatan belajar mengajar, dengan
kelengkapan sarana dan prasara tersebut siswa akan lebih maksimal dalam belajar.
Slameto, (2003:28) ,mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah
bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup. Dengan tersedianya sarana belajar
yang cukup dan memadai akan membuat belajar lebih semangat. Anak yang
sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makanan,
pakaian, perlindungan, kesehatan, dan lain-lain juga membutuhkan sarana belajar
seperti ruang belajar, meja, kursi, buku dan lain-lain.
Sarana atau fasilitas belajar yang menunjang kegiatan belajar siswa dapat
bermacam-macam bentuknya, seperti yang diungkapkan oleh Dimyati (2000),
yang menyatakan bahwa “prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang
belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang keseniaan, peralatan olahraga.
Sedangkan sarana belajarnya meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan
Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 079/1975,
sarana prasarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:
1. Bangunan dan perabotan sekolah
2. Alat pelajaran yang terdiri atas, pembukuan alat-alat peraga dan laboratorium.
3. Media pendidikan yang dikelompokan menjadi audiovisual dan menggunakan
alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.
Sedangkan menurut peraturan pemerintah pasal 42 nomor 19 tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:
1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajaryang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinanan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat rekreasi atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa dengan tersedianya sarana
belajar yang lengkap, siswa tidak akan mengalami hambatan belajar dan semakin
mudah siswa untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran. Ketersediaan
fasilitas belajar di sekolah turut menetukan keberhasilan siswa dalam melakukan
proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan
baik apabila ditunjang dengan fasilitas yang memadai baik jumlah, keadaan,
19
2. Disiplin Belajar
Disiplin belajar adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa.Siswa yang memiliki disiplin belajar diharapkan bersedia untuk
mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh sekolah dan menjauhi
larangannya.Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan
dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlakudengan
penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun (Mas’udi, 2000 : 88).
Dengan disiplin belajar siswa lebih bersemangat dalam belajar dan siswa akan
lebih mematuhi peraturan yang ada disekolah. Disiplin belajar siswa akan secara
langsung mempengaruhi motivasi siswa untuk lebih meningkatkan hasil
belajarnya.
Menurut Hunter disiplin adalah yang dibentuk atas dasar pembiasaan belajar
dengan penggunaan waktu yang teratur, pemberian motivasi diri yang teratur dan
positif, menghindari penguasaan diri yang negatif, serta mencatat dan
merencanakan kebiasaan belajar dalam kurun waktu yan ditentukan (Astuti,
2009:16).
Disiplin belajar siswa dilakukan di sekolah maupun di rumah.Disiplin belajar di
sekolah berarti siswa harus menaati dan mematuhi tata tertib di sekolah dengan
kesadaran dan tanggung jawab.Disiplin belajar di kelas berarti siswa harus
mengikuti kegiatan belajar dengan tertib di kelas, sedangkan bentuk disiplin di
rumah adalah ketaatan dalam melaksanakan dalam belajar di rumah yang
Menurut Wingkel dalam Gika Nugraha Pratama (2012:17) menyatakan bahwa hal
yang mempengaruhi disiplin siswa, yaitu :
a. Yang bersumber dari dalam diri siswa, yaitu : (a) Taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar. (b) Motivasi belajar. (c) Perasaan, sikap dan minat.
b. Yang bersumber dari luar diri siswa, yaitu : (a) Cara membimbing. (b) Motivasi yang diberikan. (c) Hubungan orang tua dan anak. (d) Suasana dalam keluarga dan perhatian orang tua.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa disiplin terjadi bukan hanya
berasal dan bersumber dari dalam diri siswa melainkan juga bersumber dari luar
diri siswa. Seseorang siswa yang memiliki disiplin tinggi akan memperoleh
prestasi belajar yang tinggi. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dan
melaksanakan peraturan sekolah dengan baik.
Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur Disiplin adalah sebagai
berikut.
1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukun yang berlaku.
2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan
membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,
dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.
5) Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
Menurut Walgito dalam Heri setiawan (2010:30), Disiplin belajar harus
ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu, karena sekalipun mempunyai
21
Dengan demikian peran disiplin belajar pada siswa sangat besar pengaruhnya
terhadap prestasi belajarnya. Hal ini dikarenakan dengan adanya disiplin belajar,
seorang siswa akan mampu mengkondisikan dirinya untuk belajar sesuai dengan
tugasnya sebagai seorang pelajar.
Menurut tulus Tu’u (2004:38) disiplin mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi
-fungsi disiplin adalah sebagai berikut:
1. Menata Kehidupan Bersama
Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.
2. Membangun Kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3. Melatih Kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk
kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. 4. Pemaksaan
Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri.Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat.Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.
5. Hukuman
Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa.Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya.Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat
diperlemah.Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.
Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu.Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur.Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas disiplin mempunyai fungsi yang penting dalam
lingkungan sekolah dan juga siswa secara individu dalam kegiatan belajarnya
guna mencapai tujuan yang sudah di tetapkan dandapat diketahui yang dimaksud
dengan disiplin belajar adalah ketaatan seseorang, dalam hal ini adalah peserta
didik terhadap peraturan-peraturan yang telah dibuat baik itu di sekolah maupun
di rumah. disiplin belajar merupakan suatu bentuk kepatuhan, ketertiban dan
ketaatan siswa yang dilandasi oleh kesadaran pribadi terhadap peraturan-peraturan
yang dibuat oleh diri sendiri atau pihak lain. Ketaatan tersebut dilakuan dalam
usaha untuk memperoleh perubahan baik berupa pengetahuan, keterampilan dan
sikap sebagai hasil dari latihan-latihan yang dilakukan. Seorang siswa yang
memiliki disiplin belajar yang tinggi akan mencetak hasil belajar yang tinggi pula.
Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dengan teratur dan melaksanakan
peraturan dengan penuh tanggung jawab.
3. Motivasi Belajar
Setiap manusia memiliki tujuan dari semua kegiatan yang dilakukan dalam
hidupnya.Begitu pula dengan setiap siswa yang mengharapkan keberhasilan
dalam belajarnya.Untuk mendapatkan keberhasilan dalam belajar itu setiap siswa
23
penggerak dalam diri siswa untuk melakukan segala aktivitas yang mendukung
keberhasilan belajar. Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang
berasal dari bahasa inggris yang berarti penggerak.
Motivasi merupakan kekuatan atau tenaga dan kesiap sediaan dalam diri individu
untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.Mc
Donnald memberikan definisi motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam
diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam
mencapai tujuan.Dorongan afektif yang dimaksud sering terlihat nyata dalam
tingkah laku seseorang.
Motivasi terjadi sebelum suatu tujuan tercapai dengan kata lain motivasi itu
timbul pada saat proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, motivasi merupakan
faktor yang penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran.Dengan adanya
motivasi setiap individu diharapkan dapat memperoleh hasil yang memuaskan
dalam setiap kegiatan.
Menurut Mc.Donald dalam Heni Parida (2010:18), motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di
dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Hal yang sama dikemukakan
Surya (2004:8) yang mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang dilakukan
untuk mewujudkan perbuatan perbuatan atau proses menggerakan motif-motif
menjadi perbuatan nyata atau tingkah laku dalam mencapai kebutuhan dan tujuan
tertentu.
Menurut Hamzah B. Uno dalam Ferli Hermawan (2012:14), motivasi adalah
merupakan keinginan yang besar dari dalam diri setiap individu, individu yang
ingin meraih prestasi haruslah memiliki aktifitas-aktifitas yang dapat menunjang
keberhsilan yang ingin dicapai.Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman
(2005: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan
didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai
suatu tujuan. Menuriut Oemar Hamalik (2001 : 157) motivasi merupakan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk pencapaian tujuan.
Keinginan, tujuan, dan kebutuhan dalam diri seseorang akan berbeda dengan yang
lain. Dorongan atau motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat dari
karakteristik individu atau orang itu sendiri.
Dalam pelaksanaan proses belajar sangat memerlukan motivasi, sebab seseorang
yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan
aktivitas belajar.
Adapun ciri-ciri orang yang memiliki motivasi yang tinggi adalah sebagai berikut:
(1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak
lekas putus asa),( 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, (4)
Lebih senang bekerja sendiri, (5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang
bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif), (7) Dapat
mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu), (8) Tidak mudah
melepaskan hal yang diyakininya itu, (9) Senang mencari dan memecahkan
25
(Sardiman dalam Leli Sugiarti, 2011:29)
Oleh karena itu motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting di dalam
menentukan keberhasilan belajar.Dengan adanya motivasi belajar dapat
menambahkan kesiapan siswa dalam belajar yang berarti dapat menghindari siswa
dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.Motivasi itu bersumber pada
kebutuhan.Jadi, untuk memahami motivasi perlu memahami berbagai jenis
kebutuhan manusia. Menurut Moslow, kebutuhan manusia dapat diuraikan dari
hal yang paling mendasar hingga yang paling tinggi, yaitu:
1. Kebutuhan fisik biologis (makan, minum, pakaian)
2. Kebutuhan rasa aman (perlindungan, jaminan keamanan, kemerdekaan)
3. Kebutuhan sosial (persahabatan, kerjasama, mencitai dan dicintai, pengakuan, perhatian)
4. Kebutuhan harga diri (penghargaan, pengakuan atas prestasi, pujian)
5. Kebutuhan mengaktualisasikan diri pribadi (bekerja buka semata-mata upah, membantu orang lain tanpa penghargaan imbalan, mencintai keindahan, ingin dekat dan mengabdi kepada Tuhan YME)
Mengingat pentingnya makna motivasi bagi siswa, kepada sekolah dapat
melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Ciptakan iklim kerja keras, 2) Jadikan
prestasi sebagai acuan, 3) Tumbuhkan semangat persaingan positif, 4) Aktifkan
mengenai berbagai kontes, 5) Ciptakan semangat cinta almamater, 6)
Kembangkan nilai seni, 7) Tekanan keimanan dan ketakwaan, 8) Tradisikan
mencipta karya dalam berbagai bentuk.
(Nursisto, 2002:53)
Lebih lanjut Hamalik dalam Ferli Hermawan (2012:15), mengemukakan tentang fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dan membagi motivasi menjadi 2 jenis yaitu: a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.
Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseoarang yaitu: 1) Tekun
menghadapi tugas, 2) Ulet menghadapi kesulitan, 3) Menunjukan minat terhadap
bermacam-macam masalah, 4) Lebih senang bekerja mandiri, 5) Cepat bosan pada
tugas-tugas rutin, 6) Dapat mempertahankan pendapatnya, 7) Tidak mudah
melepas hal yang diyakininya itu, 8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
(Sardiman, 2004; 83)
Fungsi motivasi dalam belajar: 1) Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagai
penggerak atau motor yang melepas energy, 2) Menentukan arah perbuatan,
kearah tujuan yang hendak dicapai, 3) Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan trsebut.
(Sardiman, 2004: 84-85)
Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi
belajar.Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Dengan kata lain
bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka
27
Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajar.
Ada beberapa bentuk dan cara yang dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, yaitu:
1. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai yang ada pada rapor. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
2. Hadiah. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalau demikian karena hadiah suatu pekerjaan,mungkin tidak menarik bagi orang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3. Saingan atau Kompetensi. Saiangan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motvasi untuk mendorong siswa belajar. Pesaing, baik pesaing individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
4. Ego-Involvement. Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang penting
5. Memberi ulangan. Dengan adanya hasil pekerjaan, apalagi jika terjadi kemajuan akan mendorang siswa untuk lebih giat belajar
6. Mengetahui hasil. Para siswa akan rajin belajar kalaumengetahui hasil belajar yang mereka kerjakan.
7. Pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang menyelesaiakn tugas dengan baik, perlu diberi pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang dapat meragsang semua siswa yang mendengarnya
8. Hukuman. Hukuman apabila diberikan ssecara tepat dan bijak maka akan menjadi motivasi. Oleh karena itu guru haus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman
9. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal itu kan lebih baik, bila dibanding dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti didalam diri siswa tersebut ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitupun minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11. Tujuan yang diakui. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa , akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasajikan sangat berguna atau menguntungkan, maka akan timbul girah untuk belajar.
Motivasi yang baik biasanya motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu
sendiri. Ada dua tipe motivasi yang dikemukakan oleh Ivor K. Davis dalam Leli
Sugiarti
(2011:30), yaitu :
1. Motivasi intrinsik, mengacu pada faktor-faktor dari dalam, tersirak baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa. Dalam motivasi ini, adanya keinginan untuk menambah pengetahuan dan untuk melacak, sehingga motivasi ini sebagai pendorong bagi aktifitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan masalah.
2. Motivasi ekstrinsik, mengacu pada faktor-faktor dari luar dan diterapkan pada tugas atau pada siswa oleh guru atau orang lain.
Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan lebih baik daripada motivasi
yang berasal dari luar, karena motivasi yang berasal dari dalam lebih kuat
dorongan nya. Berdasarkan pengertian dua tipe motivasi di atas, dapat dikatakan
bahwa motivasi intrinsik dapat menemukan tujuan seseorang. Ada beberapa
bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, yaitu : 1)
Memberi angka, 2) Hadiah, 3) Saingan/kompetisi, 4) Ego-involvement, 5)
Memberi ulangan, 6) Mengetahui hasil, 7) Pujian, 8) Hukuman, 9) Hasrat untuk
belajar, 10) Minat dengan menggunakan berbagai macam bentuk belajar, 11)
Tujuan yang diakui.
(Sardiman AM, 2008: 91-94)
Dari berbagai pengertian motivasi yang telah dikemukakan diatas, maksud dari
motivasi belajar adalah segala usaha yang timbul baik dari dalam maupun dari
luar diri pribadi, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ada. Dalam
29
cenderung untuk mematuhi tata tertib yang ada di sekolah.Rendahnya motivasi
belajar di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah setelah kami
melakukan penelitian, siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar
akan memunculkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap
tugas-tugas belajar. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar tidak akan
membuat mereka putus asa, justru dengan kesulitan-kesulitan tersebut mereka
akan lebih tertantang untuk mencari solusinya. Jadi dengan adanya motivasi
belajar dapat menyebabkan kesiapan siswa dalam belajar yang berarti dapat
menghindari siswa dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil
belajar merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar
berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan
sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Hasil belajar adalah
kemampuan anak yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar
diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa
dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.
Dalam proses belajar siswa dituntut untuk aktif dan memiliki strategi sendiri
untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau nilai, disini guru menjadi penggerak
aktivitas siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran
sesuai dengan pendapat Damarah dan Zain (2006 : 107) menyatakan bahwa setiap
belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah
laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek lain
yang ada pada individu belajar.
Belajar merupakan suatu kegiatan bagi seseorang untuk belajar menjadi lebih baik
lagi. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3).
Sejalan dengan penjelasan di atas, menurut Sardiman (2004:21) belajar akan
membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak
hanya berkaitan berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,
dan penyesuaian diri.
Sudjana (2000: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses
belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,
pemahaman, sikapdan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta
31
Djamarah (2002: 12) merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Hasil belajar merupakan hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti
proses belajar mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori.
Menurut Blomm dalam Ferli Hermawan (2012:12) prestasi belajar yang diperoleh
siswa dapat dikelompokan menjadi 3 kawasan, yaitu: (1) Kognitif, (2) afektif dan
(3)psikomotorik
Hasil belajar adalah hasil yang telah diperoleh siswa yang diwujudkan dalam
bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Burton dan Hamalik (2001 : 31)
bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, aperssepsi dan keterampilan.
Hasil belajar dapat dibagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan dampak
pengiring.Dampak pengajaran adalah hasil yang apat diukur, seperti tertuang
dalam rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.
Dampak
penggiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu
transfer belajar.
mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahan atas perilaku yang diinginkan, (2) Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan apa yang diinginkan. Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentuk kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secaara berkesimnambungan untuk mamantau proses, kemajuan, dan perbaiakn hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.
Penilaian yang diberikan guru atau pendidik haruslah objektif, dari penilaian
tersebutlah akan terlihat perilaku atau hasil elajar siswa yang sebenarnya, dengan
melihat hasil nilai tersebut siswa akan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.
Oleh karena itu berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar
mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil belajar
merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Dan hasil belajar
merupakan hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar
mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori. Dengan demikian,
diharapkan penilaian guru atau pendidik harus lebih objektif.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan
yang berkaitan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut.
Tabel 5. Penelitian yang Relevan
33
1 2 3 4
2010 Yulia Wita Lestari
Pengaruh Fisilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun
t hitung>t tabel yaitu 67,518>3,08 Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran
2009/2010
ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang menunjukkan t hitung > t tabel atau 7,080 > 1,989. Siswa kelas XI Semester Ganjil MA Al-Fatah siswa kelas XI IPS semester ganjil MA AL-Fatah Natar tahun
Berdasarkan tabel 5. penelitian yang relevan, penelitian yang berjudul Pengaruh
Fisilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way
Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010 sejalan dengan penelitian yang sedang diteliti,
yaitu adanya variabel tentang fasilitas belajar yang mempengruhi hasil belajar
siswa.
C. Kerangka Pikir
Sejalan dengan penelitian yang relevan Ada Pengaruh Fasilitas Belajar Di Sekolah
dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi
Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010
Dengant hitung>t tabel yaitu 67,518>3,08. Dilihat dari 151 siswa yang
memanfaatkan waktu untuk membaca di perpustakaan adalah 23.18% siswa dan
yang tidak memanfaatkannya berjumlah lebih banyak yakni 76.89% siswa.
Kemudian dari 151 responden, hanya 26.49% siswa yang suka browsing di Lab.
Komputer dan yang jarang browsing di Lab. Komputer sebanyak 73.51% siswa.
Selanjutnya, dari 151 responden diketahui hanya 33.11% siswa yang suka
meminjam buku pelajaran di perpustakaan sedangkan yang tidak suka meminjam
buku pelajaran di perpustakaan lebih banyak
66.89% siswa. Dan yang bersepsi tentang penggunaan media pembelajaran saat
jam pelajaran hanya 36.42% siswa yang aktif sedangkan 63.58% siswa
menyatakan tidak aktif. Kemudian siswa yang menggunakan jaringan internet
untuk kegiatan belajar sebanyak 43.04% siswa yang aktif sedangkan 56.97% yang
35
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan pemanfaatan fasilitas belajar
di sekolah pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun
pelajaran 2013/2014 masih rendah.
Disiplin siswa di sekolah merupakan sikap siswa yang menaati dan mematuhi tata
tertib sekolah dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan tanpa paksaan
dari
pihak sekolah. Bentuk disiplin di kelas berarti siswa tertib dan teratur dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar.Disiplin di kelas merupakan faktor yang
sangat penting agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib, teratur
sesuai dengan rencana pengajaran.Walgito mengemukakan disiplin belajar adalah
ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya
untuk mencapai tujuan yang diharapkannya, keterikatan antara disiplin belajar
dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisplinan dalam belajar
semakin baik hasil yang dicapai (Hesti, 2008:12).
Sejalan dengan penelitian pendahuluan yaitu Berdasarkan tabel 3, , jumlah siswa
di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang diamati kedisiplinan sebanyak 151. Siswa
yang disiplin dalam tepat waktu masuk sekolah sebesar 43.04%, sedangkan siswa
yang kurang disiplin sebesar 56.96%. Siswa yang disiplin dalam mengerjakan
tugas rumah sebesar 23.17% dan yang kurang disiplin dalam mengerjakan tugas
rumah sebesar
76.83%. Siswa yang tidak keluyuran ketika tidak ada guru sebanyak 33.11% dan