• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL

SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN2013/2014

Oleh

RIZKI DWI AMANDA

Berdasarkan data nilai UAS semester ganjil pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014, dapat dikatakan hasil belajar yang dicapai siswa masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dan disiplin belajar melalui motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dalam penelitian ini adalah 151 siswa dengan sampel 108 siswa, dengan sampel menggunakan teknik proporposional random sampling. Metode yang digunakan deskriptif verifikatif dengan pendekatan Ex Post Facto dan survey. Untuk menguji semua hipotesis menggunakan regresi linier dengan analisis jalur. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1)Ada pengaruh positif secara signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap motivasi belajar. (2)Ada pengaruh positif secara signifikan disiplin belajar terhadap motivasi belajar. (3)Ada hubungan positif secara

signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah dengan disiplin belajar terhadap hasil belajar. (4)Ada pengaruh langsung secara signifikan persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar. (5)Ada pengaruh langsung secara signifikan disiplin belajar terhadap hasil belajar. (6)Ada pengaruh positif secara signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar. (7)Ada pengaruh positif secara signifikan persepsi siswa tentang

(2)

belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar.

(3)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1. Skema Pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap

Hasil Belajar ... 39

2. Paradigma jalur path analysis (analisis jalur) ... 65

3. Model diagram jalur berdasarkan paradigma penelitian ... 98

4. Model persamaan dua jalur ... 98

5. Persamaan substruktur 1 ... 99

6. Persamaan substruktur 2 ... 100

7. Substruktur 1 ... 102

8. Substruktur 2 ... 104

9. Diagram Jalur Lengkap ... 106

10.Pengaruh tidak langsung X1 Terhadap Z melalui Y ... 113

(4)

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER

GANJIL SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN

2013/2014 (Skripsi)

Oleh

RIZKI DWI AMANDA

PENDIDIKAN EKONOMI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(5)
(6)

DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 15

1. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar ... 15

(7)

4. Metode wawancara ... 52

IV. HASIL PENELTIAN DAN SARAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... 67

1. Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 67

2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar... ... 70

3. Situasi dan kondisi SMA Negeri 1 Terbanggi Besar... ... 75

B. Diskripsi Data ... 78

1. Data persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar ... 79

2. Data disiplin belajar... ... 81

3. Data motivasi belajar ... 83

4. Data hasil belajar ... 85

C. Uji persyaratan statistik parametrik ... 87

1. Uji normalitas data ... 87

1. Persamaan struktural untuk diagram jalur... ... 101

1.1. Persamaan struktural substruktur 1 ... 102

(8)

7. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1) terhadap hasil belajar (Z) melalui motivasi

belajar (Y) ... 113 8. Pengaruh disiplin belajar (X2) terhadap hasil belajar (Z)

Melalui motivasi belajar (Y) ... 114 9. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah (X1) dan disiplin belajar (X2) secara bersama-sama terhadap motivasi belajar (Y) ... 115 10. pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah (X1), disiplin belajar (X2) dan motivasi belajar (Y) 4. Pengaruh langsung persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah terhadap hasil belajar ... 121 10. Pengaruh persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap

hasil belajar ... 131

V. HASIL PENELTIAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 137 B. Saran ... 138

DAFTAR PUSTAKA ... 140

(9)

DAFTAR RUMUS

Rumus Halaman

(1). Rumus Cochran ( Sugiono :2011) ... 43

(2). Rumus proporsional random sampling (Rahmat dalam silvia :2009)... ... 45

(3). Rumus korelasi product moment (Arikunto :2009)... ... 52

(4). Rumus Alpha (Arikunto:2009)... ... 53

(5). Rumus regresi linier (Hadi :2004)... ... 57

(6). Rumus uji multikolinearitas ((Sudarmanto :2005)... ... 60

(7). Rumus rank korelasi spearman ... ... 63

(8). Rumus substruktur 1 (analisi path)... 66

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014 ... 3

2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 5

3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli – Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 7

4. Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 8

5. Penelitian yang relevan... ... 33

6. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014... ... 43

7. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas... ... 45

8. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 49

9. Tabel Analisis Varians Anova... ... 58

10. Saran dan Prasarana Sekolah... ... 76

11. Jumlah Guru dan Karyawan ... 77

12. Distribusi Frekuensi Data Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar (X1) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 79

13. Kategori Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas Belajar di Sekolah (X1) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 80

14. Distribusi Frekuensi Data Disiplin Belajar (X2) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 81

15. Kategori Variabel Disiplin Belajar (X2) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 82

16. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 83

17. Kategori Variabel Motivasi Belajar (Y) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 84

18. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Ekonomi (Z) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 85

19. Kategori Hasil Belajar Ekonomi (Z) Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar ... 86

20. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data ... 87

21. Rekapitulasi Uji Normalitas ... 88

(11)

23. Hasil Belajar Ekonomi * Persepsi Siswa Tentang Pemanfaatan Fasilitas

Belajar ... 90

24. Hasil Belajar Ekonomi * Disiplin Belajar ... 90

25. Hasil Belajar Ekonomi * Motivasi Belajar ... 91

26. Rekapitulasi Lineraritas Regrresi ... 91

27. Hasil Uji Multikolinearitas... 92

28. Hasil Analisis Multikolorienitas ... 93

29. Hasil Analisis menggunakan Uji Durbin-Watson ... 94

(12)
(13)

MOTO

“Kesabaran adalah kunci segalanya.”...

“Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini.”...

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.”...

-Khalifah „Umar

(14)

PERSEMBAHAN

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, dengan segenap hati dan jiwa Kupersembahkan karya kecilku ini untuk

Ayahanda

Yang tak pernah lelah mendidik, memberikan motivasi, memberikan nasihat yang tak pernah henti. Semoga lelah dan setiap tetesan keringatmu bisa menghantarkan Ku kelak

menjadi orang yang bermanfaat untuk banyak orang.

Ibunda

Yang sungguh luar biasa kesabarannya dalam mengasuh Ku sejak kecil sampai dewasa, curahan kasih sayangnya, juga doa yang tiada henti mengiringi langkah keberhasilan dan

kesuksesanku.

Semoga Allah mengaruniakan kasih dan sayangnya. Baktiku kepada ayahanda dan ibunda selalu.

Untuk dosen pembimbing akademik, dosen pembimbing skripsi dosen-dosenku yang aku hormati, terimah kasih

banyak atas ilmu, nasihat dan kesabaran dalam membimbingku selama ini.

(15)
(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Rizki Dwi Amanda di lahirkan di Bandar

Jaya, Lampung Tengah pada tanggal 31 Mei 1991,

merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak

Taharuddin dan Ibu Harnaini.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah Taman

kanak-kanak Poncowati, Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Poncowati selesai pada tahun

2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Terbanggi Besar selesai pada

tahun 2007 dan Sekoah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Terbanggi Besar selesai

pada tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Mandiri

atau Non-SNMPTN

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis ditunutut untuk dapat

(17)

telah mengikuti dan melaksanakan program-program wajib perkuliahan yang

antara lain :

1. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Studi Banding dengan tujuan

Lampung-Jakarta-Semarang-Solo-Bali-Yogyakarta-Bandung yang

dilaksanakan pada tanggal 21 Januari sampe 30 Januari 2013.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintegrasi yang telah dilaksanakan di Candra

Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang

Barat selama 60 hari, terhitung tanggal 1 Juli sampai 17 Sepetember 2013.

3. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 5 Tulang Bawang

Tengah Kab. Tulang Bawang Barat. Program Pengalaman Lapangan

(PPL) ini berintegrasi dengan Kulia Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu

pelaksanaan bersamaan selama 3 bulan, terhitung tanggal 1 Juli sampai 17

(18)
(19)

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmad ridhoNya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Persepsi Siswa

Tentang Pemanfaatan Fasilitas Di Sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Dalam Penyusunan Kerja ini, banyak bantuan yang penulis terima dari berbagai

pihak. Untuk itu, dengan senyum ketulusan dan cinta penulis menghaturkan rasa

hormat dan terimah kasih kepada :

1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. M. Thoha.B. S. Jaya, M.Si. selaku Pembantu Dekan I FKIP

Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si. selaku Pembantu Dekan II FKIP

Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H. selaku Pembantu Dekan III FKIP

Universitas Lampung;

5. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS

(20)

Universitas Lampung;

7. Bapak Drs. I Komang Winatha, M.Si. selaku Pembimbing Akademik dan

sekaligus sebagai Pembimbing I atas kesabaran, arahan, masukan, serta

penuh ketelitian dalam membimbing penulis untuk dapat menyelesaikan

skripsi dengan baik;

8. Bapak Drs. Teddy Rusman ,M.Si., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan ide, bimbingan, pengarahan, motivasi, dan memberikan

saran-saran yang sangat berguna kepada penulis.

9. Ibu Dr. Erlina Rupaidah, S.E.,M.Si. selaku penguji yang telah membantu

dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terimah kasih

untuk semua kebaikan dan nasehat yang telah diberikan;

10. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis;

11. Bapak dan Ibu bagian Akademik FKIP Universitas Lampung;

12. Ibu Dra EB. Ambarwati, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Terbanggi Besar dan segenap dewan guru yang telah banyak membantu

penulis dalam pelaksanaan penelitian;

13. Ayahku tercinta Taharuddin dan Ibuku Harnaini, terimah kasih untuk

perhatiannya, pengertiannya, kepercayaannya dan cinta yang tak pernah

habis kepada saya, do’a yang tidak pernah putus untuk keberhasilan saya,

(21)

untuk setiap tetesan keringat dan air mata kalian dalam berjuang dan

berkorban untuk mendidik dan membesarkan saya. Semoga kerja keras saya

bisa membuat bahagia dan bangga kalian;

14. Untuk bibik-bibik saya, kakak saya Herman Gunawan dan sepupu-sepupu

saya yang selalu mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan

studi saya, saya ucapkan terima kasih untuk semuanya;

15. Keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

do’a, dukungan dan kasih sayangnya;

16. Untuk teman-teman seperjuanganku dalam duka maupun suka : Imam,

Hendra, Joko, Sis, Arif, Bachtiar dan fitma, ayu wulan,pemi, nuy, ana, dila,

levina, vivin datania, ica, ardi, eka s, dan yang lain yang namanya tidak bisa

saya sebutkan satu persatu, terima kasih atas semua bantuan kalian. Semoga

persabatan ini akan selalu terjalin sampai nanti.

17. Teman-teman organisasi Koperasi Mahasiswa, habibi, evi, bayu, alan, rima,

wirda, desti, novi, kk senior, kk alumni dan yang lain yang namanya masih

banyak sekali yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, makasih buat

kebersamaan selama ini.

18. Teman-teman KKN-PPL, haikal, angge, melisa, rima, novi, risa, puspita,

silvi dan noni, terima kasih atas pertemanan selama KKN-PPL di Desa

Candra Kencana dan sampai saat ini.

19. Keluarga besar pendidikan ekonomi khususnya kak dhani yang telah

membantu penyusunan skripsi ini dan juga terima kasih kepada om herdi

(22)

membutuhkan, amien ya robalalamin.

Bandar Lampung, Agustus 2014

(23)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan pilar utama suatu bangsa dalam memajukan suatu negara.

Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu system pendidikan nasional. Dengan pendidikan,

diharapkan SDM akan menjadi lebih baik sehingga dengan tidak langsung akan

memajukan suatu negara. Salah satu usaha pemerintah dalam pendidikan adalah

mendirikan sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal, sehingga sekolah

didirikan untuk membantu keluarga dalam mengarahkan pertumbuhan dan

perkembangan anak, agar menjadi manusia seutuhnya, karena pendidikan juga

memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia

sehingga memiliki daya saing yang tinggi.

Pendidikan yang diselenggarakan disekolah melalui kegiatan belajar mengajar

secara berjenjang dan berkesinambungan seperti pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi, sedangkan pendidikan yang diselenggarakan

diluar sekolah melalu kegiatan belajar mengajar yang tidak berkesinambungan

seperti les privat atau bimbel. Dengan les privat dan bimbel akan membuat siswa

lebih mengingat tentang palajaran yang telah diberikan guru di sekolah dan siswa

akan lebih mengerti tentang pelajaran tersebut sehingga hasil belajar pun akan

(24)

Hasil belajar adalah indikator yang paling utama dalam menilai keberhasilan

siswa dala kegiatan belajar mengajar. Hasil belajar siswa dapat menjadi pedoman

berhasil atau tidak berhasilnya seorang guru dalam mengajar siswa, karena

seorang guru dapat dikatan berhasil jika separuh atau lebih dari jumlah siswa telah

mencapai tujuan intruksional khusus maupun umum dan juga hasil belajar dapat

berfungsi dalam mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajar siswa.

Hasil belajar merupakan puncak dalam proses belajar. Hasil belajar yang dicapai

siswa terdapat interaksi dari berbagai faktor, antara lain faktor internal dan

eksternal siswa. Nilai hasil belajar yang diperoleh selama kurun waktu tertentu

adalah pedoman atau patokan dalam keberhasilan pembelajaran siswa.

pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah harus

mendukung dalam meningkatkan hasil belajar. Keluarga juga harus lebih

memperhatikan bagaimana perkembangan seorang anak dalam pendidikannya.

Hasil atau keberhasilan belajar dapat dilihat dari tingkat prestasi yang diperoleh

para peserta didik dan juga prestasi belajar dapat dioperasionalkan dalam bentuk

indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan,

predikat keberhasilan dan semacamnya (Azwar,2008: 163).

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 1

Terbanggi Besar tahun ajaran 2013/2014 dan penilitipun meminta keterangan dari

guru bidang studi ekonomi mengenai hasil ujian Semester yang diperoleh siswa

kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar umumnya masih dapat dikatakan

(25)

3

Masih baanyak siswa yang mendapat nilai kurang dari standar ketuntasan

minimum, dari beberapa mata pelajaran, pelajaran ekonomi adalah salah satu yang

nilainya masih dapat dikatakan kurang optimal. Nilai tersebut disajikan di bawah

ini.

Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014

Sumber : TU SMA N 1 Terbanggi Besar dan Guru Ekonomi Kelas XI IPS

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai

Semester pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 75 sebanyak 29 siswa dari 151 siswa atau sebanyak

19,21% artinya hanya sebesar 19,20% siswa yang memperoleh KKM. Sedangkan

Sebanyak 122 siswa dari 151 atau sebanyak 80,79% siswa belum mampu

mencapai kriteria ketuntasan minimal. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui

bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar

Tahun Ajaran 2013/2014 masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat

(26)

65% dikuasai siswa, presentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut

tergolong rendah dan sebaliknya.

Keberhasilan siswa dapat juga dipengaruhi oleh fasilitas belajar yang ada

disekolah.Kegiatan belajar mengajar, seorang guru dapat memanfaatkan fasilitas

belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Fasilitas belajar dapat

meningkatkan semangat siswa dalam belajar karena dengan menggunakan

fasilitas belajar, siswa dapat lebih mudah memahami pembelajaran, dengan

memanfaatkan fasilitas belajar juga dapat mempermudah guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

Keberhasilan siswa juga sangat dipengaruhi oleh faktor inernal dan ekternal.

Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik.

Penelitian ini faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar ekonomi siswa kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar adalah persepsi siswa tentang

pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah di sekolah. Persepsi siswa sangat

mempengaruhi hasil belajar siswa, karena dengan persepsi siswa tersebut lebih

semangat dalam belajar.

Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar termasuk kedalam faktor

internal, siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap fasilitas di sekolahnya

akan lebih banyak memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada disekolah, sedangkan

siswa yang kurang memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah

merupakan siswa yang memiliki persepsi bahwa fasilitas yang ada di sekolah

(27)

5

belajarnya di sekloah, oleh sebab itu, keberhasilan siswa juga dipengaruhi oleh

persepsi atau tanggapan siswa terhadap kenyamanannya dalam belajar di sekolah.

Persepsi siswa memiliki peran dalam keinginannya melakukan sesuatu di dalam

sekolah, kegiatan siswa di sekolah sebenarnya ditentukan oleh kenginannya

sendiri. Fasilitas-fasilitas yang ada akan dipergunakan oleh siswa apabila fasilitas

tersebut mendukung kegiatan belajarnya di sekolah. Ada beberapa data yang

menunjukan persepsi siswa terhadap fasilitas belajar disekolah sebagai berikut.

Tabel 2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas XI IPS Semester Ganjil di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014

No

Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di

sekolah

Aktif Tidak Akif Keterangan

1 Memanfaatkan waktu untuk membaca di perpustakaan

3 Suka meminjam buku pelajaran di perpustakaan

33.11% 66.89%

4 Menggunakan media

pembelajaran ketika saat belajar di kelas

36.42% 63.58%

5 Menggunakan jaringan internet untuk kegiatan belajar.

43.04% 56.97%

Sumber : Hasil observasi dan wawancara pada penelitian pendahuluan Berdasarakan tabel 2 diatas, dari 151 siswa yang memanfaatkan waktu untuk

membaca di perpustakaan adalah 23.18% siswa dan yang tidak memanfaatkannya

berjumlah lebih banyak yakni 76.89% siswa. Kemudian dari 151 responden,

hanya 26.49% siswa yang suka browsing di Lab. Komputer dan yang jarang

browsing di Lab. Komputer sebanyak 73.51% siswa. Selanjutnya, dari 151

(28)

perpustakaan sedangkan yang tidak suka meminjam buku pelajaran di

perpustakaan lebih banyak

66.89% siswa. Dan yang bersepsi tentang penggunaan media pembelajaran saat

jam pelajaran hanya 36.42% siswa yang aktif sedangkan 63.58% siswa

menyatakan tidak aktif. Kemudian siswa yang menggunakan jaringan internet

untuk kegiatan belajar sebanyak 43.04% siswa yang aktif sedangkan 56.97% yang

tidak aktif.

Berdasarkan penjelasan tabel 2 diatas, maka dapat dikatakan pemanfaatan fasilitas

belajar di sekolah pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar

tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah.

Faktor kedua yang diduga mempengaruhi hasil belajar adalah disiplin belajar.

Disiplin belajar juga termasuk dalam faktor intern yang dapat mempengaruhi hasil

belajar. Baiknya displin belajar siswa akan dapat mendorong siswa untuk

mendapat hasil belajar yang tinggi. Namun dilihat dari kenyataannya, tingkat

disiplin belajar antar siswa sangat berbeda, karena faktor adanya pengaruh

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula.

Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.

Beberapa dari mereka banyak yang mengabaikan tanggung jawabnya sebagai

pelajar yang ditunjukan dalam sikap dan tindakannya seperti, siswa belum masuk

kelas sebelum guru datang walaupun bel telah berbunyi, ketika guru menerangkan

masih banyak siswa yang mengobrol, melalaikan tugas yang diberikan oleh guru,

(29)

7

tanpa surat keterangan. Dari contoh-contoh di atas dapat dikatakan bahwa

kurangnya disiplin belajar mereka.

Disiplin merupakan sesutau yang sangat diperlukan siswa untuk memjadikan

dirinya menjadi seorang yang lebih baik. Keberhasilan siswa juga tidak terlepas

dari kedisplinan siswa tersebut. Ada beberapa data yang menjelaskan tentang

kedisplinan siswa sebagai berikut.

Tabel 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli –

Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

2013-2014

Kedisplinan

Tingkat Kedisplinan (%)

Keterangan Displin Kurang disiplin

Tepat waktu ketika masuk sekolah

43.04% 56.96% Banyaknya siswa yang diamati

Sumber : Hasil observasi dan wawancara pada penelitian pendahuluan

Berdasarkan tabel 3 di atas, jumlah siswa di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang

diamati kedisiplinan sebanyak 151. Siswa yang disiplin dalam tepat waktu masuk

sekolah sebesar 43.04%, sedangkan siswa yang kurang disiplin sebesar 56.96%.

Siswa yang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 23.17% dan yang

kurang disiplin dalam mengerjakan tugas rumah sebesar 76.83%. Siswa yang

tidak keluyuran ketika tidak ada guru sebanyak 33.11% dan yang kurang disiplin

(30)

sekolah sebesar 46.35% sedangkan yang kurang disiplin dalam memakai seragam

sebesar 53.65%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat

kedisplinan siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu, disiplin sangat

diperukan siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Faktor ketiga yang diduga turut serta mempengaruhi serta mempengaruhi hasil

belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar adalah

Motivasi Belajar. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan atau energi seseorang

yang dapat menimbulkan tingkat persitensi dan antusiasmenya dalam

melaksanakan kegiatan seperti contohnya adalah belajar, baik yang bersumber

dari dalam diri individual itu sendiri maupun dari luar individu.

Motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam mendorong dirinya untuk lebih

semangat dalam belajar. Motivasi dapat muncul dari dalam diri siswa juga dapat

dari luar diri siswa. Di bawah ini akan disajikan beberapa motivasi siswa sebagai

berikut.

Tabel 4. Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014

No Motivasi Belajar Aktif Tidak Aktif Keterangan

1 Antusias mengikuti

pelajaran 64 (42.38%) 87 (57.62%)

Banyaknya siswa yang diamati adalah 151 siswa 2 Ikut kelompok belajar 27 (17.88%) 124

(82.12%)

3 K I R 19 (12.58%) 132

(87.42%)

4 Bimbingan kakak kelas 23 (15.23%) 128 (84.77%)

5 Mengerjakan PR 52 (34.44%) 99 (65.56%)

(31)

9

Berdasarkan tabel 4 di atas, jumlah siswa yang aktif dalam antusias mengikuti

pelajaran sebesar 42.38% dan yang kurang aktif sebesar 57.62%. Siswa yang aktif

dalam mengikuti kelompok belajar sebesar 17.88% dan yang tidak aktif sebesar

82.12%. Siswa yang aktif mengikuti ekschool KIR sebesar 12.58% dan yang tidak

aktif sebesar 87.42%. Siswa yang aktif dalam mengikuti bimbingan kakak kelas

sebesar 15.23% dan yang tidak aktif sebesar 84.77% dan siswa yang aktif

mengerjakan PR sebesar 34.44% dan yang kurang aktif dalam mengerjakan PR

sebesar 65.56%. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa yang

memiliki motivasi belajar lebih sedikit dari pada siswa yang kurang memiliki

motivasi. Oleh karena itu, motivasi belajar sangat diperlukan siswa dalam

menunjang keberhasil belajarnya, karena motivasi adalah pendorong siswa dalam

belajar.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dan Disiplin Belajar Melalui Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapat dirumuskan

sebagai berikut.

1. Sebagian besar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar belum

(32)

2. Masih banyak siswa yang kurang antusias dalam memanfaatkan fasilitas

belajar seperti masih kurangnya keinginan siswa dalam meminjam buku di

perpustakaan.

3. Masih banyak guru yang belum memanfaatkan fasilitas belajar seperti

penggunaan LCD dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Rendahnya disiplin belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi

Besar.

5. Masih banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah tanpa surat keterangan.

6. Kurangnya partisipasi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar

dalam proses pembelajaran.

7. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang

masih rendah.

8. Banyak siswa yang kurang aktif berpendapat dalam proses pembelajaran

karena kurangnya motivasi dari luar atau dalam diri siswa.

9. Guru yang kurang memberi motivasi belajar dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa.

10. Sebagian siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang hasil

belajarnya masih dapat dikatakan rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah mengkaji tentang ada atau tidaknya pengaruh persepsi siswa

(33)

11

motivasi belajar terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester

Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh positif persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas

belajar di sekolah secara parsial maupun overall terhadap hasil belajar siswa

Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun

Pelajaran 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh positif disiplin belajar secara parsial maupun overall

terhadap hasil belajar siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1

Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh positif motivasi belajar secara parsial maupun overall

terhadap hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA

Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada hubungan positif persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas

belajar di sekolah, disiplin belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar

Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 1 Terbanggi

Besar Tahun Pelajaran 2013/2014?

(34)

1. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi persepsi siswa terhadap hasil

belajar siswa secara parsial maupun overall. persepsi siswa yang baik akan

semakin meningkatkan siswa untuk belajar menggunakan fasilitas di sekolah

dan akan mendorong seorang siswa untuk lebih semangat dalam belajar yang

akan berdampak pada hasil belajar siswa yang optimal.

2. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi disiplin belajar siswa terhadap

hasil belajar siswa secara parsial maupun overall. Disiplin siswa akan

terbentuk melalui kegiatan yang mereka ikuti seperti OSIS dan Pramuka.

Dengan disipli siswa yang baik akan membentuk siswa yang konsisten dalam

belajarnya sehingga hasil belajarpun semakin optimal..

3. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi motivasi belajar siswa terhadap

hasil belajar secara parsial maaupun overall. Motivasi yang tinggi dilihat dari

kegiatan mereka di sekolah sehari-hari seperti siswa yang mengikuti ekschool

PMR atau Koperasi sekolah. Motivasi yang ada dalam diri siswa sangat

mempengaruhi semangat dalam dirinya untuk lebih meningkatkan belajarnya

sehingga dengan motivasi yang tinggi hasil belajarpun akan semakin optimal.

4. Untuk mengetahui besaran atau kontribusi persepsi siswa tentang

pemanfaatan fasilitas,disiplin dan motivasi belajar terhadapa hasil belajar.

Ketiga faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, karena

faktor tersebut siswa akan menjadi baik dalam belajar, konsisten dalam waktu

dan semangat untuk belajar yang berdampak pada hasil belajar yang optimal.

F. Kegunaan Penelitian

(35)

13

1. Manfaat teoristis

a. Untuk mengkaji dan mengimplementasikannya persepsi siswa secara

langsung atau tidak langsung terhadap motivasi belajar sehingga nilai yang

dicapai siswa menjadi optimal.

b. Memeberikan analisis kritis terhadap variabel persepsi dan motivasi siswa

yang pada akhirnya akan menjadikan siswa yang berkarakter dan cerdas

yang akan meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, sebagai peubah mineset atau pola pikir siswa untuk mempunyai

tanggung jawab didasari indikator persepsi siwa, disiplin, dan motivasi belajar

sehingga siswa dapat merubah cara belajar dan berusaha untuk meningkatkan

hasil belajarnya.

b. Bagi guru, sebagai peubah mineset atau pola pikir guru yang mengacu pada

kurikulum 2013 yang akan menghasilkan siswa yang berkarakter dan cerdas.

c. Bagi sekolah, menjadikan sekolah sebagai pusat pendidikan siswa yang akan

menghasilkan SDM yang berkarakter dan cerdas. Sehingga dapat mendidik SDM

yang unggul dalam dunia kerja.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

(36)

Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas

belajar di sekolah (X1), disiplin belajar (X2), motivasi belajar (Y), dan hasil

belajar (Z).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS semester ganjil.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

5. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah ilmu pengetahuan sosial yang

(37)

II . TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan fasilitas belajar untuk

menunjang kegiatan tersebut. Sarana dan prasarana belajar mempengaruhi prestasi

karena dapat memicu siswa untuk menggunakan fasilitas tersebut yang dapat

menumbuhkan semangat untuk belajar karena siswa yang menggunakan fasilitas

belajar itu akan memperoleh kemudahan dalam belajar sehingga hasil belajar yang

akan diperolehnya akan menjadi lebih baik.

Persepsi secara luas dapat diartikan sebagai pandangan atau pengamatan terhadap

suatu objek. Menurut Robbins (2006:169), Persepsi adalah proses yang digunakan

individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka

memberikan makna kepada lingkungan mereka.

Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang

didalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan,

pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (Thoha, 2007:141-142).

Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa persepsi adalah kesan-kesan dan

(38)

persepsi merupakan kemampuan seseorang untuk membeda-bedakan antara objek

yang satu dengan objek lainnya, melalui proses pengamatan atau pandangan yang

berasal dari komponen kognisi sehingga seseorang akan mempunyai gambaran

tentang suatu objek tertentu.

Persepsi siswa akan terbentuk bukan hanya dari dalam diri siswa tetapi juga ada

faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi siswa tersebut. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi menurut Robbins dalam Adi Suroso (2009:15) adalah:

1. Perceiver: karakter individu yang bersangkutan, karakter tersebut dipengaruhi oleh sikap, motif, minat, pengalaman, serta pengharapan atau espektasi. 2. The Target: karakteristik dan sifat dari objek setelah diteliti dapat dipengaruhi

apa yang dirasakan, seperti: hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang dan kedekatan.

3. The Situation: situasi yang mempengaruhi persepsi manusia. Waktu dan dimana objek atau kejadian itu terlihat akan mempengaruhi perhatian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi diatas sangat mempengaruhi hasil

belajar. Persepsi siswa terhadap fasilitas belajar yang ada juga sangat

mmpengaruhi hasil belajar. Fasilitas belajar adalah sarana dan prasarana yang

dapat menunjang kelancaran siswa dalam proses belajarnya. Sedangkan fasilitas

belajar disekolah yaitu semua sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang

dapat menunjang belajar siswa disekolah.Dan memang seharusnya sekolah

memiliki sarana dan prasarana tersebut untuk meningkatkan hasil belajar ataupun

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Fasilitas sekolah adalah proses pendayagunaan semua perlengkapan pendidikan

efektif dan efisien (Bafalad, 2003:2). Sedangkan menurut The Liang Gie, fasilitas

(39)

17

jasmani siswa atau anak, meliputi ruang tempat belajar, penerangan cukup,

buku-buku pegangan dan perlengkapan lainnya.

Mendikbu dmenetapkan bahwa yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah

semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak

maupun yang tidak bergerak, agar pencapaian tujuan dapat berjalan dengan lancar

teratur, efektif, dan efisien (B.Suryosubroto, 2002:292).

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahawa kesuksesan kegiatan belajar

mengajar sekolah dapat juga ditunjang dengan fasilitas belajar atau sarana

prasarana belajar yang lengkap.

Sarana dan prasaran sangat menunjang kegiatan belajar mengajar, dengan

kelengkapan sarana dan prasara tersebut siswa akan lebih maksimal dalam belajar.

Slameto, (2003:28) ,mengatakan salah satu syarat keberhasilan belajar adalah

bahwa belajar memerlukan sarana yang cukup. Dengan tersedianya sarana belajar

yang cukup dan memadai akan membuat belajar lebih semangat. Anak yang

sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya misalnya makanan,

pakaian, perlindungan, kesehatan, dan lain-lain juga membutuhkan sarana belajar

seperti ruang belajar, meja, kursi, buku dan lain-lain.

Sarana atau fasilitas belajar yang menunjang kegiatan belajar siswa dapat

bermacam-macam bentuknya, seperti yang diungkapkan oleh Dimyati (2000),

yang menyatakan bahwa “prasarana pembelajaran meliputi gedung sekolah, ruang

belajar, lapangan olahraga, ruang ibadah, ruang keseniaan, peralatan olahraga.

Sedangkan sarana belajarnya meliputi buku pelajaran, buku bacaan, alat dan

(40)

Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 079/1975,

sarana prasarana pendidikan terdiri dari tiga kelompok besar yaitu:

1. Bangunan dan perabotan sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri atas, pembukuan alat-alat peraga dan laboratorium.

3. Media pendidikan yang dikelompokan menjadi audiovisual dan menggunakan

alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

Sedangkan menurut peraturan pemerintah pasal 42 nomor 19 tahun 2005 Tentang

Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa:

1. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajaryang lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

2. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan ruang kelas, ruang pimpinanan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat rekreasi atau tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa dengan tersedianya sarana

belajar yang lengkap, siswa tidak akan mengalami hambatan belajar dan semakin

mudah siswa untuk dapat mengerti dan memahami pelajaran. Ketersediaan

fasilitas belajar di sekolah turut menetukan keberhasilan siswa dalam melakukan

proses belajar mengajar di sekolah. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan

baik apabila ditunjang dengan fasilitas yang memadai baik jumlah, keadaan,

(41)

19

2. Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah salah satu dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa.Siswa yang memiliki disiplin belajar diharapkan bersedia untuk

mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh sekolah dan menjauhi

larangannya.Disiplin adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan

dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlakudengan

penuh tanggung jawab tanpa paksaan dari siapapun (Mas’udi, 2000 : 88).

Dengan disiplin belajar siswa lebih bersemangat dalam belajar dan siswa akan

lebih mematuhi peraturan yang ada disekolah. Disiplin belajar siswa akan secara

langsung mempengaruhi motivasi siswa untuk lebih meningkatkan hasil

belajarnya.

Menurut Hunter disiplin adalah yang dibentuk atas dasar pembiasaan belajar

dengan penggunaan waktu yang teratur, pemberian motivasi diri yang teratur dan

positif, menghindari penguasaan diri yang negatif, serta mencatat dan

merencanakan kebiasaan belajar dalam kurun waktu yan ditentukan (Astuti,

2009:16).

Disiplin belajar siswa dilakukan di sekolah maupun di rumah.Disiplin belajar di

sekolah berarti siswa harus menaati dan mematuhi tata tertib di sekolah dengan

kesadaran dan tanggung jawab.Disiplin belajar di kelas berarti siswa harus

mengikuti kegiatan belajar dengan tertib di kelas, sedangkan bentuk disiplin di

rumah adalah ketaatan dalam melaksanakan dalam belajar di rumah yang

(42)

Menurut Wingkel dalam Gika Nugraha Pratama (2012:17) menyatakan bahwa hal

yang mempengaruhi disiplin siswa, yaitu :

a. Yang bersumber dari dalam diri siswa, yaitu : (a) Taraf intelegensi, kemampuan belajar, dan cara belajar. (b) Motivasi belajar. (c) Perasaan, sikap dan minat.

b. Yang bersumber dari luar diri siswa, yaitu : (a) Cara membimbing. (b) Motivasi yang diberikan. (c) Hubungan orang tua dan anak. (d) Suasana dalam keluarga dan perhatian orang tua.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa disiplin terjadi bukan hanya

berasal dan bersumber dari dalam diri siswa melainkan juga bersumber dari luar

diri siswa. Seseorang siswa yang memiliki disiplin tinggi akan memperoleh

prestasi belajar yang tinggi. Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dan

melaksanakan peraturan sekolah dengan baik.

Menurut Tulus Tu’u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur Disiplin adalah sebagai

berikut.

1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukun yang berlaku.

2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya. 3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan

membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,

dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.

5) Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

Menurut Walgito dalam Heri setiawan (2010:30), Disiplin belajar harus

ditanamkan dan dimiliki oleh tiap-tiap individu, karena sekalipun mempunyai

(43)

21

Dengan demikian peran disiplin belajar pada siswa sangat besar pengaruhnya

terhadap prestasi belajarnya. Hal ini dikarenakan dengan adanya disiplin belajar,

seorang siswa akan mampu mengkondisikan dirinya untuk belajar sesuai dengan

tugasnya sebagai seorang pelajar.

Menurut tulus Tu’u (2004:38) disiplin mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi

-fungsi disiplin adalah sebagai berikut:

1. Menata Kehidupan Bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar.

2. Membangun Kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.

3. Melatih Kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk

kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan. 4. Pemaksaan

Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri.Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat.Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

5. Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang harus dilakukan oleh siswa.Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut.Ancaman sanksi/hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya.Tanpa ancaman hukuman/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat

diperlemah.Motivasi untuk hidup mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.

(44)

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain yang dianggap perlu.Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.Dengan demikian sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram, tertib dan teratur.Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas disiplin mempunyai fungsi yang penting dalam

lingkungan sekolah dan juga siswa secara individu dalam kegiatan belajarnya

guna mencapai tujuan yang sudah di tetapkan dandapat diketahui yang dimaksud

dengan disiplin belajar adalah ketaatan seseorang, dalam hal ini adalah peserta

didik terhadap peraturan-peraturan yang telah dibuat baik itu di sekolah maupun

di rumah. disiplin belajar merupakan suatu bentuk kepatuhan, ketertiban dan

ketaatan siswa yang dilandasi oleh kesadaran pribadi terhadap peraturan-peraturan

yang dibuat oleh diri sendiri atau pihak lain. Ketaatan tersebut dilakuan dalam

usaha untuk memperoleh perubahan baik berupa pengetahuan, keterampilan dan

sikap sebagai hasil dari latihan-latihan yang dilakukan. Seorang siswa yang

memiliki disiplin belajar yang tinggi akan mencetak hasil belajar yang tinggi pula.

Hal ini terjadi karena siswa tersebut belajar dengan teratur dan melaksanakan

peraturan dengan penuh tanggung jawab.

3. Motivasi Belajar

Setiap manusia memiliki tujuan dari semua kegiatan yang dilakukan dalam

hidupnya.Begitu pula dengan setiap siswa yang mengharapkan keberhasilan

dalam belajarnya.Untuk mendapatkan keberhasilan dalam belajar itu setiap siswa

(45)

23

penggerak dalam diri siswa untuk melakukan segala aktivitas yang mendukung

keberhasilan belajar. Motivasi berasal dari kata “motive” atau “motion” yang

berasal dari bahasa inggris yang berarti penggerak.

Motivasi merupakan kekuatan atau tenaga dan kesiap sediaan dalam diri individu

untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari.Mc

Donnald memberikan definisi motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam

diri/pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam

mencapai tujuan.Dorongan afektif yang dimaksud sering terlihat nyata dalam

tingkah laku seseorang.

Motivasi terjadi sebelum suatu tujuan tercapai dengan kata lain motivasi itu

timbul pada saat proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, motivasi merupakan

faktor yang penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran.Dengan adanya

motivasi setiap individu diharapkan dapat memperoleh hasil yang memuaskan

dalam setiap kegiatan.

Menurut Mc.Donald dalam Heni Parida (2010:18), motivasi adalah perubahan

energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di

dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Hal yang sama dikemukakan

Surya (2004:8) yang mendefinisikan motivasi adalah sesuatu yang dilakukan

untuk mewujudkan perbuatan perbuatan atau proses menggerakan motif-motif

menjadi perbuatan nyata atau tingkah laku dalam mencapai kebutuhan dan tujuan

tertentu.

Menurut Hamzah B. Uno dalam Ferli Hermawan (2012:14), motivasi adalah

(46)

merupakan keinginan yang besar dari dalam diri setiap individu, individu yang

ingin meraih prestasi haruslah memiliki aktifitas-aktifitas yang dapat menunjang

keberhsilan yang ingin dicapai.Hal tersebut senada dengan pendapat Sardiman

(2005: 73), motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan

didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai

suatu tujuan. Menuriut Oemar Hamalik (2001 : 157) motivasi merupakan energi

dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk pencapaian tujuan.

Keinginan, tujuan, dan kebutuhan dalam diri seseorang akan berbeda dengan yang

lain. Dorongan atau motivasi yang terdapat dalam diri seseorang dapat dilihat dari

karakteristik individu atau orang itu sendiri.

Dalam pelaksanaan proses belajar sangat memerlukan motivasi, sebab seseorang

yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar.

Adapun ciri-ciri orang yang memiliki motivasi yang tinggi adalah sebagai berikut:

(1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai), (2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak

lekas putus asa),( 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah, (4)

Lebih senang bekerja sendiri, (5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin (hal-hal yang

bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif), (7) Dapat

mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu), (8) Tidak mudah

melepaskan hal yang diyakininya itu, (9) Senang mencari dan memecahkan

(47)

25

(Sardiman dalam Leli Sugiarti, 2011:29)

Oleh karena itu motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting di dalam

menentukan keberhasilan belajar.Dengan adanya motivasi belajar dapat

menambahkan kesiapan siswa dalam belajar yang berarti dapat menghindari siswa

dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.Motivasi itu bersumber pada

kebutuhan.Jadi, untuk memahami motivasi perlu memahami berbagai jenis

kebutuhan manusia. Menurut Moslow, kebutuhan manusia dapat diuraikan dari

hal yang paling mendasar hingga yang paling tinggi, yaitu:

1. Kebutuhan fisik biologis (makan, minum, pakaian)

2. Kebutuhan rasa aman (perlindungan, jaminan keamanan, kemerdekaan)

3. Kebutuhan sosial (persahabatan, kerjasama, mencitai dan dicintai, pengakuan, perhatian)

4. Kebutuhan harga diri (penghargaan, pengakuan atas prestasi, pujian)

5. Kebutuhan mengaktualisasikan diri pribadi (bekerja buka semata-mata upah, membantu orang lain tanpa penghargaan imbalan, mencintai keindahan, ingin dekat dan mengabdi kepada Tuhan YME)

Mengingat pentingnya makna motivasi bagi siswa, kepada sekolah dapat

melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Ciptakan iklim kerja keras, 2) Jadikan

prestasi sebagai acuan, 3) Tumbuhkan semangat persaingan positif, 4) Aktifkan

mengenai berbagai kontes, 5) Ciptakan semangat cinta almamater, 6)

Kembangkan nilai seni, 7) Tekanan keimanan dan ketakwaan, 8) Tradisikan

mencipta karya dalam berbagai bentuk.

(Nursisto, 2002:53)

Lebih lanjut Hamalik dalam Ferli Hermawan (2012:15), mengemukakan tentang fungsi motivasi yaitu:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.

(48)

Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.

Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Dan membagi motivasi menjadi 2 jenis yaitu: a. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri siswa sendiri dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional, seperti keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu.

b. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor – faktor dari luar situasi belajar, seperti penghargaan, persaingan dan hukuman.

Adapun ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseoarang yaitu: 1) Tekun

menghadapi tugas, 2) Ulet menghadapi kesulitan, 3) Menunjukan minat terhadap

bermacam-macam masalah, 4) Lebih senang bekerja mandiri, 5) Cepat bosan pada

tugas-tugas rutin, 6) Dapat mempertahankan pendapatnya, 7) Tidak mudah

melepas hal yang diyakininya itu, 8) Senang mencari dan memecahkan soal-soal.

(Sardiman, 2004; 83)

Fungsi motivasi dalam belajar: 1) Mendorong manusia untuk belajar, jadi sebagai

penggerak atau motor yang melepas energy, 2) Menentukan arah perbuatan,

kearah tujuan yang hendak dicapai, 3) Menyeleksi perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang disertai guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan trsebut.

(Sardiman, 2004: 84-85)

Motivasi juga dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi

belajar.Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Dengan kata lain

bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi, maka

(49)

27

Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajar.

Ada beberapa bentuk dan cara yang dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, yaitu:

1. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai yang ada pada rapor. Angka-angka yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.

2. Hadiah. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalau demikian karena hadiah suatu pekerjaan,mungkin tidak menarik bagi orang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.

3. Saingan atau Kompetensi. Saiangan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motvasi untuk mendorong siswa belajar. Pesaing, baik pesaing individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

4. Ego-Involvement. Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah salah satu bentuk motivasi yang penting

5. Memberi ulangan. Dengan adanya hasil pekerjaan, apalagi jika terjadi kemajuan akan mendorang siswa untuk lebih giat belajar

6. Mengetahui hasil. Para siswa akan rajin belajar kalaumengetahui hasil belajar yang mereka kerjakan.

7. Pujian. Apabila ada siswa yang sukses yang menyelesaiakn tugas dengan baik, perlu diberi pujian. Pujian merupakan bentuk motivasi yang dapat meragsang semua siswa yang mendengarnya

8. Hukuman. Hukuman apabila diberikan ssecara tepat dan bijak maka akan menjadi motivasi. Oleh karena itu guru haus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman

9. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal itu kan lebih baik, bila dibanding dengan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti didalam diri siswa tersebut ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik.

10. Minat. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, begitupun minat merupakan alat motivasi yang pokok.

11. Tujuan yang diakui. Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa , akan merupakan alat motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena dirasajikan sangat berguna atau menguntungkan, maka akan timbul girah untuk belajar.

(50)

Motivasi yang baik biasanya motivasi yang berasal dari dalam diri siswa itu

sendiri. Ada dua tipe motivasi yang dikemukakan oleh Ivor K. Davis dalam Leli

Sugiarti

(2011:30), yaitu :

1. Motivasi intrinsik, mengacu pada faktor-faktor dari dalam, tersirak baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa. Dalam motivasi ini, adanya keinginan untuk menambah pengetahuan dan untuk melacak, sehingga motivasi ini sebagai pendorong bagi aktifitas dalam pengajaran dan dalam pemecahan masalah.

2. Motivasi ekstrinsik, mengacu pada faktor-faktor dari luar dan diterapkan pada tugas atau pada siswa oleh guru atau orang lain.

Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa akan lebih baik daripada motivasi

yang berasal dari luar, karena motivasi yang berasal dari dalam lebih kuat

dorongan nya. Berdasarkan pengertian dua tipe motivasi di atas, dapat dikatakan

bahwa motivasi intrinsik dapat menemukan tujuan seseorang. Ada beberapa

bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar, yaitu : 1)

Memberi angka, 2) Hadiah, 3) Saingan/kompetisi, 4) Ego-involvement, 5)

Memberi ulangan, 6) Mengetahui hasil, 7) Pujian, 8) Hukuman, 9) Hasrat untuk

belajar, 10) Minat dengan menggunakan berbagai macam bentuk belajar, 11)

Tujuan yang diakui.

(Sardiman AM, 2008: 91-94)

Dari berbagai pengertian motivasi yang telah dikemukakan diatas, maksud dari

motivasi belajar adalah segala usaha yang timbul baik dari dalam maupun dari

luar diri pribadi, untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ada. Dalam

(51)

29

cenderung untuk mematuhi tata tertib yang ada di sekolah.Rendahnya motivasi

belajar di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Lampung Tengah setelah kami

melakukan penelitian, siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar

akan memunculkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap

tugas-tugas belajar. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar tidak akan

membuat mereka putus asa, justru dengan kesulitan-kesulitan tersebut mereka

akan lebih tertantang untuk mencari solusinya. Jadi dengan adanya motivasi

belajar dapat menyebabkan kesiapan siswa dalam belajar yang berarti dapat

menghindari siswa dari pelanggaran terhadap tata tertib sekolah.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil

belajar merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar

berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan

sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Hasil belajar adalah

kemampuan anak yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar

diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa

dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

Dalam proses belajar siswa dituntut untuk aktif dan memiliki strategi sendiri

untuk mendapatkan suatu pengetahuan atau nilai, disini guru menjadi penggerak

aktivitas siswa untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pembelajaran

sesuai dengan pendapat Damarah dan Zain (2006 : 107) menyatakan bahwa setiap

(52)

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah

laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan-perubahan aspek lain

yang ada pada individu belajar.

Belajar merupakan suatu kegiatan bagi seseorang untuk belajar menjadi lebih baik

lagi. Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3).

Sejalan dengan penjelasan di atas, menurut Sardiman (2004:21) belajar akan

membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak

hanya berkaitan berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga

berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak,

dan penyesuaian diri.

Sudjana (2000: 5) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses

belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, sikapdan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta

(53)

31

Djamarah (2002: 12) merumuskan belajar sebagai proses di mana tingkah laku

ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.

Hasil belajar merupakan hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti

proses belajar mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori.

Menurut Blomm dalam Ferli Hermawan (2012:12) prestasi belajar yang diperoleh

siswa dapat dikelompokan menjadi 3 kawasan, yaitu: (1) Kognitif, (2) afektif dan

(3)psikomotorik

Hasil belajar adalah hasil yang telah diperoleh siswa yang diwujudkan dalam

bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Burton dan Hamalik (2001 : 31)

bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, aperssepsi dan keterampilan.

Hasil belajar dapat dibagi menjadi 2 yaitu dampak pengajaran dan dampak

pengiring.Dampak pengajaran adalah hasil yang apat diukur, seperti tertuang

dalam rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan meloncat setelah latihan.

Dampak

penggiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan dibidang lain, suatu

transfer belajar.

(54)

mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahan atas perilaku yang diinginkan, (2) Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul kesenjangan antara penampilan perilaku yang sekarang dengan apa yang diinginkan. Penilaian hasil bertujuan untuk mengetahui hasil belajar atau pembentuk kompetensi peserta didik. Standar nasional pendidikan mengungkapkan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secaara berkesimnambungan untuk mamantau proses, kemajuan, dan perbaiakn hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas.

Penilaian yang diberikan guru atau pendidik haruslah objektif, dari penilaian

tersebutlah akan terlihat perilaku atau hasil elajar siswa yang sebenarnya, dengan

melihat hasil nilai tersebut siswa akan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

Oleh karena itu berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa hasil belajar

mempunyai peranan penting dalam dunia pendidikan, dimana hasil belajar

merupakan gambaran keberhasilan siswa dalam belajar. Dan hasil belajar

merupakan hal yang telah dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar

mengajar yang dapat dikelompokan dalam beberapa kategori. Dengan demikian,

diharapkan penilaian guru atau pendidik harus lebih objektif.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Pada bagian ini diungkapkan beberapa hasil penelitian yang pernah dilakukan

yang berkaitan dengan permasalahan yang ada pada penelitian ini yaitu sebagai

berikut.

Tabel 5. Penelitian yang Relevan

(55)

33

1 2 3 4

2010 Yulia Wita Lestari

Pengaruh Fisilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun

t hitung>t tabel yaitu 67,518>3,08 Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Genap di SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran

2009/2010

ada pengaruh disiplin belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kalirejo Tahun Pelajaran 2009/2010 yang dibuktikan dari hasil perhitungan uji t yang menunjukkan t hitung > t tabel atau 7,080 > 1,989. Siswa kelas XI Semester Ganjil MA Al-Fatah siswa kelas XI IPS semester ganjil MA AL-Fatah Natar tahun

(56)

Berdasarkan tabel 5. penelitian yang relevan, penelitian yang berjudul Pengaruh

Fisilitas Belajar Di Sekolah dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru

Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way

Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010 sejalan dengan penelitian yang sedang diteliti,

yaitu adanya variabel tentang fasilitas belajar yang mempengruhi hasil belajar

siswa.

C. Kerangka Pikir

Sejalan dengan penelitian yang relevan Ada Pengaruh Fasilitas Belajar Di Sekolah

dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru terhadap Hasil Belajar Ekonomi

Siswa Kelas XI SMK YP 17 Baradatu Way Kanan Tahun Pelajaran 2009/2010

Dengant hitung>t tabel yaitu 67,518>3,08. Dilihat dari 151 siswa yang

memanfaatkan waktu untuk membaca di perpustakaan adalah 23.18% siswa dan

yang tidak memanfaatkannya berjumlah lebih banyak yakni 76.89% siswa.

Kemudian dari 151 responden, hanya 26.49% siswa yang suka browsing di Lab.

Komputer dan yang jarang browsing di Lab. Komputer sebanyak 73.51% siswa.

Selanjutnya, dari 151 responden diketahui hanya 33.11% siswa yang suka

meminjam buku pelajaran di perpustakaan sedangkan yang tidak suka meminjam

buku pelajaran di perpustakaan lebih banyak

66.89% siswa. Dan yang bersepsi tentang penggunaan media pembelajaran saat

jam pelajaran hanya 36.42% siswa yang aktif sedangkan 63.58% siswa

menyatakan tidak aktif. Kemudian siswa yang menggunakan jaringan internet

untuk kegiatan belajar sebanyak 43.04% siswa yang aktif sedangkan 56.97% yang

(57)

35

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dikatakan pemanfaatan fasilitas belajar

di sekolah pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar tahun

pelajaran 2013/2014 masih rendah.

Disiplin siswa di sekolah merupakan sikap siswa yang menaati dan mematuhi tata

tertib sekolah dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan tanpa paksaan

dari

pihak sekolah. Bentuk disiplin di kelas berarti siswa tertib dan teratur dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar.Disiplin di kelas merupakan faktor yang

sangat penting agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib, teratur

sesuai dengan rencana pengajaran.Walgito mengemukakan disiplin belajar adalah

ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya

untuk mencapai tujuan yang diharapkannya, keterikatan antara disiplin belajar

dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisplinan dalam belajar

semakin baik hasil yang dicapai (Hesti, 2008:12).

Sejalan dengan penelitian pendahuluan yaitu Berdasarkan tabel 3, , jumlah siswa

di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar yang diamati kedisiplinan sebanyak 151. Siswa

yang disiplin dalam tepat waktu masuk sekolah sebesar 43.04%, sedangkan siswa

yang kurang disiplin sebesar 56.96%. Siswa yang disiplin dalam mengerjakan

tugas rumah sebesar 23.17% dan yang kurang disiplin dalam mengerjakan tugas

rumah sebesar

76.83%. Siswa yang tidak keluyuran ketika tidak ada guru sebanyak 33.11% dan

Gambar

Tabel
Tabel 1. Nilai Ujian Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
Tabel 2. Persepsi siswa tentang pemanfaatan fasilitas belajar di sekolah Kelas
Tabel 3. Data Ketidakdisiplinan Siswa Kelas XI IPS periode Juli – Desember Tahun 2013 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran  2013-2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain pendapat dari para dosen, dilakukan pula kros cek dengan tim PAK di tingkat jurusan dan fakultas, antara lain dari fakultas teknik, kedokteran, ekonomi, dan tim PAK

lanjut meggunakan uji Scheff'e dibuktikan bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi jika diajar menggunakan metodwe pembelajaran kontekstual akan memperoleh basil belajar PKLH

Nilai uang jujur dalam adat perkawinan Lampung Pepadun di Kampung Karang Agung Kecamatan Pekuon Ratu Kabupaten Way Kanan mempunyai tiga tingkatan yaitu bernilai 24 untuk

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Efektivitas Komunikasi Antar Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Puslitbang Tek mira Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penulisan Ilmiah ini berisikan mengenai pembuatan website untuk rumah sakit mom yang bertujuan membantu rumah sakit tersebut dalam menyampaikan informasi mengenai fasilitas

Pengaruh penerapan metode pembelajaran bermain peran (role playing) terhadap kompetensi sosial afektif siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dibandingkan

Setelah itu, membuat perencanaan pembelajaran berupa bahan ajar (LKS dan RPP) dan media pembelajaran (software GeoGebra). Melakukan perizinan tempat untuk

Suatu lingkungan yang buangan asap kendaraan bermotornya banyak maka kandungan logam Pb dalam udara juga tinggi misalnya di SPBU, maka pekerja SPBU akan menghirup udara kotor