• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alergi Makanan Pada Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alergi Makanan Pada Anak"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS TERSTRUKTUR IMUNOLOGI TUGAS TERSTRUKTUR IMUNOLOGI

ALERGI MAKANAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN ALERGI MAKANAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KEJADIAN

AUTISME PADA ANAK-ANAK AUTISME PADA ANAK-ANAK

Disusun Oleh : Disusun Oleh : Hoirul Mustakim ( G1F007062 ) Hoirul Mustakim ( G1F007062 ) www.hoirulblog.co.cc www.hoirulblog.co.cc

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU K

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATANESEHATAN JURUSAN FARMASI JURUSAN FARMASI PURWOKERTO PURWOKERTO 2009 2009

(2)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 1. Latar Belakang

Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak  Dalam dekade terakhir ini ada kecenderungan kasus alergi pada anak  meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah yang cukup dominan pada meningkat. Masalah alergi akan menjadi masalah yang cukup dominan pada kesehatan

kesehatan anak anak di masa ydi masa yang akan dang akan datang. Penyatang. Penyakit infeksi tampaakit infeksi tampaknya akanknya akan semakin berkurang karena semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan semakin berkurang karena semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pencegahan penyakit infeksi. Kasus alergi pada anak belum banyak diperhatikan pencegahan penyakit infeksi. Kasus alergi pada anak belum banyak diperhatikan secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan dokter secara baik dan benar baik oleh para orang tua atau sebagian kalangan dokter sekalipun.

sekalipun.

Penderita yang datang ke dokter

Penderita yang datang ke dokter spesialispesialis anak ats anak atau Pusat Pelayanan Kesehau Pusat Pelayanan Kesehatanatan Anak lainnya tampaknya semakin didominasi oleh kelainan alergi pada anak. Anak lainnya tampaknya semakin didominasi oleh kelainan alergi pada anak. Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi ini belum banyak ditegakkan. Pada Ada kecenderungan bahwa diagnosis alergi ini belum banyak ditegakkan. Pada umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang belum umumnya tanda dan gejala alergi itu sendiri masih banyak yang belum diungkapk

diungkapkan oleh an oleh para dokter. Separa dokter. Sehingga hingga penanganan penanganan penderita alependerita alergi rgi belumbelum banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang banyak dilakukan secara benar dan paripurna. Beberapa orang tua yang mempunyai anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering mempunyai anak alergi sering terlihat putus asa karena penyakit tersebut sering kambuh dan terulang. Padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan kambuh dan terulang. Padahal anak sudah berkali-kali minum obat bahkan antibiotika yang paling ampuh sekalipun. Ditandai dengan seringnya antibiotika yang paling ampuh sekalipun. Ditandai dengan seringnya berpindah-pindah dokter anak karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik. pindah dokter anak karena sakit yang diderita anaknya tidak kunjung membaik.

(3)

Alergi pada anak tidak sesederhana seperti yang pernah diketahui. Sebelumnya Alergi pada anak tidak sesederhana seperti yang pernah diketahui. Sebelumnya kita sering mendengar dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, dokter kita sering mendengar dari dokter spesialis penyakit dalam, dokter anak, dokter spesialis yang lain bahwa alergi itu gejala adalah batuk, pilek, sesak dan gatal. spesialis yang lain bahwa alergi itu gejala adalah batuk, pilek, sesak dan gatal. Padahal alergi dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung Padahal alergi dapat menyerang semua organ tanpa terkecuali mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin rambut sampai ujung kaki dengan berbagai bahaya dan komplikasi yang mungkin bisa terjadi. Al

bisa terjadi. Alergi pada anak ergi pada anak sangat besangat beresiko untuk menresiko untuk mengganggu pertumbgganggu pertumbuhanuhan dan perkembangan anak.

dan perkembangan anak.

Resiko dan tanda alergi dapat diketahui sejak anak dilahirkan bahkan sejak  Resiko dan tanda alergi dapat diketahui sejak anak dilahirkan bahkan sejak  dalam kandunganpun kadang-kadang sudah dapat terdeteksi. Alergi itu dapat dalam kandunganpun kadang-kadang sudah dapat terdeteksi. Alergi itu dapat dicegah sejak dini dan diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan dicegah sejak dini dan diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

(4)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alergi dan Alergi Makanan

A. Definisi Alergi dan Alergi Makanan

Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut d

atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut d isebisebut ut allergenallergen (Wikipedia)

(Wikipedia)

Alergi merupakan suatu proses inflamasi yang tidak hanya berupa reaksi Alergi merupakan suatu proses inflamasi yang tidak hanya berupa reaksi cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks cepat dan lambat tetapi juga merupakan proses inflamasi kronis yang kompleks dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan pengontrol internal..

dipengaruhi faktor genetik, lingkungan dan pengontrol internal..

Alergen didalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida Alergen didalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik. Alergen makanan dapat menimbulkan reaksi alergi.

proteolitik. Alergen makanan dapat menimbulkan reaksi alergi.

Menurut cepat timbulnya reaksi maka alergi terhadap makanan dapat Menurut cepat timbulnya reaksi maka alergi terhadap makanan dapat berupa reaksi cepat (

berupa reaksi cepat (  Immediate Hipersensitivity/rapid onset reaction  Immediate Hipersensitivity/rapid onset reaction) dan reaksi) dan reaksi lambat (

lambat (delayed onset reactiondelayed onset reaction).).   Immediate Hipersensitivity  Immediate Hipersensitivityatau reaksi cepatatau reaksi cepat terjadi berdasarkan reaksi hipersensitifitas tipe I (Gell& Coombs). Terjadi terjadi berdasarkan reaksi hipersensitifitas tipe I (Gell& Coombs). Terjadi beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan atau terhirup pajanan alergi. beberapa menit sampai beberapa jam setelah makan atau terhirup pajanan alergi.   Delayed Hipersensitivity

(5)

berdasarkan

berdasarkan reaksi hipersensireaksi hipersensitifitas tipe I fase lambat, reaksi tifitas tipe I fase lambat, reaksi hipersensihipersensitifitas tifitas tipetipe III dan

III dan reaksi hipereaksi hipersensitifitas tipe rsensitifitas tipe IV. IV. Terjadi lebih Terjadi lebih dari 8 dari 8 jam sjam setelah terpaparetelah terpapar allergen.

allergen.

Reaksi hipersentsitivitas memiliki 4 t

Reaksi hipersentsitivitas memiliki 4 tipe reaksi seperti berikut;ipe reaksi seperti berikut; 1. Tipe I :

1. Tipe I : Reaksi AnReaksi Anafilaksiafilaksi

Disini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam Disini antigen atau alergen bebas akan bereaksi dengan antibodi, dalam hal ini IgE yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnya hal ini IgE yang terikat pada sel mast atau sel basofil dengan akibat terlepasnya histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat. U rutan kejadian reaksi tipe histamin. Keadaan ini menimbulkan reaksi tipe cepat. U rutan kejadian reaksi tipe I adalah sebagai berikut ;

I adalah sebagai berikut ; 1. Fase Sensitasi 1. Fase Sensitasi

Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya oleh Waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan IgE sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan sel mastosit dan basofil.

reseptor spesifik pada permukaan sel mastosit dan basofil. 2. Fase Aktivasi

2. Fase Aktivasi

Waktu selama terjadi pajanan ulang dengan antigen yang spesifik, mastosit Waktu selama terjadi pajanan ulang dengan antigen yang spesifik, mastosit melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi.

melepas isinya yang berisikan granul yang menimbulkan reaksi. 3. Fase Efektor

3. Fase Efektor

Waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek bahan- bahan Waktu terjadi respon yang kompleks (anafilaksis) sebagai efek bahan- bahan yang dilepas mastosit dengan aktivasi farmakologik.

yang dilepas mastosit dengan aktivasi farmakologik. 2. Tipe II

2. Tipe II : reaksi sitotoksik : reaksi sitotoksik 

Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan Di sini antigen terikat pada sel sasaran. Antibodi dalam hal ini IgE dan IgM dengan adanya komplemen akan diberikan dengan antigen, sehingga dapat IgM dengan adanya komplemen akan diberikan dengan antigen, sehingga dapat mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi yang cepat mengakibatkan hancurnya sel tersebut. Reaksi ini merupakan reaksi yang cepat menurut Smolin (1986), reaksi allografi dan ulkus Mooren

menurut Smolin (1986), reaksi allografi dan ulkus Mooren merupakan reamerupakan reaksi jenisksi jenis ini. Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut ;

(6)

1. Fagositosis sel melalui proses apsonik adherence atau immune adherence 1. Fagositosis sel melalui proses apsonik adherence atau immune adherence 2. Reaksi sitotoksis ekstraseluler oleh sel K (

2. Reaksi sitotoksis ekstraseluler oleh sel K (Killer cellKiller cell) yang mempunyai) yang mempunyai reseptor untuk Fc.

reseptor untuk Fc. 3. Lisis sel karena

3. Lisis sel karena bekerjanya seluruh sistem komplemenbekerjanya seluruh sistem komplemen 3. Tipe III :

3. Tipe III : reaksi imun kompleksreaksi imun kompleks

Di sini antibodi berikatan dengan antigen dan komplemen membentuk  Di sini antibodi berikatan dengan antigen dan komplemen membentuk  kompleks imun. Keadaan ini menimbulkan neurotrophichemotactic factor yang kompleks imun. Keadaan ini menimbulkan neurotrophichemotactic factor yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau kerusakan lokal. Pada umumnya dapat menyebabkan terjadinya peradangan atau kerusakan lokal. Pada umumnya terjadi pada pembuluh darah kecil. Pengejawantahannya di kornea dapat berupa terjadi pada pembuluh darah kecil. Pengejawantahannya di kornea dapat berupa keratitis herpes simpleks, keratitis karena bakteri.(stafilokok, pseudomonas) dan keratitis herpes simpleks, keratitis karena bakteri.(stafilokok, pseudomonas) dan   jamur. Reaksi demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks. Penyebab   jamur. Reaksi demikian juga terjadi pada keratitis Herpes simpleks. Penyebab

reaksi hipersensi

reaksi hipersensitivitas ttivitas tipe III yang sering terjadi, terdiri dari ;ipe III yang sering terjadi, terdiri dari ; 1. Infeksi persisten

1. Infeksi persisten

Pada infeksi ini terdapat antigen mikroba, dimana tempat kompleks mengendap Pada infeksi ini terdapat antigen mikroba, dimana tempat kompleks mengendap adalah organ yang diinfektif dan ginjal.

adalah organ yang diinfektif dan ginjal. 2. Autoimunitas

2. Autoimunitas

Pada reaksi ini terdapat antigen sendiri, dimana tempat kompleks mengendap Pada reaksi ini terdapat antigen sendiri, dimana tempat kompleks mengendap adalah ginjal, sendi, dan pembuluh darah.

adalah ginjal, sendi, dan pembuluh darah. 3. Ekstrinsik 

3. Ekstrinsik 

Pada reaksi ini, antigen yang berpengaruh adalah antigen lingkungan. Dimana Pada reaksi ini, antigen yang berpengaruh adalah antigen lingkungan. Dimana tempat kompleks yang mengendap adalah paru.

tempat kompleks yang mengendap adalah paru. 4. Tipe IV : Reaksi tipe lambat

4. Tipe IV : Reaksi tipe lambat

Pada reaksi hipersensitivitas tipe I, II dan III yang berperan adalah Pada reaksi hipersensitivitas tipe I, II dan III yang berperan adalah antibodi (imunitas humoral), sedangkan pada tipe IV yang berperan adalah antibodi (imunitas humoral), sedangkan pada tipe IV yang berperan adalah

(7)

limfosit T atau dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka (sensitized T limfosit T atau dikenal sebagai imunitas seluler. Limfosit T peka (sensitized T lymphocyte) bereaksi dengan antigen, dan menyebabkan terlepasnya mediator lymphocyte) bereaksi dengan antigen, dan menyebabkan terlepasnya mediator (limfokin) yang jumpai pada reaksi penolakan pasca keratoplasti, (limfokin) yang jumpai pada reaksi penolakan pasca keratoplasti, keraton- jungtivitis flikten, kerat

 jungtivitis flikten, keratitis Herpes simpleks dan keratitis diskiformis.itis Herpes simpleks dan keratitis diskiformis.

Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat, cell mediatif  Reaksi tipe IV disebut juga reaksi hipersensitivitas lambat, cell mediatif  immunity (CMI), Delayed Type Hypersensitivity (DTH) atau reaksi tuberculin immunity (CMI), Delayed Type Hypersensitivity (DTH) atau reaksi tuberculin yang timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpajan dengan antigen. Reaksi yang timbul lebih dari 24 jam setelah tubuh terpajan dengan antigen. Reaksi terjadi karena sel T yang sudah disensitasi tersebut, sel T dengan reseptor spesifik  terjadi karena sel T yang sudah disensitasi tersebut, sel T dengan reseptor spesifik  pada permukaannya akan dirangsang oleh antigen yang sesuai dan mengeluarkan pada permukaannya akan dirangsang oleh antigen yang sesuai dan mengeluarkan zat disebut limfokin. Limfosit yang terangsang mengalami transformasi menjadi zat disebut limfokin. Limfosit yang terangsang mengalami transformasi menjadi besar seperti limfoblas yang mampu merusak sel target yang mempunyai reseptor besar seperti limfoblas yang mampu merusak sel target yang mempunyai reseptor di permukaannya sehingga dapat terjadi kerusakan jaringan.

di permukaannya sehingga dapat terjadi kerusakan jaringan.

Antigen yang dapat mencetuskan reaksi tersebut dapat berupa jaringan Antigen yang dapat mencetuskan reaksi tersebut dapat berupa jaringan asing (seperti reaksi allograft), mikroorganisme intra seluler (virus, mikrobakteri, asing (seperti reaksi allograft), mikroorganisme intra seluler (virus, mikrobakteri, dll). Protein atau bahan kimia yang dapat menembus kulit dan bergabung dengan dll). Protein atau bahan kimia yang dapat menembus kulit dan bergabung dengan protein yang berfungsi sebagai carrier. Selain itu, bagian dari sel limfosit T dapat protein yang berfungsi sebagai carrier. Selain itu, bagian dari sel limfosit T dapat dirangsang oleh antigen yang terdapat di permukaan sel di dalam tubuh yang telah dirangsang oleh antigen yang terdapat di permukaan sel di dalam tubuh yang telah berubah karena adanya infeksi oleh kuman atau virus, sehingga sel limfosit ini berubah karena adanya infeksi oleh kuman atau virus, sehingga sel limfosit ini menjadi ganas terhadap sel yang mengandung antigen itu (sel target). Kerusakan menjadi ganas terhadap sel yang mengandung antigen itu (sel target). Kerusakan sel atau jaringan yang disebabkan oleh mekanisme ini ditemukan pada beberapa sel atau jaringan yang disebabkan oleh mekanisme ini ditemukan pada beberapa penyakit infeksi kuman (tuberculosis, lepra), infeksi oleh virus (variola, morbilli, penyakit infeksi kuman (tuberculosis, lepra), infeksi oleh virus (variola, morbilli, herpes), infeksi jamur (candidiasis, histoplasmosis) dan infeksi oleh protozoa herpes), infeksi jamur (candidiasis, histoplasmosis) dan infeksi oleh protozoa (leishmaniasis, schitosomiasis). Antigen ini mungkin berhubungan atau telah (leishmaniasis, schitosomiasis). Antigen ini mungkin berhubungan atau telah diolah oleh sel makrofag dan bereaksi dengan reseptor di permukaan sel limfosit diolah oleh sel makrofag dan bereaksi dengan reseptor di permukaan sel limfosit

(8)

yang pernah berkontak dengan antigen yang sama dan beredar sebagai sel yang pernah berkontak dengan antigen yang sama dan beredar sebagai sel memori.

memori.

Gejala klinis terjadi karena reaksi

Gejala klinis terjadi karena reaksi imunologi melalui pengeluaran mediatorimunologi melalui pengeluaran mediator yang mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Organ sasaran yang mengganggu organ tertentu yang disebut organ sasaran. Organ sasaran tersebut misalnya paru-paru maka manifestasi klinisnya adalah batuk atau asma tersebut misalnya paru-paru maka manifestasi klinisnya adalah batuk atau asma bronchial, bila sasarannya kulit akan terlihat sebagai urtikaria, bila organ bronchial, bila sasarannya kulit akan terlihat sebagai urtikaria, bila organ sasarannya saluran pencernaan maka gejalanya adalah diare dan sebagainya.

sasarannya saluran pencernaan maka gejalanya adalah diare dan sebagainya.

Alergi makanan adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ Alergi makanan adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan is

dan istem tubuh yang tem tubuh yang ditimbulkan oleh ditimbulkan oleh alergi terhadap makanalergi terhadap makanan. an. Tidak semuaTidak semua reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan merupakan reaksi alergi murni, reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan merupakan reaksi alergi murni, tetapi banyak dokter atau masyarakat awam menggunakan istilah alergi makanan tetapi banyak dokter atau masyarakat awam menggunakan istilah alergi makanan untuk semua reaksi yang tidak diinginkan dari makanan, baik yang imunologik  untuk semua reaksi yang tidak diinginkan dari makanan, baik yang imunologik  atau non imunologik. Batasan lebih jelas dibuat oleh

atau non imunologik. Batasan lebih jelas dibuat oleh   American Academy of   American Academy of    Allergy and immunology,The National Institute of Allergy and infections disease   Allergy and immunology,The National Institute of Allergy and infections disease

yaitu; yaitu;

1. Reaksi simpang makanan (

1. Reaksi simpang makanan ( Adverse food reactions Adverse food reactions))

Istilah umum untuk reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang Istilah umum untuk reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang ditelan. Reaksi ini dapat merupakan reaksi sekunder terhadap alergi makanan ditelan. Reaksi ini dapat merupakan reaksi sekunder terhadap alergi makanan (hipersensi

(hipersensitiftifitas) atau itas) atau intoleransi makanan.intoleransi makanan. 2. Alergi makanan (

2. Alergi makanan (Food AllergyFood Allergy))

Alergi makanan adalah reaksi imunologik yang menyimpang. Alergi makanan adalah reaksi imunologik yang menyimpang. 3. Intoleransi Makanan (

3. Intoleransi Makanan (Food intolerance)Food intolerance)

Intoleransi makanan adalah reaksi makanan nonimunologi dan merupakan Intoleransi makanan adalah reaksi makanan nonimunologi dan merupakan sebagian besar penyebab reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan. Reaksi sebagian besar penyebab reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan. Reaksi

(9)

ini dapat disebabkan oleh zat yang terkandung dalam makanan karena ini dapat disebabkan oleh zat yang terkandung dalam makanan karena kontaminasi toksik (misalnya toksin yang disekresi oleh

kontaminasi toksik (misalnya toksin yang disekresi oleh SalmonellaSalmonella,, Campylobacter 

Campylobacter  dandan ShigellaShigella, histamine pada keracunan ikan), zat farmakologik , histamine pada keracunan ikan), zat farmakologik  yang terkandung dalam makanan misalnya; tiramin pada keju, kafein pada kopi yang terkandung dalam makanan misalnya; tiramin pada keju, kafein pada kopi atau kelainan

atau kelainan pada pejamu senpada pejamu sendiri seperti defisiensi lactase, maldiri seperti defisiensi lactase, maltase tase atau responatau respon idiosinkrasi pada pejamu.

idiosinkrasi pada pejamu.

B. Mekanisme Terjadinya Alergi

B. Mekanisme Terjadinya Alergi MakananMakanan

Struktur limfoepiteal usus yang dikenal dengan istilah GALT Struktur limfoepiteal usus yang dikenal dengan istilah GALT (Gut-Associated Lymphoid Tissues) terdiri dari tonsil, patch payer, apendiks, patch Associated Lymphoid Tissues) terdiri dari tonsil, patch payer, apendiks, patch sekal dan patch koloni. Pada keadaan khusus GALT mempunyai kemampuan sekal dan patch koloni. Pada keadaan khusus GALT mempunyai kemampuan untuk mengembangkan respon lokal bersamaan dengan kemampuan untuk  untuk mengembangkan respon lokal bersamaan dengan kemampuan untuk  menekan induksi respon sistemik terhadap antigen yang sama.

menekan induksi respon sistemik terhadap antigen yang sama.

Pada keadaan normal penyerapan makanan,merupakan peristiwa alami Pada keadaan normal penyerapan makanan,merupakan peristiwa alami sehari-hari dalam sistem pencernaan manusia. Faktor-faktor dalam lumen sehari-hari dalam sistem pencernaan manusia. Faktor-faktor dalam lumen intestinal (usus), permukaan epitel (dinding usus) dan dalam lamina propia intestinal (usus), permukaan epitel (dinding usus) dan dalam lamina propia bekerja bersama untuk membatasi masuknya benda asing ke dalam tubuh melalui bekerja bersama untuk membatasi masuknya benda asing ke dalam tubuh melalui saluran cerna. Sejumlah mekanisme non imunologis dan imunologis bekerja saluran cerna. Sejumlah mekanisme non imunologis dan imunologis bekerja untuik mencegah penetrasi benda asing seperti bakteri, virus, parasit dan protein untuik mencegah penetrasi benda asing seperti bakteri, virus, parasit dan protein penyebab alergi makanan ke dinding batas usus (sawar usus). Pada paparan awal, penyebab alergi makanan ke dinding batas usus (sawar usus). Pada paparan awal, alergen maknan akan dikenali oleh sel penyaji antigen untuk selanjutnya alergen maknan akan dikenali oleh sel penyaji antigen untuk selanjutnya mengekspresikan pada sel-T secara langsung atau melalui sitokin. Sel T mengekspresikan pada sel-T secara langsung atau melalui sitokin. Sel T tersensitisasi dan akan merangsang sel-B menghasilkan antibodi dari berbagai tersensitisasi dan akan merangsang sel-B menghasilkan antibodi dari berbagai subtipe. Alergen yang intak akan diserap oleh usus dalam jumlah cukup banyak  subtipe. Alergen yang intak akan diserap oleh usus dalam jumlah cukup banyak 

(10)

dan mencapai sel-sel pembentuk antibodi di dalam mukosa usus dan orgalimfoid dan mencapai sel-sel pembentuk antibodi di dalam mukosa usus dan orgalimfoid usus.

usus.

Pada umumnya anak-anak membentuk antibodi dengan subtipe IgG, IgA Pada umumnya anak-anak membentuk antibodi dengan subtipe IgG, IgA dan IgM. Pada anak atopi terdapat kecenderungan lebih banyak membentuk IgE, dan IgM. Pada anak atopi terdapat kecenderungan lebih banyak membentuk IgE, selanjutnya mengadakan sensitisasi sel mast pada saluran cerna, saluran napas, selanjutnya mengadakan sensitisasi sel mast pada saluran cerna, saluran napas, kulit dan banyak oragan tubuh lainnya. Sel epitel intestinal memegang peranan kulit dan banyak oragan tubuh lainnya. Sel epitel intestinal memegang peranan penting dalam menentukan kecepatan dan pola pengambilan antigen yang t

penting dalam menentukan kecepatan dan pola pengambilan antigen yang t ertelan.ertelan. Selama terjadinya reaksi yang dihantarkan IgE pada saluran cerna, kecepatan dan Selama terjadinya reaksi yang dihantarkan IgE pada saluran cerna, kecepatan dan   jumlah benda asing yang terserap meningkat. Benda asing yang larut di dalam   jumlah benda asing yang terserap meningkat. Benda asing yang larut di dalam lumen usus diambil dan dipersembahkan terutama oleh sel epitel saluran cerna lumen usus diambil dan dipersembahkan terutama oleh sel epitel saluran cerna dengan akibat terjadi supresi (penekanan) sistem imun at

dengan akibat terjadi supresi (penekanan) sistem imun atau dikenal dengan istilahau dikenal dengan istilah toleransi.

toleransi.

Antigen yang tidak larut, bakteri usus, virus dan parasit utuh diambil oleh Antigen yang tidak larut, bakteri usus, virus dan parasit utuh diambil oleh sel M (sel epitel khusus yang melapisi patch peyeri) dengan hasil terjadi imunitas sel M (sel epitel khusus yang melapisi patch peyeri) dengan hasil terjadi imunitas aktif dan pembentukan IgA. Ingesti protein diet secara normal mengaktifkan sel aktif dan pembentukan IgA. Ingesti protein diet secara normal mengaktifkan sel supresor TCD8+ yang terletak di jaringan li

supresor TCD8+ yang terletak di jaringan limfoid usus dan setelah ingesti antigenmfoid usus dan setelah ingesti antigen berlangsung cukup lama. Sel tersebiut terletak di limpa. Aktivasi awal sel-sel berlangsung cukup lama. Sel tersebiut terletak di limpa. Aktivasi awal sel-sel tersebut tergantung pada sifat, dosis dan seringnya paparan antigen, umur host dan tersebut tergantung pada sifat, dosis dan seringnya paparan antigen, umur host dan kemungkinan adanya lipopolisakarida yang dihasilkan oleh flora intestinal dari kemungkinan adanya lipopolisakarida yang dihasilkan oleh flora intestinal dari host. Faktor-faktor yang menyebabkan absorpsi antigen patologis adalah digesti host. Faktor-faktor yang menyebabkan absorpsi antigen patologis adalah digesti intraluminal menurun, sawar mukosa terganggu dan penurunan produksi IgA oleh intraluminal menurun, sawar mukosa terganggu dan penurunan produksi IgA oleh sel plasma pada lamina propia.

(11)

C. Penyebab Alergi Makanan C. Penyebab Alergi Makanan

Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor Terdapat 3 faktor penyebab terjadinya alergi makanan, yaitu faktor genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang

genetik, imaturitas usus, pajanan alergi yang kadang memerlukan faktor pencetus.memerlukan faktor pencetus. a. Faktor genetik 

a. Faktor genetik 

Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita . Alergi dapat diturunkan dari orang tua atau kakek/nenek pada penderita . Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus Bila ada orang tua, keluarga atau kakek/nenek yang menederita alergi kita harus mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang mewaspadai tanda alergi pada anak sejak dini. Bila ada salah satu orang tua yang menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 – menderita gejala alergi maka dapat menurunkan resiko pada anak sekitar 17 – 40%.

40%. Bila ke dua oranBila ke dua orang tua alergi maka resiko pada ang tua alergi maka resiko pada anak meningkat menjadi 5ak meningkat menjadi 53 -3 -70%.

70%.

b. Imaturitas usus b. Imaturitas usus

Alergi makanan sering terjadi pada usia anak dibandingkan pada usia Alergi makanan sering terjadi pada usia anak dibandingkan pada usia dewasa. Fenomena lain adalah bahwa sewaktu bayi atau usia anak mengalami dewasa. Fenomena lain adalah bahwa sewaktu bayi atau usia anak mengalami alergi makanan tetapi dalam pertambahan usia membaik. Hal itu terjadi karena alergi makanan tetapi dalam pertambahan usia membaik. Hal itu terjadi karena belum sempurnanya saluran cerna pada anak. Secara mekanik integritas mukosa belum sempurnanya saluran cerna pada anak. Secara mekanik integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya alergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi Secara kimiawi asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada allergen. Secara imunologik sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur lamina propia dapat menangkal allergen masuk ke dalam tubuh. Pada usus imatur (tidak matang) sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi (tidak matang) sistem pertahanan tubuh tersebut masih lemah dan gagal berfungsi sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh. Pada bayi baru lahir sel sehingga memudahkan alergen masuk ke dalam tubuh. Pada bayi baru lahir sel yang mengandung IgA, Imunoglobulin utama di sekresi eksternal, jarana ditemui yang mengandung IgA, Imunoglobulin utama di sekresi eksternal, jarana ditemui di saluran cerna. Dalam pertambahan usia akan meningkat sesuai dengan maturasi di saluran cerna. Dalam pertambahan usia akan meningkat sesuai dengan maturasi (kematangan

(12)

Dilaporkan persentasi sampel serum yang mengandung antibodi terhadap Dilaporkan persentasi sampel serum yang mengandung antibodi terhadap makanan lebih besar pada bayi berumur kurang 3 bulan dibandingkan dengan bayi makanan lebih besar pada bayi berumur kurang 3 bulan dibandingkan dengan bayi yang terpapar antigen setelah usia 3 bulan.

yang terpapar antigen setelah usia 3 bulan. Penelitian lain terhadap 480 anak Penelitian lain terhadap 480 anak yangyang diikuti secara prospektif dari lahir sampai usia 3 tahun. Sebagian besar reaksi diikuti secara prospektif dari lahir sampai usia 3 tahun. Sebagian besar reaksi makanan terjadi selama tahun pertama kehidupan.

makanan terjadi selama tahun pertama kehidupan. C. Pajanan alergi

C. Pajanan alergi

Pajanan alergi yang merangsang produksi IgE spesifik sudah dapat terjadi Pajanan alergi yang merangsang produksi IgE spesifik sudah dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan. Diketahui adanya IgE spesifik pada janin terhadap sejak bayi dalam kandungan. Diketahui adanya IgE spesifik pada janin terhadap penisilin, gandum, telur dan susu. Pajanan juga terjadi pada

penisilin, gandum, telur dan susu. Pajanan juga terjadi pada masa bayi. Pemberianmasa bayi. Pemberian ASI eksklusif mengurangi jumlah bayi yang hipersensitif terhadap makanan pada ASI eksklusif mengurangi jumlah bayi yang hipersensitif terhadap makanan pada tahun pertama kehidupan. Pemberian PASI meningkatkan angka kejadian alergi. tahun pertama kehidupan. Pemberian PASI meningkatkan angka kejadian alergi.

Penyebab alergi didalam makanan adalah protein, glikoprotein atau Penyebab alergi didalam makanan adalah protein, glikoprotein atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, tahan panas dan tahan ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan ensim proteolitik. Sebagian besar alergen pada makanan adalah glikoprotein dan berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga berkisar antara 14.000 sampai 40.000 dalton. Molekul-molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui dapat menimbulkan kepekaan (sensitisasi) baik secara langsung atau melalui mekanisme hapten-carrie

mekanisme hapten-carrier. Perr. Perlakuan fisik misalnya pemberian panas dan tekananlakuan fisik misalnya pemberian panas dan tekanan dapat mengurangi imunogenisi

dapat mengurangi imunogenisitas tas sampai derajat tertentu.sampai derajat tertentu.

Pada pemurnian ditemukan allergen yang disebut sebagai Peanut-1 suatu Pada pemurnian ditemukan allergen yang disebut sebagai Peanut-1 suatu glikoprotein dengan berat molekul 180.000 dalton. Pemurnian pada udang glikoprotein dengan berat molekul 180.000 dalton. Pemurnian pada udang didapatkan allergen-1 dan allergen-2, masing-masing dengan berat molekul didapatkan allergen-1 dan allergen-2, masing-masing dengan berat molekul 21.000 dalton dan 200.000 dalton. Pada pemurnian alergen pada ikan diketahui 21.000 dalton dan 200.000 dalton. Pada pemurnian alergen pada ikan diketahui allergen-M sebagai determinan walau jumlahnya tidak banyak. Ovomukoid allergen-M sebagai determinan walau jumlahnya tidak banyak. Ovomukoid ditemukan sebagai alergen utama pada telur.

(13)

Pada susu sapi yang merupakan alergen utama adalah Betalaktoglobulin Pada susu sapi yang merupakan alergen utama adalah Betalaktoglobulin (BLG), Alflalaktalbumin (ALA), Bovin FERUM Albumin (BSA) dan Bovin (BLG), Alflalaktalbumin (ALA), Bovin FERUM Albumin (BSA) dan Bovin Gama Globulin (BGG). Albumin, pseudoglobulin dan euglobulin adalah alergen Gama Globulin (BGG). Albumin, pseudoglobulin dan euglobulin adalah alergen utama pada gandul. Diantaranya BLG adalah alergen yang paling kuat sebagai utama pada gandul. Diantaranya BLG adalah alergen yang paling kuat sebagai penyebab alergi makanan. Protein kacang tanah alergen

penyebab alergi makanan. Protein kacang tanah alergen yang paling utama adalahyang paling utama adalah arachin dan conarachi.

arachin dan conarachi.

BBC

BBC tahun tahun 1999 1999 melaporkmelaporkan an penderitpenderita a alergi alergi di di Eropa Eropa adaada kecendurangan meningkat pesat. Angka kejadian alergi meningkat pesat dalam 20 kecendurangan meningkat pesat. Angka kejadian alergi meningkat pesat dalam 20 tahun terahkir, 30% orang berkembang menjadi alergi setiap saat. Anak usia tahun terahkir, 30% orang berkembang menjadi alergi setiap saat. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma. 6 juta sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma. 6 juta orang mempunyai dermat

orang mempunyai dermatitis. Lebih itis. Lebih banyak lagi banyak lagi 9 juta 9 juta orang hay orang hay feverfever Di

Di Inggris Inggris tahun tahun 2000 2000 dilaporkan dilaporkan 70% 70% penderita penderita alergi alergi mengalamimengalami serangan alergi lebih dari 7 tahun Sekitar 50% orang dewasa mengetahui serangan alergi lebih dari 7 tahun Sekitar 50% orang dewasa mengetahui penyebab gejala alergi dalam 5 tahun, tetapi 22% menderita alergi sebe;um penyebab gejala alergi dalam 5 tahun, tetapi 22% menderita alergi sebe;um menemukan penyebabnya. Sebanyak 80% penderita alergi mengalami gejala menemukan penyebabnya. Sebanyak 80% penderita alergi mengalami gejala seumur hidupnya.

seumur hidupnya.

Di Amerika penderita alergi makanan sekitar 2 – 2,5% pada dewasa, pada Di Amerika penderita alergi makanan sekitar 2 – 2,5% pada dewasa, pada anak sekitar 6 – 8%. Setiap tahunnya diperkirakan 100 hingga 175 orang anak sekitar 6 – 8%. Setiap tahunnya diperkirakan 100 hingga 175 orang

(14)

meninggal karena

meninggal karena alergi malergi makanan. Penyebab akanan. Penyebab kematkematian ian tersebut biasanya tersebut biasanya karenakarena anafilaktik syok, tersering karena kacang tanah. Lebih 160 makanan dikaitkan anafilaktik syok, tersering karena kacang tanah. Lebih 160 makanan dikaitkan dengan

dengan alergi malergi makanan. akanan. Para ahli Para ahli berpendapat berpendapat penderita penderita alergi alergi di Negaradi Negara berkembang mungkin lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat

berkembang mungkin lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat Prof Wü

Prof Wüthrich tahun 2thrich tahun 2001 001 melaporkan melaporkan bahwa kenbahwa kenaikan angaikan angka kejadianka kejadian alergi pada anak di Eropa meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun alergi pada anak di Eropa meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun terahkir, terutama dalam sepuluh tahun t

terahkir, terutama dalam sepuluh tahun t erahkir meningkat sangat pesat.erahkir meningkat sangat pesat.

Gambar 1. Grafik pro

Gambar 1. Grafik prosentase angksentase angka kejadian alergi a kejadian alergi pada anak setiap sepuluhpada anak setiap sepuluh tahun di Inggris sejak

tahun di Inggris sejak 1920 hingga tahun 2000.1920 hingga tahun 2000.

Di Indonesia angka kejadian alergi pada anak belum diketahui secara Di Indonesia angka kejadian alergi pada anak belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa ahli

pasti, tetapi beberapa ahli memperkirakmemperkirakan sekitar an sekitar 25-40% anak pernah mengalami25-40% anak pernah mengalami alergi makanan. Di Negara berkembang angka kejadian alergi yang dilaporkan alergi makanan. Di Negara berkembang angka kejadian alergi yang dilaporkan masih rendah. Hal ini berkaitan dengan masih tingginya kesalahan diagnosis atau masih rendah. Hal ini berkaitan dengan masih tingginya kesalahan diagnosis atau under diagnosis dan kurangnya perhatian terhadap alergi dibandingkan dengan under diagnosis dan kurangnya perhatian terhadap alergi dibandingkan dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atau diare yang dianggap lebih mematikan. penyakit infeksi saluran pernapasan atau diare yang dianggap lebih mematikan.

(15)

IV. A.

IV. A. MEKANMEKANISME TERJADINYA ALERGIISME TERJADINYA ALERGI

Untuk mengetahui resiko alergi pada anak kita harus mengetahui bagaimana Untuk mengetahui resiko alergi pada anak kita harus mengetahui bagaimana gejala alergi pada orang dewasa. Gejala alergi pada orang dewasa juga bisa gejala alergi pada orang dewasa. Gejala alergi pada orang dewasa juga bisa mengenai semua organ tubuh dan sistem fungsi tubuh.

mengenai semua organ tubuh dan sistem fungsi tubuh. Adapun manif

Adapun manifestasi klinik alergi pada dewestasi klinik alergi pada dewasa dapat dilihat paasa dapat dilihat pada tabel 1. da tabel 1. BilaBila terdapat 3 gejala atau lebih pada beberapa organ, tanpa diketahui penyebab pasti terdapat 3 gejala atau lebih pada beberapa organ, tanpa diketahui penyebab pasti keluhan tersebut maka kecurigaan mengalami reaksi alergi semakin besar.

keluhan tersebut maka kecurigaan mengalami reaksi alergi semakin besar. Tabel 1. Tanda dan Gejala Alergi pada orang dewasa.

Tabel 1. Tanda dan Gejala Alergi pada orang dewasa. ORGAN/SISTEM

ORGAN/SISTEM TUBUH

TUBUH

GEJALA DAN TANDA GEJALA DAN TANDA

1 Sistem 1 Sistem

Pernapasan Pernapasan

Batuk, pilek, bersin, sesak(astma), napas pendek, Batuk, pilek, bersin, sesak(astma), napas pendek, tightness in chest, not enough air to lungs, wheezing, tightness in chest, not enough air to lungs, wheezing, mucus b

mucus bronchial , rattling ronchial , rattling and viand vibration dadabration dada 2

2 Sistem Sistem PembuluhPembuluh Darah dan jantung Darah dan jantung

Palpitasi (berdebar-debar), flushing (muka ke Palpitasi (berdebar-debar), flushing (muka ke merahan), nyeri dada, colaps, pingsan, tekanan darah merahan), nyeri dada, colaps, pingsan, tekanan darah rendah, denyut jantung meningkat; tangan hangat, rendah, denyut jantung meningkat; tangan hangat, kedinginan, tingling, redness or blueness of hands; kedinginan, tingling, redness or blueness of hands; faintness; pseudo-heart attack pain ; nyeri dada faintness; pseudo-heart attack pain ; nyeri dada depan,

depan, tangan tangan kiri, kiri, bahu, bahu, leher, leher, rahang rahang hinggahingga menjalar di pergelangan tangan

menjalar di pergelangan tangan 3

(16)

Pencernaan

Pencernaan berak, berak, sering sering buang buang angin angin (flatus), (flatus), mulut mulut berbau,berbau, kelaparan, haus, saliva meningkat, Sariawan, lidah kelaparan, haus, saliva meningkat, Sariawan, lidah kotor, berbetuk seperti pulau, nyeri gigi, ulcer kotor, berbetuk seperti pulau, nyeri gigi, ulcer symptoms, nyeri ulu hati, kesulitan menelan, perut symptoms, nyeri ulu hati, kesulitan menelan, perut keroncongan

keroncongan, konstipasi (sulit , konstipasi (sulit buang air besar), nyeribuang air besar), nyeri perut, kram perut, diarrhea, buang angin, timbul perut, kram perut, diarrhea, buang angin, timbul lendir atau darah dari rektum, anus gatal atau panas. lendir atau darah dari rektum, anus gatal atau panas. 4

4 Kulit Kulit Sering Sering gatal, gatal, dermatitis, dermatitis, urticaria, urticaria, bengkak bengkak di di bibir,bibir, lebam biru (seperti bekas terbentur) bekas hitam lebam biru (seperti bekas terbentur) bekas hitam seperti digigi

seperti digigit nyamuk. Kulit t nyamuk. Kulit kaki dan kaki dan tangan keringtangan kering tapi wajah berminyak dan sering berkeringat.

tapi wajah berminyak dan sering berkeringat. 5 Telinga Hidung

5 Telinga Hidung Tenggorokan Tenggorokan

Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal, pilek, Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal, pilek, post nasal drip, epitaksis, tidur mendengkur, post nasal drip, epitaksis, tidur mendengkur, mendengus.

mendengus. Tenggorok:

Tenggorok: tenggorokan tenggorokan nyeri/kering/gatal, nyeri/kering/gatal, palatumpalatum gatal, suara parau/serak, batukpendek(berdehem), gatal, suara parau/serak, batukpendek(berdehem), Telinga : telinga terasa penuh/bergemuruh/  Telinga : telinga terasa penuh/bergemuruh/  berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri telinga berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri telinga dengan gendang telinga kemerahan atau normal, dengan gendang telinga kemerahan atau normal, ganggu

gangguan an pendengapendengaran ran hilang hilang timbul, timbul, terdengarterdengar suara lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah, suara lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah, pusing,

pusing, gangguan gangguan keseimbangan. keseimbangan. PembesaranPembesaran kelenjar di sekitar leher dan kepala belakang bawah kelenjar di sekitar leher dan kepala belakang bawah

(17)

6

6 Sistem Sistem SaluranSaluran

Kemih dan

Kemih dan

kelamin kelamin

Sering kencing, nyeri kencing; tidak bisa mengontrol Sering kencing, nyeri kencing; tidak bisa mengontrol kandung kemih, bedwetting; vaginal discharge; kandung kemih, bedwetting; vaginal discharge; genitalia gatal/bengkak/kemerahan/nyeri; nyeri bila genitalia gatal/bengkak/kemerahan/nyeri; nyeri bila berhubungan kelamin. berhubungan kelamin. 7 Sistem Susunan 7 Sistem Susunan Saraf Pusat Saraf Pusat

Sering sakit kepala, migrain, short lost memory (lupa Sering sakit kepala, migrain, short lost memory (lupa nama orang, barang sesaat), floating (melayang), nama orang, barang sesaat), floating (melayang), kepala terasa penuh atau membesar.

kepala terasa penuh atau membesar.

Perilaku : impulsif, sering marah, mood swings, Perilaku : impulsif, sering marah, mood swings, kompulsif, sering mengantuk, malas bergerak, kompulsif, sering mengantuk, malas bergerak, gangguan konsentrasi, muah marah, sering cemas, gangguan konsentrasi, muah marah, sering cemas, panic, overactive, kepala terasa penuh atau besar; panic, overactive, kepala terasa penuh atau besar; halusinasi, delusions, paranoid, bicara gagap; halusinasi, delusions, paranoid, bicara gagap; claustrophobia (takut ketinggian), paralysis, claustrophobia (takut ketinggian), paralysis, catatonic state, disfungsi persepsi, impulsif (bila catatonic state, disfungsi persepsi, impulsif (bila tertawa atau bicara berlebihan), overaktif, deperesi, tertawa atau bicara berlebihan), overaktif, deperesi, terasa kesepian merasa seperti terpisah dari orang terasa kesepian merasa seperti terpisah dari orang lain, kadang lupa nomor, huruf dan nama sesaat, lain, kadang lupa nomor, huruf dan nama sesaat, lemas (flu like symtomp)

lemas (flu like symtomp) 8

8 Sistem Sistem Hormonal Hormonal Kulit Kulit berminyak berminyak (atas (atas leher), leher), kulit kulit kering kering (bawah(bawah leher), endometriosis, Premenstrual Syndrome, leher), endometriosis, Premenstrual Syndrome, kemampu

kemampuan sex an sex menumenurun, Chronic Fatrun, Chronic Fatique Symptomique Symptom (sering lemas), Gampang marah, Mood

(sering lemas), Gampang marah, Mood swingswing, , seringsering terasa kesepian

(18)

9

9 Jaringan Jaringan otot otot dandan tulang

tulang

Nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi: Fatigue Nyeri tulang, nyeri otot, nyeri sendi: Fatigue (kelelahan), kelemahan otot, nyeri, bengkak, (kelelahan), kelemahan otot, nyeri, bengkak, kemerahan local pada sendi; stiffness, joint kemerahan local pada sendi; stiffness, joint deformity; arthritis soreness, nyeri dada, otot bahu deformity; arthritis soreness, nyeri dada, otot bahu tegang, otot leher tegang, spastic umum, , limping tegang, otot leher tegang, spastic umum, , limping gait, gerak terbatas

gait, gerak terbatas 10

10 Gigi Gigi dan dan mulut mulut Nyeri Nyeri gigi gigi atau atau gusi gusi tanpa tanpa adanya adanya infeksi infeksi pada pada gigigigi (biasanya berlangsung dalam 3 atau 7 hari). Gusi (biasanya berlangsung dalam 3 atau 7 hari). Gusi sering berdarah. Sering sariawan. Diujung mulut, sering berdarah. Sering sariawan. Diujung mulut, mulut dan bibir sering kering, sindrom oral mulut dan bibir sering kering, sindrom oral dermatitis.

dermatitis. 11

11 Mata Mata nyeri nyeri di di dalam dalam atau atau samping samping mata, mata, matamata berair,sekresi air mata berlebihan, warna tampak  berair,sekresi air mata berlebihan, warna tampak  lebih terang, kemerahan dan edema palpebra,

lebih terang, kemerahan dan edema palpebra,

Kadang mata kabur, diplopia, kadang kehilangan Kadang mata kabur, diplopia, kadang kehilangan kemampuan visus sementara, hordeolum.

kemampuan visus sementara, hordeolum.

..

III. PENYEBAB ALERGI III. PENYEBAB ALERGI

Beberapa makanan yang berbeda kadang menimbulkan gejala alergi yang Beberapa makanan yang berbeda kadang menimbulkan gejala alergi yang berbeda pula, misalnya pada alergi ikan laut menimbulkan gangguan kulit berupa berbeda pula, misalnya pada alergi ikan laut menimbulkan gangguan kulit berupa urtikaria, kacang tanah menimbulkan gangguan kulit berupa papula (bintik kecil urtikaria, kacang tanah menimbulkan gangguan kulit berupa papula (bintik kecil

(19)

seperti digigit serangga) atau furunkel (bisul). Sedangkan buah-buahan seperti digigit serangga) atau furunkel (bisul). Sedangkan buah-buahan menimbulkan gangguan batuk atau pencernaan. Hal ini juga tergantung dengan menimbulkan gangguan batuk atau pencernaan. Hal ini juga tergantung dengan organ yang sensitif pada tiap individu. Meskipun demikian ada beberapa pakar organ yang sensitif pada tiap individu. Meskipun demikian ada beberapa pakar alergi makanan yang berpendapat bahwa jenis makanan tidak spesifik  alergi makanan yang berpendapat bahwa jenis makanan tidak spesifik  menimbulkan gejala tertentu.

menimbulkan gejala tertentu.

Timbulnya gejala alergi bukan saja dipengaruhi oleh penyebab alergi, tapi Timbulnya gejala alergi bukan saja dipengaruhi oleh penyebab alergi, tapi   juga dipengaruhi oleh pencetus alergi. Beberapa hal yang menyulut atau   juga dipengaruhi oleh pencetus alergi. Beberapa hal yang menyulut atau mencetuskan timbulnya alergi disebut faktor pencetus. Faktor pencetus tersebut mencetuskan timbulnya alergi disebut faktor pencetus. Faktor pencetus tersebut dapat berupa faktor fisik seperti tubuh sedang terinfeksi virus atau bakteri, dapat berupa faktor fisik seperti tubuh sedang terinfeksi virus atau bakteri, minuman dingin, udara dingin, panas atau hujan, kelelahan, aktifitas berlebihan minuman dingin, udara dingin, panas atau hujan, kelelahan, aktifitas berlebihan tertawa, menangis, berlari, olahraga. Faktor

tertawa, menangis, berlari, olahraga. Faktor psikis berupa kecemasanpsikis berupa kecemasan, sedih, , sedih, stressstress atau ketakutan. Hal ini ditunjukkan pada seorang penderita autisme yang atau ketakutan. Hal ini ditunjukkan pada seorang penderita autisme yang mengalami infeksi saluran napas, biasanya gejala alergi akan meningkat. mengalami infeksi saluran napas, biasanya gejala alergi akan meningkat. Selanjutnya akan berakibat meningkatkan gangguan perilaku pada penderita. Selanjutnya akan berakibat meningkatkan gangguan perilaku pada penderita. Fenomena ini sering dianggap penyebabnya adalah karena pengaruh obat. Faktor Fenomena ini sering dianggap penyebabnya adalah karena pengaruh obat. Faktor pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut terjadinya pencetus sebetulnya bukan penyebab serangan alergi, tetapi menyulut terjadinya serangan alergi. Tanpa paparan alergi maka faktor pencetus tidak akan terjadi. serangan alergi. Tanpa paparan alergi maka faktor pencetus tidak akan terjadi. Bila anak mengkonsumsi makanan penyebab alergi disertai dengan adanya Bila anak mengkonsumsi makanan penyebab alergi disertai dengan adanya pencetus maka keluhan atau gejala alergi yang timbul jadi lebih berat. Tetapi bila pencetus maka keluhan atau gejala alergi yang timbul jadi lebih berat. Tetapi bila tidak mengkonsumsi makanan penyebab alergi meskipun terdapat pencetus, tidak mengkonsumsi makanan penyebab alergi meskipun terdapat pencetus, keluhan alergi tidak akan muncul. Hal ini yang dapat menjelaskan kenapa suatu keluhan alergi tidak akan muncul. Hal ini yang dapat menjelaskan kenapa suatu ketika meskipun dingin, kehujanan, kelelahan atau aktifitas berlebihan seorang ketika meskipun dingin, kehujanan, kelelahan atau aktifitas berlebihan seorang penderita asma tidak kambuh. Karena saat itu penderita tersebut sementara penderita asma tidak kambuh. Karena saat itu penderita tersebut sementara terhindar dari penyebab alergi sepert

(20)

anak mengkonsumsi makanan penyebab alergi bila terkena dingin atau terkena anak mengkonsumsi makanan penyebab alergi bila terkena dingin atau terkena pencetus lainnya keluhan alergi yang timbul lebih berat. Jadi pendapat tentang pencetus lainnya keluhan alergi yang timbul lebih berat. Jadi pendapat tentang adanya alergi dingin pada anak adalah tidak sepenuhnya benar.

adanya alergi dingin pada anak adalah tidak sepenuhnya benar. IV. MANISFESTASI KLINIK

IV. MANISFESTASI KLINIK

Keluhan alergi sering sangat misterius, sering berulang, berubah-ubah Keluhan alergi sering sangat misterius, sering berulang, berubah-ubah datang dan pergi tidak menentu. Kadang minggu ini sakit tenggorokan, minggu datang dan pergi tidak menentu. Kadang minggu ini sakit tenggorokan, minggu berikutnya sakit kepala, pekan depannya diare selanjutrnya sulit makan hingga berikutnya sakit kepala, pekan depannya diare selanjutrnya sulit makan hingga berminggu-mingg

berminggu-minggu. u. Bagaimana Bagaimana keluhan keluhan yang yang berubahberubah-ubah -ubah dan dan misterius misterius ituitu terjadi. Ahli alergi modern berpendapat serangan alergi atas dasar target organ terjadi. Ahli alergi modern berpendapat serangan alergi atas dasar target organ (organ sasaran).

(organ sasaran).

Reaksi alergi merupakan manifestasi klinis

Reaksi alergi merupakan manifestasi klinis yang disebabyang disebabkan karena proseskan karena proses alergi pada seseorang anak yang dapat menggganggu semua sistem tubuh dan alergi pada seseorang anak yang dapat menggganggu semua sistem tubuh dan organ tubuh anak.. Organ tubuh atau sistem tubuh tertentu mengalami gangguan organ tubuh anak.. Organ tubuh atau sistem tubuh tertentu mengalami gangguan atau serangan lebih banyak dari organ yang lain. Mengapa berbeda, hingga saat atau serangan lebih banyak dari organ yang lain. Mengapa berbeda, hingga saat ini masih belum banyak terungkap. Gejala tergantung dari organ atau sistem tubuh ini masih belum banyak terungkap. Gejala tergantung dari organ atau sistem tubuh , bisa terpengaruh bisa melemah. Jika organ sasarannya paru bisa menimbulkan , bisa terpengaruh bisa melemah. Jika organ sasarannya paru bisa menimbulkan batuk atau sesak, bila pada kulit terjadi dermatitis atopik. Tak terkecuali otakpun batuk atau sesak, bila pada kulit terjadi dermatitis atopik. Tak terkecuali otakpun dapat terganggu oleh reaksi alergi. Apalagi organ terpeka pada manusia adalah dapat terganggu oleh reaksi alergi. Apalagi organ terpeka pada manusia adalah otak, sehingga dapat

otak, sehingga dapat dibayangkan banyaknya dibayangkan banyaknya gangguan yang gangguan yang bisa bisa terjadterjadi.i.

Tabel 2. MANIFESTASI ALERGI PADA BAYI BARU LAHIR HINGGA 1 Tabel 2. MANIFESTASI ALERGI PADA BAYI BARU LAHIR HINGGA 1 TAHUN TAHUN ORGAN/SISTEM ORGAN/SISTEM TUBUH TUBUH

GEJALA DAN TANDA GEJALA DAN TANDA

1

(21)

Of The newborn), cold-like respiratory Of The newborn), cold-like respiratory congestion (napas berbunyi/grok-grok).

congestion (napas berbunyi/grok-grok). 2 Sistem

2 Sistem Pencernaan Pencernaan sering sering rewel/colic rewel/colic malam malam hari, hari, hiccupshiccups (cegukan), sering “ngeden”, sering mulet, (cegukan), sering “ngeden”, sering mulet, meteorismus,

meteorismus, muntah, muntah, sering sering flatus, flatus, berak berak  berwarna hitam atau hijau, berak timbul warna berwarna hitam atau hijau, berak timbul warna darah. Lidah sering berwarna putih. Hernia darah. Lidah sering berwarna putih. Hernia umbilikalis, scrotalis atau

umbilikalis, scrotalis atau inguinalisinguinalis.. 3

3 Telinga Telinga HidungHidung Tenggorok 

Tenggorok 

Sering bersin, Hidung berbunyi, kotoran hidung Sering bersin, Hidung berbunyi, kotoran hidung berlebihan. Cairan telinga berlebihan. Tangan berlebihan. Cairan telinga berlebihan. Tangan sering menggaruk atau memegang telinga.

sering menggaruk atau memegang telinga. 4

4 Kulit Kulit Erthema Erthema toksikum. toksikum. Dermatitis Dermatitis atopik, atopik, diapersdiapers dermatitis.

dermatitis. urticaria, ins

urticaria, insect biect bite, te, berkeringaberkeringat berlebihant berlebihan 5

5 Sistem Sistem Saluran Saluran Kemih Kemih Sering Sering kencing, kencing, nyeri nyeri kencing, kencing, bed bed wettingwetting (ngompol) Frequent, urgent or painful urination; (ngompol) Frequent, urgent or painful urination; inability to control bladder; bedwetting; vaginal inability to control bladder; bedwetting; vaginal discharge; itching, swelling, redness or pain in discharge; itching, swelling, redness or pain in genitals; painful intercourse.

genitals; painful intercourse. 6

6 Sistem Sistem Susunan Susunan Saraf Saraf  Pusat

Pusat

Sensitif, sering kaget dengan rangsangan Sensitif, sering kaget dengan rangsangan suara/cahaya, gemetar, bahkan hingga kejang. suara/cahaya, gemetar, bahkan hingga kejang. 7

7 Sistem Sistem Pembuluh DaPembuluh Darahrah dan jantung

dan jantung

Palpitasi, flushing (muka ke merahan), nyeri Palpitasi, flushing (muka ke merahan), nyeri dada, colaps, pingsan, tekanan darah r

dada, colaps, pingsan, tekanan darah rendahendah 8 Mata

(22)

Tabel 3. MANIFESTASI ALERGI PADA ANAK USIA LEBIH 1 TAHUN Tabel 3. MANIFESTASI ALERGI PADA ANAK USIA LEBIH 1 TAHUN

ORGAN/SISTEM ORGAN/SISTEM TUBUH

TUBUH

GEJALA DAN TANDA GEJALA DAN TANDA

1

1 Sistem Sistem Pernapasan Pernapasan Batuk, Batuk, pilek, pilek, bersin, bersin, mimisan, mimisan, hidung hidung buntu,buntu, sesak(astma), sering menggerak-gerakkan sesak(astma), sering menggerak-gerakkan  /mengusap-us

 /mengusap-usap ap hidunghidung 2

2 Sistem Sistem Pencernaan Pencernaan Nyeri Nyeri perut, perut, sering sering buang buang air air besar besar (>3(>3 kali/perhari),

kali/perhari), sulit sulit buang buang air air besar besar (kotoran(kotoran keras, berak, tidak setiap hari, berak di celana, keras, berak, tidak setiap hari, berak di celana, berak berwarna hitam atau hijau, berak ngeden), berak berwarna hitam atau hijau, berak ngeden), kembung, muntah, sulit berak, sering flatus, kembung, muntah, sulit berak, sering flatus, sariawan, mulut berbau.

sariawan, mulut berbau. 3

3 Telinga Telinga HidungHidung Tenggorok 

Tenggorok 

Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal, Hidung : Hidung buntu, bersin, hidung gatal, pilek, post nasal drip, epitaksis, salam alergi, pilek, post nasal drip, epitaksis, salam alergi,

rabbit nose, nasal creases

rabbit nose, nasal creases

Tenggorok

Tenggorok : : tenggorokan tenggorokan nyeri/kering/gatal,nyeri/kering/gatal, palatum gatal, suara parau/serak, batuk pendek  palatum gatal, suara parau/serak, batuk pendek  (berdehem

(berdehem), ), Telinga Telinga : : telinga telinga terasaterasa penuh/ bergemuruh/berdenging, telinga bagian penuh/ bergemuruh/berdenging, telinga bagian dalam gatal, nyeri telinga dengan gendang dalam gatal, nyeri telinga dengan gendang telinga kemerahan atau normal, gangguan telinga kemerahan atau normal, gangguan penden

(23)

lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah, lebih keras, akumulasi cairan di telinga tengah, pusing, gangguan keseimbangan.

pusing, gangguan keseimbangan. 4

4 Sistem Sistem Pembuluh Pembuluh DarahDarah dan jantung

dan jantung

Palpitasi, flushing (muka ke merahan), nyeri Palpitasi, flushing (muka ke merahan), nyeri dada, colaps, pingsan, tekanan darah rendah, dada, colaps, pingsan, tekanan darah rendah, 5

5 Kulit Kulit Sering Sering gatal, gatal, dermatitis, dermatitis, urticaria, urticaria, bengkabengkak k didi bibir, lebam biru kehitaman, bekas hitam seperti bibir, lebam biru kehitaman, bekas hitam seperti digigit ny

digigit nyamuk, amuk, berkeringat berkeringat berlebihan.berlebihan. 6

6 Sistem Sistem Saluran Saluran KemihKemih dan kelamin

dan kelamin

Nyeri, urgent atau sering kencing, nyeri kencing, Nyeri, urgent atau sering kencing, nyeri kencing, bed wetting (ngompol); tidak mampu mengintrol bed wetting (ngompol); tidak mampu mengintrol kandung kemih; mengeluarkan cairan di vagina; kandung kemih; mengeluarkan cairan di vagina; gatal, bengkak atau nyeri pada alat kelamin. gatal, bengkak atau nyeri pada alat kelamin. Sering timbul infeksi saluran kencing

Sering timbul infeksi saluran kencing 7

7 Sistem Sistem Susunan Susunan Saraf Saraf  Pusat

Pusat

NEUROANATOMIS :Sering sakit kepala, NEUROANATOMIS :Sering sakit kepala, migrain, kejang gangguan tidur.

migrain, kejang gangguan tidur.

NEUROANATOMIS FISIOLOGIS: Gangguan NEUROANATOMIS FISIOLOGIS: Gangguan perilaku : emosi berlebihan, agresif, impulsif, perilaku : emosi berlebihan, agresif, impulsif, overaktif, gangguan belajar, gangguan overaktif, gangguan belajar, gangguan konsentrasi, gangguan koordinasi, hiperaktif  konsentrasi, gangguan koordinasi, hiperaktif  hingga autisme.

hingga autisme. 8

8 Jaringan Jaringan otot otot dan dan tulang tulang Nyeri Nyeri tulang, tulang, nyeri nyeri otot, otot, bengbengkak kak di di leherleher 9

9 Mata Mata Mata Mata berair, berair, mata mata gatal, gatal, sering sering belekanbelekan, , bintilbintil pada mata (timbilan). Allergic shiner (kulit di pada mata (timbilan). Allergic shiner (kulit di bawah mata tampak ke hitaman).

(24)

VI.

VI. PEMERIKSAAPEMERIKSAAN N PENUNJANGPENUNJANG UJI KULIT ALERGI

UJI KULIT ALERGI

Uji kulit dapat dilakukan dengan uji gores (scratch test), uji tusuk (prick  Uji kulit dapat dilakukan dengan uji gores (scratch test), uji tusuk (prick  test) dan uju suntik intradermal (intrademal test). Dapat dilakukan sebagai test) dan uju suntik intradermal (intrademal test). Dapat dilakukan sebagai pemeriksaan penyaring dengan menggunkan ekstrak allergen yang ada di pemeriksaan penyaring dengan menggunkan ekstrak allergen yang ada di lingkungan penderita seperti debu, bulu kucing, susu, telur, coklat, kacang dan lingkungan penderita seperti debu, bulu kucing, susu, telur, coklat, kacang dan lain-lain. Uji kulit sangatlah terbatas nilai diagnostiknya, karena hanya bisa lain-lain. Uji kulit sangatlah terbatas nilai diagnostiknya, karena hanya bisa mendiagnosis alergi makanan tipe 1 (tipe cepat). Hasil uji kulit bukanlah hasil mendiagnosis alergi makanan tipe 1 (tipe cepat). Hasil uji kulit bukanlah hasil ahkir atau

ahkir atau penenpenentu tu diagnosis.diagnosis.

DARAH TEPI, FOTO TORAKS, IgE TOTAL DAN SPESIFIK DAN DARAH TEPI, FOTO TORAKS, IgE TOTAL DAN SPESIFIK DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA (lemak tinja, immunoglobulin, PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA (lemak tinja, immunoglobulin, antibody monoclonal dalam sirkulasi, pelepasan histamine oleh basofil (Basofil antibody monoclonal dalam sirkulasi, pelepasan histamine oleh basofil (Basofil histamine release assay/BHR), kompleks imun dan imunitas seluler, Intestinal histamine release assay/BHR), kompleks imun dan imunitas seluler, Intestinal mast cell histamine release (IMCHR), provokasi intra gastral melalui endoskopi, mast cell histamine release (IMCHR), provokasi intra gastral melalui endoskopi, biopsy usus setelah dan sebelum pemberian makanan)

biopsy usus setelah dan sebelum pemberian makanan)

VII. DIAGNOSIS VII. DIAGNOSIS

Diagnosis dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa dan Diagnosis dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan

tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan dan dengan elimeliminasi dan inasi dan provokprovokasi.asi. Diagnosis alergi makanan tidak ditegakkan berdasarkan test alergi, karena Diagnosis alergi makanan tidak ditegakkan berdasarkan test alergi, karena validitasnya sangat terbatas. Hasil tes alergi positif belum tentu mengalami alergi validitasnya sangat terbatas. Hasil tes alergi positif belum tentu mengalami alergi

(25)

makanan. Demikian pula sebaliknya hasil negative belum tentu tidak alergi makanan. Demikian pula sebaliknya hasil negative belum tentu tidak alergi makanan tersebut.

makanan tersebut.

Jenis alergi makanan di tiap Negara berbeda tergantung usia dan kebiasaan Jenis alergi makanan di tiap Negara berbeda tergantung usia dan kebiasaan makan makanan tertentu. Alergi makanan pada bayi di Amerika Serikat t

makan makanan tertentu. Alergi makanan pada bayi di Amerika Serikat t erbanyak erbanyak  disebabkan karena protein susu sapi, sereal, telur, ikan dan kedelai. Pada usia disebabkan karena protein susu sapi, sereal, telur, ikan dan kedelai. Pada usia lebih tua coklat, kacang tanah lebih berperanan.

lebih tua coklat, kacang tanah lebih berperanan.

PROVOKASI MAKANAN SECARA BUTA (DOUBLE BLIND PROVOKASI MAKANAN SECARA BUTA (DOUBLE BLIND PLACEBO CONTROL FOOD CHALENGE = DBPCFC)

PLACEBO CONTROL FOOD CHALENGE = DBPCFC)

Berbagai klinik alergi berbeda dalam melakukan eliminasi dan provokasi. Cara Berbagai klinik alergi berbeda dalam melakukan eliminasi dan provokasi. Cara tersering dipakai adalah provokasi makanan secara buta. Makanan penderita tersering dipakai adalah provokasi makanan secara buta. Makanan penderita dieliminasi selama 2-3 minggu dalam diet. sehari-hari. Setelah 3 minggu bila dieliminasi selama 2-3 minggu dalam diet. sehari-hari. Setelah 3 minggu bila keluhannya menghilang maka dilanjutkan dengan provokasi makanan yang keluhannya menghilang maka dilanjutkan dengan provokasi makanan yang dicurigai.

dicurigai.

Setelah itu dilakukan diet provokasi 1 bahan makanan dalam 1 minggu bila Setelah itu dilakukan diet provokasi 1 bahan makanan dalam 1 minggu bila timbul gejala dicatat. Disebut allergen bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan timbul gejala dicatat. Disebut allergen bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan gejala alergi.

gejala alergi. VIII.

VIII. PENATALAKPENATALAKSANAANSANAAN

Diagnosis alergi makanan dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu Diagnosis alergi makanan dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesa (mengetahui riwayat penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat anamnesa (mengetahui riwayat penyakit penderita) dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan, tanda dan gejala alergi makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan provokasi.

makanan sejak bayi dan dengan eliminasi dan provokasi.

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mencari penyebab alergi sangat banyak  Pemeriksaan yang dilakukan untuk mencari penyebab alergi sangat banyak  dan beragam. Baik dengan cara yang ilmiah hingga cara alternatif, mulai yang dan beragam. Baik dengan cara yang ilmiah hingga cara alternatif, mulai yang dari yang sederhana hingga yang canggih. Diantaranya adalah uji kulit alergi, dari yang sederhana hingga yang canggih. Diantaranya adalah uji kulit alergi,

(26)

pemeriksaan darah (IgE, RASt dan IgG), Pemeriksaan lemak tinja, Antibody pemeriksaan darah (IgE, RASt dan IgG), Pemeriksaan lemak tinja, Antibody monoclonal dalam sirkulasi, Pelepasan histamine oleh basofil (Basofil histamine monoclonal dalam sirkulasi, Pelepasan histamine oleh basofil (Basofil histamine release assay/BHR), Kompleks imun dan imunitas seluler, Intestinal mast cell release assay/BHR), Kompleks imun dan imunitas seluler, Intestinal mast cell histamine release (IMCHR), Provokasi intra gastral melalui endoskopi, biopsi histamine release (IMCHR), Provokasi intra gastral melalui endoskopi, biopsi usus setelah dan sebelum pemberian makanan.

usus setelah dan sebelum pemberian makanan.

Selain itu terdapat juga pemeriksaan alternative untuk mencari penyebab Selain itu terdapat juga pemeriksaan alternative untuk mencari penyebab alergi makanan diantaranya adalah kinesiology terapan (pemeriksaan otot), Alat alergi makanan diantaranya adalah kinesiology terapan (pemeriksaan otot), Alat Vega (pemeriksaan kulit elektrodermal), Metode Refleks Telinga Jantung, Vega (pemeriksaan kulit elektrodermal), Metode Refleks Telinga Jantung, Cytotoxic Food Testing, ELISA/ACT, Analisa Rambut, Ir

Cytotoxic Food Testing, ELISA/ACT, Analisa Rambut, Ir idology dan Tes Nadi.idology dan Tes Nadi. Diagnosis pasti alergi makanan tidak dapat ditegakkan hanya dengan tes Diagnosis pasti alergi makanan tidak dapat ditegakkan hanya dengan tes alergi baik tes kulit, RAST, Immunoglobulin G atau pemeriksaan alergi lainnya. alergi baik tes kulit, RAST, Immunoglobulin G atau pemeriksaan alergi lainnya. Pemeriksaan tersebut mempunyai keterbatasan dalam sensitifitas dan spesifitas, Pemeriksaan tersebut mempunyai keterbatasan dalam sensitifitas dan spesifitas, Sehingga menghindari makanan penyebab alergi atas dasar tes alergi tersebut Sehingga menghindari makanan penyebab alergi atas dasar tes alergi tersebut seringkali tidak menunjukkan hasil yang optimal.

seringkali tidak menunjukkan hasil yang optimal.

Untuk memastikan makanan penyebab alergi harus menggunakan Untuk memastikan makanan penyebab alergi harus menggunakan Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge Provokasi makanan secara buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge =DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari =DBPCFC). DBPCFC adalah gold standard atau baku emas untuk mencari penyebab secara pasti alergi makanan. Mengingat cara DBPCFC tersebut sangat penyebab secara pasti alergi makanan. Mengingat cara DBPCFC tersebut sangat rumit dan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Beberapa pusat rumit dan membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap metode pemeriksaan tersebut. layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap metode pemeriksaan tersebut. Ada y

Ada yang memang memodifikasi odifikasi dengan mdengan melakukann elakukann “Eliminasi “Eliminasi Provokasi Provokasi MakananMakanan Terbuka Sederhana”. Dalam diet sehari-hari dilakukan eliminasi atau dihindari Terbuka Sederhana”. Dalam diet sehari-hari dilakukan eliminasi atau dihindari beberapa makanan penyebab alergi selama 2-3 minggu. Setelah 3 minggu bila beberapa makanan penyebab alergi selama 2-3 minggu. Setelah 3 minggu bila keluhan alergi dan gangguan perilaku menghilang maka dilanjutkan dengan keluhan alergi dan gangguan perilaku menghilang maka dilanjutkan dengan

(27)

provokasi makanan yang dicurigai. Setelah itu dilakukan diet provokasi 1 bahan provokasi makanan yang dicurigai. Setelah itu dilakukan diet provokasi 1 bahan makanan dalam 1 minggu bila timbul gejala dicatat. Disebut sebagai penyebab makanan dalam 1 minggu bila timbul gejala dicatat. Disebut sebagai penyebab alergi bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan gejala.

alergi bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan gejala.

Penanganan alergi makanan dengan gangguan Spektrum Autisme harus Penanganan alergi makanan dengan gangguan Spektrum Autisme harus dilakukan secara holistik. Beberapa disiplin ilmu kesehatan anak yang berkaitan dilakukan secara holistik. Beberapa disiplin ilmu kesehatan anak yang berkaitan harus dilibatkan. Bila perlu harus melibatkan bidang Neurology anak, Psikiater harus dilibatkan. Bila perlu harus melibatkan bidang Neurology anak, Psikiater anak, Tumbuh Kembang anak, Endokrinologi anak, Alergi anak, Gastroenterologi anak, Tumbuh Kembang anak, Endokrinologi anak, Alergi anak, Gastroenterologi anak dan lainnya. Seringkali pendapat dari beberapa ahli tersebut bertentangan anak dan lainnya. Seringkali pendapat dari beberapa ahli tersebut bertentangan sedangkan manifestasi alergi lainnya jelas pada anak tersebut. Maka tidak ada sedangkan manifestasi alergi lainnya jelas pada anak tersebut. Maka tidak ada salahnya kita lakukan penatalaksanaan alergi makanan dengan “eliminasi salahnya kita lakukan penatalaksanaan alergi makanan dengan “eliminasi terbuka”. Eliminasi makanan tersebut dievaluasi setelah 3 minggu dengan terbuka”. Eliminasi makanan tersebut dievaluasi setelah 3 minggu dengan memakai catatan harian. Bila gejala dan gangguan perilaku penderita Autism memakai catatan harian. Bila gejala dan gangguan perilaku penderita Autism tersebut terdapat perbaikkan maka dapat dipastikan bahwa gangguan tersebut tersebut terdapat perbaikkan maka dapat dipastikan bahwa gangguan tersebut dapat diperberat atau dicetuskan oleh alergi makanan. Selanjutnya dilakukan dapat diperberat atau dicetuskan oleh alergi makanan. Selanjutnya dilakukan eliminasi provokasi untuk mencari penyebab alergi makanan tersebut satu

eliminasi provokasi untuk mencari penyebab alergi makanan tersebut satu persatu.persatu. Masih banyak perbedaan dan kontroversi dalam penanganan alergi makanan Masih banyak perbedaan dan kontroversi dalam penanganan alergi makanan sesuai dengan pengalaman klinis tiap ahli atau peneliti. Sehingga banyak tercipta sesuai dengan pengalaman klinis tiap ahli atau peneliti. Sehingga banyak tercipta pola dan variasi pendekatan diet yang dilakukan oleh para ahli dalam menangani pola dan variasi pendekatan diet yang dilakukan oleh para ahli dalam menangani alergi makanan dan autisme. Banyak kasus pengendalian alergi makanan tidak  alergi makanan dan autisme. Banyak kasus pengendalian alergi makanan tidak  berhasil optimal, karena penderita menghindari beberapa penyebab alergi berhasil optimal, karena penderita menghindari beberapa penyebab alergi makanan hanya berdasarkan pemeriksaan yang bukan merupakan baku emas atau makanan hanya berdasarkan pemeriksaan yang bukan merupakan baku emas atau “Gold Standard”.

“Gold Standard”.

Penanganan alergi pada anak haruslah dilakukan secara benar, paripurna Penanganan alergi pada anak haruslah dilakukan secara benar, paripurna dan berkesinambungan. Pemberian obat terus menerus bukanlah jalan terbaik  dan berkesinambungan. Pemberian obat terus menerus bukanlah jalan terbaik 

Gambar

Gambar 1. Grafik pro
Tabel 1. Tanda dan Gejala Alergi pada orang dewasa.
Tabel 3. MANIFESTASI ALERGI PADA ANAK USIA LEBIH 1 TAHUNTabel 3. MANIFESTASI ALERGI PADA ANAK USIA LEBIH 1 TAHUN

Referensi

Dokumen terkait

Öte yandan bilim insanları ikinci beynin bu kadar karma- şık olmasının tek başına sindirim sürecinin gereksinimleriyle açıklanamayacağını, enterik sinir sisteminin

Radiks tetap melekat pada foramina intervertebralis asalnya dan menjadi bertambah panjang ke arah akhir medula (conus terminalis), akhirnya terletak pada tingkat vertebra

Pada tahap ini, citra teks biner dilakukan proses segmentasi setiap objek yaitu memisahkan objek satu per satu berdasarkan labelnya dan masing-masing objek akan ditempatkan

Stress dan gangguan tidur yang dialami oleh mahasiswa skripsi juga didapatkan oleh peneliti berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan menggunakan kuesioner skala

jiwa yang artinya setiap 1.000 penduduk kota Pagar Alam terdapat 254-255 orang yang masuk ke Kota Pagar Alam untuk melakukan migrasi seumur hidup. Dengan masuknya penduduk

Adsorpsi akan konstan jika terjadi kesetimbangan antara konsentrasi adsorbat yang diserap dengan konsentrasi yang tersisa dalam larutan (Oscik,

Dengan rujukan inilah, maka diduga cendawan penyebab penyakit hawar daun tanaman buah merah dapat disebabkan oleh Fusarium, karena gejala hawar daun yang nampak di