• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGARUH PENGUNAAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEVALUASI DAN MENCIPTA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD KANISIUS KALASAN YOGYAKARTA. Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh:. LUSIA CALIDIA KURNIASARI 091134066. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013. i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN. Dengan tulus ikhlas kupersembahkan skripsi ini untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai setiap langkah hidupku 2. Siswa-siswi SD Kanisius Kalasan 3. Kedua orang tuaku, Bapak R.B Priyo H(Alm) dan Ibu Rini Akhadarti 4. Keluarga ku, Simbah, Eyang, Om Koko, Mb Lis, Bulik Satri, Tante Sinta, dan Ega 5. Teman-teman PGSD kelas B dan Prima, Helmi, Erming, Nila, Melani, dan Dien 6. Kekasihku, Paulus Rendi Markus Mudamakin. Terimakasih atas inspirasi, motivasi, doa yang telah diberikan sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. “SEMUA ORANG ADALAH GURU sehingga pada saat dan waktunya nanti SEMUA ORANG ADALAH MURIDKU PULA. “ ( Y. B Mangunwijaya, Pr). “Dimana hati diletakkan di situ proses belajar dan maju dimulai.” (Y. B Mangunwijaya, Pr). v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Kurniasari, Calidia Lusia. 2013. Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Mengevaluasi dan Mencipta Pada Mata Pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kata kunci:. inkuiri, kemampuan mengevaluasi, kemampuan mencipta, mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi dan mencipta siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan pada mata pelajaran IPA tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian quasi experimental design dengan tipe non-equivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan. Sampel untuk kelas eksperimen adalah kelas IVA dan sampel untuk kelas kontrol adalah kelas IVB. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan soal pretest dan posttest, pengolahan data dengan menggunakan program SPSS 18 for Windows dengan menggunakan yaitu: 1) uji perbedaan pretest, 2) uji kenaikan skor pretest ke posttest, 3) uji selisih skor posttest, 4) uji besar pengaruh, 5) uji perbedaan posttest I dan posttest II untuk kelompok kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode inkuiri berpengaruh secara signifikan pada kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,000 atau < 0,05, M= -0,909, SE= 0,165, t(70)= -5,502. Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima, yang berarti ada penggaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi. Pada kemampuan mencipta, hasil analisis statistik menunjukkan harga Sig.(2-tailed) 0,000 atau < 0,05, M= -1,407, SE= 0,168, t(70)= -8,362. Sehingga Hnull ditolak dan Hi yang berarti ada penggaruh yang signifikan penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan diterima mencipta.. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Kurniasari, Calidia Lusia. 2013. Influence of the Use Inquiry Method Toward the Ability to Evaluate and Create for Science Subject in 4th Grade Kanisius Kalasan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Keywords: inquiry methods, evaluate ability, create ability, science. This study was conducted to find out the effect of inquiry method of science which was connected with cognitive ability including : evaluate and create the student’s class IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta in academic year 2012/2013. The type of research used in this study was quasi experimental type nonexperimental research design equivalent control. The population of this research were grade 4th students learners in Kanisius Kalasan elementary school. Thus, the samples of this research were grade 4th A as experimental group and grade 4th B as control group. Data collection was done by giving a matter of pretest and posttest, and processed using SPSS 18 for Windows, namely : 1) test pretest differences, 2) test the increasing of pretest to posttest score, 3) test the difference in posttest scores 4) test the influences, 5) test the differences between posttest I and posttest II for control group and experimental group. The result showed that the method of inquiry significantly affected the ability to evaluate and create. This was indicated by the value Sig. (2-tailed) ability to evaluate is 0,000 or < 0,05 with value of M= -0,909, SE= 0,165, t(70)= -5,502. Therefore, Hnull rejected and Hi accepted. In other words, the method of inquiry significantly influenced the ability to evaluate. Also for the ability to create, the statistic analysis showed significance value Sig. (2-tailed) 0,000 or < 0,05, M= -1,407, SE= 0,168, t(70)= -8,362. Therefore, Hnull rejected and Hi accepted. In other words, the method of inquiry significantly influenced the ability to create.. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PRAKATA Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul. ”Pengaruh. Penggunaan. Metode. Inkuiri. terhadap. Kemampuan. Mengevaluasi dan Mencipta pada Mata Pelajaran IPA SD Kanisisus Kalasan”. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:. 1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., S. S., BST., M. A Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar sekaligus dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memotivasi peneliti dengan bijaksana sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. 3. E. Catur Rismiati, S. Pd., M. A., Ed. D Wakaprodi PGSD. 4. Agnes Herlina D. H., S.Si., M.T., M. Sc, dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan sabar dan bijaksana. 5. Patricia Dewi, S. Pd, kepala sekolah SD Kanisius Kalasan yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. 6. Y. Didik A. R, S. Pd, guru mitra SD yang dengan sabar telah membantu proses pembelajaran dan pengambilan data. 7. Siswa kelas IVA dan IVB SD Kanisius Kalasan yang telah menginspirasi penulis dan bekerja sama dalam penelitian ini sehingga berjalan dengan lancar. 8. Teman-teman satu kelompok payung IPA (Ica, Yuni, Berek, Era, Santi, Rita, Dita, Shiro, Pramono, Paulin, Erming, Danang, Sri, Ika) yang banyak membantu dalam melaksanakan penelitian dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.. Penulis sadar bahwa penulisan karya ilmiah ini belum sempurna karena masih banyak kekurangan. Penulis berharap penulisan karya ilmiah ini dapat. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. bermanfaat bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian ilmiah. Penulis. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ HALAMAN MOTTO ................................................................................. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... ABSTRAK .................................................................................................. ABSTRACT .................................................................................................. PRAKATA ................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiv xv xvi. BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................... 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 1.4.1 Bagi Siswa ........................................................................ 1.4.2 Bagi Sekolah .................................................................... 1.4.3 Bagi Penulis ...................................................................... 1 1 4 4 4 5 5 5. BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 2.1 Kajian Pustaka..................................................................................... 2.1.1Teori-teori yang Relevan............................................................ 2.1.2 Ilmu Pengetahuan Alam ............................................................ 2.1.3 Materi Karya/Model Mainan yang Berhubungan dengan Udara ............................................... 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya................................................................ 2.2.1 Metode Inkuiri........................................................................... 2.2 2 Proses Kognitif .......................................................................... 2.2.3 Literature Map .......................................................................... 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 2.4 Hipotesis Penelitian................................................................................ 6 6 6 15. BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 3.2 Setting Penelitian................................................................................... 3.2.1 Tempat Penelitian .................................................................... 3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................... 3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 3.4 Variabel penelitian ................................................................................. 32 32 33 33 33 34 35. 17 24 24 27 29 30 31. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.5 Definisi Operasional.............................................................................. 3.6 Instrumen Penelitian............................................................................. 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 3.8 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................. 3.9.1 Uji Normalitas Distribusi Data ................................................. 3.9.2 Uji Statistik ................................................................................ 36 37 38 42 43 43 44. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 4.1.1 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengevaluasi ..................................................... 4.1.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mencipta ............................................................. 4.2 Pembahasan ......................................................................................... 4.2.1 Kemampuan Mengevaluasi ....................................................... 4.2.2 Kemampuan Mencipta ................................................................ 50 50. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 5.3 Saran ...................................................................................................... 77 77 78 80. DAFTAR REFERENSI .............................................................................. LAMPIRAN .................................................................................................. 81 84. 50 63 75 75 75. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 1. Pengaruh Perlakuan ...................................................................... Tabel 2. Jadwal Penelitian........................................................................... Tabel 3. Matriks Pengembangan Instrumen ............................................... Tabel 4. Hasil Uji Korelasi ......................................................................... Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen ....................................................... Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... Tabel 7. Pemetaan Instrumen ...................................................................... Tabel 8. Uji Normalitas Data Kemampuan Mengevaluasi ........................ Tabel 9. Uji Perbedaan pretest Kemampuan Mengevaluasi ...................... Tabel 10. Uji Kenaikan Skor Kemampuan Mengevaluasi ......................... Tabel 11. Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest ......................... Tabel 12. Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengevaluasi Tabel 13. Uji Besar Pengaruh Kemampuan Mengevaluasi ........................ Tabel 14. Uji Normaliatas Data Posttest I dan Posttest II Kemampuan Mengevaluasi ........................................................ Tabel 15. Uji Retensi Perlakuan terhadap Kemampuan Mengevaluasi ...... Tabel 16. Uji Normalitas data Kemampuan Mencipta................................ Tabel 17. Uji Perbedaan Pretest Kemampuan Mencipta ............................ Tabel 18.Uji Kenaikan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta…. 31 32 36 37 38 39 41 50 52 54 55 56 58 59 60 62 64 66. Tabel 19. Uji Normalitas Selisih Skor Pretest ke Posttest………………... 67. Tabel 20. Uji Selisih Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mencipta ........ 68. Tabel 21. Uji Besar Pengaruh Kemampuan Mencipta ................................ Tabel 22. Uji Normaliatas Data Posttest I dan Posttest II Kemampuan Mencipta ............................................................... Tabel 23. Uji Retensi Perlakuan terhadap Kemampuan Mencipta .............. 70 71 72. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR HALAMAN Gambar 1. Parasut .................................................................................... Gambar 2. Roket Mainan ......................................................................... Gambar 3. Cara Membuat Roket .............................................................. Gambar 4. Pesawat Kertas ........................................................................ Gambar 5. Langkah Membuat Pesawat Kertas ......................................... Gambar 6. Langkah Membuat Pesawat Kertas ........................................ Gambar 7. Langkah Membuat Pesawat Kertas ......................................... Gambar 8. Baling-Baling Kertas .............................................................. Gambar 9. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................... Gambar 10. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................. Gambar 11. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ........................... Gambar 12. Langkah Membuat Baling-Baling Kertas ............................. Gambar 13. Bagan Penelitian-Penelitian Sebelumnya.............................. Gambar 14. Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen ......... Gambar 15. Diagram Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mengevaluasi ......................................................................... Gambar 16. Grafik Skor Pretest ke Posttest II Kemampuan Mengevaluasi ......................................................................... Gambar 14. Diagram Skor Pretest ke Posttest I Kemampuan Mencipta .. Gambar 15. Grafik Skor Pretest ke Posttest II Kemampuan Mencipta ..... 16 17 18 18 19 19 20 20 21 21 21 21 27 34 57 61 69 73. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LAMPIRAN HALAMAN Lampiran 1. Silabus Kelompok Kontrol ....................................................... 85. Lampiran 2. Silabus Kelompok Eksperimen ................................................ 89. Lampiran 3. RPP Kelompok Kontrol ............................................................ 96. Lampiran 4. RPP Kelompok Eksperimen .................................................... 99. Lampran 5. Soal Esai Penelitian .................................................................. 110. Lampiran 6. Rubrik Penilaian ...................................................................... 113. Lampiran 7. Kunci Jawaban .......................................................................... 116. Lampiran 8. Hasil Analisis SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas ................ 119. Lampiran 9. Rekap Nilai Kelompok Kontrol ................................................ 124. Lampiran 10. Rekap Nilai Kelompok Eksperimen ....................................... 129. Lampiran 11. Hasil Analisis SPPS Kemampuan Mengevaluasi ................... 134. Lampiran 12. Hasil Analisis SPSS Kelompok Mencipta………………….. 140. Lampiran 13. Hasil Jawaban Siswa ............................................................. 147. Lampiran 14. Lembar Kerja Siswa .............................................................. 152. Lampiran 15. Foto-Foto Penelitian .............................................................. 161. Lampiran 16. Surat Ijin Penelitian ............................................................. 166. Lampiran 17. Surat Keterangan Penelitian .................................................. 168. Lampiran 18. Curicullum Vitae .................................................................... 170. xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Pada bab I akan dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Hal tersebut akan dijelaskan pada subbab-subbab berikut. 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Cain & Evan serta McCoas (dalam Widodo, 2009:1) sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta atau pengetahuan tentang fenomena alam atau body of knowledge namun sains mencakup cara mengembangkan pengetahuan (process), sikap terhadap fenomena alam (attitude), dan penerapan prinsip-prinsip sains (technology). Keterampilan proses dalam IPA berkaitan dengan kemampuan mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik, dan melakukan eksperimen (Iskandar, 1996:5). Keterampilan proses dalam IPA memerlukan pemikiran dan latihan yang lebih, sehingga diharapkan siswa mampu untuk berpikir ilmiah. Keterampilan proses tersebut membiasakan siswa untuk berpikir ke taraf yang lebih tinggi daripada sekedar mengingat dan memahami sesuai taksonomi Bloom yaitu dapat pula mengevaluasi dan mencipta. Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:125). mengevaluasi. didefinisikan. sebagai. membuat. keputusan. berdasarkan kriteria dan standar. Kemampuan mengevaluasi yang baik pada siswa ditunjukkan dengan siswa dapat membuat keputusan berdasarkan standar dengan kriteria yang jelas. Mencipta didefinisikan sebagai menyusun elemen-elemen menjadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional (Anderson dan Krathwohl. 2010:128). Siswa yang memiliki kemampuan mencipta yang baik yaitu siswa yang mampu membuat produk baru dengan menyatukan elemen-elemen yang ada menjadi struktur yang tidak pernah ada sebelumnya.. 1.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Pada kenyataannya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar pada umumnya dilakukan dengan kegiatan membaca bahan ajar, mengerjakan soal, bertanya jawab. Seperti pengamatan peneliti pada pembelajaran IPA di SD Kanisius Kalasan pada 15 -17 Januari 2013 di kelas IVA dan IVB, pembelajaran IPA di kedua kelas tersebut diajarkan oleh seorang guru, dengan waktu pelajaran masing-masing kelas 2 jam pertemuan (80 menit). Kegiatan pembelajarannya antara lain membaca bahan ajar, mencatat ringkasan materi, mengerjakan soal, tanya jawab antara guru dan siswa. Menurut pendapat siswa dari kedua kelas tersebut, kegiatan pada pelajaran IPA jarang melakukan praktek dan percobaan. Kegiatan belajar hanya dilakukan di dalam kelas. Kegiatan tersebut tentunya tidak mendukung anak untuk dapat berpikir sampai taraf mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan siswa dalam mengevaluasi dan mencipta juga kurang difasilitasi karena proses pembelajarannya hanya menekankan menghafal materi. Soal yang ada di buku ajar juga jarang yang berisi pertanyaan untuk kemampuan mengevaluasi dan mencipta. Dari kenyataan yang dipaparkan di atas, dapat dilihat rendahnya kemampuan mengevaluasi dan mencipta pada siswa. Proses pembelajaran IPA tentunya juga dilakukan dengan banyak kegiatan praktikum sehingga mendorong anak untuk berpikir sampai pada taraf mengevaluasi dan mencipta. Menurut Depdiknas (dalam Widodo 2009:1) salah satu pendekatan pembelajaran yang banyak disarankan untuk pembelajaran IPA adalah pendekatan inkuiri, seperti yang tertulis dalam dokumen KTSP dinyatakan pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Metode inkuiri dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang melibatkan siswa berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri meliputi orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, mengevaluasi.. 2.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Kegiatan pembelajaran tersebut akan mendorong siswa untuk berpikir sampai pada taraf mengevaluasi dan mencipta, sehingga metode inkuiri sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA, karena keterampilan proses dalam IPA berkaitan dengan kemampuan mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik, dan melakukan eksperimen (Iskandar, 1996: 5). Pembelajaran IPA hendaknya dilakukan bukan hanya dengan ceramah, tanya jawab, mengerjakan soal tetapi juga dapat mencoba metode inkuiri . Metode inkuiri dapat mendorong siswa untuk dapat berpikir sampai taraf mengevaluasi dan mencipta. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada pembelajaran IPA, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian. eksperimental. tipe. quasi-experimental. design.. Penelitian. eksperimental membandingkan kelompok kontrol yang pembelajarannya tidak menggunakan metode inkuiri dan kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Batasan masalah penelitian ini adalah metode inkuiri sebagai variabel dependen dan kemampuan mengevaluasi dan mencipta sebagai variabel independen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan sejumlah 63 siswa. Sampel penelitian ini adalah kelas IVA yang terdiri dari 32 siswa digunakan untuk kelas eksperimen, dan kelas IVB yang terdiri dari 31 siswa digunakan untuk kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah metode inkuiri. Mata pelajaran IPA dengan materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara diambil dari standar kompetensi 8. Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar 8.3 Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling-baling/pesawat kertas/parasut. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan. 3.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013? 1.2.2. Apakah penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013?. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 1.3.2 Mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: 1.4.1 Bagi guru Menambah wawasan guru tentang model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa untuk dijadikan alternatif pembelajaran yang bisa dikembangkan. 1.4.2. Bagi Siswa Memudahkan siswa memahami materi yang baru dengan membangun pengetahuan sendiri yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam mata pelajaran IPA.. 1.4.2. Bagi Sekolah Menambah wawasan sekolah tentang model pembelajaran inkuiri sehingga dapat digunakan pada mata pelajaran IPA.. 4.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4.3. Bagi Penulis Menambah pengalaman dan pengetahuan terhadap penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelajaran IPA di SD.. 5.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan dibahas kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya, kerangka berpikir, dan hipotesis. Kajian pustaka berisi teori-teori yang berkaitan dengan metode pembelajaran, proses kognitif dan mata pelajaran IPA. Hasil penelitian sebelumnya berisi penelitian metode pembelajaran inkuiri, proses kognitif dan literature map. Kerangka berpikir berisi rumusan berpikir secara umum tentang penelitian. Hipotesis berisikan dugaan sementara atas rumusan masalah penelitian. 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori-Teori yang Relevan 2.1.1.1 Metode Inkuiri 1. Pengertian Metode Inkuiri Sistem pembelajaran tradisional menempatkan siswa sebagai objek dan guru sebagai subjek dalam kegiatan belajar mengajar. Guru selalu memberi materi pelajaran dan siswa siap untuk membaca dan menghafalnya. Kegiatan tersebut membuat siswa terbiasa untuk memiliki kemampuan mengingat dan memahami saja. Kemampuan siswa berpikir tidak bisa sampai pada menganalisis, mengaplikasikan, mengevaluasi dan mencipta. Pembelajaran inkuiri merupakan metode belajar berbasis konstruktivis, yang mengarahkan siswa untuk merancang pengetahuannya sendiri melalui kegiatan belajar. Pembelajaran dengan metode inkuiri melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar. Bahan materi ajar tidak disajikan langsung sehingga siswa perlu berproses menemukan sendiri pengetahuannya melalui beberapa kegiatan dalam inkuiri. Melalui kegiatan-kegiatan dalam metode inkuiri siswa mampu belajar untuk berpikir kritis, logis, dan sistematis sehingga kemampuan berpikir siswa tidak hanya mengingat dan memahami tetapi juga bisa menganalisis, mengaplikasi, mengevaluasi dan mencipta.. 6.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Berikut akan dipaparkan beberapa teori ahli mengenai metode inkuiri. Menurut Hanafiah (2012:77) discovery dan inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. Selanjutnya menurut Gulo (dalam Trianto, 2008:166) strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Kemudian menurut Sanjaya (2006:194) strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Berdasarkan beberapa pengertian metode inkuiri di atas, secara umum metode inkuiri dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang melibatkan siswa berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan.. 2. Macam-Macam Metode Inkuiri Macam –macam metode inkuiri menurut Hanafiah (2012:77) antara lain: a. Inkuiri Terpimpin Inkuiri terpimpin yaitu pelaksanaan inkuiri dilakukan atas petunjuk dari guru. Keduanya dimulai dari pertanyaan inti, guru mengajukan pertanyaan yang melacak, dengan tujuan untuk mengarahkan peserta didik ke titik kesimpulan yang diharapkan. Selanjutnya siswa melakukan percobaan untuk membuktikan pendapat yang dikemukakannya. Menurut Amien (1987: 136) inkuiri terpimpin disebut juga inkuiri terbimbing. Selanjutnya dalam penelitian ini istilah yang digunakan adalah inkuiri terbimbing. b. Inkuiri Bebas 7.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Inkuiri bebas yaitu pelaksaan inkuiri dengan peserta didik melakukan penyelidikan bebas sebagaimana seorang ilmuwan, antara lain masalah dirumuskan sendiri, penyelidikan dilakukan sendiri, dan kesimpulan diperoleh sendiri.. c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi Inkuiri bebas yang dimodifikasi, yaitu pelaksanaa inkuiri dengan masalah diajukan guru didasarkan teori yang sudah dipahami peserta didik. Tujuannya untuk melakukan penyelidikan dalam rangka membuktikan kebenarannya.. 3. Metode Inkuiri Terbimbing Menurut Amien (1987:137) metode inkuiri terpimpin atau terbimbing adalah metode di mana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru. Guru menyediakan bimbingan/petunjuk yang cukup luas kepada siswa. Siswa tidak merumuskan problema namun petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat materi yang diberikan oleh guru. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing siswa tetap melakukan tahap inkuiri, yaitu merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengetahui konsep-konsep. Menurut Amien (1987:142) metode inkuiri terbimbing cocok diberikan pada siswa Sekolah Dasar kelas atas (kelas 4-6), walaupun mungkin dapat diberikan secara berhasil pada siswa kelas lebih rendah, tergantung pada pengalaman siswa sebelumnya dan kemampuan-kemampuannya. 4. Langkah-Langkah Metode Inkuiri Menurut Gulo (dalam Trianto, 2007:138) langkah pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut: a.. Mengajukan pertanyaan atau permasalahan. 8.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan. b.. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan untuk solusi permasalahan yang dapat diuji dengan data.. c.. Mengumpulkan Data Hipotesis digunakan untuk menuntun proses pengumpulan data.. d. Analisis Data Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah diperoleh. e. Membuat kesimpulan Langkah terakhir dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa. Menurut. Sanjaya. (2006:200-203). langkah-langkah. dalam. proses. pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut: a. Orientasi Orientasi adalah tahap di mana guru menciptakan suasana pembelajaran yang menarik siswa untuk terlibat di dalamnya. Pengenalan tahap-tahap kegiatan belajar dapat disampaikan pada siswa pada tahap orientasi ini.. b. Merumuskan masalah Merumuskan masalah adalah tahap di mana guru membimbing siswa untuk memikirkan masalah. Guru mendorong siswa beprikir untuk mencari jawaban atas masalah yang ada. Siswa memiliki pengalaman yang berharga saat mencari jawaban karena membutuhkan proses berpikir.. 9.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. c. Merumuskan hipotesis Merumuskan hipotesis adalah tahap di mana guru membimbing siswa untuk merumuskan jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah dibuat siswa sebelumnya. Salah satu cara yang dilakukan guru yaitu mengembangkan kemampuan siswa untuk menebak sebelum membuktikan hipotesis tersebut melalui percobaan.. d. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah tahap di mana guru membimbing siswa untuk mencatat data yang bisa berupa tabel, matriks, atau grafik. Data yang didapat dibutuhkan dalam menguji hipotesis. Siswa perlu memiliki ketekunan, ketelitian dan kemampuan menggunakan kemampuan berpikirnya saat menggumpulkan data.. e.. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah tahap di mana siswa menentukan jawaban yang dianggap paling sesuai dengan hasil yang diperoleh saat pengumpulan data. Pada tahap ini guru membimbing siswa untuk meyakinkan diri bahwa jawaban yang diberikan memang bukan sekedar argumen namun berdasarkan data.. f. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan. kesimpulan. adalah. tahap. di. mana. siswa. mendeskripsikan hasil temuan sesuai data yang diperoleh saat percobaan berdasarkan hipotesis yang dibuat. Guru berperan sebagai pembimbing saat merumuskan kesimpulan, karena kemungkinan siswa kurang fokus pada masalah yang hendak dipecahkan. Guru perlu menujukkan pada siswa data yang relevan dengan masalah.. 10.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Mulyasa. (2007:109). mengungkapkan. bahwa. metode. inkuiri. merupakan metode penyelidikan yang melibatkan proses mental dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang fenomena alam b. Merumuskan masalah yang ditentukan c. Merumuskan hipotesis d. Merancang dan melakukan eksperimen e. Mengumpulkan dan menganalisis data f. Menarik kesimpulan, mengembangkan sikap ilmiah yakni: objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, berkemauan, dan bertanggung jawab.. Langkah kegiatan pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:. 1. Orientasi Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi yaitu: 1) Memberikan motivasi belajar 2) Membagi siswa dalam kelompok 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran 4) Menjelaskan tahap-tahap kegiatan 5) Membagikan LKS. 2. Merumuskan masalah Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan masalah yaitu: 1) Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa 2) Masalah yang dikaji hendaknya yang mengandung jawaban pasti yaitu “ya” atau “tidak” 3) Merumuskan masalah berkaiatan dengan materi yang akan dipelajari dengan membuat pertanyaan yang dimulai dengan kata tanya apakah.. 11.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Merumuskan hipotesis Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap merumuskan masalah yaitu: a) Meminta siswa menuliskan beberapa hipotesis sesuai rumusan masalah b) Membimbing siswa memilih hipotesis yang relevan saja. 4. Melakukan eksperimen Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap melakukan eksperimen yaitu: a) Membimbing siswa menentukan alat dan bahan untuk percobaan b) Membimbing siswa mengurutkan langkah-langkah percobaan c) Membimbing siswa melakukan percobaan sesuai langkah yang telah dibuat. 5. Mengumpulkan Data Pada tahap ini siswa dapat mencatat data dalam lembar LKS untuk selanjutnya dianalisis.. 6.. Menarik kesimpulan Pada tahap ini siswa dibimbing untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis.. 7.. Mengevaluasi Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahap mengevaluasi. yaitu: a) Membimbing siswa untuk menuliskan kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran b) Membimbing siswa. menemukan solusi terhadap kesulitan. yang dialami selama proses pembelajaran. 12.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Keunggulan Metode Inkuiri Keunggulan metode inkuiri menurut Hanafiah (2012:79) metode inkuiri memiliki beberapa keunggulan: a) Membantu peserta didik untuk mengembangkan kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif b) Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikiranya; c) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi. d) Memberikan peluang untuk berkembang dan maju sesuai dengan kemampuan dan niat masing-masing. e) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan para guru yang sangat terbatas.. 2.1.2 Proses Kognitif Mengevaluasi dan Mencipta Menurut Anderson dan Krathwohl (2010:6) taksonomi Bloom memiliki dua dimensi, yaitu proses kognitif dan pengetahuan. Dalam taksonomi Bloom yang sudah direvisi dimensi proses kognitif terdiri dari enam level yaitu mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keenam level tersebut dalam taksonomi dapat diidentifikasi dari aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajarnya. Berikut akan diuraikan secara singkat pengertian masing-masing dimensi proses kognitif tersebut. Menurut Anderson dan Krathwohl. (2010:43) mengingat adalah. mengambil atau memunculkan kembali pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang. Memahami adalah proses belajar yang tidak hanya membaca materi. Melainkan juga menelaahnya sehingga memberikan pengertian lebih luas dari materi. Menerapkan adalah melakukan sesuatu berdasarkan prosedur dan. 13.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dalam keadaan tertentu. Menganalisis berarti memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunannya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dengan maksud untuk mengetahui struktur dan tujuannya. Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standard. Mencipta adalah memadukan beberapa unsur atau bagian menjadi sesuatu yang baru dan koheren. Dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut yaitu mengevaluasi dan mencipta.. 2.1.2.1 Mengevaluasi Menurut. Anderson. dan. Krawthwohl. (2010:125). mengevaluasi. didefinisikan sebagai membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standard tertentu. Kriteria yang paling sering digunakan yaitu kualitas, efektivitas, efisiensi, konsistensi. Tidak semua penilaian bersifat evaluatif, penilaian baru bersifat evaluatif kalau didasarkan pada kriteria yang didefinisikan dengan jelas. Kategori proses kognitif mengevaluasi terdiri dari dua proses kognitif, yaitu memeriksa dan mengkritik. 1. Memeriksa Memeriksa adalah menilai ada tidaknya konsistensi internal. atau. mendeteksi adanya inkonsistensi atau kekeliruan internal dalam suatu proses atau produk. Nama-nama lain untuk memeriksa yaitu menguji, memonitor, mendeteksi, dan mengoordinasi. 2. Mengritik Mengritik adalah proses menilai suatu produk yang telah dibuat siswa sebelumnya berdasarkan kriteria dan standar tertentu.. Nama lain. mengritik adalah menilai.. 2.1.2.2. Proses Kognitif Mencipta Menurut. Anderson. dan. Krathwohl. (2010:128). mencipta. adalah. kemampuan membuat produk baru yang tidak pernah ada sebelumnya dengan. 14.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. menyusun sejumlah elemen atau pola. Mencipta terdiri dari 3 proses kognitif, yaitu merumuskan, merencanakan, dan memproduksi. 1. Merumuskan Merumuskan adalah proses siswa untuk berpikir merumuskan masalah dan hipotesis atas rumusan masalah tersebut.. Nama lain dari. merumuskan adalah merumuskan hipotesis. 2. Merencanakan Merencanakan adalah proses membuat rencana yang tepat untuk mengatasi masalah. Rencana tersebut dapat berupa langkah-langkah sistematis yang disusun oleh siswa. Nama lain dari merencanakan adalah mendesain. 3. Memproduksi Memproduksi adalah melaksanakan rencana pemecahan suatu masalah yang telah dibuat dengan memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Nama lain dari memproduksi adalah mengkonstruksi. 2.1.2 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 2.1.2.1 Pengertian IPA Menurut Fisher (dalam Amien,1987:4) IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Selanjutnya menurut Carin (dalam Amien, 1987:4) IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Kemudian menurut Amien (1987:5) IPA adalah “human enterprise” yang melibatkan operasional mental, keterampilan dan strategi, dan sebagainya yang dirancang manusia untuk menemukan hakikat jagat raya. Berdasarkan pengertian-pengertian IPA di atas dapat disimpulkan secara umum, IPA yaitu suatu ilmu yang menggunakan metode observasi terhadap gejala-gejala alam dalam penyusunannya untuk menemukan hakikat jagat raya.. 15.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.1.2.2 Tujuan IPA di Sekolah Menurut Iskandar (1996:16) ada berbagai alasan yang menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukan ke dalam kurikulum suatu sekolah: 1. Mata pelajaran itu berfaedah bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari. 2. Mata pelajaran itu merupakan bagian suatu bangsa. 3. Meta pelajaran itu melatih anak berpikir kritis. 4. Mata pelajaran itu mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi (kemampuan) dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan.. 2.1.2.3 IPA untuk Sekolah Dasar IPA merupakan bagian penting dalam kurikulum Sekolah Dasar. Penerapan pembelajaran IPA dalam kehidupan sehari-hari menjadikan materi ini penting diajarkan di Sekolah Dasar. Menurut Iskandar (1996:15) struktur kognitif anak tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan, padahal mereka perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan-keterampilan proses IPA sebab diharapkan akhirnya mereka berpikir dan memiliki sikap ilmiah maka pengajaran IPA dan keterampilan proses IPA untuk mereka hendaknya dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. IPA untuk anak-anak didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Iskandar,1996:15) sebagai berikut: 1. Mengamati apa yang terjadi. 2. Mencoba memahami apa yang terjadi. 3. Mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi. 4. Menguji ramalan di bawah kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.. 16.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Menurut National Science Education Standar (dalam jurnal Widodo, 2009:1) kemampuan inkuiri pada kelas rendah (kelas TK-IV SD) meliputi: 1. Mengajukan pertanyaan tentang benda. 2. Merancang dan melakukan penelitian sederhana. 3. Menggunakan peralatan sederhana untuk mengumpulkan data dan membantu indera. 4. Menggunakan data untuk membuat penjelasan yang masuk akal. 5. Mengkomunikasikan kegiatan dan hasil penelitian. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada tingkat. SD memiliki peran yang penting bagi siswa. Penerapannya perlu. menyesuaikan dengan kemampuan tingkat berpikir siswa. Mengingat siswa SD belum dapat berpikir selayaknya ilmuwan, namun melatih siswa dengan cara yang lebih sederhana. Salah satunya dilakukan pembelajaran IPA dengan percobaan untuk membantu memahami materi dan melatih kemampuan berpikir ilmiah sejak dini. 2.1.3 Materi Karya/Model Mainan yang Berhubungan dengan Udara Menurut Sulistyanto (2008:102) gerak sebuah benda dapat dipengaruhi oleh udara. Udara bisa bergerak. Gerak udara menimbulkan tekanan. Tekanan udara bisa menyebabkan suatu benda bergerak. Udara yang bergerak disebut angin. Angin adalah gerakan udara dipermukaan bumi yang terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Udara mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Parasut dan roket dibentuk sedemikian rupa agar gerakan udara atau tekanan udara memberikan dorongan pada bagianbagian benda. Akibatnya benda tersebut dapat bergerak seperti benda sebenarnya yang menggunakan mesin. Menurut Devi (2008:143) mainan yang berhubungan dengan udara dapat berupa parasut dan roket kertas. Menurut Sulistyanto (2008:103-106) mainan yang berhubungan dengan udara dapat berupa baling-baling, pesawat, dan roketroketan.. 17.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1. Parasut. Sumber: (Devi, 2008:143) Gambar 1: Parasut Menurut Devi (2008:143) parasut dan roket dibentuk sedemikian rupa agar gerakan udara atau tekanan udara memberikan dorongan pada bagian-bagian benda. Akibatnya benda-benda tersebut dapat bergerak seperti benda sebenarnya yang menggunakan mesin. Parasut digunakan orang untuk terjun dari ketinggian, misalnya dari pesawat terbang atau dari bukit. Prinsip kerja parasut adalah memanfaatkan keberadaan udara. Udara yang terkumpul di bawah parasut yang mengembang akan memberikan tekanan ke atas sehingga memperkecil tekanan kecepatan orang yang sedang terjun. Dengan menggunakan parasut kecepatan jatuh orang yang terjun dapat dikurangi sehingga dapat mendarat dengan selamat. Untuk mempelajarinya dapat membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut: a. Alat dan Bahan Lembaran plastik berbentuk bundar, tali, beban dari plastik atau kayu.. b. Cara Membuat 1) Buat lingkaran dari plastik dengan diameter 15 cm. 2) Beri lubang untuk tali pada pinggiran plastik. 3) Potonglah 8 utas tali dengan panjang. 40 cm.. 4) Simpulkan tali pada setiap lubang. 5) Ikatkan tali pada beban.. 18.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Roket Kertas. Sumber: (Devi, 2008: 146) Gambar 2: Roket Mainan. Menurut Devi (2008:144) roket melesat ke udara dengan menyemburkan. gas. pembakaran. bahan. bakarnya.. Udara. yang. menghembus itu mengakibatkan roket-roketan terdorong ke depan dan naik. Makin kuat udara berembus keluar dari balon, makin cepat pula roket-roketan itu meluncur. Untuk mempelajarinya dapat membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut: a. Alat dan Bahan Karton manila, sedotan, gunting, karet, balon, karet gelang,penggaris, lem. b. Cara Membuat. Sumber: (Devi, 2008:146) Gambar 3: Cara Membuat Roket. 1. Buat pola (1,2,3, dan 4) pada karton manila lalu gunting sesuai dengan bentuk masing-masing. 2. Buat tabung dari pola (1) dan kerucut dari pola (2). 3. Pasangkan kerucut pada tabung dengan menggunakan lem.. 19.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Pasang pola (3) pada tabung, seperti gambar. 5. Pasang balon pada sedotan, ikat dengan karet gelang. 6. Pasang sedotan tersebut pada pola (4). 7.Pasang pola (4) yang telah dilengkapi dengan balon pada tabung seperti gambar 3.. Pesawat Kertas. Sumber: (Sulistyanto, 2008:105) Gambar 4: Pesawat kertas. Menurut Edisjuhanan (1984: 30) sayap pesawat yang lebar menyebabkan hambatan udara menjadi besar. Bagian depan pesawat dibuat runcing untuk menghindari gesekan udara. Permukaan sayap pesawat yang melengkung membuat pesawat membumbung tinggi. Alieron akan mempengaruhi aliran udara dan mengubah jalannya terbang. Pesawat terbang mempunyai alieron untuk membantu tinggal landas, berputar, maupun mendarat. Untuk memelajarinya dapat membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut: a. Alat dan Bahan: Berbagai macam kertas seperti kertas koran, kertas HVS, kertas kado. b. Langkah Kerja: 1. Potong kertas dengan ukuran 15 cm x 15 cm. 2. Lipat kertas menjadi dua bagian dengan arah memanjang. 3. Buka kembali lipatannya. Setelah itu, lipat kembali sudut-sudut di bagian atas sampai bertemu di tengah tengah garis lipatan. 4. Lipat ujung segitiga yang terbentuk sampai bertemu dengan batas kertas bagian bawah tepat di ujung garis lipatan. 5. Lipat kembali segitiga tadi ke atas sehingga ¾ bagiannya berada di. 20.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. bagian paling atas.. Sumber : (Sulistyanto, 2008:105) Gambar 5: Langkah Membuat Pesawat Kertas 6. Hasil yang sudah terbentuk, lipat menjadi dua ke arah bagian belakang. 7. Lipat kembali salah satu sisi kertas ke depan sehingga bertemu dengan garis lipatan. Lakukan hal yang sama untuk sisi yang lainnya.. Sumber : (Sulistyanto, 2008:105) Gambar 6: Langkah Membuat Pesawat Kertas 8. Lipat kembali ujung lipatan paling atas ke arah luar, lakukan hal yang sama untuk satu sisinya lagi.. Sumber : (Sulistyanto, 2008:105) Gambar 7: Langkah Membuat Pesawat Kertas. 21.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Baling-baling Kertas. Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103) Gambar 8: Baling-baling Kertas Menurut Priyono (2008: 141) baling-baling/kincir angin dapat dijumpai pada mainan anak-anak, pada kipas angin, kapal, dan pesawat terbang. Kincir angin adalah suatu alat yang terdiri atas baling-baling dan perlengkapanperlengkapan lain yang digerakkan oleh aliran udara. Menurut Rositawaty (2008:113). kincir berputar karena ada tiupan angin. Tiupan angin menerpa. potongan karton yang ditekuk. Kemudian, angin mengalir melalui celah potongan karton. Dengan demikian, kincir tersebut dapat berputar pada porosnya. Dengan membawa kincir berlari udara akan menabrak celah udara pada potongan karton. Oleh karenanya, putaran kincir semakin kencang. Untuk mempelajarinya dapat membuat model parasut ini dengan alat dan bahan sebagai berikut: a. Alat dan Bahan: – kertas karton atau kardus – gunting kertas – lem kertas – lidi sepanjang 30 cm b. Langkah Kerja: 1. Potong kertas karton dengan ukuran 15 cm x 15 cm.. Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103) Gambar 9: Langkah membuat baling-baling kertas 2. Buat garis diagonalnya dengan cara melipat kertas dari dua sudut yang berbeda.. 22.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Cari titik tengahnya yang merupakan perpotongan kedua diagonal tersebut dan tandai dengan pensil. 4. Buat gambar persegi kecil ditengah-tengah bangun tersebut dengan jarak kira-kira 2/3 diameter. 5. Gunting ujung kertas mengikuti garis diagonal hingga batas persegi kecil.. Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103) Gambar 10: Langkah membuat baling-baling kertas 6. Tarik ujung kertas yang telah digunting secara berselang-seling.. Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103) Gambar 11: Langkah membuat baling-baling kertas 7.Tempelkan dengan lem ujung kertas tadi ke tengah-tengah bangun.. Sumber: (Sulistiyanto, 2008:103) Gambar 12: Langkah membuat baling-baling kertas 8. Tusuk bagian tengah dengan ujung lidi yang runcing dan buatlah porosnya.. 23.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya 2.2.1 Penelitian tentang Inkuiri Metode inkuiri pada penelitian ini sebelumnya sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti lain. Berikut merupakan hasil penelitian yang berhubungan dengan metode inkuiri. Kurnianingsih (2011) meneliti pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar dan berpikir kritis kategori kognitif pada mata pelajaran IPA SDK Sorowajan Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap prestasi belajar siswa dan (2) mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis pada kategori kognitif siswa kelas V SDK Sorowajan. Dalam penelitian ini yang dijadikan populasi adalah seluruh siswa kelas V. Sampelnya adalah siswa kelas VA sebanyak 32 siswa sebagai kelompok kontrol dan kelas VB sebanyak 30 siswa sebagai kelompok eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang ditujukkan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,002 (atau < 0,05). Meskipun demikian, kenaikan skor prestasi belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara secara signifikan yang ditujukkan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,326 (atau >0,05). (2) Ada peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori kognitif siswa dengan menggunakan metode inkuiri yang ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) 0,048 (atau < 0,05) Listyaningrum (2010) meneliti efektivitas pembelajaran IPA siswa kelas IV A SD Kanisius Pugeran pada materi benda terapung, tenggelam, dan melayang dalam hal pencapaian hasil belajar melalui metode inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh efektivitas pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dalam hal pencapaian hasil belajar IPA pada materi benda terapung, melayang, dan tenggelam. Penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen. Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah siswa kelas IV sebanyak 33 siswa. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan signifikan dari pretest. 24.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dan posttets yaitu sebesar 20,6 % dan jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 75,8%. Suwanto (2010) meneliti upaya meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Fisika melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas VIII di MTsN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) pelaksanaan strategi inkuiri terbimbing untuk meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran Fisika 2) peningkatan prestasi siswa dengan implementasi strategi pembelajaran inkuiri terbimbing pada mata pelajaran Fisika. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah semua siswa kelas VIII STsN 1 Ngemplak Boyolali, yang terdiri dari 36 siswa. Data sebaran dengan uji teknik dan observasi. Teknik tes adalah untuk mengetahui prestasi siswa dan pengamatan adalah untuk mengetahui perhatian siswa, respon, dan keaktifan. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi komparatif dan t-test. Hasil penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Fisika pada kompetensi dasar a) mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya, dan b) menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari melalui strategi inkuiri terbimbing ditunjukkan siswa pada peningkatan prestasi belajar pada siklus I dan II. Pada siklus I dari 36 siswa diperoleh nilai sebanyak 217,5 nilai rata-rata 6,024 dengan standar deviasi 1,003. Pada siklus II diperoleh jumlah nilai sebanyak 252, nilai rata-rata7,00 dengan standar deviasi 0,802 dari hasil peroleh prestasi pada siklus I dan siklus II dianalisis dengan menggunakan uji t. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa. t hitung. = 4.933 > t. tabel=1,67. pada taraf. signifikansi 0,05 dengan dk = 70. sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fisika secara signifikan. Sutomo (2009) meneliti peningkatan prestasi belajar kompetensi dasar bangun ruang sisi melengkung melalui penerapan model pembelajaran inkuiri pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Ngrampal. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran inkuiri pada kompetensi dasar bangun ruang sisi melengkung kelas VIII SMP. 25.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2007/2008. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian tindakan kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptifkuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 1 Ngrampal kabupaten Sragen yang terdiri dari 42 siswa. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melewati tahapan sebagai berikut; 1) mengidentifikasi dan menetapkan masalah, 2) perencanaan tindakan, 3) tindakan, 4) persepsi dan evaluasi, dan 5) refleksi. Metode. pengumpulan data adalah. pengamatan partisipasi dan tes. prestasi belajar. Analisis data deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan t-test pada level signifikansi 0,05. Hasil penelitiannya pada siklus I dari 42 siswa diperoleh jumlah nilai sebanyak 284,5, nilai rata-rata 6,768 dengan standar deviasi 0,758. Pada siklus II diperoleh nilai sebanyak 311, nilai rata-rata 7,405 dengan standar deviasi 0,658. Dari hasil penelitian diperoleh prestasi belajar pada siklus I dan II dianalisis dengan menggunakan uji t. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t. hitung. = 5,939 > t. tabel=. 1,66 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk =82.. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada kompetensi dasar bangun ruang sisi melengkung secara signifikan. Rahayu (2012) meneliti pengaruh strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar ditinjau dari keterampilan observasi siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1). pengaruh penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat tahun pelajaran 2011/2012. (2) pengaruh peningkatan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa. siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat tahun. pelajaran 2011/2012. (3) adanya pengaruh interaksi antara penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi siswa kelas semester II SMA Negeri Kebakkramat Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan randomized control only design. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan strategi inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif, psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat. (2) Terdapat pengaruh 26.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. keterampilan obervasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif, psikomotorik tetapi tidak ada pengaruh keterampilan obervasi terhadap hasil belajar biologi ranah kognitif siswa kelas semester X SMA Negeri Kebakkramat. (3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan keterampilan observasi siswa terhadap hasil belajar biologi ranah afektif, psikomotorik siswa kelas X SMA Negeri Kebakkramat Surakarta. 2.2.2 Penelitian tentang Kemampuan Proses Kognitif Septiarini (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA di SD Kanisius Sorowajan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan mind map materi mengidentifikasi jenis-jenis tanah terhadap kemampuan menganalisis dan mengevaluasi di SD Kanisius Sorowajan semester genap tahun ajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experimental tipe nonequivalent control group design. Hasil penelitiaannya dapat disimpulkan bahwa 1) ada pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menganalisis, hal ini ditunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,041 (atau 0,041<0,05). 2) Ada pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengevaluasi, ditunjukkan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,045 (atau 0,045 < 0,05). Andayani (2012) meneliti. pengaruh penggunaan mind map terhadap. kemampuan menganalisis dan mengevaluasi pada pelajaran IPA kelas V di SD K Wirobrajan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode mind map terhadap (1) kemampuan kognitif menganalisis siswa, dan (2) kemampuan kognitif mengevaluasi siswa kelas V SD K Wirobrajan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 1) penerapan metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan kognitif menganalisis siswa yang ditunjukan dengan harga Sig. (2tailed) sebesar 0,000 (atau <0,05, dan 2) penerapan metode metode mind map berpengaruh terhadap kemampuan kognitif mengevaluasi siswa yang ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau <0,05). Putriyana (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan menerapkan dan mencipta pada matapelajaran IPA di SDK Sengkan.. 27.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan mind map terhadap (1) kemampuan menerapkan dan (2) kemampuan mencipta peserta didik kelas V SDK Sengkan. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) tidak ada pengaruh penerapan metode mind map terhadap kemampuan menerapkan peserta didik yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,622 (atau > 0,05). (2) ada pengaruh penerapan metode mind map terhadap kemampuan mencipta peserta didik yang ditunjukkan dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (atau < 0,05) pada selisih skor kontrol dan kelompok eksperimen. Selain itu, rata-rata kenaikan skor meningkat sebesar 100% dan berbeda secara signifikan dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,005. Susilawati (2012) meneliti pengaruh penggunaan mind map terhadap kemampuan mengaplikasi dan mencipta pada pelajaran IPA di SD Kanisius Wirobrajan. Desain penelitian ini adalah quasi experimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa 1) ada pengaruh metode mind map terhadap kemampuan mengaplikasi siswa yang ditunjukan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar 0,036 ( atau <0,05). 2) Ada pengaruh metode mind map terhadap kemampuan mencipta siswa yang ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) 0,000 (atau <0,05).. 28.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.2,3 Literature Map Berikut ini literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya: Metode Inkuiri Terbimbing. Kurnianingsih (2011) Metode inkuiri-prestasi belajar, berpikir kritis kategori kognitif. Listyaningrum (2010) Metode inkuiri terbimbing-hasil belajar. Suwanto (2010) Metode inkuiri terbimbing-prestasi belajar. Proses Berpikir Kognitif mengevaluasi dan mencipta. Septiarini (2012) Mind map-proses kognitif menganalisis dan mengevaluasi. Andayani (2012) Mind map -proses kognitif menganalisis dan mengevaluasi. Putriyana (2012) Mind map -proses kognitif menerapkan dan mencipta. Sutomo (2009). Susilawati (2012). Metode inkuiri-prestasi belajar. Mind map -proses kognitif mengaplikasi dan mencipta. Rahayu (2012) Metode inkuiri terbimbing-hasil belajar, keterampilan observasi. Yang perlu diteliti : Metode inkuiri, proses kognitif mengevaluasi dan mencipta. Gambar 13: Bagan Penelitian-penelitian Sebelumnya. 29.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Dari penelitian-penelitian sebelumnya, beberapa penelitian membahas penggunaan metode inkuiri terbimbing dan penelitian yang membahas proses berpikir kognitif menerapkan dan mencipta, penelitian-penelitian yang membahas proses beripikir kognitif menganalisis dan mengevaluasi. Karena itu, peneliti berinisiatif membuat penelitian ini karena belum ada yang membahas pengaruh penggunaan metode inkuiri terbimbing. terhadap proses kognitif tahap. mengevaluasi dan mencipta pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD untuk menambah khasanah penelitian yang ada. 2.4 Kerangka Berpikir Metode pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk aktif dalam menemukan sendiri jawaban atas masalah yang ada. Kegiatan dalam pembelajaran inkuiri melibatkan siswa untuk merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,. melakukan. eksperimen,. menggumpulkan. data. sampai. pada. mengevaluasi dengan bimbingan guru. Kegiatan dalam pembelajaran inkuiri mendorong siswa untuk aktif dalam proses berpikir. Siswa tidak hanya diberi materi yang siap dibaca tetapi dibimbing untuk menemukan konsep-konsep melalui beberapa aktivitas, sehingga siswa memiliki kemampuan untuk berpikir logis, analitis, sistematis. Melalui pembelajaran inkuiri diharapkan siswa memiliki kemampuan lebih pada taraf berpikir kognitifnya, bukan hanya pada tahap menghafal materi ajar tetapi juga menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta. Jika metode inkuiri diterapkan pada pembelajaran IPA kelas IV, metode inkuiri akan berpengaruh pada kemampuan proses berpikir kognitif mengevaluasi dan mencipta.. 2.5 Hipotesis Penelitian 2.5.1 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengevaluasi pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.. 30.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.5.2 Penggunaan metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mencipta pada mata pelajaran IPA materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.. 31.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab III akan dibahas jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, jadwal penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, uji validitas dan uji reliabilitas instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan jenis quasi experimental tipe non equivalent control group design. Menurut Krathwohl (dalam Sukmadinata, 2008:57) penelitian eksperimental merupakan penelitian laboraturium, walaupun juga bisa dilakukan di luar laboratorium, tetapi pelaksanaanya menggunakan prinsip laboratorium, terutama dalam pengontrolan terhadap hal-hal yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Metode ini bersifat validation atau menguji, yaitu menguji pengaruh satu atau lebih variabel terhadap variabel lain. Variabel yang memberi pengaruh dikelompokan sebagai variabel bebas (independent variables) dan variabel yang mempengaruhi dikelompokan sebagai variabel terikat (dependent variables). Menurut Sukmadinata (2008: 5859) ada 4 jenis penelitian eksperimental, yaitu eksperimen murni (true experimental), eksperimen semu (quasi experimental), eksperimen lemah (weak experimental), eksperimen subjek tunggal (single subject experimental). Metode eksperimental semu (quasi experimental), menerapkan prosedur dan mengikuti syarat eksperimen, tetapi pengontrolan variabel hanya dilakukan pada satu variabel yang paling dominan. Menurut Emzir (2009:102) penelitian quasi experimental tipe non equivalent control group design merupakan penelitian yang baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol hasilnya dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi. Dua kelompok yang ada diberi pretest, kemudian diberi perlakuan, dan terakhir diberi posttest. Kelompok pertama sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan metode inkuiri pada proses pembelajarannya. Kelompok. 32.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. kedua sebagai kelas kontrol. diberi perlakuan dengan menerapkan metode. pembelajaran seperti biasa, yaitu dengan ceramah dan penugasan. Pengaruh perlakuan yang diperoleh dihitung dengan cara ( O2-O1)-(O4-O3). O1. O3. X. O2. O4. Tabel 1: Pengaruh Perlakuan Sumber: (Sugiyono, 2010: 116) Keterangan:. O1 = skor pretest kelompok eksperimen O2 = skor posttest kelompok eksperimen O3 = skor pretest kelompok kontrol O4 = skor posttest kelompok kontrol X = perlakuan atau treatment dengan penerapan metode inkuiri. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian diadakan di SD Kanisius Kalasan yang beralamat di Jl. YogyaSolo Km.13, Kringinan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, 55571, Yogyakarta. Dari data tahun 2013, sekolah ini memiliki jumlah kelas sebanyak 10 ruang kelas yang terdiri dari 2 kelas pararel untuk setiap jenjang kelas. Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 394 siswa, yang dibimbing oleh 18 guru. Sekolah ini terletak di daerah yang strategis karena terletak sebelah Jalan Raya Yogya-Solo. Siswa yang bersekolah di SD ini sebagian besar berasal dari daerah sekitar SD. Sebagian besar orang tua mereka bekerja sebagai karyawan swasta dan wiraswasta. 3.2.2 Waktu Penelitian Penelitian berlangsung pada 15 Februari-1 Maret 2013.. 33.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 2: Jadwal Pengambilan data Kelompok. Kontrol Kelas IVB. Eksperimen Kelas IVA. Kegiatan Pretest Pembelajaran tentang Roket kertas Pembelajaran tentang Pesawat kertas Pembelajaran tentang Baling-baling Pembelajaran tentang Parasut Posttest Pretest Pembelajaran tentang Roket kertas Pembelajaran tentang Pesawat kertas Pembelajaran tentang Baling-baling Pembelajaran tentang Parasut Posttest. Pertemuan 1. Hari, Tanggal Jumat, 15 Februari 2013. 2. Selasa, 19 Februari 2013. 3. Kamis, 21 Februari 2013. 4. Selasa, 26 Februari 2013. 5. Kamis, 28 Februari 2013. 6 1. Jumat, 1 Maret 2013 Jumat, 15 Februari 2013. 2. Selasa, 19 Februari 2013. 3. Rabu, 20 Februari 2013. 4. Selasa, 26 Februari 2013. 5. Rabu, 27 Februari 2013. 6. Jumat, 1 Maret 2013. 3.3 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2010:117-118) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang. ditetapkan. oleh. peneliti. untuk. dipelajari. dan. kemudian. ditarik. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Kanisius Kalasan. Menurut Sugiyono (2010:117-118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena jenis penelitian ini adalah quasi experimental maka seluruh populasi siswa kelas IVA dan IVB SD Kanisius Kalasan diambil sebagai sampel.. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok. sampel yaitu adalah kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan kelas IVA yang terdiri dari 32 siswa dan kelompok kontrol menggunakan kelas IVB yang terdiri dari 31 siswa. Pembagian kelompok tersebut dilakukan dengan cara diundi. Pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol dilakukan oleh satu orang guru. Pembelajaran di kelas tersebut dilakukan oleh satu orang guru untuk menggurangi bias dalam penelitian. 34.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.4 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Setyosari (2010:109) variabel dalam penelitian ditentukan oleh landasan teoritis yang mendasarinya. Jumlah variabel juga dipengaruhi oleh kecanggihan rancangan penelitian, semakin sederhana rancangan penelitian akan melibatkan lebih sedikit variabel dalam penelitian. Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel Independen Menurut Sugiyono (2010:61) variabel independen atau variabel bebas adalah. variabel. yang. mempengaruhi. atau. yang. menjadi. sebab. perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah metode inkuiri. Variabel independen yang digunakan adalah metode inkuiri sebagai perlakuan terhadap kelompok eksperimen. Metode inkuiri terdiri dari 7 langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis,. melakukan. eksperimen,. mengumpulkan. data,. menarik. kesimpulan, mengevaluasi.. 2) Variabel Dependen Menurut Sugiyono (2010:61) variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu kemampuan. mengevaluasi dan mencipta. Kemampuan mengevaluasi. menurut taksonomi Bloom ada 4 aspek yaitu menguji, menilai, menkritik, merumuskan. Kemampuan mencipta menurut taksonomi Bloom ada 4 aspek yaitu merumuskan, mendesain, memproduksi, membuat hipotesis.. 35.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Variabel Independen. Variabel Dependen. Kemampuan Mengevaluasi Metode Inkuiri Kemampuan Mencipta. Gambar 14: Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen 3.5 Definisi Operasional 3.5.1 Inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk berpikir secara logis, analitis, sistematis, dan kritis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban atas suatu masalah yang dipertanyakan, yang terdiri dari 7 langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan masalah,merumuskan hipotesis, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menarik kesimpulan, mengevaluasi. 3.5.2 Inkuiri terbimbing adalah metode pembelajaran di mana siswa menemukan informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bantuan dan bimbingan seorang guru. 3.5.3 Proses kognitif adalah proses berpikir dalam memperoleh pengetahuan baru sesuai tingkat kemampuan berpikir paling rendah sampai tinggi. 3.5.4 Mengevaluasi adalah kemampuan membuat keputusan terhadap suatu hal berdasarkan kriteria dan standard tertentu yang bisa bersifat kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. 3.5.5 Mencipta adalah kemampuan membuat produk baru yang tidak pernah ada sebelumnya dengan menyusun sejumlah elemen atau pola.. 36.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.5.6 IPA adalah suatu ilmu yang menggunakan metode observasi terhadap gejala-gejala alam dalam penyusunannya untuk menemukan hakikat jagat raya. 3.5.7 Energi gerak adalah energi yang dimiliki benda bergerak. 3.5.8 Model mainan yang berhubungan dengan udara adalah model mainan yang memanfaatkan energi angin atau tekanan udara. 3.5.9 Siswa SD adalah siswa yang berada pada taraf berpikir operasional kongkret karena berusia dari rentang usia 6 tahun sampai 12 tahun.. 3.6 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan materi mata pelajaran IPA yaitu berdasar pada standar kompetensi 8. memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar yang digunakan yaitu. 8.3. Membuat suatu karya/model untuk menunjukkan perubahan energi gerak akibat pengaruh udara, misalnya roket dari kertas/baling baling/pesawat kertas/parasut. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa. 6 soal esai yang. digunakan untuk mengukur 6 kemampuan berpikir kognitif. Keenam soal tersebut mewakili masing-masing kemampuan berpikir sesuai 6 ranah berpikir Taksonomi Bloom.. Peneliti hanya mengambil 2 soal untuk mengukur kemampuan. mengevaluasi dan mencipta yang terdapat pada soal no 5 dan 6. Enam soal tersebut sudah. dikonsultasikan dengan ahli dan diujikan validitas dan. reabilitasnya sehingga sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Untuk menunjukan validitas isi dan butir soal, peneliti. menggunakan matriks. pengembangan instrumen sebagai berikut:. 37.

Gambar

Gambar 9: Langkah membuat baling-baling kertas
Gambar 11: Langkah membuat baling-baling kertas
Gambar 13: Bagan Penelitian-penelitian Sebelumnya
Gambar 14: Bagan Variabel Independen dan Variabel Dependen
+7

Referensi

Dokumen terkait

dijangkau, calon mahasiswa akan mendapatkan informasi wilayah FT lebih cepat daripada harus datang ke kampus FT. Berbagai informasi wilayah FT bisa berisi mengenai

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Hasil belajar siswa mata pelajaran gambar teknik masuk dalam kategori tinggi 57 siswa

Dengan adanya Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Puskesmas Jagir Surabaya, maka dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan membantu dalam pencarian data

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa diperlukan basis data yang digunakan untuk menyimpan data barang masuk, barang keluar, dan data permintaan barang yang akan

Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Guna Menyelesaikan Studi pada Program Diploma III. Fakultas Ekonomi Universitas

Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, sehingga melalui kepuasan itu

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan nilai ujian nasional SLTP dengan prestasi belajar mata pelajaran alat ukur siswa kelas X Mekanik Otomotif di

[r]