• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, pemerintah, dan usaha-usaha pembangunan di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, pemerintah, dan usaha-usaha pembangunan di"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam zaman sekarang ini perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam dunia informasi sangat pesat. Peranan Telekomunikasi dirasakan sangat vital yang memperlancar jalannya kehidupan masyarakat, pemerintah, dan usaha-usaha pembangunan di seluruh tanah air.

Kemampuan dari suatu individu dalam mengikuti akselerasi kemajuan teknologi merupakan indikator dari masyarakat pengguna jasa dalam memilih SDM (Sumber Daya Manusia) terbaik yang nantinya akan bersaing dengan SDM yang lain, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Kemampuan disini merupakan kemampuan dalam menguasai teori yang didapatkan dari kuliah dan pengaplikasian teori itu sendiri, dimana kemampuan ini seharusnya dapat berjalan seiring.

Universitas Hasanuddin memberikan salah satu mata kuliah di luar kampus berupa Kerja Praktek. Hal ini bertujuan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan berdisiplin dalam ilmu pengetahuan baik secara teori maupun prakteknya. Dengan demikian, diharapkan dari kegiatan ini setiap mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berada di bangku kuliah dan membuktikan kebenaran teori-teori dan informasi yang diperoleh serta dapat

(2)

menimba ilmu pengetahuan, wawasan pemikiran dan pengalaman guna peningkatan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Khusus dalam bidang teknik telekomunikasi dan informasi pengenalan dan penguasaan sistem operasi penyaluran komunikasi, pengelolaan dan pengaturan sistem sangat penting dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang ahli dalam bidang telekomunikasi. Dengan kata lain, Kerja Praktek sangat membantu mahasiswa untuk mengenal lebih jauh tentang bidang yang digelutinya dan mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga profesional.

Selain merupakan kebutuhan dasar bagi kami sebagai mahasiswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman secara langsung tentang dunia kerja, Kerja Praktek juga merupakan salah satu syararat untuk memenuhi tuntutan kurikulum yang berlaku di jurusan kami. Kerja praktek ini juga sejalan dengan program ”Link and Match” (kesetaraan dan kesepadanan dunia pendidikan dengan dunia kerja) yang telah di keluarkan oleh pemerintah.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan laporan ini kami membatasi masalah pada aspek DSLAM (Digital Subscriber Link Access Multiplex) dan MSAN (Multi Service Access Network).

(3)

Adapun maksud dan tujuan kami melakukan kerja praktek ini adalah:

 Memenuhi salah satu mata kuliah wajib yaitu Kerja Praktek

 Dapat membandingkan dan menerapkan teori yang telah diperoleh di perkuliahan dengan kondisi real yang terjadi di lapangan.

 Memperoleh pengalaman kerja dan menambah pengetahuan yang mungkin belum didapatkan dalam perkuliahan.

1.4. Waktu dan Tempat Kerja Praktek

Praktek dilakukan selama satu bulan sejak tanggal 27 Februari 2012 sampai 31 maret 2012 pada PT. Telkom Indonesia, Tbk , Divisi MSC AREA VII KTI

1.5. Metode Penulisan 1. Metode Observasi. 2. Metode Study Literatur. 3. Metode Diskusi

1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Kerja Praktek ini dibagi dalam beberapa BAB yakni:

(4)

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II Sekilas Tentang PT. Telkom Indonesia, Tbk

Bab ini menguraikan tentang profil PT. Telkom Indonesia, Tbk secara umum beserta sejarah dan perkembangan PT. Telkom Indonesia, Tbk saat ini.

BAB III DSLAM (Digital Subscriber Link Access Multiplex)

Bab ini menjelaskan tentang definisi DSLAM dan cara kerja DSLAM.

BAB IV MSAN (Multi Service Access Network)

Bab ini menguraikan gambaran umum MSAN. BAB V Penutup

(5)

BAB II

SEKILAS PT. TELKOM INDONESIA, Tbk

2.1. Sejarah singkat PT. TELKOM

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Atau dikenal dengan TELKOM ialah suatu badan usaha yang berawal dari Post en Telegrafdients, sebuah perusahaan swasta yang menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan berdasarkan Staatblad No. 52 Tahun 1884. Penyelenggaraan telekomunikasi oleh swasta ini berlangsung sampai tahun 1906 dan sejak itu diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dengan berdasarkan kepada Staatblad No. 395 Tahun 1906. Sejak itu berdirilah Pos, Telegraf en Telefoondiest atau disebut PTT diensy yang kemudian pada tahun 1927 ditetapkan sebagai perusahaan negara pemerintah Hindia Belanda. Jawatan PTT berlangsung sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) No. 19 Tahun 1960, yang menetapkan jawatan PTT untuk menjadi perusahaan negara. Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 1961, perusahaan jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi. Kemajuan teknologi dan jasa telekomunikasi mendorong pemerintah untuk meningkatkan bentuk PN Telekomunikasi menjadi perusahaan umum. Untuk itu berdasarkan PP No. 36 Tahun 1974 resmi berdiri Perusahaan Umum Telekomunikasi yang populer disebut PERUMTEL. Dalam

(6)

peraturan tersebut, PERUMTEL dinyatakan sebagai penyelenggara telekomunikasi dalam negeri maupun luar negeri. Pada saat itu hubungan telekomunikasi luar negeri diselenggarakan oleh PT. Indonesia Satelit Corporation (INDOSAT) yang saat ini berstatus perusahaan asing,yakni bagian dari Amerika Cable & Radio Corporation, sebuah perusahaan di negara bagian Delaware, AS, yang pada akhirnya seluruh saham PT. Indosat dengan modal asing tersebut pada akhir tahun 1980 dibeli oleh negara Indonesia dan untuk selanjutnya dikeluarkan PP No. 53 Tahun 1980 tentang penetapan PERUMTEL sebagai badan usaha penyelenggara telekomunikasi jasa dalam negeri dan Indosat sebagai penyelenggara Telekomunikasi jasa luar negeri.

Memasuki repelita V, pemerintah merasakan perlunya percepatan pembangunan telekomunikasi karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat memacu pembangunan sektor lainnya. Untuk itu berdasarkan PP No. 25 Tahun 1991, maka perusahaan umum (PERUM) dialihkan menjadi perusahaan perseroan (PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam UU No. 9 Tahun 1969. Sejak itu berdirilah perusahaan perseroan (Perseroan) Telekomunikasi dengan sebutan TELKOM.

Perubahan dilingkungan TELKOM juga terus berlangsung, seperti perubahan bentuk perusahaan sejak dari jawatan, Perusahaan Umum, Perusahaan Perseroan (PERSERO) hingga menjadi Perusahaan Republik. Bahkan secara makro penyelenggaraan yang semula menjadi monopoli pemerintah, secara berangsur dilakukan privatisasi penyelenggarakan

(7)

Telekomunikasi. Perubahan perubahan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan. Perubahan besar terjadi pada tahun 1995 yang meliputi: 1) Restrukturisasi Internet; 2) Kerjasama Operasi; 3) Initial Public Offering (IPO). Restrukturisasi internet dimaksudkan untuk menjadikan pengelolaan perusahaan menjadi efektif dan efisien karena terjadi pemisahan antara bidang usaha utama (core business), bidang usaha terkait, dan bidang usaha penunjang. Sebagai hasil dari restrukturisasi, sejak 1 Juli 1995, organisasi TELKOM terdiri dari 7 Divisi Regional dan 1 Divisi Network yang keduanya mengelola bidang usaha utama. Divisi regional ini menjadi pengganti struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon Lokal dan mendapat bagian dari jasa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI) melalui perhitungan interkoneksi. Pada tahun 2002 – 2008, terjadi fase transformasi kedua yang disertai dengan perubahan logo TELKOM. Perubahan ini ditandai dengan bergantinya orientasi perusahaan karena seiring dengan perkembangan teknologi dan stakeholder perception, yaitu kompetensi yang intensif dan gaya hidupmodern.Berikut logo PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang terbaru:

(8)

Gambar 2.1 Logo PT. TELKOM

Visi

To become a leading InfoCom player in the region TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi

TELKOM mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

(9)

mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, telah dicanangkan budaya korporasi Telkom yakni “Telkom Way 135 (TTW 135)” pada April 2003. TTW 135 merupakan identitas, sumber inspirasi, sumber kekuatan dalam menghadapi perubahan dan persaingan. Budaya korporasi TTW 135 ini mencakup:

1. 1 (satu) asumsi dasar: Committed 2U.

2. 3 (tiga) nilai inti: Customer Value, Excellent Services dan Competent People.

Serta 5 (Lima) perilaku: Stretch The Goals (rentangkan tujuan ke luar dari batas yang biasa/normal), Simplify (sederhanakan), Involve Everyone (libatkan setiap orang), Quality Is My Job (kualitas sebagai pekerjaan insan Telkom) dan Reward The Winners (harga/imbal pemenang).

2.2. PRODUK PERUSAHAAN 2.2.1. TELKOM PSTN

Sambungan fasilitas telepon yang dapat digunakan untuk fungsi telepon, faksimile atau data atau internet dengan penambahan modem oleh

(10)

pelanggan. Untuk mempertegas komitmen TELKOM dalam memberikan pelayanan untuk produk TELKOM Phone, maka TELKOM memberikan konvensasi atas setiap keterlambatan (melebihi tolak ukur) pelayanan yang telah diperjanjikan. Fasilitas layanan sebagai pelengkap atau supplementary service (fitur) yang ditawarkan bagi pelanggan telepon pelanggan meliputi:

1. Call Waiting atau Nadasela, untuk dapat mengetahui dan menerima panggilan telepon tanpa memutus hubungan telepon yang sedang berjalan. 2. Call Forwarding atau Lacak, untuk mengalihkan tujuan panggilan ke nomor yang diinginkan pelanggan.

3. Hotline atau Andara, untuk menyambungkan hubungan telepon ke suatu nomor tertentu tanpa perlu dilakukan dialing oleh pelanggan.

4. Three Party atau Trimitra, untuk melakukan pembicaraan telepon dari 3 (tiga) pengguna atau nomor yang berbeda.

5. Abbreviated Dialing atau Sandinada, untuk memudahkan dialing dengan memberikan nomor sandi untuk beberapa nomor telepon tujuan. 6. Hunting, untuk memudahkan pengingatan nomor telepon dengan pemberian nomor panggil untuk beberapa nomor telepon yang dikelompokkan.

7. Keyword, untuk melakukan klasifikasi kemampuan telepon (incoming only, local only atau SLJJ) sesuai keinginan pelanggan dengan melakukan proses setting tertentu melalui terminal telepon.

(11)

8. Do Not Disturb, untuk menolak panggilan telepon pada saat pelanggan tidak ingin dihubungi.

9. Wake Up Call, untuk melakukan panggilan sebagai announcement pada waktu tertentu sesuai keinginan pelanggan.

10. CLIP – Calling Line Identification Presentation, untuk mengetahui nomor pemanggil secara langsung melalui terminal khusus.

11. Voice Mail Box (TELKOMMemo), Fasilitas layanan yang diberikan bagi pelanggan telepon yang berguna untuk merekam pesan di saat telepon sedang digunakan, tidak ada yang menjawab atau pada saat telepon mengalami kerusakan. Pelanggan akan mendapat notifikasi apabila ada pesan di dalam mailboxnya.

12. TeleInfo, layanan jasa informasi dan hiburan yang dikemas secara interaktif untuk pelanggan dengan voice response system (VRS). Setiap wilayah pelayanan TELKOM menyediakan jasa informasi dan hiburan yang berbeda.

13. SMS (TELKOMSMS), layanan jasa pengiriman pesan dengan menggunakan media data dimana pelanggan dapat mengirim dan menerima pesan secara tertulis, dan dapat dikirimatauditerima dalam waktu yang singkat.

(12)

TELKOMNet-Instan adalah layanan dari PT. TELKOM untuk memperoleh Internet dial-up secara mudah dan tanpa berlanggan dengan konsep layanan mudah dan sederhana.

Keuntungan:

1. Tidak perlu mendaftar 2. Tidak perlu berlangganan 3. Tidak ada biaya abonemen 4. Tidak ada biaya bulanan 5. Relatif lebih murah

6. Tidak ada batasan waktu akses

7. Bayar sesuai pemakain: "Pay as you go"

8. Tidak memperhatikan jarak (Lokal 1 atau Lokal 2).

9. Biaya ditagihkan pada nomor telepon melalui tagihan telepon bulanan, masuk dalam kolom SLJJ. Tarifnya sebesar Rp 165,- per menit, sudah termasuk biaya pulsa telepon dan pemakaian internet.MBila dibandingkan dengan penyelenggara lainnya, TELKOMNet-Instan relatif lebih murah.

2.2.3. TELKOM Premium Call

Merupakan layanan yang dapat digunakan oleh suatu badan usaha maupun perorangan untuk menyediakan jasa informasi konsultasi kepada masyarakat dengan tarif premium per menit (flat per menit) yang akan dibebankan kepada pemanggil (user).

(13)

Fitur Dasar yang langsung dikemas ke dalam layanan Premium Call adalah:

1. One Number, adalah beberapa nomor yang terletak di beberapa lokasi cukup dihubungi dengan satu nomor panggil saja.

2. Day of Week, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) berdasarkan hari dalam seminggu.

3. Time of Day, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) berdasarkan jam dalam sehari.

4. Call Queueing, adalah fasilitas untuk mengantrikan panggilan, agar pada saat status busy penyambungan ditunda dan dimasukkan dalam antrian, sehingga panggilan akan diterima bila call sebelumnya telah selesai. Pada saat antri, pemanggil akan mendengar announcement yang menyatakan bahwa panggilan ini akan diterima pada giliran berikutnya bila sambungan telah dimungkinkan.

5. Call Forwarding on Busy /Don’t Answer, adalah fasilitas untuk mengatur panggilan yang masuk untuk dialihkan ke nomor sambungan yang lain jika nomor yang dipanggil sibuk atau tidak diangkat.

Fitur yang dapat ditambahkan pada layanan Premium Call antara lain:

1. GEO Routing, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) sehingga panggilan masuk dapat dialihkan / diroutingkan ke suatu

(14)

nomor sesuai keinginan pelanggan Premium Call (berdasarkan lokasi geografis).

2. Origin Dependent Routing, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) sehingga panggilan masuk dapat dialihkan / diroutingkan ke nomor yang terdekat dengan pemanggil.

3. Call Screening, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) sehingga panggilan dari lokasi tertentu yang tidak diinginkan bisa diblok agar tidak bisa mengakses nomor Premium Call.

4. Day of Year, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) berdasarkan hari-hari tertentu dalam setahun.

5. Call Distribution, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) sehingga dapat didistribusikan ke beberapa nomor berdasarkan prosentase.

Benefit yang ditawarkan produk ini meliputi: 1. Memperluas jaringan distribusi pelayanan.

2. Menghemat biaya pemasaran karena tidak perlu investasi untuk mendirikan outlet sendiri.

2.2.4. TELKOM Virtual Net

Layanan yang memberikan fasilitas Closed User Group (CUG) kepada pelanggan korporasi melalui jaringan telekomunikasi umum (PSTN). Benefit yang ditawarkan bagi pelanggan meliputi:

(15)

1. Meningkatkan efisiensi dalam pembiayaan.

2. Perusahaan secara fleksibel dan cepat dapat menambah atau mengurangi cabangnya serta dapat menyediakan jaringan dengan segala fasilitasnya kepada semua karyawan di lokasi cabangnya.

3. Memungkinkan pelanggan memiliki suatu jaringan pribadi dengan memanfaatkan jaringan umum tanpa adanya investasi tambahan.

2.2.5. TELKOM DID

Fasilitas untuk PBX agar pelanggan di luar PBX dapat menghubungi sambungan cabang PBX tersebut secara langsung tanpa melalui operator. Fasilitas DID dapat diberikan kepada pelanggan yang mempunyai sambungan cabang (extention) paling sedikit 100 sambungan dengan komposisi minimal 10 sambungan pokok untuk digunakan sebagai fasilitas DID. Produk ini menawarkan benefit bagi pelanggan berupa: 1. Lebih hemat (tidak memerlukan operator PBX).

2. Privacy terjaga (tidak melalui operator PBX).

2.2.6. TELKOM Vision

TELKOMVision memperkenalkan layanan Pay TV Cable di Jakarta pada bulan Oktober 1999 sebagai layanan pertama TELKOMVision. Pelanggan dapat menikmati program TV multi channel yang mencapai hampir 40 channel TV dengan kualitas tinggi yang dapat dipilih mulai dari berita, film, hiburan, olahraga, musik, dan pendidikan.

(16)

Saat ini coverage area layanan Pay TV Cable TELKOMVision telah menjangkau wilayah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Denpasar. TELKOMVision Pay TV Cable menggunakan jaringan Fiber Optic dan Coaxial Cable yang menghasilkan gambar lebih tajam dan lebih jernih. Selain itu dengan menggunakan Pay TV Cable TELKOMVision pelanggan dapat menikmati siaran mancanegara tanpa perangkat tambahan apapun juga harga yang kami tawarkan lebih murah dibandingkan operator Pay TV Cable lainnya. Dalam perkembangan ke masa depan jaringan HFC memiliki kemampuan untuk menyalurkan layanan berupa:

o Pay per View o Video on Demand o Home Shopping

o Akses Multimedia lainnya.

Pay TV Cable TELKOMVision dimaksudkan untuk melayani pelanggan terkumpul baik secara individual untuk perumahan, perkantoran ataupun apartemen. Saat ini TELKOMVision dengan 40 channel berkualitas sudah menjangkau 46 lokasi di Jakarta tersebar mulai dari perumahan, apartemen, perkantoran dan perhotelan.

2.2.7. TELKOM SMS

SMS (TELKOMSMS), layanan jasa pengiriman pesan dengan menggunakan media data dimana pelanggan dapat mengirim dan

(17)

menerima pesan secara tertulis, dan dapat dikirim / diterima dalam waktu yang singkat.

2.2.8. TELKOM Vote

Layanan telekomunikasi yang memungkinkan penyelenggaraan jajak pendapat publik melalui telepon. Produk ini menawarkan benefit sebagai berikut:

1. Dengan fasilitas ini pelanggan TELKOMVote dapat langsung mengetahui hasil opini / voting, walaupun jumlah partisipan dalam waktu singkat cukup banyak (mass call).

2. Mendapatkan informasi secara cepat, akurat, dan murah. 3. Dapat digunakan sebagai media promosi.

2.2.9. TELKOM Astinet

Akses internet bagi perorangan ataupun perusahaan menjadi kebutuhan dalam komunikasi dan era global saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut TELKOM menyediakan layanan ASTINet (Access Service Dedicated To Internet), yang dikenal dikalangan pengguna jasa Internet pada umumnya yaitu Leased Line untuk koneksi ke Internet. ASTINet adalah layanan akses internet dan multimedia TELKOMNet untuk Akses Internet menuju Global Internet. Layanan ini menyediakan fasilitas koneksi akses ke Internet yang disediakan pada port router TELKOMNet. Fasilitas ini dapat digunakan untuk akses Internet secara

(18)

dedicated dengan menggunakan beragam fasilitas saluran akses yang tersedia, misalnya melalui akses leased line, akses DSL (HSMA), dedicated VSAT, akses radio dan sebagainya. Dengan layanan ASTINet ini pelanggan dapat menikmati layanan akses Internet dengan kenyamanan akses selama 24 jam sehari. Layanan ini menyediakan layanan akses internetsecara dedicated dengan kecepatan mulai dari 64 Kbps sampaidengan 2 Mbps.

Karakteristik layanan ASTINet adalah sbb:

1. Fully dedicated high speed connection to Global Internet

2. Connecting customer LAN to Internet melalui TELKOMNetrouter 3. Guaranteed Quality of Service for customer satisfaction Jangkauan layanan dari produk ASTINet adalah diseluruh area backbone TELKOMNet yang terpasang router akses.

2.2.10. TELKOM Free Personal

Layanan yang memberikan fasilitas telepon bebas biaya kepada pelanggan tertentu (yang telah diberikan PIN) untuk menghubungi nomor telepon TELKOMFreePersonal.

Fitur Dasar yang langsung dikemas ke dalam layanan ini adalah:

1. One Number, adalah beberapa nomor yang terletak di beberapa lokasi cukup dihubungi dengan satu nomor panggil saja.

(19)

2. Reverse Charging, adalah fasilitas yang merubah sistem penagihan biaya percakapan sehingga biaya percakapan dibebankan kepada nomor yang dipanggil.

3. PIN adalah fasilitas berupa kode akses yang berfungsi untuk membatasi panggilan masuk (incoming call) .

Fitur yang dapat ditambahkan pada layanan ini antara lain:

1. GEO Routing, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) sehingga panggilan masuk dapat dialihkan / diroutingkan ke suatu nomor sesuai keinginan pelanggan Personal TELKOMFree.

2. Day of Week, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) berdasarkan hari dalam seminggu.

3. Day of Year, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) berdasarkan hari-hari tertentu dalam setahun.

4. Call Distribution, adalah fasilitas pengaturan panggilan masuk (incoming call) sehingga dapat didistribusikan ke beberapa nomor berdasarkan prosentase.

Benefit yang ditawarkan kepada pelanggan:

1. Memudahkan komunikasi bagi pemegang PIN tanpa memikirkan biaya percakapan.

2. Pengontrolan biaya percakapan karena hanya diperuntukkan untuk orang tertentu.

(20)

2.2.11. TELKOM Unicall

Layanan yang memberikan kemudahan bagi suatu perusahaan yang mempunyai banyak kantor cabang untuk dihubungi pelanggannya dengan hanya menghubungi satu nomor unik. Panggilan secara otomatis akan tersambung ke kantor/ kantor cabang dilokasi terdekat. Produk ini menawarkan beragam benefit bagi pelanggan:

1. Perusahaan mudah diingat berdasarkan nomor akses yang dimilikinya 2. Lebih cepat melayani pelanggan karena dihubungkan ke kantor terdekat. 3. Beban komunikasi sebagian ditanggung oleh pemanggil.

4. Nomor akses tetap meskipun terjadi perubahan alamat kantor.

2.2.12. TELKOM Flexi

TELKOMFlexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses tanpa kabel dengan teknologi CDMA yang sangat hemat karena biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah (PSTN TELKOM). Hemat pula bagi yang melakukan panggilan ke TELKOMFlexi, karena layaknya telepon rumah, Anda tidak dikenakan biaya airtime.

Didukung teknologi terkini CDMA 2000 1X, membuat TELKOMFlexi memiliki kualitas suara yang sangat jernih dan radiasi yang rendah. Jenis terminalnya juga beragam, Anda bebas memilih untuk menggunakan terminal mobile atau fixed Layanan TELKOM Flexi memiliki kecepatan akses hingga 153 Kbps, dan menjadi solusi kebutuhan

(21)

komunikasi data Anda, mulai dari akses internet, download file, SMS, MMS* hingga fitur Call Forwarding, Call Baring maupun Voice Mail. Anda dapat membawa pesawat TELKOMFlexi berjalan-jalan selama masih berada di dalam satu area. Misalnya, jika Anda berada di area 021 (Jakarta, Tangerang, Bekasi), Anda bebas berkeliling di wilayah tersebut sambil tetap melakukan panggilan atau menerima telepon. Fleksibilitas yang tetap dapat Anda nikmati dengan pulsa telepon rumah.

2.2.13. TELKOM Speedy

SPEEDY adalah layanan Internet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari PT. TELKOM, berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon). Dengan layanan Speedy anda mendapatkan Hi-Speed Internet, pelanggan hanya perlu menghubungi TELKOM tidak perlu ke ISP lain. Saluran telepon dapat dipergunakan untuk pembicaraan telepon dan akses internet pada saat bersamaan. Koneksi ke internet lebih cepat dibanding menggunakan modem analog. Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (on). Setiap hubungan sifatnya dedicated connection. Koneksi memiliki sifat highly reliability dan highly secure.Tidak seperti kabel modem, ADSL memberikan dedicated line ke Internet Manfaat lain dari Speedy yaitu: High Speed Internet, Akses LAN akses (Teleworking,

(22)

SOHO), Belajar Jarak Jauh (Distance Learning), Video Conference, Broadcast TV, Home shopping,Video On Demand.

2.3. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk mengolah perusahaan dengan baik dan optimal, terutama terhadap sumber daya manusia, perusahaan menerapkan manajemen yang dituangkan dalam bentuk struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting untuk menjalankan fungsinya.

Adapun struktur organisasi ini sendiri dapat dikatakan sebagai suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola tetapi dari hubungan antara kedudukan dan peranan dalam suatu kerjasama. Bentuk struktur organisasi yang dimiliki Oleh MSC Area VII KTI adalah sebagai berikut :

MAINTENANCE SERVICE CENTER - MSC

MSC Area I Sumatera Sub Area Pekan baru Sub Area Sekupang Sub Area Palembang MSC Area II Jakarta MSC Area III Jabar MSC Area IV Jateng & DIY

MSC Area V Jatim MSC Area VI Kalimantan SUB AREA Pontianak MSC Area VII KTI sub area Denpasar Sub Area Manado Sub Area Jayapura

(23)

BAB III

DSLAM (Digital Subscriber Link Access Multiplex)

3.1. Definisi DSLAM

DSLAM (Digital Subscriber Link Access Multiplex) adalah alat yang menyediakan layanan data berkecepatan tinggi dan telepon analog secara simultan pada sisi sentral. DSLAM itu sendiri memiliki kemampuan transfer / transmisi data ber-kecepatan tinggi dalam media kabel tembaga. Pada perangkat DSLAM terdapat 2 module yaitu : CAP (Carrierless Amplitude / Phase Modulation) dan DMT (Distance Multio). Atau Digital Subscriber Line Access merupakan sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line (DSL).

(24)

Gambar 3.1 Bentuk fisik DSLAM

Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang splitter yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi yang bisa berbentuk E-1, STM-1 (Synchronous Transport Module-1) (Fiber Optic). E1 merupakan saluran digital yang dapat menampung 30 sambungan telepon PSTN. Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan ke masing-masing ISP yang sudah bekerja sama. Terdapat dua jenis modulasi yang dipergunakan pada perangkat DSLAM dalam konfigurasi layanan speedy, yaitu CAP (Carrierless Amplitude/Phase Modulation) dan DMT (Discrete Multitone).

(25)

CAP merupakan teknik modulasi yang bekerja dengan membagi spektrum frekuensi yang terdapat pada jalur speedy menjadi tiga bagian, yaitu kanal suara (berkisar antara 0 – 4 KHz), kanal upstream (25 Khz – 188 KHz), dan kanal downstream (240 KHz keatas). Pemisahan ini dimaksudkan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya interferensi antar kanal tersebut. Sedangkan teknik modulasi DMT bekerja dengan membagi frekuensi menjadi 256 kanal, yang masing - masing lebarnya 4,3125 KHz. Pada teknik modulasi ini, kecepatan data yang dikirim ke setiap kanal dapat diatur secara terpisah. Dengan cara ini, modulasi DMT dapat mengeliminasi kanal – kanal yang mengalami gangguan atau interferensi dikanal tersebut.

Perangkat DSLAM merupakan suatu perangkat yang menyediakan layanan data digital kecepatan tinggi dan telepon analog secara simultan pada sisi sentral. Secara umum komponen dalam DSLAM terdiri dari Backbone Interface dan Line Interface Module (LIM). Backbone interface adalah antarmuka antara DSLAM dengan jaringan Switch. Karena sebagian besar negara di Asia termasuk Indonesia mengacu pada sistem standarisasi Eropa maka antarmuka ini sedapat mungkin menggunakan standar ESTI untuk 155 Mbps.

LIM merupakan modul gabungan antara modem ADSL (ATU-C) dengan POTS Splitter. ATU-C dalam DSLAM mempunyai fungsi yang sama dengan ATU-R yaitu mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya. POTS Splitter memisahkan sinyal digital dan sinyal

(26)

telepon analog. Selain itu, DSLAM juga berfungsi mengatur transmisi data, data dari beberapa pelanggan akan dikonsentrasikan untuk kemudian ditransmisikan ke ATM Switch, dan data dalam jumlah besar dari ATM akan distribusikan oleh DSLAM ke masing–masing kanal pelanggan. ATM (Asynchronous Transfer Mode) adalah teknologi switching dan multiplexing yang memiliki bandwith yang lebar dan delay yang kecil. Pada teknologi DSL, setiap pelanggan terhubung langsung ke perangkat DSLAM sehingga tidak terjadi penurunan kinerja pada pelanggan apabila terjadi penambahan pelanggan.

Internet Protocol Digital Subscriber Line Access Multiplexer. Sebuah DSLAM memfasilitasi sambungan telepon untuk membuat koneksi yang lebih cepat ke internet. DSLAM adalah perangkat jaringan yang terletak di dekat lokasi pelanggan, yang menghubungkan sambungan pelanggan digital kepada backbone internet berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknik multiplexing.

Adapun DSLAM yang terdapat pada Telkom Kendari yaitu 5 buah. Yaitu 3 buah pada STO 1 Kendari yang terletak di Kemaraya dan 2 pada di STO 2 Kendari yang terletak di Uwa-uwa. Pada perangkat DSLAM terdapat 17 modul, yaitu modul satu digunakan sebagai power supplay, modul 2 sampai 8, 10, 12 sampai 17 merupakan modul pelanggan serta modul 9 sebagai CSC sedangkan modul 9 sebagai kontrol dan uplink ke Metro Eternet. Setiap modul pelanggan dapat menampung 64 user, jadi untuk setiap DSLAM kapasitasnya adalah 896 user.

(27)

Bagian-bagian DSLAM :

a. Spliter – low pass filter untuk melewatkan band suara dan high pass filter untuk melewatkan band ADSL.

b. Modul-modul pelanggan dapat berupa modul ADSL, SDSL, VDSL dll. Untuk layanan speedy digunakan modul ADSL.

Gambar 3.2 Bagian – bagian dari DSLAM

(28)

Fungsi DSLAM antara lain : a. Sebagai filter voice dan data

b. Sebagai modulator dan demodulator DSL. c. Sebagai multiplexer.

3.2. Cara kerja DSLAM

Prinsip umum dari DSLAM terbagi atas 2 yaitu :

• Backbone Interface yaitu antarmuka antara DSLAM dengan switch. Di indonesia sendiri standar yang berlaku adalah ESTI untuk 155 Mbps.

• Interface Line Module adalah module gabungan antara modem ADSL (ATU-C) dengan POST Splitter.

Dimana pada sisi ATU-C (Modem ADSL) dan POST Splitter (ATU-R) memiliki fungsi yang sama yiatu memisahkan sinyal voice dan sinyal data, dan sebaliknya Ketika DSLAM menerima signal data digital dari ATU-R, Melalui proses multiplexing DSLAM akan mengumpulkan semua signal data digital tersebut dalam 1 signal data digital tunggal dengan kapasitas bandwidth lebar berkecepatan Mbps ke dalam kanal-kanal pelanggan melalui peralatan switching backbone (AN) yang kita kenal dengan nama NSP [ Network Service Provider ]. Sinyal data digital tunggal tersebut dikirimkan melalui internet / jaringan lain, kemudian sinyal data digital tunggal tersebut akan muncul pada jaringan lain dimana DSLAM lain sudah menunggu.

Prinsip kerja DSLAM adalah dengan memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik kecepatan tinggi , serta mengontrol dan merutekan trafik

(29)

Digital Subcriber line (xDSL) antara perangkat end-user , seperti router, modem, network interface card, dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara POTS ( Plain Ordinary Telephone Service) ketika mencapai di CO (Cental office). DSLAM mengalihkan kanal suara ( biasanya dengan menggunakan splitter POTS ) sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN , dan kanal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog , DSLAM mengumpulkan sinyal – sinyal yang berasal dari end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan bandwidth yang lebar , melaui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses (AN) yang biasa disebut Network sevice Provider (NSP). Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada CO yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. DSLAM bersifat fleksibel dan bias mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan juga bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan juga bias mendukung berbagai protocol dan modulasi , seperti kedua macam modulasi yang digunakan yaitu CAP dan DMT , dan juga bias menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan (end-user). Jika tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan pelanggan terlalu jauh , solusinya adalah dengan menggunakan

(30)

Mini DSLAM. Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara sentral telephone dan pelanggan.

Gambar 3.4 Cara kerja DSLAM

 Parameter Performance DSLAM

Berdasarkan arsitektur fisik dari DSLAM, maka terbagi atas 3 componen utama :

1. Backplane 2. Uplink Card 3. Line card

Untuk teknologi DSLAM terbaru, Uplink Card terbuat dari Ethernet Gigabit, maka secara automatis meningkatkan kemampuan transfer data hingga berkecepatan gigabit bps. Karena kemampuan tinggi, maka DSLAM banyak diterapkan padateknologi berkecepatan tinggi seperti ADSL, ADSL2+, SDSL, VDSL dll. Bagaimana kita dapat

(31)

• SNR (Signal to Noise Ratio) Perbandingan sinyal noise yang diukur. Semakin → besar nilai SNR, semakin baik kualitas signal yang didapat. • Throughput → Kecepatan (rate) transfer data. Nilai yang tercantum dalam variable Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data dalam sekian waktu.

• Attenuation → Besaran faktor redaman kabel. Nilai ini mencerminkan kualitas kabel yang digunakan (velocity factor cable). Setiap kabel dapat memiliki nilai yang berbeda-beda tergantung pada kualitas, bahan kabel, dan panjang kabel tersebut. Semakin kecil nilai Attenuation semakin baik kualitas kabel-nya.

• Output Power → Besaran power dari perangkat DSLAM tersebut.

 Pengukuran DSLAM berbanding dengan Jarak • 25 Mbit/s dalam jarak 1000 feet [ <= 300 m ] • 24 Mbit/s dalam jarak 2000 feet [ <= 600 m ] • 23 Mbit/s dalam jarak 3000 feet [ <= 900 m ]

(32)
(33)

BAB IV

MSAN (MULTI SERVICE ACCESS NETWORK)

4.1. Definisi MSAN

Multi Service Access Network atau Jaringan Layanan Multi Akses merupakan generasi ketiga dari teknologi Optical Access Network (“OAN”) dan merupakan platform single yang mampu mendukung teknologi akses tradisional yang sudah digelar secara luas, disamping juga mampu mendukung teknologi baru, MSAN berfungsi sebagai gateway menuju inti NGN. MSAN memungkinkan TELKOM memberikan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan high speed internet access (HSIA), Voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama.

Perangkat ini menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN atau fasilitas broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan single platform. MSAN merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu telepon TDM yang di dalamnya terdapat:

 ISDN  STM -1.

 Next Generation – DLC

 PON (Passive Optical Network)  Fiber To The x (FTTx)

(34)

Gambar 4.1 Konfigurasi MSAN secara umum menurut versi NEC Indonesia

Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play, Multi Service Access Network adalah suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam jaringan PSTN dan NGN. Multi Service Access Network memiliki tiga fungsi penting yaitu :

1. Sebagai sistem akses broadband

2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network) 3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN

Namun secara umum, Multi Service Access Network adalah layanan multiservice yang sejalan dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai IP DSLAM yang berdasarkan pada teknologi IP,

(35)

ATM atau TDM melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik. Target platform aksesnya adalah MSAN dengan kemampuan triple play dan 100% broadband deliver. Multi Service Access Network (MSAN) di implementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen dimana layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama. Atau Multi Service Access Network adalah suatu akses gateway akses multimedia yang fleksibel yang memungkinkan operator untuk menyediakan layanan xDSL, narrowband atau broadband berbasis TDM dan layanan Next Generation Network dalam suatu area layanan dari sebuah single network. End user dilayani dari akses node yang terdistribusi di sekitar pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Multi Service Access Network (MSAN) merupakan platform akses tunggal yang memiliki kemampuan untuk menggabungkan semua layanan yang didukung oleh backbone operator menuju ke resedensial, tele-working, SOHO, dan skenario aplikasi bisnis adalah sesuatu yang sangat diharapkan oleh sebagian operator untuk solusi akses. Solusi ini harus berkemampuan multiservice, multivendor,multi skenario dan aman untuk yang akan datang.

Jumlah Multi Service Access Network (MSAN) yang beroperasi pada Telkom Area Kendari adalah 2 buah yang terletak pada STO 2 Kendari, 6 (enam) sedang dalam pembuatan.

(36)

Master frame 12 Service Slots Service frame 18 Service Slots Slave frame 12 Service Slots Service frame 18 Service Slots

(37)
(38)

4.2. Atribut pada MSAN

Atribut Utama dari Multi Service Access Network (MSAN) Perpaduan fleksibel dari layanan broadband dan narrowband dapat diintegrasikan dari sebuah single platform seperti:

1.)Layanan

 Voice : POTS, VoIP, ISDN

 Data / broadband : TDM leased line (Leased line : 2 Mbit/s, nx64 Kbit/s, subrate), DSL (ADSL, VDSL, ADSL2/2+, G.SHDSL)

2.) Transmisi

Transmisi yang dapat digunakan oleh Multi Service Access Network (MSAN) meliputi :

 SDH (STM- 1 s/d STM 6)  Ethernet (FE dan GE)

3.) Topologi

MSAN dapat mensupport topologi yang berbeda-beda untuk konfigurasi jaringan yang berbeda-beda yaitu :

 Star  Tree

(39)

MSAN memungkinkan beragam aplikasi penggelaran fiber optik FTTx yang mungkin seperti : FTTO (Fiber to The Office), FTTC (Fiber To The Curb), FTTB (Fiber To The Building) juga tersedia perangkat transmisi optik SDH atau PDH.

4.) Fleksibel akses service

MSAN memiliki fleksibilitas untuk akses service dalam hal penyediaan akses pelanggan berupa akses tembaga untuk voice dan DSL service menggunakan combo card serta optik untuk service Ethernet (FTTx).

(40)

4.3. Fungsi dan Kedudukan Multi Service Access Node (MSAN) Dalam Next Generation Network (NGN).

Pengembangan infrastruktur akses broadband yang dapat mendukung Next Generation Network dan transisi dari PSTN, dibutuhkan suatu konsep jaringan akses multiservice yang dapat mengakomodasi perubahan layer service node secara fleksibel dan ekonomis. Tanpa konsep ini, setiap transisi service node (misalnya dari jaringan TDM menuju jaringan paket) akan memunculkan jenis akses node baru. Tidak heran di lapangan dijumpai perangkat akses node yang diperuntukkan hanya bagi layanan POTS, akses gateway untuk layanan voice paket, akses node untuk layanan akses broadband (DSLAM) yang tidak jarang diimplementasikan secara kolektif. Akibatnya tidak sedikit kendala dan masalah yang terjadi dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan perangkat tersebut termasuk penyediaaan SDM yang berkompeten. Konsep Multi Service Access Network (MSAN) merupakan suatu konsep jaringan akses yang terintegrasi yang dapat menyediakan varian layanan data, suara dan video dalam satu platform perangkat. Solusi yang diberikan Multi Service Access Network akan menjadi solusi yang efisien pada era Next Generation Network. Solusi teknologi MSAN pada dasarnya dapat dibedakan ke dalam dua urutan besar roadmap yang berasal dari dua teknologi multiservice akses yang berkembang pada saat yang bersamaan yaitu :

(41)

1. Teknologi MSAN dengan roadmap dari teknologi MSOAN atau NG- DLC. Teknologi MSOAN atau NG-DLC merupakan teknologi OAN generasi II yang memungkinkan layanan teleponi berbasis TDM dan data paket menggunakan xDSL dilewatkan pada satu platform perangkat. Dalam perkembangannya solusi MSOAN atau NG- DLC terkendala pada penyediaan layanan denagn volume besar dikarenakan keterbatasan pada sisi kapasitas backplane platform yang digunakan yang masih berbasis bus TDM. Roadmap teknologi MSAN berbasis teknologi MSOAN atau NG-DLC masih menyisakan kemampuan berintegrasi dengan platform eksisting yaitu TDM switch dan kemampuan integrasi layanan dengan platform NGN sebagai akses gateway dan broadband sistem untuk layanan internet sebagai DSLAM. Teknologi MSAN dengan roadmap dari teknologi IP DSLAM

2. Teknologi IP DSLAM merupakan teknologi broadband akses yang sangat well proven dalam memberikan layanan broadband. Kapabilitas backplane platform yang sangat besar menyebabkan sistem ini menjadi salah satu pilihan teknologi akses di era NGN. Namun kendala dalam penyediaan layanan voice paket secara terintegrasi menyebabkan sistem ini tidak full multiservice. Untuk layanan suara, secara alami IP DSLAM masih menggunakan koneksi fisik split dari layanan broadband ke TDM switch. Berakhirnya era legacy sistem menyebabkan kemungkinan hilangnya TDM switch dan berakibat pada perlunya solusi layanan paket suara pada sistem ini. Solusi yang bias ditawarkan adalah menambahkan perangkat

(42)

IAD diujung CPE untuk layanan voice paket. Solusi ini tidak menjadi efisien mengingat IAD juga sebagai perangkat aktif yang harus diatur secara end-to-end. Teknologi MSAN yang berbasis IP DSLAM dilakukan dengan menempatkan fungsi akses gateway di IP DSLAM sebagai mediasi ke softswitch selain fungsi broadband akses multiplexer ke layanan data. Solusi ini secara ekstrim meniadakan koneksi ke sistem legacy sehingga dapat dilihat sebagai solusi revolusi akses di era NGN.

(43)

CPE diinterfacekan dengan perangkat MSAN (Multi Service Access Network). Dari MSAN, trafik mengalir sebagai data terintegrasi, dalam protokol MPLS, dimana koneksi disusun dalam semacam VC berbasis IP. Dari MSAN, trafik dilarikan ke Metro Node, yang merupakan NGN media gateway berkapasitas besar. Metro Node saling dihubungkan dengan IP core network.

Multi Service Access Network (MSAN) dapat memberikan keuntungan dan nilai tambah non-teknis sebagai berikut :

1. Kemampuan multi service. MSAN menyediakan layanan narrowband untuk data dan suara (menggunakan POTS, ISDN PRA/BRA,digital leased line) dan layanan broadband untuk kemampuan internet, data dan multimedia (melalui ADSL atau G.SHDSL) yang memungkinkan kemampuan download file dan penjelajahan internet yang lebih cepat bagi end-users. Dengan fleksibilitas kemampuan multiservice ini pada gilirannya akan mampu menyediakan operator telekomunikasi suatu kapasitas penghasilan yang lebih besar.

2. Kecepatan penggelaran. Kabinet outdoor yang dikirimkan dalam bentuk complete-built yang telah mengalami proses pengujian di pabrik. Hal ini berarti bahwa node telah langsung siap untuk di operasikan begitu dihubungkan dengan catuan listrik serta tersambung ke jaringan transport dan koneksi ke end-user telah dibuat. Dari NMS atau melalui suatu terminal lokal, provisioning sistem dapat dilakukan sehingga

(44)

memungkinkan MSAN untuk dapat langsung operasional dalam waktu yang cukup pendek yang secara signifikan berarti memangkas waktu yang diperlukan untuk mengatur pendapatan.

3. Modularitas perangkat FTTx. Network akses MSAN telah didesain untuk dapat mengcover pelanggan sampai dengan 2000 end-user. Modularitas ini menyiratkan bahwa lokasi penempatan node sebaiknya diletakkan di dalam gedung atau ditanam (curb). Selain itu, dalam hal aplikasi greenfield yang membutuhkan pekerjaan sipil, MSAN dimungkinkan digelar denagn memakai infrastruktur serat optik sehingga memungkinkan penggunaan kabel tembaga yang lebih pendek karena jaraknya menjadi lebih dekat ke pelanggan (pada umumnya < 1 km). Hal ini akan mengurangi biaya penggelaran jaringan last-mile dan memungkinkan operator untuk menawarkan layanan xDSL dengan jangkauan yang lebih luas serta memberikan berbagai kemungkinan layanan level agreement yang lebih besar.

4. Penggunaan interface standar. MSAN dirancang untuk solusi multi vendor. Penggunaan interface standar diintegrasikan di layer transport, layer signalling dan level manajemen jaringan. Hal ini memungkinkan MSAN untuk secara penuh interoperable dengan peralatan vendor lain, sehingga dengan begitu memungkinkan operator untuk memilih solusi jaringan sesuai dengan pemeliharaan yang baik secara layer demi layer. Skenario pemilihan kompetitif seperti itu memberikan kesempatan kepada para operator untuk dapat menetapkan harga yang lebih kompetitif sesuai

(45)

dengan harga pabrikan perangkat sesuai dengan merknya sehingga akan dapat mengoptimalkan biaya investasi.

5. Cakupan topologi yang luas, kapasitas dan penempatan MSAN memastikan bahwa pilihan terbaik dari sisi ekonomis/teknis selalu ada sehingga akan meminimalisasi biaya investasi untuk mendapatkan suatu keuntungan/pengembaliaan modal yang maksimum. MSAN mendukung beberapa hal sebagi berikut : cakupan topologi yang luas (ring, star, tree), teknologi yang berbeda (PDH dan SDH) dengan penggunaan tembaga atau serat optik dalam berbagai kombinasi (misalnya dengan FTTx dan xDSL), Rekonfigurasi dari jaringan PDH eksisting menjadi suatu jaringan SDH yang baru. Melayani area demografios dengan kapasitas per node nya berkisar antara 30 sampai dengan 2000 line ekivalen dan dapat diimplementasikan di lokasi indooor atau outdoor.

6. Manajemen jaringan yang terintegrasi. Transport, layanan narrowband dan layanan broadband diatur di dalam suatu common sistem. Pemakaian GUI yang mudah untuk dioperasikan dapat menampilkan seluruh data operasional seperti performansi, konfigurasi layanan, alarm, security dan lainnya. Dengan suatu monitor tunggal seluruh alarm dielemen jaringan dapat ditampilkan sehingga akan mengurangi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatur dan memonitor layer jaringan.

7. Kesiapan berevolusi ke NGN. MSAN dirancang untuk siap menuju NGN. Sistemnya disiapkan untuk dapat bertransformasi secara smooth dari suatu platform access multiservice yang mendukung layanan TDM eksisting

(46)

menuju ke suatu solusi NGN yang berbasis IP/ATM. Melalui suatu pensinyalan modul VoIP gateway yang sederhana node MSAN dapat diubah menjadi access gateway NGN sehingga dapat mendukung layanan VoIP dengan investasi yang minim sambil tetap mengakomodasi pelangan yang masih menggunakan backbone TDM yang lama dan juga pelanggan yang ingin menggunakan backbone NGN yang baru.

Pada perangkat MSAN terdapat:

 1,920 POTS / 1,344 ADSL2+ per rack, 32 POTS / 32 ADSL2+ per board

 Service frame design makes the most of service slots  NB & BB in one frame

 Any service card on any service slot  H.248 & V5 simultaneously

(47)
(48)

BAB V PENUTUP

V.1. Kesimpulan

1. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan sebuah perusahaan swasta yang menyelenggarakan jasa-jasa pos dan telekomunikasi yang didirikan berdasarkan Staatblad No. 52 Tahun 1884.

2. Pada DSLAM (Digital Subscriber Link Access Multiplex) terdapat 2 module yaitu : CAP (Carrierless Amplitude / Phase Modulation) dan DMT (Distance Multio).

3. Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang splitter yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data.

4. Prinsip umum dari DSLAM terbagi atas 2 yaitu :

a. Backbone Interface yaitu antarmuka antara DSLAM dengan switch. Di indonesia sendiri standar yang berlaku adalah ESTI untuk 155 Mbps.

b. Interface Line Module adalah module gabungan antara modem ADSL (ATU-C) dengan POST Splitter.

5. Parameter dari perangkat DSLAM yaitu Backplane, uplink card dan line card.

6. Multi Service Access Network (MSAN) Perpaduan fleksibel dari layanan broadband dan narrowband.

(49)

a. Sebagai sistem akses broadband

b. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network) c. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN

8. MSAN merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu telepon TDM yang di dalamnya terdapat: ISDN, STM-1, NEXT Generation DLC, PON (Passive Optical Network) dan Fiber to The x (FTTx).

V.2. Saran

1. Sebaiknya mahasiswa sebelum melaksanakan Kerja Praktek terlebih dahulu diberikan arahan sehingga dalam pelaksanaan dilapangan dapat terarah.

2. Sebaiknya mata kuliah yang berhubungan dengan industri secara langsung diadakan kunjunagan industri sehingga dalam pelaksanaan kuliah tidak mengalami hambatan.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line). (sumber: http://telkom.tk/wiki/ADSL).

DSLAM. (sumber:

http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=10%3A

jaringan&id=434%3Adslam-digital-subscriber-line-accessmultiplexer&option=com_content&Itemid=15).

Yustriana D, dkk, 2011, Laporan Kerja Praktek, Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.

_______http://digilib.ittelkom.ac.id/templates/shaper_simplicity_ii/images/favico n.ico

________ http://standardisasi.wordpress.com/tag/MSAN/feed/ ________ www.google.com

Gambar

Gambar 2.1 Logo PT. TELKOM
Gambar 3.1 Bentuk fisik DSLAM
Gambar 3.2 Bagian – bagian dari DSLAM
Gambar 3.4 Cara kerja DSLAM
+7

Referensi

Dokumen terkait

selalu kami jodohkan dengan seorang cewek Pancur, Yurial Rizki Firnandi (Tele) yang selalu membuka lapak (tempat untuk tidur) dimana pun ia berada, Robi yang

Poin terakhir adalah perlunya keseriusan dari Universitas-universitas Islam yang memiliki prodi PAUD didalamnya untuk bisa memberikan kontribusi dengan melahirkan alumni –

Qanun Kabupaten Pidie Jaya Nomor 13 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pidie Jaya

Skripsi ini membahas bagaimana Pandangan Hukum Islam Terhadap Adat Perkawinan Masyarakat Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kebupaten Sidenreng Rappang, tidak

Kemudian Halliwell dan Gutteridge (1989) mengemukakan bahwa vitamin E dikenal sebagai komponen hiologi membran dan dipertimbangkan sebagai rantai antioksidan dalam

“Penerapan Knowledge Management System (KMS) Pada PT Y-Tec Autoparts Indonesia Bagian Quality Control Dengan Menggunakan Seci Model” adalah cara untuk melakukan transfer

Nilai BOD 5 yang lebih tinggi pada sampel air tanah dengan perlakuan biji kecipir dibandingkan dengan perlakuan biji asam jawa menunjukkan kebutuhan oksigen pada

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.. yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap kemampuan peserta didik.