• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN WEBSITE UNTUK OPTIMALISASI PEMASARAN ONLINE WISATA DESA SELAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN WEBSITE UNTUK OPTIMALISASI PEMASARAN ONLINE WISATA DESA SELAT"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1864

PENERAPAN WEBSITE UNTUK OPTIMALISASI PEMASARAN

ONLINE WISATA DESA SELAT

I Ketut Resika Arthana1, Luh Ayu Tirtayani2, I Gede Astawan3, Kadek Eva Krishna Adnyani4, Nice Maylani Asril, Luh Nik Armini5

1,2,3,4,5 Universitas Pendidikan Ganesha

Email: resika@undiksha.ac.id

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Desa Selat, kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng merupakan desa yang terletak 314 meter dari permukaan laut dan berjarak sekitar 12 Km dari kota Singaraja. Desa Selat yang masih hijau ini memiliki potensi wisata yang menarik bagi wisatawan. Potensi wisata desa Selat merupakan wisata alam yang terdiri dari wisata hutan lindung, air terjun, sarkofagus dan pemandangan yang indah lainnya. Saat ini objek

wisata tersebut dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa Selat.

Salah satu objek wisata desa Selat adalah wisata hutan lindung seluas 10 Hektar yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) berdasarkan ijin dari pemerintah pusat untuk Pengelolaan Hutan Desa (HPHD). Upaya peningkatan pariwisata di desa selat adalah pembinaan teknik pengelolaan hutan desa oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng sehingga menjadi objek pariwisita yang memenuhi standar. Penataan hutan lindung dengan konsep Selat Village, one of the Bali villages, has nature potentials such as Hutan Lindung, waterfalls, and beautiful natural scenery. To increase tourism visitors, it is very important to provide online promotions, considering the potential tourists are looking for more references on the internet before visits the tourism objects. However, information about tourism in Selat Village is not yet recognized on the search engine as the search results do not show representative results for Selat village tourism. Moreover, a tourism website for this village remains unavailable. Therefore, this Community Service Program is intending to develop a website to introduce tourism objects in the Selat village and conduct training for tourism managers. Hopefully, information about tourism in Selat village will provide more search engine results, increasing its popularity, and in turn increase the amount of visit to Selat Village.

Keywords: Selat Village Tourism, Website, Potential Object Tourism

Desa Selat, merupakan desa yang memiliki potensi wisata alam di Bali. Potensi wisata yang dimiliki seperti wisata hutan lindung, air terjun dan pemandangan alam yang indah. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke objek wisata, sangat perlu disediakan promosi online mengingat masyarakat pencinta wisata lebih banyak mencari referensi terlebih dahulu di internet sebelum menuju lokasi wisata. Namun saat ini desa selat belum terlalu dikenal di mesin pencari di Internet. Hal itu terbukti ketika dilakukan pencarian dengan kata kunci ’Desa Selat’ dan ’Wisata Hutan Lindung Bali’, hasil pencarian tidak menunjukkan hasil representatif terhadap wisata desa Selat. Selain itu, saat ini desa Selat belum memiliki website profil wisata yang bisa menjadi informasi bagi calon wisatawan. Pada pengabdian ini, pengabdi akan mengembangkan website untuk mengenalkan objek wisata di desa Selat dan melakukan pelatihan bagi pengelola wisata. Diharapkan dari hasil pengabdian ini, objek wisata desa Selat semakin dikenal dan kunjungan wisatawan ke desa Selat menjadi meningkat.

(2)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1865 natural dan penambahan tanaman hias

diharapkan bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di desa Selat (Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Buleleng 2018).

Wisata desa sangat penting dikembangkan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Pariwisata memiliki beberapa dampak diantaranya adalah sosial dan dampak ekonomi(Gunawan, Goretti, and Endang 2016). Dampak ekonomi pariwisata salah satunya adalah dampak terhadap pendapatan masyarakat. Masyarakat sekitar objek wisata akan mendapatkan peluang pendapatan dari kunjungan wisatawan di desa tersebut. Untuk itu sangat penting upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata ke desa Selat. Salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan adalah dengan mempromosikan objek wisata yang ada di desa tersebut.

Saat ini, trend promosi wisata sudah mengarah ke online. Sebagian besar wisatawan yang berkunjung mengetahui potensi objek wisata berdasarkan informasi dari Internet. Website merupakan teknologi yang sangat berpengaruh apakah wisatawan berkunjung atau tidak ke lokasi wisata(Vyas 2019). Wisatawan akan memutuskan akan berkunjung atau tidak kesuatu tempat berdasarkan keberadaan informasi dan review objek wisata oleh orang lain. Informasi yang lengkap mengenai objek wisata akan menambah ketertarikan wisatawan untuk berkunjung. Untuk itu perlu disediakan media informasi wisata yang mudah diakses dan mudah ditemukan di mesin pencari oleh calon wisatawan. Beberapa penelitian terkait pengembangan sistem informasi objek wisata diantaranya adalah (D. Wijaya and W. Astuti 2019) dan (Santoso, Delima, and Wibowo 2019). Selain itu, penggalian potensi objek wisata juga bisa dilakukan melalui aplikasi mobile dengan peran serta masyarakat (Arthana Resika et al. 2016).

ANALISIS SITUASI

Berdasarkan analisis kondisi situasi saat ini yang telah dilakukan oleh LPPM Undiksha, wawancara dan observasi online oleh pengabdi, diketahui bahwa desa Selat memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi oleh masyarakat. Potensi wisata ini perlu disebarkan secara luas agar lebih diketahui sehingga meningkatkan jumlah kunjungan wisata di desa Selat. Salah satu teknik penyebaran potensi wisata di desa Selat adalah dengan menyediakan sistem informasi berupa website profil wisata. Berdasarkan observasi online dengan cara menganalisa hasil pencarian di Google yang dilakukan oleh pengabdi, saat ini desa Selat belum memiliki website profil wisata. Hal ini berdampak kurangnya informasi bagi calon wisatawan mengenai keberadaan objek wisata di desa Selat. Hasil pencarian desa Selat tidak memberikan informasi komperhensif mengenai wisata apa saja yang ada di desa selat, hanya menghasilkan informasi sekilas desa Selat. Informasi tertinggi mengenai desa selat adalah berita terkait akan dijadikannya wisata hutan lindung di desa selat, namun bukan profil wisata. Seharusnya dengan karakteristik masyarakat saat ini, penyediaan media informasi online akan membantu memberikan profil lengkap desa Selat. Bahkan yang tampil dari hasil pencarian dengan kata kunci ”Desa Selat” adalah objek wisata yang tidak ada di Desa Selat, namun sekitaran desa Selat. Dengan keadaan seperti ini, desa Selat akan sulit dikenali oleh calon wisatawan.

(3)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1866 Gambar 1. Hasil Pencarian Objek Wisata Desa

Selat di Google

Bahkan ketika pencarian dengan kata kunci hutan lindung Bali, hutan lindung di desa Selat belum terlihat di daftar teratas mesin pencari. Hal ini karena minimnya informasi diinternet mengenai objek wisata tersebut. Informasi melalui jejaring sosial dan website terkait wisata di desa Selat masih sedikit tersedia di Internet.

Gambar 2. Hasil pencarian objek wisata desa Selat (Hutan Lindung)

Disisi lain, desa Selat terletak tidak jauh dari kawasan wisata Lovina. Lovina memiliki objek wisata yang sudah terkenal di mancanegara.

Seharusnya dengan keberadaan Lovina yang sudah ramai dikunjungi, desa selat seharusnya mendapatkan impactnya. Namun berdasarkan hasil analisa Google Trens, pencarian terkait desa Selat dibandingkan dengan Lovina sangat jauh, hal ini kemungkinan karena desa Selat belum terlalu dikenal oleh masyarakat wisata.

Gambar 3. Google Trends

Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dikembangkan website wisata desa Selat untuk mengangkat informasi potensi wisata secara online. Website tersebut harus menyajikan informasi terkait profil wisata dan paket wisata di desa Selat. Konten wisata juga harus menarik, terdiri foto dan video profesional yang menggambarkan wisata di Desa Selat. Selain itu, untuk meningkatkan ranking di Google, penerapan website desa Selat harus menekankan pada sisi Search Engine Optimization sehingga berada di urutan atas saat dicari di Google. Agar pengelolaan terus berkelanjutan, perlu diadakan pelatihan dan penampingan pengelolaan website ini. Masyarakat desa pengelola objek wisata diberikan pelatihan untuk mengelola informasi, memperbaharui kegiatan wisata, foto dan video desa Selat. Selain itu, untuk meningkatkan kunjungan maka diperlukan juga pelatihan integrasi website. Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka memperluas informasi wisata yang berpengaruh terhadap kunjungan wisata di desa Selat, dalam pengabdian ini pengabdi akan mengembangkan sistem informasi berupa website profil wisata desa Selat. Website ini akan memuat profil wisata desa Selat, paket wisata dan akomodasi. Website yang dikembangkan akan lebih menekankan ke Search Engine Optimasitation (SEO) agar lebih mudah ditemukan oleh

(4)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1867 masyarakat online. SEO sangat penting

diterapkan dalam website agar Selain pengembangan website, pada pengabdian ini juga akan dilatih kemampuan masyarakat desa untuk mengelola website tersebut sehingga konten pada website ini menarik dan terus diperbaharui.

METODE

Gambar 4. Tahapan Pengabdian

Adapun metode pengabdian terdiri dari 3 (tiga) tahapah utama yaitu Persiapan, Pelaksanaan, dan Evaluasi. Tahapan Persiapan merupakan tahapan yang terdiri dari Analisa kebutuhan fungsional website dan juga tahap

pengembangan websitenya. Tahapan

pelaksanaan merupakan tahapan sosialisasi website ke pengguna dan juga menggali masukan dari pengguna. Sedangkan tahapan terakhir adalah Evaluasi yang terdiri dari evaluasi konten dan tampilan website serta rencana evaluasi SEO website.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Pelaksanaan P2M

Pada tahap persiapan P2M, pengabdi melakukan beberapa persiapan diantaranya adalah menganalisa kebutuhan website wisata desa selat dan pengembangan websiste.

1. Analisa kebutuhan fungsional website.

Analisa ini dilakukan dengan cara berdiskusi langsung dengan kepala desa selat, yaitu Bapak Putu Mara. Diskusi dilakukan di kantor kepala desa Selat pada tanggal 3 Juli 2020. Diskusi dihadiri oleh kepala desa, ketua pengabdi dan anggota pengabdi. Dalam diskusi ini diketahui bahwa desa Selat

memiliki potensi wisata seperti air terjun, hutan raya termasuk perkemahaan dan meditasi spiritual. Untuk diskusi lebih detail terkait objek wisata desa Selat, pengabdi diarahkan ke ketua kelompok sadar wisata desa Selat.

Pengabdi melakukan komunikasi intensif ke ketua pokdarwis desa Selat yaitu Bapak Made Mudita. Dari hasil diskusi, pengabdi mendapat informasi lebih detail terkait objek wisata desa Selat. Pengabdi juga diberikan beberapa bahan (foto) untuk memperkaya desa website desa Selat. Dari hasil diskusi, disepakati bahwa nama website adalah http://www.wisatadesaselat.com

Gambar 5. Diskusi pengabdi dengan kepala Pokdarwis Desa Selat

Sebelum pengembangan website, pengabdi juga mengambil langsung beberapa gambar dari objek wisata terutama pada Hutan Raya. Namun saat pengambilan gambar, kondisi Hutan Raya agak kurang terawat karena saat itu sedang ditutup terkait dengan pandemi Covid19.

(5)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1868 Selain pengambilan gambar, pengabdi juga

melakukan pengambilan video pada objek wisata resto Tepi Bukit dengan menggunakan drone. Video tersebut akan dimasukkan ke youtube dan diembed ke website wisatadesaselat.com.

Gambar 7. Pengambilan Video Desa Selat dengan Drone

2. Pengembangan website.

Setelah memperoleh kesepakatan nama website, pengabdi membeli hosting dan domain website di niagahoster.co.id.

Gambar 8. Hasil Registrasi Website Desa Selat Selanjutnya setelah membeli domain, pengabdi bersama tim teknis pembantu melakukan instalasi CMS Wordpress pada domain serta plugin tambahan. Template yang digunakan adalah template NEVE yang dilengkapi dengan komponen Elementor yang memudahkan manajemen konten website. Pada tahap pengembangan website juga

dimasukkan konten yang sudah diperoleh sebelumnya.

Gambar 9.Halaman Admin website wisatadesaselat.com

Gambar 10. Halam Utama Website Wisata Desa Selat

(6)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1869

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan P2M dilakukan dengan mensosialisikan langsung dengan kepala desa, pengelola website dan kepala Pokdarwis. Dalam pelaksanaan ini, tim pengabdi mendemokan hasil website sesuai dengan kebutuhan yang didefinisikan sebelumnya. Pada saat demo, website wisatadesaselat.com mendapat beberapa revisi diantaranya adalah penambahan video profil desa Selat, penambahan counter visitor dan perbaikan kontak person. Perbaikan dilakukan langsung pada saat pelaksanaan pelatihan. Namun beberapa perbaikan lainnya untuk penambahan data objek wisata dilakukan setelah pelaksanaan karena terkait penyiapan foto objek wisata.

Pada saat pelaksanaan pengabdian, pengabdi melatih operator website yaitu pak Urip yang merupakan kaur di Desa Selat. Pelatihan yang diberikan meliputi cara menambah objek wisata, mengubah gambar dan mengubah teks. Selain itu dijelaskan juga beberapa bagian admin website yang sering digunakan.

Gambar 11. Pelatihan kepada operator desa Selat

Gambar 12. Serah Terima Website Desa Selat

C. Evaluasi

Dari sisi konten website, peserta pelatihan menyatakan bahwa konten dan tampilan website sudah sesuai dengan kebutuhan. Namun ada beberapa objek yang harus ditambahkan seperti Sorfakagus dan air terjun Tukad Basak. Selain itu pengambilan gambar sebaiknya dilakukan nanti saat objek wisata sudah dibuka sehingga menghasilkan kualitas gambar yang bagus. Evaluasi dari SEO website dilakukan dengan menganalisa kunjungan ke website ini. Analisa dilakukan dengan menggunakan beberapa tools diantaranya adalah TrafficEstimate and Twitter Search, Google Trends, Alexa, SimilarWeb, SEMrush, SEO Analyzer, and Moz (Open Site Explorer) (Vyas 2019). Proses evaluasi SEO website belum terlihat saat ini karena membutuhkan proses identifikasi data. Rencananya hasil evaluasi akan disajikan dalam jurnal sebagai lanjutan dari artikel prosiding ini. SIMPULAN

Pada pengabdian ini, tim pengabdi telah mengimplementasikan website untuk mengoptimalisasi pemasaran wisata yang ada pada desa Selat. Pengembangan website perlu dilakukan untuk memperkenalkan objek wisata yang ada di di desa Selat kepada masyarakat umum. Adapun tahapan dalam penerapan website ini terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi, Website yang telah dikembangkan bisa diakses melalui http://www.wisatadesaselat.com. Adapun hasil evaluasi website ini menunjukkan bahwa website ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengelola wisata desa Selat, namun dari sisi konten masih perlu didtambahkan beberapa objek wisata yang ada di desa Selat.

DAFTAR RUJUKAN

Arthana Resika, I. Ketut, Komang Setemen, I. Ketut Purnamawan, and Nyoman Dini Andiani. 2016. “Penggalian Dan Penyebaran Potensi Wisata Melalui Aplikasi Mobile Dengan Konsep

(7)

Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 1870 Crowdsourcing.” JPTK 13(1):111–26.

D. Wijaya, Yahya, and Muna W. Astuti. 2019. “Sistem Informasi Penjualan Tiket Wisata Berbasis Web Menggunakan Metode Waterfall.” Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi Dan Komunikasi

(SENATIK) 2(1):273–76.

Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Buleleng. 2018. “Hutan Raya Selat.”

Retrieved September 1, 2020

(https://dispar.bulelengkab.go.id/pariwisat a/wisata-alam/hutan-raya-selat-50). Gunawan, Anita Sulistiyaning, Maria Goretti,

and Wi Endang. 2016. “ANALISIS

PENGEMBANGAN PARIWISATA

TERHADAP SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT.” 32(1):1–8.

Santoso, Halim Budi, Rosa Delima, and Argo Wibowo. 2019. “Pelatihan Pengembangan Web Profil Desa Bagi Aparatur Pemerintah Desa.” E-Dimas: Jurnal Pengabdian

Kepada Masyarakat 10(1):41.

Vyas, Chaitanya. 2019. “Evaluating State Tourism Websites Using Search Engine

Optimization Tools.” Tourism

Gambar

Gambar 3. Google Trends
Gambar 5. Diskusi pengabdi dengan kepala  Pokdarwis Desa Selat
Gambar 9. Halaman Admin  website  wisatadesaselat.com

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian Sengketa Dalam Perjanjian Paroan (bagi hasil Pemeliharaan kerbau) Menurut Hukum Adat Lembak di Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah, dilakukan

• Melakukan kajian terkait potensi peningkatan produksi komoditas unggulan padi melalui penciptaan alternatif teknik usaha tani terbaru yang sesuai dengan kondisi kewilayahan

: (1) Ruang lingkup hukum agraria dan sejarah hukum agraria di Indonesia; (2) Konsepsi Hukum Agraria nasional dan asas-asas hukum Agraria; (3) Jenis-jenis hak-hak atas tanah di

Cara yang paling umum dalam membedakan tipe sistem partai politik adalah dengan referensi jumlah partai yang berkompetisi dalam memperebutkan kekuasaan.. Sistem kepartaian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu tinggal (HRT) dan jarak dasar dengan sekat reaktor (CBR) terhadap reaksi hidrolisis pada reaktor

MikroTik adalah suatu RouterOS (Router Operating System) yaitu sistem operasi atau software yang dapat digunakan menjadi komputer router network yang handal dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi metilen biru mengikuti model isotherm Freundlich dengan nilai R 2 0,988 untuk abu layang tanpa aktivasi dan 0,991 untuk

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran penelitian ini adalah sebaiknya pihak Bank Umum Syariah harus memperhatikan dan