• Tidak ada hasil yang ditemukan

KA ANDAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT DR OEN SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KA ANDAL PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT DR OEN SURAKARTA"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PENGANTAR AMDAL

“KERANGKA ACUAN ANDAL PEMBANGUNAN RUMAH

SAKIT Dr. OEN SURAKARTA”

Disusun Oleh : Nama : Fiana Faiqoh Nim : 25010113130211

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN 2016

DAFTAR ISI

(2)

Halaman Judul... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... BAB I. PENDAHULUAN 1.1...Latar Belakang... 6 1.2...Tuju an dan Mansfaat... 8 1.2.1...Tuju an... 8 1.2.2...Manf aat... 8 1.3...Pela ksana Studi... 9 1.3.1...Ident itas Pemrakarsa... 9 1.3.2...Ident

itas Penyusun AMDAL... 9

1.3.3...Tim

Pelaksana Studi AMDAL ... 9

BAB II. PELINGKUPAN

2.1...Deskr

ipsi Rencana Kegiatan... 11

2.1.1...Statu

s Studi AMDAL... 11

2.1.2...Ke sesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Dengan

(3)

2.1.3...Renc

ana Usaha dan/atau Kegiatan Penyebab Dampak... 13

2.2...Deskr

ipsi Rona Lingkungan Hidup Awal... 33

2.3...Hasil

Pelibatan Masyarakat... 40

2.4...Damp

ak Penting Hipotetik... 41

2.4.1...Identif

ikasi Dampak Potensial... 41

2.4.2...Evalu

asi Dampak Potensial... 43

2.5...Batas

Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian... 45

2.5.1...Batas

Wilayah Studi... 45

2.5.2...Batas

Waktu Kajian... 47

BAB III. METODE STUDI

3.1...Metod

e Pengumpulan dan Analisis Data... 50

3.1.1...Kompo

nen Geo-Fisik-Kimia... 50

3.1.2...Kompo

nen Sosial Ekonomi Budaya... 54

3.1.3...Komp

onen Kesehatan Masyarakat... 55

3.2...Metod

e Prakiraan Dampak Penting... 56

3.3...Metod

e Evaluasi Dampak Penting... 57

3.4...Telaah

an Sebagai Dasar Pengelolaan ... 63

3.5...Rekom

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Personel Tenaga Penyusun AMDAL... Tabel 2.1. Pemanfaatan Lahan Eksisting RS Dr. OEN SURAKARTA... Tabel 2.2. Tenaga Kerja di RS Dr. OEN SURAKARTA... Table 2.3. Daftar Peralatan Medis dan Non Medis di RS Dr. OEN SURAKARTA Tabel 2.4 Penggunaan Air di RS Dr. OEN SURAKARTA... Tabel 2.5 Fasilitas Pengolahan Air Bersih... Tabel 2.6 Jadwal Rencana Kegiatan... Tabel 2.7. Prakiraan Kebutuhan Tenaga Kerja... Tabel 2.8. Pemeriksaan Laboratorium Air Bersih RS Dr. OEN SURAKARTA... Tabel 2.9. Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan Di Kota Surakarta...

(5)

Tabel 2.10 Indikator Derajat Kesehatan Kota Surakarta... Tabel 2.11 Jenis dan Sarana Yankes di Kota Surakarta... Tabel 2.12 Sepuluh Besar Jenis Penyakit di Puskesmas Se Kota Surakarta... Tabel 2.13 Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kota Surakarta... Tabel 2.14 Matrik Identifikasi Dampak Potensial... Tabel 2.15 Dampak Hipotetik... Tabel 2.16 Batas Waktu Kejadian... Tabel 3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Klimatologi ... Tabel 3.2 Tingkat Kebisingan Peralatan Konstruksi... Tabel 3.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lalu Lintas... Table 3.4 metode Pengumpulan dan Analaisi Data Sosekbud... Tabel 3.5 Kriteria Penentuan Penting (P) atau Tidak Penting (TP)... Table 3.6 Form Matriks Evaluasi Dasar Rona Lingkungan Fisher and Davies... Tabel 3.7 Form Matrik Dampak Lingkungan Fisher and Davies... Tabel 3.8 Form Matrik Pengambilan Keputusan Fisher and Davies... Tabel 3.9 Pertimbangan Kelayakan Lingkungan...

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Peta Geologi Wilayah Surakarta... Gambar 2.2. Peta Batas Wilayah Studi...

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat di Kota Surakarta berbanding lurus dengan perkembangan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, sehingga perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana kesehataan di wilayah Surakarta.

Yayasan Panti Kosala bermaksud mengembangkan Rumah Sakit DR. OEN SURAKARTA yang dapat membantu pemerintah Kota Surakarta dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan masyarakat, dan meningkatkan system pelayanan dan fasilitas rumah sakit menjadi lebih baik.

Pada hakikatnya rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama memberikan pelayanan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitative) yang diselenggarakan secara terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan masyarakat (promotive) dan pencegahan penyakit (preventif) serta melakukan upaya rujukan.

Dalam menjalankan kegiatan operasional RS. Dr. Oen Surakarta telah memiliki perizinan sebagai berikut :

 Izin operasional rumah sakit : SK Gub Jateng No 449/222/2011

 Rekomendasi keringgian bangunan : No B/964/X1/2012 Pembangunan rumah sakit Dr. Oen Surakarta dilakukan dengan merehabilitasi bangunan yang eksisting telah ada yang terletak di wilayah Kelurahan Tegalharjo Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Rencana bangunan baru yang akan dibangun memiliki luas tanah 19.999 m2 . merujuk kepada

(7)

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan AMDAL, pada lampiran 1 butir A Nomor 5, menerangkan bahwa pembangunan gedung dengan luas tanah ≥ 5 ha atau luas bangunan ≥ 10.000 m2 merupakan kegiatan wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Sesuai dengan UU No 32 Tahun 2009 Pasal 22 menyebutkan bahwa setiap rencana usaha/kegiatan yang berdampak penting wajib terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL serta Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 2012 Pasal 2 (1) dinyatakan bahwa setiap udaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL, wajib memiliki izin lingkungan. Adapun pedoman yang dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan dokumen Kerangka Ancuan (KA) yaitu Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hiudp No 16 Tahun 2012. Penilaian dokumen KA ini akan dilakukan oleh komisi penilai AMDAL Provinsi Jawa Tengan dikarenakan Komisi Penilai AMDAL Kota Surakarta belum memiliki lisensi.

Studi AMDAL itu sendiri merupakan sebuah telaah yang komprehensif dari berbagai komponen rencana kegiatan, terhadap komponen lingkungan hidup serta interaksi saling mempengaruhi dari setiap komponen lingkungan. Dengan adanya kajian AMDAL ini diharapkan dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat adanya akitivitas pembangunan dan operasional RS Dr. OEN SURAKARTA dapat dikendalikan. Kajian AMDAL juga akan memberikan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam rangka memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negative dari rencana kegiatan pembanguna rumah sakit Dr. Oen Surakarta.

1.2. Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Tujuan

(8)

Rencana kegiatan pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA bertujuan untuk :

1) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat

2) Meningkatkan cakupan dan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

3) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan mampu memberikan tingkat pelayanan kesehatan sesuai dengan fungsi dan perannya

4) Meningkatkan penerimaan pendapatan daerah melalui usaha pembangunan sector kesehatan

1.2.2. Manfaat

Adapun manfaat dari pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA yaitu :

1) Tercapainya tingkat pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang paripurna

2) Terciptanya brand image rumah sakit Dr. OEN SURAKARTA sebagai rumah sakit yang modern dan terjangkau oleh masyarakat

3) Meningkatkan daya saing pelayanan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA

1.3. Pelaksanaan Studi 1.3.1. Pemrakarsa

Identitas pemrakarsa pembanguna Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA adalah :

Instansi : Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA Alamat : Jl. Brigjen Katamso No 55 Surakarta Telp/Fax : 0271-643139 Fax 0271-642026 1.3.2. Penyusun

(9)

Identitas penyusun AMDAL pembangunan Rumah Sakit Dr. OEN SURAKARTA adalah :

Nama : PT. Gajah Multi Usaha Mandiri

Alamat : Bulaksumur Blok H-5 Kampus UGM, Jogja Telepon : 0274-549426 Fax 0274-549427

Tim penyusun dapat dilihat pada table berikut : A. Penyusun

Tabel 1.1 Daftar Personel Tenaga Ahli Penyusun Studi AMDAL

No Nama Posisi Sertifikat

1 Luqman Hakim, ST.,M.Si

Team Leader - Amdal B

- Serifikat Kompetensi Ketua Tim Penyusun AMDAL (KTPA)

K.030.02.11.002.000393 2 Adhi Nila Sari,

SSi. M.Kes,

Anggota - Amdal B

- Serifikat Kompetensi Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA)

A.019.09.10.004.000288 3 Taufik Abdilah

Natsir, S,Si. M.Sc.

Anggota - Amdal B

- Serifikat Kompetensi Anggota Tim Penyusun AMDAL (ATPA)

A.032.03.11.020.000426 B. Tenaga Ahli

No Nama Keahlian Sertifikat

1 Luqman Hakim, ST.,M.Si

Ahli Lingkungan AMDAL B 2 Adhi Nila Sari, SSi.

M.Kes,

Ahli Kesehatan Masyarakat

AMDAL B

(10)

S.Sos, MBA

4 Slamet Sujarwo Ahli Arsitektural Ikatan Arsitektur Indonesia

5 Bayu Pramono Jati, S.St (TD)

Ahli Transportasi

BAB II PELINGKUPAN

2.1. Deskripsi Rencana Kegiatan 2.1.1. Status Studi AMDAL

Studi AMDAL pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA mengacu kepada hasil detail engineering design (DED) yang telah dilaksanakan pada tahun 2012. Oleh karena itu data spesifikasi bangunan dan sarana prasarana yang akan dikaji dalam dokumen ini merupakan bagian dari perencanaan yang telah ditetapkan oleh pemrakarsa.

2.1.2. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Tata Ruang

Kesesuaian rencana kegiatan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA dengan tata ruang ditinjau berdasaarkan Perda Kota Surakarta No 01 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta, wilayah rumah sakit masuk ke dalam sub pusat pelayanan kota V di Kelurahan Jebres melayani kawasan V meliputi sebagian Kecamatan Jebres dan sebagian Kecamatan Banjarsari. Kawasan V diarahkan dan ditetapkan dengan fungsi utama untuk

(11)

kegiatan pariwisata, pendidikan tinggi, dan industri kreatif. Menurut RTRW Kota Surakarta, lokasi RS Dr. OEN SURAKARTA ditetapkan sebagai rencana fasilitas kesehatan sehingga telah sesuai dengan kebijakan tataruang Kota Surakarta.

2.1.3. Rencana Kegiatan yang Berpotensi Menimbulkan Dampak 2.1.3.1 Gambaran Umum Rencana Kegiatan

Rencana pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA akan dibagi dalam tiga tahap yang meliputi renovasi gedung lama menjadi gedung baru twin tower Sembilan lantai pada tahun 2013, renovasi gedung utama dan gedung rajal perubahan fungsi tahun 2017, sertagedung apoteker direnovasi menjadi rehab medis dan guest house tahun 2019. Secara umum fungsional pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA akan mencakup : administrasi manajemen, pelayanan medik, penunjang medik dan kegiatan non medik lainnya.

1) Rencana Pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA Tabel 2.1. Pemanfaatan Lahan Eksisting RS Dr. OEN

SURAKARTA

No Pemanfaatan Lahan Luas (m2)

1 Gedung Utama Lantai 1 a. UGD

b. Adm. Keuangan & kasir c. Humas & Satpam d. Main entrance e. Ruang tunggu f. Kafe diet

g. Koridor, sentral O2, ATM, toilet, rental h. Rg. General check up i. KIA 510,0 100,0 22,1 17,5 48 31,5 401,0 68 35,2 38,0

(12)

j. Ints. Farmasi satelit k. Fisioterapi

l. Rekam Medis

m. Rg. Komite medik & Rg. Rapat

115,5 38,5 100,1 2 Gedung Utama Lantai II

a. Kamar bersalin b. Rg. Perawatan obsgin c. Rg. Bayi

d. Rg. Tunggu VK & perawat obsgin e. Rg. Supervisor & coordinator

347,5 874,4 344,4 131,8 32,0 3 Gedung Utama Basement

a. Ruang pandalin b. Toko koperasi c. Gudang medis d. Ruang arsip RM e. Koridor, foodcord, dll 65,54 92,16 79,92 460,80 939,24 4 Gedung Rawat Jalan Lantai 1

a. Rg. Pendaftaran & ins. Farmasi b. Poliklinik: umum, gigi, spesialis &

KIA

c. Ruang perawat

d. Hall, toilet, kantin, Rg. Tunggu

54,0 273,6 50 318,66 5 Gedung rawat jalan lantai II

a. Laboratorium b. Ins. Farmasi c. Rg. Dokter

d. Rontgen, CT Scan, USG, treadmill e. UTD / PMI

f. Pantry, toilet, hall, doorlop, dll

102,6 102,6 27 120,9 18,0 554 6 Gedung rawat jalan lantai III

a. Auditorium

b. Hall, pantry, toilet, dll 513118,4 7 Ruang Rawat Inap

a. Ruang triganda VIP & Kelas 1 b. Rg. Probo kelas utama

c. Renal unit

d. Rg. Soko kelas III e. Rg. Seruni kelas II f. ICU-ICCU g. Rg. Teratai / Rg. Anak h. Unit stroke/PJK i. OK 813,5 300 107,5 512 800,34 403,2 423 452 515,21

(13)

8 Lain-lain: parker dan taman 4779,61 2) Kapasitas Tenaga Kerja dan Peralatan

RS Dr. OEN SURAKARTA pada saat ini memiliki 225 tempat tidur dan akan dikembangkan menjadi 320 bed. Jumlah tenaga kerja tetap saat ini sebanyak 684 orang dan 59 tenaga paruh waktu. Kapasitas tenaga kerja di RS Dr. OEN SURAKARTA dapat dilihat dalam table berikut.

Tabel 2.2. Tenaga Kerja di RS Dr. OEN SURAKARTA

No Jenis Kegiatan Tenaga Kerja

Paruh Waktu Puma Waktu

1 Instalasi rawat inap - 213

2 Instalasi rawat jalan - 40

3 Instalasi gawat

darurat

- 19

4 Instalasi gizi - 56

5 Instalasi lab klinik - 15

6 Instalasi farmasi - 24

7 Renal unit - 4

8 Instalasi radiologi - 7

9 Bagian rekam medic - 8

10 Poli spesialis 53 -11 Poli umum 6 17 12 Direksi/manajemen - 11 13 Kamar operasi - 25 14 Kamar bersalin - 22 15 Fisioterapi - 4 16 Supervisor - 11 17 Non perawatan/lain2 - 208 Jumlah 59 684

Table 2.3. Daftar Peralatan Medis dan Non Medis di RS Dr. OEN SURAKARTA

No Peralatan Fungsi

1 Alfabed & mesin

Memperlancar aliran darah & mencegah decubitus

(14)

2 Ambubag Memberikan nafas bantuan dan O2

3 Animex Menghangatkan darah yang akan

ditransfusi

4 Audimetri Memeriksa fungsi pendengaran

5 Auto

spirometry

Mengukur fungsi paru

6 Apron Melindungi tubuh dari radiasi 7 Auto clave Sterilisasi media mikrobiologi 8 Automatic

processor

Memproses film secara otomatis 9 Autoanalyzer Memeriksa kimia darah

10 Bed max Tempat tidur pasien yang dapat diatur posisi

11 Bed electric Tempat tidur pasien yang flexible 12 Bide side

monitor

Monitor kondisi pasien, jantung, nadi, respirasi, tensi

13 Blood pressure Untuk mengetahui tanda vital 14 Baby warm Menghangatkan bayi baru lahir 15 Baby transfer Mengantar bayi dalam box

lengkap dengan O2 16 Brandcard Memindahkan pasien 17 Capnometer Mengukur vital sign 18 Central

monitor

Memonitor kondisi pasien di ICU-ICCU

3) Pelayanan medis yang terdiri dari : a) Instalasi Rawat Jalan

Instalasi rawat jalan meliputi :

 Poliklinik gigi

 Homecare

 Poliklinik medikasi

 Poliklinik umum

 Orders history

 Tes kesehatan pra kerja

 General check up

(15)

 One day care / surgery b) UGD

Unit ini merupakan unit layanan medik yang harus mampu menjadi ujung tombak kegiatan layanan yang berfungsi dalam penanggulangan keadaan kegawatan dana tau kedaruratan medik selama 24 jam.

c) Instalasi Rawat Inap

Berdasarkan hasil kajian internal maupun eksternal dan mengacu pada kriteria baku layanan medik rumah sakit, maka rencana pembagian jumalh tempat tidur dan kelas perawatan di RS Dr. OEN SURAKARTA adalah kelas I, kelas II, kelas III, VIP dan VVIP.

d) Bangsal Perawatan Anak/Bayi

Bangsal ini melayani segmen layanan yang terdiri atas pasien anak anak mulai konsepsi sampai dengan selesainya proses tumbuh kembang anak (sekitar 21 tahun) dengan pangsa layanan pola penyakit yang ada serta factor sosekbud.

Fasilitas yang ditawarkan :

 VIP Anak

 Poliklinik anak

 Ruang perawatan kelas I,II,III,VIP dan VVIP

 Ruang tindakan

 Ruang bermain

 Ruang perawatan instensif (HDNC)

 Ruang perawatan Isolasi Perlindungan

 Pelayanan klinik tumbuh kembang anak Bentuk pelayanan yang diberikan meliputi :

 Pelayanan klinik laktasi

 Pelayanan klinik balita

 Pelayanan klinik gizi

 Konsultasi genetika

(16)

 Pelayanan poliklinik e) ICU

ICU meneyediakan kemampuan sarana, prasarana serta peralatan khusus untuk menunjang fungsi2 vital dengan menggunkana keterampilan staff medik, perawat dan staff lain yang berpengalaman dalam penelolaan keadaan tersebut. Pelayanan ICU diperuntukan dan ditentukan oleh kebutuhan pasien dengan sakit kritis.

f) Instalasi Renal

Instalasi renal memberikan pelayanan dengan terapi pengganti pada pasien dengan penurunan fungsi ginjal g) Instalasi Bedah

Instalasi bedah terdiri dari :

 Pelayanan bedah sehari

 Tindakan medik sore

 Pelayanan ambulans/transportasi

Di samping fasilitas utama sebagaimana dipaparkan diatas RS Dr. OEN SURAKARTAjuga dilengkapi dengan berbagai failitas meliputi :

a) Instalasi Farmasi

b) Instalasi Sterilisasi Pusat c) Instalasi Radiologi

d) Instalasi Laboratorium medik/Patologi e) Instalasi Cuci/Laundry

f) Instalasi Gizi

g) Instalasi Rehabilitasi Medis h) Psikologi

i) Instalasi Perawatab Jenazah j) Administrasi Pusat

k) Unit Rekam Medik l) Instalasi Kamar Bersalin m) Areal Parkir

(17)

Adapun untuk system utilitas yang akan diperguan oleh RS Dr. OEN SURAKARTA adalah sebagai berikut :

1) Air Bersih

 Kebutuhan Air Bersih

RS Dr. OEN SURAKARTA dalam kegiatan pelayanannya menggunakan sumber air dari sumur dalam sebanyak dua unit. Secara lengkap pennggunaan air adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Penggunaan Air di RS Dr. OEN SURAKARTA

No Jenis Kegiatan Sumber Air Vol

(m3/hr)

1 OK Sumur Dalam 4

2 Laboratorium Sumur Dalam 6

3 Kamar bayi Sumur Dalam 2

4 Isolasi Sumur Dalam 1

5 Poliklinik Sumur Dalam 6

6 BKIA Sumur Dalam 0,5

7 Rontgen Sumur Dalam 1,5

8 IGD, MM, Adm, Vk

Sumur Dalam 2,5

9 ICU-ICCU Sumur Dalam 2,5

10 Rawat inap Sumur Dalam 32

11 Fisioterapi Sumur Dalam 1

12 Foodcourt Sumur Dalam 7,5

13 Dapur Sumur Dalam 10

14 Laundry Sumur Dalam 65

Jumlah Sumur Dalam 164

 Sumber Air Baku

Sumber air baku untuk mensuplai kebutuhan air bersih RS Dr. OEN SURAKARTA diperoleh dari sumur dalam dengan kedalaman maksimum 80

(18)

meter. Direncanakan akan digunakan 3 buah sumur dalam.

 Sistem Suplai Air Bersih

System penyediaan air bersih yang direncakan menggunakan recycling water dimana air limbah yang berasal dari toilet akan diolah dan kemudian dipergunakan sebagai flushing water. Air baku dipompa dari sumur dalam dengan pompa submersible selanjutnya air baku ini diolah oleh unit pengolahan air (Water Treatment Plant/WTP). Disain WTP untuk mengurangi kadar Fe dan Mn menggunakan unit aerasi dan filtrasi serta unit klorinasi. Dari WTP, selanjutnya air baku dialirkan secara gravitasi menuju bak penampung air (Groundwater Reservoir) yang berada di luar gedung RS Dr. OEN SURAKARTA. Kebutuhan air bersih yang diperlukan 256 m3/hr.

Volume Groundwater Reservoir adalah 380 m3 termasuk cadangan air untuk keperluan pemadam kebakaran. Dari GWR, air bersih selanjutnya dipompa menju tangka atas (Roof Tank) dengan kapasitas pompa 450 L.MNT m3 dan tangka atas dari water recycling 30 m3. Selanjutnya air bersih dari tangka atas didistribusikan ke masing-masing lantai dengan cara gravitasi.

Tabel 2.5 Fasilitas Pengolahan Air Bersih

No Nama Kapasitas

1 Raw Water Tank 380 m3

(19)

3 Tangki air atas 51 m3 4 Tangki air atas recycling 32 m3

5 Sand filter 28 m3/H

6 Carbon filter 28 M3/H

7 Chemical tank 200 Liter

8 Transfer pump 450 L/Menit

9 Lift pump 450 L/Menit

10 Deep well pump 450 L/Menit

11 Dosing pump 20 L/Jam

2) System Drainase Hujan

Pengelolaan air hujan dilakukan dengan drainase dan sumur perseapan.

3) Sistem Listrik

Semua kebutuhan energy RS Dr. OEN SURAKARTA, dipenuhi oleh PT PLN dimana pada saat ini memiliki daya sebesar 345 KVA akan ditambah menjadi 2000KVa. 4) Sistem Penanggulangan Kebakaran

Gedung RS Dr. OEN SURAKARTA dilengkapi dengan system kebakaran ang memenuhi SNI. Terdiri dari :

 Tangga darurat dua sisi gedung

 Alat penarik tekanan udara

 Fire sprinkler

 Fire hydrant

 Fire alarm

 Portable fire extinguisher

 Detector asap dan panas

 Persediaanair di beberapa lantai

 Alat komunikasi HT dan plug in telephone hand set di setiap lobi fireman lift yang dihubungkan langsung ke pusat pengendali

5) Sistem Pengkondisian Udara

 Dilakukan pada bangunan dan ruang2 khusus yang disyaratkan

 Dengan system Split Air Conditioner

(20)

6) System penyediaan gas medis

 System penyuplai udara tekan

 System penyuplai vakum

 System penyuplai oksigen dan nitrous oxide

(21)

Tabel 2.6 Jadwal Rencana Kegiatan

No Kegiatan

2013 2014

AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Parkir karyawan

timur poli

2 Elevator / lift poli spesialis 3 Dokumentasi bangunan lama 4 Pindah IT ke kasir IGD 5 Pindah kosmetik medik ke poliklinik 6 Pengerjaan taman MRI pro food court plan B untuk kasir Ranap

7 Pengerjaan aula lama pro VIP

8 Pengerjaan aula baru pro VIP

9

Pengosongan+penge rjaan pasrkir

(22)

No Kegiatan

2013 2014

AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 10

Pengerjaan

connecting kea rah ruang MRI / runag tunggu poliklinik 11 Bawah doorlop

(bawah connecting) 12

Pengerjaan eks nurse station DMM pro R. Teratai kelas III 13 Persiapan KM by pro VK 14 Perbaikan plafon IGD 15 Pengerjaan beberapa ruangan di IGD pro OK

16 Pengerjaan ruang ODS pro ICU

(23)

AGT SEPT OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 17 Pindah FC + pengerjaan eks FC pro R perawatan kelas III 18 Penyekatan antara aula lama dan baru pro counter perawat 19 VK pro IMC +

direksi

20

Pengerjaan taman ruang soka pro instalasi. Pemeliharaan, kesling 21 Akses masuk

poliklinik

22 Ruang tunggu ICU 23 Ruang ICU setengah

pro kelas II

No Kegiatan 2013 2014

(24)

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 24

Pengerjaan eks ruang keuangan pro ICU

25

Pembongaran gedung sampai rata dengan tanah 26 Peletakkan batu

(25)

2.1.3.2 Tahapan Rencana Kegiatan yang Menimbulkan Dampak a) Tahap Pra Konstruksi

Sosialisasi

Tujuan sosialisasi adalah agar para

pengunjung/pasien.karyawan/dokter mengetahui dan dapat memahami rencana pengenbangan RS Dr. OEN SURAKARTA. Sosialisasi dilakukan melalui papan

pengumuman yang ditujukan kepada

pengunjung/pasien.karyawan/dokter dan juga masyarakat sekitar proyek. Pada kegiatan ini akan melibatkan elemen masyarakat dan tokoh masyarakat.

Penyiapan lahan dan pembongkaran

Penyiapan lahan akan dilakukan dengan cara pembersian dan pematangan lahan sebelum pekerjaan konstruksi fisik berlangsung. Upaya yang akan dilakukan yaitu dengan membersihkan area lokasi tapak proyek dari berbagai bangunan yang eksisting, tumbuhan yang dianggap tidak diperlukan dan mengganggu pelaksanaan pembangunan. Adapaun pematangan lahan dilakukan dengan cara pengupasan tanah dasar dan penggalian seluas 3.005 m2 x 7 meter sebagai pondasi dasar bangunan dan basement. b) Tahap Konstruksi

Mobilisasi Tenaga Kerja

Tabel 2.7. Prakiraan Kebutuhan Tenaga Kerja

No Uraian Jumlah Kualifikasi

1 Engineer 3 Min S1 2 Administrasi 4 S1 dan SMA/SMK 3 Pekerja 50 -4 Tukang 30 -5 Mandor 5

(26)

-6 Operator 10 -7 Pembantu Operator 20 -8 Sopir 4 -9 Mekanik 3 -10 Pembantu Mekanik 2 -Jumla 131

Mobilisasi alat dan material

Peralatan berat yang diperlukan adalah backhoe, dump truck, truck transportasi pengangkutan material dan sebagainya. Intensitas kegiatan lalu lalang kendaraan pengangkut peralatan dan material ini cukuo tinggi sehingga akan menimbulkan dampak potensial.

Pembangunan gedung beserta sarana penunjangnya Sarana dan prasaraan penunjang yang dibangun adalah pengeboran dan pengambilan air tanah dalam, penyediaan sumber air, system pembuangan air limbah, TPS, system listril, system telekomunikasi, penangkal petir, system penanggulangan kebakaran, system pengkondisian udara, system penyediaan gas medis, masjid.

c) Tahap Operasi

Penerimaan Tenaga Kerja

IRNA dan Poliklinik

IRNA dan poliklinik gedung RS Dr. OEN SURAKARTA meliputi :

a) Ruang Operasi

b) Kunjungan Pasien dan Besuk c) Aktivitas Unit Rawat Inap dan Jalan d) Ruang Perawatan Jenazah

Penuunjang Medik a) Aktivitas perkantoran b) Aktivitas laboratorium

(27)

c) Aktivitas farmasi

Instalasi Gizi dan Kantin a) Kegiatan yang dilakukan

 Pelayanan gizi bagi penderita yang dirawat

 Pelayanan gizi bagi penderita rawat jalan

 Pelayanan gizi bagi tenaga medis dan paramedis

 Pelayanan gizi bagi karyawan rumah sakit b) Kantin Rumah Sakit

 Pengunjung RS

 Keluarga penderita

 Karyawan RS

 Tenaga medis dan paramedic

 Kadang-kadang juga penderita

Instalasi Sanitasi Lingkungan RS (ISLRS)

ISLRS adalah pengolahan limbha padat, cair dan gas. Pengolahan limbah tsb mempertimbangkan :

a) Kontur tanah yang paling rendah diletakkan unti pengolahan limbah cair, demikian pula besar ideal diameter pipa distribusi.

b) Penanganan yang terpisa antara limbah infeksius dan non infeksius

c) Sirkulasi pengangkutan lmbah padat di dalam banguunan direncanakan sedapat mungkin tidak menggunakan koridor umum. Limbah padat yang infeksius dibakar dengan incinerator.

d) Dibuat TPS

e) Limbah padat yang termasuk B3 dilakukan pembakaran. Untuk limbah cair B3 dan radioaktif dilakukan pengelolaan sesuai PP No 18 tahun 1999.

Mechanical dan Electrical

Pada unit ini bertanggung jawab terhadap aktivitas system kelistrikan dan genset untuk seluruh area RS Dr. OEN SURAKARTA.

(28)

 Sekolah, berjarak 100 meter dari lokasi RS

 Pasar, berjarak 10 meter dari lokasi RS

 Tempat ibadah, 50 meter dari lokasi RS

 Puskesmas, 2 kilometer dari lokasi RS

 Sungai, 50 meter dari lokasi pembangunan RS

 Pemukiman penduduk, 50 meter dari lokasi RS 2.1.3.4 Kajian Alternatif

Alternative yang akan dikaji yaitu berkaitan dengan pilihan teknologi pengolahan limbah cair dan transportasi.

 Pengolahan Limbah Cair

Dalam rencana pembangunan yang baru telah didesain system pengolahan limbah cair dengan konsep recycle wastewater dimana limbah cair yang telah diolah nantinya akan dipergunakan kembali untuk flushing dan penyiraman tanaman.

 Transportasi

Diperkirakan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA secara signifikan akan berdampak pada kondisi transportasi disekitarnya, yaitu terjadinya gangguan kelancaran lalu lintas akibat meningkatnya arus lalu lintas dan pergerakan kendraan keluar masuk proyek. Untuk mengurai kekmungkinan tersebut, dilakukan kajian alternative yaitu :

 Pola pergerakan/sirkulasi kendaraan dalam kawasan RS Dr. OEN SURAKARTA.

 Pola pergerakan kendaraan keluar masuk akses kawasan RS Dr. OEN SURAKARTA.

2.1.3.5 Pengelolaan Lingkungan yang Sudah Direncanakan

 Area Parkir

 Pengoalahan Air Limbah

(29)

2.2. Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal 2.2.1. Komponen Geo-Fisik-Kimia

2.2.1.1Geologi

Gambar 2.1. Peta Geologi Wilayah Surakarta

2.2.1.2Topografi

Topografi Kota Solo terletak didataran rendah di ketinggian 105 meter diatas permukaan laut dan dipusat kota 95 meter diatas permukaan laut, dengan luas 44,1 km² (0,14% luas Jawa Tengah). Surakarta berada disekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi (ketinggian 3115 meter) dibagian barat, Gunung Lawu (tinggi 2806 meter) dibagian timur dan selatan pegunungan sewu.

Tanah di skeitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, dengan beberapa anak sungainya. Air tanah yang dijumpai adalah air tanah bebas dan air tanah tertekan yang cukup produktif. Apabila dihubungkan dengan pengelolaan air tanah

(30)

berbasis cekungan air tanah maka daerah di sekitar Surakarta masuk ke dalam Cekungan Air Tanah (CAT) Karanganyar-Bonyolali. Air tanah bebas di sini cukup besar diambil dari sumur gali dan sumur bor dangkal. Jumlah ketersediaan air pada air tanah bebas ini 2.910 juta m3/tahun. Air tanah tertekan atau air yang terdapat di dalam akuifer yang berupa batuan yang relative lulus air memiliki ketersediaan 256,29 juta m3/tahun.

2.2.1.3Klimatologi

Data iklim terdiri dari curah hujan dan tipe iklim, temperature udara, kelembaban dan lama penyinaran matahari serta arah dan kecepatan angin. Daerah Surakarta pada musim hujan akan mengalami kebanjran.

2.2.1.4Udara

Kondisi eksisting wilayah pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA merupakan kawasan pemukiman dengan kondisi lalin yang padat, sehingga kondisi udara di sekitar lokasi pembangunan berpotensi tercemar dari sumber lalu lintas.

2.2.1.5Kualitas Air

Tabel 2.8. Pemeriksaan Laboratorium Air Bersih RS Dr. OEN SURAKARTA Tahun 2010 s/d 2011 No Paramaeter Baku Mutu Air Bersih Hasil Analisis Satuan 2010 2011 A Fisika 1 Warna 50 - - Unit

2 Rasa Tak berasa Tak berasa Tak berasa

3 Bau Tak berbau Tak berbau Tak berbau

4 Suhu Suhu udara

+/- 30 C 27 27 Derajat Celsius 5 Kekeruhan 25 0,08 0,24 Unit 6 TDS 1500 - - Mg/l B Kimia 1 Besi (Fe) 1 0 0 Mg/l

(31)

2 Fluorida (F) 1,5 0 - Mg/l 3 Kadnium 0,005 0 - Mg/l 4 Kesadahan jumlah 500 5,88 78,85 Mg/l 5 Klorida (Cl) 600 22 59,05 Mg/l 6 Mangan (Mn) 0,5 0 0 Mg/l 7 Nitrat (NO3) sbg N 10 - - Mg/l 8 Nitrit (NO2) sbg N 1 0,004 0,01 Mg/l 9 Ph 6,5-9,5 7,3 7,6 10 Seng (Zn) 15 - - Mg/l 11 Sianida (Cn) 0,1 - - Mg/l 12 Sulfat (SO4) 400 4,15 8,64 Mg/l 13 Detergren 0,05 - - Mg/l 14 Timbal (Pb) 0,05 - - Mg/l 15 Zat organic 10 1,15 0 Mg/l 16 Kromium, valensi (CR6+) 0,05 - - Mg/l 2.2.2. Komponen Sosial

2.2.2.1 Sikap dan Persepsi Masyarakat

Sikap dan persepsi masyarakat dengan adanya rencana pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA dari hasil konsultasi public yang diadakan tanggal 4 Februari 2013 bertempat di Ruang Pelatihan RS Dr. OEN SURAKARTA Kel Tegalharjo Kec. Jebres dihadiri oleh beberapa instansi terkait dan elemen masyarakat sekitar rencanna kegiatan. Pada prinsipnya masyarakat menerima kegiatan ini dengan beebrapa syarat :

 Memperhatikan kepentingan masyarakat sekitar kegiatan

 Dapat berperan serta dalam pembangunan di wilayah kelurahan setempat

 Dapat memberikan peluang kerja dan berusaha pada masayarakat sekitar

 Ada pengaturan lalu lintas selama konstruksi dan operasional

 Tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar kegiatan 2.2.2.2 Proses Sosial

Dalam kaitannya dengan rencana pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA, proses social yang akan diamati dengan seksama

(32)

adalah proses social yang terjadi antara penduduk asli/loka dengan penduduk pendatang yang masuk karena adanya kegiatan RS. Adapun kegiatan yang dimaksud adalah dapat berupa proses pembangunan (pekerja bangunan), atau kegiatan operasional RS berupa penjenguk/keluarga dari pasien RS.

Pada prosesnya, salah satu kegiatan yang harus dilalui adalah proses rekrutmen tenaga kerja. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berpotensi mempengaruhi proses social di lingkungan lokasi proyek, terkait dengan peraturan tentang pemerataan dana tau pembagian porsi tenaga kerja lokal dan yang berasal dari luar wilayah proyek, disebabkan karena pihak RS nantinya akan menyewa jasa konstruksi yang memiliki target dan spesifikasi pekerja khusus untuk menunjang kinerja sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan jasa konstruksi tersebut. pekerja pendatang sudah pasti akan membawa kebudayaan dan kebiasaan mereka dari daerah asal mereka masing-masing, sedikit banyak hal ini akan mempengaruhi proses social di lingkungan lokasi proyek. Pendekatan dan sosialisasi seta adaptasi terencana dalam proses interaksi awal sangat diperlukan, untuk memberikan kompensasi kenyamanankepada warga sekitar.

Aktivitas yang telah ada di sekitar RS Dr. OEN SURAKARTA adalah perkantoran, perdagangan, watung makan dan sebagainya telah menjadi bentuk hubungan yang sudah mapan sedikit banyak telah ikutu menentukan bentuk proses social yang terjadi di wilayah ini sehingga sudah terjadi adaptasi-adaptasi dan pemakluman.

2.2.2.3 Demografi

Jumlah penduduk di Kota Surakarta saat ini sebesar 588.110 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 0,37 % per tahun. Kecamatan Jebres memiliki laju pertumbuhan penduduk terbesar yaitu 0,77% per tahun. Kepadatan penduduk rata-rata Kota Surakarta sebesar 157 jiwa/Ha.

(33)

Tabel 2.9. Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan Di Kota Surakarta

Kecamatan Luas

(km2)

Jumlah Penduduk Sex

ratio (%) Tingkat Kepadata n Laki2 Perempua n Total Laweyan 8,64 54.834 56.933 111.767 96,31 12936 Sarengan 3,19 31.239 32.253 63.491 96,86 19903 Pasar Kliwon 4,82 43.799 45.365 89.164 96,55 18499 Jebres 12,58 72.286 73.417 145.703 98.45 11582 Banjarsari 14,81 88.287 89.698 177.895 98,43 12018 Jumlah 44,04 290.445 297.665 588.110 97,57 13354 2.2.2.4 Ekonomi

a) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

PDRB Kota Surakarta berdasrkan harga berlaku pada tahun 2010 mencapai 11.743.079 juta rupiah atau naik 8,90 % disbanding tahun 2009. Penyumbang terbesar PDRB tahun 2011 adalah sector jasa jasa yang didukung oleh sub sector. Penyumbnag terbesar kedua adalah perdagangan, hotel dan restoran yang berasal dari jasa pemerintahan umum dan swasta. Penyumbang terbesar ketiga adalah sector perdagangan, hotel dan restoran terhadap total PDRB. b) Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian regional kota Surakarta beberapa tahun terakhir mengalami perubahan cukup cepat terutama di sector perdagangan, hotel dan restaurant.

2.2.3. Kesehatan Masyarakat 2.2.3.1 Derajat Kesehatan

Tabel 2.10 Indikator Derajat Kesehatan Kota Surakarta

Indikator 2010 2011

Angka Kematian Bayi 6,6 4,7

Angka Kematian Balita 1,8 1,0

Angka Kematian Ibu Maternal 8,01 3,94

Persentase Balita Gizi Buruk 0 0

(34)

Tabel 2.11 Jenis dan Sarana Yankes di Kota Surakarta

Sarana Kesehatan 2010 2011

Rumah Sakit 12 12

Puskesmas Rawat Inap 3 4

Puskesmas Tanpa Rawat Inap 14 13

Puskesmas Pembantu 25 25

Puskesmas Keliling 17 17

Apotik 138 143

Toko Obat 26 24

2.2.3.3 Pola Penyakit

Tabel 2.12 Sepuluh Besar Jenis Penyakit di Puskesmas Se Kota Surakarta

No Jenis Penyakit 2010 Jenis Penyakit 2011

1 ISPA 80.734 ISPA 60.092

2 Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat

35.186 Penyakit pada system otot dan jaringan pengikat

59.451

3 Penyakit lain pada saluran pernapasan atas

41.835 Tekanan darah tinggi

18.411

4 Gastritis 36.607 Penyakit lain pada

saluran pernapasan atas

15.649

5 Hipertensi 26.012 Penyakit system

pencernaan

10.647

6 Sakit kepala 16.624 Peny. Gusi dan

periodontal

9.804

7 Diare 16.026 Peny. Kulit dan

alergi

8.594

8 Dermatitis 14.903 Kencing manis 6.880

9 Demam tidak diketahui penyebabnya

14.330 Diare 5.398

(35)

2.2.3.4 Kesehatan Lingkungan

Tabel 2.13 Kondisi Sanitasi Lingkungan di Kota Surakarta

Indicator 2010 2011

Persentase rumah sehat 68,19 64,80

Persentase keluarga memilikki jamban 100 91,40

Persentase keluarga memiliki SPAL 100 97

Persentase keluarga memiliki persediaan air bersih

100 95,50

Persentase indicator kesehatan lingkungan di Kota Surakarta fluktuatif dari tahun ke tahun hal ini disebabkan adanya perbedaan jumlah rumah yang diperiksa untuk masiing-masing tahun.

2.3. Hasil Pelibatan Masyarakat

Sosialisasi terhadap rencana kegiatan pembangunan RS. Dr. OEN SURAKARTA oleh pihak manajemen RS dan dilakukan melalui forum diskusi pada saat konsultasi public bersama dengan tim penyusun dokumen AMDAL. Dari sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat diperoleh masukan, saran dan tanggapan yang beragam. Poin – poin tanggapan balik dari masyarakat tentang sosialisasi rencana kegiatan iru adalah sbb :

o Sangat mendukung rencana pengembangan RS. Dr. OEN SURAKARTA

o Dampak dibangunnya RS diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

o Dampak parker kendaraan terutama pada saat pembangunan agar tidak mengganggu masyarakat

o Masyarakat berharap ada CSR dari RS. Dr. OEN SURAKARTA o Kemudahan untuk berobat/kompensasi bukan berarti harus dalam

bentuk uang

o Dampak pembuatan sumur tanah dalam oleh RS tidak membuat dampak penurunan muka air sumur warga

(36)

2.4.1 Identifikasi Dampak Potensial

Proses pelingkupan dilakukan untuk dapat mengidentifikasi dampak potensial dan dampak hipotesis yang terjadi dengan adanya kegiatan pembangunan RS. Dr. OEN SURAKARTA. Untuk dapat mengetahui dampak hipotesis yang terjadi dilakukan melalui tahapan identifikasi dampak potensial dengan menggunakan matrik. Untuk mendapatkan dampak potensial dilakukan dengan cara mengintegrasikan antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan dan memerhatikan masukan dari masyarakat yang didapat dari kegiatan sosialisasi serta kondisi lingkungan yang ada disekitarnya. Metode yang digunakan untuk melakukan identifikasi dampak potensial yaitu matrik interaksi sederhana.

Tabel 2.14 MatrikIdentifikasi Dampak Potensial

No Komponen Lingkungan Terkena Dampak Prakonstruk si Konstruksi Operasi S o sia lis a si Pe n y ia p a n la h a n & p e m b o n g ka ra n M o b ilis a si te n a g a k e rja M o b ilis a si & m a te ria l Pe m b a n g u n a n g e d u n g R S Pe n e rim a a n te n a g a k e rja R S IR N A & P o lik lin ik Pe n u n ja n g m e d ik In st a la sli g iz i & k a n tin IS LR S M e ka n ik a l & E le k tr ik a l A Geo Fisik Kimia 1. Kualitas Air ● ● 2. Kuantitas air tanah ● ● 3. Kualitas udara ● ● ● ● ● 4. Kebisingan ● ● ● ● ● 5. Getaran ● ● ● ● ● B Transportasi 1. Gangguan Kelancaran ● ●

(37)

lalu lintas 2. Gangguan keselamatan lalu lintas ● ● 3. Kerusakan jalan ● C Hayati 1. Flora darat ● 2. Fauna darat ● 3. Biota perairan D Sosekbud 1. Kepadatan penduduk 2. Mobilisasi penduduk 3. Pendapatan masyarakat ● 4. Kesempatan kerja dan berusaha ● ● ● 5. PAD ● 6. Keresahan masyarakat ● ● ● ● 7. Sikap dan persepsi masyarakat ● ● ● ● ● ● ● ● E Sanitasi Kesmas 1. Limbah cair ● ● ● ● 2. Sampah ● ● ● ● ● 3. Limbah B3 ● ● ● 4. Higiene & sanitasi RS ● ● ● 5. Infeksi nosokominal ● ● 6. Gangguan Kesmas ● F K3 1. Keselamatan & Kesehatan kerja ● ● ● ● ● ● 2. Kebakaran ● ● ● ● ●

(38)

2.4. Dampak Penting Hipotetik

Dampak penting hipotetik adalah dampak potensial yang diduag akan mengalami perubahan secara mendasar sehingga diperhatikan kajian lebih mendalam. Untuk menentukan dampak penting hipotetik terlebih dahulu akan dilakukan evaluasi dampak potensial yang bertujuan untuk mereduksi jumlah komponen lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak. Prinsip dasar evaluasi dampak potensial adalah memberikan dugaan sementara (hipotetik) secara lebih mendalam terhadap dampak potensial dengan menekankan pada kemungkinan besar dampak tersebut secara hipotetik adalah dampak penting.

Berdasarkan hasil focusing identifikasi dampak penting hipotetik rencana kegiatan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA maka dapat diketahui dapak penting hipotetik sbb :

Tabel 2.15 Dampak Hipotetik Tahap Prakonstruksi A. Geo Fisik Kimia

1. Kualitas udara B. Sosekbud

1. Sikap dan persepsi masyarakat 2. Keresahan masyarakat

Tahap Konstruksi A. Geo Fisik Kimia

Udara Kebisisngan Getaran Transportasi Kelancaran lalin Keselamatan lalin Kerusakan jalan Sosekbud

1. Kesempatan kerja dan berusaha 2. Keresahan masyarakat

3. Sikap dan persepsi masayarakt K3

(39)

1. Kesehatan dan keselamatan kerja 2. Kebakaran

Tahap Operasi Geo Fisik Kimia

1. Kualitas air 2. Kualitas udara 3. Kebisingan 4. Getaran Transportasi 1. Kelancaran lalin 2. Keselamatan lalin 3. Kerusakan jalan Sosekbud 1. Mobilisasi penduduk 2. Pendapatan masyarakat 3. PAD 4. Keresahan Masyarakat

5. Sikap dan persespsi masyrakat 6. Kesempatan kerja dan berusaha Sanitasi Kesmas

1. Limbah cair 2. Sampah 3. Limbah B3

4. Hygiene dan sanitasi RS 5. Infeksi nosocomial 6. Gangguan kesmas K3

1. Kesehatan dan keselamatan kerja 2. Kebakaran

2.5. Batas Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian 2.5.1 Batas Wilayah Studi

Batas wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi luas wilayah studi AMDAL sesuai dengan hasil pelingkupan dampak penting dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu dan tenaga.

(40)

2.5.1.1 Batas proyek

Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Batas ttapak proyek rencana kegiatan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA adalah seluas 1,99 Ha.

2.5.1.2 Batas Ekologi

Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media transportasi limbah, dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologi meliputi ekologi sungai, permukiman, hutan dan perairan yang merupakan batas ekologi terluar dari wilayah rencana kegiatan.

2.5.1.3 Batas Sosial

Batas social adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi social yang mengandung norma dan nilai tertentu. Batas social yang digunakan dalam studi ini meliputi komunitas masyarakat yang terdapat di kelurahan Tegalharjo Kecamatan Jebres.

(41)

Batas administrasi yang digunakan dalam studi ini adalah Kelurahan Tegalharjo Kecamatan Jebres Kota Surakarta

2.5.2 Batas Waktu Kajian

Tabel 2.16 Batas Waktu Kejadian

Kegiatan Jenis Dampak Batas Waktu Kajian

A, Pra Konstruksi

1. Sosialisasi Sikap dan persepsi masyarakat

Pada saat sosialaisasi dan 1 bulan setelah sosialisasi Keresahan masyarakat Pada saat sosialaisasi dan 1

bulan setelah sosialisasi 2. Penyiapan lahan

dan pembongkaran

Kualitas udara Enam bulan selama tahap

pembongkaran bangunan lama

Kebisingan Getaran

Keresahan masyarakat Sikap dan persepsi masyarakat

Gangguan estetika oeh sampah bangunan B. Konstruksi

1. Mobilisasi tenaga kerja

Kesempatan kerja dan berusaha

Enam bulan pada awal kegiatan rekrutmen tenaga kerja berlangsung

Sikap dan persepsi masyarakat

Dua tahun selama pekerjaan konstruksi berlangsung 2. Mobilisasi alat dan

material

Kualitas udara Dua tahun selama pekerjaan

konstruksi berlangsung Kebisingan

Getaran

(42)

lalin

Kerusakan jalan Keresahan masyarakat Sikap dan persepsi masyarakat

Keselamatan dan kesehatan kerja

3. Pembangunan gedung

Kebisingan Dua tahun selama pekerjaan

konstruksi berlangsung

Getaran Enam bulan selama

pekerjaan pondasi berlangsung Kesempatan kerja dan

berusaha

Dua tahun selama pekerjaan konstruksi berlangsung Keresahan masyarakat Selama kegiatan

berlangsung Sikap dan persepsi

masyarakat

Selama kegiatan berlangsung

Kebakaran Dua tahun selama pekerjaan

konstruksi berlangsung C. Tahap Operasi

1. Penerimaan tenaga kerja

Pendapatan masyarakat Selama kegiatan berlangsung Sikap dan persepsi

masyarakat

Selama kegiatan berlangsung 2. IRNA dan

Poliklinik

Penurunan kualitas air Selama operasional RS Dr. OEN SURAKARTA berlangsung

Penurunan kualitas udara Gangguan kelancaran dan keselamatan lalin

Pendapatan masyarakat Kesempatan kerja dan berusaha

3. Penunjang Medik Kualitas air Selama operasional RS Dr.

OEN SURAKARTA Limbah cair

(43)

berlangsung Sampah

4. Dapur san kantin Limbah cair Selama operasional RS Dr.

OEN SURAKARTA berlangsung

Sampah

Hygiene dan sanitasi RS K3

5. Mekanikal dan Elektrikal

Kualitas udara Selama operasional RS Dr.

OEN SURAKARTA berlangsung Kebisingan Getaran K3 Kebakaran BAB III METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan sekunder yang meliputi tiga metode yaitu :

a) Metode Telaah Pustaka b) Metode Observasi

c) Metode Analisis Laboratorium 3.1.1 Komponen Geo Fisika Kimia

a) Gelogi dan Geohazard

Aspek yang akan dikasji terkai dengan analisis risiko lkasi rencana kegitana terhadap terjadinya bencana alam seperti gempa bumi. Analisis risiko bencana alam dilakukan secara deskriptif dengan mendasarkan pada peta mitigasi bencana dan peta rencanan kegiatan. b) Klimatologi

(44)

Data iklim yang dikaji meliputi data curah hujan, suhu, kelembaban udara, dana rah angina. Sumber data adala data sekunder berasal dari database BMKG Jawa Tengah yang telah dipilih dari stasiun terdekat. Metode pengumpulan dan analisi data dilakukan secara series selama 10 tahun terakhir.

Tabel 3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Klimatologi No Parameter Metode pengumpulan data Metode analisis data

Metode Lokasi 1 Suhu dan kelembaban Pengumpul an data sekunder Lokasi kajian difokuskan pada kondisi klimatologi yag terdekat dengan rencana kegiatan Tipe/jenis iklim setempat ditetntukan berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson dengan menghitung perbandingan antara rata2 jumlah bulan kering dan rata2 jumlah bulan basah 2

Curah Hujan

c) Udara

Parameter udara yang dikaji dalam pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA adalah NO2, SO2, CO, O3, dan Pb. Tujuannya untuk mempelajari kondisi udara ambien eksisiting dengan adanya kegiatan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA. Pengambillan data dilakukan dengan cara pengukuran udara dana tau pengambbilan sampel pada titik tertentu untuk kemudian dibawa ke laboratorium. Kemudina, data kualitas udara dihitung dengan metode Indeks Standar Pencemar Udara sesuai dengan Kep. Bapedal No 107 1997.

(45)

Dampak pencemaran udara yagng terjadi dalam pembanguna RS Dr. OEN SURAKARTA adalah partikulat yang ditimbulkan karena mobilitas kendaraan proyek dana tau pembersihan lahan.

d) Kebisingan dan getaran Kebisingan

Kebisingan yang akan dikaji dalam pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA meliputi kebisingan karena adanya pengoperasian alat berat saat tahap prakonstruksi dan konstruksi.

Tabel 3.2 Tingkat Kebisingan Peralatan Konstruksi

No

Jenis Peralatan Tingkat Kebisingan

Pada sumbernya (Dba) Pada jarak 15 m dari sumbernya Pada jarak 30 m dari sumbernya 1 Buldozer 101 82,6 67,5 2 Backhoe 98 82,6 60,5 3 Truck 64,6 4 Vibartion ruoller 98 82,6 60,5 5 Vibration compactor 101 82,6 63,5 6 Roal roller 101 82,6 63,5 7 Asphalt finisher 101 82,6 63,5 Getaran

Getaran yang diakibatkan pembangunan RS Dr. OEN SURAKARTA termasuk dalam getaran mekanik. Getaran mekanik adalah getaran yang ditimbukan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.

e) Hidrologi

RS Dr. OEN SURAKARTA menggunakan sumur dalam sebagai sumber air bersihnya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran kualitas air untuuk mengetahui kondisi air tanah eksisting untuk kemudian diperkirakan dampak yang akan terjadinya padanya akibat adanya pembnagunan RS Dr. OEN SURAKARTA. Kualitas yang diamati adalah kualitas air tanah dalam, kualitas air dari fasilitas

(46)

umum RS, kualitas air sumur gali milik masyarakat dan air sungai. Untuk pengukuran kualitas air sungai dilakukan pada dua titik yaitu sebelum outlet ipal dan sesudah outlet ipal RS Dr. OEN SURAKARTA dengan parameter menagcu pada PP No 82 tahun 2001 dan air tanah dangkal dilakukan pada 3 lokasi titik di sekitar lokasi proyek.

f) Transportasi

Pengumpulan data transportasi dillakukan secara kuantitatif dengan menggunakan traffic counting. Metode analisa transportasi dari data terkumpul dialkukan dengan metode matematik analogi. Komponen transportasi yang akan diuji adalah :

 Bangkitan Lalu Lintas

Bangkitan lalu lintas dibagi menjadi 2 yaitu 1) karena adanya RS Dr. OEN SURAKARTA 2) pertumbuhan normal

 Bangkitan parker

Dihitung dengan cara mengethaui jumlah bed, karyawan RS Dr. OEN SURAKARTA (termasuk dokter), pembesuk, dan pengunjung temporer.

 Kelancaran lalu lintas

Dievaluasi dengan cara melihat kinerja lalu lintas dengan tolak ukur tingkat pelayanan. Tingkat pelayanan diperoleh dengan cara menghitung derajat kejenuhan (D) dan menganggap jalan adalah jalan perkotaan MKJI. Bila hasil analisis menghasilkan lalu lintas tidak lancer maka usaha perbaikan diarahkan ke perbaikan geometri (baik didalam ataupun diluar RS) dan manajemen lalu lintas ataupun parkkir.

 Simpang bersinyal

Dievaluasi dengan cara melihat tundaan lalu lintas yang melintas di persimpangan tsb.

 Sirkulasi angkutan umum dan pejalan kaki

Kelancaran angkutan umum sudah dianalisis dalam analisa kelancaran lalu lintas. Dievaluasi dengan cara menghitung

(47)

kebutuhan halte. Sedangkan untuk pejalan kaki dilihat dari pola jalan kakinya untuk direncanakan prasarana yang dibutuhkan.

Tabel 3.3 Metode Pengumpulan dan Analisis Data Lalu Lintas

Parameter Metode

pengumpulan data

Metode analisa data 1. Bangkitan lalu lintas

a. Karena adanya RS OEN b. Pertumbuhan

normal

Data sekunder Metode matematis

2. Bangkitan parker Data sekunder Metode matematis 3. Kelancaran lalin Data sekunder Metode

matematis 4. Simpang bersinyal Data primer Metode

matematis 5. Keselamatan lalin Data sekunder Professional

judgement 3.1.2 Komponen Sosekbud

Table 3.4 metode Pengumpulan dan Analaisi Data Sosekbud

Parameter Metode pengumpulan

data

Metode analisis data 1. Kependudukan

 Kesempatan kerja

Wawancara,

penelurusan data dan informasi Kualitiatif dan kuantitatif 2. Sosek  Peluang berusaha  Pendapatan Wawancara,

penelurusan data dan informasi

Kualitiatif dan kuantitatif

(48)

masyarakat Wawancara, penelurusan data sekunder Kualitiatif dan kuantitatif 4. Social budaya  Gangguan kenyamanan  Proses social  Sikap dan persepsi masyarakat Pengumpulan data sekunder Kualitatif Wawancara,

penelurusan data dan informasi

Kualitatif

Wawancara,

penelurusan data dan informasi

Kualitatif

3.1.3 Komponen Kesehatan Masyarakat

Kajian aspek kesmas dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari profil kesehatan kota Surakarta serta data primer yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Adapun parameter kesmas yang akan diteliti :

a) Sanitasi masayarakat : sumber air bersih, jamban, tempat sampah, tempat umum sehat, rumah sehat

b) Pola penyakit

Data dianalisis secara kualitatif untuk mendapatkan gambaran kondisi kesmas di lokasi rencana kegiatan. Data hasil analisis tsb kemudian dibandngkan dengan skala kualitas lingkungan kesehatan untuk mengetahui level kondisi kesmas setempat. Vector penyakit yang akan diamatai adalah lalat. Pengukurannya mengugnakan satuan landing rate per hour per square meters atau jumlah individu lalat yang berkunjung / mendarat dalam waktu satu jam dalam rentang luasan satu meter persegi.

3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting

Perkiran dampak penting dilakukan dengan menelaah secara cermat dan mendalam terhadap dampak penting hipotesis yang telah ditetapkan dari hasil

(49)

pelingkupan baik dampak yang bersifat langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan metode bagan alir.

Untuk menenetukan tingkat kepentingan dampak menggunakan kriteria sebagaimana diurakan pada table berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Penentuan Penting (P) atau Tidak Penting (TP)

No Faktor Evaluasi Kriteria Keterangan

P TP

1 Jumlah manusia terkena dampak

M1>M 2

M1<M2 M1 = jumlah manusia dalam wilayah studi yang terkena dampak tetapi tidak mendapat makanan

M2 = jumlah manusia yang mendapakan manfaat

2

Luas wilayah persebaran dampak

W1 W2 W1 = wilayah sebarab dampak

mengalami perubahan mendasar W2 = wilayah sebaran dampak tidak mengalami perubahan mendasar

3

Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

I1 I2 I1 = dampak melampaui baku

mutu lingkungan dan

berlangsung lama (lebih dari satu tahapan proyek)

I2 = dampak tidak melampui baku mutu lingkungan dan berlangsung tidak lama (hanya pada tahap prakonstruksi dan konstruksi) 4 Jumlah komponen lingkungn lain yang terkena L1 L2 L1 = komponen lingkungan

tekena dampak primer L2 = komponen lingkungan terkena dampak sekunder dan selanjutnya

(50)

dampak

5 Sifat kumulatif dampak

K1 K2 K1 = dampak komulatif

K2 = dampak tidak komulatif 6 Berbalik atau

tidaknya dampak

B1 B2 B1 = dampak tidak berbalik

B2 = dampak dapat berbalik

7 Kriteria lain sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan T1 T2 T1 = teknologinya sudah

tersedia dan mudah didapatkan T2 = Teknologinya tersedia tetapi mahal atau sukar didapatkan atau belum ada teknologi untuk mengelolanya 3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting

Evaluasi dampak penting dimaksudkan sebagai upaya untuk mengevaluasi arah dan kecenderungan semua perubahan kualitas lingkungan yang akan terjadi dalam ruang dan waktu tertentu secara holistic dan kausatif sebagai akibat adnaya aktivitas dari rencana pengembangan RS Dr. OEN SURAKARTA.

Evaluasi dampak penting akan dilakuakn dengan menggunakan Metode Fisher and Davies. Metode ini sesuai dipergunakan pada proyek yang dinamis dan cepat mengalami perubahan sebagaimana diperkirakan akan terjadi di lingkungan sekitar RS Dr. OEN SURAKARTA.

Langkah langkah Metode FISHER AND DAVIES adalah sbb :

1. Membuat matriks evaluasi dasar rona lingkungan (Environmental baseline evaluation)

Table 3.6 Form Matriks Evaluasi Dasar Rona Lingkungan Fisher and Davies

N o

Komponen Lingkungan

Evaluasi Rona Lingkungan Skala kepentingan terhadap fungsi ekosistem Skala kondisi rona lingkungan hidup awal Skala kepekaan terhadap pengelolaan lingkungan

(51)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 st p s p sb r sb k st p sp k 1 Fisik Kimia 1. Kualitas 2. Kebisingan 3. Limpasan air hujan 2 Social 1. Kesempatan kerja dan peluang usaha 2. Proses/konfli k sosial 3. Sikap dan persepsi 4. Kamtibnas 3 Kesmas 1. Derajat kesehatan 2. Timbunan limbah padat 3. Limbah cair 4 Transportasi 1. Kelancaran lalin 2. Keselamatan lalin

Keterangan :skala 1 (peringkat terendah) – 5 (peringkat tertinggi)

2. Membuat matriks dampak lingkungan (Environmental Compability Matrix) Tabel 3.7 Form Matrik Dampak Lingkungan Fisher and Davies

(52)

I Fisik Kimia 1. Kualitas udara 2. Kebisingan

3. Limpasan air hujan II Sosial

1. Kesempatan kerja dan peluang usaha 2. Proses/konflik

social

3. Sikap dan persepsi 4. Kamtibnas III Kesmas 1. Derajat kesehatan 2. Timbulan limbah padat 3. Limbah cair IV Transportasi 1. Kelancaran lalin 2. Keselamatan lalin Keterangan : 1: arah dampak

2: penyiapan lahan & pembongkaran 3: mobilisasi tenaga kerja

4: mobilisasi alat & material 5: pembangunan gedung RS 6: penerimaan tenaga kerja RS 7: IRNA & poliklinik

8: penunjang medik 9: instalasi gizi & kantin 10: mekanikal & engineering

Arah dampak:

+ : dampak positif (manfaat) - : dampak negative (risiko)

Skala besaran dampak : 1: sangat rendah

2: rendah 3: sedang 4: tinggi 5: sangat tinggi

Sifat atau waktu berlangsungnya dampak:

S: berlangsungnya singkat L: berlangsungnya lama

(53)

3. Membuat matriks keputusan (Decision Matrix)

Tabel 3.8 Form Matrik Pengambilan Keputusan Fisher and Davies

Komponen Lingkungan Hidup

Skala Tanpa

Proyek Skala kualitas lingkungan dgn proyek Evaluasi

Skr yad

Komponen rencana kegiatan Kondisi

yad dengan proyek Selisih (+/-) Besar Dampak Pra

Konst Konstruksi Operasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

A. Fisik Kimia 1. Kualitas udara 2. Kebisingan

3. Limpasan air hujan B. Social

1. Kesempatan kerja dan peluang usaha 2. Proses/konflik social 3. Sikap dan persepsi 4. Kamtibmas C. Kesmas 1. Derajat kesehatan 2. Timbulan limbah padat 3. Limbah cair D. Tansportasi 1. Kelancaran lalin

(54)
(55)

3.4 Telaahan Sebagian Dasar Pengelolaan 3.4.1 Pendekatan Teknologi

Pendekatan teknologi digunakan untuk mengatasi dan mengurangi dampak yang ditimbulkan dengan penggunaan peralatan atau system mekanis. Pendekatan teknologi yang akan direkomendasikan sedapat mungkin menggunakan standar baku (SOP) yang telah ditetapkan untuk suatu kegiatan tertentu. Selain itu pendekatan ini juga harus sesuai (reliable) dengan kondisi setempat dengan biaya yang terjangkau.

3.4.2 Pendekatan Sosekbud

Pendekatan sosekbud dapat dilakukan dengan penanggulangan terhadap persepsi negative masyarakat terutama mengenai kompensasi ganti rugi tanah serta keresahan masyarakat yang terjadi pada tahap konstruksi dan operasi.

3.4.3 Pendekatan Institusional

Pendekatan institusional merupakan suatu cara untuk memadukan dan menyerasikan pemrakarsa dan Pemda setempat serrta instansi terkait seperti Bappeda kabupaten, BPN, Kecamatan dan kelurahan serta LSM untuk bersama sama mengelola lingkungan di sekitar proyek.

3.5 Rekomendasi Kelayakan Lingkungan

Berdasarkan evaluasi dampak yang telah dilakukan maka rekomendasi kelayakan lingkungan DINYATAKAN dengan pertimbangan sebagai berikut

Tabel 3.9 Pertimbangan Kelayakan Lingkungan

No Kriteria Kelayakan Kelayakan Justifikasi

Ya Tidak

1 Rencana tata ruang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

2 Kebijakan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta sumber daya alam yang

(56)

diatur dalam peraturan perundang-undangan

3 Kepentingan pertahanan keamanan 4 Prakiraan secara cermat mengenai besaran dan sifat penting dampak dari aspek biogeofisik, kimia, sosekbud, tata ruang dan kesmas pada tahap prakonstruksi,

konstruksi, operasi dan pasca operasi usaha dan/atau kegiatan 5 Hasil evaluasi secara holistic

terhadap seluruh dampak penting sebagai sebuah kesatuan yang saling terkait dan saling

mempengaruhi sehingga diketahui perimbangan dampak penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negative

6 Kemampuan pemrakarsa dan/atau pihak terkait yang bertanggung jawab dalam menanggulangi dampak penting negative yang akan ditimbulkan dari usaha dan/atau kegiatan yang

direncanakan dengan pendekatan teknologi, social dan kelembagaan 7 Rencana usaha dan/atau kegiatan

tidak menggangu nilai nilai social atau pandangan masyarakat (emic view)

(57)

8 Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak akan mempengaruhi dan/atau mengganggu entitas eklogi yang merupakan :

1. Entitas dan/atau species kunci

2. Memiliki nilai penting ekologis

3. Memiliki nilai penting secara ekonomis 4. Memiliki nilai penting

secara ilmiah

9 Rencana usaha dan/atau kegiatan tidak menimbulkan gangguan terhadap usaha dan/aau kegiatan yang telah berada di sekitar rencana lokasi usaha dan/atau kegiatan

10 Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup dari lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan dalam hal terdapat perhitungan daya dukung dan daya tamping lingkungan dimaksud

Kelayakan lingkungan ini juga merupakan suatu pernyataan secara jelas terhadap layak atau tidaknya rencana pembangunan yang akan dilaksanakan terhadap lingkungan. Kelayakan lingkungan ini diformulasikan dan ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi dampak dan arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

(58)

Gambar

Tabel 1.1 Daftar Personel Tenaga Ahli Penyusun Studi AMDAL
Tabel 2.2. Tenaga Kerja di RS Dr. OEN SURAKARTA No Jenis Kegiatan  Tenaga Kerja
Tabel 2.4 Penggunaan Air di RS Dr. OEN SURAKARTA
Tabel 2.6  Jadwal Rencana Kegiatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan (pasien), maka para pelanggan (pasien) akan merasa puas terhadap layanan kesehatan yang telah diberikan

Dengan demikian variabel yang paling dominan atau berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rumah sakit yang pertama adalah variabel non biaya dengan tingkat signifikan 0,038 dan

1.3 Tujuan Perancangan Pembangunan kembali bangunan Rumah sakit jiwa Lawang yang sesuai dengan integrasi Islam dengan penerapan arsitektur perilaku – metode vokasi, yang

Definisi Operasional Penanggung jawab ruang rawat inap adalah dokter yang mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhan pasien Frekuensi.

1. Hasil survey menunjukkan bahwa proses transisi di RS baik saat pergantian shift maupun transfer antar unit masih sangat berisiko untuk menimbulkan insiden keselamatan pasien..

Pengambilan sampel untuk keluarga pasien stroke yang dirawat di ruang ICU RS Panti Waluyo Surakarta pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil responden yang

10 STANDAR PELAYANAN RAWAT INAP KOMPONEN URAIAN Persyaratan Pelayanan Pasien Umum - pasien atau keluarga menandatangani surat pernyataan rawat inap yang menyatakan sebagai

Studi pendahuluan berupa survey kepuasan pada pasien rawat jalan RS Santo Yusup Bandung, berupa wawancara penulis dengan 10 pasien didapatkan beberapa keluhan yang terkait dengan