Menentukan dan Menggunakan Materialitas, dan Menentukan dan Menggunakan Materialitas, dan
Diskusi Tim Audit Diskusi Tim Audit
Tugas Mata Kuliah Tugas Mata Kuliah
Auditing 1 Auditing 1
Oleh: Oleh:
Nama: Triana Novitasari Nama: Triana Novitasari
Nim: 1508103010 Nim: 1508103010
!rogram "tudi
!rogram "tudi AkuntansiAkuntansi #akultas $konomi Dan %isnis #akultas $konomi Dan %isnis
&niversitas 'em(er &niversitas 'em(er
)01* )01*
!$NDA+&&AN:
Pemeriksaan laporan keuangan pada dasarnya untuk mengukur resiko salah saji dalam laporan keuangan. Salah saji ini sifatnya bisa diabaikan maupun tidak,
tergantung pada seberapa material salah saji tersebut. Oleh karena itu, auditor perlu melakukan pengukuran untuk mengukur tingkat meterial suatu salah saji. Materialitas perlu dicari karena salah saji dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi pendapat atau keputusan para pengguna laporan keuangan.
Dalam menentukan materialitas suatu laporan keuangan, auditor memiliki langkah-langkah tersendiri sehinga dapat menjadi pertimbangan auditor dalam
menetapkan materialitas secara menyeluruh. Selain itu, materialitas juga digunakan auditor untuk beberapa hal, salah satunya yakni sebagai dasar penentuan opini audit.
Proses audit tidak dilakukan seorang diri, melainkan melibatkan kesatuan tim yang harus bekerja bersama-sama. Dengan demikian, unsur penting dalam sukses penugasan audit manapun, adalah komunikasi yang baik antara anggota tim audit. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan produktiitas dan efektiitas audit, serta mampu mengembangkan staf. !ntuk menumbuhkan komunikasi berkelanjutan yang efektif, diperlukan keterlibatan penuh dari partner penugasan dan anggota inti lainnya.
"opik ini menarik untuk dibahas agar diketahui lebih lanjut mengenai bagaimana tahapan dalam menentukan materialitas suatu laporan keuangan, dan bagaimana menggunakannya untuk kepentingan proses audit. Selain itu, mengingat proses audit yang tak bisa dilakukan seorang diri, maka dalam suatu tim audit perlu diciptakan suasana komunikasi yang baik. Oleh karena itu, akan menarik apabila dibahas lebih lanjut tentang bagaimana membentuk diskusi tim audit yang baik agar tercipta
!$M%A+A"AN:
A- M$N$NT&KAN DAN M$N..&NAKAN MAT$/ATA"
Materialitas adalah dasar untuk penilaian risiko #risk assessment $ dan penentu luasnya prosedur audit. Materialitas didasarkan pada persepsi auditor mengenai kebutuhan informasi keuangan secara umum dari pemakai laporan keuangan sebagai satu kelompok. Materialitas digunakan selama audit berlangsung untuk perencanaan audit, penilaian resiko, dan pelaporan.
Overall Materiality dan Specific Materiality
Materialitas ditetapkan pada tingkat laporan keuangan dan pada ingkat jenis transaksi, saldo akun, dan pengungkapan #disclosures$.Overall materiality didasarkan pada persepsi auditor mengenai kebutuhan informasi keuangan secara umum dari pemakai laporan keuangan sebagai satu kelompok. Oleh karena itu, dampak salah saji untuk seorang pemakai tertentu #spesific individual users$, yang kebutuhannya bisa berbeda, tidak menjadi pertimbangan auditor dalam menetapkan materialitas secara menyeluruh #overall materiality $. Specific materiality merupakan materialitas pada tingkat jenis transaksi tertentu, atau saldo akun tertentu, atau pengungkapan tertentu.
"iat "alah "a2i
Disamping ukuran atau besarnya salah saji, auditor juga mempertimbangkan sifat dari potensi salah saji dari situasi khusus mengenai terjadinya salah saji itu, ketika ia
mengealuasi dampak salah saji itu terhadap lapotan keuangan. Situasi yang terkait dengan salah saji, dapat menyebabkan auitor mengealuasi salah saji itu sebagai material sekalipun besarnya di ba%ah angka materialitas.
Performance Materiality
Performance materiality digunakan auditor unruk menekan risiko sampai ke titik rendah yang dapat diterima #appropriately low level $. Performance materiality sengaja
ditetapkan pada angka atau jumlah yang lebih rendah dari overall materiality atau specific materiality . "ujuannya ialah melaksanakan lebih banyak pekerjaan audit untuk&
a. Memastikan salah saji yang lebih kecil dari overall materiality atau spesific materiality dapat dideteksi' dan
b. Menyediakan suatu margin atau penyangga #buffer $ untuk salah saji yang tidak terdeteksi..
Pembahasan berikut menjelaskan bagaimana menentukan besarnya overall materiality dan specific materiality, dan cara menggunakannya.
a. Overall Materiality
Didasarkan atas persepsi auditor mengenai kebutuhan pemakai laporan keuangan. (uditor dapat mengasumsikan hal-hal berikut mengenai pemakai laporan keuangan&
• Mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bisnis, kegiatan ekonomis, dan akuntansi
• Mempunyai keinginan untuk mempelajari informasi dalam laporan keuangan dengan cukup cermat
• Memahami bah%a laporan keuangan dibuat dan diaudit pada tingkat materialitas # dan mengabaikan yang tidak materil$
• Menerima ketidakpastian yang inheren dalam penggunaan estimasi, judgment , dan pertimbangan mengenai peristi%a di kemudian hari
• Membuat keputusan ekonomis yang %ajar #reasonable economic decisions$ atas dasar informasi dalam laporan keuangan
b. Performance Materiality
Overall materiality dan specific materiality ditetapkan dalam hubungan dengan kebutuhan pemakai laporan keuangan. Performance materiality ditetapkan dalam jumlah yang lebih rendah. (kibatnya, auditor melaksanakan lebih banyak
pekerjaan audit #salah saji yang lebih kecil akan teridentifikasi$ dan risiko audit ditekan ke tingkat rendah yang dapat diterima. Performance materiality
dirancang untuk&
• Memastikan salah saji yang lebih kecil dari overall materiality atau specific materiality dapat terdeteksi' dan
• Menyediakan suatu margin atau penyangga #buffer $ untuk salah saji yang tidak terdeteksi.
Materialitas dalam !erenanaan dan !enilaian /isiko
Menentukan berbagai materialitas merupakan unsur kunci dalam proses
perencanaan. Penentuan tingkat materialitas bukanlah suatu tahap yang berdiri sendiri atau terpisah dari tahap-tahap lain, melainkan proises yang berkesinambungan dari satu tahao ke tahap berikutnya sampai akhir audit. )stilah bahasa inggrisnya *is it not a discrete phase of an audit, but rather a continual and iterative process .
)stilah *iterative process bermakna, suau prosedur menghasilkan temuan, dan temuan ini memicu suatu tanggapan dalam prosedur sudit selanjutnya. Proses yang iteratif ini ditunjukkan dalam perencanaan auditnya.
Materialitas dalam !elaksanaan 4rosedur Audit
(uditor harus menggunakan materialitas ketika menentukan sifat, %aktu, pelaksanaan, dan luasnya prosedur audit. +unakan materialitas unuk&
• Megidentifikasi prosedur audit selanjutnya #further audit procedures$
• Menentukan item mana yang harus dipilih untuk sampling atau testing , dan apakah harus menggunakan teknik sampling .
• Membantu menentukan banyaknya sampel.
• Mengealuasi !epresentative Sampling "rrors #S$ untuk mementukan salah saji yang mungkin ada.
• Mengealuasi gabungan seluruh kesalahan #aggregate of total errors$ paa tingkat akun sampai ke tingkat laporan keuangan.
• Mengealuasi gabungan seluruh kesalahan, termasuk dampak neto dari salah saji yang tidak dikoreksi #uncorrected misstatements$ yang ada dalam saldo a%al retained earnings.
• Menilai hasil prosedur audit
Materialitas dalam !ela4oran
Pada#nternational Standards on $uditing #)S($ /0.11, dinyatakan bah%a auditor %ajib menentukan apakah salah saji yang tidak dikorensi adalah material,
sendiri-sendiri atau jika dihubungkan. Dalam menentukan hal ini, auditor %ajib mempertimbangkan&
• 2esar dan sifat salah saji, dalam hubungannya engan jenis transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu, maupun dalam hubungan dengan laporan
keuangan secara keseluruhan, serta situasi di mana salah saji yang terjadi' dan • Dampak salah saji yang tidak dikoreksi dalam hubungannya dengan jenis
transaksi, saldo akun, atau pengungkapan terkait, serta laporan keuangan secara keseluruhan tahun lalu.
3ebih lanjut )S( /0. 14 menjabarkan bah%a auditor %ajib mengomunikasikan dengan%hose &harged 'ith (overnance #"56+$ mengenai salah saji yang tidak dikoreksi dan dampaknya, sendiri-sendiri atau jika digabungkan. "erhadap pendapat auditor, kecuali jika dilarang oleh ketentuan perundang-undangan. Komunikasi auditor %ajib mengidentifikasi masing-masing salah sajimaterial yang tidak dikoreksi. (uditor %ajib meminta salah saji yang belum dikoreksi, agar dikoreksi.
Sebelum menerbitkan opini, auditor harus&
• Menegaskan kembali materialitas yang ditetapkan untuk laporan keuangansecara keseluruhan
• Mengealuasi sifat dan jumlah agregat salah saji yang tidak dikoreksi yang ditemukan auditor' dan
• Membuat penilaian menyeluruh mengenai apakah laporan keuangan disalahsajikan secara material
(uditor menggunakan materialitas untuk&
• Mengealuasi gabungan seluruh kesalahan pada tingkat akun sampai ke tingkat laporan keuangan
• Mengealuasi gabungan seluruh kesalahan'
• Menentukan apakah prosedur audit tambahan harus dilaksanaka ketika gabungan salah saji mendekati overall materiality atau specific materiality • Meminta manajemen mengoreksi semua salah saji yang ditemukan.
• Mempertimbangkan untuk memeriksa kembali area dengan salah saji terbanyak' • Memberikan pandangan mengenai sifat dan sensitiitas salah saji yang
ditemukan, dan juga besarannya'
• Menentukan apakah laporan auditor harus dimodifikasi.
Salah saji gabungan atau agregat #aggregate of misstatements$ terdiri atas&
• Salah saji yang secara spesifik ditemukan auditor yang merupakan hasil dari prosedur pengujiannya' dan
• "aksiran saji lainnya yang ditaksir atau diperkirakan.
+alhal ain
dalam bagian ini ada tiga hal yang akan dibahas, yaitu& 1. Komunikasi dengan Manajemen Dan "56+
Ketika auditor menemukan salah sjai dalam atau selama auditnya, langkah pertama yang harus dilakuaknya ialah meminta kepada manajemen untuk memperbaiki semua uncorrected misstatements #salah saji yang belum
dikoreksi$ jika manajemen memutuskan untuk tidak mengoreksi beberapa atau seluruh salah saji tersebut, auditor %ajib berkomunikasi dengan "56+
mengenai&
• incian dari uncorrected misstatements dan dampaknya, terpisah atau secara agregat, terhadap opini dalam laporan auditor'
• Salah saji yang tidak dikoreksi dan berjumlah material, satu demi satu' dan • Dampak salah saji yang tidak dikoreksi terhadap jenis transaksi, saldo akun,
atau pengungkapan periode lalu, dan laporan keuangan secara keseluruhan. 4. Pemutakhiran Materialitas
Penilaian a%al mengenai overall materiality dan specific materiality dapat
hasil dari prosedur audit. 7al ini dapat terjadi karena perubahan situasi atau
perubahan mengenai apa yang diketahui auditor setelah melaksanakan prosedur audit.
8. Penurunan "ingkat Materialitas dari Periode (tau "ahun yang 3alu.
Ketika situasi berubah dari suatu periode ke periode berikutnya, auditor perlu mempertimbangkan dampak salah saji pada ekuitas a%al periode.
. Pendokumentasian
Dokumentasikan penentuan mengenai hal-hal berikut dan pertimbangkan mengenai faktor-faktor yang dipergunakan dalam penentuan tersebut, antara lain&
• Overall materiality
• "ingkat spesific materiality untuk jenis transaksi, saldo akun, atau pengungkapan tertentu'
• Performance materiality) dan
• Setiap reisi atau perubahan terhadap faktor-faktor di atas selama audit berlangsung
%- D"K&" TM A&DT
!nsur penting dalam sukses penugasan audit manapun, adalah komunikasi yang baik antara anggota tim audit. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan produktiitas dan efektiitas audit, serta mampu mengembangkan staf. !ntuk menumbuhkan
komunikasi berkelanjutan yang efektif, diperlukan keterlibatan penuh dari partner
penugasan dan anggota inti lainnya, serta kesediaan personel senior untuk mendengar personel yang lebih junior
!ertemuan !erenanaan Tim Audit
Dalam penugasan yang lebih besar, pertemuan mengenai perencanaan dijad%alkan jauh sebelum dimulainya pekerjaan lapangan. "iga hal yang dibahas selanutnya yaitu
sebagai berikut&
• 2erbagi insight tentang entitas • 2ertukar pikiran #brainstorm$ • Perencanaan audit.
%er(agiInsight Tentang $ntitas
Pertemuan tim audit memeberikan kesempatan kepada partner penugasan dan anggota tim untuk berbagiinsight mengenai entitas, misalnya tentang manusia,
kegiatan, dan tujuan entitas. "ujuan pertemuan tim audit ialah untuk membahas secara terbuka hal-hal berikut&
• ntitas
• Manajemen
• 9aktor risiko yang diketahui
%ertukar !ikiran
Pertemuan penugasan dalam hal ini adalah bertukar pikiran #brainstorming $ mengenai gagasan-gagasan dan pendekatan audit yang mungkin diterapkan sebagai berikut&
• Potensi untuk kesalahan #error $ dan kecurangan #fraud $ • "anggaoan terhadap risiko
• Perencanaan audit
Komunikasi "elama dan 4ada Akhir Audit
Diskusi tim janganlah dibatasi dalam pertemuan-pertemuan mengenai perencanaan audit. "im audit perlu didorong untuk berkomunikasi dan berbagi informasi yang mereka peroleh, dengan berbagai releansinya, khususnya ketika informasi itu berdampak pada penilaian risiko dan prosedur audit yang direncanakan.
K$"M!&AN:
Salah saji dalam laporan keuangan bisa diabaikan maupun tidak, tergantung pada seberapa material salah saji tersebut. Karenya auditor perlu mempertimbangkan seberapa meterial salah saji tersebut. Materialitas perlu dicari karena salah saji dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi pendapat atau keputusan para pengguna laporan keuangan.
Proses audit melibatkan banyak orang, dalam hal ini suatu tim audit. Dengan demikian, unsur penting dalam sukses penugasan audit manapun, adalah komunikasi yang baik antara anggota tim audit. Komunikasi yang baik dapat meningkatkan
produktiitas dan efektiitas audit, serta mampu mengembangkan staf.
/$#$/$N":