• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Cacar Daun Teh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Cacar Daun Teh"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 LatLatar Bar Belaelakankangg Eksp

Ekspor or teh teh IndonIndonesia esia sebesebetulnytulnya a masih masih berpberpeluaeluang ng menjamenjadidi sal

salah ah satsatu u kokomodmoditaitas s ungunggulgulan, an, mesmeskipkipun un secsecara ara proprodukduksi si hanhanyaya mend

mendudukuduki i perinperingkat ketujuh gkat ketujuh setelsetelah, ah, Cina, India, Cina, India, SrilanSrilanka, ka, KenyKenya,a, Vietnam, dan Turki. Te

Vietnam, dan Turki. Teh Indonesia h Indonesia memiliki penikmat memiliki penikmat khusus terutamakhusus terutama di pasar Eropa dan Jepang.

di pasar Eropa dan Jepang.

enurut data statistik perkebunan tahun !"#", total luas areal enurut data statistik perkebunan tahun !"#", total luas areal pe

perkrkebebununan an teteh h InIndodonenesisia a seseluluasas#!#!$.$.%&%&' ' (a (a dedengngan an prprododukuksisi #%#.)#& Ton teh yang diantaranya dihasilkan dari Ja*a +arat. amun #%#.)#& Ton teh yang diantaranya dihasilkan dari Ja*a +arat. amun sampai sekarang upaya peningkatan produksi teh masih terkendala sampai sekarang upaya peningkatan produksi teh masih terkendala oleh adanya serangan -T seperti penyakit cacar daun /blister blight0 oleh adanya serangan -T seperti penyakit cacar daun /blister blight0 yang disebabkan oleh jamur

yang disebabkan oleh jamur Exobasidium vexansExobasidium vexans..

Serangan penyakit cacar daun teh sangat merugikan kebun1 Serangan penyakit cacar daun teh sangat merugikan kebun1 ke

kebubun n teteh h yayang ng beberarada da papada da keketintinggggiaian n di di atatas as 2"2"" " m m dpdpl l dadann umu

umumnymnya a penpenyayakit kit ini ini berberkemkembanbang g babaik ik papada da musmusim im penpenghghujaujan.n. 3akto

3aktor r cuaccuaca a yang yang sangsangat at mempemempengarngaruhi uhi perkeperkembanmbangan gan penypenyakitakit ca

cacacar r dadaun un teteh h yayaititu u kekelelembmbababan an ududarara, a, sisinanar r mamatatahahari, ri, anangigin,n, ketinggian tempat, dan banyaknya bulu daun

ketinggian tempat, dan banyaknya bulu daun pada peko.pada peko. en

enyeyebab bab pepenynyakiakit cat cacar car dadaun un teh teh /bl/blistister er bliblightght0 0 yayaituitu disebabkan oleh jamur E4obasidium 5e4ans yang dapat menurunkan disebabkan oleh jamur E4obasidium 5e4ans yang dapat menurunkan pr

prododukuksi si pupucucuk k babasasah h sasampmpai ai %"%"6 6 kakarerenana E. E. vevexaxansns  tersebut  tersebut menyerang daun atau ranting yang masih muda. 7mumnya serangan menyerang daun atau ranting yang masih muda. 7mumnya serangan terjadi pada pucuk peko, daun pertama, kedua dan ketiga. 8ejala terjadi pada pucuk peko, daun pertama, kedua dan ketiga. 8ejala a*al terlihat bintik1 bintik kecil tembus cahaya, kemudian dalam *aktu a*al terlihat bintik1 bintik kecil tembus cahaya, kemudian dalam *aktu %1) hari bercak melebar dengan pusat tidak ber*arna dibatasi oleh %1) hari bercak melebar dengan pusat tidak ber*arna dibatasi oleh cincin ber*a

cincin ber*arna hijau, rna hijau, lebih hijau lebih hijau dari sekelilingnydari sekelilingnya dan menoa dan menonjol kenjol ke ba*ah. usat bercak menjadi coklat tua dan akhirnya mati sehingga ba*ah. usat bercak menjadi coklat tua dan akhirnya mati sehingga terjadi lobang pada daun teh. 9dapun serangan selain pada daun terjadi lobang pada daun teh. 9dapun serangan selain pada daun yaitu serangan akhirnya terjadi pada ranting1ranting yang masih hijau, yaitu serangan akhirnya terjadi pada ranting1ranting yang masih hijau,

(2)

yang dapat menyebabkan pembengkokan dan patahnya ranting serta matinya tunas.

7ntuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu memahami dan mempelajari epidemi dari penyakit cacar daun teh tersebut. -leh karena itu, makalah ini disusun untuk memberikan in:ormasi mengenai cacar daun teh.

1.2 Tujuan

a. 7ntuk mengetahui penyebab cacar pada daun teh.

b. 7ntuk mengetahui :aktor1:aktor yang mempengaruhi perkembangan dan penularan penyakit cacar daun teh.

c. 7ntuk mengetahui siklus penyakit cacar daun teh.

d. 7ntuk mengetahui rumus perhitungan laju in:eksi penyakit tanaman.

e. 7ntuk mengetahui upaya pengendalian penyakit cacar daun teh. 1.3 Manfaat

ahasis*a memahami dan mengerti tentang penyakit cacar  daun teh dan patogen penyebab penyakit tersebut, serta gejala atau respon tanaman teh yang terin:eksi oleh patogen.

BAB II PEMBAHASAN

(3)

2.1 Penyebab Penyakt !a"ar Daun Te# $bl%ter blg#t&

enyebab penyakit cacar daun teh /blister blight0 yaitu disebabkan oleh jamur Exobasidium vexans yang dapat menurunkan produksi pucuk basah sampai %"6. Karena Exobasidium vexans  tersebut menyerang daun atau ranting yang masih muda. 7mumnya serangan terjadi pada pucuk peko, daun pertama, kedua dan ketiga /E::endi et al ., !"#"0. 8ejala a*al terlihat bintik1bintik kecil tembus cahaya, kemudian dalam *aktu %1) hari bercak melebar dengan pusat tidak ber*arna dibatasi oleh cincin ber*arna hijau, lebih hijau dari sekelilingnya dan menonjol ke ba*ah. ula1mula cacar tampak seperti bercak kecil hijau pucat dan tembus cahaya pada daun muda, dalam *aktu %1) hari bercak meluas menjadi ",)1#,' cm. +ercak menjadi cekung, sehingga pada sisi ba*ah daun terbentuk bagian yang cembung, mirip dengan cacar /Semangun, !"""0. usat bercak menjadi coklat tua dan akhirnya mati sehingga terjadi lubang pada daun teh. 9dapun serangan selain pada daun yaitu serangan akhirnya terjadi pada ranting1ranting yang masih hijau, yang dapat menyebabkan pembengkokan dan patahnya ranting serta matinya tunas.

enurunan kadar bahan organik tanah akibat tidak adanya konser5asi lahan, penurunan keanekaragaman hayati, serta masih terbatasnya klon teh yang tahan terhadap penyakit cacar daun diduga menjadi :aktor penyebab meningkatnya serangan penyakit cacar daun teh. Selain itu, terjadinya perubahan iklim dan lingkungan ditengarai cukup mempengaruhi perkembangan penyakit cacar daun. Kondisi ini membuat petani teh di Ja*a +arat :rustasi karena serangan penyakit cacar daun dapat menurunkan produksi teh hingga $"61%"6. Selain itu kualitas teh  juga menurun akibat berkurangnya kandungan thea:la5in, thearubigin, ka:ein, substansi polimer tinggi, dan :enol pada bahan baku pucuk teh yang menentukan cita rasa teh.

(4)

ada umumnya serangan penyakit cacar daun teh terjadi pada pucuk peko, pada daun pertama, kedua dan ketiga. 8ejala a*al terlihat bintik1bintik kecil tembus cahaya, kemudian bercak melebar dengan pucat tidak ber*arna dan dibatasi oleh cincin ber*arna hijau, lebih hijau dari sekelilingnya dan menonjol ke ba*ah /tampak pada 8ambar #0. Kemudian berubah *arna menjadi putih yang mengandung spora /8ambar !0. 9khirnya pusat ber*arna coklat tua, mati dan terjadi lubang /8ambar '0.

2.2 'akt(r)fakt(r *ang Me+,engaru# Perke+bangan -an Penularan Penyakt !a"ar Daun Te#

;i Indonesia cacar daun teh terutama merugikan kebun1kebun di atas 2"" m dari permukaan laut. ada umumnya penyakit berjangkit pada musim hujan /Semangun, !"""0. 3akto1:aktor yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit cacar daun teh tersebar melalui spora yang terba*a angin, serangga atau manusia. erkembangan penyakit dipengaruhi oleh kelembaban udara yang tinggi, angin, ketinggian lokasi kebun dan si:at tanaman.

Kelembaban udara mempengaruhi perkembangan penyakit cacar  daun teh karena untuk pembentukan dan penyebaran basidiospora diperlukan kelembaban nisbi yang lebih tinggi di atas <"6. Sedangkan untuk perkecambahan spora diperlukan kelembaban yang lebih tinggi dari 2"6 atau diperlukan lapisan air yang tipis. ada dasarnya spora dapat berkecambah dengan sangat baik di dalam lapisan embun.

 9ngin berpengaruh terhadap perkembangan penyakit cacar daun teh. eran angin yaitu dapat mempengaruhi kelembaban udara. penyakit

(5)

cacar daun teh akan lebih banyak terdapat pada kebun yang kurang berangin /lereng, lembah0.

Sinar matahari mempengaruhi perkembangan penyakit cacar daun teh secara tidak langsung karena sinar matahari dapat mengurangi kelembaban udara dalam kebun. Sinar matahari dapat membunuh spora  jamur secara langsung karena adanya sinar 7V.

Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap perkembangan penyakit cacar daun teh karena semakin tinggi tempat maka semakin berat serangan penyakit cacar daun. (al tersebut karena semakin tinggi tempat, kabut akan semakin banyak dan akan meningkatkan kelembaban pada *aktu siang hari.

+anyaknya bulu daun pada peko juga dapat mempertinggi ketahanan terhadap penyakit cacar daun teh. Curah hujan yang tinggi selama beberapa hari berturut1turut /&1#" hari0 akan memicu munculnya penyakit cacar daun teh.

2.3 Sklu% Penyakt !a"ar Daun Te#

Jamur Exobasidium vexans akan berkembang biak dengan menghasilkan spora. Spora akan jatuh di permukaan daun teh jika kelembaban udara cukup tinggi dan disebarkan oleh angin, karena sporanya sangat ringan. Spora ini memiliki lapisan dinding yang tipis dan berselaput lendir yang memudahkan untuk melekat dengan kuat pada permukaan daun teh muda sehingga tetap kuat *alaupun hujan lebat menerpa.

ada kelembaban yang tinggi spora akan berkecambah pada permukaan daun teh. (al tersebut akan menyebabkan penetrasi secara langsung dengan cara menembus ke dalam jaringan daun teh /stomata0 dan berkembang di dalam jaringan daun untuk menembus permukaan

(6)

ba*ah daun teh. ada proses perkecambahan spora hingga penetrasi ke dalam jaringan daun teh memerlukan *aktu selama #) jam. Kemudian setelah penetrasi tersebut, maka in:eksi akan segera terjadi dan selang *aktu 21#$ hari akan terbentuk bercak cacar yang menghasilkan spora pada permukaan daun teh.

2. /u+u% 0an -er Plank

r = /log

;imana

r = laju in:eksi

!,' = bilangan hasil kon5ersi logaritme alami ke logaritme biasa t = selang *aktu pengamatan

>t = proporsi daun sakit *aktu ke t /diperoleh dari nilai presentase serangan *aktu ke t0

>" = proporsi a*al daun sakit.

 Van ;er lank, #2)' /dalam 9priastika, !"#%0 +erdasarkan *aktu timbulnya gangguan, perlindungan tanaman pada dasarnya dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara pre5enti:  dan kurati:. erlindungan tanaman secara pre5enti: dilakukan untuk pencegahan sebelum tanaman terganggu, sedangkan perlindungan secara kurati: dilakukan untuk mengurangi kerugian selama tanaman terganggu.erlindungan tanaman yang baik dilakukan secara pre5enti:  terlebih dahulu dan jika tanaman mengalami gangguan dilakukan perlindungan secara kurati:.

Secara matematis, model perkembangan penyakit dapat diperkirakan menggunakan rumus 5an der plank yakni >t = >".ert  dengan arti lambang bah*a >t = berat serangan pada *aktu t, >" = berat serangan pada *aktu a*al, e = kontante bilangan normal /!,'0, r = laju in:eksi, dan t = *aktu. erlindungan tanaman menggunakan pendekatan matematis ini pada prinsipnya adalah mengusahakan nilai >t sekecil mungkin. ilai >takan menjadi kecil jika serangan a*al />"0 kecil, laju penyakit /r0 lambat, dan *aktu /t0 interaksi sebentar. -leh karena itu, 5an der lank juga membedakan perlindungan tanaman menjadi dua tujuan, yaitu mengurangi penular />"0 dan menurunkan laju penyakit /r0.

(7)

enurut ?oberts, #2&< /dalam 9priastika, !"#%0 dinyatakan bah*a perlindungan tanaman terhadap penyakit untuk mengurangi penular />"0 dan menurunkan laju penyakit /r0 dilakukan melalui enam cara pelaksanaan dan lima prinsip. Enam cara pelaksanaan tersebut, yaitu cara budidaya, penggunaan tanaman tahan, cara :isik, cara mekanik, peraturan, dan penggunaan bahan kimia, sedangkan lima prinsipnya, yaitu eksklusi, eradikasi, ketahanan, proteksi dan penghindaran.

2. U,aya Pengen-alan Penyakt !a"ar Daun Te# • engaturan naungan

engaturan naungan ini dimaksudkan agar sinar matahari dapat masuk ke kebun. Cahaya matahari dapat mempengaruhi penyakit secara tidak langsung karena cahaya dapat mengurangi kelembapan udara dalam kebun. Sinar ultra 5iolet dari cahaya matahari dapat membunuh spora jamur secara langsung @eille, #2%) /dalam Semangun, !"""0.

• emangkasan di musim kemarau

emangkasan tanaman teh di musim kemarau bertujuan agar  tanaman yang baru dipangkas dapat berkembang karena pada saat ini cacar teh sulit berkembang /;epartemen ertanian, !""!0.

• emangkasan sejajar dengan permukaan tanah

erdu teh yang dipangkas sejajar dengan kemiringan tanah. 7saha ini memberikan beberapa keuntungan, yaitu A /#0 ermukaan kebun menjadi rata sehingga kabut :ungisida yang disemprotkan kurang mendapat hambatan. /!0 Tidak terdapat sudut1sudut yang lembap dan kurang mendapat sinar matahari. /'0 Tanaman teh dapat segera menutup sehingga pertumbuhan gulma segera tertekan /Semangun, !"""0.

• engaturan daur petik

engaturan daur petik kurang dari 2 hari dapat mengurangi sumber  penularan baru karena pucuk terserang sudah terpetik /;epartemen ertanian, !""!0. (al ini dikarenakan 2 hari setelah in:eksi jamur sudah dapat menghasilkan spora /Semangun,!"""0. Sudirman /#2<&0 cit . Semangun /!"""0 membuktikan bah*a pemetikan dengan daur pendek dapat mengurangi intensitas cacar. Selain itu, pemetikan ini secara kumulati: dapat memberikan pucuk yang lebih banyak.

(8)

Klon teh yang memiliki ketahanan tinggi antara lain S #, ?+ #, S '%$, S9 $", dan Cin #$'. Klon1klon yang dilepas oleh usat enelitian Teh dan Kina, yaitu 8mb #, 8mb !, 8mb ', 8mb $, 8mb %, 8mb ), dan 8mb & tahan terhadap cacar teh /Semangun, !"""0.

• enggunaan :ungisida

enurut Komisi estisida Indonesia. #22&/dalam Semangun, !"""0

:ungisida protektan maupun sistemik dapat dipakai untuk mengendalikan cacar teh.

• enggunaan lant 8ro*th romoting ?hiBobacteria /8?0

+erdasarkan hasil penelitian Sarana5akumar et al  . /!""&0

penyemprotan daun dengan bio:ormulasi 8? yang mengandung

Pseudomonas fluorescens :# pada inter5al & hari secara konsisten mengurangi insidensi penyakit cacar daun teh selama dua musim. +io:ormulasi 8? ini juga meningkatkan hasil teh secara signi:ikan jika dibandingkan kontrol.

BAB I0 PENUTUP .1 S+,ulan

• enyebab penyakit cacar daun teh /blister blight0 yaitu disebabkan

oleh jamur Exobasidium vexans yang dapat menurunkan produksi

pucuk basah sampai %"6.

• :aktor1 :aktor yang berpengaruh terhadap perkembangan penyakit

cacar daun teh yaitu kelembaban, angin, sinar matahari, ketinggian tempat, dan trichoma pada tanaman teh.

• Siklus hidup cacar daun teh bera*al dari terba*anya spora oleh angin

kemudian menempel pada tanaman dan membentuk tabung kecambah lalu melakukan penetrasi hingga akhirnya mengin:eksi tanaman sampai pada akhirnya muncul gejala bercak cacar.

(9)

• dengan dapat diketahui perhitungan laju in:eksi cacar daun teh ini, sehingga serangan dapat diantisipasi dan dapat mengurangi tingkat serangan penyakit ini.

• +eberapa cara pengendalian cacar daun teh ini diantaranya

pengaturan naungan, pemangkasan dimusim kemarau, pemangkasan sejajar dengan permukaan, pengaturan daur petik, penggunaan klon tahan, penggunaan :ungisida, dan penggunaan 8? diyakini dapat mengurangi tingkat serangan cacar pada daun teh.

.2 Saran

• Semoga makalah ini dapat berman:aat dan dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca.

• penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu diharapkan adanya kritik yang membangun untuk makalah ini

sehingga makalah ini dapat lebih baik lagi.

DA'TA/ PUSTUA

 9priastika. . S., I ade S. dan I ade S. (ubungan Si:at 3isika dan Kimia Tanah dengan ersentase enyakit ayu pada Tanaman Cengkeh /Syzygium aromaticum l.0 yang ;isebabkan oleh Jamur   9kar utih /rigidoporus sp.0 di ;esa 7nggahan, Kabupaten

+uleleng. E1Jurnal 9groekoteknologi Tropoika $/#0 A !%1'!.

;epartemen ertanian. !""!. usuh 9lami, (ama dan enyakit Tanaman Teh. royek engendalian (ama Terpadu erkebunan ?akyat. ;irektorat erlindungan erkebunan. ;irektorat Jenderal +ina roduksi erkebunan. ;epartemen ertanian, Jakarta.

E::endi, ;S., . Syakir, . Dusron, dan @iratno. !"#". Budidaya dan Pasca

Panen Teh. usat enelitian dan engembangan erkebunan. +adan

(10)

Sa5anakumar, ;., C. Vijayakumar, . Kumar dan ?. Samiyappana. !""&. 8?1Induced ;e:ense ?esponses in The Tea lant 9gainst +lister  +light ;isease. Crop rotection !) A %%)1%)%.

Semangun, (. !""". enyakit1enyakit Tanaman erkebunan di Indonesia. 8adjah ada7ni5ersity ress, Dogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis dapat menegakkan diagnosa sesuai dengan teori, diagnosa kehamilan normal yaitu tanpa adanya keluhan dan hasil pemeriksaan fisik yang normal dan hasil pemeriksaan

Otoritas atas transaksi dan aktivitas dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan oleh orang yang berwenang pada.. dokumen untuk transaksi tersebut, misalnya dalam hal

Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang karakteristik water heater ,antara lain : (a) merancang dan membuat water heater, (b)

Terdapat pengaruh stimulasi Al-Qur’an terhadap Glasgow Coma Scale pada pasien dengan penurunan kesadaran di ruang ICU, dimana berdasarkan hasil komputerisasi

Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam: Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalnya, (Bandung: Trigenda Karya, 1993), Hlm. Hasan al-Bannâ, “Majmûat Rasâ’il al-Imâm

BPJS Kesehatan dengan pemberi pelayanan dan penerima pelayanan BPJS Kesehatan yang ada. Komunikasi merupakan langkah awal dalam pelaksanaan kebijakan atau program