• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 6 rev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 6 rev"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Proyek Dermaga VII

Proyek Dermaga VII

Bakauheni

Bakauheni

..

Proyek Dermaga bakauheni VII ini memiliki beberapa Proyek Dermaga bakauheni VII ini memiliki beberapa tahap

tahap pekerjaan pekerjaan dalam dalam proses pembangunannproses pembangunannya. Beberapaya. Beberapa diantaranya

diantaranya memiliki memiliki jalur jalur pekerjaan pekerjaan yang yang kritis. kritis. UrutanUrutan pekerjaan proyek

pekerjaan proyek dermaga ini dermaga ini dapat dilidapat dilihat pada hat pada gambargambar dibawah ini.

(2)

Beberapa pekerjaan yang memiliki jalur kriti

Beberapa pekerjaan yang memiliki jalur kritis s pada proyek pembangunan dermaga VII Bakapada proyek pembangunan dermaga VII Bakauheniuheni ini sebagai berikut :

ini sebagai berikut : 1.

1. Pekerjaan angker deadmen dan turap bajaPekerjaan angker deadmen dan turap baja 2.

2. Pekerjaan precast capping beamPekerjaan precast capping beam 3.

3. Pekerjaan Tie wire dan penimbunan pada area sandar.Pekerjaan Tie wire dan penimbunan pada area sandar.

Metoda ini

Metoda ini menjelaskan pekerjaan menjelaskan pekerjaan secara umum secara umum pekerjaan angkepekerjaan angkerr deadmendeadmen dan turap dan turap baja secara umum. Pekerjaan angker

baja secara umum. Pekerjaan angker deadmendeadmen dan turap baja akan dilakukan dari sisi  dan turap baja akan dilakukan dari sisi laut setelahlaut setelah pekerjaan pembongkaran dermaga eksisting Plengsengan selesai. Urutan pekerjaan dapat dilihat pekerjaan pembongkaran dermaga eksisting Plengsengan selesai. Urutan pekerjaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

pada gambar dibawah ini.

Gambar 6.1.1 Flowchart Pekerjaan Angker

(3)

Transportasi tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm ; L = 22 m dan angker

Transportasi tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm ; L = 22 m dan angker deadmendeadmen SPP dia 711,2 mm ; 18 m akan dilakukan melalui jalur laut menggunakan

SPP dia 711,2 mm ; 18 m akan dilakukan melalui jalur laut menggunakan pontoonpontoon. Berikut layout. Berikut layout transportasi tiang pancang dan penyetokkan tiang pancang, lokasi area timbunan untuk dijadikan transportasi tiang pancang dan penyetokkan tiang pancang, lokasi area timbunan untuk dijadikan

stockyard 

stockyard  akan diambil di area sisi utara agar tidak mengganggu operasional kapal penumpang akan diambil di area sisi utara agar tidak mengganggu operasional kapal penumpang Merak

Merak – – Bakuheni. Bakuheni.

Gambar 6.1.2

Gambar 6.1.2 Layout Transporatsi Material SPSP dan Layout Transporatsi Material SPSP dan SPP Dari Pabrik SPP Dari Pabrik ke Areake Area Stock yard Stock yard 

Gambar 6.1.3

(4)

Gambar 6.1.5 Ilustrasi Pekerjaan Persiapan Sebelum Pemancangan Gambar 6.1.5 Ilustrasi Pekerjaan Persiapan Sebelum Pemancangan

Transportasi SPSP dan SPP Transportasi SPSP dan SPP

menggunakan kapal dan menggunakan kapal dan

pontoon

pontoon.. PontoonPontoon membawa membawa SPSP dan SPP masuk ke area SPSP dan SPP masuk ke area

proyek SPSP dan SPP akan proyek SPSP dan SPP akan

dipindah ke lokasi

dipindah ke lokasi stockyard stockyard  dengan menggunakan

dengan menggunakan cranecrane service.

service.

Pekerjaan Turap Baja dan Angker

Pekerjaan Turap Baja dan Angker Deadmen Deadmen

Pemancangan dermaga menggunakan tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm Pemancangan dermaga menggunakan tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm

; L = 22 m dan angker

; L = 22 m dan angker deadmendeadmen SPP dia 711,2 mm ; 18 m. Pekerjaan pemancangan ini SPP dia 711,2 mm ; 18 m. Pekerjaan pemancangan ini akan dimulai dari pekerjaan pemancangan tiang pancang baja SPP dia 711,2 mm ; 18 m akan dimulai dari pekerjaan pemancangan tiang pancang baja SPP dia 711,2 mm ; 18 m

(angker

(angkerpilepile / angker / angker deadmendeadmen)..)..

Sebelum dilakukan pekerjaan Sebelum dilakukan pekerjaan

emancangan akan dikerjaan emancangan akan dikerjaan

pekerjaan pengerukkan untuk pekerjaan pengerukkan untuk

penyesuaian profil tanah dan penyesuaian profil tanah dan

penambahan kedalaman agar

penambahan kedalaman agar ddrraaftft pontoon

pontoon   pancang pancang bisa bisa bekerjabekerja didaerah tersebut.

didaerah tersebut.

Gambar 6.1.4 Transporatsi Gambar 6.1.4 Transporatsi Material SPSP dan SPP Dari Material SPSP dan SPP Dari

Pabrik ke Area

(5)

. Berikut sequent pekerjaan

. Berikut sequent pekerjaan pemancangan yang akan dilakukan.pemancangan yang akan dilakukan.

Gambar 6.1.6 Layout Pekerjaan Pemancangan SPSP dan SPP Gambar 6.1.6 Layout Pekerjaan Pemancangan SPSP dan SPP

Pekerjaan pemancangan SPSP dan SPP akan Pekerjaan pemancangan SPSP dan SPP akan didukung oleh 2 alat

didukung oleh 2 alat pontoonpontoon  pancang di sisi  pancang di sisi utara dan di sisi selatan. Di sisi selatan akan utara dan di sisi selatan. Di sisi selatan akan mengerjakan pondasi tiang pancang area mengerjakan pondasi tiang pancang area movabl

movablee bridgebridge  dan hidraulik terlebih dahulu  dan hidraulik terlebih dahulu kemudian mengerjan tiang pancang angker kemudian mengerjan tiang pancang angker deadmen

deadmen  sisi selatan, dan selanjutnya mengerjakan SPSP sisi selatan.  sisi selatan, dan selanjutnya mengerjakan SPSP sisi selatan. PontoonPontoon  sisi utara akan  sisi utara akan mengerjakan angker

mengerjakan angkerdeadmen terlebih dahuludeadmen terlebih dahulu kemudian dilanjutkan pekerjaan pondasi kemudian dilanjutkan pekerjaan pondasi mooring dan kemudian pekerjaan turap baja mooring dan kemudian pekerjaan turap baja SPSP. Seluruh pekerjaan pemancangan baja SPSP. Seluruh pekerjaan pemancangan baja harus mencapai

harus mencapai  final final set set   atau sampai  atau sampai Gambar. 6.1.7 Pekerjaan pemancangan

(6)

Untuk pekerjaan turap baja SPSP, PT.PP akan menggunakan

Untuk pekerjaan turap baja SPSP, PT.PP akan menggunakan guidebeamguidebeam agar pekerjaan agar pekerjaan

pemancangan turap baja lurus

pemancangan turap baja lurus sehingga koordinat pemancangan tidak melebihi toleransisehingga koordinat pemancangan tidak melebihi toleransi

yang telah disetujui,

yang telah disetujui, guidebeamguidebeam ini adalah struktur baja H-beam yang dipancangkan ke ini adalah struktur baja H-beam yang dipancangkan ke

area pemancangan sebagai batas atau pentunjuk, sehingga turap baja yang dipancang area pemancangan sebagai batas atau pentunjuk, sehingga turap baja yang dipancang

lurus dan rapat sesuai dengan perencanaan. lurus dan rapat sesuai dengan perencanaan.

Gambar 6.1.9 Ilustrasi Pemancangan SPSP dengan

Gambar 6.1.9 Ilustrasi Pemancangan SPSP dengan Guide beamGuide beam

Gambar 6.1.10 Ilustrasi Pemancangan SPSP dengan

(7)

Gambar 6.1.11 Pemancangan Tiang Area

Gambar 6.1.11 Pemancangan Tiang Area CappingBeamCappingBeam

Gambar 6.1.12 Pemancangan Tiang Area

Gambar 6.1.12 Pemancangan Tiang Area DeadmenDeadmen

Gambar 6.1.13 Proses Pemancangan Tiang Gambar 6.1.13 Proses Pemancangan Tiang

(8)

Setelah SPSP dan SPP sudah Setelah SPSP dan SPP sudah terpancang kemudian akan terpancang kemudian akan dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan pekerjaan pemasangan tietie wire

wire   dan dan pengecoranpengecoran capping beam.

capping beam.TiewireTiewire akan akan dimatikan di sisi SPSP dan tetap

dimatikan di sisi SPSP dan tetap hidup di sisi angkerhidup di sisi angker deadmen piledeadmenpile, sehingga, sehinggatiewiretiewire masih masih bisa disetting pada saat pekerjaan timbunan di belakang turap baja.

bisa disetting pada saat pekerjaan timbunan di belakang turap baja.

Gambar 6.1.15 Ilustrasi Pengencangan

Gambar 6.1.15 Ilustrasi PengencanganTie wireTie wire

Gambar 6.1.16 Ilustrasi Penimbunan

Gambar 6.1.16 Ilustrasi Penimbunan Tie wireTie wire Gambar. 6.1.14 Pemancangan tiang

(9)

Gambar 12.1.15 Penimbunan

Gambar 12.1.15 Penimbunan Tie wireTie wire Gambar 6.1.17 Pemasangan

Gambar 6.1.17 Pemasangan TiewireTiewire

Gambar 6.1.18 Penimbunan

Gambar 6.1.18 PenimbunanTiewireTiewire

Gambar 6.1.19 Pemasangan Angker

(10)

Berikut merupakan urutan pekerjaan tanggul batu kali : Berikut merupakan urutan pekerjaan tanggul batu kali :

Gambar 6.2.1 Flow Chart Pekerjaan Tanggul Batu Kali Gambar 6.2.1 Flow Chart Pekerjaan Tanggul Batu Kali

(11)

Pekerjaan perakitan bambu adalah sebagai pekerjaan fabrikasi dari cerucuk bambu dan Pekerjaan perakitan bambu adalah sebagai pekerjaan fabrikasi dari cerucuk bambu dan matras bambu, yang akan digunakan sebagai penguat lapisan tanah dasar tanggul batu matras bambu, yang akan digunakan sebagai penguat lapisan tanah dasar tanggul batu kali atau breawater. Berikut gambar dari potongan detail matras bambu dan cerucuk kali atau breawater. Berikut gambar dari potongan detail matras bambu dan cerucuk bambu.

bambu.

Gambar 6.2.2 Detail Matras Bambu dan Cerucuk Bambu Gambar 6.2.2 Detail Matras Bambu dan Cerucuk Bambu

Matras bambu terdiri dari 4 lapisan bambu yang saling di ikat menggunakan tali ijuk Matras bambu terdiri dari 4 lapisan bambu yang saling di ikat menggunakan tali ijuk Pekerjaan Perakitan Bambu untuk Cerucuk dan Matras

(12)

persegmennya yaitu 8m x 20 m yang terdiri dari beberapa segmen kecil. Bambu yang persegmennya yaitu 8m x 20 m yang terdiri dari beberapa segmen kecil. Bambu yang digunakan untuk pembuatan matras memiliki spseifikasi sebagai berikut :

digunakan untuk pembuatan matras memiliki spseifikasi sebagai berikut :

 Bambu yang digunakan dalam kondisi baik, tidak pecah dan cukup umurBambu yang digunakan dalam kondisi baik, tidak pecah dan cukup umur

 Bambu yang digunakan mempunyai diameter pangkal 8-10 cm dan ujung 5-8Bambu yang digunakan mempunyai diameter pangkal 8-10 cm dan ujung 5-8

cm de

cm dengan ngan panjang panjang 8-10 m8-10 m

Matras bambu diinstal setelah cerucuk bambu ter

Matras bambu diinstal setelah cerucuk bambu terinstall install , kemudian akan diunloading, kemudian akan diunloading batu pembentuk tanggul batu kali atau breakwater dimulai dari batu 40-60 kg terlebih batu pembentuk tanggul batu kali atau breakwater dimulai dari batu 40-60 kg terlebih dahulu, batu 80-100 kg dan kemudian batu 200-300 kg. Untuk

dahulu, batu 80-100 kg dan kemudian batu 200-300 kg. Untuk spesifikasi cerucuk bambuspesifikasi cerucuk bambu fabrikasi menggunakan bambu dengan bambu

fabrikasi menggunakan bambu dengan bambu panjang minimal 8 m dan terdiri dari 3panjang minimal 8 m dan terdiri dari 3 buah bambu yang diikat sesuai dengan gambar yang tertera di atas. Setelah perakitan buah bambu yang diikat sesuai dengan gambar yang tertera di atas. Setelah perakitan cerucuk dan matras bambu dikerjakan, maka cerucuk dan matras akan dibawa ke

cerucuk dan matras bambu dikerjakan, maka cerucuk dan matras akan dibawa ke lokasilokasi peng

penginstall install an.an.

Gambar 6.2.3 Dokumentasi Fabrikasi Cerucuk Bambu dan Matrass Bambu Gambar 6.2.3 Dokumentasi Fabrikasi Cerucuk Bambu dan Matrass Bambu

(13)

Berikut adala layout lokasi pekerjaan tanggul B

Berikut adala layout lokasi pekerjaan tanggul Batu Kali /atu Kali / Breakwater Breakwater 

Gambar 6.2.4 Layout Area Pekerjaan Tanggul Batu Kali Gambar 6.2.4 Layout Area Pekerjaan Tanggul Batu Kali

Pemancangan cerucuk bambu menggunakan crane 50 ton yang telah dimodifikasi Pemancangan cerucuk bambu menggunakan crane 50 ton yang telah dimodifikasi ditambahkan boom untuk keperluan pemancangan. Dengan kapasitas produksi alat 100 ditambahkan boom untuk keperluan pemancangan. Dengan kapasitas produksi alat 100 titik per hari.

titik per hari.

Pemasangan matras bambu dengan cara meletakkan matras bambu di elevasi yang Pemasangan matras bambu dengan cara meletakkan matras bambu di elevasi yang sudah ditentukan. Tiap segmen pada matras bambu dihubungkan dengan tali pada sudah ditentukan. Tiap segmen pada matras bambu dihubungkan dengan tali pada Pekerjaan

(14)

bagian atas dan bawah matras, dan kedua tali tersebut

bagian atas dan bawah matras, dan kedua tali tersebut akan dikunci dengan tali pengunciakan dikunci dengan tali pengunci di tiap sela

di tiap sela segmensegmen matras bambu. Seperti yang terlihat pada gambar berikut. matras bambu. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.

Gambar 6.2.5 Iliustrasi detail tali penghubung pada

Gambar 6.2.5 Iliustrasi detail tali penghubung pada tiap segmen matras bambutiap segmen matras bambu

Pada gambar diatas terlihat tali yang menghubungkan tiap segmen pada

Pada gambar diatas terlihat tali yang menghubungkan tiap segmen pada matras bambu,matras bambu, serta penguncinya yang juga berupa tali. Pemberian tali dimaksudkan untuk memperkuat serta penguncinya yang juga berupa tali. Pemberian tali dimaksudkan untuk memperkuat ikatan antar segmen pada matras bambu sehingga pada saat matras bambu di bebani ikatan antar segmen pada matras bambu sehingga pada saat matras bambu di bebani batu tidak terjadi kehancuran bentuk.

batu tidak terjadi kehancuran bentuk.

Setelah matras terpasang pada titik yang sudah di tentukan, barulah proses

Setelah matras terpasang pada titik yang sudah di tentukan, barulah proses install install  batu batu dilakukan. Pekerjaan penginstalan batu akan dilakukan dari

dilakukan. Pekerjaan penginstalan batu akan dilakukan dari darat melalui akses timbunandarat melalui akses timbunan darat yang sudah dibuat sebelumnya dan dengan

darat yang sudah dibuat sebelumnya dan dengan excavator excavator  sebagai alatnya. Material sebagai alatnya. Material batu akan disuplai dari batu lokal daerah Bakauheni. Material batu akan di

batu akan disuplai dari batu lokal daerah Bakauheni. Material batu akan di install install  dengan dengan menggunakan

menggunakan excavatorexcavatoradalah batu 40-60 kg terlebih dahulu, kemudian batu 80-100adalah batu 40-60 kg terlebih dahulu, kemudian batu 80-100

Tali Tali

Pekerjaan

(15)

Gambar 6.2.6 Ilustrasi pekerjaan

Gambar 6.2.6 Ilustrasi pekerjaan install install  batu cerucuk bambu batu cerucuk bambu

Gambar 6.2.7 Ilustrasi pekerjaan

(16)

Gambar 6.2.8 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 40-60 kg Gambar 6.2.8 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 40-60 kg

Gambar 6.2.9 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 80-100 kg Gambar 6.2.9 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 80-100 kg

(17)

Gambar 6.2.10 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 200-300 kg Gambar 6.2.10 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 200-300 kg

Gambar 6.2.11 Potongan Melintang Tanggul Batu Kali /

(18)

Gambar 6.2.12 Perakitan Cerucuk Bambu Gambar 6.2.12 Perakitan Cerucuk Bambu

Gambar 6.2.12 Pemancangan Cerucuk Bambu Gambar 6.2.12 Pemancangan Cerucuk Bambu

Gambar 6.2.12 Tanggul Batu Kali (

(19)

Pekerjaan beton untuk

Pekerjaan beton untuk CappingBeamCappingBeam, Pelindung, Pelindung MovableBridgeMovableBridge(MB), Dudukan(MB), Dudukan Bollard 

Bollard  Dan Dudukan Dan DudukanFender Fender , mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300., mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran

Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran CappingBeamCappingBeam, Pelindung MB,, Pelindung MB, Dudukan

Dudukan Bollard Bollard  Dan Dudukan Dan Dudukan Fender Fender  adalah menggunakan metode adalah menggunakan metode castinsitucastinsitu dengan dengan peraatan yang digunakan antara lain :

peraatan yang digunakan antara lain : a. a. ConcretetruckmixerConcretetruckmixer b. b. ConcretepumpConcretepump c. c. ConcretevibratorConcretevibrator d. d. Barbender Barbender  e. e. Barcutter Barcutter  f.

f. Alat Alat bantu bantu pertukanganpertukangan g. Dll.

g. Dll.

Beton diproduksi di

Beton diproduksi diBatchingPlantBatchingPlantyang ada di sekitar lokasi pekerjaan.yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. MixdesignMixdesignharusharus dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dlaksanakan, dan harus mendapat persetujuan dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dlaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer kapasitas 5-6 m3 dengan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer kapasitas 5-6 m3 dengan waktu pengiriman maksimum 1 j

waktu pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan.am sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan. Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slump test. Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slump test. Dimana cara pelaksanaan slump tes harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan Dimana cara pelaksanaan slump tes harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan

(20)

beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan adalah 8 s/d 12 cm.

adalah 8 s/d 12 cm.

Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus dilakukan setiap 1 truck mixer atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilakukan setiap 1 truck mixer atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan sesuai dengan SNI.

sesuai dengan SNI. Proses pembetonan

Proses pembetonan CappingBeamCappingBeam, Pelindung MB, Dudukan, Pelindung MB, Dudukan Bollard Bollard  Dan Dudukan Dan Dudukan FenderFender dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi cut of level. Berikut urutan dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi cut of level. Berikut urutan pembetonannya :

pembetonannya : 1. Pekerjaan

1. PekerjaanTemporarySupport TemporarySupport  2.

2. Pemasangan BekistingPemasangan Bekisting 3.

3. Pemasangan PembesianPemasangan Pembesian 4. Pengecoran

4. Pengecoran 5.

5. Perawatan Beton Perawatan Beton ((curingcuring))

Agar sambungan beton pile plug dengan Capping Beam, Pelindung MB, Dudukan Agar sambungan beton pile plug dengan Capping Beam, Pelindung MB, Dudukan Bollard Dan Dudukan

Bollard Dan Dudukan Fender Fender   lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan  lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari

penuh (-10 cm dari totopp pipilele). Untuk Pekerjaan Beton). Untuk Pekerjaan Beton CapCappinpingg BeaBeam,m,  Pelindung MB,  Pelindung MB, Dudukan

Dudukan Bollard Bollard   Dan Dudukan  Dan Dudukan Fender Fender , Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan, Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna

(21)

Pekerjaan

Pekerjaancappingbeamcappingbeam akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran

membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran cappingbeamcappingbeam. Adapun urutan. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1)

1) Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting

dudukan bekisting / bodeman, / bodeman, dudukan bekisting akadudukan bekisting akan digunakan kayn digunakan kayu balok 5/7 danu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

Gambar 6.3.1 Ilustrasi Pembetonan Gambar 6.3.1 Ilustrasi Pembetonan

6 3 1

(22)

Gambar 6.3.1.1

Gambar 6.3.1.1 CantileverSupportCantileverSupportTerpasang di LapanganTerpasang di Lapangan

2)

2) Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex 

multiplex  yang memiliki lapisan film (phenol film). yang memiliki lapisan film (phenol film).

Gambar 6.3.1.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material

Gambar 6.3.1.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiflexMultiflex dengan Lapisan Film

dengan Lapisan Film

3)

3) Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saatPemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran

pengecoran 4)

4) Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasanganSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

(23)

Gambar 6.3.1.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.1.3 Pemasangan Besi Beton

5)

5) Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.

kompressor. 6)

6) Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.

pengecoran. 7)

7) Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor  menggunakan crane 50 menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan

ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bubuckcketet ccor or , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan

(24)

8)

8) Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..

Gambar 6.3.1.5 Pemadatan Beton dengan Menggungakan

Gambar 6.3.1.5 Pemadatan Beton dengan Menggungakan VibratorVibrator

9)

9) Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekistingSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup dengan siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup dengan material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya korosi. material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya korosi.

Gambar

(25)

Pekerjaan pelindung MB akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja Pekerjaan pelindung MB akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran

membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran pelindung MB. Adapun urutanpelindung MB. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1.

1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting / bodeman,

dudukan bekisting / bodeman, dudukan bekisting akan digunakan kadudukan bekisting akan digunakan kayu balok 5/7 danyu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

Gambar 6.3.2.1

Gambar 6.3.2.1 TemporarySupportTerpasang di LapanganTemporarySupportTerpasang di Lapangan

2.

2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film). 6 3 2 Pengecoran Pelindung MB

(26)

Gambar 6.3.2.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material

Gambar 6.3.2.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiflexMultiflex dengan Lapisan film

dengan Lapisan film

3.

3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saatkebocoran pada saat pengecoran

pengecoran 4.

4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

Gambar 6.3.2.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.2.3 Pemasangan Besi Beton

5.

5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.

(27)

6.

6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.

pengecoran. 7.

7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor  menggunakan crane menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan

50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucbucketket cor cor , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan

menggunakan concretepumpconcretepump. Pengecoran . Pengecoran untuk pelindung untuk pelindung MB akan MB akan dilakukan padadilakukan pada saat air laut surut.

saat air laut surut.

Gambar 6.3.2.4 Pengecoran Beton Menggunakan

Gambar 6.3.2.4 Pengecoran Beton Menggunakan BucketCor BucketCor 

8.

8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator.vibrator.

Gambar 6.3.2.5 Pemadatan Beton dengan Menggunakan

(28)

dengan material

dengan material groutinggrouting dan bekas titik bor di dan bekas titik bor di coatingcoatinguntuk menghindari terjadinyauntuk menghindari terjadinya korosi.

korosi.

Gambar 6.3.2.6 Bekisting Pelindung

Gambar 6.3.2.6 Bekisting Pelindung MovableBridgeMovableBridgeDibuka Setelah Masa Perawatan 7Dibuka Setelah Masa Perawatan 7 Hari

Hari

Pekerjaan dudukan

Pekerjaan dudukan bollard bollard  akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membu

membuat at  cantilcantileverever supporsupportt bekisting pada saat pengecoran dudukanbekisting pada saat pengecoran dudukan bollard bollard . Adapun. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

1.

1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting / bodeman,

dudukan bekisting / bodeman, dudukan bekisting akan digunakan kadudukan bekisting akan digunakan kayu balok 5/7 danyu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

6 3

(29)

Gambar 6.3.3.1

Gambar 6.3.3.1 TemporarySupportTemporarySupportTerpasang di LapanganTerpasang di Lapangan

2.

2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

Gambar 6.3.3.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material

Gambar 6.3.3.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiflexMultiflex

Dengan Lapisan Film Dengan Lapisan Film

3.

3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saatkebocoran pada saat pengecoran

pengecoran 4.

4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

(30)

Gambar 6.3.3.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.3.3 Pemasangan Besi Beton

5.

5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.

kompressor. 6.

6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.

pengecoran. 7.

7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor  menggunakan crane menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan

50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucbucketket cor cor , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan

menggunakan concretepump.concretepump.

Gambar 6.3.3.4 Pengecoran Beton Menggunakan

(31)

8.

8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..

Gambar 6.3.3.5 Pemadatan Beton dengan Menggunakan

Gambar 6.3.3.5 Pemadatan Beton dengan Menggunakan VibratorVibrator

9.

9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hariSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup dengan material

dengan material groutinggrouting dan bekas titik bor di dan bekas titik bor di coatingcoating untuk menghindari terjadinya untuk menghindari terjadinya korosi.

korosi.

Gambar 6.3.3.6 Bekisting Dudukan

(32)

Pekerjaan dudukan fender akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap Pekerjaan dudukan fender akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membuat

membuat cantilcantileverever supposupport rt   bekisting pada saat pengecoran dudukan  bekisting pada saat pengecoran dudukan  fender  fender . Adapun. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1.

1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting / bode

dudukan bekisting / bodeman, man, dudukan bekisting akan digunakan dudukan bekisting akan digunakan kayu balok 5/7 dankayu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

digunakan alas multiplex dengan lapisan film.

Gambar 6.3.4.1

Gambar 6.3.4.1 TemporarySupportTemporarySupportTerpasang di LapanganTerpasang di Lapangan

2.

2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film). 6

(33)

Gambar 6.3.4.2 Dinding Bekisting

Gambar 6.3.4.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiplexDisetting dengan Menggunakan Material Multiplex dengan Lapisan Film

dengan Lapisan Film

3.

3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran padaPemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran

saat pengecoran 4.

4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

Gambar 6.3.4.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.4.3 Pemasangan Besi Beton 5.

5. Setelah besi beton siap, Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanakan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.

(34)

7.

7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor  menggunakan crane menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan

50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucbucketket cor cor , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan

menggunakanconcretepumpconcretepump. Pengecoran untuk dudukan. Pengecoran untuk dudukan fender  fender  akan dilakukan pada akan dilakukan pada saat air laut surut.

saat air laut surut.

Gambar 6.3.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan

Gambar 6.3.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan BucketBucketCorCor

8.

8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator.vibrator.

Gambar 6.3.4.6 Pemadatan Beton dengan Menggunakan

(35)

9.

9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hariSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga

bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutupakan kembali ditutup dengan material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya dengan material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya korosi.

korosi.

Gambar 6.3.4.7 Bekisting Dudukan

(36)

a a.. b b.. cc.. Gambar 6.3.4.8

(37)

a

a..

b. b.

(38)

Pekerjaan beton untuk Dudukan

Pekerjaan beton untuk Dudukan MovableBridgeMovableBridge, mutu beton yang akan digunakan, mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran Dudukan

Dudukan MovableBridgeMovableBridgeadalah menggunakan metodeadalah menggunakan metode castinsitucastinsitu. Beton diproduksi di. Beton diproduksi di Batchi

Batchingng Plant Plant   yang ada di sekitar lokasi pekerjaan.  yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. MixMix desdesignign  harus dibuat sebelum  harus dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck

Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer mixer   kapasitas 5-6 m3 dengan waktu  kapasitas 5-6 m3 dengan waktu pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan. Setiap pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan. Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan

akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slumptest slumptest . Dimana. Dimana cara pelaksanaan

cara pelaksanaan slumptest slumptest   harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan beton  harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (

pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slumpslump) beton yang disyaratkan adalah 8) beton yang disyaratkan adalah 8 s/d 12 cm.

s/d 12 cm.

Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus dilakukan setiap 1 truck

kubus dilakukan setiap 1 truck mixer mixer  atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan sesuai dengan SNI.

(39)

Proses pembetonan Dudukan

Proses pembetonan Dudukan MovableBridgeMovableBridge dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi

pada elevasi cutoflevel cutoflevel . Berikut urutan pembetonannya :. Berikut urutan pembetonannya :

1.

1. Pekerjaan PersipanPekerjaan PersipanBodemanBodeman Bawah Bawah 2.

2. Pemasangan BekistingPemasangan Bekisting 3.

3. Pemasangan PembesianPemasangan Pembesian 4.

4. PengecoranPengecoran 5.

5. Perawatan Beton (Perawatan Beton (curingcuring))

Agar sambungan beton

Agar sambungan beton pileplugpileplug dengan Dudukan dengan Dudukan MBMB lebih sempurna maka pengecoran lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari

beton tidak dilakukan penuh (-10 cm daritoppiletoppile). Untuk Pekerjaan Beton Dudukan). Untuk Pekerjaan Beton DudukanMovableMovable Bridge

Bridge, Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan, Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih

bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisadahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna.

(40)

Gambar 6.4.1 Ilustrasi Potongan Tiang Pancang Gambar 6.4.1 Ilustrasi Potongan Tiang Pancang

Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan

Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan MovableBridgeMovableBridge::

1.

1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana.Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana. Untuk dudukan bekisting akan digunakan

Untuk dudukan bekisting akan digunakan BodemanBodemanatau platform bawah.atau platform bawah.

Gambar 6.4.2 Perkerjaan Persiapan

(41)

2.

2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting denganSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

Gambar 6.4.3 Dinding Bekisting Di

Gambar 6.4.3 Dinding Bekisting Disettingsetting dengan Menggunakan Material Multiplex dengan dengan Menggunakan Material Multiplex dengan Lapisan Film

Lapisan Film

3.

3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran padatidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran

saat pengecoran 4.

4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

(42)

Gambar 6.4.4 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.4.4 Pemasangan Besi Beton

5.

5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untukSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.

menggunakan kompressor. 6.

6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.

pekerjaan pengecoran. 7.

7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucket bucket   cor menggunakan  cor menggunakan crane

crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucket bucket  cor, kontraktor cor, kontraktor akan menggunakan

(43)

Gambar 6.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan

Gambar 6.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan Bucket Bucket  Cor Cor

8.

8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..

Gambar 6.4.6 Pemadatan Beton dengan

Gambar 6.4.6 Pemadatan Beton dengan MenggunakanMenggunakanVibratorVibrator

9.

9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk diSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curingcuring, sampai 7 hari, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka.

(44)

Gambar 6.4.7

Gambar 6.4.7TemporarySupport TemporarySupport  dan Bekisting Dudukan dan Bekisting DudukanMBMB Dibuka setelah Masa Perawatan 7 Dibuka setelah Masa Perawatan 7 Hari

Hari

Pekerjaan beton untuk Dudukan

Pekerjaan beton untuk Dudukan HydrolicHydrolic dikerjakan setelah pekerjaan dikerjakan setelah pekerjaan cappingbeamcappingbeam area area hydrolic

hydrolic diselesaikan, mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode diselesaikan, mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran Dudukan

yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran Dudukan MovMovablablee BriBridgedge  adalah  adalah menggunakan metode

menggunakan metode castinsitucastinsitu dengan peralatan yang digunakan antara lain : dengan peralatan yang digunakan antara lain :

a. a. ConcretetruckmixerConcretetruckmixer b. b. ConcretepumpConcretepump c. c. ConcretevibratorConcretevibrator d. d. BarbenderBarbender e. e. BarcutterBarcutter f.

f. Alat bantu pertukanganAlat bantu pertukangan g.

g. Dll.Dll.

Pekerjaan Pembuatan Dudukan Hydrolic Pekerjaan Pembuatan Dudukan Hydrolic

(45)

Beton diproduksi di

Beton diproduksi di BatchingPlant BatchingPlant  yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. MixdesignMixdesign  harus  harus dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck

pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer mixer   kapasitas 5-6 m3 dengan  kapasitas 5-6 m3 dengan waktu pengiriman maksimum 1 jam

waktu pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan.sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan.

Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan

Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slumpslumptest test .. Dimana cara pelaksanaan

Dimana cara pelaksanaan slumptest slumptest  harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (

beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slumpslump) beton yang disyaratkan) beton yang disyaratkan adalah 8 s/d 12 cm.

adalah 8 s/d 12 cm.

Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus dilakukan setiap 1 truck

dilakukan setiap 1 truck mixer mixer  atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan sesuai dengan SNI.

sesuai dengan SNI.

Proses pembetonan Dudukan

Proses pembetonan DudukanMovableBridgeMovableBridge dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi

pada elevasi cutoflevel cutoflevel . Berikut urutan pembetonannya :. Berikut urutan pembetonannya :

1.

1. Pekerjaan PersipanPekerjaan PersipanBodemanBodeman Bawah Bawah 2.

2. Pemasangan BekistingPemasangan Bekisting 3.

(46)

5.

5. Perawatan Beton (Perawatan Beton (curingcuring))

Agar sambungan beton

Agar sambungan beton pipilele plplugug  dengan Dudukan  dengan Dudukan HydrolicHydrolic  lebih sempurna maka  lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari

pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari toppiletoppile). Untuk Pekerjaan Beton). Untuk Pekerjaan Beton Dudukan

Dudukan HydrolicHydrolic, yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum, yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna.

beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna.

Gambar 6.4.8

(47)

Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan

Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan HydrolicHydrolic::

1.

1. Menentukan elevasi, disipakan lantai kerja sesuai rencana dudukan Menentukan elevasi, disipakan lantai kerja sesuai rencana dudukan bekistingbekisting elevasi rencana.

elevasi rencana.

Gambar 6.4.9 Perkerjaan Persiapan

Gambar 6.4.9 Perkerjaan Persiapan BodemanBodeman untuk Dudukan Bekisting untuk Dudukan Bekisting

2.

2. Setelah lantai kerja siap, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah lantai kerja siap, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).

Gambar 6.4.10 Dinding Bekisting Di

(48)

3.

3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran padatidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran

saat pengecoran 4.

4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

pemasangan besi beton ke dalam bekisting.

Gambar 6.4.11 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.4.11 Pemasangan Besi Beton

5.

5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untukSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.

menggunakan kompressor. 6.

6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.

pekerjaan pengecoran. 7.

7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucket bucket   cor menggunakan  cor menggunakan crane

crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucket bucket  cor, kontraktor cor, kontraktor akan menggunakan

(49)

Gambar 6.4.12 Pengecoran Beton Menggunakan

Gambar 6.4.12 Pengecoran Beton Menggunakan Bucket Bucket  Cor Cor

8.

8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..

Gambar 6.4.13 Pemadatan Beton dengan

(50)

9.

9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk diSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curingcuring, sampai 7 hari, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka.

bekisting siap untuk dibuka.

Gambar 6.4.14

Gambar 6.4.14 TemporarySupport TemporarySupport  dan Bekisting Dudukan dan Bekisting Dudukan HydrolicHydrolic Dibuka setelah Masa Dibuka setelah Masa Perawatan 7 Hari

(51)

Gambar 6.4.15

Gambar 6.4.15 a dan b Pekea dan b Pekerjaan Movable Bridgerjaan Movable Bridge a.

a.

b. b.

(52)

Metode pelaksanaan pada pekerjaan rigid pavement dapat dilihat pada flow chart gambar 6.5.1 Metode pelaksanaan pada pekerjaan rigid pavement dapat dilihat pada flow chart gambar 6.5.1

Gambar 6.5.1

Gambar 6.5.1 FlowchartFlowchartPengerjaanPengerjaanRigidPavementRigidPavement Perawatan Beton/Curring Perawatan Beton/Curring Grooving Permukaan Grooving Permukaan Pengecoran Beton Pengecoran Beton Pemasangan Tie Bar Pemasangan Tie Bar Dowel dan Separator Dowel dan Separator

Lean concrete Lean concrete START START Construction Joint Construction Joint Dengan Saw Cutter Dengan Saw Cutter

Sealent Sealent FINISH FINISH Pengukuran Pengukuran

Pembuatan Dowel, Tie Bar Pembuatan Dowel, Tie Bar

dan Dudukan dan Dudukan YA YA Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi YA YA YA YA Sub Grade Sub Grade

(53)

SpesifikasiSubGrade SpesifikasiSubGrade 

 FungsiFungsisubgradesubgradesebagai penerima beban yang telah disalurkan oleh konssebagai penerima beban yang telah disalurkan oleh konstruksitruksi perkerasan

perkerasan 

 CBR > 6 %CBR > 6 % 

 Yang terpenting adalah kerataan, kemiringan, keseragaman kepadatan danYang terpenting adalah kerataan, kemiringan, keseragaman kepadatan dan keseragaman daya dukungnya serta bersih dari kotoran apapun diatasnya. keseragaman daya dukungnya serta bersih dari kotoran apapun diatasnya. 

 Derajat KDerajat Kepadatan epadatan 100 % 100 % ((StandardProctol StandardProctol )) 

 Jenis tes yang dilakukan : CBR test.Jenis tes yang dilakukan : CBR test.

Gambar 6.5.1.1 Pengerjan

Gambar 6.5.1.1 Pengerjan Sub-BaseSub-Base

TesCBRLapangan TesCBRLapangan

CBR (

CBR (CalCalifoifornirniaa BeaBearinringg RatRatioio) merupakan suatu perbandingan antara beban) merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (

percobaan (testestt loload ad ) dengan beban standar () dengan beban standar (standastandardrd load load ) dan dinyatakan dalam) dan dinyatakan dalam persentase.

persentase.

Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar

Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengandibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam memikul beban. CBR Lapangan digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di lapangan memikul beban. CBR Lapangan digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu.

sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu. 6 5 1

(54)

Gambar 6.5.1.2 Pelaksanaan Tes CBR Gambar 6.5.1.2 Pelaksanaan Tes CBR

Gambar 6.5.1.3 Pengerjaan

Gambar 6.5.1.3 PengerjaanUnloadingMaterialUnloadingMaterialSub-BaseSub-Base 6 5 2

(55)

Gambar 6.5.1.4 Pemadatan

Gambar 6.5.1.4 Pemadatan Sub-BaseSub-Base

Gambar 6.5.1.5 Pengerjaan

(56)

Gambar 6.5.1.6 Pemadatan

Gambar 6.5.1.6 Pemadatan BaseCourseBaseCourse

PemasanganBekisting PemasanganBekisting

 1.

1. Bekisting yang digunakan untuk pekerjaan LC menggunakan besi siku 10 cmBekisting yang digunakan untuk pekerjaan LC menggunakan besi siku 10 cm 2.

2. Bekisting harus lurus dan rata sehingga hasil pekerjaan LC bisa lebih maksimalBekisting harus lurus dan rata sehingga hasil pekerjaan LC bisa lebih maksimal 3.

3. Jumlah bekisting harus sesuai dengan kebutuhan Jumlah bekisting harus sesuai dengan kebutuhan rencana pengecoranrencana pengecoran 4.

4. Pekerjaan ini di awali dengan pengeboran stek besi ke dalam Lapis Pondasi AggregatPekerjaan ini di awali dengan pengeboran stek besi ke dalam Lapis Pondasi Aggregat A sebagai tiang pengikat agar bekisting dapat berdiri

A sebagai tiang pengikat agar bekisting dapat berdiri dengan kokohdengan kokoh

 

Pemasangan bekisting setelah diadakan pengukuran secara benar (kelurusan &Pemasangan bekisting setelah diadakan pengukuran secara benar (kelurusan & kerataan)

kerataan) 6 5 3

6 5 3 TAHAPAN PEKERJAAN PENGECORANTAHAPAN PEKERJAAN PENGECORAN

SPESIFIKASI SPESIFIKASI

INSPEKSI INSPEKSI

(57)

ElevasiElevasi toptop  bekisting = elevasi  bekisting = elevasi toptop  rencana jalan, toleransi perbedaan ketinggian  rencana jalan, toleransi perbedaan ketinggian maksimum 5 mm

maksimum 5 mm 

Bekisting harus bersih & Bekisting harus bersih & dilapisi pelumas sebelum penegecorandilapisi pelumas sebelum penegecoran

Gambar

Gambar 6.5.1.7 6.5.1.7 Pemasangan Pemasangan BekistingBekisting

PemasanganPlastik PemasanganPlastik

Penggelaran plastik dimaksudkan untuk mencegah hilangnya air semen beton.Penggelaran plastik dimaksudkan untuk mencegah hilangnya air semen beton. 

Pemasangan plastik dilaksanakan tiap blok (6.00 m) Pemasangan plastik dilaksanakan tiap blok (6.00 m) sesuai urutan pengecoran.sesuai urutan pengecoran. 

Pemasangan plastik yang disambung,Pemasangan plastik yang disambung, overlapoverlap minimal 300 mm. minimal 300 mm.

Pemasangan

PemasanganDowel BarDowel Bar

A. Sambungan Melintang (

A. Sambungan Melintang (Dowel Dowel )) 

Fungsi sebagaiFungsi sebagai slidingsliding and andloadtransferdeviceloadtransferdevice

Lokasi di tengah tebal pelat dan sejajar as jalanLokasi di tengah tebal pelat dan sejajar as jalan 

Lekat pada satu sisi beton dan tidak lekat pada sisi lainnyaLekat pada satu sisi beton dan tidak lekat pada sisi lainnya 

(58)

Gambar 6.5.1.8 Pemasangan Dowel

Gambar 6.5.1.8 Pemasangan Dowel MelintangMelintang

Sambungan Memanjang (

Sambungan Memanjang (TieBar TieBar )) 

 Fungsi sebagaiFungsi sebagai unslidingunsliding and and rotationdevicerotationdevice 

 Lokasi di tengah tebal pelat dan tegak lurus as jalan.Lokasi di tengah tebal pelat dan tegak lurus as jalan. 

 Lekat pada kedua sisi beton.Lekat pada kedua sisi beton. 

 Berbentuk ulir dan berukuran kecil, D-13 mm.Berbentuk ulir dan berukuran kecil, D-13 mm.

Gambar 6.5.1.9 Pemasangan Sambungan Memanjang Gambar 6.5.1.9 Pemasangan Sambungan Memanjang

(59)

Tulangan Pelat Tulangan Pelat 

 Fungsi ‘memegang beton’ agar tidak retak, bukan menahan momen atau gaya Fungsi ‘memegang beton’ agar tidak retak, bukan menahan momen atau gaya lintanglintang 

 Pada proyek jalan tol, konstruksi rigid pavement di daerah tol gate menggunakanPada proyek jalan tol, konstruksi rigid pavement di daerah tol gate menggunakan tulangan (

tulangan (wiremashwiremash), yang dimaksudkan untuk mengantisipasi antrian kendaraan), yang dimaksudkan untuk mengantisipasi antrian kendaraan pada saat keluar atau masuk tol. Sedangkan perkerasan

pada saat keluar atau masuk tol. Sedangkan perkerasan selain di daerahselain di daerah tolgatetolgate tidak tidak menggunakan

menggunakanwiremashwiremash, hanya menggunakan, hanya menggunakan doweldandoweldantiebar tiebar 

Gambar 6.5.1.10 Tahapan Pengecoran

Gambar 6.5.1.10 Tahapan Pengecoran RigidPavementRigidPavement

PekerjaanPengecoran PekerjaanPengecoran 

1.

1. Persiapkan Persiapkan peralatan peralatan untuk untuk pengecoran pengecoran ((vibrator vibrator , jidar dll), jidar dll) 2.

2. Cek perkuatan bekisting tepiCek perkuatan bekisting tepi 3.

3. Cek slump betonCek slump beton 4.

4. Setelah beton diratakan, cek kerataan permukaan dengan Setelah beton diratakan, cek kerataan permukaan dengan menggunakan jidarmenggunakan jidar INSPEKSI

(60)



Uji Slump adalah suatu uji empiris /metode yang digunakan untuk menentukan Uji Slump adalah suatu uji empiris /metode yang digunakan untuk menentukan konsistensi kelecakan dari campuran beton segar untuk mempermudah

konsistensi kelecakan dari campuran beton segar untuk mempermudahworkabilityworkability nya. nya. Uji Slum mengacu pada standar SNI 1972-2008.

Uji Slum mengacu pada standar SNI 1972-2008.

Gambar 6.5.1.11 Uji

Gambar 6.5.1.11 UjiSlumpSlump 

 Beton dituang dariBeton dituang dari truckmixertruckmixermelalui talang cor, diratakan secara manual denganmelalui talang cor, diratakan secara manual dengan sekop dan cangkul, dipadatkan dengan

sekop dan cangkul, dipadatkan dengan vibratorvibrator 

 Pengecoran dilaksanakan per blok, setelah satu blok selesaiPengecoran dilaksanakan per blok, setelah satu blok selesai trutruckck mixmixer er   maju,  maju, kemudian dilanjutkan persiapan blok kedua

kemudian dilanjutkan persiapan blok kedua yaitu pemasangan plastik dan pembesianyaitu pemasangan plastik dan pembesian 

 Truck mixer mundur untuk meneruskan pengecoran blok keduaTruck mixer mundur untuk meneruskan pengecoran blok kedua 

 Demikian berulang untuk proses pengecoran blok Demikian berulang untuk proses pengecoran blok selanjutnyaselanjutnya 

 Untuk kondisi area yang cukup lebar, posisiUntuk kondisi area yang cukup lebar, posisi truckmixer truckmixer  dapat berada diluar bekisting dapat berada diluar bekisting dan pada kondisi tersebut pemasangan plastik dan besi bisa dilaksanakan langsung dan pada kondisi tersebut pemasangan plastik dan besi bisa dilaksanakan langsung untuk beberapa blok

untuk beberapa blok TESTING

TESTING

PENGECORAN PENGECORAN

(61)

Gambar 6.5.1.12 Letak Truk

Gambar 6.5.1.12 Letak Truk MixerMixer

Metode pekerjaan pengecoran

Metode pekerjaan pengecoran rigidrigid pavempavement ent   akan menggunakan pola papan catur  akan menggunakan pola papan catur untuk mengurangi pemakain bekisting, berikut adalah pola pekerjaan

untuk mengurangi pemakain bekisting, berikut adalah pola pekerjaan papan catur padapapan catur pada pekerjaan

pekerjaanrigidpavement rigidpavement ..

Gambar 6.5.1.13 Metode Pekerjaan Papan Catur Gambar 6.5.1.13 Metode Pekerjaan Papan Catur

(62)

Gambar 6.5.1.14 Skema Pekerjaan Papan Catur Gambar 6.5.1.14 Skema Pekerjaan Papan Catur

(63)

Pekerjaan

PekerjaanGroovingGrooving 

Alat

Alat GroovingGrooving terbuat dari besi yang dibuat khusus yang dapat menghasilkan terbuat dari besi yang dibuat khusus yang dapat menghasilkan GroovingGrooving sesuai spek

sesuai spek

Gambar

Gambar 6.5.1.15 6.5.1.15 AlatAlatGroovingGrooving

 Dilakukan setelah 1 jam penghamparan (beton agak kesat) kedalamanDilakukan setelah 1 jam penghamparan (beton agak kesat) kedalaman GroovingGrooving 22 mm, jarak 2 cm.

mm, jarak 2 cm.

Gambar 6.5.1.16 Langkah Pengerjaan

Gambar 6.5.1.16 Langkah Pengerjaan GroovingGrooving

 Selanjutnya permukaan beton dilapisSelanjutnya permukaan beton dilapis  / / disemprot bahan pengawet (disemprot bahan pengawet (curingcuring compound 

compound ) sebanyak 0,22 -0,27 lt/m2) sebanyak 0,22 -0,27 lt/m2 (cara mekanis) atau 0,27 -0,36 lt/m2(cara mekanis) atau 0,27 -0,36 lt/m2 (cara(cara manual)

manual) 

 Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhanPenyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan SPESIFIKASI

(64)

Pekerjaan

PekerjaanCuttingCuttingdanPekerjaandanPekerjaanSealentSealent 

 Pembuatan celah denganPembuatan celah dengan sawsaw cuttcutter er   sedalam 4 cm untuk mencegah retak pada  sedalam 4 cm untuk mencegah retak pada beton

beton 

 Sawcutter Sawcutter  dilakukan diatas dilakukan diatas dowelbar dowelbar  

 AplikasiAplikasi jointsealent  jointsealent 

Gambar 6.5.1.17 Penambahan

(65)

 Berikut layout lokasi area yang akan dilakukanBerikut layout lokasi area yang akan dilakukan rigidpavement.rigidpavement.

Gambar 6.5.1.19

Gambar 6.5.1.19 LayoutRigidPavement LayoutRigidPavement 

Gambar 6.5.1.19 Tahap persiapan pengecoran Gambar 6.5.1.19 Tahap persiapan pengecoran

(66)

Gambar

Gambar 6.5.1.20 6.5.1.20 TahapanTahapan GroovingGrooving

Gambar 6.5.

(67)

a. a.

b. b.

Gambar

Gambar 6.1.5 Ilustrasi Pekerjaan Persiapan Sebelum PemancanganGambar 6.1.5 Ilustrasi Pekerjaan Persiapan Sebelum Pemancangan
Gambar 6.1.6 Layout Pekerjaan Pemancangan SPSP dan SPPGambar 6.1.6 Layout Pekerjaan Pemancangan SPSP dan SPP
Gambar 6.2.1 Flow Chart Pekerjaan Tanggul Batu KaliGambar 6.2.1 Flow Chart Pekerjaan Tanggul Batu Kali
Gambar 6.2.2 Detail Matras Bambu dan Cerucuk BambuGambar 6.2.2 Detail Matras Bambu dan Cerucuk Bambu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah keluarga Anda setuju bila diadakan upaya pencegahan penyakit demam berdarah secara berkala / rutin di lingkungan tempat tinggal.. Bila diadakan upaya pencegahan penyakit

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KERIPIK JAGUNG SEBAGAI MAKANAN RINGAN.

Selengkapnya judul penelitian yang akan penulis angkat adalah “Pengaruh Pendapatan, Pendidikan dan Beban Tanggungan Terhadap Tingkat Kemiskinan di Kecamatan

 Untuk angkutan udara domestik, jumlah pesawat yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai pada Bulan Mei 2017 sebanyak 3.479 unit penerbangan, atau naik 5,49 persen

Pemikiran H{ad}ratu as-Syaikh Hasyim asy’ari berorentasi kepada jasmani, rohani dan akhlaki H{ad}ratu as-Syaikh Hasyim asy‟ari sebagaimana yang dikatakan Watt dalam Mahrus as‟ad

Terdapat korelasi positif minat Psikis terhadap minat Sosial Humaniora.Kedua konstrak tersebut merupakan hal yang saling berhubungan sehingga validitas konvergen

Berdasarkan penelitian yg dilakukan oleh Noor Hidayah tersebut sangatlah berbeda dengan penelitian yang peneliti teliti yaitu (Judul Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Media

:ang disebut sebagai akuntan publik adalah yang bekerja pada Kantor $kuntan ublik (K$). ntuk berpraktik sebagai $kuntan ublik, seseorang harus memenuhi persyaratan