Proyek Dermaga VII
Proyek Dermaga VII
Bakauheni
Bakauheni
..Proyek Dermaga bakauheni VII ini memiliki beberapa Proyek Dermaga bakauheni VII ini memiliki beberapa tahap
tahap pekerjaan pekerjaan dalam dalam proses pembangunannproses pembangunannya. Beberapaya. Beberapa diantaranya
diantaranya memiliki memiliki jalur jalur pekerjaan pekerjaan yang yang kritis. kritis. UrutanUrutan pekerjaan proyek
pekerjaan proyek dermaga ini dermaga ini dapat dilidapat dilihat pada hat pada gambargambar dibawah ini.
Beberapa pekerjaan yang memiliki jalur kriti
Beberapa pekerjaan yang memiliki jalur kritis s pada proyek pembangunan dermaga VII Bakapada proyek pembangunan dermaga VII Bakauheniuheni ini sebagai berikut :
ini sebagai berikut : 1.
1. Pekerjaan angker deadmen dan turap bajaPekerjaan angker deadmen dan turap baja 2.
2. Pekerjaan precast capping beamPekerjaan precast capping beam 3.
3. Pekerjaan Tie wire dan penimbunan pada area sandar.Pekerjaan Tie wire dan penimbunan pada area sandar.
Metoda ini
Metoda ini menjelaskan pekerjaan menjelaskan pekerjaan secara umum secara umum pekerjaan angkepekerjaan angkerr deadmendeadmen dan turap dan turap baja secara umum. Pekerjaan angker
baja secara umum. Pekerjaan angker deadmendeadmen dan turap baja akan dilakukan dari sisi dan turap baja akan dilakukan dari sisi laut setelahlaut setelah pekerjaan pembongkaran dermaga eksisting Plengsengan selesai. Urutan pekerjaan dapat dilihat pekerjaan pembongkaran dermaga eksisting Plengsengan selesai. Urutan pekerjaan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
pada gambar dibawah ini.
Gambar 6.1.1 Flowchart Pekerjaan Angker
Transportasi tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm ; L = 22 m dan angker
Transportasi tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm ; L = 22 m dan angker deadmendeadmen SPP dia 711,2 mm ; 18 m akan dilakukan melalui jalur laut menggunakan
SPP dia 711,2 mm ; 18 m akan dilakukan melalui jalur laut menggunakan pontoonpontoon. Berikut layout. Berikut layout transportasi tiang pancang dan penyetokkan tiang pancang, lokasi area timbunan untuk dijadikan transportasi tiang pancang dan penyetokkan tiang pancang, lokasi area timbunan untuk dijadikan
stockyard
stockyard akan diambil di area sisi utara agar tidak mengganggu operasional kapal penumpang akan diambil di area sisi utara agar tidak mengganggu operasional kapal penumpang Merak
Merak – – Bakuheni. Bakuheni.
Gambar 6.1.2
Gambar 6.1.2 Layout Transporatsi Material SPSP dan Layout Transporatsi Material SPSP dan SPP Dari Pabrik SPP Dari Pabrik ke Areake Area Stock yard Stock yard
Gambar 6.1.3
Gambar 6.1.5 Ilustrasi Pekerjaan Persiapan Sebelum Pemancangan Gambar 6.1.5 Ilustrasi Pekerjaan Persiapan Sebelum Pemancangan
Transportasi SPSP dan SPP Transportasi SPSP dan SPP
menggunakan kapal dan menggunakan kapal dan
pontoon
pontoon.. PontoonPontoon membawa membawa SPSP dan SPP masuk ke area SPSP dan SPP masuk ke area
proyek SPSP dan SPP akan proyek SPSP dan SPP akan
dipindah ke lokasi
dipindah ke lokasi stockyard stockyard dengan menggunakan
dengan menggunakan cranecrane service.
service.
Pekerjaan Turap Baja dan Angker
Pekerjaan Turap Baja dan Angker Deadmen Deadmen
Pemancangan dermaga menggunakan tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm Pemancangan dermaga menggunakan tiang pancang turap baja SPSP dia 711,2 mm
; L = 22 m dan angker
; L = 22 m dan angker deadmendeadmen SPP dia 711,2 mm ; 18 m. Pekerjaan pemancangan ini SPP dia 711,2 mm ; 18 m. Pekerjaan pemancangan ini akan dimulai dari pekerjaan pemancangan tiang pancang baja SPP dia 711,2 mm ; 18 m akan dimulai dari pekerjaan pemancangan tiang pancang baja SPP dia 711,2 mm ; 18 m
(angker
(angkerpilepile / angker / angker deadmendeadmen)..)..
Sebelum dilakukan pekerjaan Sebelum dilakukan pekerjaan
emancangan akan dikerjaan emancangan akan dikerjaan
pekerjaan pengerukkan untuk pekerjaan pengerukkan untuk
penyesuaian profil tanah dan penyesuaian profil tanah dan
penambahan kedalaman agar
penambahan kedalaman agar ddrraaftft pontoon
pontoon pancang pancang bisa bisa bekerjabekerja didaerah tersebut.
didaerah tersebut.
Gambar 6.1.4 Transporatsi Gambar 6.1.4 Transporatsi Material SPSP dan SPP Dari Material SPSP dan SPP Dari
Pabrik ke Area
. Berikut sequent pekerjaan
. Berikut sequent pekerjaan pemancangan yang akan dilakukan.pemancangan yang akan dilakukan.
Gambar 6.1.6 Layout Pekerjaan Pemancangan SPSP dan SPP Gambar 6.1.6 Layout Pekerjaan Pemancangan SPSP dan SPP
Pekerjaan pemancangan SPSP dan SPP akan Pekerjaan pemancangan SPSP dan SPP akan didukung oleh 2 alat
didukung oleh 2 alat pontoonpontoon pancang di sisi pancang di sisi utara dan di sisi selatan. Di sisi selatan akan utara dan di sisi selatan. Di sisi selatan akan mengerjakan pondasi tiang pancang area mengerjakan pondasi tiang pancang area movabl
movablee bridgebridge dan hidraulik terlebih dahulu dan hidraulik terlebih dahulu kemudian mengerjan tiang pancang angker kemudian mengerjan tiang pancang angker deadmen
deadmen sisi selatan, dan selanjutnya mengerjakan SPSP sisi selatan. sisi selatan, dan selanjutnya mengerjakan SPSP sisi selatan. PontoonPontoon sisi utara akan sisi utara akan mengerjakan angker
mengerjakan angkerdeadmen terlebih dahuludeadmen terlebih dahulu kemudian dilanjutkan pekerjaan pondasi kemudian dilanjutkan pekerjaan pondasi mooring dan kemudian pekerjaan turap baja mooring dan kemudian pekerjaan turap baja SPSP. Seluruh pekerjaan pemancangan baja SPSP. Seluruh pekerjaan pemancangan baja harus mencapai
harus mencapai final final set set atau sampai atau sampai Gambar. 6.1.7 Pekerjaan pemancangan
Untuk pekerjaan turap baja SPSP, PT.PP akan menggunakan
Untuk pekerjaan turap baja SPSP, PT.PP akan menggunakan guidebeamguidebeam agar pekerjaan agar pekerjaan
pemancangan turap baja lurus
pemancangan turap baja lurus sehingga koordinat pemancangan tidak melebihi toleransisehingga koordinat pemancangan tidak melebihi toleransi
yang telah disetujui,
yang telah disetujui, guidebeamguidebeam ini adalah struktur baja H-beam yang dipancangkan ke ini adalah struktur baja H-beam yang dipancangkan ke
area pemancangan sebagai batas atau pentunjuk, sehingga turap baja yang dipancang area pemancangan sebagai batas atau pentunjuk, sehingga turap baja yang dipancang
lurus dan rapat sesuai dengan perencanaan. lurus dan rapat sesuai dengan perencanaan.
Gambar 6.1.9 Ilustrasi Pemancangan SPSP dengan
Gambar 6.1.9 Ilustrasi Pemancangan SPSP dengan Guide beamGuide beam
Gambar 6.1.10 Ilustrasi Pemancangan SPSP dengan
Gambar 6.1.11 Pemancangan Tiang Area
Gambar 6.1.11 Pemancangan Tiang Area CappingBeamCappingBeam
Gambar 6.1.12 Pemancangan Tiang Area
Gambar 6.1.12 Pemancangan Tiang Area DeadmenDeadmen
Gambar 6.1.13 Proses Pemancangan Tiang Gambar 6.1.13 Proses Pemancangan Tiang
Setelah SPSP dan SPP sudah Setelah SPSP dan SPP sudah terpancang kemudian akan terpancang kemudian akan dilanjutkan dengan dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan pekerjaan pemasangan tietie wire
wire dan dan pengecoranpengecoran capping beam.
capping beam.TiewireTiewire akan akan dimatikan di sisi SPSP dan tetap
dimatikan di sisi SPSP dan tetap hidup di sisi angkerhidup di sisi angker deadmen piledeadmenpile, sehingga, sehinggatiewiretiewire masih masih bisa disetting pada saat pekerjaan timbunan di belakang turap baja.
bisa disetting pada saat pekerjaan timbunan di belakang turap baja.
Gambar 6.1.15 Ilustrasi Pengencangan
Gambar 6.1.15 Ilustrasi PengencanganTie wireTie wire
Gambar 6.1.16 Ilustrasi Penimbunan
Gambar 6.1.16 Ilustrasi Penimbunan Tie wireTie wire Gambar. 6.1.14 Pemancangan tiang
Gambar 12.1.15 Penimbunan
Gambar 12.1.15 Penimbunan Tie wireTie wire Gambar 6.1.17 Pemasangan
Gambar 6.1.17 Pemasangan TiewireTiewire
Gambar 6.1.18 Penimbunan
Gambar 6.1.18 PenimbunanTiewireTiewire
Gambar 6.1.19 Pemasangan Angker
Berikut merupakan urutan pekerjaan tanggul batu kali : Berikut merupakan urutan pekerjaan tanggul batu kali :
Gambar 6.2.1 Flow Chart Pekerjaan Tanggul Batu Kali Gambar 6.2.1 Flow Chart Pekerjaan Tanggul Batu Kali
Pekerjaan perakitan bambu adalah sebagai pekerjaan fabrikasi dari cerucuk bambu dan Pekerjaan perakitan bambu adalah sebagai pekerjaan fabrikasi dari cerucuk bambu dan matras bambu, yang akan digunakan sebagai penguat lapisan tanah dasar tanggul batu matras bambu, yang akan digunakan sebagai penguat lapisan tanah dasar tanggul batu kali atau breawater. Berikut gambar dari potongan detail matras bambu dan cerucuk kali atau breawater. Berikut gambar dari potongan detail matras bambu dan cerucuk bambu.
bambu.
Gambar 6.2.2 Detail Matras Bambu dan Cerucuk Bambu Gambar 6.2.2 Detail Matras Bambu dan Cerucuk Bambu
Matras bambu terdiri dari 4 lapisan bambu yang saling di ikat menggunakan tali ijuk Matras bambu terdiri dari 4 lapisan bambu yang saling di ikat menggunakan tali ijuk Pekerjaan Perakitan Bambu untuk Cerucuk dan Matras
persegmennya yaitu 8m x 20 m yang terdiri dari beberapa segmen kecil. Bambu yang persegmennya yaitu 8m x 20 m yang terdiri dari beberapa segmen kecil. Bambu yang digunakan untuk pembuatan matras memiliki spseifikasi sebagai berikut :
digunakan untuk pembuatan matras memiliki spseifikasi sebagai berikut :
Bambu yang digunakan dalam kondisi baik, tidak pecah dan cukup umurBambu yang digunakan dalam kondisi baik, tidak pecah dan cukup umur
Bambu yang digunakan mempunyai diameter pangkal 8-10 cm dan ujung 5-8Bambu yang digunakan mempunyai diameter pangkal 8-10 cm dan ujung 5-8
cm de
cm dengan ngan panjang panjang 8-10 m8-10 m
Matras bambu diinstal setelah cerucuk bambu ter
Matras bambu diinstal setelah cerucuk bambu terinstall install , kemudian akan diunloading, kemudian akan diunloading batu pembentuk tanggul batu kali atau breakwater dimulai dari batu 40-60 kg terlebih batu pembentuk tanggul batu kali atau breakwater dimulai dari batu 40-60 kg terlebih dahulu, batu 80-100 kg dan kemudian batu 200-300 kg. Untuk
dahulu, batu 80-100 kg dan kemudian batu 200-300 kg. Untuk spesifikasi cerucuk bambuspesifikasi cerucuk bambu fabrikasi menggunakan bambu dengan bambu
fabrikasi menggunakan bambu dengan bambu panjang minimal 8 m dan terdiri dari 3panjang minimal 8 m dan terdiri dari 3 buah bambu yang diikat sesuai dengan gambar yang tertera di atas. Setelah perakitan buah bambu yang diikat sesuai dengan gambar yang tertera di atas. Setelah perakitan cerucuk dan matras bambu dikerjakan, maka cerucuk dan matras akan dibawa ke
cerucuk dan matras bambu dikerjakan, maka cerucuk dan matras akan dibawa ke lokasilokasi peng
penginstall install an.an.
Gambar 6.2.3 Dokumentasi Fabrikasi Cerucuk Bambu dan Matrass Bambu Gambar 6.2.3 Dokumentasi Fabrikasi Cerucuk Bambu dan Matrass Bambu
Berikut adala layout lokasi pekerjaan tanggul B
Berikut adala layout lokasi pekerjaan tanggul Batu Kali /atu Kali / Breakwater Breakwater
Gambar 6.2.4 Layout Area Pekerjaan Tanggul Batu Kali Gambar 6.2.4 Layout Area Pekerjaan Tanggul Batu Kali
Pemancangan cerucuk bambu menggunakan crane 50 ton yang telah dimodifikasi Pemancangan cerucuk bambu menggunakan crane 50 ton yang telah dimodifikasi ditambahkan boom untuk keperluan pemancangan. Dengan kapasitas produksi alat 100 ditambahkan boom untuk keperluan pemancangan. Dengan kapasitas produksi alat 100 titik per hari.
titik per hari.
Pemasangan matras bambu dengan cara meletakkan matras bambu di elevasi yang Pemasangan matras bambu dengan cara meletakkan matras bambu di elevasi yang sudah ditentukan. Tiap segmen pada matras bambu dihubungkan dengan tali pada sudah ditentukan. Tiap segmen pada matras bambu dihubungkan dengan tali pada Pekerjaan
bagian atas dan bawah matras, dan kedua tali tersebut
bagian atas dan bawah matras, dan kedua tali tersebut akan dikunci dengan tali pengunciakan dikunci dengan tali pengunci di tiap sela
di tiap sela segmensegmen matras bambu. Seperti yang terlihat pada gambar berikut. matras bambu. Seperti yang terlihat pada gambar berikut.
Gambar 6.2.5 Iliustrasi detail tali penghubung pada
Gambar 6.2.5 Iliustrasi detail tali penghubung pada tiap segmen matras bambutiap segmen matras bambu
Pada gambar diatas terlihat tali yang menghubungkan tiap segmen pada
Pada gambar diatas terlihat tali yang menghubungkan tiap segmen pada matras bambu,matras bambu, serta penguncinya yang juga berupa tali. Pemberian tali dimaksudkan untuk memperkuat serta penguncinya yang juga berupa tali. Pemberian tali dimaksudkan untuk memperkuat ikatan antar segmen pada matras bambu sehingga pada saat matras bambu di bebani ikatan antar segmen pada matras bambu sehingga pada saat matras bambu di bebani batu tidak terjadi kehancuran bentuk.
batu tidak terjadi kehancuran bentuk.
Setelah matras terpasang pada titik yang sudah di tentukan, barulah proses
Setelah matras terpasang pada titik yang sudah di tentukan, barulah proses install install batu batu dilakukan. Pekerjaan penginstalan batu akan dilakukan dari
dilakukan. Pekerjaan penginstalan batu akan dilakukan dari darat melalui akses timbunandarat melalui akses timbunan darat yang sudah dibuat sebelumnya dan dengan
darat yang sudah dibuat sebelumnya dan dengan excavator excavator sebagai alatnya. Material sebagai alatnya. Material batu akan disuplai dari batu lokal daerah Bakauheni. Material batu akan di
batu akan disuplai dari batu lokal daerah Bakauheni. Material batu akan di install install dengan dengan menggunakan
menggunakan excavatorexcavatoradalah batu 40-60 kg terlebih dahulu, kemudian batu 80-100adalah batu 40-60 kg terlebih dahulu, kemudian batu 80-100
Tali Tali
Pekerjaan
Gambar 6.2.6 Ilustrasi pekerjaan
Gambar 6.2.6 Ilustrasi pekerjaan install install batu cerucuk bambu batu cerucuk bambu
Gambar 6.2.7 Ilustrasi pekerjaan
Gambar 6.2.8 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 40-60 kg Gambar 6.2.8 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 40-60 kg
Gambar 6.2.9 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 80-100 kg Gambar 6.2.9 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 80-100 kg
Gambar 6.2.10 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 200-300 kg Gambar 6.2.10 Ilustrasi pekerjaan pemasangan batu 200-300 kg
Gambar 6.2.11 Potongan Melintang Tanggul Batu Kali /
Gambar 6.2.12 Perakitan Cerucuk Bambu Gambar 6.2.12 Perakitan Cerucuk Bambu
Gambar 6.2.12 Pemancangan Cerucuk Bambu Gambar 6.2.12 Pemancangan Cerucuk Bambu
Gambar 6.2.12 Tanggul Batu Kali (
Pekerjaan beton untuk
Pekerjaan beton untuk CappingBeamCappingBeam, Pelindung, Pelindung MovableBridgeMovableBridge(MB), Dudukan(MB), Dudukan Bollard
Bollard Dan Dudukan Dan DudukanFender Fender , mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300., mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran
Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran CappingBeamCappingBeam, Pelindung MB,, Pelindung MB, Dudukan
Dudukan Bollard Bollard Dan Dudukan Dan Dudukan Fender Fender adalah menggunakan metode adalah menggunakan metode castinsitucastinsitu dengan dengan peraatan yang digunakan antara lain :
peraatan yang digunakan antara lain : a. a. ConcretetruckmixerConcretetruckmixer b. b. ConcretepumpConcretepump c. c. ConcretevibratorConcretevibrator d. d. Barbender Barbender e. e. Barcutter Barcutter f.
f. Alat Alat bantu bantu pertukanganpertukangan g. Dll.
g. Dll.
Beton diproduksi di
Beton diproduksi diBatchingPlantBatchingPlantyang ada di sekitar lokasi pekerjaan.yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. MixdesignMixdesignharusharus dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dlaksanakan, dan harus mendapat persetujuan dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dlaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer kapasitas 5-6 m3 dengan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer kapasitas 5-6 m3 dengan waktu pengiriman maksimum 1 j
waktu pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan.am sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan. Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slump test. Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slump test. Dimana cara pelaksanaan slump tes harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan Dimana cara pelaksanaan slump tes harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan
beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slump) beton yang disyaratkan adalah 8 s/d 12 cm.
adalah 8 s/d 12 cm.
Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus dilakukan setiap 1 truck mixer atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilakukan setiap 1 truck mixer atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan sesuai dengan SNI.
sesuai dengan SNI. Proses pembetonan
Proses pembetonan CappingBeamCappingBeam, Pelindung MB, Dudukan, Pelindung MB, Dudukan Bollard Bollard Dan Dudukan Dan Dudukan FenderFender dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi cut of level. Berikut urutan dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi cut of level. Berikut urutan pembetonannya :
pembetonannya : 1. Pekerjaan
1. PekerjaanTemporarySupport TemporarySupport 2.
2. Pemasangan BekistingPemasangan Bekisting 3.
3. Pemasangan PembesianPemasangan Pembesian 4. Pengecoran
4. Pengecoran 5.
5. Perawatan Beton Perawatan Beton ((curingcuring))
Agar sambungan beton pile plug dengan Capping Beam, Pelindung MB, Dudukan Agar sambungan beton pile plug dengan Capping Beam, Pelindung MB, Dudukan Bollard Dan Dudukan
Bollard Dan Dudukan Fender Fender lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari
penuh (-10 cm dari totopp pipilele). Untuk Pekerjaan Beton). Untuk Pekerjaan Beton CapCappinpingg BeaBeam,m, Pelindung MB, Pelindung MB, Dudukan
Dudukan Bollard Bollard Dan Dudukan Dan Dudukan Fender Fender , Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan, Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna
Pekerjaan
Pekerjaancappingbeamcappingbeam akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran
membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran cappingbeamcappingbeam. Adapun urutan. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1)
1) Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting
dudukan bekisting / bodeman, / bodeman, dudukan bekisting akadudukan bekisting akan digunakan kayn digunakan kayu balok 5/7 danu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
Gambar 6.3.1 Ilustrasi Pembetonan Gambar 6.3.1 Ilustrasi Pembetonan
6 3 1
Gambar 6.3.1.1
Gambar 6.3.1.1 CantileverSupportCantileverSupportTerpasang di LapanganTerpasang di Lapangan
2)
2) Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex
multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film). yang memiliki lapisan film (phenol film).
Gambar 6.3.1.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material
Gambar 6.3.1.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiflexMultiflex dengan Lapisan Film
dengan Lapisan Film
3)
3) Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saatPemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran
pengecoran 4)
4) Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasanganSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
Gambar 6.3.1.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.1.3 Pemasangan Besi Beton
5)
5) Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.
kompressor. 6)
6) Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.
pengecoran. 7)
7) Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor menggunakan crane 50 menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan
ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bubuckcketet ccor or , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan
8)
8) Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..
Gambar 6.3.1.5 Pemadatan Beton dengan Menggungakan
Gambar 6.3.1.5 Pemadatan Beton dengan Menggungakan VibratorVibrator
9)
9) Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekistingSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup dengan siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup dengan material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya korosi. material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya korosi.
Gambar
Pekerjaan pelindung MB akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja Pekerjaan pelindung MB akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran
membuat cantilever support bekisting pada saat pengecoran pelindung MB. Adapun urutanpelindung MB. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1.
1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting / bodeman,
dudukan bekisting / bodeman, dudukan bekisting akan digunakan kadudukan bekisting akan digunakan kayu balok 5/7 danyu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
Gambar 6.3.2.1
Gambar 6.3.2.1 TemporarySupportTerpasang di LapanganTemporarySupportTerpasang di Lapangan
2.
2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film). 6 3 2 Pengecoran Pelindung MB
Gambar 6.3.2.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material
Gambar 6.3.2.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiflexMultiflex dengan Lapisan film
dengan Lapisan film
3.
3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saatkebocoran pada saat pengecoran
pengecoran 4.
4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
Gambar 6.3.2.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.2.3 Pemasangan Besi Beton
5.
5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.
6.
6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.
pengecoran. 7.
7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor menggunakan crane menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan
50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucbucketket cor cor , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan
menggunakan concretepumpconcretepump. Pengecoran . Pengecoran untuk pelindung untuk pelindung MB akan MB akan dilakukan padadilakukan pada saat air laut surut.
saat air laut surut.
Gambar 6.3.2.4 Pengecoran Beton Menggunakan
Gambar 6.3.2.4 Pengecoran Beton Menggunakan BucketCor BucketCor
8.
8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator.vibrator.
Gambar 6.3.2.5 Pemadatan Beton dengan Menggunakan
dengan material
dengan material groutinggrouting dan bekas titik bor di dan bekas titik bor di coatingcoatinguntuk menghindari terjadinyauntuk menghindari terjadinya korosi.
korosi.
Gambar 6.3.2.6 Bekisting Pelindung
Gambar 6.3.2.6 Bekisting Pelindung MovableBridgeMovableBridgeDibuka Setelah Masa Perawatan 7Dibuka Setelah Masa Perawatan 7 Hari
Hari
Pekerjaan dudukan
Pekerjaan dudukan bollard bollard akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membu
membuat at cantilcantileverever supporsupportt bekisting pada saat pengecoran dudukanbekisting pada saat pengecoran dudukan bollard bollard . Adapun. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
1.
1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting / bodeman,
dudukan bekisting / bodeman, dudukan bekisting akan digunakan kadudukan bekisting akan digunakan kayu balok 5/7 danyu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
6 3
Gambar 6.3.3.1
Gambar 6.3.3.1 TemporarySupportTemporarySupportTerpasang di LapanganTerpasang di Lapangan
2.
2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
Gambar 6.3.3.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material
Gambar 6.3.3.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiflexMultiflex
Dengan Lapisan Film Dengan Lapisan Film
3.
3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saatkebocoran pada saat pengecoran
pengecoran 4.
4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
Gambar 6.3.3.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.3.3 Pemasangan Besi Beton
5.
5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.
kompressor. 6.
6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.
pengecoran. 7.
7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor menggunakan crane menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan
50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucbucketket cor cor , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan
menggunakan concretepump.concretepump.
Gambar 6.3.3.4 Pengecoran Beton Menggunakan
8.
8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..
Gambar 6.3.3.5 Pemadatan Beton dengan Menggunakan
Gambar 6.3.3.5 Pemadatan Beton dengan Menggunakan VibratorVibrator
9.
9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hariSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutup dengan material
dengan material groutinggrouting dan bekas titik bor di dan bekas titik bor di coatingcoating untuk menghindari terjadinya untuk menghindari terjadinya korosi.
korosi.
Gambar 6.3.3.6 Bekisting Dudukan
Pekerjaan dudukan fender akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap Pekerjaan dudukan fender akan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan dibelakang turap baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat baja terisi. Timbunan di belakang turap akan digunakan sebagai landasan untuk membuat bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk bekisting. Untuk pada sisi laut akan dilakukan pengeboran pada tiang pancang baja untuk membuat
membuat cantilcantileverever supposupport rt bekisting pada saat pengecoran dudukan bekisting pada saat pengecoran dudukan fender fender . Adapun. Adapun urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut : 1.
1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untukMenentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana untuk dudukan bekisting / bode
dudukan bekisting / bodeman, man, dudukan bekisting akan digunakan dudukan bekisting akan digunakan kayu balok 5/7 dankayu balok 5/7 dan digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
digunakan alas multiplex dengan lapisan film.
Gambar 6.3.4.1
Gambar 6.3.4.1 TemporarySupportTemporarySupportTerpasang di LapanganTerpasang di Lapangan
2.
2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film). 6
Gambar 6.3.4.2 Dinding Bekisting
Gambar 6.3.4.2 Dinding Bekisting Disetting dengan Menggunakan Material MultiplexDisetting dengan Menggunakan Material Multiplex dengan Lapisan Film
dengan Lapisan Film
3.
3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran padaPemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran
saat pengecoran 4.
4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
Gambar 6.3.4.3 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.3.4.3 Pemasangan Besi Beton 5.
5. Setelah besi beton siap, Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikanakan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.
7.
7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucketcor bucketcor menggunakan crane menggunakan crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan
50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucbucketket cor cor , kontraktor akan, kontraktor akan menggunakan
menggunakanconcretepumpconcretepump. Pengecoran untuk dudukan. Pengecoran untuk dudukan fender fender akan dilakukan pada akan dilakukan pada saat air laut surut.
saat air laut surut.
Gambar 6.3.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan
Gambar 6.3.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan BucketBucketCorCor
8.
8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator.vibrator.
Gambar 6.3.4.6 Pemadatan Beton dengan Menggunakan
9.
9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hariSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curing, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga
bekisting siap untuk dibuka. Titik pengeboran di tian pancang juga akan kembali ditutupakan kembali ditutup dengan material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya dengan material grouting dan bekas titik bor di coating untuk menghindari terjadinya korosi.
korosi.
Gambar 6.3.4.7 Bekisting Dudukan
a a.. b b.. cc.. Gambar 6.3.4.8
a
a..
b. b.
Pekerjaan beton untuk Dudukan
Pekerjaan beton untuk Dudukan MovableBridgeMovableBridge, mutu beton yang akan digunakan, mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran Dudukan
Dudukan MovableBridgeMovableBridgeadalah menggunakan metodeadalah menggunakan metode castinsitucastinsitu. Beton diproduksi di. Beton diproduksi di Batchi
Batchingng Plant Plant yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. MixMix desdesignign harus dibuat sebelum harus dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck
Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer mixer kapasitas 5-6 m3 dengan waktu kapasitas 5-6 m3 dengan waktu pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan. Setiap pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan. Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan
akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slumptest slumptest . Dimana. Dimana cara pelaksanaan
cara pelaksanaan slumptest slumptest harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan beton harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (
pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slumpslump) beton yang disyaratkan adalah 8) beton yang disyaratkan adalah 8 s/d 12 cm.
s/d 12 cm.
Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus dilakukan setiap 1 truck
kubus dilakukan setiap 1 truck mixer mixer atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan sesuai dengan SNI.
Proses pembetonan Dudukan
Proses pembetonan Dudukan MovableBridgeMovableBridge dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi
pada elevasi cutoflevel cutoflevel . Berikut urutan pembetonannya :. Berikut urutan pembetonannya :
1.
1. Pekerjaan PersipanPekerjaan PersipanBodemanBodeman Bawah Bawah 2.
2. Pemasangan BekistingPemasangan Bekisting 3.
3. Pemasangan PembesianPemasangan Pembesian 4.
4. PengecoranPengecoran 5.
5. Perawatan Beton (Perawatan Beton (curingcuring))
Agar sambungan beton
Agar sambungan beton pileplugpileplug dengan Dudukan dengan Dudukan MBMB lebih sempurna maka pengecoran lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari
beton tidak dilakukan penuh (-10 cm daritoppiletoppile). Untuk Pekerjaan Beton Dudukan). Untuk Pekerjaan Beton DudukanMovableMovable Bridge
Bridge, Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan, Yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih
bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisadahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna.
Gambar 6.4.1 Ilustrasi Potongan Tiang Pancang Gambar 6.4.1 Ilustrasi Potongan Tiang Pancang
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan MovableBridgeMovableBridge::
1.
1. Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana.Menentukan elevasi rencana dudukan bekisting sesuai dengan elevasi rencana. Untuk dudukan bekisting akan digunakan
Untuk dudukan bekisting akan digunakan BodemanBodemanatau platform bawah.atau platform bawah.
Gambar 6.4.2 Perkerjaan Persiapan
2.
2. Setelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting denganSetelah platform selesai terpasang, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
Gambar 6.4.3 Dinding Bekisting Di
Gambar 6.4.3 Dinding Bekisting Disettingsetting dengan Menggunakan Material Multiplex dengan dengan Menggunakan Material Multiplex dengan Lapisan Film
Lapisan Film
3.
3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran padatidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran
saat pengecoran 4.
4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
Gambar 6.4.4 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.4.4 Pemasangan Besi Beton
5.
5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untukSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.
menggunakan kompressor. 6.
6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.
pekerjaan pengecoran. 7.
7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucket bucket cor menggunakan cor menggunakan crane
crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucket bucket cor, kontraktor cor, kontraktor akan menggunakan
Gambar 6.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan
Gambar 6.4.5 Pengecoran Beton Menggunakan Bucket Bucket Cor Cor
8.
8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..
Gambar 6.4.6 Pemadatan Beton dengan
Gambar 6.4.6 Pemadatan Beton dengan MenggunakanMenggunakanVibratorVibrator
9.
9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk diSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curingcuring, sampai 7 hari, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka.
Gambar 6.4.7
Gambar 6.4.7TemporarySupport TemporarySupport dan Bekisting Dudukan dan Bekisting DudukanMBMB Dibuka setelah Masa Perawatan 7 Dibuka setelah Masa Perawatan 7 Hari
Hari
Pekerjaan beton untuk Dudukan
Pekerjaan beton untuk Dudukan HydrolicHydrolic dikerjakan setelah pekerjaan dikerjakan setelah pekerjaan cappingbeamcappingbeam area area hydrolic
hydrolic diselesaikan, mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode diselesaikan, mutu beton yang akan digunakan adalah mutu beton K-300. Metode yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran Dudukan
yang akan digunakan untuk pekerjaan pengecoran Dudukan MovMovablablee BriBridgedge adalah adalah menggunakan metode
menggunakan metode castinsitucastinsitu dengan peralatan yang digunakan antara lain : dengan peralatan yang digunakan antara lain :
a. a. ConcretetruckmixerConcretetruckmixer b. b. ConcretepumpConcretepump c. c. ConcretevibratorConcretevibrator d. d. BarbenderBarbender e. e. BarcutterBarcutter f.
f. Alat bantu pertukanganAlat bantu pertukangan g.
g. Dll.Dll.
Pekerjaan Pembuatan Dudukan Hydrolic Pekerjaan Pembuatan Dudukan Hydrolic
Beton diproduksi di
Beton diproduksi di BatchingPlant BatchingPlant yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. yang ada di sekitar lokasi pekerjaan. MixdesignMixdesign harus harus dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan dibuat sebelum pelaksaan pekerjaan beton dilaksanakan, dan harus mendapat persetujuan pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck
pengawas. Pengiriman beton mengunakan agiator truck mixer mixer kapasitas 5-6 m3 dengan kapasitas 5-6 m3 dengan waktu pengiriman maksimum 1 jam
waktu pengiriman maksimum 1 jam sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan.sehingga kualitas beton masih dapat dipertahankan.
Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan
Setiap akan dilaksanakan pembetonan/pengecoran harus selalu dilaksanakan slumpslumptest test .. Dimana cara pelaksanaan
Dimana cara pelaksanaan slumptest slumptest harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan harus sesuai dengan PBI 1971. Dan untuk pekerjaan beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (
beton pada pekerjaan dermaga ini, konsistensi adukan (slumpslump) beton yang disyaratkan) beton yang disyaratkan adalah 8 s/d 12 cm.
adalah 8 s/d 12 cm.
Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus Pengujian lainnya adalah dengan benda uji silinder. Pengambilan sampel benda uji kubus dilakukan setiap 1 truck
dilakukan setiap 1 truck mixer mixer atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton atau setiap 5 m3 sebanyak 3 buah kubus. Pengetesan beton dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan dilaksanakan ketika beda uji berumur 7 dan 28 hari. Pada pengujian ini akan dilaksanakan sesuai dengan SNI.
sesuai dengan SNI.
Proses pembetonan Dudukan
Proses pembetonan DudukanMovableBridgeMovableBridge dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong dilaksanakan setelah tiang pancang dipotong pada elevasi
pada elevasi cutoflevel cutoflevel . Berikut urutan pembetonannya :. Berikut urutan pembetonannya :
1.
1. Pekerjaan PersipanPekerjaan PersipanBodemanBodeman Bawah Bawah 2.
2. Pemasangan BekistingPemasangan Bekisting 3.
5.
5. Perawatan Beton (Perawatan Beton (curingcuring))
Agar sambungan beton
Agar sambungan beton pipilele plplugug dengan Dudukan dengan Dudukan HydrolicHydrolic lebih sempurna maka lebih sempurna maka pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari
pengecoran beton tidak dilakukan penuh (-10 cm dari toppiletoppile). Untuk Pekerjaan Beton). Untuk Pekerjaan Beton Dudukan
Dudukan HydrolicHydrolic, yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum, yang perlu diperhatikan dalam pemasangan bekisting, sebelum pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting, lantai kerja akan terlebih dahulu diselesaikan, sehingga pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko pemasangan bekisting bisa sesuai dengan gambar rencana dan bisa menguragi resiko beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna.
beton keropos akibat bekisting yang kurang sempurna.
Gambar 6.4.8
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pengecoran Dudukan HydrolicHydrolic::
1.
1. Menentukan elevasi, disipakan lantai kerja sesuai rencana dudukan Menentukan elevasi, disipakan lantai kerja sesuai rencana dudukan bekistingbekisting elevasi rencana.
elevasi rencana.
Gambar 6.4.9 Perkerjaan Persiapan
Gambar 6.4.9 Perkerjaan Persiapan BodemanBodeman untuk Dudukan Bekisting untuk Dudukan Bekisting
2.
2. Setelah lantai kerja siap, dinding bekisting disetting dengan menggunakanSetelah lantai kerja siap, dinding bekisting disetting dengan menggunakan multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
multiplex yang memiliki lapisan film (phenol film).
Gambar 6.4.10 Dinding Bekisting Di
3.
3. Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar Pemasangan bekisting harus rapat dan dijaga agar tidak ada terjadi kebocoran padatidak ada terjadi kebocoran pada saat pengecoran
saat pengecoran 4.
4. Selanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaanSelanjutnya setelah bekisting sudah terpasang akan dilaksanakan pekerjaan pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
pemasangan besi beton ke dalam bekisting.
Gambar 6.4.11 Pemasangan Besi Beton Gambar 6.4.11 Pemasangan Besi Beton
5.
5. Setelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untukSetelah besi beton siap, akan dilakukan pengecekan ulang bekisting, untuk memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan memastikan tidak ada perubahan, dan akan dilakukan pembersihan dengan menggunakan kompressor.
menggunakan kompressor. 6.
6. Setelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakanSetelah besi dan bekisting sesuai dengan gambar, baru akan dilaksanakan pekerjaan pengecoran.
pekerjaan pengecoran. 7.
7. Pengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakanPengecoran akan dilaksanakan dengan menggunakan bucket bucket cor menggunakan cor menggunakan crane
crane 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan 50 ton, atau jika tidak memungkinkan menggunakan bucket bucket cor, kontraktor cor, kontraktor akan menggunakan
Gambar 6.4.12 Pengecoran Beton Menggunakan
Gambar 6.4.12 Pengecoran Beton Menggunakan Bucket Bucket Cor Cor
8.
8. Beton yang sudah dituang akan Beton yang sudah dituang akan dipadatkan dengan menggunakandipadatkan dengan menggunakan vibrator vibrator ..
Gambar 6.4.13 Pemadatan Beton dengan
9.
9. Selama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk diSelama beton di dalam bekisting akan secara rutin untuk di curingcuring, sampai 7 hari, sampai 7 hari bekisting siap untuk dibuka.
bekisting siap untuk dibuka.
Gambar 6.4.14
Gambar 6.4.14 TemporarySupport TemporarySupport dan Bekisting Dudukan dan Bekisting Dudukan HydrolicHydrolic Dibuka setelah Masa Dibuka setelah Masa Perawatan 7 Hari
Gambar 6.4.15
Gambar 6.4.15 a dan b Pekea dan b Pekerjaan Movable Bridgerjaan Movable Bridge a.
a.
b. b.
Metode pelaksanaan pada pekerjaan rigid pavement dapat dilihat pada flow chart gambar 6.5.1 Metode pelaksanaan pada pekerjaan rigid pavement dapat dilihat pada flow chart gambar 6.5.1
Gambar 6.5.1
Gambar 6.5.1 FlowchartFlowchartPengerjaanPengerjaanRigidPavementRigidPavement Perawatan Beton/Curring Perawatan Beton/Curring Grooving Permukaan Grooving Permukaan Pengecoran Beton Pengecoran Beton Pemasangan Tie Bar Pemasangan Tie Bar Dowel dan Separator Dowel dan Separator
Lean concrete Lean concrete START START Construction Joint Construction Joint Dengan Saw Cutter Dengan Saw Cutter
Sealent Sealent FINISH FINISH Pengukuran Pengukuran
Pembuatan Dowel, Tie Bar Pembuatan Dowel, Tie Bar
dan Dudukan dan Dudukan YA YA Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi Inspeksi YA YA YA YA Sub Grade Sub Grade
SpesifikasiSubGrade SpesifikasiSubGrade
FungsiFungsisubgradesubgradesebagai penerima beban yang telah disalurkan oleh konssebagai penerima beban yang telah disalurkan oleh konstruksitruksi perkerasan
perkerasan
CBR > 6 %CBR > 6 %
Yang terpenting adalah kerataan, kemiringan, keseragaman kepadatan danYang terpenting adalah kerataan, kemiringan, keseragaman kepadatan dan keseragaman daya dukungnya serta bersih dari kotoran apapun diatasnya. keseragaman daya dukungnya serta bersih dari kotoran apapun diatasnya.
Derajat KDerajat Kepadatan epadatan 100 % 100 % ((StandardProctol StandardProctol ))
Jenis tes yang dilakukan : CBR test.Jenis tes yang dilakukan : CBR test.
Gambar 6.5.1.1 Pengerjan
Gambar 6.5.1.1 Pengerjan Sub-BaseSub-Base
TesCBRLapangan TesCBRLapangan
CBR (
CBR (CalCalifoifornirniaa BeaBearinringg RatRatioio) merupakan suatu perbandingan antara beban) merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (
percobaan (testestt loload ad ) dengan beban standar () dengan beban standar (standastandardrd load load ) dan dinyatakan dalam) dan dinyatakan dalam persentase.
persentase.
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar
Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengandibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 % dalam memikul beban. CBR Lapangan digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di lapangan memikul beban. CBR Lapangan digunakan untuk memperoleh nilai CBR asli di lapangan sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu.
sesuai dengan kondisi tanah pada saat itu. 6 5 1
Gambar 6.5.1.2 Pelaksanaan Tes CBR Gambar 6.5.1.2 Pelaksanaan Tes CBR
Gambar 6.5.1.3 Pengerjaan
Gambar 6.5.1.3 PengerjaanUnloadingMaterialUnloadingMaterialSub-BaseSub-Base 6 5 2
Gambar 6.5.1.4 Pemadatan
Gambar 6.5.1.4 Pemadatan Sub-BaseSub-Base
Gambar 6.5.1.5 Pengerjaan
Gambar 6.5.1.6 Pemadatan
Gambar 6.5.1.6 Pemadatan BaseCourseBaseCourse
PemasanganBekisting PemasanganBekisting
1.
1. Bekisting yang digunakan untuk pekerjaan LC menggunakan besi siku 10 cmBekisting yang digunakan untuk pekerjaan LC menggunakan besi siku 10 cm 2.
2. Bekisting harus lurus dan rata sehingga hasil pekerjaan LC bisa lebih maksimalBekisting harus lurus dan rata sehingga hasil pekerjaan LC bisa lebih maksimal 3.
3. Jumlah bekisting harus sesuai dengan kebutuhan Jumlah bekisting harus sesuai dengan kebutuhan rencana pengecoranrencana pengecoran 4.
4. Pekerjaan ini di awali dengan pengeboran stek besi ke dalam Lapis Pondasi AggregatPekerjaan ini di awali dengan pengeboran stek besi ke dalam Lapis Pondasi Aggregat A sebagai tiang pengikat agar bekisting dapat berdiri
A sebagai tiang pengikat agar bekisting dapat berdiri dengan kokohdengan kokoh
Pemasangan bekisting setelah diadakan pengukuran secara benar (kelurusan &Pemasangan bekisting setelah diadakan pengukuran secara benar (kelurusan & kerataan)
kerataan) 6 5 3
6 5 3 TAHAPAN PEKERJAAN PENGECORANTAHAPAN PEKERJAAN PENGECORAN
SPESIFIKASI SPESIFIKASI
INSPEKSI INSPEKSI
ElevasiElevasi toptop bekisting = elevasi bekisting = elevasi toptop rencana jalan, toleransi perbedaan ketinggian rencana jalan, toleransi perbedaan ketinggian maksimum 5 mm
maksimum 5 mm
Bekisting harus bersih & Bekisting harus bersih & dilapisi pelumas sebelum penegecorandilapisi pelumas sebelum penegecoran
Gambar
Gambar 6.5.1.7 6.5.1.7 Pemasangan Pemasangan BekistingBekisting
PemasanganPlastik PemasanganPlastik
Penggelaran plastik dimaksudkan untuk mencegah hilangnya air semen beton.Penggelaran plastik dimaksudkan untuk mencegah hilangnya air semen beton.
Pemasangan plastik dilaksanakan tiap blok (6.00 m) Pemasangan plastik dilaksanakan tiap blok (6.00 m) sesuai urutan pengecoran.sesuai urutan pengecoran.
Pemasangan plastik yang disambung,Pemasangan plastik yang disambung, overlapoverlap minimal 300 mm. minimal 300 mm.
Pemasangan
PemasanganDowel BarDowel Bar
A. Sambungan Melintang (
A. Sambungan Melintang (Dowel Dowel ))
Fungsi sebagaiFungsi sebagai slidingsliding and andloadtransferdeviceloadtransferdevice
Lokasi di tengah tebal pelat dan sejajar as jalanLokasi di tengah tebal pelat dan sejajar as jalan
Lekat pada satu sisi beton dan tidak lekat pada sisi lainnyaLekat pada satu sisi beton dan tidak lekat pada sisi lainnya
Gambar 6.5.1.8 Pemasangan Dowel
Gambar 6.5.1.8 Pemasangan Dowel MelintangMelintang
Sambungan Memanjang (
Sambungan Memanjang (TieBar TieBar ))
Fungsi sebagaiFungsi sebagai unslidingunsliding and and rotationdevicerotationdevice
Lokasi di tengah tebal pelat dan tegak lurus as jalan.Lokasi di tengah tebal pelat dan tegak lurus as jalan.
Lekat pada kedua sisi beton.Lekat pada kedua sisi beton.
Berbentuk ulir dan berukuran kecil, D-13 mm.Berbentuk ulir dan berukuran kecil, D-13 mm.
Gambar 6.5.1.9 Pemasangan Sambungan Memanjang Gambar 6.5.1.9 Pemasangan Sambungan Memanjang
Tulangan Pelat Tulangan Pelat
Fungsi ‘memegang beton’ agar tidak retak, bukan menahan momen atau gaya Fungsi ‘memegang beton’ agar tidak retak, bukan menahan momen atau gaya lintanglintang
Pada proyek jalan tol, konstruksi rigid pavement di daerah tol gate menggunakanPada proyek jalan tol, konstruksi rigid pavement di daerah tol gate menggunakan tulangan (
tulangan (wiremashwiremash), yang dimaksudkan untuk mengantisipasi antrian kendaraan), yang dimaksudkan untuk mengantisipasi antrian kendaraan pada saat keluar atau masuk tol. Sedangkan perkerasan
pada saat keluar atau masuk tol. Sedangkan perkerasan selain di daerahselain di daerah tolgatetolgate tidak tidak menggunakan
menggunakanwiremashwiremash, hanya menggunakan, hanya menggunakan doweldandoweldantiebar tiebar
Gambar 6.5.1.10 Tahapan Pengecoran
Gambar 6.5.1.10 Tahapan Pengecoran RigidPavementRigidPavement
PekerjaanPengecoran PekerjaanPengecoran
1.
1. Persiapkan Persiapkan peralatan peralatan untuk untuk pengecoran pengecoran ((vibrator vibrator , jidar dll), jidar dll) 2.
2. Cek perkuatan bekisting tepiCek perkuatan bekisting tepi 3.
3. Cek slump betonCek slump beton 4.
4. Setelah beton diratakan, cek kerataan permukaan dengan Setelah beton diratakan, cek kerataan permukaan dengan menggunakan jidarmenggunakan jidar INSPEKSI
Uji Slump adalah suatu uji empiris /metode yang digunakan untuk menentukan Uji Slump adalah suatu uji empiris /metode yang digunakan untuk menentukan konsistensi kelecakan dari campuran beton segar untuk mempermudah
konsistensi kelecakan dari campuran beton segar untuk mempermudahworkabilityworkability nya. nya. Uji Slum mengacu pada standar SNI 1972-2008.
Uji Slum mengacu pada standar SNI 1972-2008.
Gambar 6.5.1.11 Uji
Gambar 6.5.1.11 UjiSlumpSlump
Beton dituang dariBeton dituang dari truckmixertruckmixermelalui talang cor, diratakan secara manual denganmelalui talang cor, diratakan secara manual dengan sekop dan cangkul, dipadatkan dengan
sekop dan cangkul, dipadatkan dengan vibratorvibrator
Pengecoran dilaksanakan per blok, setelah satu blok selesaiPengecoran dilaksanakan per blok, setelah satu blok selesai trutruckck mixmixer er maju, maju, kemudian dilanjutkan persiapan blok kedua
kemudian dilanjutkan persiapan blok kedua yaitu pemasangan plastik dan pembesianyaitu pemasangan plastik dan pembesian
Truck mixer mundur untuk meneruskan pengecoran blok keduaTruck mixer mundur untuk meneruskan pengecoran blok kedua
Demikian berulang untuk proses pengecoran blok Demikian berulang untuk proses pengecoran blok selanjutnyaselanjutnya
Untuk kondisi area yang cukup lebar, posisiUntuk kondisi area yang cukup lebar, posisi truckmixer truckmixer dapat berada diluar bekisting dapat berada diluar bekisting dan pada kondisi tersebut pemasangan plastik dan besi bisa dilaksanakan langsung dan pada kondisi tersebut pemasangan plastik dan besi bisa dilaksanakan langsung untuk beberapa blok
untuk beberapa blok TESTING
TESTING
PENGECORAN PENGECORAN
Gambar 6.5.1.12 Letak Truk
Gambar 6.5.1.12 Letak Truk MixerMixer
Metode pekerjaan pengecoran
Metode pekerjaan pengecoran rigidrigid pavempavement ent akan menggunakan pola papan catur akan menggunakan pola papan catur untuk mengurangi pemakain bekisting, berikut adalah pola pekerjaan
untuk mengurangi pemakain bekisting, berikut adalah pola pekerjaan papan catur padapapan catur pada pekerjaan
pekerjaanrigidpavement rigidpavement ..
Gambar 6.5.1.13 Metode Pekerjaan Papan Catur Gambar 6.5.1.13 Metode Pekerjaan Papan Catur
Gambar 6.5.1.14 Skema Pekerjaan Papan Catur Gambar 6.5.1.14 Skema Pekerjaan Papan Catur
Pekerjaan
PekerjaanGroovingGrooving
Alat
Alat GroovingGrooving terbuat dari besi yang dibuat khusus yang dapat menghasilkan terbuat dari besi yang dibuat khusus yang dapat menghasilkan GroovingGrooving sesuai spek
sesuai spek
Gambar
Gambar 6.5.1.15 6.5.1.15 AlatAlatGroovingGrooving
Dilakukan setelah 1 jam penghamparan (beton agak kesat) kedalamanDilakukan setelah 1 jam penghamparan (beton agak kesat) kedalaman GroovingGrooving 22 mm, jarak 2 cm.
mm, jarak 2 cm.
Gambar 6.5.1.16 Langkah Pengerjaan
Gambar 6.5.1.16 Langkah Pengerjaan GroovingGrooving
Selanjutnya permukaan beton dilapisSelanjutnya permukaan beton dilapis / / disemprot bahan pengawet (disemprot bahan pengawet (curingcuring compound
compound ) sebanyak 0,22 -0,27 lt/m2) sebanyak 0,22 -0,27 lt/m2 (cara mekanis) atau 0,27 -0,36 lt/m2(cara mekanis) atau 0,27 -0,36 lt/m2 (cara(cara manual)
manual)
Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhanPenyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan SPESIFIKASI
Pekerjaan
PekerjaanCuttingCuttingdanPekerjaandanPekerjaanSealentSealent
Pembuatan celah denganPembuatan celah dengan sawsaw cuttcutter er sedalam 4 cm untuk mencegah retak pada sedalam 4 cm untuk mencegah retak pada beton
beton
Sawcutter Sawcutter dilakukan diatas dilakukan diatas dowelbar dowelbar
AplikasiAplikasi jointsealent jointsealent
Gambar 6.5.1.17 Penambahan
Berikut layout lokasi area yang akan dilakukanBerikut layout lokasi area yang akan dilakukan rigidpavement.rigidpavement.
Gambar 6.5.1.19
Gambar 6.5.1.19 LayoutRigidPavement LayoutRigidPavement
Gambar 6.5.1.19 Tahap persiapan pengecoran Gambar 6.5.1.19 Tahap persiapan pengecoran
Gambar
Gambar 6.5.1.20 6.5.1.20 TahapanTahapan GroovingGrooving
Gambar 6.5.
a. a.
b. b.