• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI RAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATERI RAB"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN MATA KULIAH TINJAUAN MATA KULIAH

Mata kulia

Mata kuliah ini mempelajari tenth ini mempelajari tentang ang : Pengertian RAB, un: Pengertian RAB, unsur-unsur yang terlibsur-unsur yang terlibatat dalam proyek; proses perkembangan proyek; gambar bestek; Rencana Kerja dan syarat dalam proyek; proses perkembangan proyek; gambar bestek; Rencana Kerja dan syarat (RKS)

(RKS); ; factfactor-faor-faktor ktor yang mempengyang mempengaruhi aruhi RAB: jenis-jeRAB: jenis-jenis nis biaybiaya, a, hargharga a upahupah, , harghargaa  bahan, dan harga peralatan; pengertian dan perhitungan volume pekerjaan, harga satuan  bahan, dan harga peralatan; pengertian dan perhitungan volume pekerjaan, harga satuan   pe

  pekekerjarjaan, an, harharga ga uniunit t pekpekerjerjaaaan, n, bobbobot ot ununit it pekpekerjerjaaaan, n, kurkurvava-S; -S; RenRencancana a AngAnggagaranran Pelaksanaan (RAP), keuntungan, dan harga penawaran pada pekerjaan bangunan gedung. Pelaksanaan (RAP), keuntungan, dan harga penawaran pada pekerjaan bangunan gedung. Buku Ajar sangat perlu dipelajari oleh mahasiswa agar mahasiswa memahami Buku Ajar sangat perlu dipelajari oleh mahasiswa agar mahasiswa memahami tentang permasalahan bahan, sifat-sifat bahan, yang nantinya akan sangat bermanfaat tentang permasalahan bahan, sifat-sifat bahan, yang nantinya akan sangat bermanfaat untuk mempelajari cara-cara perhitungan anggaran biaya proyek, sehingga mahasiswa untuk mempelajari cara-cara perhitungan anggaran biaya proyek, sehingga mahasiswa dapat menghitung besarnya harga penawaran suatu pekerjaan proyek konstruksi.

dapat menghitung besarnya harga penawaran suatu pekerjaan proyek konstruksi.

Tujuan umum dari Matakuliah Rencana Anggaran Biaya dan Ekonomi Teknik ini Tujuan umum dari Matakuliah Rencana Anggaran Biaya dan Ekonomi Teknik ini adal

adalah ah bahwbahwa a setesetelah lah mempmempelajelajari ari mata kuliah mata kuliah ini ini mahamahasiswsiswa a dapadapat t teraterampil mpil mebumebuatat Ren

Rencancana a AngAnggargaran an BiaBiaya ya (RA(RAB) B) proproyeyek k konkonstrstruksuksi i banbangungunan an gedgedung ung dan dan teteramrampilpil mebuat RAB proyek konstruksi bangunan jalan dan bangunan air.

mebuat RAB proyek konstruksi bangunan jalan dan bangunan air. PETUNJUK UNTUK MEMPELAJARI BUKU AJAR 

PETUNJUK UNTUK MEMPELAJARI BUKU AJAR  1.

1. BaBacacalalah h teterlrlebebih dahih dahululu u TuTujujuan Insan Instrtrukuksisiononal Umual Umum m dadan n TuTujujuan Insan Instrtrukuksisiononalal Khusus yang tertera di awal setiap BAB.

Khusus yang tertera di awal setiap BAB.

22.. PePellaajjaaririllaah h ddeengngan sean sekksasama mama matteeri ri kukulliiah ah ttiiaap p BABAB B ssaampmpai Anai Anda meda memamahhaamimi  betul.

 betul. 3.

3. KeKerjrjakakan an tutugagas-s-tutugagas ys yanang g didibeberirikakan pn padada ka kerertatas ts terersesendndiriri.i. 4.

4. BacBacalalah ah ranrangkugkumaman dn dan an bukbuku u refrefereerensi nsi yanyang g dipdiperierintntahkahkan an untuntuk uk memmempelpelajajrinrinyaya.. 5.

5. PePelalajajari sri sekekalali lai lagi bgi bukuku aju ajar iar inini, ke, kemumudidian san sauaudadara hra hararus mus menenemempupuh ujh ujiaian yan yangng telah direncanakan.

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Untuk mewujudkan gagasan / ide

Untuk mewujudkan gagasan / ide menjadi kenyataamenjadi kenyataan, proyek n, proyek bangunan membutuhkabangunan membutuhkann   bi

  biayaya. a. BiBiaya aya inini i yanyang g didiperperluklukan an harharus us didiperperhithitunungkagkan n lelebih bih dadahulhulu u sebsebelelum um proproyek yek  dilaksana

dilaksanakan. Perhitungan biaya harus dlakukan. Perhitungan biaya harus dlakukan secara teliti dan kan secara teliti dan biaya harus diperhitubiaya harus diperhitungkanngkan seefisien mungkin. Perhitungan biaya yang diperhitungkan sebelum proyek dilaksanakan seefisien mungkin. Perhitungan biaya yang diperhitungkan sebelum proyek dilaksanakan disebut Rencana Anggaran Biaya proyek.

disebut Rencana Anggaran Biaya proyek.

Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek  Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek  adal

adalah perhituah perhitungan banyangan banyaknya biayknya biaya a yang dipeyang diperlukarlukan n untuuntuk k bahabahan n dan upah, serta biayadan upah, serta biaya-- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

 biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda antara dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenag

upah tenaga kerja. ( H. Bacha kerja. ( H. Bachtiar Ibrahim, 199tiar Ibrahim, 1993; 3; 3)..3).. Seda

Sedangkangkan, n, defidefinisi proyenisi proyek adalah sebagk adalah sebagai satu usaha dalaai satu usaha dalam jangka waktu yangm jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal  pembangunan proyek akan dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk   pembangunan proyek akan dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk 

mencapai hasil yang bersfat khusus pula. mencapai hasil yang bersfat khusus pula.

Atau p

Atau proyek aroyek adaladalah h sistsistem em dari sdari sekumekumpulapulan kompon komponen / unnen / unsur / elesur / elemen, dimen, dimanamana antar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu, antar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu, dengan ciri-ciri khas yaitu :

dengan ciri-ciri khas yaitu : 

 mempunyai waktu awal dan akhir,mempunyai waktu awal dan akhir, 

 menggunakan sumberdaya yang terbatas,menggunakan sumberdaya yang terbatas, 

 tidak terulang,tidak terulang, 

 terdapat pada lokasi tertentu,terdapat pada lokasi tertentu, 

 hasil proyek tercapai pada tahap akhir,hasil proyek tercapai pada tahap akhir, 

  berdasarkan pesanan, dan berdasarkan pesanan, dan 

  bersifat dinamis. bersifat dinamis. Kon

Konstrstruksuksi i adaadalalah h pepembambangungunan nan fisfisik, ik, dapdapat at berberupa upa banbangungunan an gedgedunung, g, indindustustriri maupun bangunan sipil.

(3)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN Untuk mewujudkan gagasan / ide

Untuk mewujudkan gagasan / ide menjadi kenyataamenjadi kenyataan, proyek n, proyek bangunan membutuhkabangunan membutuhkann   bi

  biayaya. a. BiBiaya aya inini i yanyang g didiperperluklukan an harharus us didiperperhithitunungkagkan n lelebih bih dadahulhulu u sebsebelelum um proproyek yek  dilaksana

dilaksanakan. Perhitungan biaya harus dlakukan. Perhitungan biaya harus dlakukan secara teliti dan kan secara teliti dan biaya harus diperhitubiaya harus diperhitungkanngkan seefisien mungkin. Perhitungan biaya yang diperhitungkan sebelum proyek dilaksanakan seefisien mungkin. Perhitungan biaya yang diperhitungkan sebelum proyek dilaksanakan disebut Rencana Anggaran Biaya proyek.

disebut Rencana Anggaran Biaya proyek.

Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pengertian Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek  Yang dimaksud dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu bangunan atau proyek  adal

adalah perhituah perhitungan banyangan banyaknya biayknya biaya a yang dipeyang diperlukarlukan n untuuntuk k bahabahan n dan upah, serta biayadan upah, serta biaya-- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

 biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat Anggaran Biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda antara dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda-beda antara daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan daerah satu dengan daerah yang lain. Hal ini disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenag

upah tenaga kerja. ( H. Bacha kerja. ( H. Bachtiar Ibrahim, 199tiar Ibrahim, 1993; 3; 3)..3).. Seda

Sedangkangkan, n, defidefinisi proyenisi proyek adalah sebagk adalah sebagai satu usaha dalaai satu usaha dalam jangka waktu yangm jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal ditentukan dengan sasaran yang jelas yaitu hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal  pembangunan proyek akan dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk   pembangunan proyek akan dimulai atau suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk 

mencapai hasil yang bersfat khusus pula. mencapai hasil yang bersfat khusus pula.

Atau p

Atau proyek aroyek adaladalah h sistsistem em dari sdari sekumekumpulapulan kompon komponen / unnen / unsur / elesur / elemen, dimen, dimanamana antar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu, antar elemen mempunyai hubungan dan ketergantungan dalam mencapai tujuan tertentu, dengan ciri-ciri khas yaitu :

dengan ciri-ciri khas yaitu : 

 mempunyai waktu awal dan akhir,mempunyai waktu awal dan akhir, 

 menggunakan sumberdaya yang terbatas,menggunakan sumberdaya yang terbatas, 

 tidak terulang,tidak terulang, 

 terdapat pada lokasi tertentu,terdapat pada lokasi tertentu, 

 hasil proyek tercapai pada tahap akhir,hasil proyek tercapai pada tahap akhir, 

  berdasarkan pesanan, dan berdasarkan pesanan, dan 

  bersifat dinamis. bersifat dinamis. Kon

Konstrstruksuksi i adaadalalah h pepembambangungunan nan fisfisik, ik, dapdapat at berberupa upa banbangungunan an gedgedunung, g, indindustustriri maupun bangunan sipil.

(4)

Proyek konstruksi adalah penerapan system untuk pembangunan fisik suatu proyek  Proyek konstruksi adalah penerapan system untuk pembangunan fisik suatu proyek  konstruksi yang mempunyai tujuan tertentu dan

konstruksi yang mempunyai tujuan tertentu dan dengan sumberdaya terbatas ( dengan sumberdaya terbatas ( biaya, material,biaya, material, dan dengan tenaga yang terbatas) dan mempunyai waktu awal dan akhir yang terbatas (satu dan dengan tenaga yang terbatas) dan mempunyai waktu awal dan akhir yang terbatas (satu siklus).

siklus).

Rencana Anggaran Biaya yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah perkiraan biaya Rencana Anggaran Biaya yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah perkiraan biaya yang berkaitan dengan proyek konstruksi, yaitu perhitungan biaya yang digunakan untuk  yang berkaitan dengan proyek konstruksi, yaitu perhitungan biaya yang digunakan untuk   pembangunan fisik suatu gedung atau proyek lain dan dihitung mulai dari awal sampai akhir   pembangunan fisik suatu gedung atau proyek lain dan dihitung mulai dari awal sampai akhir   pelaksana

 pelaksanaan an pelaksanapelaksanaan an proyek tersebut.proyek tersebut. Per

Perhithitungungan an RenRencacana na AnAnggaggaran ran BiaBiaya ya dibdibedaedakan kan beberdardasarsarkakan n oleoleh h siasiapa pa yanyangg membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa Rencana Anggaran Biaya dibuat, membuat dan kapan dibuat. Untuk menjawab oleh siapa Rencana Anggaran Biaya dibuat,   pe

  perlu rlu didiingingat at bahbahwa wa fihfihak ak ututama ama yayang ng terterlilibat bat daldalam am suasuatu tu proproyek yek adadalalah ah pempemililik ik dandan kon

kontratraktoktor. r. PemPemililik ik proproyek yek (Ou(Ouwnewner r bibiasaasanya nya didibanbantu tu / / diwdiwakakilili i ololeh eh KonKonsulsultatan, n, baibaik k  konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas.

konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas.

Ada 2 jenis Rencana Anggaran Biaya yaitu : perhitungan Rencana Anggaran Biaya Ada 2 jenis Rencana Anggaran Biaya yaitu : perhitungan Rencana Anggaran Biaya yan

yang g dibdibuat oleh uat oleh pepemilmilik ik dan perhidan perhituntungan gan RenRencancana a AnAnggaggaran ran BiBiaya yang aya yang dibdibuat olehuat oleh kontraktor. Kedua perhitungan Rencana Anggaran Biaya

kontraktor. Kedua perhitungan Rencana Anggaran Biaya tersebut mempunyai fungsi berbeda,tersebut mempunyai fungsi berbeda, Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh pemilik ini dipakai sebagai bahan pertimbangan Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh pemilik ini dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kontraktor yang melaksanakan proyek, sedangkan Rencana Anggaran dalam menentukan kontraktor yang melaksanakan proyek, sedangkan Rencana Anggaran Biaya yang dibuat oleh kontraktor digunakan untuk menentukan harga penawaran pada saat Biaya yang dibuat oleh kontraktor digunakan untuk menentukan harga penawaran pada saat  pelelangan.

 pelelangan.

Rencana Anggaran Biaya dibedakan kapan dibuat, didasarkan atas nilai waktu uang, Rencana Anggaran Biaya dibedakan kapan dibuat, didasarkan atas nilai waktu uang,  perbedaan ha

 perbedaan harga bahan upah rga bahan upah dari dari waktu ke wawaktu ke waktu.ktu. FUNGSI

FUNGSI Perki

Perkiraan raan biaybiaya a memememegang gang peraperanan nan pentpenting ing daladalam m penypenyeleelengganggaraan raan proyeproyek. k. Pada Pada tarataraf f    p

  perertatama ma didipepergrgununakakan an ununtutuk k memengngetetahahui ui beberarapa pa bebesasar r bibiayaya a yayang ng didipeperlrlukukan an ununtutuk k  membangun proyek atau investasi, selanjutnya mempunyai fungsi dengan spectrum yang membangun proyek atau investasi, selanjutnya mempunyai fungsi dengan spectrum yang amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti : material, tenaga amat luas yaitu merencanakan dan mengendalikan sumber daya seperti : material, tenaga kerja, pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun

kerja, pelayanan, maupun waktu. Meskipun kegunaannya sama, namun untuk masing-masinguntuk masing-masing organisasi peserta proyek mempunyai penekanannya yang berbeda-beda/ fungsi estimasi organisasi peserta proyek mempunyai penekanannya yang berbeda-beda/ fungsi estimasi antara lai sebagai berikut :

antara lai sebagai berikut : 

 Bagi Ouwner : adalah angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya yang akanBagi Ouwner : adalah angka yang menunjukkan jumlah perkiraan biaya yang akan menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan suatu investasi. Secara menjadi salah satu patokan untuk menentukan kelanjutan suatu investasi. Secara  praktis di lapangan disebut dengan Ouwner Estimation (OE).

(5)

 Bagi Konsultan : adalah angka yang diajukan kepada pemilik proyek (Ouwner)Bagi Konsultan : adalah angka yang diajukan kepada pemilik proyek (Ouwner) sebagai usulan biaya yang

sebagai usulan biaya yang terbaik untuk berbagai keguanaan sesuai terbaik untuk berbagai keguanaan sesuai perkembangaperkembangann   proy

  proyek ek dan dan sampsampai ai derajderajat at keteketelitlitian ian terttertentuentu, , kredikredibilibilitasntasnya ya terkterkait ait dengdenganan kebe

kebenaranaran n ataatau u keteketepatpatan an angkangka-ana-angka gka yang yang diusdiusulkaulkan. n. Harga Harga estiestimasi masi yangyang diajukan oleh konsultan disebut dengan Bill of Quantity (BQ).

diajukan oleh konsultan disebut dengan Bill of Quantity (BQ). 

 Bagi Kontraktor : adalah angka finansial yang diajukan dalam proses lelang gunaBagi Kontraktor : adalah angka finansial yang diajukan dalam proses lelang guna me

mempmpererololeh eh pepekekerjrjaaaan n dadan n memempmpererhihitutungngkakan n kekeununtutungnganan, , didimamana na anangkgkaa ters

tersebutebuttergtergantuantung ng kepakepada da sebeseberapa rapa kecakecakapakapannya nnya daldalam am membmembuat uat perkperkiraairaann   bi

  biayaaya. . BilBila a pepenawnawaraaran n yanyang g didiajajukaukan n dididaldalam am proproses ses lelelalang ng teterlarlalu lu titinggnggi,i, kemu

kemungkingkinan nan besabesar r kontkontraktraktor or yang yang bersabersangkungkutan tan akan akan mengmengalaalami mi kekakekalahalahann dalam lelang. Sebaliknya, bila memenangkan lelang dengan harga yang terlalu dalam lelang. Sebaliknya, bila memenangkan lelang dengan harga yang terlalu rendah akan mengalami kesulitan di belakang hari. Harga yang diajukan oleh rendah akan mengalami kesulitan di belakang hari. Harga yang diajukan oleh kontraktor ini disebut dengan Estimate Engineering (EE).

kontraktor ini disebut dengan Estimate Engineering (EE). JENIS RENCANA ANGGARAN BIAYA

JENIS RENCANA ANGGARAN BIAYA

Berdasarkan pada proses perkembangan proyek dari mulai gagasan / ide sampai Berdasarkan pada proses perkembangan proyek dari mulai gagasan / ide sampai  proyek diserahkan dari kon

 proyek diserahkan dari kontraktor ke pemilitraktor ke pemilik, k, Rencana AnggaraRencana Anggaran Biaya dibagi dalam 4 jenin Biaya dibagi dalam 4 jeniss yaitu :

yaitu : 1.

1. RencRencana Anana Anggaraggaran Biayn Biaya Kasaa Kasar (Taksr (Taksiraniran) untu) untuk Pemik Pemiliklik.. Re

Rencncanana a AnAnggggararan an BiBiayaya a didibubututuhkhkan an ololeh eh pepemimililik k ununtutuk k mememumututuskskan an akakanan melaksanakan ide / gagasan untuk membangunan proyek atau tidak ( biasanya masih melaksanakan ide / gagasan untuk membangunan proyek atau tidak ( biasanya masih dibantu dengan Studi Kelayakan Proyek). Rencana Anggaran Biaya kasar

dibantu dengan Studi Kelayakan Proyek). Rencana Anggaran Biaya kasar ini juga dipakaiini juga dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti. Rencana Anggaran Biaya ini dibuat masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga Biaya ini dibuat masih kasar / global sekali dan biasanya dihitung berdasarkan harga satuan tiap meter persegi luas latai atau dengan cara yang lain, misalnya :

satuan tiap meter persegi luas latai atau dengan cara yang lain, misalnya : N

Noo.. PPRROOYYEEKK SSAATTUUAANN 11 RRuummaah h TTeemmppaat t TTiinnggggaall RRpp. . / / mm22..

22 BBaanngguunnaan n IInndduussttrrii RRpp. . / / uunniit t pprroodduukkssi i aattaau u RRpp../ / mm22 33 SSeekkoollaah h RRpp. . / / bbaannggkkuu

44 RRuummaah h ssaakkiitt RRpp. . / / tteemmppaat t ttiidduur  r   55 PPeemmbbaannggkkiit t TTeennaagga a LLiissttrriikk RRpp. . / / kkVVAA..

Berikut diberikan sekedar contoh penyusunan anggaran biaya kasar (taksiran) : Berikut diberikan sekedar contoh penyusunan anggaran biaya kasar (taksiran) :

N

Noo.. UUrraaiiaan n PPeekkeerrjjaaaann LLuuaas s ((mm22)) Haarrgga H a SSaattuuaan n KKaassaar r ((RRpp..)) JJmmll. . hhaarrgga a ((RRpp..)) 11 BBaanngguunnaan n IInndduuk k 110 0 x x 88 8800 11..225500..000000,,0000 110000..000000..000000,,0000 22 BBaanngguunnaan n GGaanng g 11,,5 5 x x 55 77,,55 770000..000000,,000 0 55..662255..000000,,0000 Jumlah 105.625.000,00 Jumlah 105.625.000,00

(6)

2.

2. RencRencana angana anggaragaran Biaya Pen Biaya Pendahndahuluauluan oleh Konn oleh Konsultsultan Perenan Perencanacana

Perhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah gambar rencana (desain) selesai Perhitungan anggaran Biaya ini dilakukan setelah gambar rencana (desain) selesai dibuat oleh konsultan Perencana. Perhitungan anggaran biaya ini lebih teliti dan cermat dibuat oleh konsultan Perencana. Perhitungan anggaran biaya ini lebih teliti dan cermat sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya.

sesuai ketentuan dan syarat-syarat penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya ini didasarkan pada :

Penyusunan anggaran biaya ini didasarkan pada : aa.. GaGambmbaar r BeBeststeek k 

Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing – masing Gunanya untuk menentukan / menghitung besarnya volume masing – masing  pekerjaan.

 pekerjaan.  b.

 b. BestBestek aek atau Rtau Rencaencana Kena Kerja darja dan Syan Syarat-Srat-Syarayarat (RKSt (RKS))

Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis. Gunanya untuk menetukan spesifikasi bahan dan syarat-syarat teknis. c.

c. HaHargrga Sa Satatuauan Pn Pekekererjajaanan

Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan Dihitung dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa BOW.

analisa BOW. 3.

3. RencRencana Aana Angganggaran Biran Biaya Daya Detaetail olil oleh Koeh Kontrantraktor ktor  Anggaran Biaya ini dibuat

Anggaran Biaya ini dibuat oleh kontraktor setelah melihat desain konsultan perencanaoleh kontraktor setelah melihat desain konsultan perencana (gambar bestek dan RKS), dan pembuatannya lebih terperinci dan teliti karena sudah (gambar bestek dan RKS), dan pembuatannya lebih terperinci dan teliti karena sudah memperhitungkan segala kemungkinan ( melihat medan, mempertimbangkan memperhitungkan segala kemungkinan ( melihat medan, mempertimbangkan metode-met

metode pelaksode pelaksanaanaan, dsb an, dsb ). Rencana Angga). Rencana Anggaran Biaya ini ran Biaya ini kemukemudiadian n dijdijabarkabarkan dalaman dalam  bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu pelelangan, dan menjadi harga yang pasti  bentuk penawaran oleh kontraktor pada waktu pelelangan, dan menjadi harga yang pasti (fixed price) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi pemenang dan Surat (fixed price) bagi pemilik setelah salah satu rekanan ditunjuk sebagi pemenang dan Surat Perjanjian Kerja

Perjanjian Kerja (SPK) (SPK) telah telah ditanda tangani.ditanda tangani. 4.

4. AnggAnggaran Biaaran Biaya sesuya sesunggungguhnya (Rehnya (Real Costal Cost) setel) setelah proyeah proyek selesk selessaisai

Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali Bagi pemilik fixed price yang tercantum dalam kontrak adalah yang terakhir, kecuali dalam pelaksanaan terjadi tambah dan kurang (meer & minder werk). Bagi kontraktor  dalam pelaksanaan terjadi tambah dan kurang (meer & minder werk). Bagi kontraktor  nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya nilai tersebut adalah penerimaan yang fixed, sedangkan pengeluaran yang sesungguhnya (Real cost) yaitu segala yang kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. (Real cost) yaitu segala yang kontraktor keluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Besarnya real cost tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di atas Besarnya real cost tersebut hanya diketahui oleh kontraktor sendiri. Penerimaan di atas dikurangi Real Cost adalah laba diperoleh oleh kontraktor.

dikurangi Real Cost adalah laba diperoleh oleh kontraktor.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERHITUNGAN RAB. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERHITUNGAN RAB.

Pemilihan tariff yang tepat untuk estimasi tender tergantung pada banyak factor. Pemilihan tariff yang tepat untuk estimasi tender tergantung pada banyak factor. Beberapa diant

Beberapa diantaranya dapat disesuaranya dapat disesuaikan secara obyektaikan secara obyektif, if, tetapi tidatetapi tidak banyak keadaan hanyak banyak keadaan hanya  pengalaman dan perasaan atas proyek tersebut yang dapat membantu penentuan tariff yang  pengalaman dan perasaan atas proyek tersebut yang dapat membantu penentuan tariff yang

tepat. tepat.

(7)

 Kondisi pasar

Ketika menyiapkan estimasi , tariff dan harga yang dipakai biasanya akan diperoleh dari proyek0proyek sebelumnya atau data biaya histories. Akan tetapi estimasi pendekatan merupakan perkiraan harga tender pada waktu tertentu di masa mendatang. Karenanya sanatlah perlu untuk memperbaruhi harga0harga tersebut denagn menggunakan indeks harga tender sehingga sesuai dengan tingkat harga sekarang. Selain itu perlu pula untuk  memasukkan peningkatan biaya buruh dan material yang telah diumumkan tetapi belum dilaksanakan. Kelonggaran juga pasti diberikan untuk memperhitungkan perubahan kondisi kontrak, tipe ouwner, tersedianya buruh, beban kerja dan sebagainya serta naik  turunnya dunia industri.

 Desain ekonomi

Bilamana terjadi perubahan desain seperti misalnya perubahan bentuk, tinggi, ukuran dan sebagainya, maka beberapa penyesuaian terhadap tariff yang dipakai dalam estimasi pendekatan pasti dilakukan. Keadaan tapak bangunan dapat juga mempengaruhi desain dan cara membangun bangunan tersebut.

 Pertimbangan kualitas

Tariff dari proyek lama adalah ditetapkan berdasarkan standart kualitas tertentu. Jika standart ini akan dinaikkan atau diturunkan maka diperlukan adanya perubahan dalam tariff estimasi yang diajukan. Mungkin perlu pula mlakukan penyesuaian berdasarkan   perkiraan atas peningkatan standart kualitas, dengan menunjukkan keseluruhan   perubahan. Alternatifnya, penyesuaian ini dapat pula lebih tepat, misalnya dengan memilih kualitas lapisan luar dinding bata yang lebih baik, maka tariff estimasinya dapat disesuaikan lebih obyektif.

 Sarana-sarana teknis

Masalah ini menimbulkan suatu peningkatan proporsi proyek bangunan. Pentingnya   biaya ini menghendaki agar peninjauanya terpisah dari komponen biaya bangunan

lainnya. Pada rencana proyek yang besar, Quantity Surveyor ahli pasti dipakai untuk  memberikan pedoman terutama pada tahap estimasi perkiraan. Sebagai contoh penyediaan alat pendingin udara (AC) dapat meningkatkan biaya proyek yang cukup besar.

 Pekerjaan eksternal

Akibat sering terjadinya perbedaan yang cukup besar antara tapak-tapak bangunan, maka terdapat hubungan biaya antara elemen pekerjaan eksternal dengan bangunan sesungguhnya. Karenanya umumnya perlulah mencakup biaya-biaya ibi sebagai

(8)

komponen tersendiri dalam estimasi. Ukuran tapak atau lokasi dan pekerjaan yang harus dilaksanakan merupakan factor penting yang harus dipertimbangkan.

 Kealpaan

Usulan estimasi biaya harus secara jelas memperlihatkan apa saja yang telah dicakup, melaui spesifikasi, dan apa saja yang tidak tercakup. Ouwner mungkin dapat memaklumi atas pengasumsian bahwa estimasi satu juta telah mencakup semua   pengeluarannya bagi proyek tersebut. Ia tampaknya kurang dapat memaklumi bila

kemudian ia mengetahui bahwa beberapa kelompok pengeluarannya luput ditinjau. Contoh nyata dari kealpaan ini antara lain : fee professional dan ongkos-ongkos lain, VAT ( Value Added Tax, pajak pertambahan nilai), biaya lahan, tagihan bunga, perabot kecil-kecil dan komponen-komponen peralatan khusus yang mungkin dibutuhkan untuk   bengkel atau laboratorium.

 Harga dan resiko desain

Estimasi disusun berdasarkan kombinasi tiga factor yaitu : kualitas, kuantitas dan harga.dua hal pertama dari komponen ini menyangkut tentang desain, yang selalu mengalami perubahan hingga penanda tangan kontrak. Desain selanjutnya akan mempengaruhi metode konstruksi yang dipakai oleh kontraktor. Pada permulaan skema suatu desain akan digambarkan oleh sketsa denah dan elevasi, dan karena kebutuhan, sketsa-sketsa ini akan lebih diperinci selama proses desain.proses ini dapat berdampak   penting terhadap biaya konstruksi. Resiko biaya yang berkaitan dengan desain akan lebih  banyak terjadi pada tahap permulaan dari pada tahap tender. Oleh karenanya persentase

yang lebih besar harus ditambahkan untuk menutup resiko desain pada tahap permulaan, dari pada dalam tahap selanjutnya selama proses desain terjadi.

JENIS-JENIS BIAYA PROYEK 

Dalam perhitungan estimasi biaya proyek konstruksi jenis-jenis biaya dibedakan sebagai berikut :

Biaya Langsung (Direct Cost)

Yang dimaksud dengan biaya langsung adalah biaya yang berhubungan dengan konstruksi / bangunan, diantaranya adalah :

 Biaya untuk bahan / material

Untuk menghitung biaya langsung mengenai bahan bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

(9)

- Bahan sisa / yang terbuang (waste) - Harga loco atau franco

- Cari harga terbaik yang masih memenuhi syarat bestek. - Cara pembayaran kepada penjual (supplier)

 Biaya untuk upah buruh / labor / man power.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai upah buruhbangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Untuk menghitung upah buruhdibedakan dalam : upah harian, borongan per  unit volume atau borong keseluruhan (borong dol) untuk daerah-daerah tertentu.

- Selain tariff upah perlu juga diperhatikan factor-faktor kemampuan dan kapasitas kerjanya.

- Perlu diketahui apakah buruh atau mandor dapat diperoleh dari daerah sekitar  lokasi proyek atau tidak. Bila tidak, berarti harus didatangkan buruh dari daerah lain. Ini menyangkut masalah : ongkos transport dari daerah asal ke lokasi proyek, penginapan, gaji ekstra dan lain sebagainya.

- Undang-undang perburuhan yang berlaku perlu diperhatikan.

 Biaya untuk penggunaan peralatan / equipments.

Untuk menghitung biaya langsung mengenai biaya peralatan untuk pelaksanaan  pekerjaan konstruksi / bangunan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Untuk peralatan yang disewa perlu diperhatikan ongkos keluar masuk garasi, ongkos buruh untuk menjalankan peralatan, bahan baku dan biaya operasi kecil.

- Untuk peralatan yang tidak disewa perlu diperhatikan bunga investasi, depresiasi, reparasi besar, pemeliharaan dan ongkos mobilisasi.

Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi / bangunan tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut, diantaranya adalah :

 Biaya overhead

Biaya overhead dapat digolongkan menjadi 2 jenis biaya yaotu : • Overhead Proyek (dilapangan), diantaranya adalah :

(10)

 Biaya personil di lapangan

 Fasilitas sementara proyek seperti biaya untuk pembuatan ; gudang, kantor, penerangan, pagar, komunikasi, transportasi.

 Bank Garansi, bunga bank, ijin banunan, pajak.

 Peralatan kecil yang umumnya habis / terbuang setelah proyek selesai.  Foto-foto dan gambar jadi (asbuild drawing)

 Kwlitas kontrol, seperti test tekan kubus / silinder beton, baja sondir ,  boring.

 Rapat-rapat di lapangan  Biaya-biaya pengukuran.

• Overhead Kantor 

Adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha, termasuk didalamnya seperti sewa kantor dan fasilitasnya, honor pegawai, ijin-ijin usaha, prakwalifikasi, referensi bank, anggota assosiasi.

 Biaya tak terduga / Contigencies.

Biaya tak terduga adalah salah satu biaya tak langsung, yaitu biaya untuk  kejadian-kejadian yang mungkin terjadi atau mungkin tidak. Misalnya naiknya muka air tanah, banjir, longsornya tanah dan sebagainya. Berapa biaya yang perlu kita sediakan untik ini ?. Ternyata lebih sulit dihitung dari pada biaya langsung. Pada umumnya biaya ini diperkirakan antara 0,5 sampai 5 % dari biaya total proyek.

Yang termasuk dalam kondisi kontigencies adalah sebagai berikut : o Akibat Kesalahan

Kesalahan kontraktor dalam memasukkan beberapa pos pekerjaan, gambar  yang kurang lengkap (misalnya ada di bestek, tetapi tidak tercantum pada gambar). o Ketidak Pastian Subyektif 

Ketidak pastian yang subyektif (Sbjective Uncertaintues), timbul karena interpretasi subyektif terhadap bestek, misalnya tercantum dalam RKS :

“ Bahan penutup atap (genteng) Merk Jenis Karang Pilang atau lainnya yang  disetujui direksi “. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk  Jatiwangi yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat distujui oleh konsultan pengawas.

(11)

Ketidak pastian yang lain adalah fluktuasi harga material dan upah buruh yang tidak dapat diperkirakan. Misalnya disebut dalam bestek  :” Eternit  menggunakan eternity Semen Gresik dan setara yang disetujui oleh direksi”. Dalam hal ini dapat diartikan boleh menggunakan seperti merk Kerang yang harganya lebih murah, tetapi belum tentu dapat disetujui oleh konsultan pengawas karena perlu dihitung nilai feasibilitasnya.

o Ketidak pastian Obyektif 

Ketidak pastian yang obyektif adalah ketidak pastian tentang perlu tidaknya suatu pekerjaan, dimana ketidak pastian itu ditentukan oleh obyek diluar  kemampuan manusia, misalnya : perlu tidaknya dipasang sheet pile untuk   pembuatan pondasi. Dalam hal ini perlu tidaknya sheet pile ditentukan oleh factor 

tinggi rendahnya muka air tanah pada waktu pondasi dibuat.

o Variasi Efisiensi

Variasi efisiensi dari sumber daya yaitu effisiensi dari buruh, material dan  peralatan.

 Keuntungan / profit.

Untuk inilah seseorang mau mengambil resiko menjadi kontraktor. Kalau tanpa keuntungan, siapa yang akan mau ?. karena itulah perlu diingat bahwa keuntungan tidak sama dengan gaji. Keuntungan adalah hasil jerih payah dari keahlian, ditambah hasil dari factor resiko. Semua jenis biaya diatas adalah biaya yang mau tidak mau harus dikeluarkan. Jadi seyogyanya tidak dapat dikurangi (kecuali mengadakan  pelanggaran). Maka satu-satnya biaya yang dapat kita tambah atau dikurangi adalah keuntungan. Bila kita ingin memenangkan suatu tender sedangkan saingannya cukup  banyak, maka kita berani untuk menurunkan harga penawaran dengan mengurangi

keuntungan.

GAMBAR BESTEK 

Yaitu gambar lanjutan dari gambar Pra Rencana, dan gambar detail dasar dengan skala yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari uraian dan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) atau bestek pekerjaan.

Gambar bestek dan bestek merupakan tolok ukur (kunci pokok) dalam menetukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya.

(12)

Gambar Bestek terdiri dari :

1. Gambar Denah, skala : 1 : 100

Gambar denah melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi ± 1,00 m dari lantai, gambar letak pintu dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar penerangan atas (bovenlich) digambar dengan garis putus. Pada gambar denah juga digambar garis atap dengan garis putus-putus lebih tebal dan jelas sesuai dengan bentuk atap.

Lantai rumah induk dengan duga (peil) ditanadai dengan ± 0,00. gambar kolom (tiang) dari beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ururan arah vertikal di atas lantai diberi tanda (+) dan ukuran di bawah lantai diberi tanda (-).

2. Gambar Pandangan (Tampak), skala : 1 : 100.

Yaitu gambar pandangan lengkap dengan dekorasi yang sesuai dengan  perencanaan. Pada gambar pandangan ini tidak dicantumkan ukuran-ukuran lebar maupun

tinggi bangunan.

3. Gambar Potongan, skala : 1 : 100.

Terdiri dari gambar potongan melintang dan gambar potongan membujur  ( memanjang) atau menurut keperluanya. Gambar potongan ini untuk menjelaskan letak  atau kedudukan sesuatu kontruksi. Pada gambar potongan harus tercantum duga (peil) dari lantai, misalnya dasar pondasi, letak tinggi jendela dan pintu, tinggi eternit (langit-langit), letak nok, balok muurplat dan sebagainya.

4. Gambar rencana atap, skala : 1: 100.

Menggambarkan bentuk konstruksi rencana atap lengkap dengan kuda-kuda, nok, gording, muurplat, reng, usuk, talang air dan konstruksi penahan, dan digambar dengan  jelas.

5. Gambar Detail Konstruksi, skala : 1 : 50 atau sesuai keperluan. Gambar detail konstruksi antara lain terdiri dari :

- Gambar Konstruksi Beton Bertulang

- Gambar Konstruksi Kayu

- Gambar Konstruksi Baja

- Dan gambar detail konstruksi lain. - Lengkap dengan ukuran-ukurannya. 6. Gambar Pelengkap, skala : 1 : 100 atau dengan skala lain.

(13)

- Gambar Rencana Listrik Dari PLN - Gambar Rencana Sanitair  

- Gambar Rencana Saluran Pembuang Air Kotor   - Gambar Rencana Saluran Air Hujan

- Gambar Rencana Lanati

- Gambar Rencana Eternit / Langit-Langit

- Gambar Rencana Septictank, semua dilengkapi ukuran-ukurannya.

7. Gambar situasi, skala : 1 : 200 atau 1 : 500 yang terdiri dari :

- Rencana Letak Bangunan

- Rencana Halaman

- Rencana Jalan Dan Pagar  

- Rencana Saluran Pembuangan Air Hujan - Rencana Garis Batas Tanah Dan Roylen.

UNSUR-UNSUR YANG TERLIBAT DALAM PROYEK 

Dalam bukunya Muko-Muko (1985, 1-3) menyebutkan bahwa, dalam pelaksanaan ini terdapat beberapa nama-nama pejabat yang memegang peranan penting yang berhubungan dengan pelaksanaan pembuatan – pembuatan bangunan tadi.

Pejabat-pejabat itu adalah :

1. PRINCIPAL, yaitu PEMILIK atau orang yang memberi pekerjaan (Ouwner)

Bila seseorang atau jawatan ingin membuat bangunan, maka orang tersebut menyampaikan keinginannya kepada ahli bangunan dan menyerahkan agar dapat direncanakan bangunan yang diingini itu beserta besar biaya yang diperlukan .

2. KONSULTAN / PENASEHAT / ADVISER 

Ahli-ahli bangunan yang menerima pekerjaan dari principal pada umumnya tenaga-tenaga teknik yang dipimpin oleh seorang Arsitek atau Insinyur yang selanjutnya disebut sebagai Penasehat atau Konsultan Perencana.

Tugas dari Konsultan Perencana adalah menyalurka keinginan-keinginan Principal yang berpedoman pada kaidah-kaidah keteknikan, keindahan dan manfaat  penggunaannya bangunan yang dimaksud oleh Principal. Secara umum Konsultan Perencana mengutarakan bentuk dari bangunan yang dimaksud Principal termasuk  rencana biaya sementara yang diperlukan untuk membangunnya. Selanjutnya dimungkinkan Principal memberikan juga pendapatnya yang disesuaikan dengan

(14)

rencana yang disajikan oleh Konsultan Perencana. Setelah Principal dan Konsultan Perencana sepakat tentang hasil rancangannya, maka Konsultan Perencana dapat melanjutkan semua pekerjaan hingga bangunan yang akan dibuat dapat dilaksanakan. 3. DIREKSI atau KONSULTAN PENGAWAS

Setelah principal mendapatkan hasil rancangan yang telah dikerjakan oleh Konsultan Perencana, maka langkah selanjutnya Principal menunjuk seorang   pelaksana (Pemborong) yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut untuk 

mewujudkan rancangan tersebut dalam bentuk fisik bangunan nyata.

Dalam melaksanakan pekerjaan, Pemborong perlu diawasi pekerjaannya. Pengawasan pekerjaan ini dilakukan oleh seorang atau lebih yang disebut dengan Konsultan Pengawas atau Direksi. Konsultan Pengawas mempunyai beberapa sttaf  ahli di bidangnya masing-masing, misalnya : orang yang ahli bidang struktur, ahli geoteknik dan lain-lain. Kadang – kadang , Konsultan Pengawas dilakukan oleh Konsultan Perencana itu sendiri. Untuk bangunan milik Pemerintah Konsultan Pengawas adalah dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) atau orang yang ditunjuk oleh Dinas itu (Pegawainya).

4. PEMBORONG atau KONTRAKTOR (Bouwheer)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun yang melaksanakan berdirinya  bangunan atau yang mewujudkan dari gambar rancangan menjadi bentuk nyata dari   bangunan tersebut adalah Pemborong, dimana dengan kerjanya mendapatkan

keuntungan.

5. PELAKSANA atau UITVOEDER 

Pelaksana adalah seorang teknisi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan  pekerjaan atau terlaksananya pekerjaan. Pelaksanan ditunjuk oleh Pemborong yangs setiap saat berada di tempat pekerjaan, karena dalam beberapa hal pemborong sering   berhalangan. Penunjukan harus diberi tahu kepada Direksi, disertai penjelasan

identitas dirinya, seperti pendidikan, pengalaman, umur dan lain-lain, karena direksi dapat menolak pelaksana yang dianggapnya tidak memenuhi persyaratan.

(15)

TAHAP PERKEMBANGAN PROYEK 

Sebuah proyek pada mulanya bertitik tolak dari Gagasan dasar atau kebutuhah akan sesuatu yang muncul pada benak seseorang atau sekelompok orang, yang kemudian dikonkretkan kedalam pendefinisian sebuah proyek. Untuk pendefinisian sesuatu  proyek yang besar tidaklah mudah untuk dilakukan, sehingga memerlukan bantuan dari

tenaga ahli dari luar (konsultan) diperlukan apabila pemilik proyek tidak memilikinya. Penugasan kepada tenaga ahli tersebut diatur dalam suatu KERANGKA ACUAN (Term of Reference) yang pada dasarnya kurang lebih semacam deskripsi tugas ( job description ).

Dengan tersedianya lokasi proyek kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut kemungkinan-kemungkinan membangun proyek tersebut dari segi biaya, analisa  perrekayasaan, kreteria perancangan dan sebagainya.

Untuk proyek yang sifatnya komersial, perlu dipelajari aspek-aspek    pemasaran, aspek ekonomi, dan dampak lingkungan sekitarnya. Pekerjaan mendefinisikan  proyek sampai studi tentang kemungkinan membangunan proyek tersebut disebut STUDI

KELAYAKAN PROYEK.

Pada hakekatnya studi ini ingin mengetengahkan apakah proyek/gagasan tersebut layak dan bermanfaat untuk dibangun. Dengan kata lain proyek JALAN TERUS atau BERHENTI. Bila ditetapkan JALAN TERUS, kemungkinannnya segera dilaksanakan atau dilaksanakan pada beberapa waktu kemudian.

Studi kelayakan proyek ini dilakukan untuk proyek yang sudah ditentukan lokasinya maupun untuk proyek yang belum ditentukan lokasi bangunannya.

Tahapan berikutnya yaitu mulai diadakan pengaturan untuk penyediaan biaya proyek,   pembuatan pra-rancangan, pra-rancangan pekerjaan konstruksinya, serta pra-rancangan

mekanikal/elektrikal, misalnya bangunan sebuah pabrik gula, dermaga, bendungan dan sebagainya. Pekerjaan-pekerjaan pada tahapan ini dilaksanakan dalam tahapan PRA-RANCANGAN.

Pada tahapan RANCANGAN DETAIL, pekerjaan dikonsentrasikan untuk  menhasilkan gambar – gambar kerja proyek dan RKS ( Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Pekerjaan). Gambar dan spesifikasi ini merupakan bagian utama dari Dokumen Tender  (”Kumpulan Resep untuk pelaksanaan Proyek”). Tahapan ini disebut TAHAP RANCANGAN AKHIR. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.

(16)

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

Dari rancangan sampai terwujudnya bangunan yang dinginkan oleh Principal, dan oleh karenanya pemberi tugas (Principal) perlu mengetahui, bagaimana dan dari bahan apa  bangunan itu akan dibuat. Sehingga direksi terlebih dahulu gambar rencana dari bangunan

yang akan dibuat itu lengkap dengan detail-detail dan penjelasan-penjelasan teknik yang diperlukan, kemudian diajukan kepada principal untuk diketahui dan untuk mendapatkan  persetujuannya.

Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan bangunan tersebut harus sesuai dengan gambar rencana dengan penjelasan-penjelasan teknik yang berhubungan dengan bangunan tersebut, dan masih diperlukan syarat-syarat lain yang langsung atau tidak langsung   berhubungan dengan pekerjaan itu, misalnya kecakapan yang memberi pekerjaan dan atau

direksi pada pelaksanaannya, masa penyerahan, asuransi-asuransi, upah kerja dan lain-lain. Syarat peraturan ini bersifat administratief. Peraturan-peraturan uraian penjelasan teknik dan administrasi itu terpisah antara satu sama yang lain, yang biasanya disebut : RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS).

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) yang dimaksud meliputi hal-hal sebagai berikut :

BAGIAN : I

Penjelasan dari Pekerjaan. Pasal 1. Penjelasan Umum

A. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi :

a. Membersihkan lahan proyek dan seterusnya ……  b. Galian tanah halaman …. dan seterusnya ….. B. Pekerjaan dilaksanakan menurut :

a. Aturan-aturan dan syarat-syarat dari uraian tersebut dalam peraturan ini … dan sterusnya ; keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan penjelasan umum.

 b. Sampai pada pekerjaan harus diserahkan oleh pemborong kepada pemberi  pekerjaan dalam keadaan selesai sehingga pemberi pekerjaan merasa puas. Pasal 2. Timbang Duga Peil

Timabang duga (peil) akan ditetapkan oleh pengurus. Dan seterusnya….; Pasal 3. Ukuran Pokok 

a. Ukuran pokok dapat dilihat dalam gambar, ukuran-ukuran lainyya yang tidak tercantum di dalam gambar dapat ditundingkan dengan pengurus.

(17)

 b. ….. dan seterusnya, keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan timbang duga (peil).

BAGIAN : II

Peraturan Teknik.

Pasal 4 : Pekerjaan Tanah

a. Pekerjaan tanah terdiri dari :

1. Galian tanah untuk pondasi untuk pondasi pagar, dan seterusnya….; 2. dan seterusnya,

Pasal 5 : Urugan Pasir 

a. Dikerjakan dengan urugan pasir adalah :

1. Lubang-lubang pondasi dibawah lantai denah denga tebal 0,20 meter. 2. Lubang-lubang pondasi di bagian dalam.

 b. dan seterusnya …; keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan Pekerjaan tanah.

Pasal 6 : Pekerjaan Pasangan batu

a. Pondasi di bawah tembok harus dikerjakan dengan pasangan batu kali belah dengan perekat 1 PC: 3 PS.

 b. Batu Kali harus berukuran tidak boleh lebih dari 0,30 m dan tidak poreus. Sebelum dipasang harus terlebih dahulu dibikin basah dan dibersihkan dahulu dari kotoran. c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pasangan batu. Pasal 7 : Pekerjaan Beton

a. Yang dikerjan dengan beton bertulang campuran 1Pc:2Ps:3Kr adalah pekerjaan- pekerjaan kolom, plat diatas pintu/jendela, ringbalk, sloop.

  b. Bahan – bahan pekerjaan ini harus diperiksakan kepada direksi untuk  mendapatkan persetujuan terlebih dahulu.

c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan Pekerjaan Beton.

Pasal 8 : Pekerjaan Plesteran

a. Yang dikerjakan dengan plesteran 1Pc:1Kp:3Ps adalah plesteran rumah jaga pada  bagian dalam, sedangkan bagian luar dengan campuran 1Pc:0,5Kp:5Ps.

 b. Plesteran trasraaam dan plesteran beton dikerjakan dengan campuran 1Pc:2Ps. c. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

(18)

Pasal 9 : Pekerjaan Kayu

a. Ukuran kosen-kosen pintu jendela rumah jaga adalah 8 x 12 cm. Tebal daun pintu  jendela semuanya 3,5 cm. Semua kosen pintu/jendela di cat dengan warna putih.  b. Dan seterusnya , keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait

dengan pekerjaan kayu.

Pasal 10 : Pekerjaan atap, Kuda-kuda, lantai.

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan atap, kuda-kuda dan lantai.

Pasal 11 : Pekerjaan Besi

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan besi.

Pasal 12 : Alat-alat Penggantung dan Pengunci

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan dan alat-alat penggantung dan pengunci.

Pasal 13 : Pekerjaan Kaca

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan kaca.

Pasal 14 : Pekerjaan Cat dan Kapuran

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan cat dan kapuran.

Pasal 15 : Pekerjaan Instalasi Listrik 

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan instalasi listrik.

Pasal 16 : Pekerjaan Halaman

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pekerjaan halaman.

BAGIAN : III

Peraturan Umum Pasal 17 : Pengurus

a. Yang bertindak sebagai pengurus atau direksi adalah Kepala Dinas Gedung-Gedung Negara Daerah …….. atau seorang pegawai yang ditunjuk.

 b. Dan seterusnya yang berisikan tentang pengurus proyek. Pasal 18 : Kewajiban Umum Pemborong

(19)

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan kewajiban dan hak pemborong.

Pasal 19 : Bahan-bahan yang dipergunakan di pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan persyaratan bahan yang harus disetujui oleh pengurus, termasuk bila terjadi tidak sesuai persyaratan dan tindakan yang harus diberikannya.

Pasal 20 : Pekerjaan gambar dan peraturan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait bila terjadi perbedaan gambar dan bunyi peratura.

Pasal 21 : Kemajuan Pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait rencana pekerjaan, dan seterusny.

Pasal 22 : Waktu Penyelenggaraan Pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan waktu mulai dan waktu menyelesaikan pekerjaan.

Pasal 23 : Jangka Waktu Pemeliharaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan jangka / lama waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan pekerjaan setelah  pekerjaan diserahkan .

Pasal 24 : Pertanggungan Jawab Pemborong

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pertanggungan jawab pemborong atas pekerjaan setelah jangka waktu tertentu  penyerahan kedua.\

Pasal 25 : Pekerjaan Tambahan dan Pengurangan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait bila terjadi adanya pekerjaan tambah atau pengurangan pekerjaan.

BAGIAN : IV

Peraturan Administratief  Pasal 26 : macam Lelangan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan masalah lelangan.

(20)

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan penunjukan peserta lelang.

Pasal 28 : Lelangan Pemborong

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan surat-surat penawaran yang diperlukan pada saat lelangan.

Pasal 29 : Pemberian Pekerjaan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan pemberian pekerjaan.

Pasal 30 : Resiko Pemborongan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara  penyelesaian bila terjadi naik/turunnya harga-harga bahan atau yang lain.

Pasal 31 : Denda

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara  penyelesaian bila pemborong tidak memenuhi syarat-syarat yang seperti tercantum  pada pasal-pasal sebelumnya.

Pasal 32 : Perselisihan

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan , persyaratan dan cara   penyelesaian bila terjadi perselisihan yang bersifat teknis atau kejadian dimana  pemborongan tidak memenuhi kewajibannya.

Pasal 33 : Aturan Pembayaran

Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan tata cara pembayaran pekerjaan.

Pasal 34 : Syarat-syarat Penawaran

a. harga penawaran yang kurang dari 50% dari harga yang telah ditetapkan oleh direksi (Dinas Gedung-Gedung Negara), tidak akan dibicarakan / dipertimbangkan.

 b. Yang berisi tentang keterangan, penjelasan, peraturan dan persyaratan yang terkait dengan syarat-syarat penawaran.

(21)

BAB II

VOLUME PEKERJAAN

PENGERTIAN VOLUME PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan volume suatu pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan.. Volume juga disebut sebagai kubikasi pelerjaan. Volume (kubikasi ) yang dimaksud dalam pengertian ini bukanlah merupakan volume (isi sesungguhnya), melainkan jumlah volume bagian pekerjaan dalam satu kesatuan.

Berikut diberikan bebarapa contoh sebagai berikut :

a. Volume pekerjaan pondasi batu kali = 60 m3., mempunyai pengertian bahwa, volume pekerjaan pondasi dihitung berdasarkan isi, yaitu panjang x lluas  penampang yang sama.

  b. Volume pekerjaan atap = 124 m2., mempunyai pengertian bahwa, volume   pekerjaan atap dihitung berdasarkan luas, yaitu luas bidang atap yang dapat  bebbentuk segitiga, persegipanjang, trapesium dan lain-lain.

c. Volume pekerjaan lisplank = 27 m, volume pekerjaan lisplank dihitung  berdasarkan panjang , atau pekerjaan lisplank dapat juga dihitung berdasarkan

luas.

d. Volume pekerjaan besi = 258 kg., volume pekerjaan besi dihitung berdasarkan  berat dari besi, yaitu jumlah panjang tulangan dikalikan dengan berat jenis besi

yang bersangkutan.

e. Volume pekerjaan kunci tanam = 15 buah, volume pekrjaan berdsarkan  banyaknya kunci dan lain-lain.

Dari contoh di atas dapat diketahui bahwa satuan masing-masing volume pekerjaan  berbeda, volume pekerjaan pondasi 60 m3, volume pekerjaan atap 124 m2, volume pekerjaan

lisplank 27 m, volume pekerjaan besi 258 kg dan volume pekerjaan kunci tanam 15 buah, ini menunjukkan bahwa volume tersebut bukanlah volume dalam arti sesungguhnya melainkan volume dalam satuan, kecuali volume pekerjaan pondasi yang merupakan volume sesungguhnya.

Volume pekerjaan tersebut dihitung berdasarkan pada gambar bestek dari bangunan yang akan dibuat. Semua bagian / elemen konstruksi yang ada pada gambar bestek harus dihitung secara lengkap dan teliti untuk mendapatkan perhitungan volume pekerjaan secara akurat dan lengkap.

(22)

Membaca Gambar Bestek 

Gambar-gambar Bestek itu kita perhatikan dan teliti benar-benar ukurannya. Kita mulai menghitung volume tiap pekerjaan sesuai dengan susunan pekerjaan. Untuk  mendapatkan perhitungan volme pekerjaan yang teliti dan lengkap yang harus diperhatikan adalah :

 Denah

Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk dari masing –  masing bagian gambar denah secara teliti dan mendetail.

 Penampang-penampang / Potongan-potongan

Yang diperhatikan adalah ukuran-ukuran panjang dan lebarnya, bentuk penampang dan ukurannya dan tinggi dari masing – masing detail penampang/potongan secara teliti dan mendetail.

 Pandangan – pandangan

Yang diperhatikan adalah bidang-bidang mana yang terletak dimuka dan dibelakang serta  penjelasan keadaannya secara teliti dan mendetail.

 Gambar – gambar rencana dan penjelasan (detail)

Dari gambar rencana ini dan penjelasan (detai) kita dapat membaca rencana dari elemen/bagian konstruksi, kelengkapan dan ukuran-ukuran dengan lebih detail dan jelas sehingga dapat kemudahan tingkat pengerjaannya.

 Gambar situasi

Untuk menjelaskan / menunjukkan keadaan sekitar tempat dimana bangunan tersebut didirikan.

Setelah segala sesuatunya sudah ada dan lengkap namun ada sesuatu yang kurang   jelas / belum bisa dimengerti misalnya bahan yang digunakan, kualitas bahannya,

mungkin bagaimana cara mendapatkan bahan (bahan produk luar negeri), maka perlu ditanyakan kejelasannya pada saat diadakan aanwijzing kepada direksi. Bila segala sesuatunya sudah jelas maka kita menghitung jumlah dan volume pekerjaan.

Uraian volume pekerjaan

Uraian volume pekerjaan

Sebelum menghitung volume masing-masing pekerjaan, lebih dahulu harus membaca gambar bestek berikut gambar – gambar detail (penjelasannya). Penguasaan dalam membaca

(23)

gambar bestek dan gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam menghitung volume masing-masing pekerjaan.

Tahapan yang perlu dilakukan dalam menghitung volume pekerjaan adalah antara lain menguraikan masing-masing volume pekerjaan (uraian volume pekerjaan) dan dari uraian tersebut masing-masing harus dihitung volume pekerjaanya.

Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan adalah menguraikan secara rinci   besar volume suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti menghitung besar volume

masing-masing pekerjaan sesuai dengan gambar bestek dan gambar detail.

Susunan uraian volume pekerjaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Susunan dengan cara lajur-lajur tabelaris.

2. Susunan dengan cara post-post.

Penyusunan uraian volume pekerjaan tersebut diurutkan berdasarkan urutan (kronologis) pelaksanaan pekerjaan. Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara sistematis dengan lajur-lajur tabelaris, dengan sistem pengelompokan mulai dari I. PEKERJAAN PONDASI sampai X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR. Berikut ini diberikan susunan uraian pekerjaan tersebut.

DAFTAR URAIAN PEKERJAAN URAIAN PEKERJAAN I. PEKERJAAN PONDASI 1. Persiapan : a. Pembersihan Lapangan. b. Memasang Bouwplank. c. Direksi Keet d. Los Kerja. 2. Penggalian

a. Galian Tanah Pondasi b. Urugan Kembali

3. Pasangan Pondasi Batu Kali

a. Urugan Pasir bawah Pondasi b. Aanstamping Batu Kali

c. Pasangan Pondasi Batu Kali II. PEKERJAAN BETON & DINDING

1. Beton Bertulang   Beton Sloof  Kolom Praktis Ring Balok  Balok Konsul Kuda-kuda Beton Plat Beton

2. Beton Tak Bertulang  

(24)

3. Dinding  

 Pasangan Tembok 1 Pc : 2 Ps.  Pasangan Tembok 1 Pc : 4 Ps. 2. Kuzen

Kuzen Pintu dan Jendela

Meni Kayu yang Menyentuh Pasangan Bout-bout / Angkur.

III. PEKERJAAN KAP & ATAP

1. Kap Dan Rangka Atap

Pekerjaan Kuda-kuda Pekerjaan Rangka atap Pekerjaan Lisplank Papan Memeni sambungan Kayu Resudu Kuda-kuda

Bout-bout / Angkur.

2. Atap.

Memasang Atap Genting Memasang Bubungan.

IV. PEKERJAAN PLAFOND 1. Balok Plafond 

a. Rangka Plafond Dalam

b. Rangka Plafond Luar (everstek) c. Residu Rangka Plafond

2. Memasang Plafond 

Memasang Plafond Triplek tebal 4 mm

Memasang Plafond Luar Kisi-kisi 2 x 5 cm  Les Pinggir Plafond Dalam

V. PEKERJAAN PLESTERAN 1. Plesteran

a. Plesteran Dinding 1 Pc : 2 Ps. b. Plesteran Dinding 1 Pc : 4 Ps

2. Turap Porselen

3. a. Pasangan Turap Porselen

VI. PEKERJAAN LANTAI 1. Urugan Di bawah Lantai

Urugan Tanah Urugan Pasir 

2. Pasangan lantai  

Pasangan Ubin PC Polos

Pasangan Ubin PC Petak / Lajur 

VII. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA 1. Pintu / Jendela

Pintu Teakwood

Rangka Jendela Nako Pengaman

2. Kaca Tetap Jalusi

a. Pasang Kaca Tebal 5 mm b. Pasang Kaca NakoTebal 5 mm

c. Pasang Ventilasi Jalusi

3. Penggantung / Kunci

(25)

Kunci Tanam Union 2 x Slaag 3.b.

VIII. PEKERJAAN CAT / KAPURAN 1. Pengecatan

Mencat kayu yang Kelihatan Mencat Loteng dengan teak oil Mencat Dinding dengan Matek  Mencat Kuzen / Pintu dan Jalusi

IX. PEKERJAAN PERLENGKAPAN DALAM 1. Listrik 

Pasang Instalasi dalam Pemasangan Lampu Pijar  Lampu TL 2 x 40 watt Pasang Zekering Group Stop Kontak 

Sakelar seri Sakelar Enggkel

2. Sanitasi dan Instalasi Air  Kloset Jongkok Porselen

Pemasangan Instalasi Air Bersih Pemasangan Instalasi Air Kotor  Kraan

Flour Drainase

X. PEKERJAAN PERLENGKAPAN LUAR  1. Halaman

Rabat Keliling Gedung

Rabat Beton 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr  Rabat Kerikil

Bak Kontrol Septictank 

Menghitung Jumlah dan Volume Pekerjaan

Untuk perhitungan jumlah dan volume pekerjaan perlu hal-hal yang penting sebagai  berikut :

o Hitung jumlah dan macam pekerjaan yang akan dilaksanakan , misalnya :

  pekerjaan tanah, pekerjaan pasangan pondasi, pekerjaan pasangan tembok,   pekerjaan beton, pekerjaan pintu, pekerjaan atap, pekerjaan lantai, pekerjaan  pengecatan dan sebagainya. Dan masing macam pekerjaan ini masih perlu dirinci

lagi secara mendetail bagian-bagiannya (sub-sub pekerjaan), misalnya : pekerjaan tanah terdiri dari pekerjaan-pekerjaan : galian tanah untuk ponadasi pasangan batu

(26)

kali, galian tanah untuk pondasi foot-plat, galian tanah untuk pondasi sumuran ,  pekerjaan pengurugan kembali dan lain-lain.

o Kemudian dihitung banyaknya volume masing – masing pakerjaan, dengan cara

sebagai berikut :

a. Menghitung pekerjaan tanah Caranya :

1. Misalnya untuk pekerjaan pondasi pasangan batu kali, tentukan ukuran :  panjang, lebar dan tinggi/dalamnya galian. Volume galian tanahnya = luas  penampang galian x panjang galian.kadang-kadang ukuran pondasi antara  pkerjaan satu dengan yang lain tidak sama, sesuai dengan keguanaannya. Kita kumpulkan ukuran pondasi yang sama baik ukuran : lebar, panjang dan dalamnya. Seandainya lubang galian tanah untuk pondasi dengan ukuran : dalam 1,00 meter, lebar 0,80 meter sepanjang 50 meter, maka volume galian tanah untuk pondasi adalah = 1,00 x 0,80 x 50 = 40 meter  kubik (m3).

2. Untuk menentukan harga upah galian tanah tiap m3   bukalah daftar analisa BOW. Galian tanah dalam analisa diberi

kode/tanda : “A”, sedangkan nomornya tergantung dari jenis kekerasan tanah yang akan digali.

3. Setelah pondasi dibuat, ada bagian yang perlu ditimbun kembali. Pekerjaan penimbunan ini dinamakan dengan “Urugan” tanah kembali yang biasanya diambil sebesar 0,25 dari jumlah volume galian.

 b. Menghitung pekerjaan pasangan pondasi, tembok dan beton. 3. Pasangan pekerjaan ponadsi

Untuk menghitung volume pekerjaan pasangan pondasinya yang  penampangnya berbentuk trapezium adalah :

Luas penampangnya = (lebar atas + lebar bawah) x setengah tinggi  pondasi.

(27)

Dari daftar analisa untuk menghitung harga 1 m3 pasangan pondasi  batu kali adalah terdiri dari : harga bahan ditambah denga upah kerja

untuk pasangan pondasi.

4. Pasangan tembok batu bata dinding dihitung dalam m3.

Untuk tembok ½ bata misalnya, maka tebalnya 12 cm atau 0,12 meter. Luas dinding dihitung, kemudian dikurangi denga luas untuk : pintu,  jendela, lubang-lubang angin tau ventilasi. Hasilnya dikalikan dengan

tebal tembok.

5. Plesteran dinding tembok dihitung dalam m2 (luas) bidang plesteran. Bial  bidang yang diplester tembok bagian luar dan dalam, maka jumlahnya =

luas dinding x 2 (lua dalam).

6. Beton bertulang (balok-balok, plat-plat, sloop, kolom dan lain-lain) dihitung dalam m3.

Caranya :

Kolom dan balok-balok = luas penampang x jumlah panjangnya. Plat = luas penamplat x tebalnya.

Analisa BOW pekerjaan untuk pekerjaan beton terdiri : kebutuhan  bahan yang terdiri : bahan beton sendiri, bahan besi tulangan, bahan  begesting, sedangkan untuk upah terdiri : upah kerja pengecoran , upah

kerja pembesian dan upah begesting.

7. Demikian pula untuk pekerjaan pasangan yang lain. c. Pekerjaan kayu

1. Kusen-kusen pintu dan jendela dihitung dalam m3. Caranya :

Luas penampang kayu x jumlah panjangnya.

Kousen pintu terdiri dari : 1 ambang dan 2 tiang kusen Kusen jendela : 2 ambang dan 2 tiang jendela.

2. Daun pintu , daun jendela dihitung dalam m2. Caranya :

Luas = lebar x tinggi pintu / jendela 3. Papan lisplang dihitung dalam m2. Caranya :

(28)

d. Kuda-kuda dihitung dalam m3. Caranya :

Penampang kayu x jumlah panjangnya. Sebuah kuda-kuda terdiri dari :

1 balok tarik, 1 buah tiang (ander), 2 buah batang kaki kuda-kuda dan 2 buah  penyokong kuda-kuda, kemudian dikalikan dengan banyaknya kuda-kuda yang

dipakai. Kalkulasi :

Jumlah kayu untuk keperluan seluruh kuda-kuda = ……m3 Gording = penampang x jumlah panjang = ……m3 Balok muurplat = penampang x panjang = …….m3 Balok nok (bubungan) = penampang x panjang = ……..m3 Balok jure = penampang x proyeksi rebahnya =…….. m3

Jumlah = ……..m3

10 % kayu hilang = ……..m3 total kebutuhan = ……..m3.

Rangka atap ialah usuk-usuk/kaso-kaso dan reng-reng dihitung luas sebenarnya dari atap genteng, ialah bagian atat muka / belakang dan samping kiri/kanan.

Luas atap muka/belakang berbentuk segitiga, luas = alas x ½ tinggi.

Luas atap samping kiri/kanan bentuk trapezium, luas = ( panjang alas +  panjang bubungan) x ½ tinggi.

Akhirnya seluruh dari luas atap dijumlahkan = …….. m2. e. Rangka langit-langit dihitung dalam m3 atau m2.

Volume pekerjaan rangka langit-langit dari kayu dihitung sebagai berikut : luas penampang rangka x panjang seluruhnya.

Misalnya :

Untuk arah memanjang terbuat dari kayu 5/7 cm, sepanjang 5 meter dan rangka langit-langit dipasang setiap 1 meter maka :

Volume kayu = 0,05 x 0,07 x 5x 6 = 0,105 m3.

Untuk arah melebar terbuat dari kayu 5/7 cm, sepanjang 3 meter dan rangka langit-langit dipasang setiap 1 meter maka :

(29)

f. Pekerjaan Atap

4. Luas atap genteng, dihitung dalan m2. Luas atap = luas rangka atap = …….. m2.

5. Pasangan bubungan nok dan jure dihitung dalam m (meter maju) Hitung jumlah panjangnya kemudian kita kalikan dengan 1 m2.

6. Talang air pipa (pembuang air) dihitung dalam m’, lihat analisa harga per  meter maju.

7. Talang air, penampang air atap dihitung dalam m’, panjangnya = panjang lis (papan lis).

g. Pekerjaan langit-langit atau plafon

Pemasangan langit-langit adalah pemasangan eternity dihitung dalam luas (m2).

Luas = panjang x lebar ruang yang ditutup dengan eternit. h. Pekerjaan Lantai

1. Urugan pasir dibawah lantai tegel setebal 10 cm sampai 20 cm dihitung dalam m3. Isinya = lebar x panjang x tebal pasir.

2. Lantai tegel polos dihitung dalam m2. panjang lantai x lebar lantai. Kemudian lihat analisa.

i. Pekerjaan Mengecat

1. Pekerjaan mengecat adalah segala kayu yang terlihat / terketam. Pekerjaan ini dihitung dalam m2 (luas)

Untuk kusen-kusen adalah 3 x penampang x panjang. Untuk luas pintu-pintu / jendela ialag = lebar x 2. Untuk luas lisplang = lebar x jumlah panjangnya.

Apa-apa bagian yang harus dicat perlu diperiksa dan soal warna cat dapat ditanyakan pada direksi saat pengecatan akan dimulai.

2. Untuk harga pengecatannya per m2 ini dapat dilihat dalam analisa harga satuan.

k. Pekerjaan Gantungan dan Kunci

(30)

Caranya ialah (lebar dan tingginya) dikurangi ambang dan  jenangnya (tiang). Kalau sebagian dari panil perlu dikurangi lagi, sesuai dengan gambar bagian – bagian mana yang akan dipasang kaca-kaca jendela/pintu.

2. Engsel pintu dan jendela dihitung jumlah pemakaiannya, dan  jenisnya.

3. Slot pintu dan jendela dihitung berapa buah dan jenis yang akan dipakai.

4. Kuncu tanam berapa buah dan apa kualitasnya, dan dimana harus dipasang.

5. Closet yang dipakai bearapa jumlahnya, kualitasnya bagaimana . 6. Bak- bak penyimpanan air ada berapa buah, apa bahan dasrnya . l. Pekerjaan Instalasi

m. Instalasi Listrik : Biaya pemasangan dan bahan-bahan untuk  instalasi listrik ditentukan oleh tiap-tiap mata lampu. Ini duluar harga  bola lampu, kabel yang dipakai ditambah stopkontaknya, kemudian

dihitung setiap jenis lampu dan akhirnya dijumlahkan. Rumus sementaranya : RAB = (p x q) + s

 p = jumlah mata lampu q = harga per mata lapmu

s =jumlah harga seluruh bola lampu yang dipakai.

2. Instalasi air : Pipa-pipa leiding dari diameter berapa yang dipakai. Hitung harga seluruh harga pipa-pipa, kemudian ditambah upah  pasang (bisa dirundingkan). Harus diingat bahwa pada kebiasaannya instalasi air ini dipasang setelah bangunan selesai. Tentu ada kerusakan-kerusakan pada waktu pemasangan pipa-pipa. Kemungkinan-kemungkinan kerusakan ini ditambahkan dalam RAB instalasi air ini.

n. Pekerjaan – pekerjaan lain

1. Besi-besi sengkang, angker, baut, mur ditaksir dalam …kg. 2. Rooster udara jumlhanya ……buah.

(31)

4. Bouwket (gubug dan kantor) ditaksir Rp. …… 5. Penjaga malam ditaksir Rp……

(32)

BAB III

HARGA SATUAN PEKERJAAN Pengertian

Yang dimaksud dengan Harga Satuan Pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan , sedangkan

upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah.

Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah yang lain, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan dan harga / upah tenaga kerja yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam menghitung dan menyusun Anggaran Biaya suatu  proyek, harus berpedoman pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di

lokasi pekerjaan yang akan dibuat.

Hal yang perlu dilakukan dalam menghitung besarnya RAB antara lain : merinci semua jenis pekerjaan yang ada dan masing-masing harus dihitung, volume pekerjaan serta menghitung harga satuan pekerjaan masing-masing.

Setiap jenis pekerjaan yang telah dirinci harus dihitung harga satuan pekerjaan sendiri-sendiri, sesuai dengan jenis, jumlah, spesifikasi bahan dan jenis, jumlah tenaga kerja yang akan dipakai.

Setelah itu dari hasil penglian antara volume dengan harga satuan pekrjaan akan didapat harga per unit pekerjaan. Harga Anggaran Biaya didapat dengan menjumlah semua harga unit pekerjaan yang telah dihitung.

Sedangkan harga penawaran dihitung dengan menjumlah hasil perhitungan Anggaran Biaya tersebut dengan pajak pertambahan nilai (PPn), keuntungan untuk kontraktor.

Ketelitian dan kecermatan dalam menghitung semuanya tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat keakuratan menghitung Rencana Anggaran Biaya.

Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan dapat memakai 2 macam analisa, yaitu :

1. Analisa BOW (Burgerlijke Openbare Werken), yaitu ketentuan dan ketetapan umum yang ditetapkan Dir. BOW tanggal 28 Pebruari 1921,   Nomor 5372 A pada zaman Pemerintahan Belanda. Analisa BOW hanya dapat

dipergunakan untuk pekerjaan padat karya yang memakai peralatan konvensional. Sedangkan bagi pekerjaan yang mempergunakan peralatan modern / alat berat, analisa

(33)

BOW tidak dapat dipergunakan sama sekali. Tentu saja ada beberapa bagian analisa BOW yang sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan pembangunan, baik bahan maupun upah tenaga kerja. Namun demikian analisa BOW masih dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menyusun Anggaran Biaya Bangunan.

2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan yang dikeluarkan oleh Balai Pengujian dan Informasi Konstruksi, Dinas Permukiman dan Tata Ruang, dalam  buku yang berjudul “ Daftar Harga Satuan Bangunan Gedung Negara Bahan Bangunan / Upah dan Analisa Pekrjaan yang terbit setiap bulan. Pada waktu sekarang analisa ini yang banyak dipakai untuk menghitung harga satuan pekerjaan terutama proyek-proyek  milik pemerintah.

Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun Anggaran Biaya Bangunan yaitu : Harga Satuan Bahan, Harga Satuan Upah dan Harga Satuan Pekerjaan. Untuk  memudahkan dalam menghitung harga satuan pekerjaan data-data dikelompokkan sendiri-sendiri. Harga bahan didapat dari pasaran, dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan. Upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Upah. Dari kedua data tersebut kemudian dihitung dan dibuat Harga Satuan Pekerjaan.(lihat tabel-tabel berikut). Daftar Harga Satuan Bahan (lihat tabel berikut)

Analisa Bahan dan Upah

Analisa bahan :

Yang dimaksud dengan analisa bahan suatu pekerjaan ialah menghitung banyaknya volume masing-masing bahan, serta besarnya biaya yang dibutuhkan.

Contoh pembuatan 1 m3 beton balok memanjang 30 x 50 cm2. Bila diketahui :

o Harga Satuan Bahan

Beton tanpa tulangan K – 225 1m3 Rp. 376.500,00. Besi beton 1 kg Rp. 7.200,00. Kawat beton 1 kg Rp. 6.900,00. Paku 1 kg Rp. 7.600,00. Kayu Begesting 1 m3 Rp. 760.000,00.

o Harga satuan Upah :

(34)

Upah begesting 1 m2 Rp. 8.500,00. Upah alat Bantu pengecoran 1 unit Rp. 42.500,00.

o Upah pengecoran 1 m3 Rp. 52.550,00.

Membutuhkan bahan :

1,00 m3 beton tanpa tulangan Rp. 376.500,00. = RP. 376.500,00 199,64 kg besi tulangan Rp. 7.200,00. = RP.1.437.408,00 4,950 kg kawat beton Rp. 6.900,00. = RP. 34.155,00 4,500 kg paku Rp. 7.600,00. = RP. 34.200,00 0,45 m3 kayu begesting Rp. 760.000,00. = RP. 342.000,00 JUMLAH = Rp. 2.531.658,00 Analisa Upah :

Yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah menghitung banyaknya tenaga kerja yang diperlukan serta besarnya biaya yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Dari contoh pembuatan 1 m3 beton balok memanjang.

Membutuhkan upah :

199,64 kg Upah pembesian Rp. 250,00. = Rp. 49.910,00.

12,500 m2 Upah begesting Rp. 8.500,00. = Rp. 106.250,00 1,00 Upah alat Bantu pengecoran Rp. 42.500,00. = Rp. 42.500,00

1,00 Upah pengecoran Rp. 52.550,00. = Rp. 52.550,00

JUMLAH = Rp. 251.210,00.

Jadi Harga Satuan Pekerjaan = Harga satuan Bahan + Harga Satuan Upah = Rp. 2.531.658,00 + Rp. 251.210,00

= Rp. 2.782.868,00. Tabel analisa Harga satuan Pekerjaan (lihat tabel berikut).

Gambar

gambar bestek dan gambar penjelasan akan sangat mempengaruhi tingkat ketelitian dalam menghitung volume masing-masing pekerjaan.
Tabel analisa Harga satuan Pekerjaan  (lihat tabel berikut).

Referensi

Dokumen terkait

Rab (Rencana Anggaran Biaya) adalah suatu gambaran banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah pekerjaan proyek konstruksi, membangun

Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah. RENCANA

PEMBUATAN PROGRAM PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) DENGAN MACRO EXCEL DAN ANALISA MICROSOFT PROJECT. disusun oleh

Jadi dapat disimpulkan bahwa rencana anggaran biaya (RAB) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan dalam suatu proyek kontruksi yang terdiri dari biaya

Mengetahui berapa besar biaya yang di dapatkan dari rencana anggaran biaya pada proyek pembangunan ruko 3 lantai dengan menggunakan harga satuan bahan dan upah

Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) suatu proyek adalah kegiatan yang dilakukan sebelum proyek dilaksanakan. Anggaran Biaya Proyek adalah banyaknya biaya yang

Dalam hal pemrosesan perbaikan dibutuhkan penyusunan rencana anggaran biaya (RAB) perbaikan jalan tersebut, Proses penyusunan RAB dari mulai perhitungan analisa harga

Rencana Anggara Biaya, adalah perkiraan atau perhitungan biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam satu proyek konstruksi, sehingga