• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Tertib. 1. Kehadiran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tata Tertib. 1. Kehadiran"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengantar

Alhamdulillah, karena taufiq Allah Ta'aala semata sehingga kami dapat menerbitkan pedoman praktikum fisika edisi revisi ini. Pedoman ini bersumber dari buku petunjuk praktikum fisika dasar edisi September 2007, baik untuk mahasiswa FSAINTEK maupun non FSAINTEK, yang disusun oleh beberapa dosen jurusan Fisika.

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada para penyusun sebelumnya, kami telah berusaha merevisi beberapa bagian. Diharapkan dengan terbitan edisi revisi ini, isi maupun penampilannya lebih berkualitas, sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh para pembaca dan pengguna pedoman ini.

Kami menyadari, sebagai manusia yang tak luput dari kelemahan, pasti masih terdapat kekurangan dalam pedoman ini, karena tak ada hasil karya manusia yang sempurna. Untuk itu kami menerima dengan senang hati setiap kritik dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya.

Terima kasih perlu kami sampaikan kepada para dosen di departemen Fisika, Ketua departemen, serta para asisten dosen yang telah banyak menyumbangkan tenaga maupun gagasan dalam mengelola Laboratorium Fisika Dasar Unair ini. Semoga amal kita diterima Allah Ta'aala sebagai amal sholeh. Dan semoga pedoman ini membawa keberkahan dan manfaat bagi kita. Amiin yaa Rabbal "alamiin

(2)

Tata Tertib

1. Kehadiran

• Praktikum harus diikuti sekurang-kurangnya 100 % dari jumlah praktikum yang diberikan. Jika tidak dipenuhi maka praktikum fisika dasarnya dinyatakan tidak lulus.

• Ketidakhadiran karena sakit dan/atau ijin harus disertai surat keterangan resmi untuk diserahkan kepada Asisten atau Dosen Praktikum paling lambat dua minggu sejak ketidakhadirannya. Jika tidak dipenuhi maka dikenakan SANKSI 2. • Keterlambatan kurang dari dua puluh menit dikenai SANKSI 1

• Keterlambatan lebih dari dua puluh menit dikenai SANKSI 2. 2. Persyaratan Mengikuti Praktikum

• Mahasiswa harus berbusana yang sopan dan rapi serta mengenakan tanda identitas diri (kartu anggota) selama praktikum. Jika tidak dipenuhi maka sekurang-kurangnya dikenakan SANKSI 1.

• Mengumpulkan Tugas Pendahuluan sebelum praktikum berlangsung. Jika tidak dipenuhi maka dikenakan SANKSI 2.

3. Pelaksanaan Praktikum

• Sebelum melakukan praktikum, mahasiswa harus mempersiapkan diri sesuai dengan materi praktikum yang akan dilaksanakan.

• Mahasiwa harus meminjam alat praktikum dengan cara mengisi lembaran bon pinjam alat yang tersedia.

• Selama praktikum berlangsung, mahasiswa dilarang merokok, makan, bergurau, bermain alat, atau pun keluar masuk ruangan tanpa seijin dosen pembimbing atau asisten pendamping.

• Setelah melakukan praktikum, mahasiswa harus membuat laporan sementara hasil pengamatan praktikum dan menyerahkannya kepada dosen pembimbing/asisten pada saat meninggalkan ruangan.

• Praktikum dianggap selesai jika mahasiswa telah menyerahkan laporan sementara dan alat yang dipinjam dalam keadaan baik, bersih, dan rapi.

• Kerusakan alat yang dipinjam oleh mahasiswa menjadi tanggung jawab penuh kelompok mahasiswa yang bersangkutan.

(3)

4. Penilaian

• Nilai praktikum ditentukan dari nilai Tugas Pendahuluan, Tes Awal, Keaktifan dan Keterampilan serta Laporan.

• Nilai akhir praktikum dihitung dari nilai rata-rata seluruh praktikum yang diikuti.

• Kelulusan praktikum ditentukan berdasarkan nilai akhir praktikum (AP > 50) dan keikutsertaan praktikum ( 100 %).

5. Lain-lain

• Mahasiswa tidak diperkenankan pindah kelompok/jam/hari praktikum. • Praktikum susulan akan dilaksanakan setelah praktikum reguler berakhir. • Tata-tertib berpakaian sopan di dalam laboratorium meliputi di antaranya

larangan memakai kaos oblong, sandal dan sejenisnya. • Sanksi-sanksi:

SANKS I 1: Nilai Tes Awal dinolkan.

SANKS I 2: Tidak diperkenankan praktikum sehingga Nilai Modul yang bersangkutan dinolkan.

• Informasi praktikum Fisika Dasar dapat dilihat di papan pengumuman Laboratorium Fisika Dasar.

Agustus 2009 Koordinator LFD

(4)

Pendahuluan

Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari fenomena alam semesta, hukum-hukumnya, dan interaksinya. Setiap gejala apa saja pasti terkait dengan hukum Fisika. Benda diam maupun bergerak, seorang yang duduk, berdiri, olah raga. memasak, atau mengendalikan kendaraan, mesin, pesawat, serta bekerja apa saja tidak terlepas dari hukum Fisika. Disiplin ilmu apa saja, terutama bidang exacta, terkait dan didasari dengan Fisika. Sehingga, tidak mustahil jika Teknologi, Kedokteran, Kefarmasian, Ilmu Olah Raga, Kimia, maupun Biologi memerlukan materi Fisika, minimal sebagai keilmuan dasar.

Fisika dasar merupakan sokoguru bidang fisika lainnya. Pemahaman tentang fisika dasar sangat menentukan kemampuan memahami fisika lanjut. Jika pemahaman mahasiswa tentang fisika dasar baik maka ia akan mudah menyerap dan menguasai materi bidang fisika lainnya. Demikian pula sebaliknya, jika ia tidak cukup paham fisika dasar maka sulit memahami Fisika Lanjut.

Guna meningkatkan pemahaman fisika dasar sangat diperlukan praktikum. Praktikum ini meliputi berbagai percobaan yang terkait dengan materi yang diberikan dalam perkuliahan. Praktikum tidak sekedar ditujukan untuk peningkatan kualitas dalam ranah psikomotorik, tetapi diharapkan praktikum dapat menunjang penguasaan kognitif maupun afektif mahasiswa.

Praktikum fisika dasar dimaksudkan untuk menunjukkan peristiwa fisika kepada mahasiswa sehingga menambah pengertiannya. Diharapkan pula agar mahasiswa belajar membuat perhitungan dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan mampu menilai ketidaktepatan setiap pengukuran.

Peristiwa fisika akan diamati dan diukur di bawah pengawasan pembimbing. Data yang diperoleh akan dianalisis dan ditafsirkan. Percobaan dalam laboratorium tidak bertujuan untuk membuktikan kebenaran hukum fisika. Pengujian kebenaran suatu hukum tidaklah sederhana, memerlukan rangkaian percobaan yang presisi, berulang kali, dan menghasilkan data yang sahih.

(5)

MAKSUD PRAKTIKUM FISIKA :

Maksud dilaksanakannya praktikum fisika antara lain agar mahasiswa :

1. memahami dasar fisika yang dibahas dalam kuliah maupun yang tercantum dalam buku teks secara kuantitatif,

2. membiasakan diri menggunakan peralatan laboratorium,

3. terbiasa mencatat, meringkas, mengolah data dan menafsirkan hasilnya, 4. terlatih membuat laporan ilmiah, dan

5. memperoleh pengetahuan awal tentang prosedur kerja dalam riset maupun eksperimen ilmiah.

PERSIAPAN:

Sebelum melakukan praktikum mahasiswa harus telah mempelajari dan memahami tujuan dan gambaran percobaan yang akan dilakukan. Bab yang berhubungan dengan percobaan harap dipelajari dari buku yang ada di perpustakaan. Tugas pendahuluan harus dikerjakan dan dikumpulkan sebelum pelaksanaan praktikum .

CARA KERJA DALAM LABORATORIUM :

Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dalam melakukan praktikum. Sebelum melakukan percobaan, pembimbing akan memberi tes awal. Sebelum percobaan dimulai pembimbing/asisten akan memberikan petunjuk seperlunya. Mahasiswa harus melaksanakan prosedur percobaan sesuai dengan pengarahan pembimbing. Pada akhir praktikum, mahasiswa harus membersihkan peralatan dan meja yang dipakai, serta mengatur kursi dengan rapi. Setiap selesai percobaan tiap kelompok harus menyerahkan laporan sementara yang berisi data hasil percobaan. Laporan akhir dibuat secara individu di luar jam praktikum dan harus diserahkan kepada pembimbing/asisten sepekan kemudian (pada permulaan praktikum berikutnya).

Penilaian praktikum (percobaan) berdasarkan atas hal berikut. 1. Tugas Pendahuluan (7%)

2. Pretes,(14%)

3. Praktik/aktivitas dalam laboratorium (21 %) 4. Laporan Praktikum (28%)

(6)

Sedangkan penilaian laporan didasarkan pada

1. Kelengkapan dan kebenaran isi laporan. (15%)

2. Ketrampilan pengukuran/pengamatan yang ditunjukkan oleh jumlah dan kualitas datanya. (15%)

3. Pengolahan Data (40%)

4. Pembahasan dan penafsiran hasil pengolahan/ analisis data serta kesimpulan. (20%)

5. Penyajian gambar/grafik dan kerapian penulisan laporan. (10%)

LAPORAN

Laporan praktikum berisikan tentang Halaman judul, lsi, dan Lampiran. Halaman judul memuat perihal berikut.

 Kode dan Judul percobaan.

 Nama dan NIM Mahasiswa, Kelompok, beserta pasangannya.  Hari, tanggal, jam pelaksanaan.

 Nama Dosen Pembimbing dan Asisten. Isi laporan memuat hal sebagai berikut :

a) DATA HASIL PENGAMATAN

Template untuk pelaporan data hasil pengamatan tiap-tiap modul dapat disalin dari

lampiran pedoman praktikum. Penilaian suatu laporan bergantung pada kerapian mengatur data hasil pengamatan. Pembacaan yang sesungguhnya harus dicatat sebelum mengambil suatu tindakan matematis pada pembacaan itu.

Misalnya, suatu percobaan memerlukan penentuan tambahan panjang suatu pegas vertikal yang ditahan pada ujung atasnya, bila ditambahkan berturut-turut beban 100 gram pada ujung bawahnya. Pada ujung bawah pegas terdapat juga sebuah jarum yang menunjuk pada suatu skala. Pembacaan yang sesungguhnya dari skala yang ditunjuk oleh jarum harus dicatat lebih dahulu, kemudian tambahan panjang pegas dihitung dalam kolom lain. Jadi setiap kesalahan yang terjadi pada waktu mengurangi dapat segera diketahui tanpa melakukan kembali seluruh percobaan. Pada umumnya data hasil pengamatan harus dalam bentuk tabelldaftar dengan keterangan di atasnya dan satuan dari angka-angka datam kolom itu.

(7)

Bila suatu pengamatan yang salah telah tercatat, coretlah dengan garis mendatar melalui pencatatan tersebut lalu tuliskan hasil yang benar di dekatnya. Data hasil pengamatan merupakan ringkasan angka-angka yang didapat dari suatu percobaan. b) ANALISIS/ PERHITUNGAN

Data hasil pengamatan/pengukuran perlu diolah untuk mendapatkan nilai besaran yang ingin diketahui yang termuat dalam tujuan. Diperlukan suatu cara menghitung yang benar dengan menggunakan teori ketakpastian. yang akan dibahas dalam bab selanjutnya pada petunjuk ini sehingga dapat diketahui ketepatan hasilnya.

c) PEMBAHASAN

Pembahasan memuat komentar mengenai hasil percobaan, data pengamatan serta hasil perhitungan. Pembahasan dapat pula disertai perbandingan hasil percobaan dengan percobaan yang telah ada (dalam literatur/buku/teori) maupun alasan terjadinya penyimpangan atau ketaktepatan.

Jika suatu percobaan disertai grafik, maka tiap penyimpangan yang menyolok dari kurva harus dijelaskan.

d) SIMPULAN DAN SARAN

Suatu percobaan memiliki tujuan tertentu, karena itu kesimpulan haruslah  memberikan jawaban terhadap tujuan itu.

 ditulis secara singkat dan padat.

 saran berisikan tentang masukan/usulan tentang sistem percobaan yang lebih baik agar diperoleh data yang lebih akurat dan tepat.

e) DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka berisi tentang literatur yang dijadikan rujukan. Penulisan pustaka mengikuti contoh berikut.

Contoh:

Giancoli, D.C, 1998, Fisiko, Edisi Kelima, Jilid 2, Penerjemah Yuhilza Hanum dan Irwan Arifin, Penerbit Erlangga, Jakarta

Kaplan, R.E., 1983, Nuclear Physics, Second Edition, Massachusset, Addison-Wesley Publishing Company Inc, hh 129-133.

(8)

f) LAMPIRAN

Lampiran dapat berisi grafik, data dari literatur atau yang lainnya yang dinilai perlu untuk dimuat dalam laporan, sebagai informasi tambahan atau penguat dasar pembahasan, tetapi tidak termasuk dalam un sur utama laporan.

Penyajian data berupa grafik memiliki nilai lebih dari pada tabel. Melalui grafik dapat dengan mudah diketahui hubungan antar variabel, titik optimum, maksimum, atau minimumnya, serta kemiringannya. Suatu grafik harus selalu mempunyai :

 Judul, yang memberi keterangan tentang apa yang dilukiskan oleh grafik itu.  Pemilihan skala yang tepat.

 Tiap sumbu ditandai dengan nama besaran dan satuannya. Besaran yang merupakan peubah bebas (variabel bebas) dicantumkan pada absis (sumbu-X) dan peubah tidak bebasnya pada ordinat (sumbu-Y).

Kedudukan suatu titik tertentu harus ditandai dengan suatu lingkaran kecil dengan titik tersebut di tengahnya, sebab jika hanya titik yang digambar dan grafik digambar dengan tinta maka titik tersebut akan tidak nampak.

Kurva kontinu harus digambarkan menuruti titik-titik tersebut sedemikian hingga jumlah titik yang terletak pada satu pihak kira-kira sama banyak dengan yang terletak pada pihak lain kurva tersebut. Sebab adakalanya kurva tidak tepat melalui lingkaran kecil, garis harus diputuskan, jangan ditarik melaluinya (lihat gambar-gambar contoh di bawah). Kebanyakan dari kurva-kurva yang ditemui dalam fisika adalah satu dari yang tersebut di bawah ini (k dan c adalah konstanta) :

a. Garis lurus y = kx atau y = kx + c

b. Hiperbola y kx dapat dibuat lurus dengan melukiskan 1 y cx x y y = kx x y y = kx + c x x y y = kx y 1 cx y 1 

(9)

c. Parabola y = kx2 dapat dibuat lurus dengan melukiskan y cx

d. Kurva trigonometri y = k sin x dapat dibuat lurus dengan melukiskan y = kz di mana z = sin x x y cx y  x y y = kx2 sin x y +1 –1 x + k – k y

Referensi

Dokumen terkait

Rosyid (1996) mengatakan bahwa ketiadaan dukungan sosial atasan terhadap karyawan akan mengakibatkan timbulnya burnout pada karyawan. Di rumah sakit, seorang perawat

Lebih lanjut lagi terdeteksinya awan – awan tersebut baik dari citra radar cuaca maupun citra satelit relevan dengan nilai hujan yang terukur pada pos hujan di

Pada tahap ini, dilakukan analisa data yang diberikan oleh Gereja GBI Hope Ministry terkait dengan kegiatan administrasi Gereja, seperti data jemaat, data kegiatan gereja,

Tipe kandang untuk program pembibitan ternak berdasarkan program perkawinanya, yaitu menggunakan kandang individu atau kandang kelompok.. 7.4.2.8

Sistem yang terintegrasi untuk mengenali kendaraan dengan membaca plat apakah sudah terdaftar dalam sistem dan berfungsi pula untuk mengidentifikasi bila ada objek yang tidak

dan menjadi salah satu syarat agar dapat mengusulkan perencanaan dapat mengusulkan perencanaan kebutuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan pada pelayanan kebutuhan sarana,

Waktu yang tepat untuk menggunakan AKDR adalah dilakakuan pada saat Hari pertama sampai ke-7 siklus haid, setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien

FS sangat digandrungi karena kita bisa mendapat teman baru disini atau pun kita bisa mencari teman lama kita yang sudah tidak pernah ketemu misalnya. Jadi di FS kita bisa