• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kualitas Website Jawa Pos menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi pada PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Kualitas Website Jawa Pos menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi pada PT."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Evaluasi Kualitas Website Jawa Pos menggunakan Metode Webqual 4.0

dan Importance Performance Analysis (IPA) (Studi pada PT. Jawa Pos)

Yunior Rikky Fitanto1, Satrio Hadi Wijoyo2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

PT. Jawa Pos merupakan perusahaan yang bergerak dibidang multimedia percetakan surat kabar harian bernama Jawa Pos yang berawal di Surabaya, Jawa Timur. Selain bergerak dibidang multimedia percetakan, Jawa Pos juga bergerak dibidang aplikasi dan juga website sebagai media bagi penggunanya untuk membaca berita. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kualitas dari website Jawa Pos yang menekankan pada tiga variabel, yaitu aspek kualitas Usability, aspek Information Quality, serta aspek Service Interaction Quality pada website Jawa Pos berdasarkan metode Webqual 4.0. Proses mendapatkan data diperoleh melalui penjajakan kuesioner yang selanjutnya dilakukan tahap analisis menggunakan analisis deskriptif dan juga metode Importance Performance Analysis (IPA) yang mengukur kinerja dari website Jawa Pos berdasarkan tingkat kepentingan berdasarkan variabel yang ada. Skala penilaian pada penelitian ini menggunakan metode Skala Likert yang menerapkan 5 skala pilihan dengan pernyataan mulai dari sangat tidak setuju yang bernilai 1 hingga sangat setuju yang bernilai 5. Sedangkan teknik yang digunakan untuk mengukur berapa jumlah responden yang berpartisipasi pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik Slovin dengan pendugaan akurasi adalah 90%, teknik ini menghasilkan total responden yang dibutuhkan untuk diambil datanya adalah sebesar 100 responden. Untuk membatasi ruang lingkup yang ada, maka karakteristik populasi yang digunakan adalah masyarakat yang berpengalaman dalam menggunakan website Jawa Pos untuk membaca berita secara online dengan teknik pengambilan sampling menggunakan pendekatan Convenience Sampling. Penelitian ini menghasilkan suatu rekomendasi perbaikan berdasarkan faktor kepentingan dan kinerjanya.

Kata kunci: Evaluasi, Kualitas Website, Webqual 4.0, Importance Performance Analysis, Website Berita Abstract

PT. Jawa Pos is a company which engaged in the multimedia printing daily newspaper named Jawa Pos, based in Surabaya, East Java. Furthermore Jawa Pos is also engaged in the application and the website as a media for users to read the news. The purpose of this research is to know the quality of Jawa Pos website which emphasizes on three variables, namely Usability factor, Information Quality factor, Service Interaction Quality factor on Jawa Pos website based on Webqual 4.0 method. Data collection is obtained from the dissemination of questionnaires and analysis using descriptive analysis and Importance Performance Analysis (IPA) method which assesses the performance of Jawa Pos website based on the importance of each variable. The valuation scale on this study used the Likert scale method implementing the 5 scales of choice with statements ranging from strongly disagreeing to very concur. While the technique used to measure the number of respondents needed in this study, using Slovin technique with a percentage of accuracy is 90%, so the number of respondents needed in this research is 100 respondents. To limit the scope of existing, the characteristics of the population in this study are the people who have experience using Jawa Pos websites to read the news online with sampling techniques using the approach Convenience Sampling. This research resulted in an improvement recommendation based on its factors of interest and performance.

(2)

1.

PENDAHULUAN

PT. Jawa Pos merupakan perusahaan yang bergerak dibidang multimedia percetakan surat kabar harian bernama Jawa Pos yang pusatnya berada di Surabaya, Jawa Timur. Jawa Pos merupakan perusahaan yang menyajikan berita harian terbesar di kawasan Jawa Timur, serta merupakan salah satu harian berita terbesar di Indonesia. Saat ini, berdasarkan data yang terdapat pada similar web, jumlah pengunjung pada website Jawa Pos tercatat merupakan pengunjung terbanyak dibanding website berita lainya. Hal ini membuktikan bahwa tidak sedikit masyarakat yang tertarik untuk membaca berita melalui website tersebut dibandingkan website lainnya.

Namun, dalam pengembangan suatu sistem aplikasi berbasis website kepada masyarakat, pasti akan ada pandangan yang berbeda-beda terhadap aplikasi tersebut. Hal ini karena sifat dan pengalaman masyarakat yang tidak sama terhadap pandangan suatu teknologi informasi yang dijajahkan. Terutama pada website yang menyajikan berita, hal ini cukup penting mengingat kualitas kontrol dari layanan informasi yang diberikan oleh suatu perusahaan harus tetap menjadi perhatian dan tetap terkendali dengan baik agar tidak terjadi dampak dari timbulnya suatu permasalahan yang dapat dicegah melalui proses evaluasi kualitas.

Berdasarkan latar belakang pada

permasalahan diatas, penelitian ini memiliki tujuan untuk melaksanakan evaluasi pada website Jawa Pos, dengan mengadaptasi model

yang cocok dalam pengukuran kualitas

berdasarkan kepuasan pengguna. Model tersebut adalah Webqual 4.0. Model Webqual 4.0 sendiri dikembangkan oleh Barnes dan Vidgen pada tahun 2002, yang penilaiannya mengukur 3 buah perspektif, yaitu bagian Usability, bagian Information Quality, dan bagian Service Interaction Quality. Sedangkan dalam proses analisis data digunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) yang dikemukakan oleh John A. Martila dan John James C. tahun 1977. Metode tersebut berfungsi untuk mengetahui kekuatan dan tingkat kelemahan website dengan memfokuskan dua aspek, yaitu aspek kinerja dengan aspek kepentingan relatif variabel berdasarkan tingkatan kepuasan para pengguna. Dalam melaksanakan penelitian, peneliti menggunakan penelitian yang pernah dilakukan

sebagai rujukkan dengan menggunakan model yang sama.

Ben C. Shia, Mingchih C., David Ramdansyah A., dan Shuyan W, dari Fu Jen Catholic University of Taiwan (2016), dengan judul Measuring Customer Satisfactions toward

Localization Website by WebQual and

Importance Performance Analysis dengan studi kasus pada website AliexPress di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja dan juga harapan penggunanya tentang kualitas situs web Aliexpress.com pada pengguna di Indonesia dengan menggunakan model Webqual 4.0 dan perhitungan Importance

Performance Analysis. Proses penelitian

dianalisis berdasarkan aspek kinerja dan aspek kepentingan dan menghasilkan kesenjangan terbesar pada dimensi usability.

Fatima D. J. Henriques, Paula O. Fernandes (2011). Dengan judul Importance and Performance Analysis As A Tool In Evaluating

Higher Education Service Quality: The

Empirical Results Of Estig (IPB). Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan metode IPA dapat menjadi alat dalam melakukan sebuah evalusi. Dari penelitian yang dilakukan ini terbukti

bahwa metode perhitungan IPA dapat

mendeteksi nilai atribut yang memiliki tingkat kepentingan terhadap kinerja berdasarkan kepuasan para siswa.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing variabel Webqual 4.0:

USABILITY

Menurut hasil penelitian Dumas (1999) usability merupakan suatu faktor yang berguna untuk melakukan pengukuran pengalaman para pengguna ketika berinteraksi pada sistem yang bertujuan untuk mencapi efektivitas, efisiens dan juga kepuasan penggunannya. Usability berguna untuk mengukur seberapa mudahnya suatu sistem untuk dapat digunakan dan mudah dipelajari oleh para pengguna kemudian seberapa luas pengguna dapat berinteraksi dengan suatu sistem yang digunakan.

INFORMATION QUALITY

suatu kemampuan untuk memenuhi kriteria informasi ketika dibutuhkan dan disesuaikan dengan kriteria yang diinginkan pengguna. Informasi yang dibutuhkan sebuah sistem ialah informasi yang mampu dipahami dengan mudah, penyajian suatu konten yang lengkap, relevansi, dan juga keamanan suatu informasi dapat terkontrol (DeLone and MacLean, 2003).

(3)

SERVICE INTERACTION QUALITY

Service Interaction Quality merupakan kualitas dari suatu interaksi sekelompok pengguna ketika pengguna tersebut mengakses suatu situs dan berinteraksi lebih lanjut, yang terjadi atas dasar kepercayaan begitu juga empati, contohnya keamanan suatu transaksi dan juga keamanan informasi, penyampaian produk, bentuk personalisasi serta interaksi dengan pihak website (Barnes dan Vidgen 2002).

Analisis tingkat kuadran atau disebut juga dengan Importance Performance Analysis (IPA) merupakan suatu analisis yang dikemukakan oleh John Martilla A. dan John James C. tahun

1977. Importance Performance Analysis

merupakan suatu teknik analisis yang

difokuskan untuk mengetahui faktor-faktor kinerja saat ini yang harus diprioritaskan oleh organisasi berdasarkan kepentingan dalam

pemenuhan tingkat kepuasan para

konsumennya. Importance Performance

Analysis (IPA) menurut teknik adalah suatu model dengan atribut umum. Teknik ini digunakan untuk mengetahui kekuatan serta kelemahan suatu layanan dengan melibatkan dua aspek yaitu aspek kepentingan relatif suatu atribut dan aspek kepuasan para konsumen.

Gambar 1. Kuadran Importance Performance Analysis

2. METODOLOGI

Pada bagian metodologi, alur penelitian yang digunakan oleh peneliti merujuk pada teknik yang dikemukakan oleh Creswell pada tahun 2015 mengenai alur penelitian dengan pendekatan penelitian yang bersifat kuantitatif. Alur atau proses pada penelitian dimulai dari tahap penentuan bentuk permasalahan, tahap

tinjauan kepustakaan, proses merancang

penelitian, proses standar evaluasi, teknik

sampling, pilot study, proses analisis

berdasarkan data, tahap interpretasi, dan menghasilkan suatu rekomendasi.

Gambar 2. Kerangka Alur Penelitian Kuantitatif (Sumber: Creswell, 2015)

Penelitian ini dilakukan dengan interpretasi deskriptif kuantitatif, dalam artian penelitian ini berfungsi untuk dapat mengetahui nilai dan hubungan variabel dependen terhadap variabel independen dengan tidak melakukan analisis hubungan dengan varibel lain (Sugiyono, 2012).

Penelitian ini merupakan suatu penelitian berbentuk terapan bersifat evaluatif, dalam

artian memiliki tujuan untuk penilaian

keberhasilan, manfaat, kegunaan, dan juga kelayakan website Jawa Pos agar dapat berguna untuk menambah wawasan baru bagi yang

membaca, lalu pengembangan penelitian

berkelanjutan bagi para peneliti lain, serta dapat menghasilkan rekomendasi suatu perbaikan bagi organisasi terkait.

Penelitian dilakukan guna mengetahui kualitas kegunaan, kualitas bentuk informasi, dan kualitas bentuk pelayanan interaksi pada website Jawa Pos dengan mengukur tingkat kepentingan dan kinerjanya agar sesuai dengan standar penyajian situs web yang baik dan benar. Metode interpretasi penelitian yang digunakan

oleh peneliti merupakan metode secara

deskriptif yang bertujuan untuk pencarian sebuah fakta melalui hasil dengan menggunakan penyampaian berdasarkan interpretasi yang sesuai dan tepat (Creswell, 2015).

Penelitian ini mengambil sejumlah sampel berdasarkan jumlah populasi yang ada dengan menggunakan media kuesioner sebagai media atau alat mendapatkan data. Peneliti mengambil suatu sampel dengan jumlah sebanyak 100 responden yang dianggap mewakili populasi pengguna aktif website Jawa Pos dengan tingkat

(4)

kesesuaian sebesar 90% berdasarkan teknik Slovin. Data yang diperoleh melalui hasil penyebaran kuesioner, setelah itu dilakukan proses uji validitas dan reliabilitas. Pengujian ini berfungsi untuk mengetahui tingkat korelasi validitas serta reliabilitasnya. Teknik yang digunakan dalam melakukan uji tingkat validitas

menggunakan metode korelasi Pearson,

sedangkan teknik uji tingkat reliabilitas menggunakan korelasi Cronbach Alpha,

Analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis deskriptif, analisis ini berfungsi guna mengetahui sifat dari kelompok data yang diperoleh dengan cara menguraikan nilai berdasarkan proses pemusatan data yang menghitung nilai mean, median, dan modus. Serta proses penyebaran data yang meliputi standar deviasi dan nilai varian.

Analisis Importance dan Performance menjadi analisis utama yang digunakan berdasarkan tujuan penelitian untuk mengetahui kualitas website Jawa Pos yang menekankan

kepentingan dan kepuasan pengguna

berdasarkan kinerja website saat ini.

3. HASIL

Pada bagian hasil, peneliti

mencantumkan proses analisis statistik

deskriptif untuk menggambarkan dan

menyederhanakan data yang diperoleh melalui tabel, dan analisis IPA untuk mengetahui nilai kualitas website berdasarkan kinerja dan kepentingan.

3.1 Analisis Statistik Deskriptif

Berikut adalah proses analisis data statistik deskriptif pemusatan data untuk mengetahui nilai rata-rata, presentase, dan kategori pada masing-masing variabel yang terletak pada model Webqual 4.0 berdasarkan penilaian pada importance dan performance analisis IPA.

Tabel 1. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Usability Bagian Performance

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata pada variabel Usability bagian performance menghasilkan nilai 3,83 dengan nilai presentasenya sebesar 76,45 dan menghasilkan kategori tinggi.

Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Usability Bagian Importance

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata pada variabel Usability bagian importance menghasilkan nilai 4,42 dengan nilai presentasenya sebesar 88,51 dan menghasilkan kategori sangat tinggi.

Tabel 3. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Information Quality Bagian Performance

No Variabel Indikator Mean Presentase Kategori 1 Usability Tampilan yang menarik 3,61 72,20 Tinggi 2 Kemudahan menggunakan 3,92 78,40 Tinggi 3 Desain gambar

dan kesan 3,75 75,10 Tinggi

4 Kemudahan beradaptasi 3,95 79,10 Tinggi 5 Kecepatan interaksi 3,85 77,00 Tinggi 6 Solusi yang tersedia dan error yang terjadi

3,74 74,90 Tinggi

7 Kepuasan

mengakses website 3,92 78,50 Tinggi Total Mean 3,82 76,45% Tinggi

No Variabel Indikator Mean Presentase Kategori

1 Usability Tampilan yang menarik 4,40 88,00 Sangat Tinggi 2 Kemudahan menggunakan 4,40 88,00 Sangat Tinggi 3 Desain gambar dan kesan 4,31 86,30 Sangat Tinggi 4 Kemudahan beradaptasi 4,41 88,20 Sangat Tinggi 5 Kecepatan interaksi 4,55 91,00 Sangat Tinggi 6 Solusi yang tersedia dan error yang terjadi 4,44 88,80 Sangat Tinggi 7 Kepuasan mengakses website 4,46 89,30 Sangat Tinggi Total Mean 4,42 88,51 Sangat

(5)

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata yang ada pada variabel Information Quality pada bagian performance

menghasilkan nilai 3,91 dengan nilai

presentasenya sebesar 78,20 dan menghasilkan kategori tinggi.

Tabel 4. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Information Quality Bagian Importance

Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata pada variabel Information Quality bagian importance menghasilkan nilai 4,42 dengan nilai presentasenya sebesar 88,49 dan menghasilkan kategori sangat tinggi.

Tabel 5. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Service Interaction Quality Bagian Performance

Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata yang terdapat pada variabel Service Interaction Quality pada bagian performance menghasilkan nilai 3,80 dengan

nilai presentasenya sebesar 76,08 dan

menghasilkan kategori tinggi.

Tabel 6. Analisis Statistik Deskriptif Variabel Service Interaction Quality Bagian Importance

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa hasil nilai rata-rata pada variabel Service

interaction Quality bagian importance

menghasilkan nilai 4,40 dengan nilai

presentasenya sebesar 88,71 dan menghasilkan kategori sangat tinggi.

3.2 Analisis IPA

Hasil analisis Importance dan Performance berikut terdiri dari 3 proses untuk setiap variabel

yang digunakan yaitu analisis tingkat

kesesuaian, analisis kesenjangan (gap), dan analisis kuadran IPA.

Variabel Usability

Tabel 7. Analisis Tingkat Kesesuaian Variabel Usability Indikator Kode Total Skor Tingkat Kesesuaia n Rata-Rata Per. Indikato r Kinerj a Kepentinga n Tampilan Yang Menarik USB0 2 361 440 82,05% 82,05% Kemudahan Menggunaka n USB0 7 392 440 89,09% 89,09% Desain Gambar Dan Kesan USB0 9 369 427 86,42% 87,02% USB1 2 382 436 87,61% Kemudahan Beradaptasi USB1 3 389 438 88,81% 89,68% USB1 4 389 443 87,81% USB1 5 409 441 92,74% USB1 6 395 442 89,37% Kecepatan Interaksi USB1 8 385 455 84,62% 84,40%

No Variabel Indikator Mean Presentase Kategori 1 Information Quality Pemahaman dan kesesuaian informasi 3,85 77,05 Tinggi 2 Keakuratan dan keterbaruan informasi 4,00 80,05 Tinggi 3 ketersediaan dan kelengkapan informasi 3,86 77,20 Tinggi 4 Kemudahan mendapatkan informasi 3,92 78,50 Tinggi

Total Mean 3,91 78,20 Tinggi

No Variabel Indikator Mean Presentase Kategori

1 Information Quality Pemahaman dan kesesuaian informasi 4,45 89,10 Sangat Tinggi 2 Keakuratan dan keterbaruan informasi 4,43 88,75 Sangat Tinggi 3 ketersediaan dan kelengkapan informasi 4,41 88,30 Sangat Tinggi 4 Kemudahan mendapatkan informasi 4,39 87,80 Sangat Tinggi

Total Mean 4,42 88,49 Sangat

Tinggi

No Variabel Indikator Mean Presentase Kategori 1 Service Interaction Quality Keamanan dan kepercayaan website 3,87 77,40 Tinggi 2 Pelayanan kepada pengguna 3,70 74,00 Tinggi 3 Kecepatan layanan dan keluhan pengguna 3,84 76,85 Tinggi

Total Mean 3,80 76,08 Tinggi

No Variabel Indikator Mean Presentase Kategori 1 Service Interaction Quality Keamanan dan kepercayaan website 4,41 88,20 Sangat Tinggi 2 Pelayanan kepada pengguna 4,37 87,40 Sangat Tinggi 3 Kecepatan layanan dan keluhan pengguna 4,43 88,70 Sangat Tinggi

Total Mean 4,40 88,71 Sangat Tinggi

(6)

Solusi Yang Tersedia Dan Error Yang Terjadi USB1 9 366 448 81,70% USB2 0 398 444 89,64% USB2 1 360 437 82,38% USB2 2 374 447 83,67% Kepuasan Mengakses Website USB2 3 397 443 89,62% 87,92% USB2 4 388 450 86,22% Rata-Rata 86,69%

Proses perhitungan tingkat analisis

kesesuaian dalam variabel Usability pada tabel 7 menjelaskan bahwa pengguna masih belum puas dengan aspek kinerja website Jawa Pos, karena tingkatan kesesuaiannya menunjukkan masih berada dibawah 100% dan dinyatakan masih berada dibawah harapan para pengguna.

Tabel 8. Analisis GAP Variabel Usability

Indikator Kode

Total Skor Rata-Rata Skor Gap Rata-Rata Indik ator Kine rja Kepentin gan Kiner ja Kepentin gan Tampilan yang menarik USB0 2 361 440 3,61 4,40 -0,79 -0,79 Kemudah an mengguna kan USB0 7 392 440 3,92 4,40 -0,48 -0,48 Desain gambar dan kesan USB0 9 369 427 3,69 4,27 -0,58 -0,56 USB1 2 382 436 3,82 4,36 -0,54 Kemudah an beradapta si USB1 3 389 438 3,89 4,38 -0,49 -0,45 USB1 4 389 443 3,89 4,43 -0,54 USB1 5 409 441 4,09 4,41 -0,32 USB1 6 395 442 3,95 4,42 -0,47 Kecepatan interaksi USB1 8 385 455 3,85 4,55 -0,70 -0,70 Solusi yang tersedia dan error yang terjadi USB1 9 366 448 3,66 4,48 -0,82 -0,69 USB2 0 398 444 3,98 4,44 -0,46 USB2 1 360 437 3,60 4,37 -0,77 USB2 2 374 447 3,74 4,47 -0,73 Kepuasan mengakses website USB2 3 397 443 3,97 4,43 -0,46 -0,54 USB2 4 388 450 3,88 4,50 -0,62 RATA-RATA 3,836 4,42 -0,58 -0,60

Proses analisis tingkat kesenjangan (gap) yang terdapat pada variabel Usability dalam tabel 8 dinyatakan bahwa aspek kinerja yang terdapat pada website Jawa Pos masih dikatakan belum dapat memenuhi kriteria harapan dari pengguna website Jawa Pos. Karena untuk kualitas website dikatakan memenuhi harapan para pengguna apabila memiliki nilai gap yang bersifat positif.

Gambar 3. Kuadran IPA Variabel Usability

Berdasarkan Gambar 3 tersebut diketahui untuk Indikator yang berada pada kuadran I yaitu “Solusi yang tersedia dan error yang terjadi” yang berarti menjadi prioritas utama bagi website Jawa Pos dalam melakukan perbaikan. Selanjutnya pada kuadran II terdapat dua indikator, yaitu “Kecepatan interaksi” dan “Kepuasan mengakses website” yang berarti menjadi prestasi yang patut dipertahankan oleh website Jawa Pos. Kemudian pada kuadran III terdapat dua indikator yaitu indikator “Tampilan yang menarik” dan indikator “Desain gambar dan kesan” hal ini berarti kedua indikator yang berada pada kuadran tersebut tidak menjadi prioritas, dalam hal lain prioritas rendah karena

walaupun kinerjanya rendah namun

kepentingannya juga rendah. Sedangkan

kuadran IV terdapat dua indikator, yaitu indikator “Kemudahan beradaptasi” dan indikator “Kemudahan menggunakan” artinya, kedua indikator tersebut berlebihan karena memiliki kinerja yang dirasa tinggi namun tingkat kepentingannya dikatakan rendah.

Variabel Information Quality

Tabel 9. Analisis Tingkat Kesesuaian Variabel Information Quality INDIKA TOR KO DE TOTAL SKOR TINGKAT KESESUA IAN RATA-RATA Per. INDIKA TOR KINER JA KEPENTIN GAN Pemaham an dan kesesuaia n informasi IQ01 401 438 91,55% 86,55% IQ02 392 438 89,50% IQ03 381 449 84,86% IQ04 367 457 80,31% Keakurat an dan keterbaru an informasi IQ05 410 449 91,31% 90,20% IQ06 392 443 88,49% IQ07 404 437 92,45%

(7)

IQ08 395 446 88,57% ketersedi aan dan kelengka pan informasi IQ09 375 440 85,23% 87,42% IQ10 397 443 89,62% Kemudah an mendapat kan informasi IQ13 402 443 90,74% 89,40% IQ14 383 435 88,05% RATA-RATA 88,39%

Proses perhitungan tingkat analisis

kesesuaian dalam variabel Information Quality menjelaskan bahwa pengguna masih belum puas dengan aspek kinerja website Jawa Pos, karena tingkatan kesesuaiannya menunjukkan masih berada dibawah 100% dan dinyatakan masih berada dibawah harapan para pengguna.

Setelah tahap analisis tingkat kesesuaian dilakukan, maka selanjutnya dilakukan analisis GAP.

Tabel 10. Analisis GAP Variabel Information Quality

INDIK ATOR

KO DE

TOTAL SKOR TOTAL SKOR GAP RAT A-RAT A IND IKA TO R KIN ERJ A KEPEN TINGA N KIN ERJ A KEP ENT ING AN Pemah aman dan kesesu aian inform asi IQ 01 401 438 4,01 4,38 -0,37 -0,60 IQ 02 392 438 3,92 4,38 -0,46 IQ 03 381 449 3,81 4,49 -0,68 IQ 04 367 457 3,67 4,57 -0,90 Keaku ratan dan keterb aruan inform asi IQ 05 410 449 4,10 4,49 -0,39 -0,43 IQ 06 392 443 3,92 4,43 -0,51 IQ 07 404 437 4,04 4,37 -0,33 IQ 08 395 446 3,95 4,46 -0,51 Keters ediaan dan keleng kapan inform asi IQ 09 375 440 3,75 4,40 -0,65 -0,55 IQ 10 397 443 3,97 4,43 -0,46 Kemu dahan menda patkan inform asi IQ 13 402 443 4,02 4,43 -0,41 -0,46 IQ 14 383 435 3,83 4,35 -0,52 RATA-RATA 3,91 4.,43 -0,51 -0,51

Proses analisis tingkat kesenjangan (gap) yang terdapat pada variabel Information Quality dalam tabel 10 dinyatakan bahwa aspek kinerja yang terdapat pada website Jawa Pos masih dikatakan belum dapat memenuhi kriteria harapan dari pengguna website Jawa Pos. Karena untuk kualitas website dikatakan

memenuhi harapan para pengguna apabila memiliki nilai gap yang bersifat positif.

Gambar 4. Kuadran IPA Variabel Information Quality

Berdasarkan Gambar 4 tersebut diketahui masing-masing kuadran ditempati oleh beberapa indikator, artinya pada variabel Information Quality setiap indikatornya tersebar pada semua kuadran IPA. Indikator yang terletak pada kuadran I yaitu “Pemahaman dan kesesuaian informasi” yang berarti menjadi prioritas utama bagi website Jawa Pos. Selanjutnya pada kuadran II terdapat indikator “Keakuratan dan keterbaruan informasi” yang berarti menjadi prestasi yang patut dipertahankan oleh website Jawa Pos. Kemudian pada kuadran III terdapat indikator “Ketersediaan dan kelengkapan informasi” hal ini berarti indikator yang berada pada kuadran tersebut tidak menjadi prioritas, dalam hal lain prioritas rendah karena walaupun kinerjanya rendah namun kepentingannya juga rendah. Sedangkan kuadran IV terdapat indikator “Kemudahan mendapatkan informasi” artinya, indikator tersebut berlebihan karena memiliki kinerja yang dirasa tinggi namun kepentingannya dikatakan rendah.

Variabel Service Interaction Quality

Tabel 11. Analisis Tingkat Kesesuaian Variabel Service Interaction Quality

INDIKAT OR KO DE TOTAL SKOR TINGKAT KESESUA IAN RATA-RATA Per. INDIKA TOR KINER JA KEPENTIN GAN Keamana n dan kepercaya an website SIQ 02 381 440 86,59% 87,75% SIQ 03 384 439 87,47% SIQ 04 396 444 89,19% Pelayana n kepada pengguna SIQ 05 370 441 83,90% 84,68% SIQ 06 370 433 85,45% Kecepata n layanan dan keluhan SIQ 07 384 436 88,07% 87,32% SIQ 08 376 444 84,68%

(8)

pengguna SIQ 09 396 444 89,19% SIQ 10 381 450 84,67% RATA-RATA 86,58%

Proses perhitungan tingkat analisis

kesesuaian dalam variabel Service Interaction

Quality yang terdapat pada Tabel 11

menjelaskan bahwa pengguna masih belum puas dengan aspek kinerja website Jawa Pos, karena tingkatan kesesuaiannya menunjukkan masih berada dibawah 100% dan dinyatakan masih berada dibawah harapan para pengguna.

Setelah tahap analisis tingkat kesesuaian dilakukan, maka selanjutnya dilakukan analisis GAP.

Tabel 12. Analisis GAP Variabel Service Interaction Quality

INDIK ATOR

KO DE

TOTAL SKOR TOTAL SKOR GA P RATA-RATA KINE RJA KEPENTI NGAN KINE RJA KEPEN TINGA N Keaman an dan keperca yaan website SIQ 02 381 440 3,81 4,40 -0,59 -0,54 SIQ 03 384 439 3,84 4,39 -0,55 SIQ 04 396 444 3,96 4,44 -0,48 Pelayan an kepada penggu na SIQ 05 370 441 3,70 4,41 -0,71 -0,67 SIQ 06 370 433 3,70 4,33 -0,63 Kecepat an layanan dan keluhan penggu na SIQ 07 384 436 3,84 4,36 -0,52 -0,59 SIQ 08 376 444 3,76 4,44 -0,68 SIQ 09 396 444 3,96 4,44 -0,48 SIQ 10 381 450 3,81 4,50 -0,69 RATA-RATA 3,82 4,41 -0,59 -0,60

Proses analisis tingkat kesenjangan (gap) yang terdapat pada variabel Service Interaction Quality yang terdapat dalam Tabel 12 dinyatakan bahwa aspek kinerja yang terdapat pada website Jawa Pos masih dikatakan belum dapat memenuhi kriteria harapan dari pengguna website tersebut. Karena untuk kualitas website dikatakan memenuhi harapan para pengguna apabila memiliki nilai gap yang bersifat positif.

Gambar 5. Kuadran IPA Variabel Service Interaction Quality

Berdasarkan gambar 5 tersebut diketahui untuk kuadran I dan kuadran IV tidak ditempati oleh indikator, artinya pada variabel Information Quality tidak terdapat indikator yang menjadi prioritas utama maupun indikator yang bersifat berlebihan. Pada kuadran II terdapat dua indikator, yaitu indikator “Kecepatan layanan dan keluhan pengguna” dan indikator “Keamanan dan kepercayaan website” yang berarti kedua indikator tersebut menjadi prestasi yang patut dipertahankan oleh website Jawa Pos. Kemudian pada kuadran III terdapat indikator “Pelayanan kepada pengguna” hal ini berarti indikator yang terletak pada kuadran tersebut tidak menjadi prioritas, dalam hal lain prioritas rendah karena walaupun kinerjanya rendah namun kepentingannya juga rendah.

4. PEMBAHASAN VARIABEL USABILITY

Proses analisis kuadran IPA pada variabel Usability terdapat indikator yang terletak pada kuadran I sehingga menjadi prioritas utama, yaitu indikator “Solusi yang tersedia dan error yang terjadi”. Hal ini berarti dari indikator yang ada, “Solusi yang tersedia dan error yang terjadi” menjadi prioritas utama bagi website Jawa Pos dalam melakukan perbaikan yang sesuai keinginan pengguna.

Sedangkan pada kuadran III terletak dua indikator yaitu “Tampilan yang menarik” dan juga indikator “Desain gambar dan kesan”. Kuadran III merupakan kuadran yang memiliki tingkatan kepuasan yang dikatakan rendah begitu pula kinerjanya juga dianggap tidak begitu penting bagi para pengguna. Namun dalam hal ini, indikator yang terletak dalam kuadran III harus tetap menjadi perhatian setelah prioritas utama yang ada pada kuadran I sudah terlaksana.

(9)

lengkap fitur dan informasi sistem, maka tingkatan kepuasan para pengguna akan semakin tinggi. Semakin sering laporan pengguna mengakses suatu informasi, maka keadaan tersebut merupakan bentuk suatu keberhasilan dari isi yang menarik (Delone and Mac Lean, Model of Information System Success. 1992). Sedangkan Jacob Nielsen juga menyatakan salah satu karakterstik yang menyatakan suatu website dapat dikatakan efisien penggunaannya apabila

kesalahan sistem saat diakses dapat

diminimalisir sebaik mungkin (Jacob Nielsen, Introduction To Usability. 2012)

VARIABEL INFORMATION QUALITY

Proses analisis penilaian kuadran IPA untuk variabel Information Quality terdapat indikator yang terletak pada kuadran I sehingga menjadi bentuk prioritas yang utama, yaitu indikator “Pemahaman dan kesesuaian informasi”. Hal ini berarti dari keseluruhan indikator yang ada, Pemahaman pengguna dalam menerima berita yang disajikan dan kesesuaian informasi menjadi prioritas utama bagi website Jawa Pos dalam melakukan perbaikan sesuai yang diinginkan oleh pengguna.

Selanjutnya pada kuadran III terletak

indikator “Ketersediaan dan kelengkapan

informasi”. Kuadran III merupakan kuadran yang mempunyai tingkatan kepuasan yang dinilai rendah begitu juga kinerjanya yang dianggap masih tidak terlalu penting oleh para pengguna. Namun dalam hal ini, indikator yang berada dalam kuadran III harus tetap menjadi perhatian setelah prioritas utama yang ada pada kuadran I sudah terlaksana.

Pada penemuan yang dilakukan oleh Niv

Ahituv menjelaskan lima aspek yang

berpengaruh terhadap kepuasan para pengguna ketika mengakses suatu informasi, yaitu aspek akurasi, aspek ketepatan waktu, aspek relevansi, aspek agregasi, dan aspek pemformatan (Niv Ahituv, A Systematic Approach Toward Assessing The Value of An Information System. 1980)

VARIABEL SERVICE INTERACTION QUALITY

Proses analisis penilaian kuadran IPA pada variabel Service Interaction Quality diketahui tidak ada indikator yang terletak pada kuadran I Hal ini dapat dikatakan dari semua indikator yang ada, prioritas lain yang menjadi perhatian bagi pihak website Jawa Pos berada pada kuadran III.

pada kuadran III terdapat indikator

“Pelayanan kepada pengguna”. Kuadran III merupakan kuadran yang mempunyai tingkat kepuasan yang dinilai rendah begitu juga kinerjanya dianggap tidak begitu penting oleh pengguna. Namun dalam hal ini, indikator yang berada dalam kuadran III harus tetap menjadi perhatian setelah prioritas utama yang ada pada kuadran I sudah terlaksana.

Carlos Flavian dan Carlos Orus

menyatakan, Standarisasi website dikatakan dapat membantu pengguna untuk mencapai suatu tujuan yang dibutuhkan saat mengakses website tersebut. Misalnya, bentuk dari tulisan, bentuk suatu informasi, serta kejelasan bentuk dan penataan suatu fitur. Selain itu pada bentuk antarmuka juga memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan bagi pengguna untuk tetap bertahan pada pengguanaan website tersebut. (Carlos Flavian, Carlos Orus Web Design: A Key Factor For The Website Success. 2009).

5. SIMPULAN DAN SARAN

Kualitas website Jawa Pos untuk variabel

Usability terletak pada kategori tinggi.

Berdasarkan tingkat kepuasan para pengguna pada variabel ini dapat dikatakan masih kurang puas. Dalam proses analisis perhitungan kuadran diketahui indikator yang harus dipertahankan pada website Jawa Pos adalah kecepatan interaksi dan kepuasan mengakses website. Sedangkan untuk indikator yang harus dilakukan perbaikan yaitu indikator yang memiliki prioritas tinggi setelah itu dapat memperbaiki indikator yang terletak pada prioritas rendah, artinya yang harus ditingkatkan terlebih dahulu adalah solusi yang tersedia dan error yang terjadi lalu tampilan yang menarik dan desain gambar pada website Jawa Pos.

Kualitas website Jawa Pos untuk variabel Information Quality terletak pada kategori yang

tinggi. Berdasarkan tingkat pemenuhan

kepuasan pengguna pada variabel ini dapat dikatakan cenderung masih kurang puas. Berdasarkan proses analisis perhitungan kuadran

menghasilkan indikator yang harus

dipertahankan pada website Jawa Pos adalah

keakuratan dan keterbaruan informasi.

Sedangkan untuk indikator yang perlu dilakukan perbaikan yaitu indikator yang memiliki prioritas tinggi setelah itu dapat memperbaiki indikator yang terletak pada prioritas rendah, artinya indikator yang harus ditingkatkan adalah pemahaman dan kesesuaian informasi lalu

(10)

ketersediaan dan kelengkapan informasi pada website Jawa Pos.

Kualitas website Jawa Pos utuk variabel Service Interaction Quality terletak pada kategori yang tinggi. Berdasarkan tingkat pemenuhan kepuasan pengguna pada variabel ini dapat dikatakan masih merasa kurang puas. Dalam proses perhitungan kuadran dapat dilihat bahwa indikator yang perlu untuk dipertahankan oleh website Jawa Pos adalah kecepatan layanan dan keluhan pengguna serta keamanan dan kepercayaan terhadap website. Sedangkan pada indikator yang memiliki prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan oleh website Jawa Pos adalah pelayanan kepada pengguna.

Berdasarkan hasil dari penelitian ini, saran yang diberikan untuk pengelola website Jawa Pos adalah pihak pengelola website harus selalu menjaga, memprioritaskan, serta meningkatkan rasa kepuasan pengguna berdasarkan pada hasil penelitian dari setiap kuadran. Kepuasan tercipta karena adanya pemenuhan suatu kebutuhan dan juga harapan yang diinginkan oleh pengguna pada kualitas dari suatu website. Berdasarkan hal tersebut, sebaiknya pengelola website dapat mengevaluasi dan mengontrol website dan

mampu meningkatkan kualitas website

berdasarkan indikator-indikator yang dirasa belum mampu memenuhi tingkat harapan para pengguna.

6. DAFTAR PUSTAKA

Ahituv, Niv. 1980. A Systematic Approach Toward Assessing The Value of An Information System.

Barnes, S.J. Vidgen. RT, 2001. Assessing the

Quality of Auction Web Sites.

Proceedings of the 34th Hawaii

International Conference on System Sciences.

Barnes, S. J. d. V. R. T., 2002. An Integrative Approach To The Assessment Of E-commerce Quality. Journal of Electronic Commerce Research (3), Volume 3, p. 144 127.

Creswell, J., 2015. Riset Pendidikan

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Riset Kualitatif & Kuantitatif. kelima ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Martilla, J. A. & James, J. C., 1977.

Importance-Performance Analysis. Journal of

Gambar

Gambar 1. Kuadran Importance Performance  Analysis
Tabel 2. Analisis Statistik Deskriptif Variabel  Usability Bagian Importance
Tabel 6. Analisis Statistik Deskriptif Variabel  Service Interaction Quality Bagian Importance
Gambar 3. Kuadran IPA Variabel Usability  Berdasarkan  Gambar  3  tersebut  diketahui  untuk Indikator yang berada pada kuadran I yaitu
+3

Referensi

Dokumen terkait

1) Memahami informasi yang relevan dengan keputusan tersebut. 3) Menggunakan informasi tersebut sebagai bagian dari proses pembuatan keputusan. 4) Mengkomunikasikan keputusanya,

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kondisi kualitas website dan mendeskripsikan rekomendasi yang dapat dirumuskan untuk memperbaiki masalah pada website SMA Negeri

Pada studi ini akan dilakukan analisis mengenai potensi longsor dengan melakukan kajian pada karakteristik tanah dan geometri lereng alami pada daerah bencana. Penyelidikan

Dengan dasar pemikiran itulah, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan

Berdasarkan hasil Importance Performance Analyis (IPA), pada kuadran satu terdapat satu atribut, yaitu kesejukan ruangan. Atribut yang berada pada kuadran dua,

Berdasarkan hasil Analisis Importance Performance Analysis pada Website Wikipedia terdapat beberapa atribut yang berada pada kuadran I yang menjadi prioritas utama

Dengan melihat struktur pasar yang terjadi pada Bank Umum Syariah berada dalam struktur oligopoli ketat, maka diharapkan rekomendasi dari Arsitektur Perbankan

Analisis Sifat Fisika, Kimia, dan Biologi Tanah pada Lahan Reklamasi Bekas Tambang Batubara PT.. Berau Coal Binungan, Kabupaten Berau, Provinsi