PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DESA DALAM PENGGUNAAN TANAH WARGA UNTUK PELEBARAN JALAN
BERDASARKAN UU NOMOR 2 TAHUN 2012 DI DESA SELAT BESAR KECAMATAN BILAH HILIR KABUPATEN LABUHAN BATU
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ABSTRAK
Lustaria Simanjuntak. NIM 3113311025. Persepsi Masyarakat Terhadap Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Penggunaan Tanah Warga Untuk Pelebaran Jalan Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2012 di Desa Selat Besar Kecamatan Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Yang
telah melimpahkan rahmat dand berkat-Nya, Sehingga Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “ Persepsi Masyarakat Terhadap
Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Penggunaan Tanah Warga Untuk Pelebaran
Jalan Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Didesa Selat Besar Kecamatan Bilah
Hilir Kabupaten Labuhan Batu ”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai
isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan
kritikan yang membangun untuk perbaikannya. Mudah- mudahan skripsi ini
bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Skripsi ini juga dapat terselesaikan berkata bantuan beberapa pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Dra. Yusna Melianti,
MH selaku dosen pembimbing saya dan karena beliau lah maka skripsi ini dapat
terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
3. Ibu Dra.Nurmala Berutu, M.Pd, sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA,SH, M.Hum sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
5. Bapak Arif wahyudi, SH sebagai Seketaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, sebagai Kepala Laboratorium jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
7. Ibu Dra.Yusna Melianti, MH sebagai Pembimbing skripsi yang telah banyak
berjasa membantu dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dan mengikuti Sidang Meja Hijau.
8. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan
Sebagai Dosen Penguji.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak
memberikan bekal ilmu dan etika berperilaku serta membantu penulis.
10.Bapak Jhon sebagai pegawai Administrasi Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah banyak berjasa dalam membantu penulis.
11.Kepada Bapak Kades Selat Besar Bapak Sumiran, Pegawai kantor kepala
desa dan seluruh warga desa yang membantu penulis dalam penelitian.
12.Untuk keluarga tercinta, Nenek Ibunda Kilaria Bakkara yang membesarkan
Penulis dan Kedua Orang tua, adik penulis, Ayahanda Firman Simanjuntak
dan Ibunda Renta Lumban Gaol yang senantiasa mendukung penulis dan
Alexander Eko Francicus Simanjuntak adik penulis.
13.Untuk keluarga besar Lumban Gaol yang senantiasa mendukung terutama
kakak penulis Ibu Tiar Uli Lumban Gaol Amd.Kep dan Suami beliau Bapak
Binsar Pardamean siregar SH, M.Hum serta Drisanna Maria Agatha Siregar
14.Untuk Hengky A. S.Kom yang mendukung dan membantu penulis dalam dari
awal perkuliahan hingga selesai.
15.Untuk adik kecil penulis Casta Aruan serta rekan – rekan seperjuangan
Rosarina Sinaga, Mahdalena Berutu, Yunari Loriva Naibaho, Andriani
Sihombing, Nelly Veronika Sianturi, Yenni Sitorus, Fauziah Desrini Lubis
dan Hannas Telambenua dan Seluruhnya.
Medan, Juni 2015
Penulis
Lustaria Simanjuntak NIM. 3113311025
DAFTAR ISI
ASBTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Perumasan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Kerangka Teori ... 9
a. Pengertian persepsi ... 9
b. Masyarakat desa ... 10
c. Kebijakan pemerintah desa ... 12
d. Pembangunan desa ... 14
e. Penggunaan tanah ... 16
f. Ganti rugi atas penggunana tanah untuk kepentingan umum ... 19
B. Kerangka Berpikir ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Lokasi Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel ... 25
C. Variebel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 30
A. Deskripsi Hasil Penelitian. ... 30
B. Hasil Penelitian ... 31
a. Angket ... 31
b. Wawancara ... 62
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V PENUTUP ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 74
DAFTAR TABEL
Tabel Uraian Halaman
Tabel I Tanggapan responden tentang kebijakan yang dilakukan pemerintah
desa khusunya mengenai pelebaran jalan didesa selat besar... 31
Tabel II Tanggapan responden tentang realisasi pelaksanaan pembangunan
jalan didesa selat besar ... 33
Tabel III Tanggapan responden tentang kesesuaian kebutuhan masyarakat
dengan pemerataan pembangunan jalan didesa selat besar ... 34
Tabel IV Tanggapan responden tentang penggunaan tanah warga dalam
pelebaran jalan yang dilakukan pemerintah desa ... 36
Tabel V Tanggapan responden tentang keamanan dan kenyamanan
penggunaan jalan pasca pelebaran jalan didesa selat besar... 37
Tabel VI Tanggapan responden tentang pelaksanaan kebijakan pemerintah desa
yang sesuai dengan UU yang berlaku ... 38
Tabel VII Tanggapan responden tentang menyikapi kebijakan pemerintah desa
dalam pelebaran jalan jika kurang sesuai dengan UU yang berlaku ... 40
Tabel VIII Tanggapan responden tentang kepemimpinan kepala desa dalam
mengambil keputusan kebijakan dengan kesesuaian keadaan
lingkungan perkebunan warga ... 41
Tabel IX Tanggapan responden tentang selama masa jabatan sebagai pemimpin
desa, desa ini mengalami kemajuan atau pembangunan khususnya
dalam pembangunan pelebaran jalan ... 43
Tabel X Tanggapan responden tentang kesesuaian kebutuhan masyarakat
terhadap pembangunan jalan yang sudah terlaksanan... 44
Tabel XI Tanggapan responden tentang keaktifan masyarakat berpartisipai
dalam pembangunan pelebaran jalan di desa selat besar ... 46
Tabel XII Tanggapan responden tentang kerlibatan warga desa dalam kebijakan
pemerintah desa khususnya pembangunan pelebaran jalan
Tabel XIII Tanggapan responden tentang persetujuan warga desa dalam
menerima setiap kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah desa .... 49
Tabel XIV Tanggapan responden tentang kebijakan pemerintah desa yang
menggunakan tanah warga dalam pelebaran jalan tetapi tidak
mendapat persetujuan warga ... 50
Tabel XV Tanggapan responden tentang kepemimpinana kepala desa dalam
menyikapi keluhan warga yang meminta ganti rugi atas kebijakan
pelebaran jalan yang mengunakan tanah warga ... 52
Tabel XVI Tanggapan responden tentang pelayanan pemerintah desa kepada
masyrakat dalam kepentingan umum ... 53
Tabel XVII Tanggapan responden tentang pentingnya surat hak atas kepemilikan
hak atas tanah ... 55
Tabel XVIII Tanggapan responden tentang tindakan warga atas pelebaran jalan
yang dilakukan oleh pemerintah desa disekitar perkebunan warga
tanpa adanya ganti rugi ... 56
Tabel XIX Tanggapan responden tentang kebijakan pemerintah desa yang kurang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tidak dapat ganti rugi seperti
pelebaran jalan yang menggunakan tanah perkebunan warga ... 57
Tabel XX Tanggapan responden tentang kebijakan pemerintah desa sangat
mendukung perkembangan dan memajukan desa ... 59
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket
2. Daftar wawancara
3. Dokumentasi
4. Nota Tugas
5. Lembar Persetujuan Skripsi Yang Telah Ditanda Tangani Oleh Dosen PS dan
Ketua Jurusan Setelah Mengikuti Sidang Meja Hijau
6. Lembar Pengesahan Skripsi Yang Telah disidangkan dan Ditanda Tangani
Oleh Dosen PS, Tim Penguji dan Ketua Jurusan
7. Surat Ijin Penerbitan Penelitian dari Fakultas
8. Surat Keterangan Ijin Mengadakan Penelitian dari Fakultas
9. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian dari Desa Selat Besar
Kecamatan Bilah Hilih Kabupaten Labuhan Batu
10.Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PPKn
11.Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED
12.Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian
13.Kartu Kendali Bimbingan Skripsi
14.Pernyataan Keaslian Tulisan
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pentingnya arti tanah bagi kehidupan manusia ialah karena kehidupan
manusia itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari tanah. Manusia hidup di atas
tanah dan memperoleh bahan pangan dengan cara mendayagunakan tanah. Dan
pada saat manusia meninggal dan dikebumikan masih memerlukan tanah, begitu
pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, maka setiap orang akan selalu
berusaha memiliki dan menguasainya. Dengan adanya hal tersebut maka dapat
menimbulkan suatu sengketa tanah di dalam masyarakat, karena sumber–sumber
alam yang terkandung di dalamnya merupakan sumber daya alam yang sangat
dibutuhkan oleh manusia yang bersifat tetap serta digunakan untuk memenuhi
berbagai kebutuhan hidup manusia akan perumahan, pertanian, perkebunan
maupun kegiatan industri yang mengharuskan tersedianya tanah.
Permasalahan pertanahan semakin kompleks terjadi, sebagai akibat
meningkatnya kebutuhan manusia akan ruang. Oleh karena itu pelaksanaan atau
2
Kepemilikan tahan juga sangat penting, secara makro penyebab
munculnya sengketa pertanahan dengan berbagai variasi antara lain : harga tanah
yang meningkat dengan cepat, kondisi masyarakat yang semakin kurang sadar
dengan bukti kepemilikan hak atas tanah seperti sertifikat tanah, surat tanah, akta
tanah dan lainya. Dengan demikian masyarakat sangat sulit untuk memenangkan
suatu kasus yang menyangkut dengan pemahaman kepemilikan hak atas tanah.
Pada hakekatnya, kasus pertanahan merupakan benturan kepentingan
dibidang pertanahan dimana konflik akan semakin mencuat disebabkan kebutuhan
dan kepentingan indivudu yang berbeda. Sebagai contoh kongkret antara
perorangan dengan perorangan, biasanya kasus ini terjadi dalam kasus tanah
warisan keluarga: perorangan dengan badan hukum biasanya terjadi pada kasus
sengketa tanah milik pemerintah yang digarap perorangan; badan hukum dengan
badan hukum lainnya.
Dalam rangka pengembangan wilayah, perlu dibatasi pengertian “wilayah”
yakni dan ruang permukaaan bumi dimana manusia dan makhluk hidup lainnya
dapat hidup dan beraktifitas. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 1992
tentang penata ruangan, wilayah diartikan sebagai sesatuan georafis beserta
segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan aspek fungsional. Dalam kerangka pembangunan nasional,
perencanaan pembangunan wilayah dimaksudkan untuk memperkecil perbedaan
pertumbuhan kemakmuran antar wilayah atau antar daerah.
Penggunaan lahan merupakan keterkaitan antar aktifitas manusia dengan
3
suatu wilayah, maka semakin besar intervensi manusia dalam mengubah fungsi
lahan untuk berbagai macam bentuk kegiatan. Perubahan fungsi lahan tersebut
akan menimbulkan konsekuensi terhadap lingkungan. Oleh karena itu seorang
pemerintah desa dapat mengambil suatu kebijakan dalam pembangunan desa.
Kebijakan merupakan suatu rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman
dan dasar rencana dalam pelaksaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara
bertindak.
Kebijakan pemerintahan desa merupakan kebijakan yang menentukan
kemajuan dan perkembangan suatu masyarakat. Baik dalam pembangunan
bangunan, pelebaran jalan, pembukaan lapangan kerja, dan lainnya. Kasus
pertanahan ataupun pembangunan daerah sering terjadi pada masyarakat umum
khususnya daerah pedesaan sehingga perlu mendapat penyelesaian.
Salah satu daerah pedesaan pernah mengalami permasalahan yang
kompeks mengenai kebijakan pemerintah desa dalam melakukan pelebaran jalan
di areal perkebunan warga yang berada di Desa Selat Besar Kecamatan Bilah Hilir
Kabupaten Labuhan Batu. Di areal tersebut terdapat barisan perkebunan sawit
4
sebagaimana yang kita ketahui surat kepemilikan tanah yang paling tinggi
adalah sertifikat hak atas tanah. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman warga
mengenai hak ataas kepemilikan tanah. Walaupun demikian surat kepemilikan
tersebut tetap sah secara hukum
Konflikpun muncul saat kebijakan pemerintahan desa setempat
mengambil keputusan untuk melakukan pelebaran jalan pada areal perkebunan
warga. Satu meter tanah dari barisan perkebunan sawit seluas ±500 hektar berbaris sepanjang ±5 km digali untuk membantu jalannya pelebaran jalan. 1 hingga 2 barisan pohon sawit wargapun ikut terseret oleh galian tersebut. Hal ini memicu
kekecewaan warga karena tidak mendapatkan ganti rugi atas kebijakan tersebut,
jika alasan pihak pemerintah desa pelebaran jalan tersebut untuk kepentingan
umum. Setahu warga sudah ada jalan yang cukup bagus dalam keluar masuk
perkebunan ini. Namun demikian warga memberikan tanah perkebunannya jika
memang diperlukan untuk kepentingan umum dengan mendapat ganti rugi, dan
yang menjadi konflik adalah ketika pemerintah desa tidak memberikan ganti rugi
yang selayaknya. Warga mempertanyakan kebijakan dari pemerintahan desa
tersebut pada pihak yang bersangkutan mengharapkan ada ganti rugi dari
penggunaan tanah perkebunan warga. Melihat persoalan tersebut, diketahui bahwa
masalah kepemilikan tanah perkebunan warga merupakan pemilik yang sah secara
hukum, sesuai dengan UU yang berlaku yaitu UU Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Dalam Kepentingan Umum sudah
selayaknya ada ganti rugi, namun dalam konflik kali ini hal tersebut tidak
5
masih banyak dari warga yang kurang memahami mengenai hak kepemilikan
tanah dan kurangnya ketegasan masyarakat setempat dalam menyikapi suatu
konflik khususnya dalam konflik pertanahan.
Untuk mengkaji masalah tersebut, maka peneliti mencoba meengadakan
penelitian dengan mengangkat sebuah judul : “Persepsi Masyarakat Terhadap
Kebijakan Pemerintah Desa Dalam Penggunaan Tanah Warga Untuk Pelebaran
Jalan Berdasarkan UU Nomor 2 Tahun 2012 di Desa Selat Besar Kecamatan
Bilah Hilir Kabupaten Labuhan Batu”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat di indentifikasi
beberapa masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Kebijakan pemerintah desa kurang sesuai dengan UU yang berlaku yaitu
UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum
2. Pembangunan pelebaran jalan yang dilakukang di areal perkebunan sawit
warga tidak sesuai dengan kebutuhan warga
3. Warga berharap ada ganti rugi atas penggunan tanah perkebunan warga
6
surat kepemilikan tanah warga. Meskipun secara hukum semua surat
keterangan itu sah namun memiliki tingkat terendah hingga tertinggi. Dan
ganti rugi dapat disepakati dengan cara musyawarah oleh pikak yang
bersangkutan.
5. Warga tak mampu berbuat banyak dikarenakan keterbatasan pengetahuan
warga mengenai pengadaan tanah sesuai dengan UU berlaku yang
dilaksanakan pemerintah.
6. Kebijakan pemerintahan desa selayaknya sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingan umum sesuai wilayah masing- masing desa dengan ketentuan
yang berlaku.
C.Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian, maka peneliti
membuat batasan masalah yaitu berupa persepsi masyarakat terhadap kebijakan
pemerintah desa Selat Besar dalam menggunakan tanah warga dalam pelebaran
jalan di areal perkebunan sawit warga tanpa ada ganti rugi atas kerusakan tanaman
warga dalam galian pelebaran jalan, sesuai dengan UU yang berkalu UU Nomor 2
Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Dalam Kepentingan
Umum yaitu pada BAB III tentang Pokok-Pokok Pengadaan Tanah yaitu pada
pasal 5, sudah selayaknya mendapat ganti rugi yang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku maupun secara musyawarah atau bahkan sesuai dengan putusan
7
D.Perumusan Masalah
Dalam batasan masalah penulis membuat rumusan spesifikasi terhadap
hakikat permasalahan yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini
ditujukan pada satu masalah saja yaitu Bagaimanakah pendapat masyarakat
terhadap kebijakan pemerintah desa dalam menggunakan tanah perkebunan warga
untuk pelebaran jalan tanpa adanya ganti rugi sesuai dengan UU yang berlaku?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau
elemen generalisasi yang lain, terutama metode teknik alat maupun generelisasi
yang diperoleh. Oleh karena itu diperlukan ketajaman seorang dalam merumuskan
tujuan penelitian yang akan dilakukan karena tujuan penelitian pada dasarnya titik
anjak dan titik unjuk yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian
yang akan dilakukan.
Berdasarkan uraian diatas maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk
mengetahui persepsi masyarakat terhadap kinerja pemerintah desa dalam
menerapkan UU No. 2 Tahun 2012 yaitu mengenai kebijakan Pemerintah Desa
dalam menggunakan tanah perkebunan warga untuk pelebaran jalan tanpa ada
8
1. Maafaat bagi penulis dapat menambah wawasan yang berarti dalam
memahami kajian hukum pertanahan dan hukum yang terkait dengan
masalah yang diteliti yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi
masyarakat terhadap kebijakan pemerintah desa yang kurang dalam
mengayomi warga setempat. Selain itu juga mengembangkan kemampuan
berpikir yang sistematis dan sebagai media bagi penulis untuk menghasilkan
suatu karya ilmiah.
2. Manfaat praktis, yaitu sebagai masukan bagi penulis dan pembaca
mengenai kebijakan pemerintah dan keterbatasan pemahaman warga
mengenai politik agraria yaitu UU Nomor 5 Tahun 1960 dan UU Nomor 2
Tahun 2012 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum
3. Manfaat akademis, yakni memperkaya pengetahuan penelitian mahasiswa
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian penulis dari obsevasi, penyebaran angket dan
wawancara serta pengolahan data pada bab IV maka penulis menyimpulkan
bahwa persepsi masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah desa
khusunya dalam pelebaran jalan yang menggunakan tanah warga tanpa adanya
ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka penulis dapat menyipulkan
bahwa :
1. Warga desa Selat Besar atau responden berpendapat kebijakan pemerintah
desa dalam penggunaan tanah warga untuk pembangunan pelebaran jalan
tanpa ganti rugi mendapat tanggapan kurang baik oleh warga desa, hal ini
dapat dilihat dari hasi pertanyaan yang diberikan melalui angket dan hasil
wawancara penulis kepada responden yang merupakan salah seorang warga
desa Selat Besar. Hasil angket menyatakan bahwa dalam kebijakan
pembangunan pelebaran jalan yang dilakukan oleh pihak pemerintah desa
lebih dominan mendapat tanggapan kurang baik dan kurang sesuai dengan apa
2
2. Dari hari wawancara menyatakan bahwa sebagai warga desa, responden
mengharapkan ada ganti rugi yang setidaknya bisa dipergunakan untuk
mengganti atau memperbaiki kerusakan tanaman perkebunan warga. Oleh
karena itu pembangunan pelebaran jalan yang menggunakan tanah
perkebunan warga dan merusak tanaman perkebunan mendapat tanggapan
kurang baik dari warga, warga merasa dirugikan secara materil, sehingga
sudah selayaknya mendapat ganti rugi, namun sebagai warga desa Selat Besar,
responden juga menyatakan bahwa Pemerintah Desa sudah cukup baik dalam
mencoba melakukan perubahan-perubahan dalam hal pembangunan untuk
desa Selat Besar melalui pembangunan pelebaran jalan dan lainnya. Meskipun
belum dapat merata dan kurang sesuai dengan apa yang diharapkan warga
desa.
3. Warga desa Selat Besar menyatakan bahwa kebijakan Pemerintah Desa dalam
melakukan pembangunan sebaiknya melakukan sosialisasi terlebih dahulu
sehingga dapat diketahui alasan maupun kegunaan pembangunan yang akan
dilakukan oleh Pemerintah Desa. Warga desa juga menyatakan bahwa warga
desa siap untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa jika diperlukan
untuk kepentingan umum dan kemajuan desa Selat Besar sesuai dengan
sosialisa yang diterapkan oleh Pemerintah Desa.
4. Warga desa Selat Besar berpendapat bahwa kebijakan Pemerintah Desa dalam
kemajuan pembangunan desa selama jabatan sudah baik dibanding
sebelumnya, tetapi warga desa masih mengingikan perubahan kemajuan yang
kebijakan-3
kebijakan yang sesuai dengan kemajuan ekonomi dan sosialnya yang
mendukung suatu kemajuan perkembangan desa seperti pemerataan
pembanguna jalan yang sesuai dengan kebutuhan setiap dusun desa, sehingga
pemeratan pembangunan dapat terealisasi dengan baik di desa Selat Besar.
B. Saran
Dari uraian kesimpulan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan pemerintah desa dapat mensosialisasikan renrana maupun
keputusan kebijakan pembangunan desa baik dalam hal apapun terutama
dalam pelebaran jalan disetiap dusun maupun perkebunan warga, diharapkan
pemerintah desa dapat menjelaskan kegunaan kepentingan umum bagi warga
dengan alasan yang dapat diterima oleh warga dengan baik, sehingga warga
dapat mengeti guna pemnbangunan desa untuk kepentingan umum tidak saja
mendapat ganti rugi materil yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
namun dapat di mengerti oleh warga bahwa kepentingan umum merupakan
wajib bagi warga desa.
2. Diharapkan kepada pemerintah desa agar memberikan ganti rugi yang sesuai
4
3. Dirahapkan kepada Pemerintah desa mensosialisasikan setiap kebijakan
terhadap warga desa sehingga terjalin kerja sama yang baik antara Pemerintah
Desa dengan warga, dengan demikian pembangunan sesuai dengan kebijakan
yang diharapkan dan sesuai dengan kebutuhan warga desa dan tidak
menimbukan pro-kontra antar warga desa dan pemerintah desa. Sebagai warga
desa sudah selayaknya mendukung kebijakan Pemerintah Desa dalam
memajukan pembangunan desa dengan ikut berpartisipasi sehingga dengan
kerja sama yang baik maka dapat selesai dengan hasil yang maksimal seperti
yang diharapkan warga yang sebelumnya sudah menjadi rencana dan tujuan
pemerintah desa dalam sosialisai pembangunan desa.
4. Diharapkan kepada seluruh warga desa, untuk mementingkan kepentingan
umum dibanding kepentingan kelompok agar apa yang menjadi kebijakan
Pemerintah Desa dapat terlaksana dengan baik dan mencapai keberhasilan
untuk menjadikan desa lebih maju kedepannya. Sebaiknya Pemerintah desa
lebih memperhatikan keadaan lingkungan warga desa sesuai dengan dusun
desa Selat Besar sebelum mengambil keputusan kebijakan-kebijakan yang
akan dilaksanakan baik dalam hal apapun khususnya pembangunan pelebaran
jalan yang menggunakan tanah warga agar pembangunan desa dapat merata
sesuai dengan kebutuhan dusun desa sehinga tidak menimbulkan konflik antar
DAFTAR PUSTAKA
Abddulrahman. 2000. Masalah Pencabutan Hak AtasTanah PembebasanTanah dan Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Diindonesia. Jakarta: PT.citra aditya bakti
Adisasmita,Rahardjo. 2006. Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan.Yogyakarta :Graha Ilmu
.2013.Pembangunan Perdesaan.Yogyakarta:Graha Ilmu
Arikunto,Suharsini. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
HAW, Widjaja. 2000.Pemerintah desa dan Administrasi Desa. Jakarta: Rajawasli Pers
,2003.Otonomi Desa. Jakarta: rajawali press
H. Boedi. 2008. Hukum Agraria Indonesia.Jakarta:djambatan
Ismaya, samun. 2011.Pengantar Hukum Agraria. Yokyakarta:Graha Ilmu
Koetiaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta:Rineka Cipta
Manullang, Herlina. 2014.Pengantar Ilmu Hukum. Medan:UHN Press
Nurcholis, Hanif. 2011.Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintah Desa. Jakarta: Erlangga
Rakhmat, Jalauddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung. RosdaKarya
2
Soimin, Soedharyo. 2001. Status Hak dan Pembebasan tanah. Jakarta : Sinar Grafika
Sugiharto. 2007. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan : USU Press
Sutedi, Adrian. 2011. Sertifikat Hak Atas Tanah. Jakarta : Sinar Grafika
Undang -Undang Republik IndonesiaNomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum