Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 994
Evaluasi Kualitas Website SMA Negeri 1 Balikpapan Menggunakan Metode Webqual 4.0 dan Importance-Performance Analysis (IPA)
Dini Rahmatika Adi1, Satrio Hadi Wijoyo2, Niken Hendrakusma Wardani3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1dini.rahmatika@gmail.com, 2satriohadi@ub.ac.id, 3niken13@ub.ac.id
Abstrak
SMA Negeri 1 Balikpapan merupakan salah satu sekolah negeri di Kota Balikpapan yang memanfaatkan website sebagai media untuk memudahkan sekolah dalam hal yang berkaitan dengan manajemen informasi serta mendukung produktivitas penyebaran informasi seputar sekolah. Berdasarkan pengalaman siswa yang telah menggunakan website, kualitas website dinilai kurang baik dari segi tampilan hingga informasi yang disampaikan. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian kualitas website dengan menggunakan metode Webqual 4.0 dan IPA untuk meningkatkan dan mempertahakan kualitas website. Metode Webqual 4.0 menilai dengan cakupan masalah usability, information quality dan service interaction sedangkan metode IPA digunakan untuk melihat permasalahan yang menjadi prioritas perbaikan. Data penelitian didapat dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 302 siswa yang menggunakan website SMA Negeri 1 Balikpapan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 atribut yang masuk prioritas utama yaitu, kemudahan saat dioperasikan, kejelasan interaksi dan navigasi pada website serta tampilan dan tata letak informasi. Sedangkan 4 atribut yang masuk prioritas rendah yaitu, kesesuaian jenis tampilan website, ketepatan waktu informasi, kesesuaian informasi yang disampaikan serta kemudahan komunikasi siswa dan guru melalui website. Atribut lainnya tidak masuk dalam prioritas perbaikan karena memiliki kinerja yang cukup untuk dipertahankan. Rekomendasi perbaikan diberikan kepada atribut yang masuk dalam prioritas utama dan rendah dan mengacu pada HHS Usability Guidelines dan ISO 9241-151.
Kata kunci: Website, Kualitas Website, Webqual 4.0, Importance-Performance Analysis (IPA), HHS Usability Guidelines, ISO
Abstract
SMA Negeri 1 Balikpapan is one of the public schools in the city of Balikpapan that utilizes the website as a media to facilitate the school in matters relating to information management and support the productivity in the dissemination of information around the school. The website is rated to have poor quality based on its user experience in terms of display quality to the information that was delivered.
Therefore, it is necessary to assess the website's quality using Webqual 4.0 and the IPA method to improve and maintain the quality website. Webqual 4.0 assesses the scope of the problem that includes usability, information quality, and service interaction while the IPA method is used to look at the problems that are a priority improvement. Data collection was carried out by distributing questionnaires to 302 students who used the website of SMA Negeri 1 Balikpapan. The results of the study showed that there are 5 attributes included in top priorities, ease of operation, clarity of interaction, and navigation on the website as well as the display and layout of information. While the 4 attributes that are included in the low priority are the suitability of the website display type, timeliness of information, the suitability of information submitted, and the ease of communication of students and teachers through the website. The rest attribute does not have a priority fix because it has enough performance to maintain. Repair recommendations are given to attributes that go in the top and low priorities and it refer to HHS Usability Guidelines and ISO 9241-151.
Keywords: Website, Website Quality, Webqual 4.0, Importance-Performance Analysis (IPA), HHS Usability Guidelines, ISO
1. PENDAHULUAN
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 berisi mengenai pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Pada pasal 58 disebutkan bahwa program pendidikan wajib menetapkan kebijakan tata kelola pendidikan dengan tujuan menjamin efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pada pengelolaan pendidikan yang mengikuti program pendidikan, lembaga pemangku kepentingan, peserta, orang tua atau wali peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan serta pihak lain yang terikat program pendidikan tersebut.
Selanjutnya pada pasal 59 disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan tersebut terdapat tuntutan menggunakan sistem informasi yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Ini menyebabkan sebagian besar sekolah negeri memanfaatkan website sebagai media penyebaran informasi yang bisa memberi informasi terkait hal yang berhubungan dengan sekolah juga sebagai layanan bagi siswa serta informasi kegiatan yang dilakukan sekolah tersebut.
SMA Negeri 1 Balikpapan ialah sekolah negeri yang memanfaatkan internet dan pengelolaan website untuk memudahkan sekolah dalam segala hal manajemen informasi dan mendukung produktivitas penyebaran informasi seputar sekolah, baik itu informasi penerimaan dan prosedur peserta didik baru, informasi fasilitas sekolah, prestasi yang sudah diraih sekolah dan informasi seputar kegiatan kesiswaan di sekolah yang dapat diakses secara publik baik oleh pihak internal sekolah maupun masyarakat luas. Akan tetapi, dalam proses pengembangan website, secara umum kurang memperhatikan kualitas website dari sudut pandang pengguna dan masih belum mampu memenuhi harapan pengguna. Website masih banyak mengandung unsur yang sulit dipahami dan sulit untuk ditelusuri oleh pengguna.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui kondisi kualitas website dan mendeskripsikan rekomendasi yang dapat dirumuskan untuk memperbaiki masalah pada website SMA Negeri 1 Balikpapan dengan menggunakan metode Webqual 4.0 dan Importance-Performance Analysis (IPA). Metode Webqual 4.0 memiliki tiga dimensi yaitu kegunaan atau kemudahan pengguna dalam menggunakan (usability), kualitas informasi (information quality), dan interaksi pelayanan (service interaction) yang
sesuai dengan permasalahan yang ada pada website sekolah SMA Negeri 1 Balikpapan.
Ketiga area yang terdapat pada metode Webqual 4.0 telah mencakup kriteria website yang baik dan berkualitas yang sudah dijelaskan pada latar belakang. Penilaian pada masing-masing dimensi dilakukan dengan melihat dua indikator yaitu penilaian mengenai kondisi saat ini atau kinerja (performance) website dan penilaian harapan dari pengguna. Hal ini dikarenakan, website yang berkualitas mempunyai nilai kondisi saat ini atau kinerja (performance) yang tinggi dan mempunyai kesenjangan antara kondisi saat ini yang dirasakan pengguna dengan harapan ideal yang rendah (Supranto, 2011).
Agar dapat mengetahui nilai dari kesenjangan masing-masing variabel kondisi website saat ini dan variabel harapan dari pengguna dalam menggunakan website, digunakan teknik Importance - Performance Analysis (IPA). Teknik ini berfungsi untuk memperlihatkan informasi yang terkait dengan layanan bagi pengguna yang mempengaruhi kepuasan dalam penggunaan sistem. Informasi ini digambarkan dengan kuadran-kuadran dan variabel yang mendeskripsikan harapan pengguna dan kondisi yang ada. Metode ini memiliki fungsi untuk menampilkan informasi yang berkaitan dengan apa saja faktor sebuah layanan yang menurut pengguna dapat mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pengguna terhadap suatu sistem tertentu serta apa saja yang menurut pengguna perlu ditingkatkan dengan alasan beberapa kondisi yang belum memuaskan (Wong, et al., 2011).
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN
Menurut sebuah penelitian oleh Mona, et al (2013) yang dikutip dalam Hasanov & Khalid (2015) fitur website yang memenuhi kebutuhan pengguna dan mengesankan keunggulan website merupakan salah satu dasar persepsi pengguna mengenai kualitas website. Desain situs web merupakan penentu dari fitur situs web dan sangat penting dalam mencapai kualitas yang ditawarkan kepada pelanggan melalui situs web.
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Nor Azureen, et al (2014) yang dikutip dalam Hasanov & Khalid (2015), fitur penting dalam desain situs web yang sukses adalah tampilan estetika, navigasi, dan tampilan konten yang terorganisir dan dikelola dengan baik. Fitur situs web memiliki pengaruh penting terhadap niat pengguna dalam menggunakan situs web.
Kualitas informasi yang ditawarkan oleh suatu informasi di situs web juga merupakan faktor penting. Satu studi khusus dari Kim & Joners (2009) dalam Hasanov & Khalid (2015) mengungkapkan bahwa kualitas informasi memiliki pengaruh tertinggi pada kepuasan pelanggan di antara semua dimensi kualitas situs web.
Webqual atau Website Quality merupakan metode pengukuran kualitas website yang berdasarkan pada persepsi pengguna (Andry, et al., 2019). Metode Webqual ini merupakan pengembangan metode Servqual yang disusun oleh Parasuraman dan telah banyak digunakan untuk pengukuran kualitas jasa. Metode ini sudah dikembangan sejak tahun 1998 dan mengalami banyak perubahan hingga saat ini terdapat 4 versi dari metode ini. Webqual 4.0 difokuskan pada 3 area dimensi yaitu usability, information quality dan service interaction.
Penilaian pada masing-masing dimensi terdapat dua indikator yaitu penilaian secara nyata dan penilaian ekspektasi pengguna. (Barnes &
Vidgen, 2002).
Gambar 1. Kuadran IPA Sumber : Silva & Fernandes (2011)
Adapun penilaian kondisi saat ini dan penilaian ekspektasi pengguna digunakan untuk melakukan analisis kesenjangan dan analisis kesesuaian pada IPA. Menurut Martilla & James (1977), teknik ini mengidentifikasikan atribut dari produk atau layanan yang paling dibutuhkan dari adanya sebuah pengembangan. Adapun analisis yang digunakan dalam IPA ada tiga macam, yaitu analisis tingkat kesesuaian, analisis tingkat kesenjangan (gap) dan analisis kuadran. Hasil dari analisis IPA berupa pengelompokan atribut-atribut berdasarkan
prioritas perbaikan.
Perbaikan dilakukan pada atribut yang masuk dalam prioritas utama dan prioritas rendah. Rekomendasi diberikan berdasar pada teori panduan HHS Usability Guidelines dan ISO 9241-151. HHS Usability Guidelines ialah panduan bertujuan untuk menghasilkan website yang responsif dan mudah digunakan. Panduan ini mengarahkan dengan memberi panduan yang praktis mengenai berbagai permasalah desain dan komunikasi web. Sedangkan ISO 9241-151 merupakan rekomendasi desain antarmuka pengguna yang berfokus pada pengguna dengan lingkup yang kurang lebih sama dengan HHS Usability Guidelines.
Tabel 1. HHS Usability Guidelines Chapter 1 : Design
Process and Evaluation Chapter 10 : Links Chapter 2 : Optimizing
the User Experience
Chapter 11 : Text Appearance Chapter 3 : Accessibility Chapter 12 : Lists Chapter 4 : Hardware
and Software Chapter 13 : Widgets Chapter 5 : The Home
Page
Chapter 14 :
Graphic, Images and Multimedia
Chapter 6 : Page Layout Chapter 15 : Writing Web Content Chapter 7 : Navigation Chapter 16 : Content
Organization Chapter 8 : Scrolling
and Pagin Chapter 17 : Search Chapter 9 : Headings,
Titles and Labels
Chapter 18 : Usability Testing Sumber : Leavitt & Shneiderman (2006)
3. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengujian dan survei kuesioner dengan tipe penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif.
Metode deskriptif yaitu metode penelitian yang menggambarkan masalah yang terjadi pada masa ini, bertujuan untuk memberi penjelasan dan deskripsi mengenai apa-apa saja yang terjadi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan yang dilakukan dengan cara pencatatan dan analisis data hasil penelitian menggunakan perhitungan statistik. (Margareta, 2013)
Gambar 2. Tahapan Penelitian
Tahapan pertama yaitu identifikasi masalah yang dilakukan dengan cara wawancara singkat secara personal kepada pihak sekolah yang berfungsi untuk penggalian masalah yang ada.
Setelah penggalian masalah selesai, tahapan selanjutnya yaitu studi literatur. Studi literatur bertujuan untuk membangun pemahaman kepustakaan atau teori yang berhubungan dengan analisis kebutuhan penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner secara offline.
Kuesioner berisikan 18 pernyataan yang telah mengenai indikator yang akan dinilai sesuai dengan metode Webqual 4.0 dengan fokus 3 area yaitu usability, information quality dan service interaction. Total 302 responden didapat dari perhitungan menggunakan teknik slovin dan proportionate stratified random sampling dengan margin error sebanyak 5% dengan rumus menurut Sugiyono (2013) yaitu:
𝑛 = 𝑁
𝑁𝑒2+1 (1)
Keterangan:
𝑛 = Ukuran sampel 𝑁 = Ukuran populasi
𝑁𝑒2 = Batas toleransi kesalahan
Total sampel siswa kelas X sebanyak 105 orang, kelas XI sebanyak 106 orang dan kelas XII sebanyak 91 orang. Kuesioner akan diambil secara acak. Kuesioner yang pertama masuk
sampai memenuhi jumlah sampel yang sudah ditentukan akan diolah oleh peneliti tanpa melihat jurusan responden tersebut. Tabel 2 menunjukkan atribut yang sudah dinilai hasil adaptasi instrumennya oleh expert judgement.
Tabel 2. Pernyataan Kuesioner
No. Atribut
1 Website SMA Negeri 1 Balikpapan mudah untuk dioperasikan
2 Interaksi dengan website SMA Negeri 1 Balikpapan jelas dan mudah dimengerti
3 Website SMA Negeri 1 Balikpapan mudah untuk dinavigasikan
4 Website SMA Negeri 1 Balikpapan memiliki tampilan yang menarik dan atraktif
5 Website SMA Negeri 1 Balikpapan memiliki tampilan yang sesuai dengan jenis website
6
Website dapat membuat siswa SMA Negeri 1 Balikpapan menambah pengalaman dan pengetahuan positif
7 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang akurat
8 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang dapat dipercaya
9 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang up to date
10 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang relevan
11 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang mudah dipahami
12 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang cukup detail
13 Website SMA Negeri 1 Balikpapan menampilkan informasi dalam format dan tata letak yang sesuai 14 Website SMA Negeri 1 Balikpapan memiliki
reputasi yang baik di mata siswa
15 Website SMA Negeri 1 Balikpapan aman untuk digunakan
16 File yang dapat diunduh dari website SMA Negeri 1 Balikpapan aman dari virus
17 Website SMA Negeri 1 Balikpapan memberi rasa aman terhadap informasi pribadi siswa
18
Website SMA Negeri 1 Balikpapan memberikan kemudahan pada siswa untuk berkomunikasi pada guru
Sumber : Barnes & Vidgen (2002) dan Napitupulu (2016)
Data kuesioner yang didapat dari tahap pengumpulan data. Perhitungan Importance -
Performance Analysis (IPA) terdiri dari analisis tingkat kesesuaian, analisis kesenjangan (gap) dan analisis kuadran. Analisis tingkat kesesuaian pada proses perhitungan bertujuan agar peneliti dapat melihat nilai perbandingan antara kinerja website saat ini dengan harapan dari pengguna.
Untuk analisis kesenjangan (gap) digunakan untuk mengetahui seberapa besar nilai kesenjangan antara tingkat kinerja website dengan harapan dan persepsi dari pengguna mengenai kualitas situs web SMA Negeri 1 Balikpapan berdasarkan pada metode Webqual 4.0. Selanjutnya analisis kuadran berfungsi untuk menampilkan hasil rata-rata nilai tingkat kinerja website saat ini dengan harapan dari pengguna. Masing-masing dari kuadran menggambarkan prioritas perbaikan untuk masing-masing atribut.
Dari hasil analisis ini, peneliti menemukan temuan yang nantinya akan ditarik menjadi kesimpulan penelitian berupa saran untuk perbaikan maupun pengembangan dari website SMA Negeri 1 Balikpapan agar dapat menyesuaikan kualitas website dengan harapan dapat dijadikan masukan dan rekomendasi untuk SMA Negeri 1 Balikpapan dalam hal pengambangan website untuk kedepannya.
4. HASIL DAN ANALISIS
Dari data yang sudah didapat dari proses pengumpulan data berupa data demografi responden seperti jenis kelamin dan intensitas kunjungan. Dari total 302 responden, 61%
merupakan responden perempuan dan 39%
merupakan responden laki-laki. Untuk intensitas kunjungan, 83% dari 302 responden mengunjungi website 1-3 kali dalam sebulan, 14% mengunjungi 4-6 kali dalam sebulan dan 3% sisanya mengunjungi 7-9 kali dalam sebulan.
Pada perhitungan tingkat kesesuaian dilakukan dengan cara membandingkan antara skor dari masing-masing pernyataan kondisi saat ini dengan skor pernyataan kepentingan dari masing-masing fitur pada website. Hasil menunjukkan atribut dengan tingkat kesesuaian terbesar yaitu atribut nomor 8 “Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang dapat dipercaya” dengan nilai 90,5% dan atribut dengan tingkat kesesuaian terkecil yaitu atribut nomor 9 “Website SMA Negeri 1 Balikpapan menyediakan informasi yang up to date” dengan nilai 63,7%.
Perhitungan tingkat kesenjangan (gap) dilakukan dengan bertujuan untuk melihat
tingkat kualitas dari website yang dirasakan saat ini dengan kualitas yang diharapkan oleh pengguna. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai kesenjangan maka semakin besar nilai ketidaksesuaian antara harapan dari pengguna dengan kinerja website saat ini.
Keseluruhan atribut tidak ada yang sesuai dikarenakan kesenjangan yang dimiliki kurang dari angka 0.
Tabel 3. Perhitungan Kesesuaian dan Kesenjangan (Gap)
No.
Atribut
Tingkat Kesesuaian
Tingkat Kesenjangan
(Gap) Variabel Usability
1 76,8% -0,685
2 72,4% -0,808
3 79,1% -0,603
4 68,2% -0,914
5 81,9% -0,487
6 89,0% -0,298
Rata-
Rata 77,9% -0,63
Variabel Information Quality
7 89,8% -0,275
8 90,5% -0,278
9 63,7% -1,017
10 84,2% -0,430
11 85,3% -0,427
12 83,3% -0,460
13 80,2% -0,556
Rata-
Rata 82,4% -0,49
Variabel Service Interaction
14 89,1% -0,305
15 85,0% -0,444
16 82,8% -0,477
17 87,8% -0,348
18 80,8% -0,490
Rata-
Rata 85,1% -0,41
Pada perhitungan analisis IPA, terdapat dua sumbu. Sumbu X menggambarkan kinerja atau kondisi website saat ini (performance) dan Y menggambarkan kepentingan (importance) sebuah atribut. Posisi pada diagram berfungsi untuk mengetahui atribut yang perju dijaga atau dipertahankan, dikurangi serta ditingkatkan kinerjanya. Nilai rata-rata dari pernyataan
kondisi saat ini website SMA Negeri 1 Balikpapan yaitu sebesar 2,29 dan nilai rata-rata dari pernyataan kepentingan sebesar 2,81.
Gambar 3 berisi posisi atribut yang merujuk pada tabel 2 yang dinilai selama proses pengumpulan data. Dari diagram kartesius tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat empat kuadran. Kuadran yang pertama adalah kuadran priorities for improvement. Atribut yang masuk dalam kuadran ini berarti termasuk atribut yang memiliki nilai kinerja rendah namun memiliki nilai kepentingan yang tinggi. Kuadran ini menunjukkan atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pengguna namun belum dikembangkan sesuai dengan keinginan dan harapan dari pengguna sehingga mengecewakan. Atribut yang masuk dalam kuadran pertama yaitu atribut nomor 1, 2, 3, 4, dan 13.
Kuadran kedua yaitu keep up the good work. Kuadran yang memiliki atribut dengan nilai kinerja yang tinggi serta memiliki nilai kepentingan yang tinggi. Hal ini menunjukkan atribut telah berhasil memenuhi keinginan dan harapan dari pengguna. Atribut yang masuk dalam kuadran ini wajib dipertahankan.
Dianggap sangat penting dan memuaskan.
Atribut yang masuk dalam kuadran kedua yaitu atribut nomor 8, 11, 15, dan 17.
Kuadran ketiga yaitu low priority. Kuadran yang memiliki atribut dengan nilai kinerja yang
rendah serta memiliki nilai kepentingan yang rendah. Kuadran ini menunjukkan bahwa atribut yang dinilai kurang penting pengaruhnya bagi kepuasan pengguna. Pengguna merasa atribut bukan merupakan bagian penting dari layanan tetapi memiliki kinerja yang buruk. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. Atribut yang masuk dalam kuadran ketiga yaitu atribut nomor 5, 9, 10, dan 18.
Kuadran yang terakhir yaitu possible overkill. Kuadran yang terakhir merupakan kuadran yang memiliki atribut dengan nilai kinerja yang tinggi namun kepentingannya rendah. Kuadran ini menunjukkan bahwa atribut yang dinilai kurang penting penting oleh pengguna tetapi memiliki kinerja yang baik.
Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan pengguna. Atribut yang masuk dalam kuadran keempat yaitu atribut nomor 6, 7, 12, 14, dan 16.
5. PEMBAHASAN
Setelah mengelompokkan atribut yang masuk dalam kuadran IPA, selanjutnya dilakukan rekomendasi berdasarkan teori dan panduan yang ada. Rekomendasi diberikan pada atribut yang masuk dalam prioritas utama dan prioritas rendah. Prioritas utama merupakan atribut yang masuk dalam kuadran pertama dan prioritas rendah merupakan kuadran ketiga.
Gambar 3. Sebaran Atribut Pada Kuadran IPA
Tabel 4. Rekomendasi Prioritas Utama No.
Atribut Rekomendasi
1
• Tampilan menu pada website dibuat menjadi lebih timbul agar pengguna mengetahui tombol menu tersebut.
(HHS Poin 7.3)
• Tampilan diberi daftar isi konten pada halaman utama website agar memudahkan pengguna memahami isi yang terdapat pada website. (HHS Poin 7.3)
• Memperbaiki tata bahasa yang dengan menghindari akronim yang tidak umum. (HHS Poin 15.3)
2
• Tampilan halaman baru pada website dibuat tidak terlalu banyak muncul tabs baru agar pengguna tidak merasa bingung dengan alur yang ada pada website. (HHS Poin 7.7)
• Menambahkan peta situs yang ditampilkan dibagian atas halaman dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang terdapat dalam website dan membuat pengguna dapat mencari informasi yang ada pada website dengan cepat. (HHS Poin 7.10)
• Memberi format penulisan dengan garis bawah (underline) dan warna berbeda dengan isi konten lainnya pada tanda klik atau link secara konsisten pada setiap halaman website. (HHS Poin 10.8)
3
• Membuat transisi perpindahan serta tata letak menu pada masing- masing halaman secara konsisten dan tidak berubah-ubah. Ini bertujuan agar pengguna tidak merasa kebingungan mencari menu pada halaman yang berbeda. (ISO Poin 8.4.5)
• Membuat tampilan informasi menjadi dua bagian apabila isi konten terlalu panjang dan tidak cukup dijadikan satu halaman.
Pembagian dua halaman bisa menggunakan keterangan pada bagian bawah konten yang memberi tahu bahwa untuk membaca lebih lanjut dapat menekan link atau tombol next. (ISO Poin 8.4.14)
• Menambahkan keterangan pada bagian atas halaman yang diakses pengguna. Website harus memuat informasi halaman yang sedang ditampilkan serta memberi petunjuk
lain yang perlu diperhatikan seperti struktur singkat halaman pada website yang ditampilkan. (ISO Poin 8.2.2)
4
• Tampilan background website menggunakan warna cerah dan tidak menambahkan ornamen yang ramai sehingga membuat pengguna menjadi tidak fokus terhadap isi konten yang ada pada website.
(HHS Poin 14.1)
• Menggunakan video, animasi dan audio yang sesuai dengan informasi yang ditampilkan. (HHS Poin 14.4)
• Tampilan dibuat sederhana dengan urutan konten yang yang penting secara konsisten. (HHS Poin 6.1 dan 6.2)
• Tampilan menggunakan layout yang responsif. (HHS Poin 6.8)
• Tampilan menggunakan white- space pada saat menampilkan isi konten agar pengguna fokus dalam isi konten tersebut. (HHS Poin 6.11)
• Tampilan menggunakan warna yang senada. (ISO Poin 9.3.9)
13
• Informasi ditampilkan dengan format penulisan seperti penggunaan heading pada teks, penggunaan bullet and numbering, penggunaan bold, italic dan underline serta pembatasan panjang kalimat dan paragraf yang ditampilkan. (ISO Poin 10.1.4)
Tabel 4 menjelaskan rekomendasi dari permasalahan yang digolongkan dalam prioritas utama untuk dilakukan perbaikan. Rekomendasi apa saja yang diberikan oleh peneliti dilakukan dengan cara mencari inti dari permasalahan melalui pengambilan data melalui kuesioner dan wawancara awal. Setelah permasalahan ditemukan, rekomendasi yang sesuai atas permasalahan diberikan berdasarkan panduan perbaikan website seperti HHS Usability Guidelines dan ISO 9241-151.
Sedangkan untuk tabel 5 menjelaskan mengenai rekomendasi priotitas rendah.
Rekomendasi yang diberikan juga sesuai atas permasalahan diberikan berdasarkan panduan perbaikan website seperti HHS Usability Guidelines dan ISO 9241-151.
Tabel 5. Rekomendasi Prioritas Rendah No.
Atribut Rekomendasi
5
• Tampilan halaman utama diberi header yang berisi logo sekolah
ataupun gambar yang
merepresentasikan sekolah. Hal ini bertujuan agar website lembaga pendidikan terlihat kredibel dan profesional. (HHS Poin 14.5)
• Menggunakan gambar untuk menyampaikan pesan yang sesuai dengan konten. Gambar yang digunakan untuk website pendidikan bertujuan untuk memberi edukasi pengguna. (HHS Poin 14.8)
9
• Memastikan konten website harus up-to-date dengan pemberian tanggal dan waktu di bagian atas konten agar pengguna mengetahui waktu informasi ditampilkan. (ISO Poin 7.2.4 dan 7.2.5)
10
• Menampilkan hanya informasi yang penting pada halaman utama website. (HHS Poin 16.7)
• Tampilan pada website diberi fasilitas menu pencarian pada bagian atas halaman dan notifikasi ketika pengguna telah menemukan informasi. Hal ini dapat membuat pengguna mudah menemukan informasi yang dibutuhkan. (HHS Poin 17.6 dan 17.7)
18
• Pada bagian bawah halaman atau footer diberi keterangan mengenai sekolah seperti alamat lengkap dan informasi kontak pengelola website ataupun yang bertanggung jawab.
(HHS Poin 16.1).
6. PENUTUP
Berdasarkan hasil dari penelitian mengenai kualitas website SMA Negeri 1 Balikpapan dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan, terdapat 5 atribut yang dijadikan prioritas utama dan 4 atribut prioritas renda perbaikan agar meningkatkan kualitas website SMA Negeri 1 Balikpapan. Adapun untuk kondisi kesan keseluruhan pengguna website didominasi pilihan pengguna yang menganggap tidak setuju bahwa tampilan website SMA Negeri 1 Balikpapan memiliki tampilan website yang baik. Total pemilih sebanyak 184 responden dari 302 reponden dengan persentase sebesar 61%.
Pada variabel usability memiliki rata-rata persentase dari tingkat kesesuaian sebesar
77,9%. Sedangkan untuk nilai rata-rata dari tingkat kesenjangan sebesar -0,63.Pada variabel information quality, rata-rata persentase dari tingkat kesesuaian sebesar 82,4% dan tingkat kesenjangan sebesar -0,49. Pada variabel service interaction, rata-rata persentase dari tingkat kesesuaian sebesar 85,1% dan tingkat kesenjangan sebesar -0,41.
Urutan rekomendasi yang dapat dirumuskan sesuai dengan analisis yang sudah dilakukan yaitu terdapat lima atribut yang masuk kedalam prioritas utama perbaikan. Kelima atribut tersebut yaitu atribut dengan nomor 1, 2, 3, 4, dan 13. Atribut yang masuk kedalam prioritas rendah terdapat empat atribut. Keempat atribut tersebut yaitu dengan nomor 5, 9, 10, dan 18.
Rekomendasi yang digunakan untuk merekomendasikan atribut yang masuk dalam prioritas utama dan prioritas rendah adalah HHS Usability Guidelines dan ISO 9241-151.
Rekomendasi yang dideskripsikan diantaranya yaitu rekomendasi untuk memperbaiki desain visual website, alur navigasi, penggunaan bahasa dalam website dan pemberian keterangan berupa penjelasan terkait organisasi, tanggal dan waktu informasi yang disampaikan serta fungsi dan fitur lainnya yang harus dioptimalkan. Terdapat pula empat atribut yang sudah dirasa baik dan harus dipertahankan, keempat atribut tersebut yaitu dengan nomor 8, 11, 15, dan 17 serta terdapat pula atribut yang dianggap memiliki kualitas berlebihan. Hal ini dikarenakan pengguna menganggap atribut tersebut bukan fitur penting yang harus terdapat pada website tetapi memiliki kinerja yang baik.
7. DAFTAR PUSTAKA
Andry, J. F., Christanto, K. & Wilujeng, F. R., 2019. Using Webqual 4.0 and Importance Performance Analysis to Evaluate E- Commerce Website. Journal of Information Systems Engineering and Business Intelligence, V(1), pp. 23-31.
Barnes, S. J. & Vidgen, R. T., 2002. An Integrative Approach to the Assessment of E-Commerce Quality. Journal of Electronic Commerce Research, 3(3), pp.
114-127.
Hasanov, J. & Khalid, H., 2015. The Impact of Website Quality on Online Purchase Intention The Impact of Website Quality on Online Purchase Intention. Malaysia,
Elsevier, pp. 382-389.
Leavitt, M. O. & Shneiderman, B., 2006.
Research-Based Web Design & Usability Guidelines. Washington, DC: US Government Printing Office.
Margareta, S., 2013. Hubungan Pelaksanaan Sistem Kearsipan dengan Efektivitas Pengambilan Keputusan Pimpinan.
Repository Universitas Pendidikan Indonesia.
Martilla, J. A. & James, J. C., 1977. Importance Performance Analysis. Journal of Marketing, 41(1), pp. 73-79.
Napitupulu, D. B., 2016. Evaluasi Kualitas Website Universitas XYZ dengan Pendekatan Webqual sebagai pedoman dalam penyusunan kuesioner. Buletin Pos dan Telekomunikasi, Volume 14, pp. 51- 64.
Silva, F. d. J. H. & Fernandes, P. O., 2011.
Importance-Performance Analysis As A Tool In Evaluating Higher Education Service Quality: The Empirical Results Sugiyono, 2013. Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Supranto, J., 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Wong, M. S., Hideki, N. & George, P., 2011.
The Use of Importance Performance Analysis (IPA) in Evaliating Japan’s E- government Sevices. Journal of Theoritical and Applied, VI(2), pp. 17-30.