• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Potensi dibidang pendidikan di wilayah Tangerang sangat besar, ditandai

dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 13 persen pertahun bahkan di beberapa

kecamatan, pertumbuhan penduduknya diatas 20 persen pertahun seperti

Kecamatan Kelapa Dua dan Cikupa yang ditandai dengan pengembangan

perumahan oleh berbagai pengembang besar. Dengan melihat komposisi

penduduk berdasarkan sebaran usia seperi ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah

ini terlihat populasi penduduk usia sekolah yang lebih dominan, dimana 77%

populasi penduduk berusia produktif.

Gambar 1.1. Grafik Populasi Penduduk Kab Tangerang Sumber: Data BPS Kabupaten Tangerang 2011

Total jumlah populasi penduduk Kabupaten Tangerang sebesar 2.838.621

Jiwa, (data BPS Kab. Tangerang, tahun 2011), dengan rata-rata kepadatan

penduduk pada tahun 2010 sebesar 2.958 jiwa per Km2 dimana kecamatan

terpadat memiliki populasi sebesar 9.133 Jiwa per Km2.

75 0 ,4 4 4 4 8 0 ,8 8 6 3 4 4 ,3 0 5 6 13 ,2 5 2 6 4 9 ,7 3 4 0 0 0 -100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 0 -6 t ah u n 6 -1 2 tah u n 13 -1 8 t ah u n 18 -2 4 t ah u n D iat as 24 ta h u n

(2)

6 3 4 757 3 8 6 14 3 8 9 3 9 9 8 2 3 3 87 -100 200 300 400 500 600 700 800 TK SD SMP SMA SMK Sekolah Swasta Sekolah Negeri

Saat ini banyak kelompok organisasi masyarakat atau yayasan yang

berpartisipasi mendirikan sekolah swasta, bahkan tingkat partisipasi sekolah

swasta dalam menyediakan pelayanan pendidikan atau sekolah lebih besar dari

kemampuan pemerintah daerah mendirikan sekolah ini terlihat pada Gambar 1.2.

dimana jumlah sekolah yang ada di kabupaten Tangerang didominasi oleh sekolah

swasta sebesar (75,9%) untuk tingkat TK sampai SMA/SMK.

.

Gambar 1.2. Grafik Komposisi Sekolah Negeri dan Swasta Sumber: Data BPS Kabupaten Tangerang 2011

Selaras dengan dominasi jumlah sekolah swasta terhadap negeri maka

jumlah pelajar juga tentu lebih banyak berada di sekolah-sekolah swasta tersebut

dengan sebaran populasi sebesar 69, 45 %. Sebagaimana ditunjukkan pada

Gambar 1.3.

Beberapa fakta lainnya berdasarkan data BPS Kabupaten Tangerang tahun

2011 adalah jumlah PAD atau pendapatan asli daerah tahun 2012, sebesar

Rp.604.800.379.845 naik sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya. Pendapatan

(3)

25,400 282,546 57,363 23,056 30,443 250 77,483 80,147 19,687 6,637 -50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000

TK/RA DS/MI SMP/MTs SMA/MA SMK

Pelajar Swasta pertumbuhan populasi dan pertumbuhan pendapatan daerah yang tentu saja

mempengaruhi kebutuhan di sektor pendidikan di Kabupaten Tangerang.

.

Gambar 1.3. Komposisi Pelajar Sekolah Negeri dan Swasta Sumber Dinas Pendidikan Kab. Tangerang (2011)

Sekolah Islamic Village bercirikan keagamaan Islam dengan kurikulum

nasional memiliki segmentasi menengah keatas. Dalam 5 tahun terakhir ini

muncul sekolah-sekolah baru disekitar Sekolah Islamic Village yang menjadi

pesaing baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana ditunjukkan pada

Tabel 1.1.

Beberapa gejala persaingan yang dirasakan oleh sekolah Islamic Village

tampak pada target penerimaan siswa baru dalam beberapa tahun terakhir

mengalami turun naik pada berbagai tingkat sekolah mulai dari TK sampai SMA.

Sejauh ini Sekolah Islamic Village belum pernah menjalankan suatu

strategi bauran promosi karena awalnya tanpa kegiatan promosi peminat yang

mendaftar relatif memenuhi daya tempung tersedia. Tetapi lima tahun terakhir

beberapa unit sekolah di sekolah Islamic Village tidak dapat memenuhi target

(4)

brosur, baliho, spanduk, presentasi, pameran pendidikan, open house dan lain-lain.

Strategi ini kelihatan belum efektif karena hasil yang dicapai masih di bawah

target.

Tabel. 1.1.

Sekolah Pesaing Islamic Village di Wilayah Tangerang

No Nama Sekolah Tingkat Lokasi

1 2 3 4 5 6

Syafana Islamic School Al-Azhar BSD Sekolah Alfitian Granada Al-Fatih Assyukriah TK,SD,SMP TK,SD,SMP,SMA TK,SD,SMP TK,SD TK,SD,SMP TK,SD,SMP,SMA Gading Serpong Serpong Bonang Karawaci Cikupa Tangerang Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Tangerang (2011)

Beberapa fakta menarik di lapangan adalah siswa yang sekolah di Sekolah

Islamic Village ternyata memliki kerabat atau saudara kandung yang bersekolah

pada sekolah pesaing diatas, baik untuk jenjang yang sama ataupun jenjang yang

berbeda. Beberapa siswa yang lulus dari Islamic Village melanjutkan sekolah

pada salah satu sekolah tersebut, begitu juga sebaliknya beberapa siswa dari

sekolah tersebut melanjutkan sekolahnya di Sekolah Islamic Village.

Jumlah pendaftaran siswa baru di beberapa unit sekolah di Sekolah Islamic

Village tampak naik turun, beberapa unit sekolah tidak mencapai target, beberapa

unit sekolah melebihi target penerimaan siswa, sebagaimana ditampilkan dalam

Gambar 1.4. Penurunan jumlah siswa sebagaimana terjadi pada beberap unit

berakibat terhadap pengurangan jumlah guru dan pegawai di lingkungan sekolah

(5)

Gambar 1.4. Grafik Penerimaan Siswa Baru Tahun 2010-2013 Sumber Data Sekolah (2013)

Masalah penurunan target penerimaan siswa dan tantangan persaingan direspon

yayasan atau manajemen dengan melakukan berbagai strategi atau kebijakan

sebagai trial and error bukan dilandasi dengan kajian atau marketing reaserch.

Beberapa strategi tersebut adalah: misalnya dengan melakukan diversifikasi

layanan pendidikan dengan membentuk beberapa unit sekolah yang terpisah di

lingkungan yang sama misalnya:

1. Mendirikan TK berstandar Internasional dengan tetap mempertahankan

unit TK lama berstandar nasional

2. Mendirikan SD berstandar Internasional (sekarang bernama SD Puls)

dengan tetap mempertahankan Unit SD berstandar SSN

3. Mendirikan SMP Plus dengan mempertahankan Unit SMP berstandar SSN

4. Mengganti nama SMA SSN menjadi SMA Plus (tahun 2011)

Klasifikasi sekolah ini diharapkan akan memberikan pelayanan yang lebih

lengkap dan dapat memperluas segmentasi dengan tujuan akhir dapat

meningkatkan jumlah siswa yang akan mendaftar. Perbedaan fasilitas yang 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% TK SSN TK SBI SD SSN SD SBI SMP SSN SMP SBI SMA SMK 2008 2009 2010 2011 2012 2013

(6)

diberikan otomatis juga membedakan harga yang harus dibayar oleh

pelanggan/siswa. Sekalipun demikian fasilitas yang disediakan sebenarnya masih

jauh dari standar atau kriteria yang ditetapkan sebagai sebuah sekolah berstandar

nasional ataupun sekolah standar nasional plus, hal ini tampak pada indikator 8

standar pendidikan yang belum terpenuhi.

Pada tahun 2012 dengan berbagai pertimbangan yayasan atau manajemen

melakukan penggabungan beberapa sekolah kembali diantaranya:

1. Menggabungkan unit prasekolah TK SSN dan TK SBI (Tahun 2012)

menjadi TK SBI kemudian berubah menjadi TK Model (tahun 2013)

2. Mengabungkan unit sekolah SMP SSN dan SMP RSBI (Tahun 2012)

menjadi SMP Plus

3. Melakukan rebranding SMA menjadi SMA plus dengan menempati

gedung baru berlantai 2.

Strategi ini ditempuh oleh manjemen untuk mengantisipasi persaingan dan

mencapai target pasar yang sudah ditetapkan. Strategi ini lagi-lagi dibuat tanpa

melakukan kajian terkait kajian ilmiah terhadap perilaku pelanggan, keputusan

memilih sekolah, kepuasan konsumen loyalitas pelanggan dan kajian-kajian

lainnya yang seharusnya dilakukan agar startegi yang dilakukan efektif.

Sebagai sekolah dengan konsep sekolah berkelanjutan diharapkan 75 persen

siswa melanjutkan kembali sekolah di Islamc Village. Fakta yang dihadapi adalah

beberapa unit sekolah tidak mencapai target melanjutkan kembali di ke tingkat

yang lebih tinggi di Islamic Village School. Sejauh ini belum ada studi untuk

(7)

ada. Gambar 1.5. di bawah ini memperlihatkan gambaran komposisi siswa yang

melanjutkan sekolah pada jenjang berikutnya di sekolah Islamic Village;

Gambar 1.5. Grafik Siswa Yang Melanjutkan Kembali. Sumber : Data Sekolah Tahun 2013

Siswa yang melanjutkan kembali pada tingkat yang lebih tinggi akan

mendapatakan diskon biaya masuk 25 persen. Selain diskon siswa dalam sekloah

juga memberikan diskon bagi saudara sekandung di Sekolah Islamic Village yang

besarnya kurang lebih 10%, strategi ini diharapkan dapat mendorong anggota

keluarga siswa lainnya untuk bersekolah di Islamic Village. Grafik di bawah ini

menunjukkan data siswa saudara sekandung yang terdapaat di masing-masing unit

sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.6. di bawah ini;

Gambar 1.6. Grafik Data Siswa Saudara Sekandung Sumber: Data sekolah 2013

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% TK ke SD SSN TK ke SD Plus SD ke SMP SSN SD ke SMP Plus SMP ke SMA Plus 2008 2009 2010 2011 2012 2013 231439 5560 3050 2223 6 9 313 115 58 13 0 50 100 150 200 250 300 350 TK SD SMP SMA SMK Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

(8)

Masalah ataupun fenomena lainnya yang banyak ditemui dilapangan

diantaranya:

 Harga yang ditawarkan oleh manajemen masih dianggap mahal oleh

sebagian siswa dan orang tua.

 Outcome/lulusan yang dihasilkan oleh Sekolah Islamic Village saat ini

masih banyak yang mempertanyakan ada dan membandingkan kualitasnya

tidak lebih baik dari sekolah lain, misalnya untuk tingkat SMA outcome

sekolah pesaing banyak yang lulus di Perguruan tinggi negeri, sedangkan

sekolah Islamic Village masih kurang (37%).

 Siswa mengeluhkan kualitas beberapa guru dan staff terkait dengan cara

mengajar dan pelayanan yang diberikan di SMA Islamic Village.

 Penampilan gedung belum belum menunjukkan karakter yang sesuai

dengan visi misi dan tujuan sekolah, desain bangunan belum

mengutamakan fungsi dan kegunaan gedung.

 Ada masalah yang timbul antara siswa dan guru yang sampai pada proses

penyelesaian hukum di pengadilan.

 Beberapa siswa pindah ke sekolah lain tak lama setelah bergabung dengan

sekolah Islamic Village dengan alasan apa yang dirasakan tidak sesuai

dengan harapan. Walaupun jumlahnya kecil tapi ini menunjukkan ada

masalah dalam manajemen.

 Penggunaan atribut seperti baju seragam belum dikelola dengan baik

(9)

beberapa siswa dan guru ataupun staff tidak menggunakan seragam

sebagaiman mestinya.

 Brosur yang dibuat tampak tidak menarik dan terlihat buram, dengan harga

yang ditawarkan kualitas tampilan brosur jauh dari yang seharusnya

 Masih ditemukan ada masyarakat masih bingung dengan perbedaan

sekolah Islamic Village yang terletak di Kabupaten Tangerang dengan

Sekolah Islamic Center yang terletak di Kota Tangerang, beberapa surat

menyurat dan tamu yang datang sering salah alamat.

 Tampilan warna logo dan simbol tidak konsisten karena seringkali

warnanya berbeda, logo dan simbol yang ada selain belum dipatenkan,

karyawan di lingkungan Islamic Village juga tidak mengetahui arti dari

simbol atau logo tersebut karena kita tidak dapat menemukan

penjelasannya pada dokumen yayasan atau sekolah.

 Petugas atau personil yang ditugaskan untuk memberi pelayanan belum

memiliki kompetensi yang sama sehingga jawaban yang diberikan

seringkali tidak singkron dan dan membingungkan pelanggan.

 Prosedur penanganan keluhan pelanggan masih belum ada, keluhan

keluhan di unit sekolah sering tidak dapat diselesaikan secara cepat dan

memuaskan.

 Sistim pelayanan keuangan masih manual, sering kali siswa mendapatkan

(10)

 Dari hasil angket pendaftaran awal, beberapa siswa yang melanjutkan

kembali atau berasal dari SMP Islamic Village menyatakan puas dengan

pelayanan yang diberikan.

 Lokasi yang ada saat ini tersedia sangat strategis dan seharusnya menjadi

salah satu keunggulan dalam mendapatkan siswa.

Berdasarkan paparan terhadap berbagai fakta, fenomena dan permasalahan

diatas penulis tertarik untuk meneliti apakah faktor-faktor Bauran Pemasaran,

Ekuitas Merek dan Kualitas Pelayanan dan pengaruhnya terhadap Kepuasan

pelanggan dan loyalitas pelanggan yang dirumuskan dalam sebuah judul:

“PENGARUH BAURAN PEMASARAN EKUITAS MEREK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENCIPTAKAN LOYALITAS PELANGGAN PADA SEKOLAH ISLAMIC VILLAGE”

Penelitian ini dilakukan pada tempat penulis bekerja di Sekolah Islamic

Village yang berlokasi di Karawaci, Kabupaten Tangerang. Sekolah terpadu yang

meliputi TK, SD, SMP, SMA dan SMK dengan pengambila data dumulai dari

tanggal 5 April sampai dengan 22 Agustus 2014.

1.2. Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah dan Batasan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi beberapa

masalah sebagai berikut :

1. Bauran pemasaran yang dijalankan belum optimal

(11)

3. Kualitas pelayanan masih rendah

4. Konsumen masih belum puas

5. Loyalitas pelanggan masih rendah

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen?

2. Apakah Ekuitas Merek berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen?

3. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen?

4. Apakah Bauran Pemasaran berpengaruh terhadap loyalitas Pelanggan ?

5. Apakah Ekuitas Merek berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?

6. Apakah Kualitas Layanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?

7. Apakah Kepuasan Konsumen berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud :

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengaruh ekuitas merek, bauran pemasaran dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen sehingga berpengaruh juga terhadap terciptanya loyalitas pelanggan.

1.3.2. Tujuan :

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekuitas Merek terhadap Kepuasan Konsumen

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Pelanggan

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas Pelanggan

(12)

6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pelanggan

7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan

1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian

1. Hasil Penelitian ini dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan manajemen Sekolah Islamic Village dalam merancang strategi agar dapat mempertahankan siswa yang loyal terhadap sekolah.

2. Sebagai bahan kajian bagi pihak-pihak yang ingin mendirikan dan mengembangkan sekolah di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian ini lebih lanjut, dengan pendekatan dan teknik analisis yang berbeda.

4. Menambah literatur pada untuk topik pemasaran terkait studi kasus tentang hubungan antar variabel: bauran pemasaran, ekuitas merek, kualitas layanan, kepuasan konsumen loyalitas pelanggan.

Gambar

Gambar 1.5. Grafik Siswa Yang Melanjutkan Kembali.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan yang dilakukan,dapat disimpulkan sebagai berikut:. Besarnya kuat lentur balok berdasarkan hasil pengujian. a) Kuat lentur balok

risiko nyeri pinggang, seperti tidak memperhatikan berat beban maksimal yang boleh diangkat, frekuensi angkat maksimal dalam sehari kerja, mereka bekerja dengan

Lokasi penelitian bertempat di Nagori (kelurahan) Dolok Merangir I dan Nagori (kelurahan) Dolok Merangir II, karena lokasi perkebunan karet Dolok Merangir berada

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 10 responden dosen perempuan yang diwawancarai di Universitas Bangka Belitung menyatakan : 9 dosen perempuan dari 10

Penulisan ini membahas bagaimana cara mengkonversikan suatu bilangan dengan basis tertentu, untuk mempermudah dalam mengkonversikan bilangan terutama dalam bilangan yang besar

Penulisan ilmiah ini berisi tentang pembuatan animasi bahasa Mandarin dengan menggunakan Macromedia Flash MX yang menampilkan animasi gambar yang disertai musik dan efek suara

As a ®nal assessment of the model, a simple sensi- tivity analysis of the optimized parameters is carried out for the Mahantango watershed by systematically changing the value of

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses komunikasi terapeutik antara konselor dengan klien, bagaimana teknik komunikasi terapeutik digunakan dalam