• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKUNTABILITAS KINERJA"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.1 Bab 3 Berisi:

A. Pengukuran Kinerja B. Capaian Kinerja Sasaran

Strategis Tahun 2016

C. Evaluasi dan Analisis Kinerja D. Akuntabilitas Anggaran 3.1. PENGUKURAN KINERJA

AKUNTABILITAS KINERJA

Komitmen pemerintah pusat terhadap kinerja dirumuskan dalam bentuk penerapan anggaran dan sekaligus manajemen berbasis kinerja. Hal ini mengandung makna bahwa capaian kinerja pemerintahan diukur dengan indikator dan target yang sudah ditetapkan

sebelumnya dan disetujui bersama antara pemerintah dan DPRD, yaitu target kinerja yang ada di dalam RPJMD. Dalam konteks perencanaan pembangunan dan penganggaran tahunan, maka manajemen kinerja yang dimaksud adalah membandingkan antara capaian kinerja dengan perencanaan kinerja yang sudah dilaksanakan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, secara tegas dinyatakan bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah membandingkan antara indikator dan target strategis yang sudah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) dengan realisasi kinerja yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Pengukuran Kinerja merupakan proses penting dalam menentukan keberhasilan antara perencanaan yang diukur dari setiap sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Teknis pengukuran kinerja menggunakan format berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014. Dalam regulasi ini, juga diatur tentang bagaimana kriteria yang dipergunakan dalam

BAB

(2)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.2

penilaian kinerja organisasi pemerintah. Adapun format pengukuran kinerja adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Format yang digunakan Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA STN REALISASI TAHUN 2015 CAPAIAN KINERJA 2016 REALISASI TAHUN 2016 DIBANDING TAHUN 2015 TARGET RPJMD TAHUN 2019 TARGET REALISASI CAPAIAN

a b c d e (e/d) x f = 100% g = (e/c) Sasaran Strategis 2 1. Jumlah koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah eks 2. Jumlah pengunjung di perpustakaan daerah Org Capaian Kinerja Anggaran Th 2016 Rp Realisasi Th 2016 Rp Capaian Anggaran % Tingkat Efisiensi %

Sumber: Permenpan & RB Nomor 53 Tahun 2014

Berdasarkan teknik dan format Pengukuran Kinerja tersebut di atas, Pemerintah Kabupaten Lumajang melakukan pengukuran kinerja terhadap 33 Sasaran Strategis yang sudah ditetapkan dari Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Hasil Pengukuran Kinerja seluruh sasaran strategis tersebut tersaji dalam Lampiran 3 Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang di bawah ini.

No Prosentase Efisiensi Kategori

1. 85% s/d 100% Sangat Efisien

2. 70% s/d < 85% Efisien

3. 55% s.d <70% Cukup Efisien

(3)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.3 3.2. CAPAIAN KINERJA SASARAN STRATEGIS

Secara umum Pemerintah Kabupaten Lumajang telah melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019 sebagaimana juga telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang Tahun 2015-2019. Berdasarkan saran/arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Asisten Deputi Bidang Perumusan Kebijakan Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan) bahwa sasaran dan indikator kinerja yang ada dalam RPJMD Kabupaten Lumajang dapat diringkas dipilih sasaran yang betul-betul strategis dan indikator kinerja utamanya. Sesuai arahan tersebut sehingga sasaran yang semula berjumlah 47 sasaran menjadi 33 sasaran dan indikator kinerja sasaran semula berjumlah 252 indikator kinerja sasaran menjadi 61 indikator kinerja sasaran yang sudah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Lumajang Nomor: 188.45/206/427.12/2016. Berdasarkan Indikator Kinerja tersebut, maka diperoleh hasil rekapitulasi capaian kinerja setiap sasaran strategis tahun 2016 sebagai hasil pengukuran berikut:

Tabel 3.2:

Capaian Kinerja Indikator Sasaran Tahun 2016

No Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Serapan Efisiensi Tingkat

Misi 1: Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan

Bermoral melalui Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Pembinaan Keagamaan

1 Sasaran 1 Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas

pendidikan 101 56,10 180,43

2 Sasaran 2 Meningkatnya Derajat Kesehatan

(4)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.4

No Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Serapan Efisiensi Tingkat

3

Sasaran 3

Meningkatnya pelayanan keluarga

berencana 106,2 92,08 115,37

4

Sasaran 4

Meningkatnya perlindungan dan partisipasi

perempuan dalam pembangunan 100 82,74 120,86

5 Sasaran 5 Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga daerah

83,34 81,98 101,65

Misi 2:Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat secara Merata

Berbasis Pertanian, Pemberdayaan UMKM dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya

1 Sasaran 6 Meningkatnya usaha perdagangan 489,37 79,23 618 2 Sasaran 7 Meningkatnya sektor industry 178,89 63,37 282

3

Sasaran 8

Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah 99,47 90,35 110

4 Sasaran 9 Meningkatnya investasi di daerah 101,6 95,69 106

5 Sasaran 10 Meningkatnya Pelayanan Transportasi

Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau 64,62 97,43 66,32 6

Sasaran 11

Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan

kesempatan kerja 96,42 99,17 97,23

7

Sasaran 12

Meningkatnya perlindungan terhadap

tenaga kerja 100 97,75 102

8

Sasaran 13

Meningkatnya Produksi dan Produktivitas

Tanaman Pangan dan Hortikultura 105 74,41 142

9 Sasaran 14 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan

41,83 92,57 45,19

10 Sasaran 15 Meningkatnya produksi dan populasi

peternakan 110 92,86 119

11

Sasaran 16

Meningkatnya rehabilitasi dan konservasi

lingkungan 142,96 88,95 160

12

Sasaran 17

Meningkatnya Produksi dan produktivitas

perikanan 150 96,03 156

13

Sasaran 18

Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam

(5)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.5

No Sasaran Strategis Capaian Kinerja Anggaran Serapan Efisiensi Tingkat

14 Sasaran 19 Meningkatnya penanganan persampahan 107,94 92,73 116 15 Sasaran 20 Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata 140 64,77 216 16 Sasaran 21 Meningkatnya sarana infrastruktur daerah 108 80,10 135

17 Sasaran 22 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi

110 80,10 137

18 Sasaran 23 Meningkatnya ketersediaan pangan utama

masyarakat 121 97,57 124

19

Sasaran 24

Meningkatnya kualitas sarana dasar

permukiman 99,64 83,52 119,30

20 Sasaran 25 Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW

103 78,35 132

Misi 3:Mewujudkan Pemerintahan yang Efektif, Bersih, dan Demokratis melalui

Penyelenggaraan Pemerintahan yang Profesional, Aspiratif, Partisipatif dan Transparan serta Mendorong Terciptanya Ketentraman dan Ketertiban dalam Kehidupan Bernegara, Berbangsa dan Bermasyarakat

1 Sasaran 26 Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

90,9 87,63 103

2 Sasaran 27 Meningkatnya efektifitas perencanaan Pembangunan

128 73,61 173

3 Sasaran 28 Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan

Pelayanan Sosial 137 89,46 153

4

Sasaran 29

Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan

94,1 83,12 113

5 Sasaran 30 Meningkatnya kualitas pengelolaan

keuangan dan aset daerah 93,8 62,24 150

6

Sasaran 31

Meningkatnya suasana yang santun dan saling menghormati dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara

- 91,2 -

7 Sasaran 32 Meningkatnya kepatuhan masyarakat

terhadap Peraturan Perundangan 100 83,32 120

8

Sasaran 33

Meningkatnya pencegahan, kesiapsiagaan

(6)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.6 3.3. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Sasaran 1 : Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Penduduk yang berusia < 15 tahun melek huruf (tidak buta aksara) % 97,82 98,74 100,94 97,84 98,77 101 2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A % 98 99,92 101,96 99,03 99,97 101 3. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/ Paket B % 98,95 99,73 100,79 99,06 99,91 101 4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA /Paket C % 58,53 59,66 101,93 60,65 64,18 106 5. Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 100 100 100 100 100 100 6. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS % 99,97 99,99 100,02 99,98 99,99 100 7. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 99,96 99,90 99,94 99,97 99,90 100

Capaian Rata-rata Sasaran 1 100 101

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 101%, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100%. Tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

1. Banyaknya lembaga PAUD (Kelompok Bermain/Play Group) baru yang masih perlu pembinaan;

2. Pada saat pelaksanaan kegiatan rehabilitasi gedung SD, SMP, bersamaan dengan anak-anak sedang belajar;

(7)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.7

3. Masih banyak guru yang belum siap dalam ujian kompetensi guru sehingga masih banyak yang belum lulus sertifikasi;

4. Masih banyak pendidik/guru yang mengejar Sertifikasi hanya disisi material, namun belum diimbangi dengan sisi esensi sertifikasi guru;

5. Kualitas Pendidikan di Kabupaten Lumajang masih perlu ditingkatkan agar lebih siap menghadapi globalisasi;

6. Masih adanya Komite Sekolah yang belum memahami tugas pokok dan fungsinya.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Kegiatan pembinaan lembaga PAUD dilaksanakan secara berkelanjutan; 2. Mengoptimalkan waktu pelaksanaan rehabilitasi dengan sebaik-baiknya; 3. Menghimbau atau agar saling menjaga nama baik terhadap pelaksana

kegiatan (pekerja) maupun terhadap anak-anak, guru, serta orang tua lembaga yang bersangkutan;

4. Diadakan pembimbingan ujian kompetensi;

5. Diberikan pembekalan tentang esensi dari sertifikasi guru;

6. Meningkatkan kerjasama secara intensif dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Lumajang dalam rangka pemberdayaan Komite Sekolah;

7. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui Komite Sekolah di SD, SMP, SMA dan SMK;

Sasaran 2 : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%)

1. Desa Siaga Aktif % 69 96,59 139 71 100 140

2. Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin % <25 32 128 <25 48,22 192 3. Penemuan dan penanganan Pneumonia Balita % 31 95,53 308 32 78,63 245

(8)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.8

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 193%, mengalami peningkatan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 191%. Tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

1. Upaya tenaga kesehatan dalam meningkatkan upaya promotif dan dan preventif kurang maksimal;

2. Belum tercapainya cakupan dalam Posyandu Purnama Mandiri disebabkan karena upaya meningkatkan cakupan posyandu PURI meliputi program tambahan untuk kegiatan posyandu tidak ada atau ada tetapi hanya 1-2 macam program saja, kurangnya dukungan dana swadaya masyarakat di posyandu dan jumlah bayi yang naik di bagi jumlah bayi yang di timbang untuk kegiatan posyandu berkisar <60%.

Upaya yang telah di lakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut dan dalam rangka mewujudkan capaian kinerja dan efisiensi kinerja antara lain:

1. Upaya peningkatan promotif dan preventif lebih lanjut agar cakupan tersebut sesuai target yang di inginkan dengan berkoordinasi baik lintas sektor dan lintas program agar dalam setiap kegiatan perlu adanya promotif terhadap kegiatan;

2. Upaya revitalisasi posyandu dan adanya kegiatan seleksi inovasi posyandu terbaik.

Berbagai kebijakan gerakan kesehatan masyarakat oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang ini berhasil menghantarkannya meraih prestasi Top 25 inovasi pelayanan publik tahun 2015. Program tersebut adalah Gerakan Suami Siaga (SUSI) yang berhasil menekan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan secara signifikan.

(9)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.9 Sasaran 3 : Meningkatnya pelayanan keluarga berencana

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi Peserta KB aktif % 69 76,65 111,09 71 75,42 106,2

Capaian Rata-rata Sasaran 3 111,09 106,2

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 109%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 111,09%.

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

1. SDM yang ada saat ini secara umum masih terbatas jumlahnya khususnya PLKB dan tenaga administrasi yang rata-rata jumlahnya hanya 3 orang di setiap kecamatan sedangkan idealnya 2 desa 1 petugas PLKB. Akan tetapi realisasi di lapangan 4-5 desa 1. petugas PKB/PLKB;

2. Promosi program KB belum optimal dikarenakan minimnya anggaran.

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan mengikutsertakan setiap diselenggarakan diklat, bintek, sosialisasi dll. Memanfaatkan tenaga yang ada dengan membagi habis tugas-tugas yang ada dan menambah tenaga administrasi maupun petugas jaga malam dengan upah bulanan;

2. Mengoptimalkan tenaga PLKB yang ada dengan jumlah desa binaan yang ada di kecamatan masing-masing dan menambah tenaga kontrak pembantu PLKB; 3. Menambah anggaran untuk promosi program KB;

4. Melakukan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang pelayanan KB pada calon akseptor/masyarakat sehingga PPM dapat terpenuhi.

Kepesertaan program KB di Kabupaten Lumajang sejak tahun 2016 sangat tinggi dan bahkan mencapai 113 persen, angka tersebut melampaui dari yang

(10)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.10

ditargetkan pemerintah. Program KB di Kabupaten Lumajang mampu menekan angka kelahiran total (Total Fertility Rate) dan laju pertumbuhan penduduk, sehingga Kabupaten Lumajang pernah meraih penghargaan Manggala Karya Kencana selama 4 tahun berturut dengan kwadran IV dengan TFR Rendah di bawah, sehingga tahun 2016 bapak Bupati Lumajang mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana dari Kepala BKKBN Pusat dalam keberhasilannya di bidang Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, selain itu Kabupaten Lumajang selama 4 tahun berturut-turut berada pada Kwadran IV dg capaian TFR Rendah dan CPR Tinggi (TFR Kabupaten Lumjang dibawah rata-rata Nasional dan rata-rata Jawa Timur dan CPR di atas rata-rata Nasional dan Jawa Timur) .

Sasaran 4 : Meningkatnya perlindungan dan partisipasi perempuan dalam pembangunan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu % 100 100 100 100 100 100

Capaian Rata-rata Sasaran 4 100 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 dan 2015 sebesar 100%, yang artinya konstan tidak mengalami kenaikan dan tidak mengalami penurunan.

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

1. Masih adanya anggapan tabu untuk membawa masalah domestik (rumah tangga) ke ranah publik (pengaduan);

2. Tidak terjaringnya kegiatan sosial keagamaan yang lain karena terbatasnya SDM;

(11)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.11

3. Koordinasi dengan lintas sektoral dan instansi vertikal yang sangat sulit, dalam penyelesaian masalah hukum kekerasan rumah tangga ini, sehingga memerlukan kerja keras dan saling memahami.

Berbagai upaya yang telah di lakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi tersebut dan dalam rangka mewujudkan capaian kinerja dan efisiensi kinerja antara lain:

1. Penguatan lembaga sosial keagamaan dalam program kegiatan Bagian Administrasi Kesra dan memantapkan peran serta masyarakat;

2. Memberdayakan dan meningkatkan SDM untuk mewujudkan mensejahterakan lahir dan bathin;

3. Koordinasi lintas sektoral dan instansi vertikal secara intensif dalam mencapai penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Sasaran 5 : Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga daerah

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Jumlah cabang olahraga berprestasi :

- POPDA Cabor 4 cabor - - 6 cabor 5 cabor 83,34

- PORPROV Cabor 5 cabor 7 cabor 140 7 cabor - -

Capaian Rata-rata Sasaran 5 140 83,34

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Pada tahun anggaran 2016 ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang mengadakan pekan olah raga daerah Kabupaten Lumajang, kegiatan POPDA dilakukan 2 tahun sekali sesuai dengan jadwal 2 tahunan PORPROV di Provinsi Jawa Timur.

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

1. Rendahnya Keterlibatan Pemuda dalam Pembangunan;

2. Belum adanya Tempat Penginapan Atlet (Mess) dalam rangka Pemusatan Latihan (Training Center);

3. Rendahnya alokasi Anggaran untuk Pengiriman Kontingen di Tingkat Provinsi.

(12)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.12

Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Melibatkan seluruh Komponen Pemuda dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh Kanpora, Dispora Jatim dan Kemenpora;

2. Merencanakan Pembangunan Tempat Penginapan (Mess) bagi atlet dalam rangka melaksanakan Pemusatan Latihan (Training Center).

Sasaran 6 : Meningkatnya usaha perdagangan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Kontribusi sektor perdagangan terhadap total PDRB % 2,518 12,830 511 2,616 12,802 489,387

Capaian Rata-rata Sasaran 6 511 489,37

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa PDRB Perdagangan 2016 Rp. 3.469.500 jt Total PDRB 2016 Rp. 27.099.700 jt. Kontribusi PDRB sektor Perdangan th 2016 sebesar 12,802, th 2015 sebesar 12,821. Kontribusi PDRB Perdagangan kalau dibanding target, melampaui sebesar 9,686%. Kontribusi PDRB Perdagangan kalau dibanding th 2015, turun sebesar 0,019%.

Sektor perdagangan menempati urutan ke-3 dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Lumajang, setelah sektor pertanian dan industri pengolahan. PDRB sektor Perdagangan tahun 2016 sebesar Rp. 3.469.500.000.000. PDRB Kabupaten Lumajang sebesar Rp. 27.099.700.000.000, Kontribusi sektor Perdagangan tahun 2016 sebesar 12,802% (atas dasar harga berlaku).

Berbagai stimulasi kebijakan untuk pendorong ekspor juga diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui kemudahan perijinan usaha dan fasilitasi sosialisasi peluang eskpor. Nilai Ekspor Kabupaten Lumajang pada tahun 2016 sebesar Rp. 1.114.854.726.645. Dibandingkan nilai eksport tahun 2015 yang sebesar Rp. 700.161.212.049 (data perbaikan), maka ada kenaikan sebesar Rp. 414.693.514.596 atau tumbuh sebesar 59,23%.

(13)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.13

Pencapaian sasaran di atas masih terdapat beberapa hambatan dan permasalahan, baik dari sistem dan Sumber Daya Manusaia. Beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi adalah:

a. Untuk bahan-bahan baku tertentu masih kekurangan;

b. Menguatnya nilai tukar dolar terhadap rupiah, membuat harga bahan impor menjadi naik;

c. Laporan aktifitas usaha dari para pengusaha, baik ekspor maupun perdagangan daerah sering mengalami keterlambatan;

d. Kesadaran pengusaha untuk melaporkan nilai transaksi (hasil penjualan) masih kurang, hal tersebut dikarenakan kemungkinan ada ketakutan dari para pengusaha dikaitkan dengan pajak;

e. Komunikasi antara pengusaha dengan Stakeholder kurang intensif.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mewujudkan keinginan yang diharapkan adalah:

a. Memberikan pemahaman dan teguran kepada pengusaha akan kewajibannya melaporkan aktifitas usahanya, minimal 6 bulan sekali ;

b. Memberikan pemahaman, bahwa laporan aktifitas transaksi tidak berkaitan dengan pajak;

c. Dibentuk wadah komunikasi antara pengusaha dengan dinas instansi terkait; d. Memberikan kemudahan bagi Usaha Kecil dan Menengah dalam pengurusan

SIUP melalui pelayanan perizinan terpadu.

Sasaran 7 : Meningkatnya sektor industri

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB % 10,40 18,99 182,60 10,55 18,873 178,894

Capaian Rata-rata Sasaran 7 182,60 178,894

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa PDRB Industri 2016 Rp. 5.114.600 jt Total PDRB 2016 Rp. 27.099.700 jt. Kontribusi PDRB sektor Industri th 2016 sebesar 18,873, th 2015 sebesar 18,803. Kontribusi PDRB Perdagangan kalau

(14)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.14

dibanding target, melampau sebesar 8,323%. Kontribusi PDRB Perdagangan kalau dibanding th 2015, turun sebesar 0,07%.

Sektor Industri Pengolahan menempati urutan ke-2 dalam kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Lumajang, setelah sektor pertanian. PDRB sektor Industri tahun 2016 sebesar Rp. 5.114.600.000.000. PDRB Kabupaten Lumajang sebesar Rp. 27.099.700.000.000. Kontribusi sektor industri tahun 2016 sebesar 18,873% (atas dasar harga berlaku).

Berbagai stimulasi kebijakan untuk proses peningkatan kapasitas kualitas dan produksi dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui berbagai bentuk pelatihan dan penguatan kapasitas pemilik industri kecil. Jumlah industri kecil di Kabupaten Lumajang tahun 2016 berjumlah 13.836 usaha dan menyerap tenaga kerja sebesar 56.652 orang, dengan nilai investasi sebesar Rp.253.103.218.000 dan nilai produksi sebesar Rp. 2.456.070.988.000. Nilai ini terus naik dari tahun sebelumnya.

Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah:

- Masih rendahnya Pengetahuan dan ketrampilan usaha sebagian perajin;

- Masih terbatasnya penggunaan dan pemanfaatan serta peralatan teknologi tepat guna yang dimiliki sebagian perajin.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

- Peningkatan SDM melalui program pembinaan dan pelatihan secara kontinyu; - Modernisasi peralatan produksi IKM, melalui program pendampingan dan bantuan peralatan produksi, guna meningkatan mutu produksi dan daya saing produk.

Sasaran 8 : Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Peningkatan Kualitas Koperasi % 1,07 1,07 100 1,28 1,26 98,44

(15)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.15

2. Peningkatan

UMKM Unit 25.681 25.813 100,51 25.807 25.942 100,5

Capaian Rata-rata Sasaran 8 100 99,47

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 99,47%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100%. Tidak tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

1. Personil Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lumajang jumlahnya belum mamadai di bandingkan besaran kegiatan dan luas wilayah kerja;

2. Fasilitas pendukung pencapaian sasaran program belum memadai, khususnya berkaitan dengan Teknologi Informasi.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah mengoptimalisasikan sumberdaya yang ada dengan meningkatkan kualitas SDM yang ada.

Sasaran 9 : Meningkatnya investasi di daerah

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Kenaikan Nilai Realisasi PMDN % 9,60 18,85 196 9,70 9,86 101,6

Capaian Rata-rata Sasaran 9 196 101,6

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa PMDN tahun 2016 sebesar Rp. 1.711.504.641.559, tahun 2015 sebesar Rp. 1.557.912.882.853, naik sebesar Rp. 153.591.758.706 atau sebesar 9,859%. Jumlah industri kecil di Kabupaten Lumajang tahun 2016 berjumlah 13.836 usaha dan menyerap tenaga kerja sebesar 56.652 orang, dengan nilai investasi sebesar Rp 253.103.218.000 dan nilai produksi sebesar Rp 2.456.070.988.000. Nilai ini terus naik dari tahun sebelumnya.

(16)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.16

Kendala/hambatan yang terjadi dalam pencapaian sasaran adalah:

- Masih rendahnya Pengetahuan dan ketrampilan usaha sebagian perajin; - Masih terbatasnya penggunaan dan pemanfaatan serta peralatan teknologi

tepat guna yang dimiliki sebagian perajin.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

- Peningkatan SDM melalui program pembinaan dan pelatihan secara kontinyu;

- Modernisasi peralatan produksi IKM, melalui program pendampingan dan bantuan peralatan produksi, guna meningkatan mutu produksi dan daya saing produk.

Sasaran 10 : Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Lancar, dan Terjangkau

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Tersedianya angkutan umum yg melayani wilayah yg telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten % 80 45 56,25 90 52 57,78 2. Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten % 80 45 56,25 90 75 83,33

Capaian Rata-rata Sasaran 10 56,25 64,62

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 64,62%, mengalami kenaikan jika dibandingkan

(17)

rata-Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.17

rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 56,25%. Tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

1. Kompetensi sumber daya aparatur Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang dalam bidang jalan dan perhubungan yang masih belum memadai;

2. Menciptakan antar dan intra moda jaringan transportasi yang dapat meningkatkan kemampuan angkutan umum di dalam penyediaan jasa dan prasarana transportasi dengan menggerakkan interaksi masyarakat secara terpadu, tertib, lancar dan efisien;

3. Masih banyak ruas-ruas jalan yang belum sepenuhnya dipasang rambu-rambu jalan raya secara lengkap untuk membantu pengguna jalan dan sekaligus meningkatkan disiplin masyarakat pengguna jalan;

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Meningkatkan sarana dan prasarana rambu jalan raya dan perhubungan secara berkelanjutan;

2. Meningkatkan pelaksanaan pengawasan, pengamanan, penertiban dan pengendalian lalu lintas;

3. Meningkatkan SDM agar bisa berkompetensi dengan permasalahan transportasi yang sedang dihadapi;

4. Memantapkan komitmen Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang melaksanakan wewenang yang ada serta mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai visi dan misi;

5. Pengembangan strategis pelayanan transportasi yang handal berkemampuan tinggi ,terpadu, tertib dan efisien;

6. Tingkatkan sosialisasi tertib lalu lintas, program-program Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang dan memfungsikan organisasi jasa angkutan, pos dan telekomunikasi sebagai mitra kerja.

(18)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.18 Sasaran 11 Meningkatnya kualitas tenaga kerja dan kesempatan kerja

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Tingkat partisipasi angkatan kerja % 69 97,40 141,16 69 66,53 96,42

Capaian Rata-rata Sasaran 11 141,16 96,42

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa Jumlah Angkatan Kerja di Kabupaten Lumajang pada Tahun 2016 sebanyak 533.000 Orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 511.128 orang termasuk kategori orang yang bekerja atau disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 66,53 %. Jumlah Penganggur sebanyak 16.803 Orang atau Tingkat Penganggur Terbuka (TPT) sebesar 2,01%. Prosentase tersebut turun dibandingkan dengan TPT Tahun 2015 sebesar 2,60 %. Apabila dilihiat dari struktur jumlah pencari kerja terdaftar berdasarkan tingkat pendidikan, maka jumlah pencaker terdaftar di Kabupaten Lumajang didominasi oleh pencari kerja berpendidikan S1 sebesar 35,37% atau sebanyak 981 Orang, urutan kedua lulusan SMK 23,32% atau sebanyak 647 Orang dan berikutnya lulusan SMA 20,12% atau sebanyak 558 Orang.

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah :

1. Dilihat dari jumlah pencari kerja lulusan SMA masih relative tinggi yakni sebesar 20,12 % yang artinya masih banyak pencari kerja yang belum memiliki keahlian/ketrampilan kerja, hal tersebut salah satunya yang menyebabkan sulitnya pencari kerja masuk memenuhi lowongan kerja yang tersedia;

2. Masih kurangnya pemahaman terhadap peraturan perundang-undang bidang ketenagakerjaan oleh para pelaku usaha serta penerapannya, misalnya : pembuatan Peraturan Perusahaan (PP) dst.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Melaksanakan pembinaan kepada lembag-lembaga pelatihan kerja swasta dan mengadakan pelatihan-pelatihan ketrampilan kerja bagi pencari kerja, penganggur dan setengah penganggur;

(19)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.19

2. Melakukan pembinaan secara terus menerus kepada pengusaha dan pekerja tentang penerapan peraturan perundang-undangan bidang ketenagakerjaan.

Sasaran 12 : Meningkatnya perlindungan terhadap tenaga kerja

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Kepesertaan tenaga kerja terhadap program Jamsostek % 39,59 81 204,60 50 50 100

Capaian Rata-rata Sasaran 12 204,60 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 100%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 204,60%.

Sasaran 13 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan dan Holtikultura

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) 1. Produksi Tanaman Pangan :

- Padi Kw 4.296.433 4.844.272 112,75 4.483.30 5.304.64 118,32 - Jagung Kw 1.515.560 1.631.072 107,62 1.627.53 1.392.97 85,58 - Kedelai Kw 17.945 37.977 211,63 19.094 15.185 79,53 - Kacang Tanah Kw 45.415 26.400 58,13 46.153 17.221 37,31 - Kacang Hijau Kw 397 176 44,34 553 112 20,25 - Ubi Kayu Kw 588.033 558.421 94,96 625.987 391.808 62,59 - Ubi Jalar Kw 86.270 113.864 131,99 90.076 156.720 174

2. Produksi Tanaman Buah :

- Pisang Kw 1.180.868 1.104.753 93,55 1.195.735 1.106.507 92,54 - Manggis Kw 24.502 12.486 50,96 24.844 7.879 31,71 - Durian Kw 14.098 30.006 212,84 14.333 24.542 192,61 - Rambutan Kw 20.272 71.592 353,16 20.272 25.989 128,20 - Alpukad Kw 19.782 32.374 163,65 21.632 22.033 101,85 - Nangka Kw 24.595 28.983 117,84 24.937 22.170 88,90 - Jeruk Keprok Kw 124.54 190.550 153 125.237 157.133 125,5 - Salak Kw 83.64 281.251 336,26 90.576 267.625 295,47 - Pepaya Kw 404.613 485.106 119,89 423.577 487.628 115,12 - Petai Kw 18.087 23.209 128,32 18.351 18.131 98,80 - Buah Naga Kw 7.131 4.730 66.33 7.750 4.730 61,03

(20)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.20

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) - Kentang Kw 93.513 88.000 94,10 95.380 90.036 94,40 - Kubis Kw 109.450 116.148 106,12 109.833 115.840 105,47 - Cabe Rawit Kw 246.859 206.603 83,69 250.269 116.160 46,41 - Cabe Besar Kw 64.548 42.109 65,24 64.622 62.182 96,22 - Bawang Daun Kw 159.649 152.640 95,61 165.542 160.272 96,82 - Semangka Kw 50.650 154.670 305,37 54.077 115.520 213,62 4. Produktifitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kw/Ha 2968,58 3395,66 114,38 3018,84 3231,37 107,04

Capaian Rata-rata Sasaran 13 125 105

Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa target produksi tanaman pangan selama tahun 2016 hampir seluruhnya dapat dicapai Pemerintah Kabupaten Lumajang. Beberapa tanaman yang masih jauh dari target produksi adalah kacangan-kacangan untuk kelompok tanaman pangan. Pada kelompok buah, produksi buah manggis masih rendah dan tanaman sayur, produksi cabe masih belum mencapai produksi. Produktivitas hasil pertanian tanaman ini sangat dipengaruhi oleh musim, curah hujan dan proses ketersediaan infrastruktur pertanian antara lain ketersediaan pupuk dan saluran irigasi yang sangat vital.

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah produksi dan produktivitas pertanian secara umum mengalami peningkatan, namun demikian untuk mencapai sasaran yang lebih optimal perlu adanya peningkatan penerapan teknologi spesifik lokasi. Selain itu, adanya perubahan iklim yang tidak menentu dan banyaknya infrastruktur pertanian yang belum memadai juga dapat mengakibatkan menurunnya produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura. Problematika lain yang sering membebani petani adalah ketidakstabilan harga produk pertanian yang mengakibatkan menurunnya gairah petani untuk melakukan penanaman pada komoditi tanaman pangan dan hortikultura, sehingga petani cenderung melakukan alih fungsi lahan maupun alih komoditi yang dapat menguntungkan petani.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi adalah:

(21)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.21

a. Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu, Budidaya Ramah Lingkungan dan Gerakan Penggunaan Pupuk Organik dan Benih Unggul Bersertifikat (Sigarpun Bulat);

b. Meningkatkan infrastruktur pertanian yang meliputi perbaikan jaringan irigasi, pembangunan/perbaikan jalan usaha tani, dan pembangunan disektor lain yang dapat meningkatkan produksi maupun produktivitas dibidang pertanian;

c. Mekanisme penghitungan statistik produksi dan produktivitas tidak bersifat sampling yang dihitung ditingkat kabupaten, tetapi penghitungan riil ditingkat desa/kelurahan;

d. Koordinasi intensif dengan berbagai SKPD terkait dan instansi vertikal dalam rangka meningkatkan stabilitas harga sarana dan prasarana produksi dan alat pertanian.

Sasaran 14 : Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Hasil Perkebunan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi

Capaian Kinerja (%) 1. Persentase Peningkatan Prod. Tanaman Tahunan :

- Kopi % 1,36 2.15 158,09 1,66 -4,70 -283,13

- Kelapa % 2,85 1,54 54,04 3,04 -0,50 -16,45

- Cengkeh % 10,90 3,29 30,18 12,22 -4,50 -36,82

- Kakao % 10,52 39,07 371,39 13,25 5,90 44,53

- Pinang % 6,34 13,33 210,25 7,08 0,80 11,30

2. Persentase Peningkatan Prod. Tanaman Semusim :

- Tebu % 10,98 (0,94) 8,56 12,38 2,1 16,96 - Tembakau % 7,14 (35,12) 491,88 7,80 -7,2 -92,31 3. Persentase Peningkatan Produktifitas Tanaman Perkebunan % 29,09 3,99 13,71 32,01 6,8 21,24

Capaian Rata-rata Sasaran 14 167 41,83

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 41,83%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 167%.

Permasalahan dan kendala yang dihadapi sub sektor perkebunan meliputi : 1. Rendahnya produktifitas yang disebabkan hal-hal sebagai berikut :

(22)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.22

- Umur tanaman yang sudah tua, terutama untuk tanaman tahunan (kopi, kelapa, cengkeh);

- Faktor alam, akibat anomaly iklim selama tahun 2016 sangat berpengaruh terhadap pembudidayaan tanamn utamanya tanaman semusim;

- Kesulitan dalam penyediaan sarana produksi.

2. Rendahnya kualitas hasil yang disebabkan antara lain :

- Kendala faktor alam utamanya untuk tanaman tembakau dengan curah hujan yang tinggi (kemarau basah) sangat berpengaruh pada kualitas.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Ekstensifikasi yaitu dengan perluasan areal tanaman perkebunan terutama dengan memanfaatkan lahan tidur atau lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal;

2. Intensifikasi yaitu pembudidayaan tanaman sesuai baku teknis untuk peningkatan produktifitas lahan;

3. Rehabilitasi dan peremajaan tanaman yaitu dengan mengganti tanaman yang rusak atau tua (produktifitas menurun) dengan tanaman baru atau dengan teknogi peremajaan secara vegetative (sambung, okulasi dll);

4. Dukungan ketersediaan sarana produksi yang memadai baik melalui program kegiatan maupun menjamin ketersediaan sarana produksi di pasar;

5. Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani melalui bimbingan teknis, pelatihan maupun penyuluhan serta pendampingan secara kontinyu;

6. Peningkatan kualitas hasil komoditi perkebunan, diharapkan dengan peningkatan kualitas maka akan meningkatkan harga jual dan memperluas akses pasar.

(23)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.23 Sasaran 15 : Meningkatnya produksi dan populasi peternakan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Produksi Peternakan - Daging Kg 16.837.069 18.080.205 107,38 16.999.725 19.655.957 115,62 - Telur Kg 7.978.904 8.083.142 101,31 8.038.636 8.379.893 104,24 - Susu Kg 6.993.922 8.726.094 124,77 7.011.407 9.167.208 130,74 2. Populasi Ternak - Sapi potong Ekor 170.211 182.993 107,51 172.934 194.049 112,20 - Sapi Perah Ekor 4.100 4.576 111,61 4.111 4.958 120,60 - Kerbau Ekor 4.686 4.748 101,32 4.695 4.794 102,10 - Kuda Ekor 943 967 102,55 944 985 104,34 - Kambing Ekor 96.207 97.225 101,06 98.901 101.645 102,78 - Domba Ekor 37.712 38.393 101,81 38.730 39.872 102,94 - Babi Ekor 2.174 2.394 110,12 2.196 2.588 117,86 - Ayam Buras Ekor 1.022.940 1.023.943 100,10 1.033.169 1.035.195 100,20 - Ayam Petelur Ekor 511.691 520.877 101,80 514.250 581.227 113,03 - Ayam Pedaging Ekor 1.773.595 1.962.208 110,63 1.791.331 2.182.002 121,80 - Itik Ekor 305.157 309.782 101,52 306.683 315.798 103,03

Capaian Rata-rata Sasaran 15 106 110

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 110%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 106%. Tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

a. Kondisi SDM yang ada pada saat ini secara umum masih terbatas jumlahnya khususnya yang memiliki kualitas atau skill sesuai kebutuhan, sehingga penerapan “ the right man on the right place” belum sepenuhnya dapat dilaksanakan;

b. Kondisi sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian target kinerja secara umum masih kurang memadai baik dari kualitas maupun kuantitas;

c. Perubahan-perubahan yang sering terjadi terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pengelolaan keuangan daerah. Adanya perubahan-perubahan tersebut berdampak secara langsung terhadap pelaksanaan program dan kegiatan.

(24)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.24

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

a. Mengoptimalkan SDM yang ada dengan jalan meningkatkan kemampuannya dengan mengikut sertakan setiap diselenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, pembinaan-pembinaan, sosialisasi dan lain-lain baik formal maupun non formal yang diselenggarakan oleh pemerintah pemerintah daerah maupun pihak lain yang berkompeten;

b. Melakukan penambahan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan secara bertahap mengingat kemampuan anggaran yang terbatas, dimana penambahan-penambahan tersebut disesuaikan dengan standar kualitas yang dibutuhkan. Disamping itu pemeliharan secara rutin dan berkala juga dilakukan agar sarana dan prasarana tetap dapat dimanfaatkan sesuai fungsinya dalam upaya menunjang pelaksanaan program dan kegiatan guna mencapai target kinerja keuangan yang efektif dan efisien;

c. Upaya yang telah dilakukan dalam rangka meningkatkan pemahanan terhadap sistem dan prosedur yang baru adalah dengan jalan melakukan konsultasi-konsultasi kepada instansi yang berkompeten misalnya Dinas Pengelola Keuangan Daerah, Bapeda, Inspektorat dan SKPD lainnya yang berkompeten.

Sasaran 16 : Meningkatnya rehabilitasi dan konservasi lingkungan

Indikator Satuan Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Rehabilitasi

hutan dan

lahan kritis % 12,91 10,23 79,24 17,90 25,59 142,96

Capaian Rata-rata Sasaran 16 79,24 142,96

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 142,96%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 79,24%. Tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

(25)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.25

Penyebaran tanaman pada kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan yang telah dilaksanakan baik yang didanai APBD, APBN, CSR BUMN, serta swadaya masyarakat belum sepenuhnya ditanam pada Land Mapping Unit (LMU) terpilih yang merupakan areal lahan yang termasuk kategori potensial kritis sampai dengan kritis.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

a. Melaksanaan pembinaan secara intensif pada masyarakat/petani penghijauan untuk lebih meningkatkan swadaya dalam penyediaan bibit penghijauan dan penanaman pada lahan-lahan kritis luar kawasan hutan yang ada sesuai LMU terpilih;

b. Melaksanakan strategi percepatan Sertifikasi Legalitas Kayu (SLK) khususnya pada para pemegang izin melalui pendampingan dan mengusulkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sertifikasi secara berkelompok minimal 5 unit IUIPHHK dengan kapasitas produksi sampai dengan 6.000 m3/tahun;

c. Melaksanakan koordinasi dengan pihak Perum Perhutani untuk lebih meningkatkan pelaksanaan reboisasi pada lahan dalam kawasan hutan dan lebih ditingkatkan kerja sama kemitraan dengan masyarakat melalui sistem pola PHBM.

Sasaran 17 : Meningkatnya Produksi dan produktivitas perikanan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) 1. Peningkatan Produksi Perikanan

Budi Daya : - Udang Vannamae ton 555,87 787,215 141,62 572,55 868,35 151,7 - Nila ton 1.087,42 1.186,61 109,12 1.120,04 1.225,15 109,4 - Lele ton 667,15 824,572 123,60 687,17 852,32 124 - Gurami ton 142,44 118,713 83,35 146,71 148,88 98,1 Penangkapan Laut ton 4.038,18 4.555,773 112,82 4.159,32 4.698,76 112,97 Perairan Umum ton 617,07 642,007 104,04 635,58 668,31 145,15 Pengolahan Hasil ton 770,37 3.084,79 400,43 793,48 3.934,45 495,85

(26)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.26

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) Perikanan

2. Produktivitas Lahan Tambak :

➢ Payau ton/ha 13,90 19,68 141,58 14,31 20,08 140,34

➢ Tawar ton/ha 40,80 43,922 107,65 42,02 49,63 118,13

3. Peningkatan Produksi Perikanan : - Penangkapan dilaut % 3 5,85 195 3 3,14 104,67 - Penangkapan diperairan umum % 3 4,56 152 3 4,09 136,33 - Budidaya perikanan % 3 2,97 99 3 3,10 103,33

Capaian Rata-rata Sasaran 17 155 150

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 150%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 155%. Untuk mencapai keinginan pertumbuhan ekonomi berbasis agroindustri perikanan tersebut diatas, tentu tidak terlepas dari hambatan maupun permasalahan yang senantiasa ada baik dari sistem maupun manusianya. Beberapa permasalahan dan hambatan yang perlu dipecahkan dalam usaha perikanan di Kabupaten Lumajang adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Bidang Budidaya Ikan. Belum optimalnya pemanfaatan lahan bagi budidaya, masih belum optimalnya pengaksesan modal usaha melalui perbankan bagi pembudidaya ikan, masih belum optimalnya manajemen pengelolaan usaha oleh pembudidaya ikan, masih belum optimalnya pemanfaatan tehnologi budidaya, masih belum tersentralnya kawasan pengembangan budidaya, masih banyaknya tingkatan tehnologi budidadaya ikan semi intensif, ketersediaan benih ikan yang masih belum memenuhi standar kebutuhan baik kualitas maupun kuantitas serta tepat waktu serta masih belum tersedianya produk pakan ikan murah dan berkualitas bagi pembudidaya ikan;

b. Kegiatan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan. Sebagian nelayan masih menggunakan perahu jukung dan sebagian masih menggunakan perahu mesin temple. Sarana dan prasarana penangkapan masih kurang memadai baik

(27)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.27

kuantitas maupun kualitasnya. Pangkalan Pendaratan Ikan belum tersedia secara representatif. Kurangnya permodalan nelayan untuk pengembangan penangkapan ikan, tehnologi penangkapan ikan yang dilakukan masih relative sederhana. Pelestarian sumberdaya perikanan di perairan umum maupun lahan pesisir masih belum optimal;

c. Kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Sebagian usaha pengolahan ikan masih dilakukan secara tradisional, belum optimalnya sentra pemasaran produk hasil perikanan, kualitas SDM pengolahan masih perlu ditingkatkan, kurangnya permodalan untuk pengembangan usaha pengolahan ikan, kurangnya sarana dan prasarana pengolahan hasil perikanan, kurangnya diversifikasi produk pengolahan hasil perikanan, masih rendahnya tingkat konsumsi ikan serta belum optimalnya pemasaran produk baik didalam maupun luar daerah;

d. Kegiatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan. Tenaga penyuluh belum memadai, sarana dan prasarana penyuluhan belum optimal serta belum optimalnya kelembagaan kelompok pembudidaya ikan dan nelayan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

a. Kegiatan Bidang Budidaya Perikanan. Pengembangan pemanfaatan lahan tidak produktif bagi usaha budidaya ikan, secara terus menerus melakukan penyampaian informasi tentang akses permodalan melalui perbankan bagi usaha budidaya ikan. Mengadakan penyuluhan secara berkala tentang manajemen pemakaian modal bagi usaha budidaya ikan, secara bertahap dan berkelanjutan melakukan pembangunan sarana prasarana budidaya ikan, pengembangan sentra budidaya ikan komoditas unggulan sesuai dengan kondisi daerah, peningkatan tehnologi budidaya dengan pemberian informasi secara terus menerus dan berkelanjutan, pengembangan sarana prasarana UPR dan BBI serta pembangunan pabrik pakan ikan skala kecil bagi pemenuhan kebutuhan pakan ikan dengan harga yang terjangkau;

b. Kegiatan Bidang Pengelolaan Sumberdaya Kelautan. Peningkatan jumlah perahu bermotor untuk kegiatan penangkapan ikan, peningkatan modernisasi

(28)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.28

alat tangkap ikan yang berwawasan lingkungan guna peningkatan produksi perikanan tangkap, pengembangan sarana prasarana pangkalan pendaratan perikanan tangkap, penyampaian dan pemberian akses permodalan melalui perbankan dan koperasi serta peningkatan tehnologi penangkapan ikan dan restocking perairan umum serta penanaman pohon lahan kritis di sekitar perairan umum dan kawasan pesisir;

c. Kegiatan Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Pengembangan dan peningkatan tehnologi pengolahan hasil perikanan, pengembangan sentra pemasaran produk budidaya ikan, pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas SDM pengolahan dan pemasaran dengan pembinaaan dan pelatihan, pemberian dan peningkatan modal usaha melalui akses kredit program perbankan dan koperasi, pembangunan dan pengembangan sarana prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, pengembangan dan peningkatan kualitas, jenis dan kuantitas produk olahan perikanan, peningkatan kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan secara intensif serta pengembangan wilayah pemasaran produk hingga luar daerah;

d. Kegiatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan. Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga penyuluh perikanan serta pengembangan dan peningkatan sarana prasarana penyuluhan baik kuantitas maupun kualitasnya, peningkatan bimbingan/penyuluhan kelompok budidaya dan nelayan.

Sasaran 18 : Meningkatnya Kualitas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Prosentase jumlah usaha/ kegiatan yang mentatati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air % 63,64 72,73 114,28 72,73 90,91 124,99 2. Prosentase jumlah usaha % 63,64 81,82 128,57 72,73 100 137,49

(29)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.29 dan/atau kegiatan sumber yang tidak bergerak yang memenuhi persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara

Capaian Rata-rata Sasaran 18 121 131

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 131%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 121%.

Sasaran 19 : Meningkatnya penanganan persampahan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan. % 15,5 14,48 93,42 17 18,35 107,94

Capaian Rata-rata Sasaran 19 93,42 107,94

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 107,94%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 121%. Hal tersebut dikarenakan pada tahun 2015 terutama pengelolaan sampah akibat tempat pemrosesan akhir sampah lama di Desa Besuk telah penuh dan sudah tidak layak (kondusif) beroperasi. Selain itu, dengan jumlah armada 40-50 truk sampah yang datang setiap hari, maka TPA lama sudah sangat tidak memadai dan menganggu penduduk.

Upaya yang dilakukan pada tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Lumajang mulai memproses pengelolaan sampah yang telah dibangun TPA baru di Desa Lempeni. TPA seluas 6,69 Ha yang dilengkapi dengan teknologi baru Sistem Sanitary Landfill sehingga tidak berbau dan bahkan sekaligus akan menjadi ruang terbuka hijau untuk taman dan rekreasi bagi penduduk. Dengan konsep ini, maka

(30)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.30

istilah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah diganti dengan Tempat Pemrosesan Akhir yang sangat nyaman dan bernuansa lingkungan segar.

Sasaran 20 : Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisata

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Prosentase Jumlah kunjungan wisata : % 2,8 2,84 100 2,9 4,06 140 • Wisatawan Lokal orang 778.003 895.468 100 779.559 933.514 119 • Wisatawan Asing orang 176 2.455 100 178 2.367 1329

Capaian Rata-rata Sasaran 20 100 140

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Selama tahun 2016, target wisatawan nusantara (lokal) melebihi target, yaitu 933.514 orang lokal dan target wisatawan asing juga melebihi target yaitu 2.367.

Kondisi geografis Kabupaten Lumajang yang dikelilingi oleh gunung dan pegunungan, menyimpan berbagai potensi obyek wisata alam yang menarik. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata memetakan setidaknya terdapat 24 obyek wisata menarik di Kabupaten Lumajang yang dapat digali, antara lain: gunung semeru dengan berbagai danau yang ada yaitu ranu kumbolo, ranu pane dan ranu regulo, pantai bambang, goa tetes, air terjun manggisan, pemandian selokambang, kebun teh kertowono gucialit, dan puncak B-29 yang terkenal.

Untuk mencapai keinginan pembangunan urusan pariwisata diarahkan untuk mendukung pendukung pencapaian sasaran prioritas pembangunan sebagaimana tersebut diatas, tentu tidak terlepas dari hambatan maupun permasalahan yang senantiasa ada baik dari sistem maupun manusianya. Beberapa permasalahan dan hambatan yang dihadapi adalah :

1. Masih belum adanya fasilitas gedung kesenian untuk dapat digunakan sebagai sarana pelestarian serta pengembangan kesenian daerah;

(31)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.31

2. Air terjun tumpak sewu yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang saat ini keberadaannya disengketakan antara kedua belah pihak;

3. Tidak optimalnya pengelolaan obyek wisata yang wilayahnya bersinggungan dengan wilayah Perhutani dan TNBTS.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan untuk mewujudkan keinginan yang diharapkan adalah:

1. Pemanfaatan gedung Sujono sebagai gedung kesenian disamping sebagai penunjang PAD;

2. Pemanfaatan Panggung terbuka dan Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) sebagai tempat gelar seni budaya dan even pariwisata (pekan budaya, Loemajdang Djaman Doeloe (Djadoel), dan berbagai even pariwisata, seni dan budaya lainnya;

3. Perlu adanya kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang mengenai pengelolaan obyek wisata Air Terjun Tumpak Sewu. (SKPD Terkait: Dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Lumajang, Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Lumajang dan Bagian Hukum Setda Kabupaten Lumajang);

4. Perlu adanya MOU tentang kerjasama pengelolaan obyek wisata antara Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan Perum Perhutani dan TNBTS SKPD Terkait: Dinas kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Lumajang, Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Lumajang, Perhutani dan TNBTS.

Sasaran 21 : Meningkatnya sarana infrastruktur daerah

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Prosentase kondisi jalan mantap % 83,08 792,970 Km 100 85,15 87,21 103 2. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok

(32)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.32

minimal sehari hari.

Capaian Rata-rata Sasaran 21 73,50 108

Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan prioritas pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, ketercukupan jaringan irigasi dan ketercukupan infrastruktur air bersih saat ini. Tahun anggaran 2016 disediakan alokasi anggaran pembangunan dan rehabilitasi jalan kabupaten sebanyak 33 paket dan 7 paket pembangunan dan rehabilitasi jembatan. Program irigasi Dinas PU mendukung upaya pemerintah dalam swasembada pangan, maka untuk pembangunan sumber air bersih disediakan 6 paket, namun masih terdapat kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

• Terjadinya kerusakan jalan dan jembatan diakibatkan oleh penggunaan atau

pemakaian jalan dan jembatan yang tidak sesuai dengan kemampuannya;

• Bahu dan drainase jalan yang tidak terawat dengan baik sehingga jalan

tergenang oleh air yang menyebabkan pengurangan umur rencana;

• Sarana dan prasarana lingkungan permukiman berupa peningkatan jalan poros

desa, masih perlu ditingkatkan kualitasnya.

Sedangkan upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

• Dengan melakukan koordinasi dengan pihak dan instansi terkait untuk

menertibkan penggunaan jalan sesuai dengan kelas jalan yang telah ditentukan;

• Dengan membenahi bahu jalan dan membangun saluran drainase yang baik ,

sosialisasi tentang pemeliharaan jalan supaya masyarakat tidak menutup saluran drainase dan menimbun bahu jalan sehingga jalan tidak tergenang oleh air sehingga umur rencana tetap terjaga;

• Dengan pembangunan dan peningkatan sarana prasarana perumahan dengan

skala prioritas yang ketat, mengoptimalkan peran serta masyarakat dengan pemberian stimulan swadaya masyarakat.

(33)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.33 Sasaran 22 : Meningkatnya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Tersedianya air irigasi untuk pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada.

% 100 100 100 100 100 100

2. Prosentase Jaringan irigasi

kondisi Baik % 59,83 100 167,14 61,70 72 116

Capaian Rata-rata Sasaran 22 133 108

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 108%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 133%.

Kendala/hambatan dalam pencapaian sasaran adalah:

a. Penumpukan sedimen dalam bangunan dan saluran irigasi yang menyebabkan pengurangan kapasitas dalam bangunan dan saluran irigassi sehingga dapat menyebabkan bangunan dan saluran irigasi menjadi rawan banjir dan rawan kekeringan;

b. Banyaknya kehilangan pintu-pintu air pada jaringan irigasi sehingga menyulitkan pengaturan dan pengoperasian ke petak-petak sawah serta adanya endapan sedimen di saluran sehingga mudah terjadi banjir.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja ke depan agar lebih baik adalah:

a. Dengan melakukan normalisasi bangunan dan saluran irigasi terjadi peningkatan kapasitas bangunan dan saluran irigasi dalam penangulangan daerah rawan banjir dan kekeringan;

b. Yang harus dilakukan guna pencegahan dan penanggulangan kehilangan pintu-pintu air yakni dengan membungkus/selimut beton cor pada kerangkanya.

(34)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.34 Sasaran 23 : Meningkatnya ketersediaan pangan utama masyarakat

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Penguatan Cadangan Pangan % 57,91 51,89 89,60 66,60 80,61 121

Capaian Rata-rata Sasaran 23 89,60 121

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 121%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 89,60%. Tercapainya indikator sasaran tidak terlepas dari kendala dan hambatan antara lain :

1. Masih dirasakan adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia yang berkualifikasi dibidang pangan;

2. Pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Ketahanan Pangan kurang didukung oleh tenaga fungsional tingkat lapang yang cukup sehingga pada pelaksanaan pembangunan ketahanan pangan di tingkat kecamatan menjadi kurang optimal karena masih bergantung pada petugas dari Dinas/Instansi terkait lainnya;

3. Mulai beradaptasi terhadap pelaksanaan aplikasi-aplikasi yang terintegrasi mulai dari perencanaan anggaran sampai pelaporan keuangan.

Upaya-upaya yang terus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Memanfaatkan SDM secara optimal melalui Training on Trainer (ToT) kepada petugas;

2. Diharapkan adanya penambahan petugas fungsional Ketahanan Pangan untuk ditempatkan di tingkat Kecamatan sehingga dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk melakukan konsultasi dan sebagai kepanjangan tangan Kantor Ketahanan Pangan dalam upaya untuk terus secara konsisten melakukan pembangunan Ketahanan Pangan dan mewujudkan Ketahanan Pangan sampai dengan Tingkat Rumah Tangga;

3. Optimalisasi pemanfaatan SDM secara maksimal dalam rangka percepatan pelaksanaan kegiatan dan realisasi anggaran;

(35)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.35

4. Mengembangkan kerjasama antar instansi supaya terwujud harmonisasi dalam koordinasi pelaksanaan program/kegiatan.

Sasaran 24 : Meningkatnya kualitas sarana dasar permukiman

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. ketersediaan rumah layak huni % 61,71 61,75 100,06 61,97 61,75 99,64

Capaian Rata-rata Sasaran 24 100,06 99,64

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 99,64%, mengalami penurunan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 100,06%.

Sasaran 25 : Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi

Capaian Kinerja

(%) 1. Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten beserta

rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital di tingkat : Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW)

- Kabupaten % 100 100 100 100 100 100

- Kecamatan % 100 100 100 100 100 100

- Kelurahan % - - - 100 100 100

Rencana Rinci Tata Ruang (RDTRK)

- Kabupaten % 60 61,9 103,2 80 90,47 113

- Kecamatan % 100 100 100 100 100 100

- Kelurahan % 100 100% 100% 100 100 100

2. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah

kota/kawasan perkotaan

% 5,73 5,23 91,27 6,23 7 112,38

Capaian Rata-rata Sasaran 25 99,07 103

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 103%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 99,07%.

(36)

Laporan Kinerja (LKj) Pemerintah Kabupaten Lumajang – Bab 3.36 Sasaran 26 : Meningkatnya kualitas pelayanan administrasi kependudukan

Indikator Satuan

Tahun 2015 Tahun 2016

Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian Kinerja (%) 1. Penerbitan Kartu Keluarga % 97 13,16 13,57 99 95 96 2. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk % 93 5,39 5,80 95 86 90,5 3. Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran % 86 218,42 253,98 89 74 83,1 4. Penerbitan Kutipan Akta Kematian % 25 3 12 65 61 93,8

Capaian Rata-rata Sasaran 26 71,33 90,9

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian kinerja sasaran pada tahun 2016 sebesar 90,9%, mengalami kenaikan jika dibandingkan rata-rata capaian kinerja pada tahun 2015 sebesar 71,33%. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran ini adalah melalui intensifikasi dan optimalisasi kebijakan Penataan Administrasi kependudukan baik melalui regulasi maupun infrastruktur sistem kependudukan, misalnya pengembangan Sistem Administrasi Kependudukan.

Hambatan/masalah:

1. Kondisi tenaga untuk pelayanan Pendaftaran Penduduk, KTP, KK, dan Akta Pencatatan Sipil khususnya pada tenaga operator, verifikasi berkas dan pencatat dokumen ke register akta kurang mencukupi;

2. Kurangnya tenaga administrasi dan fungsional penataan dokumen kearsipan kependudukan;

3. Blanko pencetakan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk kekurangan dari Kemendagri;

4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk melaporkan peristiwa penting kependudukan.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dan untuk mewujudkan capaian kinerja agar lebih baik adalah:

1. Penambahan tenaga yang dibutuhkan;

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yang pertama adalah Apakah permainan tradisional cublak-cublak suweng dapat meningkatkan keterampilan sosial anak di TK Aisyiyah

Prinsip kerja dari MBG dengan menggunakan bola sebagai intinya adalah, ketika aliran air bertekanan mengalir dalam sebuah pipa dan berdasarkan dari persamaan dari massa dan

Menurut Wong (2008), seseorang yang mememiliki tingkat religiusitas tinggi dalam mengikuti aktivitas keagamaan serta memiliki sikap etis lebih baik dalam kehidupan

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Mengenai faktor penghambat dalam pelaksanaan sistem among di di Sekolah Dasar Negeri Timbulharjo antara adanya beban kerja selain mengajar, lingkungan sekitar

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mempunyai gagasan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korelasi kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar siswa pada

Menurut Rama dan Jones (2006, p315), form is a form atted docum ent containing blank fields that users can field in with data when the form is displayed on a computer screen,