• Tidak ada hasil yang ditemukan

2003 Kep Menpan 140 Jafung Apoteker & Ak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2003 Kep Menpan 140 Jafung Apoteker & Ak"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAYAGUNA

PENDAYAGUNAAN APARATUR

AN APARATUR NEGARA

NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI

KEPUTUSAN MENTERI

PENDAYAGUNA

PENDAYAGUNAAN APARATUR

AN APARATUR NEGARA

NEGARA

NOMOR : 140/KEP/M.PAN/11/2003

NOMOR : 140/KEP/M.PAN/11/2003

TENTANG

TENTANG

JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA

JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA KREDITNYA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA,

Menimbang

Menimbang

:

: a.

a. bahwa

bahwa sesuai

sesuai dengan

dengan perkembangan,

perkembangan, Keputusan

Keputusan Menteri

Menteri Negara

Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 06/KEP/M.PAN/12/ 1999

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 06/KEP/M.PAN/12/ 1999

tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya

tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya

dipandang tidak sesuai lagi sehingga perlu diti

dipandang tidak sesuai lagi sehingga perlu ditinjau kem

njau kembali;

bali;

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, dipandang perlu

b. bahwa untuk maksud tersebut huruf a di atas, dipandang perlu

menetapkan kembali ketentuan tentang Fungsional Apoteker dan

menetapkan kembali ketentuan tentang Fungsional Apoteker dan

Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Angka Kreditnya dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara.

Aparatur Negara.

Mengingat

Mengingat

:

: 1.

1. Undang-undan

Undang-undang

g Nomor

Nomor 8

8 Tahun

Tahun 1974

1974 tentang

tentang Pokok-pokok

Pokok-pokok

Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang

Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang

Nomor 43 Tahun 1999;

Nomor 43 Tahun 1999;

2.

2. Undang-undan

Undang-undang

g Nomor

Nomor 23

23 Tahun 1992

Tahun 1992 tentang Kesehatan;

tentang Kesehatan;

3.

3. Undang-unda

Undang-undang

ng Nomor

Nomor 5

5 Tahun 1997

Tahun 1997 tentang Psikotropika;

tentang Psikotropika;

4.

(2)

Daerah;

Daerah;

6.

6. Peraturan pemerinta

Peraturan pemerintah Nom

h Nomor 7 tahun

or 7 tahun 1977 tentang

1977 tentang Peraturan Gaji

Peraturan Gaji

Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah beberapa kali

Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2003;

7.

7. Peraturan pemerintah

Peraturan pemerintah Nomor

Nomor 16

16 Tahun

Tahun

1994

1994 tentang J

tentang Jabatan

abatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

8.

8. Peraturan Pemerintah Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

32 Tahun 1996 tentang

1996 tentang Kesehatan;

Kesehatan;

9.

9. Peraturan Pemerintah Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun

25 Tahun 2000 tentang Kew

2000 tentang Kewenangan

enangan

Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom;

Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom;

10.

10. Peraturan Pemerintah Nomor 97

Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi

Tahun 2000 tentang Formasi

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nom

Pemerintah Nomor

or 54

54 Tahun

Tahun 2003;

2003;

11.

11. Peraturan Pemerintah Nom

Peraturan Pemerintah Nomor 98

or 98 Tahun 2000

Tahun 2000 tentang Pengadaan

tentang Pengadaan

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

12.

12. Peraturan Pemerintah Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000

99 Tahun 2000 tentang Kenaikan

tentang Kenaikan

Pangkat Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan

Pangkat Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

13.

13. Peraturan Pemerintah Nomor

Peraturan Pemerintah Nomor 9

9 Tahun 2003

Tahun 2003 tentang Wewenang

tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Pegawai Negeri

Sipil;

Sipil;

14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

15.

15. Keputusan Presiden Nom

Keputusan Presiden Nomor 101

or 101 Tahun 2001

Tahun 2001 tentang Kedudukan,

tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Menteri Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Menteri Negara, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan

Presiden Nomor 2 Tahun 2002;

(3)

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja

Depatem

Depatemen, sebagaimana telah

en, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden

diubah dengan Keputusan Presiden

Nomor 45 Tahun 2002;

Nomor 45 Tahun 2002;

Memperhatikan

Memperhatikan:

: 1.

1.

Usul

Usul

Menteri

Menteri

Kesehatan

Kesehatan

dengan

dengan

suratnya

suratnya

Nomor

Nomor

782/Menkes/V

782/Menkes/VI/2003/2003 tanggal 10

I/2003/2003 tanggal 10 Juni 2003;

Juni 2003;

2.

2.

Pertimbangan

Pertimbangan Kepala

Kepala Badan

Badan Kepegawaian

Kepegawaian Negara

Negara dengan

dengan suratnya

suratnya

Nomor K.26-14/V.141-9/87 tanggal 31 Oktober 2003.

Nomor K.26-14/V.141-9/87 tanggal 31 Oktober 2003.

MEMUTUSKAN :

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

Menetapkan

:

:

KEPUTUSAN MENTERI

KEPUTUSAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN

PENDAYAGUNAAN APARATUR

APARATUR NEGARA

NEGARA

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL APOTEKER DAN ANGKA

KREDITNYA.

KREDITNYA.

BAB I

BAB I

KETENTUAN UMUM

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

dimaksud dengan :

1.

1. Apoteker,

Apoteker,

adalah

adalah Pegaw

Pegawai Ne

ai Negeri S

geri Sipil yang

ipil yang diberi

diberi tugas,

tugas,

tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang

tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang

berwenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasikan pada

berwenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasikan pada

unit pelayanan kesehatan;

unit pelayanan kesehatan;

2.

2. Pekerj

Pekerjaan

aan kefarma

kefarmasian,

sian, adalah

adalah penyiapan

penyiapan rencana kerja,

rencana kerja,

pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan

pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan

kesehatan rumah tangga, serta pelayanan kefarmasian;

kesehatan rumah tangga, serta pelayanan kefarmasian;

3.

3. Sediaan farm

Sediaan farmasi, adalah obat, bahan

asi, adalah obat, bahan obat, obat tra

obat, obat tradisional dan

disional dan

kosmetika;

kosmetika;

4. Alat kesehatan, adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin.

4. Alat kesehatan, adalah bahan, instrumen, aparatus, mesin.

Implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk

Implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk

mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan

mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan, dan meringankan

penyakit, merawa

(4)

fungsi tubuh;

fungsi tubuh;

5. Perbekalan kesehatan rumah tangga, adalah alat bahan atau

5. Perbekalan kesehatan rumah tangga, adalah alat bahan atau

campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk

campuran untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk

manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan atau

manusia, hewan peliharaan, rumah tangga dan atau

tempat-tempat umum;

tempat umum;

6.

6. Unit Pelayanan

Unit Pelayanan Kesehatan,

Kesehatan, adalah tem

adalah tempat yang diguna

pat yang digunakan untuk

kan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit,

menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit,

Puskesm

Puskesmas, Poliklinik,

as, Poliklinik, dan/atau Unit Kesehatan lainnya;

dan/atau Unit Kesehatan lainnya;

7.

7. Angka kredit,

Angka kredit, adalah satuan

adalah satuan nilai dari tiap butir

nilai dari tiap butir kegiatan dan/a

kegiatan dan/atau

tau

akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang

akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang

Apoteker dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan

Apoteker dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan

 jabatannya;

 jabatannya;

8.

8. Tim penilai angka kredit, adalah tim

Tim penilai angka kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan

penilai yang dibentuk dan

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk

ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk

menilai prestasi kerja Apoteker.

menilai prestasi kerja Apoteker.

BAB II

BAB II

RUMPUN JABATAN, INSTANSI

RUMPUN JABATAN, INSTANSI PEMBINA, KEDUDUKAN DAN

PEMBINA, KEDUDUKAN DAN

TUGAS POKOK

TUGAS POKOK

Pasal 2

Pasal 2

(1)

(1) Jabatan

Jabatan fungsional Apo

fungsional Apoteker term

teker termasuk d

asuk dalam ru

alam rumpun

mpun kesehatan.

kesehatan.

(2) Instansi pembina Jabatan Fungsional Apoteker adalah Departemen

(2) Instansi pembina Jabatan Fungsional Apoteker adalah Departemen

Kesehatan.

Kesehatan.

Pasal 3

Pasal 3

(1)

(1) Apoteker berke

Apoteker berkedudukan sebagai pelaks

dudukan sebagai pelaksana teknis fungsional pe

ana teknis fungsional pekerjaan

kerjaan

kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen

kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan di lingkungan Departemen

Kesehatan dan unit pelayanan kesehatan lai

(5)

hanya dapat diduduki

hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah

oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegaw

berstatus sebagai Pegawai

ai

Negeri Sipil.

Negeri Sipil.

Pasal 4

Pasal 4

Tugas

Tugas pokok

pokok Apoteker,

Apoteker, adalah

adalah melaksanakan

melaksanakan pekerjaan

pekerjaan kefarmasian

kefarmasian

yang

yang

meliputi penyiapan rencana kerja, pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan,

meliputi penyiapan rencana kerja, pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan,

dan perbekalan kesehatan rumah tangga,

dan perbekalan kesehatan rumah tangga, serta pelayanan kefarmasian.

serta pelayanan kefarmasian.

BAB III

BAB III

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 5

Pasal 5

Unsur dan sub unsur kegiatan Apotek

Unsur dan sub unsur kegiatan Apoteker yang dinilai

er yang dinilai angka kreditnya terdiri dari :

angka kreditnya terdiri dari :

1.

1. Pendidikan,

Pendidikan, meliputi

meliputi ::

a.

a. Pendidikan form

Pendidikan formal dan m

al dan mendapat gela

endapat gelar/ijazah

r/ijazah

b.

b. Pendidikan dan pelatiha

Pendidikan dan pelatihan funsional di bidang kefarm

n funsional di bidang kefarmasian dan m

asian dan memperoleh

emperoleh

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat.

Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Latihan (STTPL) atau sertifikat.

2.

2. Pekerjaan

Pekerjaan kefarmasian,

kefarmasian, meliputi :

meliputi :

a.

a. Penyiapan rencana

Penyiapan rencana kerja

kerja kefarmasian;

kefarmasian;

b. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan

b. Pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan

rumah tangga ;

rumah tangga ;

c.

c. Pelayanan

Pelayanan kefarm

kefarmasian.

asian.

3.

3. Pengem

Pengembangan

bangan profesi, m

profesi, meliputi :

eliputi :

a.

a. Pemb

Pembuatan karya

uatan karya tulis/karya ilmiah di b

tulis/karya ilmiah di bidang farm

idang farmasi/kesehatan;

asi/kesehatan;

b.

b. Penerje

Penerjemahan/p

mahan/penyaduran

enyaduran

buku

buku

dan

dan

bahan

bahan

lainnya

lainnya

dibidang

dibidang

farmasi/kesehatan;

farmasi/kesehatan;

c.

c. Pembuatan

Pembuatan buku

buku pedoman/petunjuk

pedoman/petunjuk pelaksanaan

pelaksanaan/petunjuk

/petunjuk teknis dibidang

teknis dibidang

farmasi;

(6)

e.

e. Perumusan

Perumusan sistem

sistem pelayanan kefarmasian.

pelayanan kefarmasian.

4.

4. Penunjang

Penunjang tugas

tugas Apoteker, m

Apoteker, melipu

eliputi

ti ::

a.

a. Pengaj

Pengajar/pelatih

ar/pelatih dibidang

dibidang farmasi/kes

farmasi/kesehatan;

ehatan;

b. Keikutsertaan dalam kegiatan seminar/lokakarya/konferensi di bidang

b. Keikutsertaan dalam kegiatan seminar/lokakarya/konferensi di bidang

farmasi/kesehatan;

farmasi/kesehatan;

c.

c. Keanggotaa

Keanggotaan dala

n dalam

m organisasi

organisasi profesi a

profesi apoteker;

poteker;

d.

d. Keanggotaan

Keanggotaan dalam T

dalam Tim Penilai Jabatan

im Penilai Jabatan Fungsional Apote

Fungsional Apoteker;

ker;

e.

e. Perolehan

Perolehan gelar

gelar kesarjan

kesarjanaan

aan lainnya;

lainnya;

f.

f. Perolehan

Perolehan piagam

piagam kehorma

kehormatan.

tan.

BAB IV

BAB IV

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

JENJANG JABATAN DAN PANGKAT

Pasal 6

Pasal 6

(1)

(1) Jenjang j

Jenjang jabatan Apoteker, da

abatan Apoteker, dari yang terendah sampai dengan tertinggi,

ri yang terendah sampai dengan tertinggi,

adalah :

adalah :

a.

a. Apoteker

Apoteker Pertama;

Pertama;

b.

b. Apoteker

Apoteker Muda;

Muda;

c.

c. Apoteker

Apoteker Madya;

Madya;

d.

d. Apoteker

Apoteker Utama;

Utama;

(2)

(2) Jenjang pangkat

Jenjang pangkat Apoteker sebagaimana

Apoteker sebagaimana dimaksud

dimaksud dalam

dalam ayat

ayat (1), sesuai

(1), sesuai

dengan jenjang jabatannya, adalah :

dengan jenjang jabatannya, adalah :

a.

a. Apoteker

Apoteker Pertama

Pertama, pangkat

, pangkat Penata

Penata Muda Tingkat

Muda Tingkat I, golongan ruan

I, golongan ruang III/b.

g III/b.

b.

b. Apoteker

Apoteker Muda,

Muda, terdiri

terdiri dari

dari ::

1.

1. Penata,

Penata, golongan r

golongan ruang III/c

uang III/c;;

2.

(7)

1.

1. Pemb

Pembina, golongan

ina, golongan ruang IV

ruang IV/a;

/a;

2.

2. Pemb

Pembina Tingka

ina Tingkat I,

t I, golongan

golongan ruang

ruang IV/b;

IV/b;

3.

3. Pembina

Pembina Utama

Utama Muda,

Muda, golongan ruang

golongan ruang IV/c.

IV/c.

d.

d. Apoteker

Apoteker Utam

Utama,

a, terdiri

terdiri dari

dari ::

1.

1. Pembina Utam

Pembina Utama

a Madya, golongan ruang

Madya, golongan ruang IV/d;

IV/d;

2.

2. Pembina

Pembina Utama,

Utama, golongan ruang

golongan ruang IV/e.

IV/e.

(3)

(3) Jenjang pangkat untuk

Jenjang pangkat untuk masing-masing jabatan Apoteker

masing-masing jabatan Apoteker sebagaimana

sebagaimana

dimaksud dalam ayat (2) adalah jenjang pangkat dan jabatan sesuai jumlah

dimaksud dalam ayat (2) adalah jenjang pangkat dan jabatan sesuai jumlah

angka kredit yang

angka kredit yang dimiliki sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.

dimiliki sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II.

(4)

(4) Penetapan

Penetapan jenj

jenjang j

ang jabatan Ap

abatan Apoteker

oteker ditetapkan s

ditetapkan sesuai dengan

esuai dengan jum

jumlah angka

lah angka

kredit yang dimiliki.

kredit yang dimiliki.

BAB V

BAB V

RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI

RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI

Pasal 7

Pasal 7

(1)

(1) Rincian keg

Rincian kegiatan apote

iatan apoteker se

ker sesuai deng

suai dengan j

an jenjang

enjang jabatan,

jabatan, adalah seba

adalah sebagai

gai

berikut :

berikut :

a.

a. Apoteker

Apoteker Pertama,

Pertama, yaitu

yaitu ::

1.

1. Mengumpulkan

Mengumpulkan data

data dalam

dalam rangka

rangka menyiapkan

menyiapkan rencana

rencana tahunan;

tahunan;

2.

2. Mengolah data dalam rangka m

Mengolah data dalam rangka menyiapkan rencana tahunan, tingk

enyiapkan rencana tahunan, tingkat

at

kesulitan I;

kesulitan I;

3.

3. Mengum

Mengumpulkan data dalam

pulkan data dalam rangka m

rangka menyusun renc

enyusun rencana tiga bulanan;

ana tiga bulanan;

4.

4. Mengum

Mengumpulkan data dalam

pulkan data dalam rangka m

rangka menyusun renc

enyusun rencana tiga bulanan;

ana tiga bulanan;

5.

5. Mengum

Mengumpulkan data dalam

pulkan data dalam rangka m

rangka menyusun renc

enyusun rencana bulana;

ana bulana;

6.

6. Mengolah data

Mengolah data dalam ran

dalam rangka m

gka menyusun re

enyusun rencana bulana

ncana bulanan;

n;

7.

(8)

9.

9. Menganalisis bahan ob

Menganalisis bahan obat dalam ran

at dalam rangka mem

gka membuat sediaan obat

buat sediaan obat jadi;

jadi;

10.

10. Menguji mutu

Menguji mutu bahan obat dalam

bahan obat dalam rangka mem

rangka membuat sediaan obat

buat sediaan obat jadi

jadi

tingkat kesulitan I;

tingkat kesulitan I;

11. Membuat rekomendasi pengujian mutu dalam rangka membuat

11. Membuat rekomendasi pengujian mutu dalam rangka membuat

sediaan obat jadi tingkat kesulitan I;

sediaan obat jadi tingkat kesulitan I;

12.

12. Menguj

Menguji

i mutu

mutu obat

obat jadi,

jadi, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan I;

I;

13.

13. Melaksanakan

Melaksanakan dan

dan mem

membuat

buat berita

berita acara

acara penghapusan

penghapusan sediaan

sediaan

farmasi, alat kesehatan dan perbekalan

farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga;

kesehatan rumah tangga;

14.

14. Melaksanakan

Melaksanakan sterilisasi baha

sterilisasi bahan

n dan

dan alat k

alat kesehatan;

esehatan;

15.

15. Memerik

Memeriksa dan

sa dan menilai r

menilai resep,

esep, tingkat

tingkat kesulitan I;

kesulitan I;

16.

16. Meracik

Meracik obat,

obat, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan I;

I;

17.

17. Memeriksa ulang

Memeriksa ulang dan

dan menyerahkan kepada

menyerahkan kepada pasien dengan

pasien dengan nmemberi

nmemberi

penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan

penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I;

perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan I;

18.

18. Melaksanaka

Melaksanakan penghapu

n penghapusan resep

san resep dan m

dan membuat

embuat berita acara;

berita acara;

19. Memantau dan mencatat penggunaan sediaan farmasi dan alat

19. Memantau dan mencatat penggunaan sediaan farmasi dan alat

kesehatan kepada pasien rawat inap.

kesehatan kepada pasien rawat inap.

20.

20. Melaksanakan

Melaksanakan penyuluhan

penyuluhan dan pem

dan pemantauan,

antauan, tingkat ke

tingkat kesulitan I;

sulitan I;

b.

b. Apoteker

Apoteker Muda,

Muda, yaitu

yaitu ::

1.

1.

Menyusun

Menyusun TOR

TOR dalam

dalam rangka

rangka menyiapkan

menyiapkan rencana

rencana tahunan;

tahunan;

2.

2.

Mengolah

Mengolah data

data dalam

dalam rangka

rangka menyia

menyiapkan

pkan rencana

rencana tahunan,

tahunan, tingkat

tingkat

kesulitan II;

kesulitan II;

3.

3.

Menganalisis

Menganalisis data

data dalam

dalam rangka

rangka menyiapka

menyiapkan

n rencana

rencana tahunan,

tahunan, tingkat

tingkat

kesulitan I;

kesulitan I;

4.

4.

Menyusun

Menyusun rancangan

rancangan rencana

rencana tahunan;

tahunan;

5.

(9)

7.

7.

Menganalisis

Menganalisis data

data dalam

dalam rangka

rangka menyusu

menyusun

n rencana

rencana bulanan;

bulanan;

8.

8.

Menyaj

Menyajikan

ikan rancangan

rancangan rencana

rencana bulanan;

bulanan;

9.

9.

Menyusun

Menyusun rencana

rencana operasional;

operasional;

10.

10.

Menyusun

Menyusun rancangan

rancangan juklak/juknis

juklak/juknis;;

11.

11.

Menyajikan

Menyajikan rancangan

rancangan juklak/juknis

juklak/juknis;;

12.

12.

Mengum

Mengumpulkan data/literatur

pulkan data/literatur dalam

dalam rangka

rangka penyiapan b

penyiapan bahan

ahan

peraturan, standar dan pedoman;

peraturan, standar dan pedoman;

13.

13.

Mengevaluasi

Mengevaluasi pengadaan

pengadaan sediaan

sediaan farmasi,

farmasi, alat

alat kesehatan

kesehatan dan

dan

perbekalan kesehatan rumah tangga;

perbekalan kesehatan rumah tangga;

14.

14.

Menguji

Menguji mutu

mutu bahan

bahan obat

obat dalam

dalam rangka

rangka membuat

membuat sediaan

sediaan obat

obat jadi,

jadi,

tingkat kesulitan II;

tingkat kesulitan II;

15.

15.

Membuat

Membuat rekomendasi

rekomendasi pengujian

pengujian mutu

mutu dalam

dalam rangka

rangka membuat

membuat

sediaan obat jadi, tingkat kesulitan II;

sediaan obat jadi, tingkat kesulitan II;

16.

16.

Melaksanakan

Melaksanakan produksi

produksi oabt

oabt jadi,

jadi, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan I;

I;

17.

17.

Menguj

Menguji

i mutu

mutu obat

obat jadi,

jadi, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan II;

II;

18.

18.

Memb

Membuat rekom

uat rekomendasi sed

endasi sediaan farmasi,

iaan farmasi, alat keseh

alat kesehatan d

atan dan

an

perbekalan kesehatan rumah tangga yang

perbekalan kesehatan rumah tangga yang akan dihapuskan;

akan dihapuskan;

19.

19.

Memer

Memeriksa

iksa dan

dan menilai

menilai resep,

resep, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan II;

II;

20.

20.

Meracik

Meracik obat,

obat, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan II;

II;

21.

21.

Memeriksa

Memeriksa ulang dan

ulang dan menyerahkan

menyerahkan kepada

kepada pasien

pasien dengan

dengan

memberikan memberikan penjelasan/informasi tentang sediaan

memberikan memberikan penjelasan/informasi tentang sediaan

farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga,

farmasi, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga,

tingkat kesulitan II;

tingkat kesulitan II;

22.

22.

Memb

Membuat

uat laporan

laporan penggunaan

penggunaan narkoba

narkoba dan

dan psikotropika;

psikotropika;

23.

23.

Memb

Memberikan

erikan obat

obat dan

dan penjelasa

penjelasan

n kepada

kepada pasien

pasien dan

dan inap;

inap;

24.

(10)

26.

26.

Melaksanaka

Melaksanakan

n penyuluhan

penyuluhan dan

dan pemanta

pemantauan,

uan, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan II.

II.

c.

c. Apoteker

Apoteker Madya,

Madya, yaitu

yaitu ::

1. M

1. Menganalisis d

enganalisis data

ata dalam

dalam rangka

rangka menyiapka

menyiapkan re

n rencana

ncana tahunan,

tahunan, tingkat

tingkat

kesulitan II;

kesulitan II;

2.

2. Menyajikan

Menyajikan rancangan

rancangan rencana

rencana tahunan;

tahunan;

3.

3. Menyempurnakan

Menyempurnakan rancangan

rancangan rencana

rencana tahunan;

tahunan;

4.

4. Menyempurnakan

Menyempurnakan rancangan

rancangan Juklak/jukni

Juklak/juknis;

s;

5.

5. Menyusun

Menyusun rancangan peraturan,

rancangan peraturan, standar dan

standar dan pedoman;

pedoman;

6. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi,

6. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi,

tingkat kesulitan III;

tingkat kesulitan III;

7.

7. Membuat rekomendasi pengujian m

Membuat rekomendasi pengujian mutu dalam

utu dalam rangka membuat

rangka membuat sediaan

sediaan

obat jadi, tingkat kesulitan III;

obat jadi, tingkat kesulitan III;

8.

8. Melaksanakan

Melaksanakan produksi oba

produksi obat jadi,

t jadi, tingkat kesulitan

tingkat kesulitan II;

II;

9.

9. Menguji

Menguji mutu

mutu obat j

obat jadi, tingkat

adi, tingkat kesulitan III;

kesulitan III;

10.

10. Menetapkan

Menetapkan formula

formula dan

dan teknis

teknis perbuatan

perbuatan sediaan

sediaan farmasi,

farmasi, tingkat

tingkat

kesulitan I;

kesulitan I;

11.

11. Memeriks

Memeriksa dan

a dan menilai re

menilai resep,

sep, tingkat

tingkat kesulitan II;

kesulitan II;

12.

12. Memeriks

Memeriksa dan

a dan menilai re

menilai resep,

sep, tingkat

tingkat kesulitan II;

kesulitan II;

13.

13. Memeriksa ulang

Memeriksa ulang dan m

dan menyerahkan kepada

enyerahkan kepada pasien dengan

pasien dengan memberikan

memberikan

memberikan penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat

memberikan penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan III;

III;

14. Melaksanakan konsultasi dengan Dokter dan pasien serta tindak

14. Melaksanakan konsultasi dengan Dokter dan pasien serta tindak

lanjutnya.

lanjutnya.

15.

15. Melaksanakan

Melaksanakan kegiatan

kegiatan farmasi

farmasi klinik, tingkat

klinik, tingkat kesulitan

kesulitan II;

II;

16.

16. Menilai pola

Menilai pola penggunaan

penggunaan obat pad

obat pada pasien

a pasien, tingkat

, tingkat kesulitan II;

kesulitan II;

17.

(11)

1.

1.

Menyajikan

Menyajikan dan

dan menyempurnakan

menyempurnakan rancangan

rancangan peraturan

peraturan,

, standar

standar dan

dan

pedoman;

pedoman;

2.

2.

Menguji m

Menguji mutu

utu bahan obat

bahan obat dalam

dalam rangka

rangka membuat

membuat sediaan obat

sediaan obat jadi,

jadi,

tingkat kesulitan IV;

tingkat kesulitan IV;

3.

3.

Membuat

Membuat rekomendasi

rekomendasi pengujian

pengujian mutu

mutu dalam

dalam rangka

rangka membuat

membuat sediaan

sediaan

obat jadi, tingkat kesulitan IV;

obat jadi, tingkat kesulitan IV;

4.

4.

Melaksanaka

Melaksanakan

n produksi

produksi oabt

oabt jadi,

jadi, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan IV;

IV;

5.

5.

Menguj

Menguji

i mutu

mutu obat

obat jadi,

jadi, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan IV;

IV;

6.

6.

Menetapkan

Menetapkan formula

formula dan

dan teknis

teknis perbuatan

perbuatan sediaan

sediaan farmasi,

farmasi, tingkat

tingkat

kesulitan II;

kesulitan II;

7.

7.

Memerik

Memeriksa

sa dan

dan menilai

menilai resep,

resep, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan IV;

IV;

8.

8.

Meracik

Meracik obat,

obat, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan IV;

IV;

9.

9.

Memeriksa

Memeriksa ulang

ulang dan

dan menyerahkan

menyerahkan kepada

kepada pasien

pasien dengan

dengan memberikan

memberikan

memberikan penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat

memberikan penjelasan/informasi tentang sediaan farmasi, alat

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan

kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga, tingkat kesulitan IV;

IV;

10.

10. Melaksanakan

Melaksanakan kegiatan

kegiatan farmasi

farmasi klinik, tingkat

klinik, tingkat kesulitan III;

kesulitan III;

11.

11. Menilai pola

Menilai pola penggunaan

penggunaan obat pad

obat pada pasien,

a pasien, tingkat kesu

tingkat kesulitan III;

litan III;

26.

26. Melaksanakan

Melaksanakan penyuluhan

penyuluhan dan

dan pemanta

pemantauan,

uan, tingkat

tingkat kesulitan

kesulitan IV;

IV;

(2)

(2) Apoteker Pertama

Apoteker Pertama sampai

sampai dengan

dengan Apoteker Utam

Apoteker Utama

a yang

yang melaksanakan

melaksanakan tugas

tugas

di tempat yang mempunyai resiko tinggi dan/atau rawan, kegiatan

di tempat yang mempunyai resiko tinggi dan/atau rawan, kegiatan

pengembangan profesi dan penunjang tugas Apoteker diberikan nilai angka

pengembangan profesi dan penunjang tugas Apoteker diberikan nilai angka

kredit sebagaiamana tersebut dalam Lampiran I.

kredit sebagaiamana tersebut dalam Lampiran I.

Pasal 8

Pasal 8

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Apoteker yang sesuai dengan jenjang

Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Apoteker yang sesuai dengan jenjang

  jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

  jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

ayat (1), maka Apoteker yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di

(12)

secara tertulis dari pim

secara tertulis dari pimpinan unit pelaksana tekn

pinan unit pelaksana teknis/unit

is/unit kerja yang

kerja yang bersangkutan

bersangkutan..

Pasal 9

Pasal 9

Penilaian angka kredit

Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaks

pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8

ud dalam Pasal 8

ditetapkan sebagai berikut :

ditetapkan sebagai berikut :

1.

1.

Apoteker yang

Apoteker yang melaksanakan tugas

melaksanakan tugas satu

satu tingkat di

tingkat di atas

atas jenjang

jenjang jabatannya,

jabatannya,

angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen)

angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen)

dari angka kredit

dari angka kredit setiap butir kegiatan,

setiap butir kegiatan, sebagaima

sebagaimana tersebut dalam lampiran I;

na tersebut dalam lampiran I;

2.

2.

Apoteker

Apoteker yang

yang melaksanakan

melaksanakan tugas

tugas satu

satu tingkat

tingkat di

di bawah

bawah jenjang

jenjang jabatannya,

jabatannya,

angka kredit yang diperoleh ditetapk

angka kredit yang diperoleh ditetapkan sam

an sama dengan angka kred

a dengan angka kredit

it dari setiap

dari setiap

butir kegiatan,

butir kegiatan, sebagaim

sebagaimana tersebut dalam lampiran I;

ana tersebut dalam lampiran I;

(1)

(1) Unsur

Unsur kegiatan ya

kegiatan yang dinilai dala

ng dinilai dalam m

m memberikan

emberikan angka

angka kredit terdiri d

kredit terdiri dari :

ari :

a.

a. Unsur

Unsur utama;

utama;

b.

b. Unsur

Unsur pengunjung.

pengunjung.

(2)

(2) Unsur

Unsur utama

utama terdiri

terdiri dari

dari ::

a. Pendidikan;

a. Pendidikan;

b.

b. Pekerjaan

Pekerjaan kefarmasian;

kefarmasian;

c.

c. Pengembangan

Pengembangan profesi.

profesi.

(3)

(3) Unsur pe

Unsur penunjang

nunjang adalah kegiata

adalah kegiatan yang

n yang menduk

mendukung pelaksana

ung pelaksanaan tu

an tugas

gas

Apoteker sebagaim

Apoteker sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5

ana dimaksud dalam Pasal 5 angka 4.

angka 4.

(4)

(4) Rincian kegiatan Apotek

Rincian kegiatan Apoteker dan angka kredit masin

er dan angka kredit masing-masing uns

g-masing unsur

ur

sebagaimana tersebut dalam dalam lampiran I.

sebagaimana tersebut dalam dalam lampiran I.

Pasal 11

Pasal 11

(1)

(1) Jumlah

Jumlah angka

angka kredit

kredit kumulatif

kumulatif minimal

minimal yang

yang harus

harus dipenuhi

dipenuhi oleh

oleh setiap

setiap

Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan

Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan

  jabatan/pangkat Apoteker sebagaimana tersebut dalam LampiranII,

  jabatan/pangkat Apoteker sebagaimana tersebut dalam LampiranII,

dengan ketentuan :

dengan ketentuan :

(13)

berasal dari unsur utama; dan

berasal dari unsur utama; dan

b.

b. Sebanyak-ba

Sebanyak-banyaknya 20% (dua pulu

nyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal

h persen) angka kredit berasal

dari unsur penunjang.

dari unsur penunjang.

(2)

(2) Apoteker

Apoteker yang telah

yang telah mem

memiliki angka kredit m

iliki angka kredit melebihi angka

elebihi angka kredit yang

kredit yang

telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi,

telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi,

kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan

kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan

 jabatan/pan

 jabatan/pangkat

gkat berikutnya.

berikutnya.

(3)

(3) Apabila

Apabila kelebi

kelebihan

han jumlah

jumlah angka

angka kredit

kredit sebagaimana

sebagaimana dimaksud

dimaksud dalam

dalam ayat

ayat

(2) mem

(2) memenuhi jum

enuhi jumlah angka k

lah angka kredit

redit untuk ke

untuk kenaikan jabatan

naikan jabatan dua tingkat

dua tingkat

atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki maka Apoteker yang

atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki maka Apoteker yang

bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan

bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan

  jum

  jumlah

lah angka

angka kredit

kredit yang

yang dimiliki,

dimiliki, dengan

dengan ketentuan

ketentuan

::

a.

a. Sekurang-kuran

Sekurang-kurangnya te

gnya telah 1 (sa

lah 1 (satu) dalam

tu) dalam jabatan;

jabatan;

b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanakan pekerjaan

b. Setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanakan pekerjaan

dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

dalam DP-3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun

terakhir.

terakhir.

(4)

(4) Apoteker yang

Apoteker yang naik

naik jabatan

jabatan sebagaimana

sebagaimana dimaksud

dimaksud dalam

dalam ayat

ayat (3),

(3), setiap

setiap

kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sidyaratkan mengumpulkan

kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sidyaratkan mengumpulkan

20% (dua puluh

20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat

persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal darimkegiatan pekerjaan

setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal darimkegiatan pekerjaan

kefarmasian dan/atau pengembangan profesi.

kefarmasian dan/atau pengembangan profesi.

(6)

(6) Untuk

Untuk kenaikan j

kenaikan jabatan/pangka

abatan/pangkat setingkat

t setingkat lebih tinggi m

lebih tinggi menjadi

enjadi Apoteker

Apoteker

Madya

Madya pangkat Pe

pangkat Pembina Tingkat I

mbina Tingkat I golongan ruang IV/

golongan ruang IV/b sampa

b sampai dengan

i dengan

Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e,

Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e,

diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka

diwajibkan mengumpulkan sekurang-kurangnya 12 (dua belas) angka

kredit dari

(14)

tahun

sejak

diangkat

dalam

pangkat/jabatannya

diwajibkan

tahun

sejak

diangkat

dalam

pangkat/jabatannya

diwajibkan

mengumpulkan angka kredit sekurang-sekurangnya 25 (dua puluh lima)

mengumpulkan angka kredit sekurang-sekurangnya 25 (dua puluh lima)

dari kegiatan

dari kegiatan pekerjaan kefarm

pekerjaan kefarmasian dan

asian dan

Pasal 12

Pasal 12

(1)

(1) Apoteker yang

Apoteker yang secara

secara bersama-sama

bersama-sama membuat

membuat karya

karya tuli

tulis/karya

s/karya ilmiah di

ilmiah di

bidang farmasi/kesehatan, pembagian angka kreditnya ditetapkan

bidang farmasi/kesehatan, pembagian angka kreditnya ditetapkan

sebagai berikut :

sebagai berikut :

a.

a. 60% (ena

60% (enam p

m puluh persen)bag

uluh persen)bagi penulis utam

i penulis utama;

a;

b.

b. 40% (em

40% (empat puluh persen) d

pat puluh persen) dibagi rata untuk sem

ibagi rata untuk semua penulis pem

ua penulis pembantu.

bantu.

(2)

(2) Jumlah

Jumlah penulis pem

penulis pembantu seba

bantu sebagaimana

gaimana dimaksud

dimaksud dalam

dalam ayat (1)

ayat (1) huruf

huruf b,

b,

sebanyak-ban

sebanyak-banyaknya terdiri dari

yaknya terdiri dari 3 (tiga)

3 (tiga) orang.

orang.

BAB VI

BAB VI

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Pasal 13

Pasal 13

(1)

(1) Untuk

Untuk kelancaran

kelancaran penilaian dan

penilaian dan penetapan

penetapan angka

angka kredit, setia

kredit, setiap Apote

p Apoteker

ker

diwajibkan mencatat dan mengiventarisir seluruh kegiatan yang

diwajibkan mencatat dan mengiventarisir seluruh kegiatan yang

dilakukan.

dilakukan.

(2)

(2) Apabila hasil ca

Apabila hasil catatan atau

tatan atau inventarisasi seluruh

inventarisasi seluruh kegiatan

kegiatan sebagaima

sebagaimana

na

dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi jumlah angka

dimaksud dalam ayat (1) dipandang sudah dapat memenuhi jumlah angka

kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, secara hirarkhi

kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat, secara hirarkhi

Apoteker dapat mengaj

Apoteker dapat mengajukan usul penil

ukan usul penilaian dan

aian dan penetapan angka kredit.

penetapan angka kredit.

(3)

(3) Penilaian dan penetapan

Penilaian dan penetapan angka kred

angka kredit Apoteker

it Apoteker dilakukan sekur

dilakukan sekurang-

ang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum

kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum

periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri sipil.

(15)

(!)

(!)

Pejabat

Pejabat yang

yang berwena

berwenang

ng menetap

menetapkan

kan angka

angka kredit

kredit Apoteker

Apoteker adalah

adalah

sebagai berikutb :

sebagai berikutb :

a.

a. Menetri

Menetri Kesehatan

Kesehatan atau

atau pejabat

pejabat eselon

eselon I

I yang

yang ditunjuk

ditunjuk bagi A

bagi Apoteker

poteker

Madya dan Apoteker Utama yang berada dilingkungan Departemen

Madya dan Apoteker Utama yang berada dilingkungan Departemen

Kesehatan dan unit pelayanan kesehatan lainnya.

Kesehatan dan unit pelayanan kesehatan lainnya.

b.

b. Direktur

Direktur Jenderal Pelayanan

Jenderal Pelayanan Kefarm

Kefarmasian dan

asian dan Alat Kesehatan

Alat Kesehatan

Depatemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk bagi

Depatemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk bagi

Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang berada di

Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang berada di

lingkungan

lingkungan Departem

Departemen

en Kesehatan.

Kesehatan.

c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Apoteker Pertama sampai

c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Apoteker Pertama sampai

dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan

dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan

Propinsi.

Propinsi.

d.

d. Kepala Dinas

Kepala Dinas Kesehatan/Kota bagi Apoteker

Kesehatan/Kota bagi Apoteker Pertama

Pertama sampai

sampai dengan

dengan

Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan

Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan

Kabupaten/Kota.

Kabupaten/Kota.

e. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya

e. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya

eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan bagi

eselon III) pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan bagi

Apoteker Pertama sam

Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker

pai dengan Apoteker Muda

Muda yang bekerja

yang bekerja pada

pada

unit pelayanan kesehatan masing-masing.

unit pelayanan kesehatan masing-masing.

(2)

(2) Dalam

Dalam menjalankan kew

menjalankan kewenangannya, pejabat

enangannya, pejabat sebagaimana dimaksud

sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) dibantu oleh :

dalam ayat (1) dibantu oleh :

a.

a. Tim Penilai Jabatan Apoteker Departem

Tim Penilai Jabatan Apoteker Departemen bagi Menteri Kesehatan

en bagi Menteri Kesehatan

atau pejabat eselon I yang ditunjuk, selanjutnya disebut Tim Penilai

atau pejabat eselon I yang ditunjuk, selanjutnya disebut Tim Penilai

Direktorat Jenderal.

Direktorat Jenderal.

b. Tim Penilai Jabatan Apoteker Direktorat Jenderal bagi Direktur

b. Tim Penilai Jabatan Apoteker Direktorat Jenderal bagi Direktur

Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen

Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen

Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk, selanjutnya disebut

Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk, selanjutnya disebut

Tim Penilai Direktorat Jenderal.

(16)

Propinsi, selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi.

Propinsi, selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi.

d. Tim Penilai Jabatan Apoteker Kabupaten/Kota bagi Kepala Dinas

d. Tim Penilai Jabatan Apoteker Kabupaten/Kota bagi Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim Penilai

Kesehatan Kabupaten/Kota, selanjutnya disebut Tim Penilai

Kabupaten/Kota.

Kabupaten/Kota.

e.

e. Tim Penilai Jabatan Apoteker Unit Kerja bagi Pimpinan Unit Kerja

Tim Penilai Jabatan Apoteker Unit Kerja bagi Pimpinan Unit Kerja

Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi

Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi

pusat di luar Departemen Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Penilai

pusat di luar Departemen Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Penilai

Unit Kerja.

Unit Kerja.

Pasal 15

Pasal 15

(1)

(1) Anggota

Anggota Tim

Tim Penilai Jabata

Penilai Jabatan Ap

n Apoteker,

oteker, adalah A

adalah Apoteker

poteker dengan

dengan susunan

susunan

sebagai berikut :

sebagai berikut :

a.

a. Seorang

Seorang Ketua

Ketua merangkap

merangkap anggota;

anggota;

b.

b. Seorang

Seorang Wakil Ketua

Wakil Ketua merang

merangkap a

kap anggota;

nggota;

c.

c. Seorang

Seorang Sekretaris

Sekretaris merangkap

merangkap anggota;

anggota;

d.

d. Sekurang-kura

Sekurang-kurangnya 4

ngnya 4 (empat)

(empat) orang ang

orang anggota;

gota;

(2)

(2) Persyaratan

Persyaratan untuk

untuk menj

menjadi An

adi Anggota

ggota Tim

Tim Penilai adala

Penilai adalah :

h :

a.

a. Menduduki

Menduduki pangkat/jabatan

pangkat/jabatan serendah r

serendah rendahnya sama dengan

endahnya sama dengan

pangkat/j

pangkat/jabatan apoteker yang dinilai

abatan apoteker yang dinilai;;

b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja

b. Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja

Apoteker; dan

Apoteker; dan

(3)

(3) Apabila jum

Apabila jumlah Anggota

lah Anggota Tim Pen

Tim Penilai sebagaimana

ilai sebagaimana dimaksud

dimaksud dalam

dalam ayat

ayat

(!)

(!) tidak dapat dipenuhi, Anggota Tim Penilai

tidak dapat dipenuhi, Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegaw

dapat diangkat dari Pegawai

ai

Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja

Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja

Apoteker.

Apoteker.

(4)

(17)

Unit Kerja belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim

Unit Kerja belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim

Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit

Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit

dapat dimintakan kepada Tim Penilai

dapat dimintakan kepada Tim Penilai Departem

Departemen/Tim Penialai Direktorat

en/Tim Penialai Direktorat

Jenderal.

Jenderal.

(6)

(6) Pembe

Pembentukan

ntukan dan

dan susunan

susunan Anggota

Anggota Tim

Tim Penilai ditetapk

Penilai ditetapkan ole

an oleh :

h :

a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk untuk Tim

a. Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I yang ditunjuk untuk Tim

Penilai

Penilai Depatem

Depatemen.

en.

b.

b. Direktur

Direktur Jenderal Pelayanan

Jenderal Pelayanan Kefarm

Kefarmasian dan

asian dan Alat Kesehatan

Alat Kesehatan

Departem

Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II

en Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk untuk Tim

yang ditunjuk untuk Tim

Penilai Direktorat Jenderal.

Penilai Direktorat Jenderal.

c.

c. Kepala Din

Kepala Dinas Kese

as Kesehatan Prop

hatan Propinsi, untuk

insi, untuk Tim Pen

Tim Penilai Propinsi.

ilai Propinsi.

d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, untuk Tim Penilai

d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, untuk Tim Penilai

Kabupaten/Kota.

Kabupaten/Kota.

e. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya

e. Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya

eselon III) pada instansi pusat di luar Depatemen Kesehatan, untuk

eselon III) pada instansi pusat di luar Depatemen Kesehatan, untuk

Tim Penilai Unit

Tim Penilai Unit Kerja.

Kerja.

Pasal 16

Pasal 16

(1)

(1) Pegaw

Pegawai Negeri Sipil yang

ai Negeri Sipil yang telah me

telah menjadi A

njadi Anggota

nggota Tim P

Tim Penilai dalam

enilai dalam 2

2

(dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah

(dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah

melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.

(2)

(2) Dalam

Dalam hal terdapat

hal terdapat Anggota

Anggota Tim P

Tim Peniali yang

eniali yang ikut dinilai, m

ikut dinilai, maka K

aka Ketua T

etua Tim

im

Penilai dapat

Penilai dapat mengangk

mengangkat Anggota Tim Penilai

at Anggota Tim Penilai Pengganti.

Pengganti.

Pasal 17

Pasal 17

Tata Kerja dan tata

Tata Kerja dan tata cara penilaian Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh

cara penilaian Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh Menetri

Menetri

Kesehatan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Apoteker.

(18)

Usul penetapan angka kredit Apoteker diajukan oleh :

Usul penetapan angka kredit Apoteker diajukan oleh :

1.

1. Direktur jenderal Pelayanan Kafarmasian

Direktur jenderal Pelayanan Kafarmasian dan

dan Alat Kesehatan

Alat Kesehatan Departemen

Departemen

Kesehatan atau pejabat pejabat eselon II yang ditunjuk, Kepala Dinas

Kesehatan atau pejabat pejabat eselon II yang ditunjuk, Kepala Dinas

Kesehatan Propinsi, kepala Dinas Kesehatan Kab./Kota, Pimpinan Unit

Kesehatan Propinsi, kepala Dinas Kesehatan Kab./Kota, Pimpinan Unit

Kerja Pelayanan Kesehatan Kab./Kota, Pimpinan Unit Kerja Pelayanan

Kerja Pelayanan Kesehatan Kab./Kota, Pimpinan Unit Kerja Pelayanan

Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar

Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi pusat di luar

Departemen Kesehatan, kepada Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I

Departemen Kesehatan, kepada Menteri Kesehatan atau pejabat eselon I

yang ditunjuk untuk angka kredit Apoteker Madya dan Apoteker Utama di

yang ditunjuk untuk angka kredit Apoteker Madya dan Apoteker Utama di

lingkungan

lingkungan masing-m

masing-masing.

asing.

2. Pejabat yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya pejabat

2. Pejabat yang membidangi kepegawaian (serendah-rendahnya pejabat

eselon II) kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat

eselon II) kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat

Kesehatan Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk

Kesehatan Departemen Kesehatan atau pejabat eselon II yang ditunjuk

untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda di

untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda di

lingkungan

lingkungan Departem

Departemen

en Kesehatan.

Kesehatan.

3.

3. Pejabat

Pejabat yang

yang membidangi kepegawaian

membidangi kepegawaian yang bersangkutan

yang bersangkutan kepada Kepala

kepada Kepala

Dinas Kesehatan Propinsi untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai

Dinas Kesehatan Propinsi untuk angka kredit Apoteker Pertama sampai

dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan

dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan kesehatan

Propinsi.

Propinsi.

4.

4. Pejabat

Pejabat

yang

yang membidangi

membidangi kepegawaian

kepegawaian yang

yang bersangkut

bersangkutan

an kepada

kepada

Kepala Dinas

Kepala Dinas Kesehatan

Kesehatan Kabupaten/K

Kabupaten/Kota untuk

ota untuk angka

angka kredit Apotek

kredit Apoteker

er

Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan

Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit pelayanan

Kesehatan Kabupaten/Kota.

Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada

5. Pejabat yang membidangi kepegawaian yang bersangkutan kepada

Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III)

Pimpinan Unit Kerja Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III)

pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan untuk angka kredit

pada instansi pusat di luar Departemen Kesehatan untuk angka kredit

Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit

Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Muda yang bekerja pada unit

Pelayanan Kesehatan di

(19)

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan

(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan

angka

kredit,

digunakan

untuk

mempertimbangkan

kenaikan

angka

kredit,

digunakan

untuk

mempertimbangkan

kenaikan

 jabatan/pangkat Apoteker sesuai dengan ketentuan peraturan

 jabatan/pangkat Apoteker sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

undangan yang berlaku.

(2) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit

(2) Terhadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit

tidak dapat diajukan keberatan oleh

tidak dapat diajukan keberatan oleh Apoteker yang bersangkutan.

Apoteker yang bersangkutan.

BAB VII

BAB VII

PEJABAT YANG BERWENANG DAN

PEJABAT YANG BERWENANG DAN

MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN

MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN

Pasal 20

Pasal 20

Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri

Pejabat yang berwenang mengangkat dan memberhentikan Pegawai Negeri

Sipil dalamdan dari jabatan Apoteker, adalah Pejabat yang berwenang sesuai

Sipil dalamdan dari jabatan Apoteker, adalah Pejabat yang berwenang sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BABVIII

BABVIII

SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN

SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pasal 21

Pasal 21

(1)

(1) Pegaw

Pegawai

ai Negeri Sipil

Negeri Sipil yang diangkat

yang diangkat untuk pertama kali

untuk pertama kali dalam jabatan

dalam jabatan

Apoteker, harus memenuhi syarat sebagai berikut :

Apoteker, harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a.

a. Berijazah

Berijazah Apoteker;

Apoteker;

b.

b. Pangkat serenda

Pangkat serendah-rendahnya Penata

h-rendahnya Penata Muda Tingkat I golongan ruang

Muda Tingkat I golongan ruang

III/b;

III/b;

c.

c. Setiap

Setiap unsur

unsur penilaian

penilaian prestasi

prestasi kerja

kerja dan

dan Pelaksanana

Pelaksananaan

an Pekerja

Pekerjaan

an

dalam

dalam Daftar

Daftar Penila

Penilaian

ian Pelaksanaan

Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan

(DP-3)

(DP-3) sekurang-

sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(20)

(1), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur

(1), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur

utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang

utama dan unsur penunjang setelah ditetapkan oleh pejabat yang

berwenang menetapkan angka kredit :

berwenang menetapkan angka kredit :

1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Apoteker

1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Pusat dalam jabatan Apoteker

dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Apoteker yang ditetapkan

dilaksanakan sesuai dengan formasi jabatan Apoteker yang ditetapkan

oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat

oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara setelah mendapat

pertimbangan Kepala BKN;

pertimbangan Kepala BKN;

2. Pengangkatan Pegawai negeri sipil Daerah dalam jabatan Apoteker

2. Pengangkatan Pegawai negeri sipil Daerah dalam jabatan Apoteker

dilaksanakan sesuai dengan formasi yang ditetapkan oleh Pejabat

dilaksanakan sesuai dengan formasi yang ditetapkan oleh Pejabat

Pembina Kepegawaian masing-masing setelah mendapat persetujuan

Pembina Kepegawaian masing-masing setelah mendapat persetujuan

tertulis dari Men.PAN dan pertimbangan Kepala BKN.

tertulis dari Men.PAN dan pertimbangan Kepala BKN.

Pasal 23

Pasal 23

(1)

(1) Pengangkat

Pengangkatan

an Pegaw

Pegawai

ai Negeri Sipil

Negeri Sipil dari jabatan

dari jabatan lain

lain kedalam jabatan

kedalam jabatan

Apoteker da

Apoteker dapat dipertimbangk

pat dipertimbangkan dengan kete

an dengan ketentuan sebaga

ntuan sebagai berikut

i berikut ::

a.

a. Memenuhi syarat

Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud

sebagaimana dimaksud dalam

dalam Pasal

Pasal 21

21 dan

dan Pasal

Pasal

22;

22;

b.

b. mem

memiliki

iliki pengalama

pengalaman dalam kegiatan pekerj

n dalam kegiatan pekerjaan kefarm

aan kefarmasian sekurang-

asian

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

kurangnya 2 (dua) tahun;

c.

c. Usia setinggi-tingginya 5

Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun

(lima) tahun sebelum

sebelum mencapa

mencapai usia pensiun

i usia pensiun

dari jabatan terakhir dengan didudukinya; dan

dari jabatan terakhir dengan didudukinya; dan

d.

d. Setiap un

Setiap unsur p

sur penilaian

enilaian prestasi

prestasi kerja

kerja atau P

atau Pelaksananaa

elaksananaan Pek

n Pekerjaan

erjaan

dalam

dalam Daftar

Daftar Penila

Penilaian

ian Pelaksanaan

Pelaksanaan Pekerjaan

Pekerjaan

(DP-3)

(DP-3) sekurang-

sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi

(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegaw

Pegawai Negeri Sipil

ai Negeri Sipil sebagaiman

sebagaimana dimaksud

a dimaksud

dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang

dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang

 jabatan Apoteker ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang ditetapkan

 jabatan Apoteker ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang ditetapkan

oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

(3) Jumlah angka kredit

(3) Jumlah angka kredit sebagaiman

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

a dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari

ditetapkan dari

unsur utama dan unsur penunjang.

Referensi

Dokumen terkait

Susatya (2011), menjelaskan bahwa karena uniknya, bunga Rafflesia memiliki istilah tersendiri untuk menamakan bagian-bagian tubuhnya, berbeda dengan istilah

Analisis keunggulan komparatif dengan nilai RCA menunjukkan bahwa komoditi teh Indonesia yang berdaya saing kuat adalah teh hijau HS 090210 dan teh hitam HS 090240 karena

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk

jumlah itu ada jumlah itu ada warga kami yang mengalami keterbelakangan mental, namun jumlah mereka sangat kecil kecil ini yang tidak kami tutup-tutupi artinya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: jumlah alel lokus mikrosatelit D10S1432 pada populasi monyet ekor panjang di Taman Nasional Alas Purwo, frekuensi alel

22 Segala perkara jang hebat kepadaku sudah kaupanggil dari maan-mana akan berhimpun seperti kepada hari raja; maka pada hari murka Tuhan seorangpun tiada luput, seorangpun

Pengembalian dana pensiun yang sudah dibayarkan pada Pensiun Nasional dan Pensiun Perusahaan. Bagi orang asing yang tinggal di Jepang dan membayar Pensiun , untuk biaya