• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II ANALISIS DATA. A. Analisis Struktural

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II ANALISIS DATA. A. Analisis Struktural"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

ANALISIS DATA

A.

Analisis Struktural

Analisis struktural merupakan langkah awal yang dapat digunakan untuk membongkar dan memaparkan sebuah karya sastra secara detail dan seteliti mungkin, dengan demikian tampak jelas bahwa analisis struktural merupakan tahap pendahuluan dari penelitian sebuah karya sastra. Analisis struktural merupakan bangunan kerangka pokok yang ada dalam sebuah karya sastra yang tidak bisa berdiri sendiri secara terpisah, melainkan saling berkaitan erat dalam sebuah bentuk kesatuan yang utuh.

Cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. akan diteliti menggunakan unsur struktural yang menekankan fakta-fakta cerita yang terdiri dari alur, karakter, latar dilengkapi tema, dan juga sarana sarana sastra yang mencakup judul, sudut pandang, gaya, dan tone, simbolisme serta ironi. Unsur unsur tersebut juga mewakili analisis unsur karya sastra, selanjutnya akan diuraikan satu demi satu unsur unsur intrinsik tersebut secara berurutan dalam rangka pembahasan segi struktural karya sastra Cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS.

1. Fakta Fakta Cerita

Fakta-fakta cerita terdiri dari tiga komponen yaitu alur, karakter, dan latar. Elemen elemen tersebut apabila disatukan dinamakan dengan „struktur atau

(2)

tingkatan faktual cerita. Elemen ini berfungsi sebagai catatan kejadian imajinatif dari sebuah cerita.

Berikut pembahasan masing-masing elemen fakta-fakta cerita yang meliputi: alur, karakter, dan latar.

1.1 Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa dalam sebuah cerita. Adapun dua elemen dasar yang membangun alur yaitu konflik dan klimaks. Tahapan-tahapan alur secara kronologis yaitu memiliki bagian awal, tengah, dan akhir yang nyata, meyakinkan dan logis, dapat menciptakan bermacam kejutan dan memenculkan sekaligus mengakhiri ketegangan (Stanton, 2007: 28). Alur dari cerbung Mulih Ndesa adalah sebagai berikut:

a. Bagian awal

Bagian awal cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. adalah ketika Sekarwangi sebagai tokoh utama memiliki cita-cita ingin memiliki rumah makan. Karena keinginannnya yang kuat ia memutuskan untuk bekerja di Jakarta, keputusannya untuk meninggalkan kampung halaman berarti juga meninggalkan ibunya yang hidup sendiri. Sekarwangi pergi ke Jakarta bersama Marsanti, temannya di desa. Hal ini terbukti dalam kutipan berikut:

Emane sakwise lulus SMK prawan kembang desa iku kapeksa oncat saka desane, lunga bara menyang Jakarta, sing kondhange jare akeh dhuwit abang mabul-mabul gampang dicathoki. Budhale bebarengan karo prawan tangga desa kang uga ayu alami, aran Marsanti. Nalika budhal padha ngucap bismillah, niyat ingsun budhal nyang Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-mabul. (episode 1:19)

(3)

Sayangnya sesudah lulus SMK prawan bunga desa iu harus pergi dari desanya. Pergi merantau ke Jakarta, yang terkenal banyak uang yang berterbaran yang mudah diambili. Perginya bersama dengan gadis tetangga desa yang cantik alami juga, namanya Marsanti. Ketika pergi ke Jakarta mereka mengucap bismillah, niat diri pergi ke Jakarta untuk mengambil uang yang bertebaran.

Perjuangan Sekarwangi dimulai ketika ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta. Ayah sekarwangi sudah meninggal ketika ia masih duduk di bangku SMA, maka dari itulah Sekarwangi menjadi tulang punggung keluarga. Ia harus mencari penghasilan untuk keluarganya. Sekarwangi mulai berjuang dengan cara bekerja merantau pergi ke Jakarta. Ia meninggalkan ibu dan adiknya, berharap di Jakarta ia akan mendapatkan pekerjaan dan bisa memperoleh upah banyak yang akan ia gunakan untuk memcukupi kebutuhan keluarganya serta ia ingin mendirikan usaha rumah makan di desanya.

b. Bagian tengah

Bagian tengah dari alur cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. adalah ketika Sekarwangi tiba di Jakarta. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Pratama yang juga asal dari Klaten. Pekerjaan Sekarwangi hanya urusan memasak, mulai dari belanja, memasak, dan menata makanan di meja makan. Hal ini terbukti dalam kutian berikut:

Nanging dheweke syukur banget marang Gusti sasembahane, awit oleh pagawean sing jumbuh karo jurusan pendidikane SMK jurusan tata boga.. dadi babu melu wong sugih mblegedhu sing uga asal saka klaten, asma Pratama. kuwajibane mung mligi urusan pangan, wiwit blanja, masak, nganti nata meja makan klebu yen nyuguh tamu. (episode 1:20)

(4)

Terjemah:

Tetapi dia bersyukur sekali kepada Tuhan, karena dia dapat pekerjaan yang sesuai dengan jurusan pendidikannya SMK jurusan tata boga, jadi pembantu ikut orang kaya raya yang juga asal dari Klaten, namanya Pratama. Kewajibannya hanya khusus urusan makanan. Mulai dari belanja, memasak, hingga menata meja makan dan menghidangkan makanan untuk tamu.

Sekarwangi merupakan gadis yang pandai dan cekatan, maka tak heran setibanya di Jakarta ia langsung mendapatkan pekerjaan walaupun hanya sebagai pembantu rumah tangga. Perjuangan Sekarwangi sangat ia rasakan ketika ia bekerja. Ia harus bangun bagi membersihkan rumah majikannya, berbelanja ke pasar, dan juga menyiapkan makanan untuk seluruh anggota keluarga majikannya. Rasa lelah harus ia tahan, ia harus kuat dalam bekerja. Seringkali sekarwangi sangat rindu pada ibu danadiknya, tetapi rasa rindu itu harus ia pendam karena ia sedang berjuang untuk menggapai masa depan.

c. Bagian akhir

Bagian akhir dari alur cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS. adalah kembalinya Sekarwangi ke kampung halamannya. Ia merasa bahwa Jakarta bukan tempat yang cocok baginya. Setelah uang untuk modal dirasanya cukup ia memutuskan kembali ke desa dan membuka warung makan. Hal ini terbukti dalam kutipan berikut:

Sekarwangi, sawise sawatara dina ana ngomah, dheweke wiwit tumandang gawe dibantu adhine, pawarta, lan ibune. Pendhapa cakrik sinom sing blak-blakan iku ditatani meja kursi sangang setel. Saben sak setel dumadi saka

(5)

meja lan kursi papat. Mundhak dina Rumah Makan Mawar mundhak dikenal bebrayan sakitare, mundhak akeh langganane, malah sering nampa pesenan grameh goring, sambel matras kanggo rapat-rapat, patemon-patemon utawa wong arep lunga wisata. Padha disenengi jalaran bisa tahan suwe. Lagi mlaku antarane setaun wis kondhang ing tengahing bebrayan.(episode 1: 19-20)

Terjemahan:

Sekarwangi, sesudah beberapa hari di rumah ia mulai mengerjakan pekerjaan dibantu adiknya, pawarta, dan ibunya. Pendhapa cakrik sinom yang terbuka ditata meja kursi sembilan stel. Setiap satu stel terdiri dari meja dan empat kursi. Semakin hari Rumah Makan Mawar tambah dikenal masyarakat sekitarnya, semakin banyak langganannya, malah sering menerima pesanan gurame goring, sambal matras untuk rapat-rapat, pertemuan, atau orang yang ingin pergi tamasya. Banyak yang suka karena bisa tahan lama. Baru jalan antara satu tahun sudah terkenal ditengah masyarakat

Sekarwangi bekerja di Jakarta selama tiga tahun, selama tiga tahun uang yang dikumpulkannya dirasa sudah cukup untuk digunakannya sebagai modal. Sekarwangi kembali ke desa dan membuka usaha rumah makan yang dinamainya rumah makan Mawar. Sekarwangi berjuang merintis usaha rumah makannya yang masih kecil. Tetapi berkat usaha dan perjuangan yang keras ia mampu mendirikan rumah makan yang besar dan sangat terkenal di daerahnya. Sekarwangi merupakan orang baik, walauun ia sudah sukses ia tetap menghormati siapa saja. Ia mempekerjakan tetangga dan kerabat yang belum bekerja, ia ingin mengurangi jumlah pengangguran di desanya dan ia ingin memajukan desanya tercinta.

d. Bagian konflik

Bagian konflik yang terjadi dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS adalah ketika Damarjati merasa dirinya menyukai Sekarwangi, tetapi perasaan tersebut terganjal karena status Sekarwangi sebagai pembantu di rumahnya.

(6)

Sekarwangi merasa rendah diri untuk menerima Damarjati sebagai kekasihnya. Terbukti dalam kutipan berikut:

Nganti sauntara Sekarwangi nglamun. Nanging akhire eling: ah kepriye wae aku iki ana ngomah kene mung dadi babu. Mung batur, Sekar. Trimakna, aja gagas sing ora-ora. Aja nglantur kadohan angen-angenmu, mundhak wekasane lara atimu. Ngilowo ing kaca, ben weruh wujudmu. Mengkono wicara ing batin marang dheweke.(episode 9:1)

Terjemahan:

Sampai beberapa saat Sekarwangi melamun, tapi akhirnya ingat: ah bagaimana pun aku di rumah ini hanya sebagai pembantu, hanya pembantu, Sekar. Terima saja, jangan berfikir yang tidak-tidak. Jangan nglanturjauh-jauh nangan-anganmu, nanti akhirnya sakit hati. Berkacalah di kaca, biar tau bentukmu. Begitu bicara di batin pada dirinya sendiri.

Damarjati, lelaki yang menyukai Sekarwangi merasa bahwa cintanya kepada Sekarwangi patut untuk diperjuangkan, karena dia menganggap bahwa Sekarwangi adalah wanita yang baik, dan cocok dengan dirinya. Dia sadar bahwa sekarang belum saat yang tepat karena terhalang status sosial. Berbagai cara dan usaha akan ditempuh Damarjati demi dapat bersama dengan Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:

Ngertenana Sekar, sejatine aku ora pengen kowe dadi babuku, nanging dadiya kanca uripku. Nanging dalane durung rata, lawange durung menga, ora liya ya sing bola-bali ko sebutake iku. Merga kowe mung babu, ibu ora nyetujoni. Nanging aku yakin, Sekar, yen kowe pancen kodrat dadi jodohku, mesti bakal diparingi dalan kang bisa diliwati. (episode 9:20)

Terjemahan:

Ketahuilah Sekar, sebenarnya aku tidak ingin kamu jadi pembantuku, tapi menjadi teman hidupku. Tetapi jalannya belum rata, pintu belum terbuka

(7)

lebar, tidak bukan yang berulang kali ku sebutkan itu. Karena kamu hanya pembantu, ibu tidak merestui.tetapi aku yakin, Sekar. Memang kamu ditakdirkan menjadi jodohku, pasti diberi jalan yang bisa dilewati.

Masalah yang lain timbul ketika Bu Rusti merasa curiga terhadap Sekarwangi dan Damarjati. Bu Rusti merasa bahwa anaknya bersikap tidak biasa pada Sekarwangi. Akhir-akhir ini terlihat lebih dekat dan akrab. Tidak seperti seorang majikan berbicara dan bergaul dengan pembantunya. Malah seperti teman dekat saja. Hal itu terbukti dalam kutipan berikut:

Wiwit mulih saka Bogor nekani wisudha sarjana kae, Bu Rusti rumangsa ana glagat sing kurang kepenak ing omah iki. Yaiku ngenani srawunge Damarjati karo Sekarwangi. Biyen arang-arang jagongan, saiki kok kerep pating glenik ana dhapur. (episode 8:19)

Terjmahan:

Mulai pulang dari Bogor menghadiri wisuda sarjana, Bu Rusti merasa ada sesuatu kurang enek di rumah ini. Yaitu mengenai pertemuan Damarjati dengan Sekarwangi. Dulu jaran sekali mengobrol, sekarang lebih sering mengobrol di dapur.

Melihat kedekatan Damarjati dan Sekarwangi yang semakin hari semakin dekat, Bu Rusti mulai curiga. Dia takut kalau anak semata wayangnya jatuh cinta pada Sekarwangi yang tak lain pembantu di rumahnya. Bu rusti tidak ingin kalau Damarjati sampai salah memilih calon istri, maka dari itu Bu Rusti bertanya langsung kepada Damarjati. Terbukti dalam kutipan berikut:

(8)

“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)

Terjemahan:

Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.

Konflik terjadi ketika bu Rusti mengetahui bahwa Damarjati anak satu-satunya menaruh rasa pada Sekarwangi, tak lain adalah pembantu di rumahnya. Bu Rusti tidak mengijinkan kalau anaknya menikah dengan Sekarwangi walaupun Sekarwangi orang yang baik, jujur dan pintar. Dia akan mengijinkan anaknya menikah dengan Sekarwangi kalau Sekarwangi tidak berkerja sebagai pembantu di rumahnya. Bu Rusti takut nama baik keluarganya akan tercemar gara-gara anaknya menikah dengan pembantu.

e. Klimaks

Konflik utama dalam cerbung Mulih Ndesa semakin meningkat dan menegangakan. Sekarwangi mengetahui bahwa keluarga Pratama, majikannya mendapatkan kekayaan harta yang melimpah dari hasil korupsi. Sekarwangi curiga karena pak Pratama hanyalah seorang pegawai negeri maka tidak mungkin mempunyai harta sebanyak ini kalau bukan hasil korupsi. Sekarwangi dulu pernah mendapat amanat dari bapaaknya untuk tidak melakukan korupsi ataupun mempunyai suami yang korupsi. Bapaknya menyaraankan agar bekerja menjadi guru saja untk

(9)

menghindari tindak korupsi. Kecurigaan Sekar terhadap keluarga Pratama ternyata diketahui oleh Bu Rusti. Terbukti dalam kutipan berikut:

Ing sisih liya, dheweke duwe rasa kuwatir yen Sekarwangi si babu iku suwe-suwe ngerti lamun pak Pratama korupsi, banjur lapor marang sing wajib. Iba cilakane kulawarga iki. Batine Bu Rusti muwus, “kabeh iku undraning sabab mung ana ing anggane babau Sekarwangi. Ora ngira ora nggrahita, selawase iki wis ngingu macan ing jeron omah iki. Yen ora dak singkirake, ora wurung bakal nggacar juragane.”(episode 14:19)

Terjemahan:

Di sisi lain, dia punya rasa khawatir kalau Sekarwangi si pembantu itu lama-lama tau kalau pak Pratama korupsi, terus dilaporkan yang berwajib. Celakanya keluarga itu. Semua itu karena pembantu Sekarwangi. Tidak mengira dan tidak menyangka sema ini sudah memelihara macan di dalam rumah ini. Kalau tidak disingkirkan, pasti akan membahayakan majikannya.

Bu Rusti takut kalau Sekar akan melaporkan pak Pratama ke polisi, maka dia berniat mengusir Sekarwangi dari rumahnya. Itu dilakukan karena dia tak ingin Sekarwangi menikah dengan anaknya dan nanti akan mengatur hidup anaknya. Bu Rusti memanggil Sekarwangi dan memarahinya, bahkan Bu Rusti juga menghina Sekarwangi dan pada akhirnya Sekarwangi dipecat dan diusir dari rumah itu. Terbukti dalam kutipan berikut:

Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek kudune kowe ki syukur marang Pangeranmu, matur nuwun marang juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu, malah njur arep dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing sugih brewu, jebul durung-durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana, Sekar. Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman. Omahku iki kaduk apik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit dina iki, jam iki, kowe dakcopot olehmu dadi babu ana kene. Enggal ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi sakarepmu.(episode 14:20)

(10)

Terjemah:

Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya, “Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala. Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini. Pergi terserah maumu.

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulam bahwa alur yang terdapat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yang terdiri dari alur awal, tengah, akhir, konflik dan klimaks. Suryadi WS dalam cerbung Mulih Ndesa menggunakan alur maju dengan teknik flashback, yaitu urutan peristiwa menggunakan alur maju, dan pada bagian-bagian tertentu ada peristiwa ditarik ke belakang atau mengenang masa lalu. Akan tetapi, tetap menggunakan alur maju hingga episode terakhir, yaitu Sekarwangi dapat mendirikan rumah makan di desanya dan bertemu dengan Damarjati yang akhirnya hidup bersama.

1.2 Karakter

Karakter merupakan suatu unsur penting dan menjadi salah satu unsur yang membangun dalam sebuah karya sastra. Karakter atau biasa yang disebut tokoh dipakai dalam dua konteks. Konteks pertama, karakter merujuk pada individu-individu yang muncul dalam cerita. Karakter yang kedua, karakter yang merujuk pada percampuran dari berbagai kepentingan, keinginan, emosi, dan prinsip moral dari individu-individu tersebut.

(11)

Tokoh-tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS dapat diklasifikasikan dalam beberapa bagian, yaitu peran tokoh dalam cerbung, fungsi penampilan tokoh, dan tokoh berdasarkan perkembangan perwatakan.

a). Peran Tokoh dalam Cerbung

Peran tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS diklasifikasikan menjadi tokoh/karakter utama (mayor) dan tokoh/karakter bawahan (minor).

1). Karakter Utama

Karakter utama adalah karakter yang terkait dengan semua peristiwa yang berlangsung dalam cerita. Karakter utama atau karakter mayor dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS adalah sebagai berikut:

a. Sekarwangi

Sekarwangi adalah tokoh yang dominan memerankan tema cerbung yaitu perjuangan meningkatkan taraf hidup. Secara fisik tokoh Sekarwangi digambarkan sebagai wanita cantik, menawan, dan berkepribadian yang baik. Karena kecantikannya ia menjadi kembang desa. Keadaan fisik Sekarwangi terbukti dalam kutipan sebagai berikut:

Ora mokal yen diwasane mekar dadi kembanging desane. Ayune kimplah-kimplah ngebaki tlatah, nganti angel dicritakake, nanging uga angel dilalekake.

Pawakane moblong, pakulitan kuning mencorong kaya blorong, njalari sing nyawang dadi ndomblong kamitenggengen eman-eman ngedhepake mripate.kembang desa kang satemah dadi kembang lambene para mudha.(Episode 1:19)

Terjemahan:

Tidak heran kalau dia menjadi bunga desa. Cantiknya tumpah-tumpah memenuhi tempat, shingga susah untuk diceritakan, tetapi juga susah untuk diceritakan. Perawakannya bagus, mempunyai kulit kuning bersinar seperti

(12)

blorong, membuat yang melihat menjadi terpesona dan sayang untuk mengidipkan mata. Bunga desa dan juga menjadi bunga bibir para pemuda.

Sekarwangi merupakan wanita yang memiliki cita-cita yang tinggi. Tekad nya untuk memiliki warung makan sendiri membawanya pergi ke jakarta untuk mencari modal usaha. Tekad dan semangat Sekarwangi sangat kuat. Terbukti dalam kutipan berikut:

Sekarwangi tetep ngugemi tekade sekawit: lagi arep mulih ndesa yen wis etuk pawitan cukup. Sebab dheweke darbe sesanti: sepisan mulih desa, wis ora bali maneh.(episode 1:20)

Terjemahan:

Sekarwangi tetap memegang tekad awalnya: baru pulang ke desa kalau sudah mendapatkan modal yang cukup. Karena dia berjanji: sekali pulang ke desa. Sudah tidak kembali lagi.

Wis dadi tekade Sekarwangi wiwit budhal saka ngomah biyen: ora mulih yen durung bisa nglumpukake modhal kang go adeg rumah makan. Di etung-etung setaun maneh wis cukup. Mula gagasane setaun maneh dheweke arep bali menyang desa la ora arep bara menyeng kutha maneh.(episode 6:19) Terjemahan:

Sudah menjadi tekad Sekarwangi awal berangkat dari rumah dulu: tidak pulang kalau belum bisa mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah makan. Dihitung-hitung satu tahun lagi sudah cukup. Jadi pikirannya setaun lagi dia akan kembali ke desa dan tidak akan merantau ke Kota lagi.

(13)

Karakter Sekarwangi diceritakan sangat pandai memasak. Semua pekerjaan ia selesaikan dengan cekatan dan baik. Sekarwangi bekerja sebagai pembantu rumah tangga, tetapi pekerjaannya hanya urusan masakan. Sekarwangi bekerja di rumah bapak Pratama, orang kaya raya asal Klaten. Walaupun hanya bekerja sebagai pembantu, tetapi ia sangat bersyukur. Terbukti dalam kutipan berikut:

Kewajibane mung mligi urusan pangan, wiwit blanja, masak nganti nata meja makan klebu yen nyuguh tamu. Sebute Sekarwangi: Alhambulillah, bayar sitik nanging wutuh bisa dicelengi, bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu kepenak, ing omah gedhong magrong-magrong kang ajine milyaran, sanadyan mung trima ing kamar cilik cedhak dhapur khusus alias kamar babu. (episode 1:20)

Terjemahan:

Kewajibannya hanya khusus urusan makanan, dari belanja, memasak sampai menata meja makan dan menghidangkan untuk tamu. Sekarwangi berkata: alhamdulillah, upah sedikit tapi utuh bisa ditabung, bisa numpang makan enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar megah dan mewah yang harganya milyaran. Walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur khusus alias kamar pembantu.

Kepandaian memasak Sekarwangi membuatnya sering dipuji oleh majikan. Salah satunya Damarjati. Terbukti dalam kutipan berikut:

“Sekar, masakanmu enak lan iki kowe katon prigel motongi iwak grameh. Apa kowe tau melu kerja ning restoran?”

“Mboten den, sekolah kula riyin ing jurusan tata boga.”

Terjemah:

“Sekar, masakanmu enak dan ini kamu terlihat ahli memotongi ikan gurame. Apa kamu pernah ikut bekerja di restoran?”

(14)

Sekarwangi bekerja dengan jujur, ia berupaya mencari rejeki dengan halal. Ia tidak pernah berbohong pada majikannya dan tidak pernah membantah apa yang diperintahkan oleh majikannya. Ia ingin hasil jerih payahnya merupakan uang yang halal dan bisa bekah untuk modal usahanya kelak. Terbukti dalam kutipan sebagai berikut:

Satemene kaya wis dadi adate Bu Rusti, saben dhawuh blanja apa wae marang sekar, jujule ora tau dijaluk bali. Mesthi diwenehake Sekarwangi. Nadyan mengkono Sekarwangi ora mesthekake lan njagakake, apa maneh goroh. Saben bubar blanja jujule mesthi diaturake apa anane. Dheoweke kepengin entuk rejeki sing halal lan resik, kepengen lumaku jujur lan apa mesthine, ngedohi rasa melik marang sing dudu hake. Supaya dhuwit simpenane temen-temen resik, mbesuk kanggo modhal usaha bisa berkah.(episode 6:43)

Terjemahan:

Sebenarnya seperti sudah jadi kebiasaan Bu Rusti, setiap menyuruh belanja apa saja kepada Sekar, kembalian tidak pernah diminta kembali. Selalu diberikan sekarwangi. Walaupun begitu sekarwangi tidak pernah mengharapkan, apa lagi berbohong. Setiap selesai belanja kembalian selalu diberikan apa adanya. Dia ingin dapat rejeki yang halal dan bersih. Ingin berjalan jujur dan apa adanya menjauhi rasa memiliki pada apa yang bukan haknya. Supaya uang tabungan benar-benar bersih, besuk untuk modal usaha bisa berkah.

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sekarwangi adalah seorang wanita yang mempunyai cita-cita yang tinggi. Ia ingin memiliki warung makan dengan modal dari usahanya sendiri dengan perjuangan yang sangat berat. Selain memiliki wajah yang cantik dan menawan Sekarwangi juga mempunyai kepribadian yang baik. Dia gadis yang jujur, rajin, sopan, bijaksana dan mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap sesama.

(15)

Karakter bawahan atau karakter minor adalah karakter tambahan yang mendampingi karakter utama dalam berlangsungnya cerita. Karakter bawahan dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS sebagai berikut:

a. Damarjati

Damarjati adalah anak majikan Sekarwangi yaitu Bu Rusti dan pak Pratama. Damarjati seorang pribadi yang pandai dan dia sudah lulus insinyur perikanan. Terbukti dalam kutipan berikut:

“kabeh wae padha rungokna. Juraganmu enom Damaarjati wis lulus insinyur perikanan. Suk dina Senin aku lan bapak arep nekani upacara wisuda ing kampus IPB Bogor. (Episode 1:20)

Terjemahan

Semua saja dengarkan, majikanmu muda Damarjati sudah lulus insinyur perikanan. Besuk hari Senin aku dan bapak akan menghadiri upacara wisuda dikampus IPB Bogor.

Damarjati seorang pria yang baik hati, yang menghormati semua orang termasuk Sekarwangi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya. Damarjati memiliki niat ingin membantu Sekarwangi dengan menawarkan memberikan modal untuk membuka warung makan.

“ o ngono,”ujare Damarjati.” Kena apa kowe ora bukak warung apa restoran wae?

“kepengin kula nggeh ngoten, “saure Sekar jujur.”nanging dereng gadhah pawitan.”

(16)

“upama dak wenehi pawitan, piye?” takone Damarjati njajagi atine. (episode 1:43)

Terjemahan:

“o begitu, ucap Damarjati.” Kenapa kamu tidak membuka warung makan atau restoran saja?

“pengen saya juga begitu, “Jawab Sekar jujur.” Tetapi belum mempunyai modal.”

Seumpama tak kasih modal bagaimana?” hanya Damarjati menjajaki hatinya. Damarjati selain baik dia juga memiliki pribadi yang baik. Dia senang membantu orang lain. Selain itu dia juga rajin beribadah. Dia tidak pernah meninggalkan solat lima waktu. Terbukti dalam kutipan berikut:

Ora let suwe juragane wis teka kono. Padha wudhu, shalat dhuhur jamaah diiimami Damarjati. Nuli padha mangan ing ruwang makan.(episode 6:20) Terjemah:

Tidak berselang lama majikannya datang. Wudhu, sholat dhuhur berjamaah diimami Damarjati. Kemudian makan diruang makan.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Damarjati adalah anak dari majikan Sekarwangi. Damarjati merupakan lelaki yang baik dan pandai, ia lulus sebagai insinyur perikanan. Damarjati juga taat beribadah, memiliki rasa kepedulian terhadap Sekarwangi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya.

(17)

b. Marsanti

Marsanti merupakan teman Sekarwangi ketika berangkat ke Jakarta untuk merantau mereka berdua berangkat bersama-sama. Kepergian mereka ke Jakarta berniat untuk mencari uang yang akan digunakan untuk modal usaha. Marsanti adalah wanita yang cantik tak kalah cantiknya dengan Sekarwangi. Terbukti dalam kutpan berikut:

Budhale bebarengan karo prawan tangga desa kang uga ayu alami, aran Marsanti. Nalika budhal pada ngucap: bismillah, niyat insun budhal nyang Jakarta arep nyathoki dhuwit mabul-mabul.(episode 1:19)

Terjemahan:

Perginya bareng gadis desa tetangga yang juga cantik alami, namanya Marsanti. Ketika pergi mengucap: bismillah, niat hati pergi ke Jakarta untuk mengambil uang yang berhamburan.

Niat pertama Marsanti pergi ke Jakarta adalah untuk bekerja. Dia bekerja ikut Pak Jolang, laki-laki tua yang sangat kaya. Marsanti bekerja untuk menjaga dan merawat Pak Jolang. Tetapi lama-kelamaan Marsanti menjadi wanita simpanan laki-laki tua kaya itu.

“piye, Santi?” tembunge Jolang lirih.

Marsanti ora kemecap. Mung manthuk sithik, nanging iku wis cukup.

Seteruse, apa kang dumadi ing kamar iku ora ana sing weruh kajaba mung sing nglakoni, katambahan setan balane iblis sing nggodha bapa Adam biyen lan cecak-cecak kang tumemplek ing tembok, sabar ngenteni tekane rejeki:lemut-lemut kang dadi panganane saben dina.cecak-cecak iku padaha tomoleh, sajak kepengen nyekseni apa kang dumadi ing ruwangan iku. Banjur muni.”ck ck ck ck”. (episode 5:19)

(18)

„bagaimana, Santi?”ucap Jolang pelan.

Marsanti tidak berucap. Hanya menundukkan kepala sedikit, tetapi itu sudah cukup. Selebihnya, apa yang trajdi di kamar itu tidak ada yang tau kecuali yang melakukan, ditambah setan temanya iblis yang menggoda bapa Adam dulu dan cicak-cicak yang berada di tembok, sabar menunggu datangnya rejeki: nyamuk-nyamuk yang jadi makananya tiap hari. Cicak-cicak itu menoleh, seperti ingin tau apa yang terjadi di ruang itu. Dan berkata, ck ck ck ck.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Marsanti merupakan gadis yang sangat cantik, ia berniat pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Nasib berubah karena kecantikannya ia memilih menjadi wanita simpanan.

c. Marta

Marta merupakan tukang ojek asal Klaten yang bekerja di Jakarta. Marta bertemu Marsanti dan ingin menolongnya. Marta merupakan orang yang baik, ia menawarkan pekerjaan kepada Marsanti. Terbukti dalam kutipan berikut:

“sareh, sareh, sareh”. Tembunge Marta.”aku iki kancamuu, padha-padha wong Cawas, ora ana niyat arep nglorobake kowe marang jurang kenistthan. Percayaa, Santi, aku mung kepengin mbantu supaya kowe sukses, bisa sugih dhuwit. Aja adoh-adoh angenmu, aja neka-neka sing kok pikir. Mung sakadar ngancani, Santi, aja kok gagas luwih adoh.(episode 3:19)

Terjemahan:

„sabar, sabar, sabar”. Ucap Marta.” Aku ini temanmu, sama-sama orang Cawas, tidak da niyat menjerumuskan kamu ke jurang kenistaan. Percayalah, Santi, aku hanya ingin membantu agar kamu sukse. Bisa kaya harta. Jangan jauh-jauh pikiranmu, jangan macam-macam yang kamu fikirkan. Hanya sekedar menemani, Santi. Jangan kamu pikir lebih jauh.

Kebaikan Marta juga terbukti ketika dia bertemu Marsanti di Klaten. Ia menawarkan ojek gratis kepada Marsanti. Marta yang dahulunya memiliki kerja sampingan sebagai pencari langganan untuk Marsanti, sekarang ia berubah. Setelah

(19)

kematian ibunya dia berubah menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, rajin sholat lima waktu dan taat beribadah. Dia juga menjadi imam masjid di kampungnya. Terbukti dalam kutipan berikut:

Marta gedheg-gedheg.

“dudu”, jawabe.”kancaku para santri remaja masjid, warga pengajian, saben dina nglumpuk ana nggonku.(episode 21:42)

Terjemah:

Marta menggelengkan kepala.

„bukan, jawabnya.” Temanku para santri remaja masjid, warga pengajian, setiap hari berkumpul ada di tempatku.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Marta adalah laki-laki yang sangat baik, bertanggung jawab dan setia kawan. Terbukti dengan dia membantu Marsanti ketika mengalami masalah dan ditolongnya. Marta berubah menjadi orang yang leih baik dari sebelumnya, ia lebih rajin mengerjakan sholat dan menjadi contoh para remaja masjid di desanya.

d. Pak Jolang

Pak Jolang merupakan pegawai negri yang sangat kaya raya, ia memiliki dua orang anak. Tetapi istrinya sudah meninggal dan sekarang ia hidup sendiri.harta kekayaan Pak Jolang ia dapatkan dengan cara korupsi uang negara. Karena usia Pak Jolang yang sudah tua ia sering sakit-sakitan, makanya ia membutuhkan teman untuk menemani dan membantunya. Terbukti dalam kutipan berikut:

(20)

“Wingi-wingi nalika anake isih kuliyah, nek mrana-mrana dikancani anake. Bareng anake wis diangkat ing Cirebon, ora ana maneh sing ngancani. mulane dheweke butuh kanca, mung ngancani Santi, mung ngancani, ora arep diklethak,” (episode 3:20)

Terjemah:

Kemarin-kemarin ketika anaknya masih kuliah, kalau kemana-mana ditemani anaknya. Ketika anaknya sudah diangkat di Cirebon, tidak ada lagi yang menemani. Makanya dia butuh teman, hanya menemani Santi, hanya menemani, tidak akan berbuat jahat.

Ketika Pak Jolang bertemu Marsanti, ia merasa cocok dan mempekerjakan Marsanti. Tugas Marsanti hanya menemani dan merawat Pak Jolang. Menemani makan di restoran, menemani ngobrol, dan menemani jalan jalan apabila Pak Jolang punya waktu luang. Seiring berjalannya waktu Pak Jolang jatuh sakit yang lumayan parah dan hanya bisa berbaring di tempat tidur dan Marsanti lah yang merawat dan menemani Pak Jolang hingga sembuh. Hingga suatu ketika Pak jolang merasa suka kepada Marsanti dan ingin melakukan hubungan suami istri dengan Marsanti. Kejadian itu berlangsung terus-menerus dan Marsanti menjadi wanita simpanan Pak Jolang. Terbukti dalam kutipan berikut:

“piye, Santi?” tembunge Jolang lirih.

Marsanti ora kemecap. Mung manthuk sithik, nanging iku wis cukup.

Seteruse, apa kang dumadi ing kamar iku ora ana sing weruh kajaba mung sing nglakoni, katambahan setan balane iblis sing nggodha bapa Adam biyen lan cecak-cecak kang tumemplek ing tembok, sabar ngenteni tekane rejeki:lemut-lemut kang dadi panganane saben dina.cecak-cecak iku padha tomoleh, sajak kepengen nyekseni apa kang dumadi ing ruwangan iku. Banjur muni.”ck ck ck ck”. (episode 5:19)

(21)

Terjemah:

„bagaimana, Santi?”ucap Jolang pelan.

Marsanti tidak berucap. Hanya menundukkan kepala sedikit, tetapi itu sudah cukup. Selebihnya, apa yang trajdi di kamar itu tidak ada yang tau kecuali yang melakukan, ditambah setan temanya iblis yang menggoda bapa Adam dulu dan cicak-cicak yang berada di tembok, sabar menunggu datangnya rejeki: nyamuk-nyamuk yang jadi makananya tiap hari. Cicak-cicak itu menoleh, seperti ingin tau apa yang terjadi di ruang itu. Dan berkata, ck ck ck ck.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Pak Jolang adalah ia merupakan duda yang sangat kaya raya, ia memiliki dua orang anak yang sudah berumah tangga. Harta milik Pak Jolang merupakan harta hasil korupsi, dengan kekayaannya ia mempekerjakan Marsanti untuk menjadi wanita simpanannya yang bertugas menemani dan melayaninya.

e. Bu Rusti

Bu Rusti merupakan istri dari Pak Pratama, yang juga ibu dari Damarjati. Bu Rusti merupakan majikan Sekarwangi yang sangat baik. Ia sangat menghargai dan memperlakukan Sekarwangi dengan baik walaupun sekarwangi hanya seorang pembantu di rumahnya. Terbukti dalam kutipan berikut:

“aja kok anggap aku cethil, eman-eman njajakake kowe nyang restoran,” sambunge bu Rusti. “jujur wae, wiwit Sekar ana kene, aku rumangsa luwih marem mangan masakane Sekar tinimbang mangan ing restoran. Tur luwih ngirit. Lha, dhuwit pangintane kuwi lak malah kene kanggo bonus blanjanmu ta?”.(episode 1:43)

(22)

Jangan anggap aku pelit, sayang menlaktir kamu di restoran,” sambung bu Rusti. Jujur saja, sejak Sekar aada di sini, aku merasa lebih enak makan masakan Sekar dari pada makan di restoran. Dan lebih irit. Uang sisanya itu malah bisa untuk bonus upahmu kan?

Ketika bu Rusti mengetahui bahwa anaknya, Damarjati suka kepada Sekarwangi ia pun merasa marah. Ia tak ingin anak semata wayangnya menikah dengan seorang pembantu. Bu Rusti mengkonfirmasi kepada Damarjati, dan melarang Damarjati mendekati Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:

“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)

Terjemahan:

Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.

Bu Rusti marah ketika Sekarwangi memeberi nasehat pada Damarjati untuk tidak menjadi pegawai agar terhindar dari korupsi. Tetapi nasihat tersebut ternyata tidak disukai bu Rusti, karena bu Rusti sadar betul bahwa suaminya, pak Pratama melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta kekayaan yang dimiliki saat ini adalah hasil dari korupsi. Maka bu Rusti marah dan mengusir Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:

(23)

Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu, malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing suhig brewu, jebul durung-durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar. Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman. Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi sakarepmu.(episode 14:20)

Terjemah:

Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya, “Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala. Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini. Pergi terserah maumu.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter bu Rusti mulanya baik, tetapi berubah menjadi menjadi kasar. Bu Rusti tidak suka dengan kedekatan Damarjati dan Sekarwangi maka dari itu ia mengusir Sekarwangi dari rumahnya.

f. Pak Pratama

Pak Pratama merupakan majikan Sekarwangi. Ia juga berasal dari Klaten yang bekerja di Jakarta sebagai pegawai negri. Pak Pratama merupakan bapak dari Damarjati. Pak pratama memiliki sifat yang bijaksana. Ia memberi saran dan masukan

(24)

ketika bu Rusti dan Damarjati bingung masalah tentang Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:

“kajaba kuwi, bu” sambunge pak Pratama, “swarane wong-wong iku ora perlu banget digagas, mundhak malah rekasa awake dhewe. Wong-wong iku mung penonton paribasane, gelem keplok ning moh tombok, gelem ngguyu ning moh udhu. Sing nglakoni awake dewe. (episode 13:20)

Terjemah:

“kecuali itu, Bu” sambung pak Pratama. “ swara orang-orang itu tidak perlu dihiraukan, malahbtambah sensara diri kita sendiri. Orang-orang itu hanya penonton paribahasanya, mau tepuk tangan tapi tidak mau ikut menambahi, mau tetawa, tapi tidak mau menambahi. Yang menjalani kita.

Pak pratama memiliki sifat yang baik, tetapi dia harus masuk penjara karena ia terbukti melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta dan kekayaan pak Pratama disita negara dan ia harus masuk penjara. Terbukti dalam kutipa berikut:

Bu Rusti, Jolang lan Pratama pancen mitra kenthel, awit Pratama iku bawahane Jolang. Kalebu mitra kenthel ing perkara ngrikiti bandha negara, sanajan Pratama mung trima kagered-gered. Mesthi wae bageyane ya trima sihik. Mula bareng Jolang mlebu pakunjaran, Pratama uga kagered mlebu. Yen pratama kageret mlebu pakunjaran akibate wis genah: kebeh bandha asiling korupsi kagered metu saka kaskayane kulawarga, bali mlebu marang kas negara.(episode 17:20)

Terjemahan:

Bu Rusti, Jolang, lan Pratama memang mitra dekat, sejak Pratama bawahannya Jolang. Termasuk mitra dekat juga saat menghabiskan uang negara, tetapi Prtama hanya trima ketarik-tarik. Pasti bagiannyanhanya sedikit. Saat Jolang masuk penjara, Pratama juga ikut masuk. Kalau Pratama masuk pencara akibatnya sudah jelas: semua harta hasil korupsi ditarik keluar dari kas keluarga, kembali masuk ke kas negara.

(25)

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter pak Pratama mulanya baik, tetapi dia khilaf menyalah gunakan jabatannya. Ia mengambil yang bukan miliknya dengan cara mengkorupsi uang negara. Dan akhirnya ia harus dipenjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

g. Sarmi

Sarmi adalah seorang pembantu yang bekerja di rumah Pak Pratama sama seperti Sekarwangi, namun Sekarwangi hanya urusan memasak. Sedangkan Sarmi bertugas membersihkan rumah, dari mengepel, nyapu, dan yang lainnya. Sekarwangi dan Sarmi saling membantu pekerjaan masing-masing. Terbukti dalam kutipan berikut:

Wengi candhake, ing dhapur omah gedhong iku katon ibut. Sekarwangi kang adate masak dhewekan, sepisan iki dibantu Sarmi sing tugas saben dinane umbah-umbah lan resik-resik ngomah, nyapu, ngeluti prabotan, ngepel jogan lan sapiturute.(episode 1:43)

Terjemahan:

Malam selanjutnya, di dapur rumah besar itu terlihat ramai. Sekarwangi yang biasanya masak sendiri, pertama ini dibantu Sarmi yang bertugas setiap hari menyuci dan membersihkan rumah, menyapu, membersihkan prabota, mengepel lantai dan yang lainnya.

Sarmi bekerja dengan baik, semua perintah yang diberikan majikannya dia kerjakan dengan baik. Dia tidak pernah membantah ataupun menolak perintah dari

(26)

majikannya. Dia selalu menurut apapun yang diperintahkan majikannya. Terbukti dalam kutipan berikut:

Pratama nuli mlebu kampus, tumuju ruwang wisudha, sauntara Karyana nglakokake mobile maneh menyang pasar buwah ngeterake Sekarwangi lan Sarmi.(episode 6:19)

Terjemahan:

Pratama kemuadian masuk kampus, menuju ruang wisyda. Sementara Karyana menjalankan mobil lagi menuju pasar buah mengantarkan Sekarwangi dan Sarmi.

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sarmi adalah sorang perempuan yang rajin. Walaupun hanya bekerja sebagai pembantu dia melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dia selalu melaksanakan perintah majikannya dengan baik dan tidak pernah membantah dan menolak.

h. Tuminah

Tuminah merupakan teman Sekarwangi. Mereka berteman sejak SMA, namun Tuminah tidak bisa menyelesaikan sekolahnya, karena terbentur biaya dan akhirnya memutuskan bekerja. Terbukti dalam kutipan berikut:

Kancane iku aran Tuminah, kanca saklas karo Sekar, omahe seje desa karo dheweke. Lagi kelas loro munggah kelas telu kepeksa leren, kepengen nyambut gawe kanggo mbantu wong tuwane ngragadi sekolahe adhine loro.(episode 11:20)

(27)

Temannya itu namanya Tuminah, teman sekelas dengan Sekar, rumahnya beda desa dengan dia. Baru kelas dua naik ke kelas tiga terpaksa berhenti, ingin bekerja unuk membantu orang tuanya membiayai sekolah dua adiknya. Tuminah bertemu Sekarwangi dan ingin meminta tolong mencarikan pekerjaan karena majikannya sudah bangkut dan di tangkap polisi karena terbukti korupsi uang negara. Terbukti dalam kutipan berikut:

Tuminah lirih-lirih.” ditangkep petugas ka-pe-ka, terus kabeh bandhane dirampas negara. Omah pirang-pirang enggon, mobil mewah, simpenan dhuwit ing bank, kabeh entek dirampas. Saiki sing wadon manggon ing omah kontakan cilik, karo anak-anake.(episode 11:43)

Terjemahan:

Tuminah berbisik,” ditangkap petugas KPK, terus semua harta dirampas negara. Rumah dibeberapa tempat, mobil mewah, simpanan uang di bank, semua habis dirampas. Sekarang yang perempuan menempati rumah di kontrakan kecil dengan anak-anaknya.

Tuminah merupakan orang yang baik, walaupun majikannya sudah bangkrut dia tetep setia bekerja dengan majikannya. Semenjak majikannya bangkrut dia tidak menerima gaji karena majikannya yang perempuan tidak sanggup untuk menggajinya. Walau begitu dia tetap setia dan mengrus anak majikannya. Terbukti dalam kutipan berikut:

“sauntara iki aku isih melu ana kontakane kono, sanadyan wis ora dibayar. Aku ora mentala ninggal semprung ngono wae. Anake sing cilik dewe ki

(28)

kemelu banget karo aku. Ning wis dakputusake, seminggu maneh aku arep pamit. Witikna piye, aku ya butuh golek sandhang pangan.(episode 11:43) Terjemahan:

Sementara itu aku masih ikut di kontrakan sana, walaupun sudah tidak di bayar. Aku tidak tega meninggalkan begitu saja. Anaknya yang paling kecil senang sekali dengan aku. Tetapi sudah aku putuskan, semingu lagi aku akan pamit. Bagaimanapun aku ya butuh mencari pakaian dan makanan

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Tuminah adalah seorang perempuan yang putus sekolah dan memilih bekerja merantau ke Jakarta. Pilihanya untuk bekerja disebabkan karena orang tua Tuminah tidak dapat membiayai sekolahnya. Tuminah merupakan orang yang baik, dia tetap setia pada majikannya walaupun majikannya sudah bangkrut.

i. Sofi

Sofi anak Pak Basir yang merupakan pegawai tinggi dinas perikanan. Pak Basir berteman baik dengan Pak Pratama. Kedua rekan kerja tersebut berniat menjodohkan anak-anaknya. Pak Basir memutuskan untuk silaturahmi ke rumah Pak Pratama. Terbukti dalam kutipan berikut:

Rong keluarga bapak ibu lan anak iku padha lungguh omong-omong ing ruwang tamu, Pak Pratama, Bu Rusti lan Damarjati sing duwe omah. Pak Basir, Bu Rina lan Sofi tamune. Damarjati tanggap apa karepe ibune, dheweke tansah nglirak-nglirik Sofi sing make-up melok kesorot lampu robyong. Mesti wae iku gawe seneng atine wong tuwa-tuwa iku. Bu Rusti masthekake yen anake alang genah ketarik marang prawane Pak Basir iku, wong nyatane pancen ya ayu tur sajak blater.(episode 8:42)

(29)

Dua keluarga bapak ibu dan anak itu duduk mengobrol di ruang tamu, Pak Pratama, Bu Rusti dan Damarjati yang punya rumah. Pak Basir, Bu Rina dan Sofi tamunya. Damarjati faham apa yang diinginkan ibunya, dia melirik-lirik Sofi yang make up menor terkena sinar lampu yang silau. Pasti saja itu membuat senang hati orang tua-tua itu. Bu Rusti memastikan kalau lelakinya pasti tertarik dengan gadis Pak Basir itu, kenyataannya memang cantik dan ramah.

Sofi merupakan gadis yang terlahir dari keluarga yang kaya. Maka tak heran penampilan dan gaya hidup Sofi sangat berlebihan. Mulai dari pakaian yang dia kenakan pun harus bagus dan mahal. Terbukti dalam kutipan berikut:

Kelakon bubar maghrib Damarjati numpak mobil ngampiri Sofi menyang omahe, terus menyang mall. rentang-renteng wong loro napaki jrambah mall sing gilap. Njujug stand pakeyan, milih sing apik-apik. Mesthi wae regane larang-larang. Maklum anake wong sugih. Sawise blanja-blanja nuli leren, mangan-mangan ing restoran. Mesthi wae restoran larang. Maklum anake wong sugih. Jam sanga bengi lagi mulih.(episode 9:19)

Terjemahan:

Terlaksana selepas maghrib Damarjati naik mobil menjemput Sofi di rumahnya, terus menuju mall. Bersama-sama berdua berjalan-jalan di mall. Menuju stand pakaian, memilih yang bagus-bagus. Pasti saja harganya mahal-mahal. Maklum anak orang kaya. Sesudah belanja kemudian istirahat, makan-makan di restoran. Pasti saja restoran yang mahal. Maklum anak orang kaya. Jam sembilan malam baru pulang.

Sofi memiliki sifat kurang peduli terhadap sesama, itu terbukti ketika Sofi akan diajak Damarjati ke tempat korban bencana tanah longsor. Tetapi Sofi menjawabnya dengan banyak alasan dan menyuruh Damarjati untuk menyalurkan bantuannya lewat dinas sosial saja tidak perlu repot-repot datang ke tempat pengungsian. Selain Sofi memiliki sifat kurang peduli terhadap sesama, dia juga merupakan wanita yang senang berbelanja, barang belanjaan yang dia beli harus bagus dan mahal. Sofi merupakan wanita yang suka bersenang-senang dan

(30)

menghabiskan uang. Terbukti dengan Bu Rusti yang tidak suka dengan sikap Sofi. Terbukti dalam kutipan berikut:

“nyang mall. Sing ndisik kae Sofi tuku klambi telung pengadeg. Limang yuta sing keri tuku sepatu telung pasang limang yuta”

Bu Rusti mlongo: batine sambat: astagfirullahaladzim. Nek kaya ngono patrape opo ora dhedhel dhuwel anakku mbesuk? Nanging lathine muni, “ah kiraku dheweke iku mung keantepaning atimu.(episode 9:43)

Terjemahan:

“Ke mall. Yang dulu Sofi beli baju tiga pasang. Lima juta yang akhir beli sepatu tiga pasang lima juta.”

Bu Rusti bengong: batinnya mengeluh: astagfirullahaladzim. Kalau seperti ini kelakuannya apa tidak remuk anakku besuk? Tetapi bibirnya berbicara” ah kiraku dia itu hanya menguji hatimu”.

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sofi adalah gadis yang hidup dengan gaya hidup yang berlebihan. Semua yang dikenakan oleh Sofi harus bagus dan mahal. Sofi mempunyai sikap kurang peduli terhadap orang lain.

j. Mbah Kardi Waskita

Mbah Kardi Waskita merupakan kakek Damarjati. Bapak dari Pak Pratama dan Mertua dari Bu Rusti. Mbah Kardi Waskita mempunya sikap kepedulian sangat

(31)

tinggi. Ketika anaknya, Pak Pratama ditangkap oleh polisi karena tindakan korupsi, Mbah Kardi Waskita sangat cemas dan langsung mendatangi keluarga di Jakarta. Terbukti dalam kutian berikut:

Adoh ing kana, ing wewangkon Klaten, mbah Kardi Waskita angles atine krungu kabar perkara anake sing kena jaring KPK. Enggal budhal numpak sepur menyang Jakarta, njujug omah Ciracas sing wis kulina diparani biyen sakdurunge Pratama sugih blegedhu. (episode 17:34)

Terjemahan:

Jauh di sana, di daerah Klaten, mbah Kardi Waskita trenyuh hatinya mendengar kabar perkara anaknya yang di jaring KPK. Segera berangkat ke Jakarta naik kereta. Menuju rumah Ciracas yang lebih yang biasa didatangi dulu sebelum Pratama kaya raya.

Mbah Kardi Waskita memiliki sikap kepedulian sangat tinggi. Dia memberikan banyak wejangan dan saran kepada Bu Rusti yang masih sedih dan menyesal setelah suaminya tertangkap polisi. Mbah Kardi Waskita menyarankan agar Bu Rusti tabah menjalani cobaan yang ada. Terbukti dalam kutipan berikut:

“Ora perlu kuwatir,” ujare Mbah Kardi. “Mbesuk padha bali nyang ndesa. Sawahku rong pathok cukup kok enggo urip nganti selawase anakmu iki wis sarjana, tegese kowe wis ora perlu ngragadi anak. Sing kudu kok tindakake wektu iki:aja nggetuni sing wis kelakon. Atine diselehake. Lakonana iki kabeh kanthi ikhlas lan legawa. Yen kowe isih terus sedih lan ngresula, iku pdha wae kowe saya nambahi susah la saya nyiksa atine bojomu. Apa kowe kepengin bojomu mati ngenes ing pakunjaran kana?”(episode 17:34)

(32)

“Tidak perlu khawatir, ucap Mbah Kardi.”besuk kembali ke desa. Sawahku 2 hektar cukup untuk kamu hidup selamanya. Anakmu sudah sarjana, artinya kamu sudah tidak perlu membiayai. Yang harus lakukan saat ini: jangan menyesali yang sudah terjadi, hatinya ditabahkan. Jalani ini semua dengan ikhlas lan lapang dada. Kalau kamu masih terus sedih dan mengeluh, itu sama saja kamu menambahi susah dan tambah menyiksa hati suamimu. Apa kamu mau suamimu mati kasihan di penjara sana?”

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Mbah Kardi Waskita merupakan kakek Damarjati. Bapak dari Pak Pratama dan Mertua dari Bu Rusti. Mbah Kardi Waskita sangat baik terhadap menantunya, dia memberi banyak saran dan wejangan kepada Bu Rusti agar tetap tabah menjalani cobaan yang dialami. Mbah Kardi Waskita memberi saran agar Bu Rusti sekeluarga besuk kembali dan hidup di desa.

k. Gita

Gita merupakan pegawai Damarjati. Setiap hari dia bekerja pada Damarjati. Dia sudah menikah dan memiliki anak yang sudah sekolah di taman kanak-kanak. Terbukti dalam kutipan berikut:

Sapungkure Gita, Damar ngalamun kelingan nasibe. Mas Gita kae wis duwe anak loro, sing gedhe wis sekolah taman kanak-kanak.(episode 26:20)

Terjemahan:

Seperginya Gita, Damar melamun teringat nasibnya. Mas Gita itu sudah punya anak dua, yang besar sudah sekolah taman kanak-kanak.

Gita bekerja di perikanan Minakerti milik Damarjati. Pekerjaannya sehari-hari memberi makan ikan-ikan yang ada di kolam dan membersihkan kolam. Gita bekerja sangat rajin. Selain pekerjaan tersebut Gita juga sering diajak Damarjati keliling

(33)

daerah Klaten untuk mencari Sekarwangi. Tetapi belum ketemu.Terbukti dalam kutipan berikut:

Sauntara iku Gita wis rampung anggone makani grameh ing blumbang-blumbang iku. Pamitan Damarjati arep ngeterake anake sekolah ing taman kanak-kanak.(episode 26:20)

Terjemahan:

Sementara itu Gita sudah selesai memberi makan grameh di kolam-kolam itu. Pamitan Damarjati akan mengantarkan anaknya sekolah di taman kanak-kanak.

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Gita adalah pegawai Damarjati yang bekerja di perikanan Minakerti. Dia bekerja memberi makan ikan-ikan dan membersihkan kolam-kolam. Gita sudah berumah tangga dan sudah mempunyai dua orang anak.

l. Sri Asih

Sri Asih adalah pelayan rumah makan yang bekerja di rumah makan Mawar milik Sekarwangi. Sri bertugas membeli ikan gurame di perikanan Minakerti. Sri Asih membeli ikan dalam jumlah yang banyak dan meminta ikan yang masih hidup karena untuk persediaan di rumah makan Mawar. Terbukti dalam kutipan berikut:

Nalika ngundhuh grameh saka blumbang angka loro iku ana kedadeyan sing nyenggol atine Damarjati. Ana bocah wadon aran Sri Asih teka mrono tuku

(34)

cukup akeh. Nem kwintal. Jare kanggo rumah makan Mawar ing Cawas. Nanging dheweke njaluk sing isih urip.(episode 19:43)

Terjemahan:

Ketika panen ikan gurame dari kolam yang ke dua ada kejadian yang menyentuh hati Damarjati. Ada perempuan namanya Sri Asih datang membeli cukup banyak. Enam kwintal. Katanya untuk rumah makan Mawar di Cawas. Tetapi dia meminta yang masih hidup.

Pekerjaan Sri Asih sehari-hari adalah melayani tamu yang datang ke rumah makan. Menyajikan makanan yang dipesan oleh tamu. Sri Asih memiliki sifat sedikit ceroboh. Dia asal menjawab pertanyaan dari orang. Terbukti dalam kutipan berikut:

“wis duwe bojo?”

Asih ngulatne Damarjati karo merem. Wangsulane,”Dereng. Ning criyosipun mpun gadhah pacangan kok.”(episode 20:19)

Terjemahan:

“Sudah mempunyai suami?”

Asih melihat Damarjati sambil tersenyum. Jawabnya, “belum. Tetapi ceritanya sudah punya calon kok.

Kutipan-kutipan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter Sri Asih adalah pelayan rumah makan yang bekerja di rumah makan Mawar milik Sekarwangi. Pekerjaan Sri Asih sehari-hari adalah melayani tamu yang datang ke rumah makan. Menyajikan makanan yang dipesan oleh tamu.

(35)

Berdasarkan fungsi penampilan tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS dibedakan menjadi tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).

1. Tokoh Protagonis

Tokoh baik atau tokoh protagonis merupakan tokoh yang membawakan misi kebenaran dalam menciptakan suasana masyarakat yang sempurna. Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan kita, harapan-harapan kita atau pembaca. Tokoh-tokoh yang termasuk protagonis dalam cerbung

Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu: a. Sekarwangi

Sekarwangi adalah tokoh yang dominan memerankan tema dalam cerbung yaitu perjuangan untuk meningkatkan taraf hidup. Pada awal cerita Sekarwangi yang hanya lulusan SMA berniat untuk merantau pergi ke Jakarta untuk mencari uang yang akan digunakan sebagai modal mendirikan rumah makan. Sekarwangi bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga Pak Pratama, pegawai yang sangat kaya. Tugas Sekarwangi hanya tentang urusan masak, mulai dari belanja bahan makanan, memasak dan menghidangkan makanan di meja makan. Hari-hari Sekarwangi ia jalani dengan penuh syukur, walaupun ia hanya seorang pembantu ia tetap bersyukur kepada Tuhan. Ia gadis yang baik, taat beribadah dan pandai bersyukur atas apa yang dimilikinya saat ini. Terbukti dalam kutipan berikut:

Sebute Sekarwangi: Alhamdulillah, bayar sitik nanging wutuh bisa dicelengi, bisa nunut mangan enak, bisa numpang turu kepenak, ing omah gedhe

(36)

magrong-magrong kang ajine milyaran, sanadyan mung trima ing kamar cilik cedhak dhapur khusus alias kamar babu. (episode 1:20)

Terjemahan:

Ucap Sekarwangi: Alhamdulillah, bayar sedikit tetapi utuh bisa ditabung, bisa numpang makan enak, bisa numpang tidur enak di rumah besar dan mewah yang harganya milyaran, walaupun hanya terima di kamar kecil dekat dapur khusus alias kamar pembantu.

Hari demi hari Sekarwangi menjalani dengan penuh perjuangan. Ia harus berjuang menahan rasa rindunya kepada ibu dan adiknya di desa. Ia harus berjuang menahan keinginannya untuk pulang ke desa agar uang hasil upahnya tidak habis untuk perjalanan pulang. Sekarwangi bertekad kuat untuk mencari modal sampai cukup, setelah cukup baru ia akan kembali ke desanya untuk mendirikan rumah makan dan tidak akan kembali ke kota lagi. Terbukti dalam kutipan berikut:

Sekarwangi tetep ngugemi tekade sekawit: lagi arep mulih ndesa yen wis etuk pawitan cukup. Sebab dheweke darbe sesanti: sepisan mulih desa, wis ora bali maneh.(episode 1:20)

Terjemahan:

Sekarwangi tetap memegang tekad awalnya: baru pulang ke desa kalau sudah mendapatkan modal yang cukup. Karena dia berjanji: sekali pulang ke desa. Sudah tidak kembali lagi.

(37)

Sekarwangi mempunyai tekad yang sangat kuat, ia mempunyai keinginan medirikan rumah makan di desanya. Karena keinginannya yang kuat ia memutuskan untuk merantau. Uang hasil upahnya ia kumpulkan untuk modal usaha. Sekarwangi merupakan gadis yang baik, ia pandai mengelola keuangan. Hasil upahnya tidak ia gunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, ia lebih memilih untuk menabung supaya terkumpul banyak. Sekarwangi merencakan untuk mencari modal selama tiga tahun dan dalam waktu itu ia harus bekerja keras. Terbukti dalam kutipan berikut:

Wis dadi tekade Sekarwangi wiwit budhal saka ngomah biyen: ora mulih yen durung bisa nglumpukake modhal kang go adeg rumah makan. Di etung-etung setaun maneh wis cukup. Mula gagasane setaun maneh dheweke arep bali menyang desa la ora arep bara menyeng kutha maneh.(episode 6:19) Terjemahan:

Sudah menjadi tekad Sekarwangi awal berangkat dari rumah dulu: tidak pulang kalau belum bisa mengumpulkan modal untuk mendirikan rumah makan. Dihitung-hitung satu tahun lagi sudah cukup. Jadi pikirannya setaun lagi dia akan kembali ke desa dan tidak akan merantau ke Kota lagi.

Sekarwangi adalah gadis yang baik, terbukti ketika ia dicaci maki dan dihina oleh Bu Rusti. Perjuangan Sekarwangi penuh liku-liku, perjalanan cintanya tidak direstui oleh Bu Rusti, ibu Damarjati. Sekarwangi walau dimarahi dan dihina oleh Bu Rusti, ia tetap sabar dan ikhlas. Ia hanya diam tidak membalas perkataan-perkatan kasar dari Bu Rusti yang sangat marah padanya. Ia tetap menghormati Bu Rusti, malah ia mengdoakan agar Bu Rusti tetap sehat dan dan baik-baik saja. Sekarwangi

(38)

dipecat dan diusir lantaran Bu Rusti takut tindakan suaminya yang korupsi akan dilaporkan ke polisi. Tetapi Sekarwangi tetap sabar dan tabah dan menyerahkan semua kepada Tuhan. Terbukti dalam kutipan berikut:

Bareng nyebut-nyebut bab iku, Sekarwangi ngerti undaring perkara. Atine wiwit ditata:apa wae kang bakan diucapake ora bakal ditampa serik, mundhak malah rekasa dhewe. Tekade wiwit ditata: apa wae sing kedadeyan iki mengko bakal dilakoni kanthi sabar lan tabah. (episode 14:20)

Terjemahan:

Bersama sebut-sebut masalah itu, Sekarwangi tahu pokok permasalahan. Hatinya mulai ditata: apa saja yang akan diucapkan tidak akan sakit hati, karena akan sensara sendiri. Tekadnya mulai ditata: apa saja yang akan terjadi ini nanti akan dijalani dengan sabar dan ikhlas.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat diketahu bahwa tokoh Sekarwangi merupakan tokoh yang baik, ia mempunyai semangat dan tekad yang kuat untuk meraih cita-citanya. Ia ingin memiliki rumah makan di desanya agar dapat membantu mempekerjakan sebagian warga di desanya. Sekarwangi memiliki sifat pemaaf dan rendah hati. Tidak tidak pernah balas dendam kepada orang yang pernah menyakitinya, tetapi ia malah memaafkan dan mendoakan yang baik.

b. Damarjati

Damarjati merupakan lulusan sarjana perikanan, dengan ilmunya ia ingin mengembangkan perikanan di desa. Ia mulai membuka usaha budidaya ikan gurami

(39)

dan berusaha membuka lapangan pekerjaan untuk warga desa tersebut. Tujuan Damarjati agar jumlah pengangguran di desa tersebut berkurang. Ia pun memperkerjakan Gita sebagai pegawainya yang bertugas memberi makan ikan dan membersihkan kolam. Terbukti dalam kutipan berikut:

Seje dina, Damarjati ngajak mitra kenthele ing desa iku, pisan uga baune yen piuju ngresiki blumbang. Arane Gita. Lelorone numpak mobil gundhul nrabas petenge panglong. Mangetan parane. (episode 19:43)

Terjemahan:

Lain hari, Damarjati mengajak teman dekatnya di desa itu, juga pegawainya kalau membersihkan kolam. Namanya Gita. Keduanya naik mobil gundul menerjang gelap ke timur arahnya.

Damarjati merupakan laki-laki yang baik, ia taat beribadah dan tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu dan sering menjadi imam ketika sholat berjamaah keluarga Setelah menghadiri upacara wisuda. Semua anggota keluarga bersiap untuk melaksanakan sholat dhuhur yang diimami oleh Damarjati. Terbukti dalam kutipan berikut:

Ora let suwe juragane wis teka kono. Padha wudhu, shalat dhuhur jamaah diimami Damarjati. Nuli padha mangan ing ruwang tamu. (episode 6:20) Terjemahan:

Tidak berselang lama majikannnya sudah sampai di situ. Wudhu, sholat dhuhur berjamaah diimami Damarjati. Kemudian makan di ruang tamu.

(40)

Kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa Damarjati merupakan tokoh yang baik. Ia ingin mengembangkan usaha perikanan di desanya dan ingin membuka lapangan pekerjaan, agar jumlah pengangguran berkurang. Selain pandai, Damarjati juga taat beragama. Ia meaksanakan perintah agama dengan baik.

2. Tokoh Antagonis

Tokoh penyebab konflik disebut tokoh antagonis. Tokoh antagonis barangkali dapat disebut beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung maupun tidak langsung, bersifat fisik maupun batin. Penyebab terjadinya konflik dapat terjadi karena adanya kekuatan antagonis. Tokoh yang tergolong antagonis dalam cerbung

Mulih Ndesa karya Suryadi WS adalah: a. Bu Rusti

Bu Rusti merupakan tokoh antagonis, hal tersebut terbukti ketika Bu Rusti tidak merestui cinta Damarjati kepada Sekarwangi. Bu Rusti memandang bahwa Sekarwangi hanyalah seorang pembantu dan tidak pantas berdampingan dengan anaknya yang seorang sarjana. Bu Rusti hanya mementingkan kehormatan keluarga tanpa memperdulikan perasaan Damarjati. Terbukti dalam kutupan berikut:

“Dheweke pancen ayu lan wasis, Damar. Nanging kabeh uwong wis ngerti yen dheweke iku babu. Piye bakal aloke wong-wong mengko. Damarjati sarjana perikanan nikah entuk babu. Apa iku kepenak dirungu? Beda masalahe yen dheweke ora babu. Upama dheweke bakul ing kios pasar apa manager toko, njur dadi bojomu. Damarjati Sarjana perikanan, nikah entuk manager toko. Rak kepenak dirunu, ora entuk babu.”(episode 8:20)

Terjemahan:

Dia memang cantik dan pandai berbicara, Damar. Tetapi semua orang sudah tau bahwa dia adalah pembantu. Bagaimana nanti orang berbicara. Damarjati

(41)

sarjana perikanan menikah dapat pembantu. Apa itu enek di dengar? Berbeda masalahnya kalaau dia bukan pembantu. Seumpama dia penjual di kios pasar apa manajer toko, terus menjadi istrimu. Damarjati sarjana perikanan menikah dapat manager toko. Kan enak didengar, tidak mendapat pembantu.

Bu Rusti marah ketika Sekarwangi memeberi nasehat pada Damarjati untuk tidak menjadi pegawai agar terhindar dari korupsi. Tetapi nasehat tersebut ternyata tidak disukai bu Rusti, karena bu Rusti sadar betul bahwa suaminya, pak Pratama melakukan tindak korupsi yang merugikan negara. Harta kekayaan yang dimiliki saat ini adalah hasil dari korupsi. Maka bu Rusti marah dan mengusir Sekarwangi. Terbukti dalam kutipan berikut:

Lan juragane putri iku terus laju anggone nyuntak emosine,”Sekarwangi, nek kudune kowe ki syukur marang pangeranmu, matur nuwun marang juraganmu. Ing atasane mung sak kowe, bocah bodho longa-longo mlarat arat-arat saka desa kesa-kesa dakkukub kaya sampah dakdadekke babu, malah njur are dakpek mantu, dak entukke anak lanang ontang-anting insinyur Damarjati bin bapak Pratama sing suhig brewu, jebul durung-durung wis gedhe endhase, wani nyecamah bendarane. Nelingana , Sekar. Kowe ki paribasan kere munggah bale, batur mungggah kasur. Nek patrapmu ngono kuwi, aja maneh kok dadi mantuku, dadi babuku wae aku ora guman. Omahku iki kaduk apaik kanggo manungsa kaya kowe. Mula rungakna: wiwit dina iki, jam iki, kowe dak copot olehmu dadi babu ana kene. Enggal ringkesana barang-barangmu, lan tinggalen omah iki, lunga menyang endi sakarepmu.(episode 14:20)

Terjemah:

Dan majikan perempuan itu terus melanjutkan meluapkan emosinya, “Sekarwangi, seharusnya kamu bersyukur pada tuhanmu, bersyukur pada majikanmu. Yang dulunya kamu hanya bocah bodoh orang miskin dari desa tak ambil seperti sampah taknjadikan pembantu, malah mau tak jadikan menantu mendapatkan anak semata wayang insinyur Damarjati bin bapak Pratama yang sangat kaya. Ternyata belum-belum kamu sudah besar kepala. Berani mencramahi majikan. Ingatlah, Sekar. Kamu paribahasa orang susah dibantu menjadi lebih baik. Kalau kelahuanmu seperti itu. Jangankan menjadi menantuku, menjadi pembantuku saja aku tak mau. Rumahku tak patut untuk orang sepertimu. Maka dengarlah: mualai hari ini, jam ini kamu tak pecat jadi

(42)

pembantu di sini. Cepat beresi barang-barangmu, dan tinggalkan rumah ini. Pergi terserah maumu.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat diketahui bahwa bu Rusti tidak suka dengan kedekatan Damarjati dan Sekarwangi maka dari itu ia mengusir Sekarwangi dari rumahnya. Disamping itu Bu Rusti takut akan dilaporkan ke polisi karena Pak Pratama yang bekerja sebagai pegawai selama ini melakukan tindak korupsi.

c). Tokoh Berdasarkan Perkembangan Perwatakan

Berdasarkan perkembangan perwatakan tokoh dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS terdiri dari tokoh bulat dan tokoh pipih, sebagai berikut:

1. Tokoh Bulat

Tokoh Bulat atau kompleks merupakan tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadian dan jati dirinya. Tingkah lakunya sering tidak terduga dan memberikan efek kejutan pada pembaca. Tokoh bulat dalam cerbung Mulih Ndesa karya Suryadi WS yaitu:

a. Sekarwangi

Sekarwangi memiliki sifat yang sangat mulia, dia sopan, ramah, peduli terhadap sesama,jujur,pandai, dan bijaksana dalam menghadapi berbagai masalah yang muncul dalam hidupnya. Selain memiliki perangai yang baik, dia juga memiliki wajah yang cantik dan menawan. Karena kecantikan dan kebaikan hatinya ia menjadi bunga desa dan banyak pemuda yang suka padanya. Terbukti dalam kutipan berikut:

Ora mokal yen diwasane mekar dadi kembanging desane. Ayune kimplah-kimplah ngebaki tlatah, nganti angel dicritakake, nanging uga angel dilalekake.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Yusuf (2011:198) Karakteristik penyesuaian sosial remaja di tiga lingkungan tersebut adalah Di Lingkungan keluarga diantaranya: a)Menjalin hubungan yang baik

Secara khusus, menjalin hubungan jangka panjang dengan pemasok utama di lingkungan bisnis yang kompetitif membantu perusahaan mencapai kinerja yang superior dengan

Berdasarkan defenisi diatas bahwa kinerja merupakan suatu konsep yang strategis dalam rangka menjalin hubungan kerja sama antara pihak manajemen dengan para karyawan untuk mencapai

Berdasarkan kutipan di atas, konflik telah mencapai pada klimaksnya saat masing-masing tokoh utama mengalami kesialannya masing-masing dimulai dari Jeruk dan Lemon yang

dalam hati sebab bilamana suatu ketika mereka diketahui telah menjalin hubungan asmara, satu sisi tercorenglah dan menjadi hina keluarga Si’ulu di seluruh negeri itu, sisi lain,

Komposisi adalah kombinasi dari berbagai elemen seni rupa atau karya seni untuk mencapai kesesuaian atau integrasi antara warna, garis, bidang dan unsur-unsur

Hero Digital Printing juga bergerak di bidang penjualan alat-alat percetakan. Menjalin kerjasama dengan perusahan yang bergerak di bidang yang sama sehingga Hero

Kepala sekolah sebagai innovator Dalam melaksanakan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah harus mempunyai strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis