• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian yang paling sederhana, konsep-konsep sistem memberikan kepada kita pemikiran tentang manajemen. Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang secara terus-menerus (continue) dan berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Menurut Lucas dalam (Hanafiah, 2017:108) mendefinisikan, “Sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu samalain dan terpadu”.

Menurut Fitzgrald, et,al dalam (Puspitawati & Anggadini, 2014:1) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang terntentu.

1. Karakteristik sistem menurut Sutanto dalam (Puspitawati & Anggadini, 2014:2), adalah adanya tujuan sistem, batas sistem, subsistem, hubungan sistem, lingkungan sistem, dan input, prosed dan output, untuk lebih jelasnya karakteristik sistem akan diuraikan sebagai berikut:

a. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh sistem.

(2)

b. Batas Sistem

Batas sistem merupakan garis abtraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya.

c. Subsistem

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, bisa fisik atau abstrak. Suatu subsistem akan memiliki subsistem yang lebih kecil dan seterusnya. Istilah yang menggambarkan bagian dari suatu sistem tidak selalu harus subsistem istilah lain mungkin adalah komponen, elemen atau unsur. d. Hubungan dan Herarki Sistem

Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antara subssitem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar.

e. Input-Proses-Output

Tiga komponen sistem fungsi/subsistem adalah input-proses-output, fungsi ini juga menunjukan bahwa sistem sebagai proses tidak berdiri sendiri, harus ada input dan output.

1) Input, merupakan segala sesuatu yang masuk ke dalam suatu sistem, input bervariasi bisa berupa energi, manusia, data, modal, dll.

2) Proses, merupakan perubahan dari input menjadi output. Proses mungkin berupa perakitan yang menghasilkan satu macam output dari berbagai macam input yang disusun berdasarkan aturan tertentu.

3) Output, merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.

(3)

f. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem adlah faktor-faktor dluar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan sistem terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan eksternal (lingkungan yang berada diluar sistem) dan lingkungan internal (lingkungan yang berada di dalam suatu sistem).

2. Klasifikasi Sistem menurut Sutanto dalam (Puspitawati & Anggadini, 2014:6) terbagi menjadi :

a. Sistem Terbuka dan Tertutup Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwing Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas di dalam sistem tersebut tidak terpengaruh oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya. Sistem tebruka dapat pula dikategorikan sebagai suatu sistem yang dapat.

b. Sistem buatan Manusia dan Tuhan Suatu sistem bila diklarifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara ilmiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia.

c. Sistem Berjalan dan Konseptual Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sebagai sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

(4)

d. Sistem Sederhana dan Kompleks Merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dari komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana.

e. Kinerja yang dapat dan tidak dapat dipastikan. Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya dapat ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang di hadapi.

f. Sementara dan Selamanya Suatu sistem mungkin juga digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.

g. Secara Fisik dan Abstrak Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi .

h. Sistem, Subsistem, dan Supersistem Subsistem adalah sistem yang lebih kecil salam sebuah sistem, sedangkan supersistem adalah sistem yang lebih besar.

i.

Bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi Berdasarkan fleksibelitasnya kita dapat membedakan karakteristik suatu sistem apakah sistem tersebut dapat berpartisipasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya atau tidak.

2.1.1. Konsep Dasar Informasi

McFaldden dkk mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

(5)

Menurut (Hanafiah, 2017:108) “Informasi adalah Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Berdasarkan dua definisi informasi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah serangkaian data yang diolah, dibentuk atau dimanipulasi menjadi data yang mempunyai sifat sementara tergantung dengan waktu yang memiliki kegunaan dan manfaat bagi orang yang menerimanya.Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih baik, berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.1.2. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Leitch & Davis dalam (Hanafiah, 2017:108) “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi-strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.1.3. Konsep Dasar Akuntansi

Menurut Niswonger dkk dalam menjelaskan bahwa: “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan”.

Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi. (Bagian ini menjelaskan tentang kegiatan ekonomi). Informasi ekonomi

(6)

yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.

2.1.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Akuntansi

Menurut (Puspitawati & Anggadini, 2014:57) Sistem informasi akuntansi dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.

Adapun definisi sistem informasi akuntansi menurut Bodnar & Hapwood dalam (Puspitawati & Anggadini, 2014:58) adalah: “Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus permprosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi”.

Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah mengolah/memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.

2.1.5. Konsep Dasar Sistem Pembelian

Menurut (Hanafiah & Solihin, 2017:108) “Pembelian adalah sebagai salah satu fungsi dari pembelanjaan atau merupakan kegiatan dari pembelanjaan. Pembelian sama pentingnya dengan penjualan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan setiap perusahaan, seperti kebutuhan peralatan kantor, gedung, peralatan produksi, dan lain sebagainya”. Transaksi pembelian dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

(7)

1. Jika pembelian secara tunai Pembelian xxx

Kas xxx

2. Jika pembelian secara kredit Pembelian xxx

Hutang Dagang xxx

2.2. Peralatan Pendukung

2.2.1. UML (Unified Modelling Language)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2016:133) UML (Unified Modeling Language) adalah salah standar bahasa yang digunakan di dunia industri untuk mendefinisikan requirement; membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemprograman berorientasi objek. Sedangkan Menurut (Isa & Hartawan, 2017:141) UML (Unified Modeling Language)adalahkeluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu pendekskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangunmenggunakan pemrograman berorientasi objek. UML dideskripsikan oleh beberapadiagram diantaranya:

1. Use Case Diagram

Use Case diagram digunakan untukmenggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user). sehingga pembuatan use case diagram lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian. Sebuah use case diagram mempresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.

(8)

Tabel II.1

Use Case Diagram

Deskripsi

Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan

menggunakan kata kerja di awal frase nama use case

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang. Biasa nya dinyatakan menggunakankata benda diawal frase nama aktor

nama use case

Top Package::nama aktor

«extends»

Ekstensi / extend

Interface1

Komunikasi antara aktor dan

use case yang berpartisipasi

pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor

Assosiasi/ association

Relasi use case tambahan sebuah use case dimana use case yang di tambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use

case yang ditambahkan

«uses»

Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum – khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya

Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan

use case ini untuk menjalan kan fungsinya atau

sebagai syarat dijalankan use case ini

(9)

2. Activity Diagram

Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari suatu aktifitas ke aktifitas yang lainnya, atau dari aktifitas ke status. Pembuatan activity diagram pada awal pemodelan proses dapat membantu memahami keseluruhan proses. Activity diagram juga digunakan untuk menggambarkan interaksi antara beberapa use case.

(10)

Tabel II.2

Activity Diagram

Deskripsi

Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal.

aktivitas

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja

Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana

jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.

Penggabungan / join Asosiasi penggabungan

dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan

menjadi satu

Status akhir yang dilkukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah

status akhir N a m a S w im la n e Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang

terjadi

Sumber : Sukamto dan Shalahuddin Simbol

(11)

3. Sequence Diagram

Menggambarkan interaksi antarasejumlah objek dalam urutan waktu. Kegunananya untuk menunjukan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antar objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Tabel II.3 Sequence Diagram Simbol Deskripsi Aktor Nama Aktor

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan

meggunakan kata benda diawal frase nama aktor.

object lifeline

Menyatakan kehidupan suatu objek, menyatakan objek yang berinteraksi pesan.

Object

Waktu aktif

Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya.

Pesan Tipe create / call

Message1

Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.

Menyatakan suatu objek memanggil operasi atau metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri.

Pesan tipe send

Message2

Menyatakan bahwa sutau objek mengirimkan data / masukan / informasi ke objek lainnya, ara panah mengarah pada objek yang dikirimi.

Pesan tipe return

Message3

Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.

(12)

4. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut :

a. sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware. b. sistem client/server

c. sistem terdistribusi murni d. rekayasa ulang aplikasi

(13)

Tabel II.4

Deployment Diagram

SIMBOL DESKRIPSI

Package

Package

Package merupakan sebuah bungkusan dari satu aau lebih node

Node

nama_node

Biasanya mengacu pada perangkat keras (hardware), perangkat lunak yang tidak dibuat sendiri (software), jika di dalam node disertakan komponen untuk mengkonsistenkan rancangan maka komponen yang diikut sertakan harus sesuai dengan komponen yang telah di definisikan sebelumnya pada diagram komponen.

Kebergantungan / dependency

Kebergantungan antar node, arah panah mengarah pada node yang dipakai.

Link

Relasi antar node

(14)

2.2.2. ERD (Entity Relationship Diagram)

Salah satu cara permodelan data adalah dengan Entity Relationship Diagram (ERD). Menurut Fatta dalam (Hutapea & Muningsih, 2017:12) menjelaskan bahwa “ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan dan digunakan dalam sistem bisnis”. Entitas biasanya menggambarkan jenis informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data, yang akhirnya ERD bisa juga digunakan untuk menunjukkan aturan-aturan bisnis yang ada pada sistem informasi yang akan dibangun. Beberapa poin yang harus diperhatikan dalam menggunakan ERD untuk menunjukkan aturan bisnis yaitu:

1. Aturan bisnis adalah batasan yang harus diikuti ketika sistem beroperasi. 2. Simbol ERD hanya menunjukkan satu instance dari entitas harus ada sebelum instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh: seorang dokter harus ada sebelum perjanjian ketemu dengan dokter dibuat.

3. Simbol ERD dapat menunjukkan ketika salah satu instance dari suatu entitas dapat direlasikan dengan satu anggota atau lebih dari entitas lainnya. Sebagai contoh, satu dokter bisa memiliki banyak pasien, satu pasien bisa jadi hanya memiliki satu dokter utama.

4. Simbol ERD juga menunjukkan ketika eksistensi dari suatu instance dalam suatu entity adalah opsional untuk sebuah relasi dengan instance lain dari suatu entitas. Sebagai contoh, pasien mungkin memiliki atau mungkin tidak memiliki biaya asuransi. ERD terbagi atas tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut (attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Atribut atau field berperan sebagai penjelas dari

(15)

entitas, dan relasi atauhubungan menunjukkan hubungan yang terjadi antara dua entitas.

Tabel II.5

Entity Relationship Diagram (ERD)

No Simbol Deskripsi

1 Entitas/Entity Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal tabel pada basis data; benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer; penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel

2 Atribut Field ataukolom data yang

butuhisimpandalamsuatuentitas

3 Atributkunci primer Fieldataukolom data yang

butuhdisimpandalamsuatuentitasdandigunakansebagaiku nciaksesrecord yang diinginkan;biasanyaberupa id; kunci primer dapatlebihdarisatukolom,

asalkankombinasidaribeberapakolomtersebutdapatbersif atunik (berbedatanpaada yang sama)

4 Atributmultinilai/multiva

lue

Fieldataukolom data yang

butuhdisimpandalamsuatuentitas yang dapatmemilikinilailebihdarisatu

5 Relasi Relasi yang menghubungkanantarentitas; biasanyadiawalidengan kata kerja

6 Asosiasi / association Penghubungantararelasidanentitasdimana di

keduaujungnyamemilikimultiplicitykemungkinanjumlahpe makaian

(16)

2.2.3. LRS (Logical Record Structured)

Menurut Frieyadie dalam (Hutapea & Muningsih, 2017:13) menjelaskan bahwa LRS merupakan suatu hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER) beserta dengan atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar entitas yang ada. LRS bertujuan untuk menentukan kardinalitas, jumlah tabel dan foreign key (FK). Hal yang perlu diperhatikan untuk mengubah ERD kedalam bentuk LRS yaitu tingkat hubungan (cardinality) apakah 1:1, 1:M atau M:M.

2.2.4. Spesifikasi File

Menurut (Wijaya & Supriadi,2015) menjelaskan bahwa: Spesifikasi file adalah normalisasi data yang menunjukan attitude (field) apa saja yang terdapat dalam sebuah file. Spesifikasi file memberikan rincian yang lebih lengkap yang berisi kode file, organisasi, primary key, panjang record, dan deskripsi field (no, nama field, type field, keterangan).

2.2.5. User Interface

Menurut (W, Isnanto, & Windasari, 2014:182) Interface / Antar muka pemakai atau user interface adalah bagian penguhubung antara program sistem informasi dengan pemakai. Kebutuhan terhadap antar muka yang diinginkan sebaik mungkin bersifat user friendly, artinya pengguna dapat menggunakan perangkat lunak yang dibuat dengan mudah dan senyaman mungkin untuk mendapatkan suatu informasi yang diinginkan oleh pengguna tersebut. Kebutuhan antar muka (interface) untuk suatu aplikasi yang dibuat didapatkan dari hasil observasi dari lingkungan dimana sistem akan dibangun.

(17)

Menurut Matulessi dalam (Kanedi, Jauhari, & Wulandari, 2013) menjelaskan bahwa, “sebuah program yang dibuat agar dapat menghasilkan instruksi atau kode program sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam ruang lingkup tertentu”.

Menurut (Anwar, Irawan, Studi, & Informasi, 2017), “Pengkodean atau Code Generation merupakan proses menerjemahkan desain kedalam suatu bahan yang bisa dimengerti oleh komputer”.

2.2.7. Blackbox Testing

Pengujian sistem Menurut (Fatta) dalam (Hutapea & Muningsih, 2017:13) merupakan suatu proses eksekusi sistem perangkat lunak untuk menentukan apakah sistem perangkat lunak tersebut cocok dengan spesifikasi sistem yang berjalan sesuai dengan lingkungan yang diinginkan). Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak, salah satu pengujiannya adalah pengujian unit yang digunakan untuk menguji setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya dengan baik, metode yang dapat digunakan untuk pengujian unit salah satu nya adalah black box testing.

Adapun menurut (Mustaqbal, Firdaus, & Rahmadi, 2015:33) Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut: Fungsi yang tidak benar atau tidak ada, kesalahan antarmuka (interface errors), kesalahan pada struktur data dan akses basis data, kesalahan performansi (performance errors), dan kesalahan inisialisasi dan terminasi.

(18)

2.2.8. Spesifikasi Hardware dan Software

(Informatika, 2017) menjelaskan:

Suatu sistem yang baik tidak akan berhasil dengan baik apabila tidak didukung oleh sarana pendukung yang baik pula. Sarana pendukung yang dimaksud bukan harus menggunakan suatu unit komputer dengan merek tertentu dan harga yang mahal tetapi harus berintegrasi dengan baik antara satu dengan yang lainnya. Sistem dikatakan baik dan akan berhasil digunakan untuk diterapkan jika didukung dengan beberapa unsur atau beberapa aspek antara lain, perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software). Diantara unsur tersebut yaitu prasarana atau peralatan pendukung yang dibutuhkan harus sesuai dengan spesifikasi sistem yang diusulkan.

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras adalah seluruh komponen yang membentuk suatu sistem komputer dan peralatan lainnya yang memungkinkan komputer dapat melaksanakan tugas.

a. Perangkat Keras / Hardware

Menurut Rizky Dhanta (2009) dalam (Putri, Marwan, & Hariyono, 2016:71) Pengertian dari Hardware atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan nama perangkat keras adalah salah satu komponen dari sebuah komputer yang sifat alatnya bisa dilihat dan diraba secara langsung atau yang berbentuk nyata, yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi. Hardware adalah perangkat komputer yang terdiri atas susunan komponen-komponen elektronik berbentuk fisik (berupa benda). Hardware atau perangkat keras adalah sebuah alat atau benda yang bisa dilihat, sentuh, pegang dan memiliki fungsi tertentu. Peralatan yang secara fisik terlihat dan bisa diraba atau dipegang.

(19)

2. Perangkat Lunak (Software)

Bagian penting yang lain mendukung program adalah perangkat lunak yang digunakan dalam mengeksekusi program aplikasi serta sistem operasi yang akan digunakan untuk menjalankan program tersebut.

a. Perangkat Lunak / Software

Menurut (Deslianti & Muttaqin, 2016:27) Perangkat lunak aplikasi (software application) adalah suatu subkelas perangkat lunak computer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Gambar

Tabel II.1  Use Case Diagram
Tabel II.2  Activity Diagram
Diagram  deployment  atau  deployment  diagram  menunjukkan  konfigurasi  komponen  dalam  proses  eksekusi  aplikasi
Tabel II.4  Deployment  Diagram
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Stuart (2016) bahwa teman sebaya dapat menjadi sistem pendukung bagi remaja dalam menghadapi perubahan yang

Anggrek yang di tanam pada media limbah sagu segar lebih optimal pertumbuhannya dibandingkan dengan anggrek yang di tanam pada media limbah sagu hitam dan sabut

pemasungan pada klien gangguan jiwa di Desa Sungai Arpat Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berdasarkan karakteristik pekerjaan pada masyarakat yang tidak bekerja

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia, rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat

Maka dari itu, kami mengajukan ide program pemberdayaan petani desa dengan dibentuknya Balai Pemberdayaan Petani Desa yang berfungsi sebagai mediator yang akan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas sumur resapan dalam membantu proses infiltrasi pada kondisi tanah tertentu dengan kondisi permeabilitas yang telah

Penerapan Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menghadapi tantangan yang cukup berat, terutama dalam penerapan berbagai ketentuan baru terutama

Kehadiran teknologi seperti eGFR yang membantu dengan cepat untuk mengetahui gangguan fungsi ginjal pasien, maka sangat diharapkan adanya aplikasi mobile yang