i
PENGINTEGRASIAN PENGETAHUAN INDIGENOUS KONTEKS MITOLOGI JAWA DALAM PEMBELAJARAN SAINS
Oleh:
RIF’ATI DINA HANDAYANI NIM 16703261034
Disertasi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Doktor Pendidikan
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ii ABSTRAK
ABSTRAK, Rif‟ati Dina Handayani, Pengintegrasian Pengetahuan Indigenous Konteks Mitologi Jawa dalam Pembelajaran Sains. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, 2019.
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mendeskripsikan relevansi pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sains di sekolah; (2) untuk membangun pola pembelajaran sains yang dapat mengintegrasikan pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif semi etnografi yang berfokus pada menemukan dan mendeskripsikan pengetahuan indigenous di masyarakat Jawa. Lokasi penelitian meliputi kota Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber data berasal dari guru sains, tokoh masyarakat, dokumen pengajaran, dan dokumen mitologi Jawa. Adapun teknik pengumpulan data meliputi wawancara, kajian dokumen, Focus Group Discussion, dan observasi. Analisis data dilakukan menggunakan enam tahapan meliputi: menyiapkan dan mengorganisasi data, mengeksplore dan menyortir data, pengkodean untuk membangun tema, analisis deskriptif sesuai alur penelitian, analisis lanjut dan interpretasi penemuan, dan validasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa sangat relevan dalam pembelajaran sains. Analisis relevansi kesesuaian standar kompetensi lulusan menunjukkan bahwa pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa relevan dengan domain sikap, keterampilan dan pengetahuan yang faktual, prosedural, konseptual, dan metakognisi. Ditinjau dari analisis kompetensi sains, terdapat irisan antara kedua pengetahuan yang disebut sains indigenous. Selanjutnya hasil analisis materi dan kompetensi dasar (KD) menunjukkan bahwa pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa memenuhi beberapa KD, antara lain: kelas VII KD 3.1, 4.1; kelas VII KD 3.2, 4.2, Kelas VIII KD 3.4, 4.4, kelas IX KD 3.2, 4.2; kelas VII KD 3.7, 4.7; Kelas VII KD 3.4, 4.4; kelas VIII KD 3.3, 4.3; kelas VII KD 3.11, 4.11; kelas VII KD 3.9, 4.9; dan kelas IX KD 3.9, 4.9. Pengintegrasian pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dengan pengetahuan sains di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan cara pengintegrasian FCSI. FCSI terdiri atas empat tahapan: dipisahkan, dihubungkan, disejajarkan, dan diintegrasikan. Sains indigenous yang sudah diperoleh dari metode FCSI belum dapat diajarkan secara langsung tetapi membutuhkan pengintegrasian lanjutan yang diistilahkan dengan siklus 8M KBI. Tahapan 8M KBI meliputi: 1). Mengidentifikasi sains indigenous, 2). Memilih topik, 3). Menganalisis topik, 4). mengimplementasikan topik terpilih di kelas, 5). Melakukan refleksi, 6). Melakukan evaluasi, 7). Mengembangkan penelitian lanjutan, dan 8). Membagi hasil kajian kepada masyarakat indigenous. Ke delapan tahapan dilaksanakan secara bertahap, berurutan dan berkesinambungan. Kontribusi guru yang memahami sains indigenous akan menguatkan pengetahuan siswa sehingga pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.
iii ABSTRACT
ABSTRACT, Rif’ati Dina Handayani, Integration of Indigenous Knowledge in the Context of Javanese Mythology in Natural Science Learning. Yogyakarta: Graduate School Yogyakarta State University, 2019.
This study aims: (1) to describe the relevance of indigenous knowledge of the Javanese mythological context that can be integrated into school science; (2) to create a learning pattern that can integrate indigenous knowledge of Javanese mythological contexts into school science.
This research is semi-ethnographic qualitative research that focuses on finding and describing knowledge from the Javanese community. The research setting was conducted in Surakarta and the Special Region of Yogyakarta. Sources of research data come from natural science teachers, Javanese elders, natural science teaching documents, and Javanese mythological documents. Data was gathered through interviews, documents analysis, observations, and Focus Group Discussion. Data analysis was carried out using six stages included: preparing and organizing data, exploring and sorting data, coding to construct themes, descriptive analysis according to the research framework, further analysis, findings interpretation, and validation.
The results indicated that indigenous Javanese knowledge was relevant to be integrated into school science. The analysis of the suitability relevance of graduate competency standards showed that indigenous Javanese is related to the dimension of attitudes, skills, and knowledge in four categories: factual, conceptual, procedural, and metacognitive. Also, analysis of scientific competencies showed that there were overlapping between both of knowledge called indigenous science. Furthermore, the results of the content knowledge analysis and basic competencies (KD) showed that native Javanese knowledge was proper to be taught in several KDs, including class VII KD 3.1, 4.1; class VII KD 3.2, 4.2, Class VIII KD 3.4, 4.4, class IX KD 3.2, 4.2; class VII KD 3.7, 4.7; Class VII KD 3.4, 4.4; class VIII KD 3.3, 4.3; class VII KD 3.11, 4.11; class VII KD 3.9, 4.9; and class IX KD 3.9, 4.9. The integration of indigenous knowledge of Javanese mythological context into school science can be arranged using the FCSI method. The FCSI method consists of four stages: fragmented, connected, sequenced, and integrated. Indigenous science that has been obtained from the FCSI cannot be implemented directly; it needs further integration, which is called the 8M KBI cycle. The stages in the 8M KBI process includes 1). Indigenous science identification, 2). Topic selection, 3). Topic analyzes, 4). Implementation selected issues, 5). Reflection, 6). Evaluation, 7). Developing further research, 8) Sharing the results of the study with indigenous communities. Contributions from teachers who understand indigenous Javanese science will strengthen students' knowledge, so science learning is more contextual and meaningful.
Keywords: Indigenous Knowledge, Javanese Mythology, Natural Science Learning
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, karena atas segala limpahan berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyusun disertasi dengan judul pengintegrasian pengetahuan indegenous konteks mitologi Jawa dalam pembelajaran sains sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Doktor Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam penyusunan disertasi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu masukan dan kritik yang membangun sangat diperlukan untuk perbaikan agar disertasi ini menjadi lebih baik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya disertasi ini. Semoga disertasi ini dapat memberi manfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga memberi sumbangan pemikiran untuk pendidikan di Indonesia agar menjadi lebih baik.
Yogyakarta, 2019
vii DAFTAR ISI
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 12
C. Fokus dan Rumusan Masalah ... 14
D. Tujuan Penelitian... 14
E. Manfaat Penelitian... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16
A. Kajian Teori... 16
1. Pembelajaran Sains ... 16
2. Content Knowledge (Pengetahuan Konten) ... 25
3. Paradigma Indigenous ... 34
4. Pengetahuan Indigenous... 40
5. Mitologi Jawa ... 48
6. Pranata Mangsa ... 57
7. Pengintegrasian pengetahuan indigenous dalam pembelajaran sains ... 71
B. Kajian Penelitian Relevan ... 74
C. Alur Pikir ... 79
D. Pertanyaan Penelitian ... 83
BAB III METODE PENELITIAN... 85
A. Jenis Penelitian ... 85
B. Lokasi/ Tempat dan Waktu Penelitian ... 89
C. Sumber Data ... 90
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 91
E. Keabsahan Data ... 99
F. Analisis Data ... 101
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 106
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 106
1. Relevansi pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dalam pembelajaran sains di sekolah ... 106
2. Pengintegrasian pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dengan pengetahuan sains di sekolah ... 194
viii
1. Relevansi pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dalam
pembelajaran sains di sekolah ... 213
2. Pengintegrasian pengetahuan indigenous konteks mitologi dengan pengetahuan sains di sekolah ... 232
C. Keterbatasan Penelitian ... 244
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 246
A. Simpulan... 246
B. Implikasi ... 247
C. Saran ... 249
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Struktur Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom Revisi ... 28
Tabel 2. Struktur Dimensi Pengetahuan Taksonomi Bloom Revisi ... 29
Tabel 3. Hakikat Pengetahuan Indigenous (NoIK) ... 43
Tabel 4. Tinjauan Sains dan Pengetahuan Indigenous secara Epistemologi ... 46
Tabel 5. Perbedaan dan Persamaan Pengetahuan Indigenous dan Sains Sekolah 47 Tabel 6. Contoh beberapa ungkapan gugon tuhon ... 55
Tabel 7. Contoh beberapa ungkapan mitosfirasat/ngalamat ... 56
Tabel 8. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru dan Tokoh Masyarakat ... 94
Tabel 9. Biografi Informan Penelitian ... 91
Tabel 10. Pedoman Observasi ... 97
Tabel 11. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Penelitian ... 98
Tabel 12. Analisis Data Penelitian ... 105
Tabel 13. Hasil analisis hakikat sains (NoNS) dan hakikat pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa ... 115
Tabel 14. Persamaan antara sains dan pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa ... 116
Tabel 15. Ungkapan gugon tuhon dan maknanya dalam pranata mangsa ... 122
Tabel 16. Nama- wuku pada kalender Jawa ... 126
Tabel 17. Kondisi meteorologi pranata mangsa... 140
Tabel 18. Kondisi kosmografi dan bioklimatologi pranata mangsa ... 141
Tabel 19. Nama hari sebagai representasi Tata Surya ... 154
Tabel 20. Lintang pranata mangsa dan konstelasi modern ... 165
Tabel 21. Analisis Konsep sains dalam pranata mangsa dan distribusi KD ... 166
Tabel 22. Hasil analisis pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa ... 185
Tabel 23. Hasil analisis aspek pembelajaran pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa ... 191
Tabel 24. Analisis relevansi aspek pembelajaran antara sains normatif dan pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa ... 193
Tabel 25. Hasil analisis dokumen pengajaran dan observasi guru sains selama mengajar di kelas ... 203
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Aspek kompetensi pembelajaran sains dalam kurikulum 2013 ... 23
Gambar 2. Taksonomi Bloom revisi ... 27
Gambar 3. Kombinasi antara dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan 33 Gambar 4. Prinsip dasar pada metodologi indigenous ... 39
Gambar 5. Sistem kalender pranata mangsa ... 59
Gambar 6. Roadmap penelitian yang relevan ... 78
Gambar 7. Alur berpikir umum penelitian ... 81
Gambar 8. Alur berpikir khusus penelitian ... 82
Gambar 9. Desain Penelitian ... 86
Gambar 10. Peta kota Surakarta dan DIY sebagai basis kerajaan Mataram ... 90
Gambar 11. Ilustrasi metode snowball dalam penentuan informan ... 93
Gambar 12. Hubungan antar variabel teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ... 97
Gambar 13. Tahapan analisis data kualitatif ... 102
Gambar 14. Kalender pranata mangsa (almanak dinding) ... 117
Gambar 15. Pranata mangsa sebagai mitologi Jawa dan pengetahuan ilmiah... 118
Gambar 16. Tokoh Dewi Sri dalam pewayangan ... 119
Gambar 17. Wayang Murwakala ... 120
Gambar 18. Lintang Waluku atau rasi bintang Orion ... 124
Gambar 19. Pawukon di Museum Radya Pustaka ... 125
Gambar 20. Ukuran jengkal/kilan ... 130
Gambar 21. Ukuran hasta ... 130
Gambar 22. Ukuran depa ... 131
Gambar 23. Ukuran pecak... 131
Gambar 24. Ukuran beruk ... 132
Gambar 25. Ukuran bojog ... 132
Gambar 26. Luku untuk mengolah tanah di sawah ... 135
Gambar 27. Konsep tuas pada luku ... 136
Gambar 28. Garu untuk menghaluskan tanah sawah... 136
Gambar 29. Ani-ani untuk memanen padi ... 137
Gambar 30. Pacul untuk menggali tanah ... 138
Gambar 31. Konsep tuas pada pacul ... 138
Gambar 32. Tanaman gembili ... 143
Gambar 33. Tanaman gadung ... 144
Gambar 34. Tanaman suweg dalam fase generatif (kiri) dan fase vegetatif (kanan) ... 145
Gambar 35. Tanaman kunyit (Curcuma longa) ... 146
Gambar 36. Tumbuhan temu kunci (Boesenbergia pandurata) ... 147
Gambar 37. Tumbuhan lempuyang (Zingiber) ... 148
Gambar 38. Burung pipit dan sarangnya... 149
Gambar 39. Jangkrik dan sarangnya ... 150
xi
Gambar 41. Larva uret ... 152
Gambar 42. (a) Kalender Candra Sangkala; (b) Kalender Surya Sangkala ... 153
Gambar 43. Ilustrasi bayangan pada pranata mangsa ... 155
Gambar 44. Lintang Waluku atau rasi bintang Orion ... 158
Gambar 45. Lintang Waluku/rasi bintang Orion bulan Maret ... 159
Gambar 46. Lintang Wuluh (Rasi Bintang Pleiades) ... 160
Gambar 47. Lintang Sapi Gumarang (Rasi Bintang Taurus) ... 161
Gambar 48. Lintang Gubug Penceng (Rasi bintang Crux) ... 162
Gambar 49. Lintang lanjar ngirim (Rasi Bintang Centaurus) ... 163
Gambar 50. Lintang Pedati Suwung (rasi Ursa Mayor) ... 164
Gambar 51. Lintang Banyak Angkrem (rasi bintang Scorpio) ... 164
Gambar 52. Kegiatan merti dusun di desa Srunggo Selopamioro kecamatan Imogiri Yogyakarta ... 170
Gambar 53. Prosedur penanaman padi dalam pranata mangsa ... 179
Gambar 54. Relevansi kompetensi pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dalam sains normatif di sekolah ... 187
Gambar 55. Dua pengetahuan ditinjau secara terpisah dan terisolasi ... 195
Gambar 56. Dua pengetahuan dihubungkan ... 197
Gambar 57. Dua pengetahuan disejajarkan ... 198
Gambar 58. Dua pengetahuan dintegrasikan (integrated) ... 199
Gambar 59. Tahapan pengintegrasian FCSI pengetahuan indigenous konteks mitologi Jawa dan sains normatif ... 200
Gambar 60. Sains indigenous ... 201
Gambar 61. Siklus 8M KBI untuk mengajarkan sains indigenous ... 205
Gambar 62. Aspek kompetensi sains indigenous ... 221
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Indikator Ketercapaian Penelitian... 268
Lampiran 2. Hasil Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) SMP ... 270
Lampiran 3. Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) IPA ... 275
Lampiran 4. Analisis Data... 281
Lampiran 5. Identitas Informan... 320
Lampiran 6. Contoh Transkrip Wawancara ... 325
Lampiran 7. Contoh Catatan Hasil Observasi ... 335
Lampiran 8. Contoh Log Book Penelitian ... 337
Lampiran 9. Foto Penelitian ... 340
Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian ... 343
Lampiran 11. Artikel Publikasi ... 350
Lampiran 12. Buku Pranata Mangsa dalam Tinjauan Sains ... 362