• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan dunia industri saat ini, setiap industri atau perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan dunia industri saat ini, setiap industri atau perusahaan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Pada perkembangan dunia industri saat ini, setiap industri atau perusahaan selalu dituntut agar dapat mengatur transformasi sehingga dapat berlangsung secara efektif dan efisien dengan mencoba menghilangkan kendala-kendala atau permasalahan yang ada sehingga tidak mengganggu jalannya proses produksi. Kendala yang sering dihadapi oleh suatu perusahaan adalah permasalahan proses produksi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah masalah keseimbangan lintasan produksi yang berawal dari adanya ketidakseimbangan penugasan kerja terhadap operator atau grup operator pada tempat kerja tertentu, dimana beban kerja operator yang berbeda satu dengan yang lainnya akan menimbulkan perbedaan baik dalam jumlah waktu yang tidak produktif dan variasi jumlah kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan output produksi tertentu dalam lintasan produksi tersebut.

Lintasan produksi yang tidak seimbang disebabkan oleh beban kerja yang tidak seimbang pada tiap stasiun kerja. Suatu stasiun yang mempunyai waktu operasi yang lama dapat mengganggu kerja stasiun yang lainnya, karena harus menunggu sampai proses pada stasiun kerja yang mempunyai waktu operasi lama

(2)

itu selesai. Bila hal ini dibiarkan akan terjadi penghamburan sumber daya manusia yang seharusnya dapat meningkatkan jumlah output. Mengingat pentingnya keseimbangan lintasan dalam suatu industri, maka sudah selayaknya keseimbangan lintasan tersebut diperhatikan oleh pihak manager.

Penelitian ini menelaah masalah keseimbangan lintasan pada proses pembuatan sepatu di PT. Pratama Abadi Industri. Proses produksi yang manual pada perusahaan tersebut memungkinkan terjadinya ketidakseimbangan pada lintasan produksinya. Oleh sebab itu untuk meningkatkan produktivitas kerja perusahaan tersebut, analisis keseimbangan lintasan sangat penting untuk dilakukan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

PT. Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha manufaktur sepatu atletik NIKE dengan berbagai tipe dan ukuran yang berbeda-beda pula. Pada PT. Pratama Abadi Industri seringkali tidak dapat menghasilkan produk sesuai dengan target yang telah ditentukan seperti jika mucul produk sepatu baru, dalam hal ini jenis sepatu Air Hippocrene. Lamanya pekerjaan yang dilakukan oleh para operator pada stasiun-stasiun tertentu dapat menghambat kelancaran proses produksi serta lintasan produksinya menjadi tidak seimbang karena adanya beban kerja yang tidak seimbang dari tiap-tiap operator, sehingga lambat laun akan terjadi penumpukan pada beberapa stasiun tertentu. Hal-hal yang demikian dapat memperlambat waktu penyelesaian pembuatan

(3)

sepatu, karena penundaan waktu di suatu tempat produksi menimbulkan waktu menganggur baik operator maupun mesin di tempat lain yang merupakan tempat dilanjutkannya proses produksi.

Penelitian ini menelaah masalah keseimbangan lintasan pada proses pembuatan sepatu di PT. Pratama Abadi Industri. Proses produksi yang manual pada perusahaan tersebut memungkinkan terjadinya ketidakseimbangan pada lintasan produksinya. Oleh sebab itu untuk meningkatkan produkstivitas kerja perusahaan tersebut, analisis keseimbangan lintasan sangat penting untuk dilakukan.

1.3 Ruang Lingkup

ƒ Dalam masalah keseimbangan lini produksi ini penelitian akan dilakukan pada departemen penjahitan (sewing) bagian upper sepatu NIKE jenis Air Hippocrene.

ƒ Pada penelitian ini keseimbangan lini produksi diasumsikan berjalan normal atau berjalan terus secara kontinu tanpa adanya hambatan-hambatan seperti kerusakan mesin, listrik padam dan lain-lain.

ƒ Metode keseimbangan lini produksi yang akan digunakan adalah metode Kilbridge & Wester, metode Mansoor Aided Line Balancing (MALB) dan metode Computer Method of Sequencing Operations for Assembly Lines (COMSOAL).

(4)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk:

ƒ Mencoba menganalisa keseimbangan lintasan produksi pada PT. Pratama Abadi Industri dengan menggunakan metode Kilbridge & Wester, metode Mansoor Aided Line Balancing (MALB) dan metode Computer Method of Sequencing Operations for Assembly Lines (COMSOAL).

ƒ Menentukan metode keseimbangan lini yang terbaik sesuai dengan kondisi perusahaan serta memberi masukan kepada perusahaan untuk dapat menerapkan metode tersebut pada periode mendatang

ƒ Menentukan lini produksi yang seimbang, meningkatkan efisiensi lini produksi, meminimumkan waktu senggang, serta meminimumkan jumlah waktu menganggur dalam suatu lintasan produksi.

Dalam hal ini penelitian dapat bermanfaat untuk:

ƒ Dapat menentukan keseimbangan lini produksi yang baik pada PT. Pratama Abadi Industri.

ƒ Dapat memberikan informasi-informasi yang akurat kepada bagian produksi yang berhubungan dengan keseimbangan lini produksi.

ƒ Dengan mencoba menerapkan metode keseimbangan lintasan yang sesuai maka diharapkan perusahaan dapat meningkatkan efisiensi lintasan produksi, meminimumkan waktu senggang, serta meminimumkan jumlah waktu menganggur.

(5)

ƒ Penelitian ini berguna untuk menambah pengalaman dan wawasan berpikir serta untuk mengaplikasikan teori-teori baik yang pernah didapat maupun yang belum pernah didapat selama di bangku kuliah.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Industri sepatu merupakan salah satu industri yang sedang berkembang dan banyak terdapat di Indonesia. Para produsen saling bersaing dalam hal harga, kualitas maupun modelnya. Salah satu produk sepatu yang sudah terkenal yaitu sepatu Nike. Di Indonesia terdapat beberapa pabrik yang memproduksi sepatu Nike, salah satunya adalah PT. Pratama abadi Industri yang berlokasi di Jalan Raya Serpong Km 7 Pakualam Tangerang banten.

PT. Pratama abadi Industri adalah salah satu mitra kerja Nike-Indo Coorporation di Indonesia yang memproduksi sepatu olahraga merk Nike. Berdiri pada tanggal 12 Juni 1989. Bentuk dari perusahaan ini adalah PMA (Penanaman Modal asing), dimana pemiliknya adalah Mr. Seo Yeoung Yul, warga berkebangsaan Korea.

PT. Pratama abadi Industri memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya yaitu: meningkatkan kualitas hidup konsumen dengan menyediakan sepatu atletik yang berkualitas tinggi dengan produk dagang Nike, dengan produk utamanya Running Category Shoes. Demi tercapainya visi dan misi tersebut, perusahaan juga membuat motto: ”Small but the best in the world”.

(6)

PT. Pratama abadi Industri dipimpin oleh presiden direktur dan kegiatan operasional produksi yang membawahi departemen-departemen produksi. Di PT. Pratama abadi Industri kapasitas produksi per bulannya mencapai 650.000 pasang sepatu untuk diekspor ke Beverton (USA) untuk kemudian disebarluaskan ke berbagai negara seperti Belgia, Kanada, Jepang, dan lain-lain.

Sejak PT. Pratama abadi Industri didirikan, perusahaan ini telah menerapkan sistem Direct Line untuk memproduksi produknya, dimana pada sistem ini akan membutuhkan banyak inventory/ persediaan demi berlangsungnya produksi secara terus menerus. Sehingga dapat dipastikan (telah terbukti) bahwa proses produksi tidak pernah kekurangan bahan baku sehingga proses produksi tersebut dapat terus berjalan. Namun tanpa disadari persediaan yang banyak tersebut menimbulkan masalah yang lain, yaitu biaya yang besar dan jumlah cacat produksi yang cukup banyak karena semakin besar inventory, maka akan semakin sulit untuk dikontrol.

Pada direct line sistemnya masih konvensional, sehingga tidak ada teori yang mendasar yang mendukung dalam penanganan kualitasnya. Tanggung jawab kualitas masih 100% penuh menjadi tanggung jawab team leader line tersebut dan juga standar kualitasnya belum tinggi. Kelebihan dari direct line adalah tidak membebani operator dalam mempertanggungjawabkan kualitasnya, sedangkan kekurangannya adalah team leader harus kuat.

Perusahaan menyadari betul bahwa bukan yang terkuat/ terpintar yang dapat bertahan, tetapi yang paling muda beradaptasi terhadap perubahan. Oleh karena

(7)

itu pada tahun 2001 pihak perusahaan mulai untuk menguji coba sistem baru yang terinspirasi dari Lean System Manufacturing yang dianut oleh Toyota Production, dimana Lean System Manufacturing memegang salah satu prinsip, yaitu segala sesuatu yang tidak terpakai/ tidak dibutuhkan akan dihilangkan. Sistem ini dikenal dengan nama NOS (Novus Ordo Seclorum) yang artinya ”Era Baru Telah Dimulai”.

Sumber Gambar : PT. Pratama Abadi Industri (NOS) Gambar 1.1 Lambang NOS Tujuan dari NOS antara lain:

• Kualitas lebih baik

• Biaya operasi lebih rendah

Lead time lebih pendek

• Fleksibilitas lebih besar

Sistem NOS memiliki konsep yang sama dengan Just In Time dimana segala jumlah dan waktu penyediaan dibuat agar tepat saat dibutuhkan. Jadi, NOS hanya akan memproduksi produknya sesuai kebutuhan/ permintaan pasar saja.

(8)

Meskipun perusahaan telah menerapkan sistem NOS, bukan berarti sistem Direct Line akan dihilangkan. Perusahaan tetap memakai sistem Direct Line dengan beberapa pertimbangan, seperti akan banyaknya pekerja yang harus diberhentikan jika sistem Direct Line dihilangkan karena perlu diketahui bahwa perusahaan memakai sistem padat karya dalam merekrut para pekerjanya. Jadi, pada saat tulisan ini diturunkan, perusahaan masih menggunakan kedua sistem tersebut dalam kegiatan operasionalnya.

1.5.1 Ruang Lingkup Bidang Usaha

Sepatu merk ”Nike” memiliki bermacam jenis sepatu olahraga seperti sepatu bola, sepatu tennis, sepatu basket dan sepatu lari. Dari berbagai jenis sepatu tersebut, ruang lingkup kegiatan PT. Pratama abadi Industri bergerak dalam bidang manufaktur sepatu lari (running shoes). Perusahaan ini memproduksi berbagai tipe running shoes dalam berbagai jenis ukuran baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Spesifikasi dari tiap tipe sepatu telah diberikan oleh pihak Nike untuk kemudian diproduksi oleh PT. Pratama abadi Industri sesuai dengan syarat spesifikasi yang telah ada.

Sumber Gambar : PT. Pratama Abadi Industri Gambar 1.2 Lambang Nike

(9)

Hasil produksi yang telah dihasilkan oleh PT. Pratama abadi Industri, tidak boleh dipasarkan di dalam negeri. Semua hasil produksi yang telah ada merupakan hak dari pihak Nike yang ada di Beverton (USA) untuk kemudian akan diekspor lagi ke negara lain, seperti Perancis, swedia, India, Belgia, Kanada, USA, Afrika Selatan, Argentina, Uruguay, Chillie.

1.5.2 Lokasi Perusahaan

Pabrik dan kantor PT. Pratama abadi Industri berlokasi di Jalan Raya Serpong Km 7, Pakualam, Serpong, Tangerang, Banten, Indonesia. Segala kegiatan operasional perusahaan dilakukan di lokasi tersebut. Bagi perusahaan, lokasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena akan berpengaruh terhadap kedudukan perusahaan dalam persaingan dan keberlangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor pemilihan lokasi perusahaan antara lain mencakup area, lokasi yang strategis, pengadaan tenaga kerja, tersedianya fasilitas dan transportasi, sarana komunikasi, serta sumberdaya air serta listrik.

1.5.3 Visi dan Misi Perusahaan

PT. Pratama abadi Industri memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya, yaitu meningkatkan kualitas hidup konsumen dengan menyediakan sepatu atletik berkualitas tinggi dengan produk

(10)

dagang Nike, dengan produk utamanya Running Category Shoes. Demi tercapainya visi dan misi tersebut, perusahaan juga membuat motto ”Small but the best in the world”.

1.5.4 Struktur Organisasi Perusahaan

6 6

PRESIDENT DIRECT OR

CR DEPT. QA DEPT.

BUS.REL DEPT DVL T EAM 1

DVL T EAM 2 DVL T EAM 3 HR DEPT GA DEPT ACC. DEPT LOGISTICS DEPT IT DEPT MIX DEPT

O/S PRESS DEPT

PHYLON DEPT PU DEPT LEGAL AFF. SECTION PROD. ENG. DEPT DL 1-2 DEPT DL 9-10 DEPT UPPER DEPT ASM DEPT S/F DEPT PRODUCTION DIVISION OPR. SUPPORT DIVISION NOS PRODUCTION DIVISION TEC H. A DV. TEAM PPIC DEPT LAB DEPT MAINT. DEPT NOS WORKSHOP DEPT PROD. OPR SUB DIV. IE DEPT. ERP PROGRAM TEAM SAMPLE WORKSHOP NOS IMPLEM ENTATION DEPT PROD. SUPP. SUB DIV. INNOVATION DIVISION BUSINESS MGT. DIVISION IDC DIVISION March 1 March 1stst20042004

PRATAMA Whole Organization Chart PRATAMA Whole Organization Chart

PRATAMA Whole Organization Chart

Organization Structure

Organization Structure

Sumber Gambar : PT. Pratama Abadi Industri

(11)

PT. Pratama Abadi Industri merupakan perusahaan yang memiliki struktur organisasi fungsional dengan melibatkan semua orang yang terlibat dalam satu aktivitas atau beberapa aktivitas fungsional berkaitan ke dalam satu kelompok.

Dari hasil kerjasama PT.Pratama Abadi Industri dengan LPT-UI (Lembaga Psikologi Terapan-Universitas Indonesia), PT.Pratama Abadi Industri telah melakukan rekonstruksi organisasi secara internal dan menyeluruh. Hal ini dilakukan sebagai upaya pembenahan organisasi dalam menghadapi persaingan dan tantangan di dunia sepatu olahraga, dan juga sebagai upaya peningkatan sistem manajemen dan kinerja seluruh komponen serta jajaran yang ada dalam tubuh organisasi PT.Pratama Abadi Industri.

Presiden Direktur dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, khususnya dalam mendukung pelaksanaan proses produksi secara independent dibantu oleh 2 lembaga yang kedudukannya setara dengan direktur, yaitu:

• Departemen Industrial Engineering : Mr. Choi Young Do • Departemen Quality Assurance : Mr. Nooh

Berikut dibawah ini adalah gambaran struktur organisasi PT.Pratama Abadi Industri yang terdiri dari 6 Direktorat dan masing-masing dipimpin oleh seorang direktur:

(12)

• Direktorat Operasional : Mr. Im Young Yul Terdiri dari 3 departemen, yaitu:

o Departemen Personalia : Iwan Setiawan Ir. Lufi Taufik

o Departemen General Affair : Drs. Dida Juanda

o Departemen Legal Affair : Ivan Siregar • Direktorat Support : Mr. Kim Beum Soon Terdiri dari 3 departemen, yaitu:

o Departemen Accounting : Drs. suharto

o Departemen Logistic : Effendi Siregar

o Departemen EDP : Ir. Purwono

• Direktorat Produksi 1 : Mr. Yoon Ho Yoon • Direktorat Produksi 2 : Mr. Gregorius Djap

Terdiri dari 13 departemen, yaitu:

o Departemen PPIC : Suyatmi

o Departemen Laboratorium : Rahmat Sulaiman

o Departemen Upper : Slamet widodo

o Departemen Mixing : Muhail

o Departemen Assembling : Ilham Qawiyayudin

o Departemen Outsole Press : Sutikno

(13)

o Departemen Phylon : Tunggul situmorang

o Departemen Poly-urethane : Mukti Ali

o Departemen Stockfit : Usman Kodrat

o Departemen Maintenance : Ir. Syahrul Rizal

o Departemen NOS : Gregorius,ST

o Departemen QA : Guntur Irianto

• Direktorat Business Management : Mr. Billy Kim Terdiri dari 2 departemen, yaitu:

o Departemen Business Relation : Drs. Salim Mulia

o Departemen Coorperate Responsibility : DR. Ir. Christyawati. K

• Direktorat Product Development : Mr. Lee Young Ha Terdiri dari 1departemen, yaitu:

o Departemen IDC : Drs. Vicky Raynal

1.5.5 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Setiap karyawan memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing sesuai dengan struktur organisasi yang ada dan telah diatur oleh perusahaan. Pembagian tugas dan wewenang harus jelas dan tepat sesuai dengan jabatan dan ruang lingkup kerja yang dimilikinya.

(14)

Secara khusus, tugas dan wewenang pekerja diatur oleh orang yang memiliki kewenangan dalam ruang lingkup kerjanya. Dalam berorganisasi perlu adanya kolaborasi dan kerja sama yang erat antara masing-masing departemen atau seksi untuk mewujudkan kinerja yang optimal. Dengan adanya tugas dan wewenang yang jelas maka karyawan dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan wewenangnya serta kepada siapa mereka harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

Gambar

Gambar 1.3 Struktur Organisasi PT.Pratama Abadi Industri

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut antara lain mengenai kondisi geografis garis pantai Indonesia dan Timor Leste yang saling berhadapan maupun berdampingan,

Terlaksananya sistem pengendalian intern, monitoring, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan penyuluhan dan pengembangan SDM pertanian yang obyektif dan transparan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun penggunaan metode ini untuk memaparkan besarnya pengaruh disiplin terhadap hasil

Pada akhirnya manajemen mengubah nama Departemen CRM menjadi Departemen Non Dealer Sales (Dept NDS), dengan fungsi utamanya pemasaran produk-produk yang tidak melalui

Geografi adalah studi tentang gejala dan sifat-sifat permukaan bumi serta penduduknya yang disusun berdasarkan letaknya, dan mencoba menjelaskan hubungan timbal balik antara

Terkait dengan hal tersebut di atas, maka telaah kurikulum menjadi salah satu parameter akademik yang senantiasa perlu dilakukan sehingga tingkat kompetensi mahasiswa

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan games dalam mengukur hubungan beban kerja terhadap waktu, sehingga penelitian ini nantinya diharapkan games dapat

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan sistem pendukung keputusan menggunakan metode topsis untuk menentukan tingkat kedisiplinan dan sanksi pelanggaran siswa