• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 18 September 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 18 September 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Kendati dari lagging indikator mengkonfirmasikan IHSG dalam trend konsolidasi, Namun sisi lainya, sinyal up reversal bagi indeks bursa domestik ini potensial bisa terjadi, seperti tercermin dari stochastic yang menunjukan IHSG berada dalam area jenuh jual, indikasinya potensi pelemahan mulai terbatas dan terbuka peluang untuk upside..

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5188.184 +57.681 5653 5663.230

LQ-45 878.660 +11.318 1364 3580.088

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Pada akhir perdagangan kemarin, IHSG ditutup naik seiring dengan penguatan bursa regional dan AS dengan kenaikan sebesar 57,68 poin (1,12%) dari 5.130,50 menjadi 5.188,18, dipicu oleh berita bahwa bank sentral China (PBoC) merilis langkah stimulus mengikuti langkah yang diambil bank sentral Eropa (ECB). Sementara itu, the Fed tengah mempertimbangkan seberapa besar perkembangan data ekonomi terhadap target the Fed mengenai tingkat tenaga kerja serta tingkat inflasi yang stabil yang dibutuhkan untuk mendorong kenaikan suku bunga pertama sejak 2006. Selain itu, the Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga rendah untuk batas waktu tertentu setelah program pembelian obligasi dihentikan. Di sisi lain, mayoritas bursa regional juga ditutup menguat karena pasar merespon positif sentimen dari China. Bank sentral China akan menyediakan likuiditas sebanyak 500 miliar yuan atau setara dengan USD81 miliar kepada lima bank terbesar di China untuk mendukung pertumbuhan perekonomian di negara tersebut. Indeks Nikkei 225 ditutup turun sebesar 22,86 poin dari 15,911.53 menjadi 15,888.67 karena aksi ambil untung pelaku pasar menjelang pengumuman hasil pertemuan the Fed. Sebaliknya indeks Hang Seng ditutup naik sebesar 240,40 poin (1%) dari 24.136,01 menjadi 24.376,41. Indeks Shanghai Composite juga ditutup naik sebesar 11,34 poin (0,49%) dari 2.296,56

menjadi 2.307,89. Dari Eropa, indeks keyakinan investor di Jerman

turun selama sembilan bulan berturut-turut. Indeks turun sebesar 1,7 poin menjadi 6,9 di September dari 8,6 di Agustus. Di sisi lain, penjualan mobil Eropa tumbuh 1,8% di Agustus 2014 menjadi 701.118 kendaraan dibandingkan 688.464 di bulan Agustus tahun sebelumnya. Permintaan mobil mulai mulai meningkat seiring dengan pulihnya kondisi negara-negara pasca krisis. Selain itu, tingkat pengangguran Inggris turun ke level terendah dalam enam tahun, mengindikasikan penguatan yang berlanjut di pasar tenaga kerja. Tingkat pengangguran turun menjadi 6,2% di periode tiga bulanan hingga Juli 2014, atau lebih baik dari estimasi 6,4%. Pelaku pasar juga tengah menantikan referendum kemerdekaan Skotlandia yang berkeinginan berpisah dari negara Inggris Raya, pada Kamis (18/9) waktu setempat. Pemungutan suara di Skotlandia diprediksi ketat sehingga sulit ditentukan pemenangnya. Adapun mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak naik.

Sentimen positif global diperkirakan akan kuat mempengaruhi pasar domestik hari ini. PBoC yang meningkatkan likuiditas dengan menyuntikkan 500 miliar Yuan (USD 81 miliar) dengan tenor 3 bulan ke 5 bank terbesar di Cina untuk mendukung pertumbuhan masih menjadi sentimen positif di pasar. Selain itu The Fed dalam FOMC meeting masih mempertahankan suku bunga rendah 0,25%, meski berencana untuk mengakhiri program pembelian aset bulanan pada Oktober. Mengingat pada Agustus 2014 AS mengalami deflasi sebesar 0,2% MoM dari periode Juli yang mengalami inflasi sebesar 0,1%. Inflasi Agustus YoY juga turun menjadi 1,7% atau lebih rendah dari ekspektasi sebesar 1,9% YoY. FOMC juga diperkirakan menurunkan pembelian obligasi bulanan sebesar USD 10 miliar menjadi USD 15 miliar. Biaya hidup di AS pada Agustus jatuh untuk pertama kali dalam satu tahun lebih. Sentimen dari Cina dan Amerika Serikat itu bisa saja tereduksi oleh sentimen dari Inggris. Pada 18 September 2014 Skotlandia melaksanakan referendum yang akan menentukan apakah Skotlandia memisahkan diri atau tetap menjadi bagian dari Inggris/Britania Raya (United Kingdom/UK). Skotlandia akan menggunakan mata uang poundsterling jika hasil referendum menentukan untuk memisahkan diri dari Inggris. Dua hal itu (pemisahan diri dan penggunaan poundsterling) bisa berdampak pada Inggris dan zona Eropa. Pemisahan Skotlandia dari Inggris akan mengakibatkan hilangnya kontribusi ekonomi Skotlandia kepada Inggris. Inggris akan kehilangan sepertiga wilayahnya dan sumber-sumber minyak di laut utara Skotlandia. Defisit anggaran Skotlandia tahun 2017 diproyeksi 1,6%-2,4% dari PDB, lebih rendah dibandingkan prediksi defisit 3,4% Inggris. Hal itu dapat mempengaruhi perekonomian Inggris (UK), negara dengan ekonomi kuat di Eropa setelah Jerman. Dari sisi politis, bisa jadi muncul kekhawatiran negara bagian Britania Raya lain untuk melakukan hal yang sama. Tiga jajak pendapat menunjukkan kelompok anti kemerdekaan (No Vote) memimpin kampanye “Yes’ sebesar 52%, tidak termasuk pemilih belum memutuskan (undecided voters). Sentimen positif dari Inggris adalah tingkat pengangguran di Inggris pada kuartal II 2014 turun menjadi 6,2% dari periode sebelumnya 6,4%. Sementara dari domestik masih minim katalis, hanya sentimen individual emiten dan faktor teknis sebagai insentif pasar. Pasca diumumkannya struktur kabinet pemerintahan Jokowi-JK, pasar domestik kembali dihadapkan pada ketidakpastian, terutama mengenai profil menteri dalam kabinet, dukungan parlemen kepada pemerintahan Jokowi-JK dan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Sentimen dari Cina dan AS diperkirakan menjaga momentum kenaikan indeks, tetapi berpeluang untuk mengalami fluktuasi mengantisipasi hasil referendum Skotlandia.

DAILY REPORT

18 September 2014

•TINS targetkan produksi bijih timah tahun 2014 naik 8%-11%

•TINS turunkan capex menjadi Rp 800 miliar

•SIMP turunkan belanja modal 30%

•PGAS siapkan anak usaha untuk program konversi gas

•PGAS keluarkan dana ekspansi hulu migas USD 1,2 miliar

•ASII siap tambah investasi menjadi Rp 20 triliun

•AUTO siap akuisisi perusahaan komponen

•UNTR jajaki akuisisi produsen nikel

•UNTR siapkan capex USD 300 juta pada tahun 2015

•INTP siapkan capex Rp 5 triliun

•INTP realisasi capex Rp2,1 triliun

•AUTO siap memulai produksi sejumlah pabrik

•AUTO siapkan belanja modal Rp6 triliun

•KRAS revisi target penjualan

•JSMR jajaki pinjaman Rp 1,5 triliun

•JSMR targetkan pendapatan tol Rp12 triliun pada 2017

•JSMR bersama TLKM kembangkan bisnis non tol

•TLKM jajaki pinjaman Rp10 triliun

•LPKR targetkan pendapatan 2014 naik 73%, laba naik 129%

•LPKR akan lepas aset mall kepada investor Singapura pada 2015

•WOMF sasar potensi pasar di luar Pulau Jawa

•ADMF harapkan pembiayaan mobil mencapai 50% dari total

•BMRI perkuat nasabah korporasi di daerah

•BMRI siap menghadapi MEA memasuki transformasi tahap III

•Status Tbk BCIC tunggu perpindahan kepemilikan J Trust Co Ltd

•Anak usaha INTA akan IPO 20% dari modal dasar & disetor

Support Level 5165/5141/5124

Resistance Level 5206/5222/5245

Major Trend Up

(2)

         

               

 

 

18 September 2014

18 September 2014

Timah (TINS) merevisi belanja modal menjadi Rp 800 miliar tahun ini, turun dibandingkan estimasi awal Rp 1,4 triliun. Hal tersebut menyusul estimasi harga jual timah yang tidak mencapai level yang diharapkan. Perseroan memprediksi harga jual timah di tahun ini maksimal hanya akan mencapai USD 24.000 per ton. TINS membidik pertumbuhan laba bersih sekitar 10-20% menjadi Rp 618,1 miliar.

Timah (TINS) menargetkan produksi biijih timah sekitar 25-26 ribu ton hingga akhir tahun 2014 atau meningkat sekitar 8%-11% dari produksi tahun 2013 yang mencapai 23 ribu ton. Sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 32 tahun 2013, kinerja perseroan terus meningkat. Melalui sistem ekspor pintu untuk produk timah batangan dengan persyaratan yang ditentukan, maka diharapkan pasokan timah akan terpantau dengan baik dan harga jual timah di pasaran terus meningkat secara berkala. Pada semester I 2014 perseroan mencatat kenaikan produksi bijih timah sebesar 40,89% menjadi 14.352 ton dibandingkan semester I 2013 sebesar 10.187 ton. Produksi logam timah di semester I 2014 meningkat 12,42% YoY menjadi 10.808 ton atau naik dari semester I 2013 sebesar 9.613 ton.

Salim Ivomas Pratama (SIMP) mengurangi belanja modal sebesar 20-30% untuk efisiensi. Penurunan dilakukan pada anggaran operasional perusahaan yang fokus pada produksi CPO. Estimasi semula untuk anggaran capex tahun ini adalah senilai Rp 3 triliun. Dengan pengurangan tersebut, maka belanja modal menjadi sekitar Rp 2,1-2,4 triliun. Pembangunan pabrik kelapa sawit menjadi prioritas karena ada penanaman baru. Perseroan menargetkan penjualan pada semester II sama dengan semester I tahun ini.

Astra International (ASII) akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 18,7-20,4 triliun pada 2015. Dana investasi tersebut meningkat 10-20% dibandingkan perkiraan realisasi tahun ini sekitar Rp 15-17 triliun. Dana tersebut belum termasuk investasi di sejumlah perusahaan asosiasi seperti Astra Daihatsu Motor dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Bila memperhitungkan hal tersebut, kemungkinan akan Rp 5-6 triliun lebih besar. Perseroan akan menggunakan sebagian besar capex untuk membangun proyek infrastruktur, antara lain proyek jalan tol dan pembangkit listrik. Perseroan akan fokus pada penyelesaian jalan tol Mojokerto-Kertosono, Serpong-Kunciran dan pembangkit listrik United Tractors (UNTR).

Astra Otoparts (AUTO) berencana mengakuisisi sejumlah perusahaan komponen otomotif untuk mengembangkan bisnis secara anorganik. Perusahaan komponen tersebut berasal dari dalam dan luar negeri. Sementara itu, untuk pengembangan bisnis secara organik, perseroan akan meningkatkan produksi produksi ban.

United Tractors (UNTR) berencana merambah bisnis pertambangan nikel. Perseroan tengah menjajaki akuisisi satu produsen nikel di dalam negeri. Perseroan akan mencari perusahaan yang ukurannya menengah. Tahun ini, UNTR akan tetap fokus pada bisnis alat berat dan pertambangan.

United Tractors (UNTR) berencana menyiapkan capex sekitar USD 300 juta, dengan porsi terbesar pada anak usahanya, Pamapersada Nusantara, senilai USD 250 juta. Capex paling banyak untuk replacement alat-alat berat. Di bisnis alat berat, perseroan merevisi target karena pelemahan Rupiah. UNTR menurunkan target penjualan alat berat dari 4.200 unit menjadi 4.000 unit pada tahun ini.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) sudah menyerap belanja modal sekitar Rp2,1 triliun hingga Agustus 2014 dari total belanja modal yang dianggarkan tahun ini senilai Rp4,5 triliun. Perseroan optimis dapat menyerap seluruh capex tahun ini. Adapun sebagian besar capex yang sudah terserap digunakan untuk pembangunan pabrik semen (brownfield-Plant14) di Citeureup. Di samping itu, capex tersebut juga digunakan untuk proyek penggilingan semen dengan kapasitas 1,9 juta ton.

Astra Otoparts (AUTO) menargetkan dapat memiliki 1.000 gerai Shop & Drive pada 2020 untuk meningkatkan penjualan komponen secara ritel. Hingga akhir Agustus 2014, perseroan telah mengembangkan

outlet Shop & Drive sebanyak 31 gerai menjadi 310 outlet yang terdiri dari 67 franchise dan 243 outlet yang dimiliki oleh AUTO.

Astra Otoparts (AUTO) siap memulai produksi sejumlah pabrik antara lain pabrik PT GS Battery, PT Evoluzione Tyres, PT Denso Indonesia, dan PT TD Automotive Compressor Indonesia. Untuk pabrik Evoluzione Tyres, perseroan akan memproduksi ban sepeda motor telebih dahulu. Perseroan juga telah menandatangani rencana kerja sama baru dengan sejumlah perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi kompenen otomotif. Hal ini dilakukan perseroan untuk meningkatkan kinerja di tengah tekanan pelemahan rupiah. Selain itu, perseroan juga akan menegosiasikan ulang sejumlah kerja sama dengan pabrikan otomotif untuk membahas dampak dari pelemahan rupiah tersebut.

Astra Otoparts (AUTO) menyiapkan belanja modal Rp6 triliun pada tahun ini. Selain untuk mengembangkan bisnis ritel dan membeli mesin utnuk memproduksi jenis komponen baru, dana tersebut juga akan digunakan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan kompenen otomotif.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menganggarkan belanja modal sebesar Rp 4,5-5 triliun pada 2015. Jumlah tersebut hampir sama dengan capex tahun ini sebesar Rp 4,5 triliun. Perseroan akan menggunakan capex untuk melanjutkan pembangunan pabrik semen di Citeureup, Jawa Barat. Pabrik tersebut berkapasitas 4,4 juta ton per tahun. Hingga Agustus 2014, volume penjualan INTP tumbuh sebesar 2% atau masih di bawah rata-rata pertumbuhan industri semen sebesar 3,1%. Perseroan berharap dapat mengejar pertumbuhan volume penjualan menjadi 3-4% hingga akhir 2014. INTP juga siap mengeluarkan dana investasi senilai total USD 1-1,5 miliar hingga 2018. Dana tersebut akan digunakan dialokasikan untuk membangun 2 pabrik semen di Jawa Tengah dan Sumatera Utara, dengan kapasitas masing-masing 2,5 juta ton per tahun.

Krakatau Steel (KRAS) mengembalikan harga jual baja di dalam negeri ke level normal terdorong pasar yang membaik. Namun, kondisi tersebut tidak membuat perseroan optimis terhadap kinerja dan sebaliknya perseroan mengkoreksi target penjualan. Adapun kenaikan harga sekitar Rp100-Rp200 per kilogram dilakukan secara bertahap mulai September 2014 sejalan dengan membaiknya pasar internasional dan persaingan bisnis di dalam negeri. Perseroan merevisi penjualan baja KRAS dan anak usaha pada tahun ini mencapai 2,4 juta ton dari sebelumnya 2,6 juta ton-2,7 juta ton. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tengah menjajaki pinjaman sebesar Rp10 triliun. Penjajakan utang yang tengah dilakukan perseroan disiapkan untuk kebutuhan jangka panjang lima tahun ke depan. Dari keseluruhan investasi selama lima tahun tersebut, sebanyak 40% berasal dari pinjaman.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tengah memproses rencana akuisisi perusahaan menara terbesar di Indonesia yang ditargetkan selesai pada triwulan I 2015. Skema akuisisi ini dilakukan dengan menukarkan saham anak usahanya yaitu PT. Mitratel sebesar 49%. Telkom berharap menjadi perusahaan terbesar dalam bisnis menara.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui anak usahanya, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) tengah menyelesaikan proses akuisisi mayoritas saham perusahaan call center asal Australia bernama CCA. CSPA (perjanjian jual beli bersyarat) sedang dalam proses. Perseroan telah menyiapkan dana sedikitnya USD 12 juta (Rp 120 miliar) untuk akuisisi itu. Telkom juga akan membidik perusahaan di negara lain seperti Selandia Baru dan dua negara lainnya di Asia Pasifik. Telkom berencana mengakuisisi 27% saham operator telekomunikasi di Selandia Baru dan mengakuisisi perusahaan satelit. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) siap mendukung perkembangan teknologi dalam negeri melalui program yang diusung presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun sistem informasi bernama elektronik blusukan (e-Blusukan). e-Blusukan adalah sistem blusukan secara online yang akan membantu Jokowi saat melaksanakan tugasnya. Sistem ini dibuat untuk mendukung kinerja

(3)

         

               

 

 

18 September 2014

18 September 2014

pemerintahan. Anak usaha perseroan, yaitu PT Multimedia Nusantara (Metra), akan menjadi penggerak program pemerintah berbasis online tersebut.

Jasa Marga (JSMR) menggandeng Telekomunikasi Indonesia (TLKM) untuk mengembangkan bisnis non tol, yaitu serat optik. Investasi untuk pengembangan bisnis tersebut sebesar Rp 50 miliar. Kerja sama tersebut sudah terjalin sejak pertengahan tahun 2013, tetapi baru dapat direalisasikan pada awal tahun 2015. JSMR dan TLKM juga bersepakat untuk mengoptimalkan sinergi mendukung bisnis teknologi informasi di Bali. Hal ini terkait dengan proyek pembangunan jalan tol Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa Bali. Bisnis ini diharapkan sejalan dengan dibangunnya jalan tol Bali.

Jasa Marga (JSMR) menargetkan pendapatan dari sektor ruas jalan tol mencapai Rp12 triliun pada 2017. Proyeksi tersebut dihitung berdasarkan target selesainya pembanguan 9 ruas jalan tol yang membutuhkan investasi Rp25 triliun. Adapun proyeksi hingga 2017 tersebut belum termasuk peluang dari recana pembangunan infrastruktur oleh pemerintahan baru mendatang. Dari target perseroan diperkirkaan panjang tol dapat mencapai 738 km dari akhir tahun ini yang mencapai 589 km. Di sisi lain, perseroan juga memperkirakan rasio utang terhadap ekuitas (DER) mencapai 2,75 kali pada 2017 dari saat ini pada level 2,27 kali.

Jasa Marga (JSMR) menargetkan pendapatan dari bisnis non tol sebesar 15%-20% dari total pendapatan perseroan. Perseroan yakin target tersebut bisa diraih dalam kurun waktu 4-5 tahun ke depan. Perseroan akan mendorong pertumbuhan pendapatan dari bisnis di luar jalan tol (non tol) perseroan, yaitu Jasa Marga properti, serat optik dan pemeliharaan jalan tol. JSMR menargetkan pendapatan tol Rp 6,7 triliun hingga akhir tahun 2014. Sementara transaksi lalu lintas kendaraan tahun 2014 diproyeksi dapat meningkat 8,9% menjadi Rp 1,37 triliun dari Rp 1,25 triliun di tahun 2013. Perseroan menganggarkan belanja modal tahun 2014 sebesar Rp 5,38 triliun, naik 9,3% dari sebelumnya yang mencapai Rp 4,93 triliun. Total aset diproyeksikan meningkat 17,8% menjadi Rp 33,41 triliun dari sebelumnya Rp 28,36 triliun.

Jasa Marga (JSMR) menjajaki pinjaman bank senilai Rp 1,5 triliun guna membiayai proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Konstruksi proyek tol sepanjang 60 km ini dijadwalkan pada 2015. Total investasi pembangunan jalan tol tersebut mencapai Rp 4 triliun. Konstruksi ruas tol tersebut dimulai tahun depan dan jangka waktu pengerjaan kemungkinan 2-3 tahun sehingga pengoperasian diharapkan mulai tahun 2018.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) menyiapkan anak usaha untuk menyambut rencana pemerintah Joko Widodo - M.Jusuf Kalla yang akan melakukan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas. Perseroan telah memiliki anak usaha PT Gagas Energi yang disiapkan untuk menangani konversi BBM ke gas. Di samping itu, perseroan telah menyiapkan untuk merevitalisasi stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang telah ada. Perseroan juga akan membangun SPBG baru dengan pertimbangan pasokan, infrastruktur, dan konsumen. PGAS berencana akan membangun setidaknya 32 SPBG hingga akhir 2015.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah mengeluarkan dana senilai USD 1,2 miliar untuk membiayai ekspansi hulu migas, sedangkan ekspansi tahun depan difokuskan pada pengembangan infrastruktur. Terkait ekspansi pengembangan infastruktur, terdiri atas pembangunan LNG dan jaringan pipanisasi. PGAS juga akan memperbanyak stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan revitalisasi SPBG.

Lippo Karawaci (LPKR) menargetkan pendapatan tahun 2014 sebesar Rp 11,55 triliun atau naik 73% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2013. Laba bersih perseroan ditargetkan mencapai Rp 2,8 triliun atau naik 129% YoY.

Lippo Karawaci (LPKR) akan kembali melakukan pelepasan aset berupa pusat perbelanjaan atau mall kepada investor asal Singapura pada tahun 2015. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk

melakukan daur ulang modal perseroan setiap tahunnya. Setiap tahun perseroan melakukan daur ulang modal sebesar S$ 600 –S$ 800 juta atau sekitar Rp 5,67 – Rp 7,56 triliun. Perseroan juga akan melepas kepemilikan salah satu rumah sakit miliknya. Meski pun Lippo mendivestasi aset rumah sakit, tetapi manajemen operasional akan tetap dikendalikan oleh Grup Lippo. Pada tahun 2015 perseroan akan menjual 2 mall lagi.

Lippo Karawaci (LPKR) merilis proyek Hillcrest House pada Agustus 2014. Dari proyek ini, perseroan mampu membukukan marketing sales Rp 863 miliar dalam satu hari. Perolehan pra penjualan tersebut setara dengan realisasi penjualan 281 unit.

Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) optimis mampu meningkatkan kinerja meski dibayangi kenaikan harga BBM dan suku bunga perbankan. Kredit pembiayaan kendaraan bermotor khususnya untuk mobil diharapkan bisa mencapai 50% dari total pembiayaan yang dilakukan. Secara umum pasar otomotif tahun 2014 tidak sebaik tahun 2013. Hal ini karena disebabkan banyak faktor, diantaranya proses pemilu dan kenaikan suku bunga. Sementara rencana kenaikan harga BBM diprediksi akan berdampak pada kinerja ke depan. Namun perseroan tertolong oleh penjualan mobil segmen menengah yang mulai marak. Selama ini pembiayaan banyak didominasi kendaraan bermotor yang mencapai 60% dan sisanya dari penyewaan untuk mobil. Dengan maraknya kendaraan mobil MPV kelas menengah yang semakin bervariatif pada tahun 2014, diharapkan kontribusi dari mobil naik menjadi 50%.

Wahana Ottomitra Multiartha (WOMF) menyasar potensi pasar di luar Pulau Jawa karena pembiayaan di Pulau Jawa dinilai mulai jenuh. Pembelian kendaraan bermotor di Pulau Jawa memang masih dominan dibandingkan luar Pulau Jawa, namun tingkat pertumbuhannya mengalami perlambatan. Sementara pertumbuhan pembiayaan di luar Jawa mengalami peningkatan 18%-30%.

Bank Mandiri (BMRI) akan bersiap menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dengan memasuki transformasi tahap III pada 2015-2020. Rencananya fase transformasi itu terdiri atas penguatan di berbagai aspek seperti penguatan modal dan pelayanan. Saat ini BMRI memiliki memiliki modal sekitar Rp92 triliun dan batas penyaluran kredit di kisaran Rp15 triliun. Rencananya perseroan akan meningkatkan kualitas kredit dengan memperbaiki manajemen risiko internal. Sementara di sisi pelayanan perseroan akan memacu pelayanan electronic banking, untuk itu perseroan akan memperkuat IT. Tahun ini perseroan investasi system peralatan IT mencapai USD125 juta.

Bank Mandiri (BMRI) berniat memperkuat bisnis kantor cabang di daerah dengan memperluas segmen nasabah dari individu ke korporasi untuk menghadapi masyarakat ekonomi Asean.

Meskipun proses penjualan Bank Mutiara (BCIC) telah dilakukan kepada J Trust Co Ltd., perusahaan keuangan Jepang, yang ditetapkan sebagai pemenang tender divestasi 99,996% saham Bank Mutiara, tetapi Bank Mutiara masih belum memberi kejelasan keberlanjutan status sebagai Perusahan Terbuka. Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida, status kejelasan Bank Mutiara tersebut harus menunggu selesainya perpindahan kepemilikan. Jika pemilik bank yang baru ingin menyandang status Tbk, maka perseroan harus mengikuti ketentuan Peraturan OJK Nomor 9 H1 tentang pengambilalihan perusahaan terbuka, yang mengatur ketentuan untuk refloat (pelepasan saham kembali).

Anak usaha Intraco Penta (INTA) yaitu PT Intan Baruprana Finance (IBF) berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada tahun 2014. Anak usaha Intraco Penta ini diperkirakan akan melepas saham ke publik sekitar 20% dari modal dasar dan disetor

(4)

      

 

 

 

 

 

18 September 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 93,96 -0,46 TLKM (US) 48 14.250 242

Natural Gas (US$)/mmBtu 4,00 -0,01 ANTM (GR) 0,08 985 0

Gold (US$)/Ounce 1221,73 -1,87

Nickel (US$)/MT 18080,00 -20,00

Tin (US$)/MT 21150,00 -45,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 65,80 --

Coal (RB) (US$)/MT* 67,91 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 770,00 0,00

CPO (MYR)/MT 2115,50 29,50

Rubber (MYR/Kg) 611,50 -3,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 725,11 -0,46

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17156,85 0,15 3,50 15,18 14,03 2,85 2,64 4.956,5

USA NASDAQ COMPOSITE 4562,19 0,21 9,23 22,21 18,43 3,47 3,15 7.203,6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6780,90 -0,17 0,47 14,01 12,94 1,84 1,75 1.437,8

CHINA SHANGHAI SE A SH 2416,01 0,49 9,10 9,09 8,05 1,25 1,12 2.728,9

CHINA SHENZHEN SE A SH 1327,73 0,66 20,29 22,46 17,75 2,64 2,33 1.726,0

HONG KONG HANG SENG INDEX 24376,41 1,00 4,59 11,21 10,32 1,34 1,24 1.928,3

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5188,18 1,12 21,38 16,78 14,29 2,95 2,60 404,9

JAPAN NIKKEI 225 15888,67 -0,14 -2,47 17,75 15,86 1,54 1,44 2.776,9

MALAYSIA KLCI 1843,78 -0,19 -1,24 16,79 15,31 2,13 1,99 323,4

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3296,48 0,73 4,07 14,56 13,42 1,33 1,26 427,9

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.969,60 -1,40 1000 IDR/ USD 0,08 0,0000

EUR/IDR 15.384,89 -124,33 EUR / USD 1,29 -0,0012

JPY/IDR 110,32 -1,27 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.435,51 -38,28 SGD / USD 0,79 -0,0006

AUD/IDR 10.727,51 -130,99 AUD / USD 0,90 0,0003

GBP/IDR 19.452,99 -43,16 GBP / USD 1,63 -0,0024

CNY/IDR 1.949,54 0,00 CNY / USD 0,16 0,0002

MYR/IDR 3.696,03 -24,13 MYR / USD 0,31 -0,0020

KRW/IDR 11,49 -0,08 100 KRW / USD 0,10 -0,0007

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.45

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.50

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

18 September 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Aug'14 Jul'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 3.42 2.94 SBI (9M) 6,9726

Inflation YOY % 3.99 4.53 SBIS (9M) 6,9726

Inflation MOM % 0.47 0.93

Foreign Reserve (US$) 111.22 110.54

GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

18 Sep* Fed QE3 Pace Turun menjadi $15Bn dari $25Bn

18 Sep* FOMC Rate Decision Tetap 0.25%

18 Sep* US Initial Jobless Claims Turun menjadi 305 ribu dari 315 ribu

18 Sep* US Continuing Claims Turun menjadi 2460 ribu dari 2487 ribu

18 Sep* US Housing Starts Turun menjadi 1040 ribu dari 1093 ribu

18 Sep* US Housing Starts MoM Turun menjadi -4.9% dari 15.7%

18 Sep* US Building Permits Naik menjadi 1057 ribu dari 1052 ribu

18 Sep* US Building Permits MoM Naik menjadi 8.6% dari 8.1%

19 Sep* US Leading Index Turun menjadi 0.4% dari 0.9%

22 Sep* US Existing Home Sales Naik menjadi 5.19 juta dari 5.15 juta

22 Sep* US Existing Home Sales MoM Turun menjadi 0.8% dari 2.4%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBCA IJ 12250 2.51 7.89 GEMS IJ 1700 -5.56 -0.63 TLKM IJ 2850 1.97 5.97 BMTR IJ 1955 -1.76 -0.53 BMRI IJ 10275 1.23 3.11 ABMM IJ 2645 -3.47 -0.28 EXCL IJ 6375 4.51 2.53 SMMA IJ 3645 -0.95 -0.24 UNVR IJ 31900 0.95 2.47 ISAT IJ 3980 -0.87 -0.21 SCMA IJ 3930 3.83 2.28 CPIN IJ 4245 -0.24 -0.18 BBRI IJ 10400 0.73 1.97 IMJS IJ 665 -4.32 -0.14 ADRO IJ 1320 3.94 1.72 SIAP IJ 250 -1.96 -0.13 BSDE IJ 1605 5.59 1.68 TBIG IJ 8225 -0.30 -0.13 ICBP IJ 11200 2.05 1.41 CMNP IJ 3095 -1.59 -0.12

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Karisma Aksara Mediatama

Books Store

Trade & Service 175-240 535.82 30 Sep-03 Oct’14 08 Oct 2014

BCA Sekuritas Maybank Kim Eng

(6)

      

 

 

 

 

 

 

18 September 2014

18 September 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

PSAB Ratio 1:6 Stock Bonus 18 Sep-14 19 Sep-14 23 Sep-14 26 Sep-14

TOBA TBA Cash Dividend 22-Sep-14 23 Sep-14 25 Sep-14 09 Oct-14

RICY 4.00 Cash Dividend

 

22 Sep-14 23 Sep-14 25 Sep-14 09 Oct-14

HEXA $0.0091 Cash Dividend

 

23 Sep-14 24 Sep-14 26 Sep-14 10 Oct-14

SMSM 40.00 Cash Dividend

 

23 Sep-14 24 Sep-14 26 Sep-14 10 Oct-14

CSAP 5.00 Cash Dividend

 

01 Oct-14 02 Oct-14 06 Oct-14 16 Oct-14

INAI 8.00 Cash Dividend

 

02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14

ALMI 20.00 Cash Dividend

 

02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14

ASII 64.00 Cash Dividend

 

14 Oct-14 15 Oct-14 17 Oct-14 31 Oct-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BEKS Rights Issue 1000:186 100.00 02-Oct-14 03-Oct-14 09 Oct – 20 Oct’14

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct – 30 Oct’14

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

MLBI RUPSLB 19-Sep-14

INCO RUPSLB 25-Sep-14

RIGS RUPST 25-Sep-14

BEKS RUPSLB 25-Sep-14

BACA RUPSLB 26-Sep-14

FISH RUPSLB 29-Sep-14

BMTR RUPSLB 30-Sep-14

MNCN RUPSLB 30-Sep-14

ZBRA RUPST/LB 30-Sep-14

SDMU RUPSLB 01-Oct-14

KLBV RUPSLB 08-Oct-14

CNKO RUPSLB 08-Oct-14

AKKU RUPSLB 10-Oct-14

BRNA RUPSLB 10-Oct-14

PKPK RUPSLB 15-Oct-14

DART RUPSLB 21-Oct-14

TRUB RUPST/LB 24-Oct-14

(7)

      

 

 

 

 

 

18 September 2014

18 September 2014

TLKM

TRADING BUY

S1 2825 R1 2900 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2750 R2 2975

Closing

Price 2850

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi posittif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp2825-Rp2900

•Entry Rp2850, take Profit Rp2900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 67.65 Positif

MACD 11.3 Positif

True Strength Index (TSI) 30.69 Positif

Bollinger Band (Mid) 2749 Positif

MA5 2801 Positif 2,100 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900

March April May Jun Jul August September

TLKM Upward Sloping Channel

Doji DojiHammer HammerDoji

Hammer Doji Doji DojiDoji Doji DojiDoji BearishEngulf Doji HammerHammer Doji Doji DojiDoji BearishEngulf Hammer 2,808.75 2,801 2,762.89 2,762.89 2,748.75 2,730 2,639.88 2,850 2,850 2,850 2,850 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

TLKM - Stochastic %D(6,3,3) = 55.20, Stochastic %K = 64.63, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

55.1972 55.1972 20 64.6349 64.6349 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 TLKM - MACD (5,3) = -10.85, Signal() = -6.71 -10.8491 -6.70591 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 TLKM - TSI(3,5,3) = 30.69 25.903 0.00000 30.693 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TLKM - William's % R(14) = -2.63 -2.63158

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

INCO

TRADING BUY

S1 4125 R1 4225 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 4050 R2 4300

Closing

Price 4170

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart terdapat gap di level 4340-4400

•RSI berada dalam area oversold

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp4125-Rp4225

•Entry Rp4170, take Profit Rp4225

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 15.80 Positif

MACD -20.6 Positif

True Strength Index (TSI) -26.38 Positif

Bollinger Band (Mid) 4198 Negatif

MA5 4064 Positif 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500

March April May Jun Jul August September

INCO Upward Sloping Channel

Doji Doji BearishEngulf Doji Doji HammerDoji BearishEngulf Doji Doji 4,170 4,170 4,064 3,968.82 3,950 3,867 4,170 4,170 4,180.63 4,198.25 4,575 4,770.59 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 19.28, Stochastic %K = 30.31, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 19.2752 19.2752 30.3145 30.3145 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0

INCO - MACD (5,3) = 5.35, Signal() = 23.52

5.34777 23.5233 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - TSI(3,5,3) = -26.38 -26.3788 -32.5369 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 INCO - William's % R(14) = -64.80 -64.8

(8)

      

 

 

 

 

 

18 September 2014

18 September 2014

ADRO

TRADING BUY

S1 1300 R1 1370 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1220 R2 1450

Closing

Price 1320

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi posittif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp1300-Rp1370

•Entry Rp1320, take Profit Rp1370

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 29.55 Positif

MACD -4.3 Positif

True Strength Index (TSI) -18.99 Positif

Bollinger Band (Mid) 1311 Positif

MA5 1291 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

March April May Jun Jul August September

ADRO Upward Sloping Channel

Doji Doji Doji Doji

BearishEngulf DojiDoji BearishEngulf Hammer Hammer BearishEngulf BullishEngulfDoji Doji Doji Doji Doji 1,320 1,320 1,310.75 1,306.88 1,291 1,250 1,196.67 1,320 1,320 1,341 1,341 1,390 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 30.03, Stochastic %K = 38.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.0294 30.0294 20 38.5316 38.5316 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0

ADRO - MACD (5,3) = -0.12, Signal() = 4.72

-0.116765 4.71925 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = -18.99 -18.9923 -26.3309 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ADRO - William's % R(14) = -50.00 -50

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

ADHI

TRADING BUY

S1 2950 R1 3050 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 2875 R2 3125

Closing

Price 3005

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi posittif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area oversold

•Harga berada dalam area lower band

Prediksi •Trading range Rp2950-Rp3050

•Entry Rp3005, take Profit Rp3050

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.43 Positif

MACD -13.9 Positif

True Strength Index (TSI) -31.08 Positif

Bollinger Band (Mid) 3038 Negatif

MA5 2944 Positif 1,600 2,000 2,400 2,800 3,200 3,600 4,000

March April May Jun Jul August September

ADHI Wedge Doji Doji Doji Doji Doji Hammer

DojiDojiDoji Doji 3,005 2,966.25 2,944 2,890 2,780.91 2,780.91 2,780.91 3,005 3,005 3,005 3,037.5 3,160 3,365.61 3,588.48 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 22.55, Stochastic %K = 38.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

22.547 22.547 20 38.5095 38.5095 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0

ADHI - MACD (5,3) = -1.56, Signal() = 8.86

-1.55827 8.85754 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ADHI - TSI(3,5,3) = -31.08 -31.0759 -52.8612 0.00000 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ADHI - William's % R(14) = -57.41 -57.4074 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

(9)

      

 

 

 

 

 

18 September 2014

18 September 2014

TOTL

TRADING BUY

S1 950 R1 1030 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 900 R2 1080

Closing

Price 985

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp950-Rp1030

•Entry Rp985, take Profit Rp1030

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 85.92 Positif

MACD 16.5 Positif

True Strength Index (TSI) 45.15 Positif

Bollinger Band (Mid) 863 Positif

MA5 949 Positif 600 700 800 900 1,000

March April May Jun Jul August September

TOTL Decending Triangle

oji Doji Doji Doji Doji BearishEngulfDoji Doji Doji Doji DojiDoji BullishEngulf BearishEngulf BearishEngulf DojiDoji Hammer

DojiDojiHammer

936.25 870 863.25 803.779 780 768 949 965 985 985 985 985 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

TOTL - Stochastic %D(6,3,3) = 74.21, Stochastic %K = 74.53, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

74.2138 74.2138 20 74.5263 74.5263 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0

TOTL - MACD (5,3) = -12.73, Signal() = -10.80

-12.7324 -10.7988 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TOTL - TSI(3,5,3) = 45.15 45.1534 0.00000 45.2427 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 TOTL - William's % R(14) = -4.65 -4.65116

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

NRCA

TRADING BUY

S1 1040 R1 1100 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 990 R2 1150

Closing

Price 1065

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp1040-Rp1100

•Entry Rp1050, take Profit Rp1100

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 38.55 Positif

MACD 2.9 Positif

True Strength Index (TSI) 8.21 Positif

Bollinger Band (Mid) 1030 Positif

MA5 1035 Positif 700 800 900 1,000 1,100

March April May Jun Jul August September

NRCA Upward Sloping Channel

ammer HammerDojiDoji

Doji Doji Doji

DojiDojiDoji Doji

DojiHammer DojiDoji DojiDojiDojiDojiDojiDojiDojiDojiDojiDoji

Doji BearishEngulf

DojiDojiDoji

Hammer Doji Hammer 1,035.63 1,035 1,030.25 1,018.06 1,018.06 985 867.761 1,060 1,065 1,065 1,065 1,065 1,151.72 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0

NRCA - Stochastic %D(6,3,3) = 47.74, Stochastic %K = 61.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

47.7406 47.7406 20 61.0048 61.0048 80 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 0.0

NRCA - MACD (5,3) = -4.94, Signal() = -1.31

-4.94102 -1.31337 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 NRCA - TSI(3,5,3) = 8.21 0.00000 -2.96292 8.2114 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 NRCA - William's % R(14) = -27.27 -27.2727

(10)

      

 

 

 

 

 

 

18 September 2014

18 September 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

17/09/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 23075 23075 22925 22800 22925 23200 23325 Negatif Negatif Negatif 26700 22900

LSIP Trading Buy 1875 1875 1900 1770 1835 1900 1965 Positif Positif Positif 2150 1715

SGRO Trading Buy 2180 2180 2220 2040 2130 2220 2310 Positif Positif Positif 2275 2060

Mining

BUMI Trading Buy 189 189 195 180 185 195 200 Positif Positif Positif 207 176

PTBA Trading Buy 12975 12975 13175 12425 12800 13175 13550 Negatif Positif Negatif 14150 12350

ADRO Trading Buy 1320 1320 1370 1220 1300 1370 1450 Positif Positif Positif 1390 1225

MEDC Trading Buy 3520 3520 3565 3405 3485 3565 3645 Positif Positif Positif 3710 3280

INCO Trading Buy 4170 4170 4225 4050 4125 4225 4300 Positif Positif Positif 4575 3785

ANTM Trading Buy 1140 1140 1170 1060 1100 1170 1210 Positif Positif Positif 1275 1120

TINS Trading Buy 1295 1295 1310 1270 1290 1310 1330 Positif Negatif Negatif 1475 1250

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 16375 16375 16450 16050 16250 16450 16650 Positif Positif Positif 16900 15500

INTP Trading Buy 23600 23600 23800 23150 23475 23800 24125 Positif Negatif Positif 25500 23025

SMCB Trading Buy 2745 2745 2775 2690 2735 2775 2820 Positif Positif Positif 3025 2725

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 7275 7275 7375 7100 7225 7375 7500 Positif Negatif Positif 7775 7200

GJTL Trading Sell 1690 1690 1650 1575 1650 1700 1775 Negatif Negatif Negatif 1845 1685

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7075 7075 7125 6950 7025 7125 7200 Positif Positif Positif 7150 6850

GGRM Trading Buy 56750 56750 57025 55925 56475 57025 57575 Positif Negatif Positif 56700 52925

UNVR Trading Buy 31900 31900 32000 31100 31600 32000 32500 Positif Positif Positif 32100 30500

KLBF Trading Buy 1670 1670 1700 1605 1655 1700 1750 Positif Positif Positif 1710 1580

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1605 1605 1635 1475 1555 1635 1715 Positif Positif Positif 1660 1510

PTPP Trading Buy 2405 2390 2420 2360 2390 2420 2450 Positif Positif Positif 2535 2265

WIKA Trading Sell 2845 2845 2775 2775 2820 2865 2910 Negatif Negatif Negatif 2990 2610

ADHI Trading Buy 3005 3005 3050 2875 2950 3050 3125 Positif Positif Positif 3230 2890

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 5950 5950 5900 5800 5900 6050 6150 Negatif Negatif Negatif 6075 5700

JSMR Trading Buy 6375 6375 6425 6250 6325 6425 6500 Positif Negatif Positif 6450 6100

ISAT Trading Buy 3980 3980 4070 3840 3920 4070 4150 Positif Negatif Positif 4150 3780

TLKM Trading Buy 2850 2850 2900 2750 2825 2900 2975 Positif Positif Positif 2855 2650

CMNP Trading Sell 3095 3100 3025 2920 3025 3145 3250 Positif Positif Negatif 4500 3080

Finance

BMRI Trading Buy 10275 10275 10350 10000 10175 10350 10525 Negatif Positif Positif 10650 10050

BBRI Trading Buy 10400 10375 10500 10200 10350 10500 10650 Negatif Positif Negatif 11325 10300

BBNI Trading Buy 5625 5625 5700 5500 5600 5700 5800 Negatif Negatif Negatif 5975 4995

BBCA Trading Buy 12250 12250 12400 11850 12100 12400 12650 Negatif Positif Positif 12575 11200

BBTN Trading Buy 1080 1080 1100 1010 1060 1100 1150 Positif Positif Positif 1215 1070

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 20600 20600 20800 20300 20500 20800 21000 Positif Positif Positif 24400 20100

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Proses kreatif yang bisa dilakukan dengan menggunakan komputer mempunyai daya tarik dan tantangan tersendiri serta ditambah dengan adanya perkembangan teknologi yang terjadi

Jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan sebanyak 13 paket kegiatan Hal ini berarti bahwa indikator kinerja sasaran yang ditargetkan dalam Tahun 2016 telah tercapai.

Berdasarkan uji laboratorium maka hasil tekstur tanah pada masing-masing titik sampel lokasi penelitian dilakukan dengan cara deskriptif yang tinggi mengandung

7 Syprianus Aristeus, Penerapan Sanksi Pidana dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup terhadap Pelanggaran Baku Mutu Lingkungan dari Limbah

Serta pada proses FP-Growth berdasarkan ukuran yang digunakan untuk memilih aturan yang ada yaitu menggunakan minimum support, minimum confidence dan lift ratio maka

Objektif bagi kajian ini ialah mengkaji teknik pendiskritan dalam perlombongan data, membuat perbandingan prestasi di antara tiga teknik pendiskritan data yang

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium dan secara langsung di lapangan yang berhasil didapatkan dan diidentifikasi adalah 1 spesies makroalga dan 20