• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN CAPAIAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN CAPAIAN KINERJA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

UNIT ESELON I : DJKN

PERIODE PELAPORAN : SEMESTER I TAHUN 2013

Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

31,00 39,26 105,00 13,62 28,63 28,63 -17,38 -10,63 -76,37

triliun triliun triliun triliun triliun triliun triliun triliun triliun

2 10% 10% 80% 10% 10% 10% 0% 0% -70% (200 / 2.000 bidang) (200 / 2.000 bidang) (1.600 / 2.000 bidang) (200 / 2.000 bidang) (200 / 2.000 bidang) (200 / 2.000 bidang) 3 175,00 245,00 700,00 306,40 394,80 394,80 131,40 149,80 -305,20

miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar

4 Indeks opini BPK atas BA 999.03

4 (WTP) 4 (WTP) 4 (WTP) 4 (WTP-DPP) 4 (WTP-DPP) 4 (WTP-DPP) - - - Indeks opini BPK atas Laporan Keuangan BA 999.03 (Investasi Pemerintah) memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelas (WTP-DPP). Target dapat tercapai karena:

1. Dalam laporan BA 999.03 telah menyajikan data dana bergulir ;

2. Semakin menurunnya jumlah laporan keuangan BUMN yang masih menggunakan data unaudited;

3. Terdapat pelaksanaan Quality Assurance process (Verifikasi dan rekonsiliasi) yang dilaksanakan oleh Itjen sebelum laporan BA 999.03 diaudit oleh BPK.

Menindaklanjuti temuan BPK antara lain:

1. penyelesaian inventarisasi dan verifikasi dana bergulir;

2. Penetapan Peraturan Pemerintah (PP) PMN atas BPYBDS PLN 3. Koodinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk penertiban pengelolaan investasi non permanen lainnya dan dana bergulir yang dikelola Kementerian Perindustrian

Triwulan III 2013 Nilai kekayaan negara

yang diutilisasi

Realisasi s.d. semester I sebesar Rp28,63 triliun, antara lain diperoleh dari penetapan utilisasi kekayaan negara pada:

1. Setneg sebesar Rp12,35 triliun;

2. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar 3,18 triliun;

3. Kepolisian sebesar Rp2,17 triliun;

4. Kementerian Pertahanan sebesar Rp0,809 triliun; 5. Kementerian ESDM sebesar Rp0,59 triliun; 6. Kementerian PU sebesar Rp0,50 triliun;

7. Utilisasi pada 22 K/L dengan nilai sebesar Rp3,88 triliun; 8. Pemanfaatan aset pertamina sebesar Rp1,23 triliun; 9. BPYBDS pada PT ASDP sebesar Rp0,58 triliun; 10. Utilisasi yang ditetapkan oleh Kanwil/KPKNL sebesar 3,33 triliun.

Target belum tercapai karena :

1. nilai BMN sebesar Rp14,5 triliun yang telah siap untuk dijadikan sebagai Daftar Nominasi Aset (DNA) penerbitan SBSN belum dapat disampaikan kepada DJPU karena masih menunggu surat permintaan DNA SBSN. 2. Potensi utilisasi yang berasal dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Diknas belum dapat ditetapkan karena belum permohonan dari K/L belum disampaikan dan dokumen persyaratan belum lengkap;

3. Penetapan Peraturan Pemerintah (PP) PMN atas Bantuan Pemerintah yang belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS) berlarut-larut khususnya BPYBDS PT PLN yang harus mendapat persetujuan DPR.

1. Penyelesaian potensi utilisasi antara lain:

a. Penyelesaian permohonan utilisasi pada K/L Kemenhan, dan Kemendiknas b. Penyampaian Daftar Nominasi Aset (DNA) SBSN kepada DJPU. c. Penyelesaian BPYBDS pada PT Angkasa Pura II

2.Usulan penyelesaian BYPBDS aset PLN melalui penetapan PP tanpa menunggu persetujuan DPR, karena persetujuan DPR atas penetapan PMN seluruh BPYBDS sudah diberikan dalam UU APBN sejak UU APBN-P 2010.

Triwulan III 2013

No. Uraian IKU

Target 2013 Realisasi 2013 Gap 2013

Penjelasan Capaian Action Plan Target

Waktu

Persentase bidang tanah BMN yang

direkomendasikan untuk disertipikatkan

Data masih dalam proses rekapitulasi Koordinasi dengan Kantor Pertanahan dalam rangka inventarisasi bidang tanah yang telah diusulan dan telah bersertifikat

Triwulan III 2013

Jumlah penerimaan kembali (recovery) yang berasal dari pengeluaran APBN

Realisasi s.d. triwulan II 2013 sebesar Rp394,80 miliar yang diperoleh dari hasil pengelolaan aset yang berasal dari penyelesaian aset eks. BDL, aset eks. BPPN, dan aset eks. PT. PPA .

Target dapat tercapai karena pada triwulan II terdapat hasil lelang aset properti yang dilelang melalui KPKNL Purwakarta dan KPKNL Bandung

1. Penjualan / lelang aset properti yang telah memenuhi persyaratan fisik dan dokumen;

2. Penagihan / Pengurusan Aset Kredit; 3. Melanjutkan pelaksanaan debitor tracing (investigation) dan asset tracing

Triwulan III 2013

(2)

Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

No. Uraian IKU Penjelasan Capaian Action Plan

Waktu

5 Deviasi nilai aset tetap antara LKPP dengan LBMN

4% 4% 4% 0,167% 0,167% 0,167% -3,8% -3,8% -3,8% Berdasarkan rekapitulasi perbandingan antara nilai aset

tetap pada LBMN dan LKPP per 31 Desember 2013 (Audited) pada Bulan Juni 2013 diperoleh data bahwa nilai aset tetap sesuai LBMN adalah sebesar Rp 1.895,46 T sedangkan nilai aset sesuai LKPP sebesar Rp 1.892,29 T. Berdasarkan data aset tetap pada LBMN dan LKPP tersebut diperoleh selisih aset tetap antara LBMN dan LKPP sebesar Rp 3,16 T dibandingkan nilai aset tetap sesuai LBMN sebesar Rp 1.895,46 T sehingga deviasi nilai aset tetap sebesar 0,167%.

Target dapat tercapai karena

a. terdapat rekonsiliasi data nilai aset dengan DJPB untuk memimalisasi terjadinya selisih nilai aset

b. terdapat rekonsiliasi dengan K/L untuk membanding antara data pada Laporan BMN dengan data pada SIMAK BMN

Melaksanakan rekonsiliasi nilai aset tetap dengan DJPB untuk menurunkan selisih nilai aset tetap

Triwulan III 2013

6 42,50 42,50 425,00 138,78 195,87 138,78 96,28 153,37 -286,22

miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar miliar

7 Jumlah pokok lelang 0,93 0,93 6,20 1,71 3,22 1,71 0,78 2,29 -4,49

triliun triliun triliun triliun triliun triliun triliun triliun triliun

8 Indeks kepuasan pengguna layanan

- - 4,04 - - - Periode pelaporan tahunan.

Realisasi IKU diperoleh dari hasil survei yang dilaksanakan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Setjen bekerja sama dengan pihak independen

-

-9 Persentase kepatuhan pelaporan BMN oleh K/L

95% 95% 95% 97,73% 97,73% 97,73% 2,7% 2,7% 2,7% 1. Realisasi triwulan I sebesar 100% diperoleh dari

kepatuhan penyampain Laporan Barang Pengguna (LBP) tahun 2012 unaudited. Dari 88 K/L yang wajib menyampaikan LBP, seluruhnya menyampaikan LBP dengan tepat waktu paling lambat tanggal 25 Feburari 2013.

2. Realisasi s.d. triwulan II sebesar 97,73% diperoleh dari kepatuhan penyampain Laporan Barang Pengguna (LBP) tahun 2012 audited. Dari 89 K/L yang wajib menyampaikan LBP, sebanyak 87 K/L menyampaikan LBP dengan tepat waktu paling lambat tanggal 7 Mei 2013 dan 2 K/L terlambat menyampaikan laporan yaitu Kementerian Kelautan dan Peikanan (KKP) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Pencapaian target tersebut didukung oleh pelaksanaan pembinaan dan bimbingan teknis mengenai penatausahaan BMN yang dilakukan oleh DJKN kepada seluruh K/L. Kegiatan tersebut dapat meningkatkan tingkat kesadaran K/L untuk menyampaikan laporan BMN tepat waktu

Melanjutkan pelaksanaan pembinaan, rapat koordinasi, dan bimbingan teknis penatausahaan BMN kepada Kementerian/Lembaga dalam rangka kepatuhan penyampaian pelaporan LBP oleh K/L periode selanjutnya

Triwulan III 2013

10 26,32% 26,32% 100% 31,57% 31,57% 31,57% 5,3% 5,3% -68,4%

Jumlah piutang negara yang dapat diselesaikan

Realisasi hasil pengurusan piutang negara sebesar Rp195,87 miliar. Target dapat tercapai karena adanya pelaksanaan debitor tracing (investigation) dan asset tracing yang menghasilkan adanya pelunasan hutang, pembayaran angsuran, penjualan barang jaminan, dan penarikan piutang negara

1. Melaksanakan upaya pencegahan bepergian ke luar negeri terhadap penanggung hutang yang mempunyai outstanding piutang di atas Rp 1 milyar; 2. Melakukan pemeriksaan harta kekayaan lain milik debitur dalam rangka penyelesaian hutang;

Triwulan III 2013

Realisasi sebesar Rp3,22 triliun. Target dapat tercapai karena terdapat upaya untuk melakukan penggalian potensi dan penyebarluasan informasi mengenai prosedur lelang dan barang yang dilelang kepada masyarakat . Penggalian potensi lelang dan sosialisasi lelang dilakukan melalui penyediaan informasi berupa data lelang di atas Rp500 juta di website DJKN, Kegiatan auction on clinic dan pemasangan Iklan layanan lelang

1. Melanjutkan pelaksanaan penggalian potensi lelang baik melalui surat maupun kunjungan ke lapangan; 2. Melanjutkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi lelang melalui peninjauan dan atau pengawasan langsung terhadap pelaksanaan lelang

Triwulan III 2013

Persentase penyusunan/ penyempurnaan peraturan

Realisasi s.d. triwulan II 2013 sebesar 31,57%, dari 19 peraturan yang ditargetkan pada tahun 2013 sebanyak 6 peraturan telah diselesaikan yaitu:

1. KMK 59/KMK.6/2013 tanggal 13 Maret 2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam Rangka Penyusutan BMN berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat; 2. KMK 94/KMK.6/2013 tanggal 12 April 2013 tentang Modul Penyusutan BMN berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat;

3. Peraturan Bersama Menteri ESDM Nomor : 14 tahun 2013, Menteri Keuangan Nomor : 33/PMK.06/2013, Menteri BUMN Nomor : PER-01/MBU/2013 tentang Status Kepemilikan Aset Panas Bumi yang berasal dari Kontrak Operasi Kerjasama (Joint Operation Contract) 4. PMK 45/PMK.06/2013 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi Balai Lelang 5. PMK 28/PMK.06/2013 tentang Penyusunan,

Penyelesaian 5 peraturan yang ditargetkan pada triwulan III 2012, yaitu: a. 2 peraturan di bidang lelang; b. 2 peraturan di bidang penilaian; c. 1 peraturan di bidang KND

Triwulan III 2013

(3)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 (5 peraturan) (5 peraturan) (19 peraturan) (6 peraturan) (6 peraturan) (6 peraturan)

11 Persentase penyelesaian BMN Kemenkeu yang bermasalah dengan kategori rusak berat atau hilang

60% 60% 95% 63,43% 63,43% 63,43% 3,43% 3,43% -31,57% Realisasi sebesar 63,43% yang diperoleh dari rata-rata

penyelesaian permohonan penghapusan BMN di lingkungan Kemenkeu:

1. Penyelesaian permohonan penghapusan BMN rusak berat di lingkungan Kemenkeu sebanyak 51.159 unit dari 190.402 unit BMN rusak berat di lingkungan Kemenkeu yang teridentifikasi

2. Penyelesaian 2 permohonan penghapusan BMN usang sebanyak 1.708.615 unit

1. Koordinasi dengan unit eselon I yang masih memiliki BMN rusak berat untuk segera mengajukan permohonan penghapusan

2. Penyelesaian permohonan yang masih pending untuk ditetapkan pada surat keputusan penghapusan BMN

Triwulan III 2013

12 Indeks ketepatan waktu penyelesaian tugas tematik

70 70 70 100 100 100 30,00 30,00 30,00 Realisasi sebesar 100 diperoleh dari Penyelesaian tugas

tematik yaitu Penyelesaian PLTP Sarulla

berupa penyelesaian output berupa Peraturan Bersama Menteri ESDM Nomor : 14 tahun 2013, Menteri Keuangan Nomor : 33/PMK.06/2013, Menteri BUMN Nomor : PER-01/MBU/2013 tentang Status Kepemilikan Aset Panas Bumi yang berasal dari Kontrak Operasi Kerjasama (Joint Operation Contract). Output ditargetkan pada 28 Juni 2013 dan dapat diselesaikan lebih cepat pada triwulan I 2013 dengan indeks capaian sebesar 100 karena lebih cepat 31 hari atau lebih dari batas waktu yang telah ditetapkan.

Mengangendakan pertemuan antara Menkeu dengan A.R Soehoed dalam rangka penyelesaian PT. Aldevco. Permintaan waktu telah disampaikan kepada Pushaka melalui surat S-93/KN.3/2013 tanggal 18 Maret 2013

Triwulan III 2013

13 Rata-rata persentase realisasi janji layanan unggulan

100% 100% 100% 115,12% 115,12% 115,12% 15,1% 15,1% 15,1% Realisasi sebesar 115,12% diperoleh dari rata-rata penyelesaian 10 SOP layanan unggulan pada unit vertikal

Penyelesaian permohonan layanan unggulan dengan tepat waktu terhadap permohonan yang diajukan pada triwulan III 2013 Triwulan III 2013 14 Persentase persetujuan/ penolakan permohonan pengelolaan kekayaan negara tepat waktu

95% 95% 95% 114,61% 114,61% 114,61% 19,6% 19,6% 19,6% Realisasi sebesar 114,61% diperoleh dari rata-rata waktu penyelesaian permohonan pengelolaan kekayaan negara dari unit vertikal

Penyelesaian permohonan pengelolaan Kekayaan Negara dengan tepat waktu terhadap permohonan yang diajukan pada triwulan III 2013

Triwulan III 2013

15 Persentase penyelesaian permohonan penilaian BMN tepat waktu

100% 100% 100% 111,33% 111,33% 111,33% 11,3% 11,3% 11,3% Realisasi sebesar 111,33% diperoleh dari rata-rata penyelesaian permohonan penilaian di lingkungan kantor pusat

Penyelesaian permohonan penilaian dengan tepat waktu terhadap permohonan yang diajukan pada triwulan III 2013

Triwulan III 2013 Persentase penyusunan/

penyempurnaan peraturan

Realisasi s.d. triwulan II 2013 sebesar 31,57%, dari 19 peraturan yang ditargetkan pada tahun 2013 sebanyak 6 peraturan telah diselesaikan yaitu:

1. KMK 59/KMK.6/2013 tanggal 13 Maret 2013 tentang Tabel Masa Manfaat dalam Rangka Penyusutan BMN berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat; 2. KMK 94/KMK.6/2013 tanggal 12 April 2013 tentang Modul Penyusutan BMN berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat;

3. Peraturan Bersama Menteri ESDM Nomor : 14 tahun 2013, Menteri Keuangan Nomor : 33/PMK.06/2013, Menteri BUMN Nomor : PER-01/MBU/2013 tentang Status Kepemilikan Aset Panas Bumi yang berasal dari Kontrak Operasi Kerjasama (Joint Operation Contract) 4. PMK 45/PMK.06/2013 tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa bagi Balai Lelang 5. PMK 28/PMK.06/2013 tentang Penyusunan, Penyampaian, dan Pengubahan Rencana Jangka Penjang dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Perseroan di bawah Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan 6. RPMK tentang Pengelolaan BMN yang berasal dari Aset Lain-Lain telah disampaikan kepada Menkeu.

Penyelesaian 5 peraturan yang ditargetkan pada triwulan III 2012, yaitu: a. 2 peraturan di bidang lelang; b. 2 peraturan di bidang penilaian; c. 1 peraturan di bidang KND

Triwulan III 2013

(4)

Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

No. Uraian IKU Penjelasan Capaian Action Plan

Waktu

16 Tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi

75 75 75 81,62 81,62 81,62 6,62 6,62 6,62 Realisasi diperoleh dari 3 sosialisasi yaitu :

1. Training of Trainers Aplikasi SIMAK 13 dalam rangka Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat tanggal 10 s.d. 11 April 2013 di Hotel Pecenongan, dengan tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi adalah 82.44

2. Sosialisasi Implementasi Penyusutan

Sesuai PMK nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, 178 peserta dari K/L, tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi adalah 81.52

3. Sosialisasi Implementasi Penyusutan

Sesuai PMK nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat, 200 peserta dari Itjen K/L, tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi adalah 80.89 Sehingga realisasi capaian tingkat efektivitas edukasi dan komunikasi sebesar 81.62

Pelaksanaan sosialisasi dalam rangka meningkatkan pemahaman pengguna jasa DJKN di bidang pengelolaan kekayaan negara, piutang negara, dan lelang

Triwulan III 2013

17 Indeks ketepatan waktu tindak lanjut penyelesaian Instruksi Presiden

80 80 80 89,33 89,33 89,33 9,33 9,33 9,33 Berdasarkan Inpres No.17 tahun 2011 tentang Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tidak terdapat rencana aksi dan keluaran yang terkait langsung dengan DJKN.

Inpres lain yang telah ditindaklanjuti adalah Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan menyusun LAKIP 2012 yang telah disampaikan kepada Menteri Keuangan melalui nota dinas nomor 58/KN/2013 tanggal 21 Februari 2013.

Penyampaian tersebut lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan oleh Setjen paling lambat tanggal 28 Februari 2013

-

-18 Persentase pejabat yang telah memenuhi standar kompetensi jabatan

87% 87% 87% 87,20% 87,20% 87,20% 0,2% 0,2% 0,2% Berdasarkan hasil assesment terhadap 919 pejabat,

sebanyak 801 pejabat atau 87,20% telah memenuhi standar kompetensi dengan JPM ≥ 72%, dengan rincian: 1. Pejabat eselon II dari 25 yang telah diasessment sebanyak 24 pejabat telah memenuhi standar kompetensi jabatannya

2. Pejabat eselon III dari 181 yang telah diasessment sebanyak 151 pejabat telah memenuhi standar kompetensi jabatannya

3. Pejabat eselon IV dari 713 yang telah diasessment sebanyak 626 pejabat telah memenuhi standar kompetensi jabatannya

1. Pelaksanaan diklat berbasis kompetensi

2. Reassesment bagi pejabat yang belum memenuhi standar kompetensi minimal

Triwulan III 2013

19 Persentase pegawai yang memenuhi standar jamlat

10% 10% 50% 12% 12% 12% 2,0% 2,0% -38,0% s.d. triwulan II 2013 telah dilaksanakan sebanyak 38

frekuensi diklat. Dari pelaksanaan diklat tersebut sebanyak 417 pegawai atau 12% dari total pegawai DJKN (3.482) telah memenuhi standar jamlat.

1. Identifikasi penyebaran peserta diklat pada masing-masing unit

2. Pelaksanaan diklat yang direncanakan pada periode selanjutnya

Triwulan III 2013

20 Persentase akurasi data SIMPEG

100% 100% 100% - - - Realisasi IKU masih menunggu hasil pengukuran akurasi

data pegawai pada aplikasi SIMPEG yang meliputi data Nama Lengkap, Nomor Induk Pegawai,

Pangkat(golongan/Ruang), Tempat Tanggal Lahir, Jabatan (dirinci sampai unit terendah) dan pendidikan terakhir.

1. Penyelesaian pengujian data SIMPEG

2. Pemetaan data pegawai yang akan digunakan sebagai sampling pengukuran data SIMPEG periode selanjutnya

Triwulan III 2013

(5)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

21 Nilai reformasi birokrasi 92 92 92 94,49 94,49 94,49 2,49 2,49 2,49 Berdasarkan hasil Penilaian Mandiri atas Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (PMPRB) di lingkungan DJKN, realisasi nilai reformasi birokrasi sebesar 94,49 dengan rincian:

1. Komponen pengungkit untuk kriteria kepemimpinan, perencanaan strategik, SDM aparatur, kemitraan, sumber daya dengan nilai sebesar 94,02

2. Komponen hasil untuk kriteria hasil pada

masyarakat/pengguna layanan, hasil pada SDM aparatur, hasil pada komunitas lokal, nasional dan internasional, serta hasil kinerja utama dengan nilai sebesar 94,96

Melanjutkan program reformasi birokrasi untuk mempertahankan nilai yang telah dicapai Triwulan III 2013 22 Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti

15% 15% 90% 30% 30% 30% 15,0% 15,0% -60,0% Dari 6 policy recomendation, telah ditindaklanjuti 2 policy

recomendation, yaitu:

1. Pembuatan Draft Keputusan Dirjen tentang Penerapan Pengendalian Intern di Lingkungan DJKN, Draft peraturan telah disampaikan kepada Itjen

2. Perbaikan PMK nomor 190/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah, PMK tersebut telah diperbaiki dengan PMK nomor 225/PMK.05/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2011 tentang Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah

Penyelesaian 4 policy recomendation yaitu:

1. Perubahan PMK Nomor: 96/PMK.06/2007 tanggal 4 September 2007 dan Perubahan SOP tentang PSP BMN berupa tanah dan/ bangunan pada Kantor Pusat DJKN.

2. Kebijakan terkait dengan penilaian dan proses rekonsiliasi

3. Peraturan mengenai Penyelesaian Aset Tidak Ditemukan pada KKKS 4. Kebijakan terkait dengan tindak lanjut atas BKPKN yang tidak dapat ditemukan. Triwulan IV 2013 23 Tingkat kematangan implementasi manajemen risiko

- - 55 - - - Target IKU tahunan sesuai hasil penilaian Itjen atas

implementasi manajemen risiko di lingkungan DJKN

Pemilihan UPR yang akan menjadi survei penilaian kematangan implementasi manajemen risiko

Triwulan III 2013

24 Persentase penyelesaian pembangunan sistem informasi yang mendukung proses bisnis

40% 40% 80% 40% 40% 40% 0,0% 0,0% -40,0% Realisasi 40% diperoleh dari rata-rata tahapan

pembangunan 6 aplikasi, yaitu:

1. Sistem Informasi Manajemen Aset Negara 2. Aplikasi Penatausahaan KND

3. Aplikasi Penatausahaan KNL 4. Aplikasi Lelang melalui e-mail

5. Sistem Bantuan Hukum

6. Sistem Informasi Geografi Kekayaan Negara 7. Sistem Monitoring Aktifitas Rutin

Melanjutkan tahapan pembangunan aplikasi

Triwulan III 2013

25 Persentase pertukaran data oleh unit eselon I

90% 90% 90% 100% 100% 100% 10,0% 10,0% 10,0% Realisasi diperoleh dari pengiriman data summary BMN

melalui data pooling Pusintek sesuai kamus data yang telah disepakati dengan Pusintek

Penyiapan data BMN untuk penyampaian data periode selanjutnya

Triwulan III 2013

26 Persentase penyerapan DIPA (non belanja pegawai)

36% 36% 95% 22,42% 22,42% 22,42% -13,6% -13,6% -72,6% Realisasi penyerapan DIPA (non belanja pegawai) sebesar

22,42% dari total pagu belanja barang dan belanja modal sebesar Rp512,73 miliar telah terealisasi sebesar Rp114,94 miliar dengan rincian:

1. realisasi belanja barang sebesar 25,64% dari pagu sebesar Rp332,85 miliar terealisasi sebesar Rp85,33 miliar;

2. realisasi belanja modal sebesar 16,46 % dari pagu sebesar Rp179,88 miliar terealisasi sebesar Rp29,61 miliar.

Belum optimalnya penyerapan DIPA disebabkan: 1. Anggaran untuk pengadaan rumah dinas unit vertikal senilai Rp14,43 miliar belum dapat direalisakan karena masih diblokir. Selanjutnya anggaran tersebut diusulkan sebagai penghematan anggaran.

2. Pengadaan konstruksi dan jasa kontruksi pada kantor pusat dan unit vertikal sebanyak 143 frekuensi dengan nilai sebesar Rp54,98 miliar masih dalam proses pengadaan.

Monitoring ketepatan penarikan kas atas penyerapan yang direncanakan

Triwulan III 2013

(6)

Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013 Q2 Smt I Y-2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

No. Uraian IKU Penjelasan Capaian Action Plan

Waktu

27 Persentase penyelesaian kegiatan belanja modal dalam DIPA

36% 36% 98% 8,28% 8,28% 8,28% -27,7% -27,7% -89,7% Realisasi sebesar 8,28% yang diperoleh dari penyelesaian

output dari kegiatan belanja modal berupa 1. pengadaan kendaraan bermotor dengan capaian 3,91%

2. gedung/bangunan dengan capaian 2,52% 3. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan capaian 0,80%

4. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan capaian 0,92%

5. Sarana/prasarana dengan capaian 0,12% Belum optimalnya penyelesaian output disebabkan: 1. Pengadaan rumah dinas unit vertikal belum dapat direalisakan karena masih diblokir. Selanjutnya anggaran tersebut diusulkan sebagai penghematan anggaran. 2. Pengadaan konstruksi dan jasa kontruksi pada kantor pusat dan unit vertikal sebanyak 143 frekuensi masih dalam proses pengadaan.

Optimalisasi tahapan kegiatan belanja modal melalui kegiatan pengadaan yang telah direncanakan

Triwulan III 2013

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa Nomor : 187/PPBJ- SDA/2016 tanggal 28 April 2016, dengan ini diumumkan Penetapan Penyedia Barang/Jasa sebagai berikut :.. Pekerjaan

Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investaasi Arus kas dari aktivitas pendanaan. Pembayaran

Terdapat beberapa penelitian mengenai keterkaitan faktor harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, harga emas dunia dan Inflasi dengan

Humidifikasi merupakan proses penambahan kandungan air di dalam udara. Dimana fasa cair (air) di kontakkan dengan aliran udara, sehingga kandungan uap air di udara

Gaya kepemimpinan, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kementerian Agama Kabupaten Jepara secara

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Kombinasi ZPT B A1 mg/1 hingga 2 mg/1 dengan NAA atau 2,4-D 0,5 mg/1 merangsang pembentukan kalus 100%, tetapi tidak merangsang pembentukan tunas, kemungkinan karena kandungan

Deskripsi data dimaksudkan untuk memperjelas atau memaparkan data hasil penelitian dalam ruang lingkup yang terbatas, dalam hal ini data hasil penelitian