PENGGOLONGAN OBAT BERDASARKAN
MEKANISME KERJANYA
Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat digolongkan menjadi :
OBAT SISTEM SYARAF PUSAT
Analgesik - Antipiretik
Analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita. Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.
Sedangkan antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan demam (suhu tubuh yang tinggi). Pada umumnya (sekitar 90%) analgesik mempunyai efek antipiretik.
Contoh :
1. Generik : asetaminofen tab 100mg, 500mg, sirop 120mg/5ml Paten : pamol, sanmol, panadol
2. Generik : Metampiron; analgin; antalgin; dipiron; metamizol : tab 500mg; injeksi 250 mg/ml
Paten : Duralgin, Hufanal, Mepron
Anestesi
Anestetika adalah obat yang dapat menimbulkan anestesia, yakni suatu keadaan depresi umum dari pelbagai pusat di SSP yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan. Mekanisme kerjanya berdasarkan perkiraan bahwa anastetika umum dibawah pengaruh protein SSP dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat gas ini mungkin dapat merintangi transmisi rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anestesia.
Contoh :
1. Generik :Lidokain HCL; Lignokain: injeksi 1%, 2%; semprot 4%; jeli 2% Paten : Pahacain, Lidodex, Garianes
2. Generik : Etil klorida Paten : Kloretan, Kloretil
Antiepileptika
Antiepileptika adalah obat yang dapat menanggulangi serangan epilepsi berkat khasiat antikonvulsinya, yakni meredakan konvulsi (kejang klonus hebat). Cara kerja antiepileptika belum semuanya jelas. Namun dari sejumlah obat terdapat indikasi mengenai mekanisme kerjanya, yaitu:
a. Memperkuat efek GABA
b. Menghambat kerjanya aspartat dan glutamat
c. Memblokir saluran-saluran (channels) Na, K dan Ca yang berperan penting pada tibul dan perbanyakan muatan listrik.
d. Meningkatkan ambang serangan dengan jalan menstabilkan membran sel e. Mencegah timbulnya pelepasan muatan listrik abnormal
f. Menghindari menjalarnya hiperaktivitas (muatan listrik) tersebut pada neuron otak lainya.
Contoh :
1. Generik :Diazepam : injeksi 5mg/ml; larutan rektum 4mg/ml Paten : Valisanbe, Valium, Stesollid
2. Generik : Asam Valproat : tablet valproat Na 150mg, 300mg; sirop 200mg/5ml Paten : asam dipropilasetat, Depakene, Leptilan (Na)
OBAT SISTEM KARDIOVASKULER
Diuretik
Diuretika adalah zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja langsung terhadap ginjal. Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih-dan demikian juga dari air-diperbanyak.
Contoh:
1. Generik : Furosemid : injeksi iv/im 10mg/ml; tablet 40mg Paten : Uresic, Afrosic, Farsiretic
2. Generik : Amilorid: tablet 5mg Paten : Lorinid, Midamor
Antiangina
Antiangina adalah obat yang dapat membantu mengobati angina. mekanisme kerjanya: a. Vasodilator koroner memperlebar arteri jantung, memperlancar pemasukan darah
serta oksigen dan dengan demikian meringankan beban jantung.
b. β-blockers (penghemat penggunaan oksigen) memperlambat pukulan jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen myocard.
Contoh:
1. Generik : isosorbid dinitrat ; tablet sublingual 5mg Paten : Isordil, sorbidin, Cendocard
2. Generik : Nitrogliserin: tablet sublingual 0,5mg Paten : Trinitrin, Nitrostat, Gliseriltrinitrat
Antiartmia adalah obat yang dapat membantu mengobati aritmia. Mekanisme kerjanya yaitu menurunkan kepekaan sel-sel jantung bagi rangsangan (efek stabilisasi membran), frekuensi pukulan dikurangi (kronotrop negatif) dan masa refrakter (kebal bagi rangsangan) di perpanjang, sedangkan penyaluran impuls diperlambat. Daya kontraksi (inotrop negatif) dikurangi pula tetapi agak ringan.
Contoh:
1. Generik : kuinidin : tablet 200mg
Paten : Sulfas chinidin, Cardioquin, Kinidin durette 2. Generik : Disopiramida ; Kapsul 100mg
Paten : Norpace, Rythmodan
Antihipertensi
Antihipertensi adalah obat yang dapat mengurangi dan menghilangkan gejala tekanan darah tinggi. Obat hipertensi ada bermacam-macam dan kerjanya dapat dibagi dalam beberapa jenis yakni:
a. meningkatkan pengeluaran air dari tubuh : diuretik b. memperlambat kerja jantung : beta-blocker
c. memperlebar pembuluh : vasodilator lansung, antagonis kalsium, ACE dan AT II-reseptor blocker
d. menstimulasi SSP : agonis alfa-2
e. mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan pembuluh
Contoh :
1. Generik : kaptopril : tablet 12,5mg, 25 mg Paten : Capoten, Capozide
2. Generik : Nifedipin : tablet 10mg Paten : Adalat, Retard, Oros
OBAT ANTI INFEKSI
Antelmentik
Anthelmentika atau obat cacing adalah obat yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan dalam istilah ini termasuk semua zat yang bekerja lokal menghalau cacing dari saluran cerna maupun obat-obat sistemik yang membasmi cacing serta larvanya yang menghinggapi organ dan jaringan tubuh.
Contoh :
1. Generik : Pirantel; Pirantel pamoat: tablet 250mg; suspensi125mg/5ml Paten : Combantrin, Bascing, Quantrel
2. Generik : Mebendazol; tablet 100mg; sirop 100mg/5ml Paten : Vermox
Antibiotik
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil.
Berdasarkan mekanisme kerjanya dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu:
1. Mengganggu metabolisme sel mikroba.Antimikroba yang termasuk dalam kelompok ini adalah sulfonamid, trimetoprin, asam p-aminosalisilat (PAS),dan sulfon
2. Menghambat sintesis dinding mikroba. Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah penisilin, sefalosporin, basitrasin, vankomisin, dan sikloserin.
3. Mengganggu permeabilitas membran sel mikroba. Obat yang termasuk dalam kelompok ini adalah polimiksin, golongan polien serta berbagai antimikroba kemoterapeutik, umpamanya antiseptik surface active agents.
4. Menghambat sintesis protein sel mikroba. Obat yang termasuk dalam kelompok ini ialah golongan aminoglikosid, makrolid, linkomisin, tetrasiklin, dan kloramfenikol. 5. Menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba. Obat yang termasuk
dalam kelompok ini adalah rifampisin, dan golongan kuinolon Kelompok Antibiotik
1. Antibiotok Kombinasi
Generik : Cotrimoxazole; Trimethoprim-Sulfamethoxazole, tablet 120mg, 240mg; 480mg; 960mg
Paten : otoprim, Bactrim, septrin 2. Cephalosporin Antibiotics
Generik : Cefadroxil Paten : Cefat 3. Aminoglikosida
Generik : Gentamisin, injeksi 10mg, 40mg/ml Paten : Ottogenta, Sagestam, Gentamerck 4. Makrolida
Generik: Erythromycin, kapsul 250mg (stearat); sirop kering 250mg/5ml Paten : Erysanbe, Kalthrocin, Eryprima
5. Penicillin Derivatives
Generik : Amoxicillin, kapsul/tablet 250mg; 500mg; sirop kering 125mg/ml Paten : Amoxsan, Abamox, Kalmoxillin
6. Quinolone Antibiotics
Generik : Ciprofloxacin tablet 500mg Paten : Baquinor, Bernoflox, Quidex 7. Tetracycline Derivatives
Generik : Tetracycline, kapsul 250mg; 500mg Paten : Cendosiklin, super tetra, tetradex
Antifungi
Antifungi adalah obat-obat yang berdaya menghentikan pertumbuhan atau mematikan jamur yang menghinggapi manusia. Yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur dapat digolongkan:
a. Antibiotika : bekerja fungistatis dengan mekanisme kerjnya adalah pengikatan diri pada sterol didinding sel jamur.
b. Derivat-imidazol: mekanisme kerjanya berdasarkan pengikatan pada enzim sitokrom P450, sehingga sintesa ergosterol yang perlu untuk pembinaan membran sel jamur, dirintangi dan terjadi kerusakan membran itu.
c. Derivat-triazol : pada umumnya juga bekerja fungistatis dengan mekanisme kerja seperti imidazol, tetapi bersifat lebih selektif bagi sistem enzim jamur daripada terhadap sistem enzim manusia , maka kurang menghambat sintesa steorida. d. Asam-asam organis.
Contoh :
1. Generik : griseofulvin: tablet micronized 250mg Paten : Fulcin, Fungistop, Grifin
2. Generik : Mikonazol : krim (nitrat) 2% ; serbuk (nitrat) 2% Paten : Daktarin
Anti tuberculosis
Anti tuberculosis adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit TBC. Salah satu mekanisme kerja anti TBC yaitu berdasarkan penghambatan sintesa RNA pada kuman yang sedang membelah, juga menghindarkan terbentuknya mycolic acid pada dinding sel.
Contoh :
1. Generik : Etambutol; tablet 250mg; 500mg Paten : abbutol, Arsitam, Bacbutol
2. Generik : Rifampicin; tablet 300mg; 450mg; 600mg Paten : Rifampin, Rifamtibi, Rifambiotic
OBAT SALURAN CERNA
Antasida dan antiulkus
Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk mengikat secara kimiawi dan menetralkan asam lambung . Efeknya adalah meningkatkan pH, yang mengakibatkan berkurangnya kerja proteolitis dari pepsin ( optimal pada pH 2 ). Di atas
ph 4, aktivitas peptin jadi minimal. Mekanisme kerjanya adalah Kombinasi Aluminium Hidroksida dan Magnesium hidroksida merupakan antasid yang bekerja menetralkan asam lambung dan menginaktifkan pepsin sehingga rasa nyeri ulu hati akibat iritasi oleh asam lambung dan pepsin berkurang. Di samping itu efek laksatif dari Magnesium hidroksida akan mengurangi efek konstipasi dari Aluminium Hidroksida.
Contoh :
1. Generik : Antasida DOEN I tiap tablet: Al(OH)3 200mg, Mg(OH)2 200mg
Paten : Promag, Mylanta 2. Generik : Ranitidin; tablet 100mg
Paten : Zantac, Rantin
Antiemetika
Obat atimual adalah zat zat yang berkhasiat menekan rasa mual dan muntah. Berdasarkan mekanisme kerjanya dibedakan menjadi 3 kelompok besar dan beberapa obat tambahan sbb:
1. Antikolinergika
Obat obat ini ampuh pada mabuk darat, penyakit meniere dan mual kehamilan. Efeknya berdasarkan sifat antikolinergisnya dan mungkin juga karena blockade reseptor-H1 di CTZ
2. Antagonis dopamine
Zat zat ini berdaya melawan mual berdasarkan perintangan neurotransmisi dari CTZ ke pusat muntah dengan jalan blockade reseptor dopamine.
3. Antagonis serotonin
Blockade serotonin yang memicu reflex muntah dari usus halus dan rangsangan terhadap CTZ. Terutama efektif selama hari pertama dari terapi dengan sitostatika yang bersifat emetogen kuat
Contoh :
1. Generik : Metoklopramid: tablet 10mg; injeksi 5mg/ml Paten : Primperan, Opram
2. Generik : Dimenhidrinat: tablet 50mg Paten : Dramamine, Antimo
Anti Diare
Anti diare adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu mengobati penyakit diare. Kelompok obat yang serinng kali digunakan pada diare adalah
1. Kemoterapeutika untuk terapi kausal yakni memberantas bakteri penyebab diare, seperti antibiotika, sulfonamida dan kinolon
2. Obstipansia untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan beberapa cara, yakni:
a. Zat-zat penekan peristaltik sehingga memberikan lebih banyak waktu untuk reabsorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus.
b. Adstrigensia yang menciutkan selaput lendir usus
c. Adsorbensia menyerap zat-zat beracun yang dihasilkan oleh bakteri atau yang ada kalanya berasal dari makanan.
3. Spasmolitika, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang sering kali mengakibatkan nyeri perut pada diare.
Contoh :
1. Generik : Cotrimoxazole; Trimethoprim-Sulfamethoxazole, tablet 120mg, 240mg; 480mg; 960mg
Paten : otoprim, Bactrim, septrin 2. Generik : Attapulgite
Paten : Eterogite, Entrostop, Neo Entrostop
OBAT SALURAN NAFAS
Anti asma adalah obat-obat yang digunakan untuk membantu dalam pengobatan asma. Berdasarkan mekanisme kerjanya,obat asma dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu
1. Anti-alergika, adalah zat zat yang berkhasiat menstabilkan mastcells, sehingga tidak pecah dan mengakibatkan terlepasnya histamine dan mediator peradang lainnya. 2. Bronchodilator, pelepasan kejang dan bronchodilatasi dapat dicapai dengan cara
merangsang system adrenergic dengan adrenergika atau melalui penghambatan system kolinergis deganantikolinergika, juga dengan theofilin
3. Kortikosteroida, berkhasiat meniadakn efek mediator,seperti peradangan dan gatal gatal
4. Mukolitika dan ekspektoransia, Mengurangi kekentalan dahak, mukolitika dengan merombak mukoproteinnya dan ekspektoransia menegncerkan dahak,sehingga pengeluarannya dipermudah. Obat ini dapat meringankan perasaan sesak nafas dan terutama berguna pada serangan asma hebat yang dapat mematikan bila sumbatan lendir sedemikian kental tidak dapat dikeluarkan.
5. Antihistaminika
Obat obat ini memblokir reseptor-histamin dan dengan demikian mencegah efek bronkhokonstriksinya
Contoh :
1. Generik : Salbutamol: tablet 2mg; 4mg; aerosol 100g/dosis Paten : Ventolin, Volmax, Salbuven
2. Generik : Beklometason: inhalasi/aerosol 50g/dosis Paten : Becotide, Beconase, Ventide
Ekspektoran
Ekspektoran adalah Zat yang daoat memperbanyak produksi dahak ( yang encer ) dan dengan demikian mengurangi kekentalannya, sehingga mempermudah pengeluaranya dengan batuk, mekanisme kerjanya adalah merangsang resptor-reseptor di mukosa lambung yang kemudian meningkatkan kegiatan kelenjar sekresi dari saluran
lambung usus dan sebagai reflex memperbanyak sekresi dari kelenjar yang berada disaluran nafas
Contoh :
1. Generik : Gliseril Guaiakolat: tablet 100mg Paten : Toplexil
2. Generik : OBH tiap 100mg mikstura mgd akar manis 10g, NH4Cl 5g lar. Amm spir.
Adas 6g, air 89g
Lain-lain
AntihistaminAntihistaminika adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghindarkan efek atas tubuh dari histamin yang berlebihan, sebagaimana pada gangguan-gangguan alergi. Contoh :
1. Generik : CTM; klorfeniramin maleat; klorfeniramin hidrogen maleat. Tablet 4mg; injeksi 5mg/ml
Paten : Alleron, Phehachlor, chlorphenon 2. Generik : Difenhidramin. Injeksi 10mg/ml
TUGAS : FARMASI RUMAH SAKIT
PENGGOLONGAN OBAT
DAN
HAL-HAL TENTANG RUMAH SAKIT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
LULU MAMNUN MELVIN PANGGALO MERDIANA MOHAMAD IDHAMMOH. ARY AKBAR
MUHAMMAD KHALIL ALRASYID MUHAMMAD NURFIANTO MUSDIANA