• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci Jawaban, Silabus, Rpp Pr Kimia 11b_2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kunci Jawaban, Silabus, Rpp Pr Kimia 11b_2013"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

(2) Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi 4.. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.. Kompetensi Dasar 4.2. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam-basa.. Nilai. Indikator. Rasa ingin tahu. Mencoba membuat indikator alami dari berbagai sayuran, buah, atau bunga yang ada di lingkungan siswa.. Pada bab ini akan dipelajari: 1. Konsep Asam-Basa 2. Sifat Larutan Asam dan Basa 3. Penentuan pH Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat 4. Penentuan pH Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah. Larutan Asam-Basa. Menjelaskan konsep asambasa. Menjelaskan sifat larutan asam dan basa. Menjelaskan pH larutan asam kuat dan basa kuat. Menjelaskan pH larutan asam lemah dan basa lemah. Menjelaskan konsep asambasa berdasarkan: 1. teori Arrhenius 2. teori Bronsted-Lowry 3. teori Lewis. 1. Menyebutkan sifat larutan asam dan basa 2. Menjelaskan trayek pH berbagai indikator 3. Mengidentifikasi larutan yang termasuk asam atau basa menggunakan indikator buatan, kertas lakmus, dan indikator alami. 1. Menjelaskan cara menentukan pH, pOH, dan pKw 2. Menentukan pH larutan asam kuat dan basa kuat. 1. Menjelaskan cara menentukan: a. derajat ionisasi; b. tetapan kesetimbangan baik asam (Ka) maupun basa (Kb); c. pH asam lemah dan basa lemah 2. Menjelaskan konsep pH dalam pencemaran. Menyebutkan sifat-sifat larutan asam-basa dan menghitung pH-nya. 2. Larutan Asam-basa.

(3) A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Pada reaksi: HCl(g) + NH3(g) → NH4Cl(s) Menurut Arrhenius, reaksi HCl dan NH3 dalam fase gas tidak dapat digolongkan reaksi asam-basa karena tidak membentuk ion H+ dan OH–, padahal kedua senyawa tersebut merupakan asam-basa. Teori Arrhenius disempurnakan oleh Bronsted-Lowry yang mengemukakan teori asam-basa berdasarkan transfer proton (ion H+). Teori Bronsted-Lowry dapat diterapkan dalam reaksi HCl dan NH3. Dalam fase gas, HCl dan NH3 tidak terionisasi karena keduanya merupakan molekul kovalen dan reaksi tersebut tergolong reaksi asam-basa. 2. Jawaban: a Garam yang bersifat netral terbentuk antara asam kuat dengan basa kuat. Contoh garam yang terbentuk antara asam sulfat dengan kalium hidroksida. Garam yang terbentuk antara asam kuat dengan basa lemah akan bersifat asam. Contoh garam yang terbentuk antara amonium hidroksida dan asam klorida serta aluminium hidroksida dan asam nitrat. Garam yang terbentuk antara asam lemah dengan basa kuat akan bersifat basa. Contoh garam yang terbentuk antara asam sianida dan natrium hidroksida serta asam karbonat dan barium hidroksida. 3. Jawaban: c Teori Bronsted-Lowry melibatkan serah terima proton. Teori ini memiliki kelebihan karena dapat menjelaskan sifat asam-basa pada reaksi yang reversibel, yaitu reaksi yang spesinya dalam reaksi dapat bertindak sebagai asam dan basa. Misal CH 3COOH dan H 2O. Pada reaksi reversible, CH3COOH + H2O H3O+ + CH3COO–, reaksi ke kanan CH3COOH mendonorkan proton sehingga bertindak sebagai asam. Pada reaksi ke kiri, CH 3COO – bertindak sebagai basa. Dengan demikian pada reaksi reversible juga berlangsung transfer proton. Sementara itu, serah terima elektron merupakan teori dari Lewis. 4. Jawaban: e CH3COOH dapat melepas proton sehingga bersifat asam dan dapat juga menyerap proton sehingga bersifat basa. Oleh karena dapat bersifat asam dan basa maka CH3COOH dikatakan bersifat amfoter. H2SO4 hanya dapat melepas proton sehingga bersifat asam. Na2SO4, NaBr, dan NaCl merupakan garam netral.. 5. Jawaban: d Menurut Arrhenius, asam adalah spesi yang melepaskan H+ dalam air, sedangkan basa adalah spesi yang melepaskan OH– dalam air. Ba(OH)2 dalam air bersifat basa karena melepaskan ion OH–. 6. Jawaban: d NH4+ merupakan asam konjugasi dari basa NH3 karena NH3 mampu bertindak sebagai akseptor proton, yaitu dengan menarik ion H+ dari molekul air. OH– merupakan basa konjugasi dari H2O karena H2O mampu bertindak sebagai donor proton. 7. Jawaban: e a. HClO4 + NH2– asam 1. basa 2. konjugasi. b.. HClO4 + NH3. asam 1. basa 2. konjugasi. c.. HClO4 + H2 O. asam 1. basa 2. konjugasi. d.. HClO4 + OH–. asam 1. basa 2. konjugasi. e.. HClO4 + N2H5+. basa 2. ClO4– + NH3. basa 1 asam 2 konjugasi. ClO4– + NH4+. basa 1 asam 2. konjugasi. ClO4– + H3O+. basa 1 asam 2 konjugasi. ClO4– + H2O. basa 1 asam 2 konjugasi. H2ClO4– + N2H4. asam 1 asam 2 konjugasi konjugasi. basa 1. Jadi, senyawa HClO4 yang bersifat basa ditunjukkan pada reaksi e. 8. Jawaban: e F H F H | | | | F – B + : N – H → F – B : N – H | | | | F H F H Asam. Basa. Dalam kulit valensi atom N dalam molekul NH3 terdapat tiga pasang ikatan (N – H) dan satu pasang elektron bebas (tidak berpasangan). Pada atom B dalam molekul BF3 terdapat tiga pasang elektron yang berikatan (B – F). Sepasang elektron yang tidak berikatan pada atom N dapat disumbangkan. Kimia Kelas XI. 3.

(4) kepada atom pusat B yang kemudian digunakan secara bersama-sama sehingga terjadi ikatan kovalen koordinasi (B – N). Atom B pada BF3 bertindak sebagai asam Lewis. Asam Lewis merupakan spesi yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron. Basa Lewis merupakan spesi yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron. 9. Jawaban: c NH4OH(g) + H2O(aq) → NH4OH2+(aq) + OH–(aq) basa. asam. asam konjugasi. basa konjugasi. NH4OH dan NH4OH2+ merupakan pasangan basaasam konjugasi. H 2 O dan OH – merupakan pasangan asam-basa konjugasi. 10. Jawaban: d Partikel yang dapat bersifat amfiprotik adalah partikel yang dapat bersifat asam dan basa dalam reaksi yang berbeda. Partikel akan bersifat asam jika bereaksi dengan basa, sedangkan partikel akan bersifat basa jika bereaksi dengan asam. Ion HCO3– dapat bertindak sebagai donor proton ketika ditambah basa membentuk CO32– (basa konjugasi). Ion HCO 3– dapat bertindak sebagai akseptor proton ketika ditambah asam membentuk H2CO3 (asam konjugasi). B. Uraian 1. a. HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq) Jumlah ion H+ = 1 (asam monoprotik) b. H2SO4(aq) → 2H+(aq) + SO42–(aq) Jumlah ion H+ = 2 (asam poliprotik) c. NaOH → Na+(aq) + OH–(aq) Jumlah ion OH– = 1 (basa monoprotik) d. Ca(OH)2 → Ca2+(aq) + 2OH–(aq) Jumlah ion OH– = 2 (basa poliprotik) 2. a. b. c. d.. Sifat asam atau basa suatu zat ditentukan oleh lingkungan atau pelarutnya. Keasaman suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah melepaskan proton (H+). Kebasaan suatu basa akan semakin bertambah jika semakin mudah menerima proton (H+). Zat dalam reaksi yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa disebut zat amfiprotik. Contoh H2O.. 3. Kekurangan teori asam-basa menurut Arrhenius sebagai berikut. a. Hanya dapat diaplikasikan pada reaksi yang terjadi dalam air.. 4. Larutan Asam-basa. b.. c.. Tidak menjelaskan alasan beberapa senyawa yang mengandung hidrogen dengan bilangan oksidasi +1 (seperti HCl) dapat larut dalam air untuk membentuk larutan asam, sedangkan yang lain seperti CH4 tidak dapat. Tidak menjelaskan alasan bahwa senyawa yang tidak memiliki OH–, seperti Na2CO3 memiliki karakteristik seperti basa.. 4. Persamaan reaksi Lewis: .. : Cl : .. | .. .. : Cl – Sn – Cl : + 2 : Cl– → .. .. .. | : Cl : .. Asam Lewis. –  Cl Cl  Cl Sn Cl    Cl Cl . Basa Lewis. 5. Tuliskan reaksi asam-basa berikut menurut Bronsted Lowry dan tentukan pasangan asam-basa konjugasinya! a. HAc(aq) + H2O( ) b. HNO2(aq) + OH–(aq) c. HBr(aq) + H2O( ) d. NH3(aq) + HBO32–(aq) e. H2CO3(aq) + H2O( ) Jawaban: a. HAc(aq) + H2O( ) H3O+(aq) + Ac–(aq) Asam. b.. Basa. HNO2(aq) + OH–(aq) Asam. Basa. Asam. Basa. konjugasi. konjugasi. H2O( ) + NO2–(aq) Asam. Basa. konjugasi. c.. HBr(aq) + H2O( ) Asam. d.. Basa. H2CO3(aq) + H2O( ) Asam. Basa. Br–(aq) + H3O+(aq). Basa konjugasi. NH3(aq) + HBO32–(aq) Asam. e.. Basa. konjugasi. Asam konjugasi. H2BO3–(aq) + NH2–(aq). Asam konjugasi. Basa konjugasi. H3O+(aq) + HCO3–(aq). Asam konjugasi. Basa konjugasi.

(5) A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: b Uji organoleptik artinya uji dengan dicicipi. Keberadaan asam lemah yang tidak berbahaya, seperti asam sitrat pada buah jeruk dapat dibuktikan dengan cara mencicipinya. Rasa masam pada buah jeruk membuktikan salah satu sifat asam yaitu berasa masam. Sifat korosif artinya merusak berbagai benda logam dan nonlogam. Sifat ini terutama dimiliki oleh asamasam kuat. Asam yang bereaksi dengan logam akan menghasilkan garam dengan gas H2. Asam yang bereaksi dengan basa akan menghasilkan garam dan air. Asam yang dilarutkan dalam air akan terurai menjadi ion positif hidrogen dan ion negatif sisa asam. 2. Jawaban: c Sifat-sifat larutan basa sebagai berikut. 1) Berasa pahit. 2) Bersifat kaustik. 3) Jika mengenai kulit terasa licin. 4) Mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru. 5) Terionisasi menjadi ion positif logam dan ion negatif hidroksil. 6) Bereaksi dengan asam. 7) Bereaksi dengan garam. 3. Jawaban: e Asam lambung merupakan asam klorida (HCl). Pada saat terserang sakit mag, kandungan asam lambung akan naik. Dengan adanya obat mag, asam lambung akan dinetralkan oleh kandungan basa dalam obat mag, seperti magnesium hidroksida (Mg(OH)2) atau aluminium hidroksida (Al(OH)3). Magnesium klorida (MgCl2) merupakan garam yang dapat dielektrolisis menghasilkan magnesium. Natrium hidroksida (NaOH) merupakan basa kuat yang digunakan dalam pembuatan sabun mandi. Natrium bikarbonat (NaHCO3) terdapat dalam soda kue. Asam format (HCOOH) terdapat dalam semut. 4. Jawaban: b Larutan yang tidak mengubah warna kertas lakmus merupakan larutan garam yang bersifat netral. Larutan yang bersifat netral mempunyai pH sekitar 7. Larutan yang bersifat asam akan mempunyai rasa masam, mengandung ion H+, pH kurang dari 7, bersifat korosif, dan dapat memerahkan kertas lakmus biru. Larutan yang bersifat basa. mempunyai rasa pahit, terasa licin di kulit, mengandung ion OH–, pH lebih dari 7, dan dapat membirukan kertas lakmus merah. 5. Jawaban: a Perubahan warna menjadi merah pada pengujian suatu larutan dengan ekstrak bunga nusa indah menunjukkan bahwa larutan tersebut termasuk asam. Contoh larutan asam adalah H2S. NH4OH dan NaOH merupakan basa, jika diuji dengan ekstrak bunga nusa indah menghasilkan warna kuning. CH3COONa dan K2S merupakan garam bersifat basa sehingga jika diuji dengan ekstrak bunga nusa indah juga akan menghasilkan warna kuning. 6. Jawaban: a Ion H+ mengakibatkan korosi karena adanya ion ini menunjukkan tingkat keasaman. Semakin banyak ion H+ berarti semakin tinggi keasaman. Keasaman tinggi menunjukkan tingkat korosi yang tinggi. 7. Jawaban: c Larutan basa apabila diuji dengan kunyit maka warna indikator dalam larutan akan menjadi jingga, jika diuji dengan daun pacar air, warna indikator dalam larutan akan menjadi kuning, jika diuji dengan kubis ungu, warna indikator dalam larutan akan menjadi hijau kebiruan, jika diuji dengan umbi bit, warna indikator dalam larutan menjadi merah, jika diuji dengan bunga sepatu, warna indikator dalam larutan menjadi kuning. Jadi, larutan yang diuji tersebut kemungkinan berupa Ba(OH)2. HCl dan H2SO4 merupakan asam, CaSO4 dan NaNO3 merupakan garam yang bersifat netral. 8. Jawaban: e Vitamin C merupakan asam. Apabila ke dalam larutan vitamin C dicelupkan kertas lakmus biru, warna kertas lakmus akan berubah dari biru menjadi merah. 9. Jawaban: a Nama Larutan a. b. c. d. e.. Cuka Amonia Garam dapur Air jeruk Barium hidroksida. Warna Kertas Warna Kertas Lakmus Merah Lakmus Biru Sifat Setelah Setelah Pencelupan Pencelupan Merah Biru Merah Merah Biru. Merah Biru Biru Merah Biru. Kimia Kelas XI. Asam Basa Netral Asam Basa. 5.

(6) 10. Jawaban: b 1) Air limbah A Fenolftalein, air limbah tidak berwarna sehingga pH ≤ 8,3. Lakmus, air limbah berwarna merah sehingga pH ≤ 4,5. Bromkresol ungu, air limbah berwarna kuning sehingga pH ≤ 5,2. Jadi, pH air limbah A adalah ≤ 4,5. 2) Air limbah B Fenolftalein, air limbah berwarna merah sehingga pH ≥ 10,0. Lakmus, air limbah berwarna biru sehingga pH ≥ 8,3. Bromkresol ungu, air limbah berwarna ungu sehingga pH ≥ 6,8. Jadi, pH air limbah B adalah ≥ 10,0. B. Uraian 1. Sifat basa pada suatu larutan dapat diketahui dengan cara menguji larutan tersebut dengan suatu indikator, misal kertas lakmus. Larutan basa saat diuji dengan kertas lakmus akan memberikan warna biru pada kertas lakmus. 2. Cuka atau asam asetat (CH 3 COOH) jika direaksikan dengan logam seng (Zn) akan menghasilkan seng asetat dan gas H2. Zn(s) + 2CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Zn(aq) + H2(g) Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi tersebut adalah bereaksi dengan logam menghasilkan garam dan gas H2. Gas H2 akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Cuka atau asam asetat (CH3COOH) jika direaksikan dengan kalsium karbonat (CaCO 3 ) akan menghasilkan kalsium asetat, gas CO2, dan air.. CaCO3 + 2CH3COOH → (CH3COO)2Ca + CO2 + H2O. Sifat senyawa asam yang ditunjukkan pada reaksi tersebut adalah bereaksi dengan karbonat menghasilkan garam, air, dan gas CO2. Gas CO2 akan tampak dalam bentuk gelembung-gelembung gas.. A. Pilhan Ganda 1. Jawaban: c Air murni bersifat netral karena mempunyai tingkat keasaman (pH) sebesar 7 yang diperoleh dari ionisasi sebagian sesuai reaksi: H2O H+ + OH–. 6. Larutan Asam-basa. 3. a.. b.. 1) Bunga sepatu 2) Bunga bugenvil 3) bunga mawar merah 4) Kunyit 5) Umbi bit 6) Bunga nusa indah 7) Daun pacar air 8) Bunga kana Karena ekstrak dari bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam atau basa. Tumbuhan. Warna Larutan Asam. Kunyit Umbi bit Daun pacar air Bunga kana Bunga nusa indah Bunga sepatu Bunga bugenvil Bunga mawar merah. Kuning Biru Merah Merah Merah Merah Ungu Merah muda. Basa Jingga Merah Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Hijau. 4. Larutan asam jawa dan larutan teh bersifat asam sehingga jika diuji dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus akan berubah menjadi merah. Larutan kapur dan larutan sampo bersifat basa sehingga jika diuji dengan kertas lakmus biru, kertas lakmus tidak berubah warna. Jika diuji dengan kertas lakmus merah, kertas lakmus akan berubah menjadi biru. 5. Pengujian larutan menggunakan indikator metil merah; larutan berwarna jingga maka pH larutan 4,4 ≤ pH ≤ 6,2. Pengujian larutan menggunakan indikator bromtimol biru, larutan berwarna hijau maka pH larutan 6,0 ≤ pH ≤ 7,6. Pengujian larutan menggunakan indikator metil jingga, larutan berwarna kuning maka pH larutan ≥ 4,4. Pengujian larutan menggunakan indikator bromkresol hijau, larutan berwarna biru maka pH larutan ≥ 5,4. Jadi, pH untuk larutan Y berkisar antara 6,0 ≤ pH ≤ 6,2.. 2. Jawaban: e [H+] = [OH–] = K w =. 5,1 × 10 −14 = 2,26 × 10–7. 3. Jawaban: b Reaksi ionisasi Mg(OH)2 sebagai berikut. Mg(OH)2 Mg2+ + 2OH– Dengan demikian, magnesium hidroksida (Mg(OH)2) mempunyai valensi basa (jumlah OH–) sebanyak 2..

(7) 4. Jawaban: d [H+] air = 10–7 Jika [H+] larutan lebih besar daripada 10–7, berarti larutan tersebut bersifat asam. Di antara larutan NH4OH, NaOH, air sabun, cuka, dan air detergen, larutan yang bersifat asam yaitu cuka. Jadi, cuka mempunyai harga [H+] lebih besar daripada harga [H+] dalam air. 5. Jawaban: e Larutan yang bersifat paling basa mempunyai harga pH paling besar atau mendekati 14. Berdasarkan tabel tersebut, EOH mempunyai harga pH paling besar, yaitu 13,0 sehingga EOH bersifat paling basa di antara larutan yang lain. 6. Jawaban: e 1) Asam bromida (HBr) HBr H+ + Br– = asam monovalen 2) Asam sianida (HCN) HCN → H+ + CN– = asam monovalen 3) Asam nitrit (HNO2) HNO2 → H+ + NO2– = asam monovalen 4) Asam nitrat (HNO3) H+ + NO3– = asam monovalen HNO3 5) Asam karbonat (H2CO3) H+ + CO32– = asam bivalen H2CO3 Dari persamaan reaksi, terlihat bahwa valensi asam dua (asam bivalen) dimiliki oleh asam karbonat.. mol NaOH volume NaOH. = 3 × 10–2 M. mol NaOH 2L. = 3 × 10–2 M. mol NaOH = 6 × 10–2 mol 9. Jawaban: b 1). HCl 0,01 M [H+] = [HCl] × valensi = 0,01 M × 1 = 10–2 M pH = –log [H+] = –log 10–2 = 2. 2). HNO3 0,02 M [H+] = [HNO3] × valensi = 0,02 M × 1 = 2 × 10–2 M pH = –log [H+] = –log 2 × 10–2 = 2 – log 2. 3). H2SO4 0,001 M. [H+] = [H2SO4] × valensi = 0,001 M × 2 = 2 × 10–3 M pH = –log [H+] = –log 2 × 10–3 = 3 – log 2. 4). [OH–]= [NaOH] × valensi = 0,01 × 1 = 10–2 M pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2 pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12. 7. Jawaban: a Mol H2SO4 = = = = [H2SO4] =. massa H2SO 4 Mr H2SO 4 massa H2SO 4 (2 × Ar H) + (1 × Ar S) + (4 × Ar O) 1,96 gram ((2 × 1) + (1 × 32) + (4 × 16)) gram/mol. 1,96 gram 98 gram / mol. mol H2SO 4 volume H2SO 4 +. =. = 0,02 mol 0,02 mol 0,2 L. = 0,1 M. SO42–. 2H + H2SO4 + [H ] = 2 × 0,1 M = 2 × 10–1 M pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 8. Jawaban: d pH NaOH = 12 + log 3 pOH = 14 – pH = 14 – (12 + log 3) = 2 – log 3 pOH = –log [OH–] 2 – log 3 = –log [OH–] –log 3 × 10–2 = –log [OH–] [OH–] = 3 × 10–2 [OH–] = [NaOH] = 3 × 10–2 M. NaOH 0,01 M. 5). Ba(OH)2 0,002 M. [OH–]= [Ba(OH)2] × valensi = 0,002 × 2 = 4 × 10–3 M pOH = –log [OH–] = –log 4 × 10–3 = 3 – log 4 pH = pKw – pOH = 14 – (3 – log 4) = 11 + log 4. 10. Jawaban: e Semakin ungu warna pada indiaktor universal, berarti larutan semakin bersifat basa (pH paling besar). 1) KOH 0,5 M KOH(aq) K+(aq) + OH–(aq) KOH bervalensi 1 [OH–] = 1 × 0,5 M = 0,5 M. Kimia Kelas XI. 7.

(8) 2). 3). 4). pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–1 = 1 – log 5 pH = pKw – pOH = 14 – (1 – log 5) = 13 + log 5 = 13,7 NaOH 0,3 M NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq) NaOH bervalensi 1 [OH–] = 1 × 0,3 M = 0,3 M pOH = –log [OH–] = –log 3 × 10–1 = 1 – log 3 pH = pKw – pOH = 14 – (1 – log 3) = 13 + log 3 = 13,5 Ba(OH)2 0,2 M Ba2+(aq) + 2OH–(aq) Ba(OH)2(aq) Ba(OH) bervalensi 2 [OH–] = 2 × 0,2 M = 0,4 M pOH = –log [OH–] = –log 4 × 10–1 = 1 – log 4 pH = pKw – pOH = 14 – (1 – log 4) = 13 + log 4 = 13,6 Ca(OH)2 0,1 M Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH–(aq) Ca(OH)2 basa bervalensi 2 [OH–] = 2 × 0,1 M = 0,2 M pOH = –log [OH–] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2 pH = pKw – pOH = 14 – (1 – log 2) = 13 + log 2 = 13,3. 5). Mg(OH)2 0,4 M Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH–(aq) Mg(OH)2 bervalensi 2 [OH–] = 2 × 0,4 M = 0,8 M pOH = –log [OH–] = –log 8 × 10–1 = 1 – log 8 pH = pKw – pOH = 14 – (1 – log 8) = 13 + log 8 = 13,9 Jadi, larutan yang memberikan warna paling ungu adalah Mg(OH)2 karena memiliki pH terbesar (pOH terkecil).. 8. Larutan Asam-basa. B. Uraian 1. pH merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan ukuran konsentrasi ion hidrogen dalam suatu larutan. 2. Penambahan ion H+ ke dalam air mengakibatkan kesetimbangan ionisasi air bergeser ke kiri sehingga konsentrasi ion OH – berkurang, sedangkan konsentrasi ion H+ meningkat. Dengan demikian air berubah sifat menjadi asam. 3. Ionisasi NaOH : NaOH(aq) Na+(aq) + OH–(aq) + – [Na ] = [OH ] = [NaOH] = 0,1 M = 10–1 M Kw = [H+][OH–] 10–14 = [H+]10–1 [H+] =. 10−14 10−1. = 10–13 M. Jadi, konsentrasi ion OH– = 10–1 M, sedangkan konsentrasi ion H+ = 10–13 M. 4. H2SO4 2H+ + SO42– pOH = 11,7 pH = pKw – pOH = 14 – 11,7 = 2,3 2,3 = 3 – 0,7 = 3 – log 5 = –log 5 × 10–3 = –log [H+] + [H ] = 5 × 10–3 M [H+] = [H2SO4] × valensi 5 × 10–3 = [H2SO4] × 2 [H2SO4] = 2,5 × 10–3 M 5. a.. b.. HNO3 0,3 M HNO3 H+(aq) + NO3– [H+] = [HNO3] × valensi = 0,3 × 1 = 0,3 M = 3 × 10–1 M pH = –log [H+] = –log 3 × 10–1 = 1 – log 3 Ba(OH)2 0,01 M Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH– – [OH ] = [Ba(OH)2] × valensi = 0,01 × 2 = 2 × 10–2 M pOH = –log [OH–] = –log 2 × 10–2 = 2 – log 2 pH = pKw – pOH = 14 – pOH = 14 – (2 – log 2) = 12 + log 2.

(9) A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: e Asam tripotik (asam berbasa tiga) adalah senyawa asam yang melepaskan tiga ion H+, misal H3PO4. HF dan HCN merupakan contoh asam berbasa satu), yaitu senyawa asam yang melepaskan 1 ion H+. H2CO3 dan H2C2O4 merupakan contoh asam berbasa dua), yaitu senyawa asam yang melepaskan dua ion H+. 2. Jawaban: c Dalam air, NH3 akan terionisasi sebagai berikut. NH4OH(aq) NH4+(aq) + OH–(aq) [OH–] = =. Kb × b. = 9 × 10 = 3 × 10–3 Jadi, konsentrasi OH– adalah 3 × 10–3 M. 3. Jawaban: e Semakin besar harga Ka, kekuatan asam semakin besar. Dari data terlihat, harga Ka terbesar dimiliki oleh asam asetat yaitu 1,8 × 10–5 dan Ka terkecil dimiliki oleh asam fluorida yaitu 7,2 × 10–10. Jadi, urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang paling kuat ditunjukkan oleh nomor 3) – 2) – 1). 4. Jawaban: d a = 0,1 M pH = 3 pH = –log [H+] 3 = –log [H+] –log 10–3 = –log [H+] [H+] = 10–3 [H+ ] a. 7. Jawaban: d H2SO4 = asam kuat, C6H5COOH = asam lemah [H+] = [H2SO4] · valensi = 5 · 10–4 · 2. 1,8 × 10−5 × 0,5 −6. α=. 6. Jawaban: b [OH–] = α × b = 10% × 0,5 = 5 × 10–2 M pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5 pH = 14 – pOH = 14 – (2 – log 5) = 12 + log 5. =. 10−3 10−1. = 10–2. Jadi, harga derajat ionisasi asam lemah adalah 0,01. 5. Jawaban: b pH = –log [H+] → [H+] = α · a pH = –log α · a 4 = –log 10–7 · a 4 = 7 – log a –log a = –3 a = 10–3 M Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut 10–3 M.. = 10–3 M [H+ ] H2SO4 = [H+ ] C6H5COOH. ⇔. 10–3 =. Ka ⋅ a. –3 2. ⇔ (10 ) = Ka · 0,025 ⇔ Ka = 4 · 10–5 Jadi, tetapan ionisasi asam benzoat 4 · 10–5. 8. Jawaban: c Reaksi ionisasi HCOOH sebagai berikut. HCOOH(aq) → H+(aq) + HCOO–(aq) [H+] =. Ka · a. 1,7 × 10−4 × 1 = 1,3 × 10–2 M =. 9. Jawaban: d NH4OH NH4+ + OH– 2,5 gram NH4OH =. 2,5 gram Mr NH4OH. 2,5. = 35. = 0,071 mol 0,071. Konsentrasi NH4OH = 0,4 = 0,1775 M [OH–] = [NH4OH] × α = 0,1775 × 0,01 = 1,775 × 10–3 M pOH = 3 – log 1,775 = 3 – 0,2492 = 2,7508 pH = 14 – 2,7508 = 11,2492 Jadi, pH larutan sebesar 11,2492.. Kimia Kelas XI. 9.

(10) 10. Jawaban: c α = 1% = 0,01 Ka = a × α2 Ka = 0,1 × (0, 01)2 = 10–5 11. Jawaban: c Larutan asam asetat mempunyai pH sama dengan larutan HCl sehingga [H+] keduanya juga sama. [H+] dalam CH3COOH = [H+] dalam HCl. 15. Jawaban: d pH = 5 –log [H+] = 5 –log [H+] = –log 10–5 [H+] = 10–5. K a CH3 COOH × [CH3 COOH] = [HCl] × valensi. 1.. [H+] =. Ka × a K a × 0,04. –5. 1,6 × 10 = Ka × 0,04 Ka = 4 × 10–4. Ka ⋅ a. 10–4 =. 1,8 ⋅ 10−5 ⋅ a. pH = 5 → [H+] = 10–5 10–5 =. 1,8 ⋅ 10−5 ⋅ a. a = 5,5 · 10–6 M Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2 misal: V1 = 1 L 1 · 5,5 · 10–4 = V2 · 5,5 · 10–6 ⇔ V2 = 100 L Jadi, larutan asam sitrat akan mengalami perubahan pH dari 4 menjadi 5 jika diencerkan 100 kali. 13. Jawaban: d (M1 × V1) + (M2 × V2 ) + (M3 × V3 ) Vtotal. 4 × 10 −4. K. α2 = aa = = 10–2 = 0,01 0,04 α = 10–1 = 0,1 Jadi, harga Ka HCOOH = 4 × 10–4 dan α HCOOH = 0,1.. a = 5,5 · 10–4 M. 2.. [OH–] =. Kb × b. −5 3 × 10–3 = 1,8 × 10 × b 9 × 10–6 = 1,8 × 10–5 × b b = 5 × 10–1 mol/L mol = b × Vair = 5 × 10–1 mol/L × 0,8 L = 0,4 mol Volume NH3 = mol × 22,4 L/mol = 0,4 mol × 22,4 L/mol = 8,96 liter. 3. pH = 3, berarti [H+] = 10–3 M. =. (0,5 × 300) + (0,25 × 500) + (0 × 200) 300 + 500 + 200. [H+] =. K a × 0,02 ×. 1.000 600. =. 150 + 125 1.000. 10–3 =. K a × 0,02 ×. 1.000 600. = 0,275 M Jadi, konsentrasi asam menjadi 0,275 M. 14. Jawaban: c pH = 4 → [H+] = 10–4 pH = 2 → [H+] = 10–2 pH 4 turun menjadi pH 2 berarti keasaman naik 100 kali.. 10. K a × 10 −2. 4 × 10–3 =. pH = 4 → [H+] = 10–4. Mtotal =. 10–5 =. B. Uraian. 12. Jawaban: d [H+] =. Ka × a. 10–10 = Ka × 10–2 Ka = 10–8 pKa = –log Ka = –log 10–8 = 8. –3 2 × 10−5 × [CH3 COOH] = 2 × 10 × 1. 2 × 10–5 × [CH3COOH] = 4 × 10–6 [CH3COOH] = 2 × 10–1 M = 0,20 M Jadi, konsentrasi asam asetat adalah 0,20 M.. [H+] =. Larutan Asam-basa. =. K a × 3 × 10−2. 10–6 = Ka × 3 × 10–2 Ka = 3 × 10–5 Jadi, harga tetapan kesetimbangan ionisasi asam lemah tersebut 3 × 10–5. 4. Mol KNH4OH = [KNH4OH] =. 0,74 74. 0,01mol 100 ml 1.000 ml. = 0,01 mol = 0,1 M.

(11) [OH–] =. [KNH4OH] × K b. =. (10 −1)(1× 10 −5 ). = 1× 10 −6 = 1 × 10–3 M pOH = –log [OH–] = –log 1 × 10–3 =3 pH = pKw – pOH = 14 – 3 = 11 Jadi, pH larutan KNH4OH tersebut adalah 11. [H+] =. 5. a.. 6 × 10–3 =. Ka × [CH3COOH]. mol CH3COOH = [CH3COOH] × volume = 2 × 0,5 = 1 mol Berat CH3COOH = mol × Mr CH3COOH = 1 × 60 = 60 g b.. α = =. Ka [CH3COOH]. 1,8 × 10−5 6 × 10−3. = 0,0548. 1,8 × 10−5 × [CH3COOH]. [CH3COOH] = 2 M. A. Pilihan Ganda 1. Jawaban: d Menurut Arrhenius, basa adalah larutan yang dalam air dapat menghasilkan ion OH–. Sementara itu, asam menurut Arrhenius adalah larutan yang dalam air dapat terionisasi menghasilkan ion H+. 2. Jawaban: b 1) NH4+ + H2O asam 1. NH3 + H3O+. basa 2. basa 1. asam 2. konjugasi konjugasi. 2). CH3COOH + HNO2 basa 2. asam 1. CH3COOH2+ + NO2– asam 2. basa 1. konjugasi konjugasi. 3. Jawaban: e Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Asam adalah akseptor atau penerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor atau pemberi pasangan elektron. 4. Jawaban: e Menurut Arrhenius, H2O bersifat netral karena dapat menghasilkan ion H+ dan OH– yang sama banyak. Teori asam-basa Arrhenius mempunyai kelemahan karena kurang mencakup pengertian yang luas. Dalam teori ini, pelarut yang digunakan harus berupa air. Meskipun air merupakan pelarut universal, tetapi pelarut lain seperti alkohol, benzena, amonia cair, dan karbon tetraklorida juga sering digunakan.. 5. Jawaban: c HClO4 + CH3COOH ClO4– + CH3COOH2+ HClO4 = asam Bronsted-Lowry karena dapat memberikan proton. CH3COOH = basa Bronsted-Lowry karena dapat menerima proton. ClO4– = basa konjugasi dari HClO4. CH3COOH2+ = asam konjugasi dari CH3COOH. 6. Jawaban: d Asam Bronsted-Lowry merupakan donor proton (H+). Asam ini terdapat pada reaksi: 1) NH4+ → NH3, donor H+ 2) HSO4– → SO42–, donor H+ 3) CH3COOH → CH3COO–, donor H+ 4) H2O → OH–, donor H+. Reaksi NaH + H2O → H2 + Na+ + OH– bukan donor proton, tetapi donor ion OH– (ion hidroksida).. 7. Jawaban: c Asam konjugasi dari ion monohidrogen fosfat (HPO42–) adalah H2PO4–. Asam konjugasi akan mempunyai kelebihan satu H dari pasangan basanya. 8. Jawaban: d H2O bersifat asam terdapat pada reaksi: 1) RNH2 + H2O RNH3+ + OH– 2) HS– + H2O H2S + OH– + H2O melepaskan H menjadi OH–. H2O pada reaksi berikut bersifat basa. H2PO4– + H2O HPO42– + H3O+ + H2O menerima H menjadi H3O+.. Kimia Kelas XI. 11.

(12) 9. Jawaban: c Asam menurut Bronsted-Lowry adalah larutan yang dapat mendonorkan proton atau ion H+. Jadi, larutan asam tersebut harus mengandung atom H. Di antara larutan H3PO4, H2O, HCl, CO32–, dan HCO3– yang tidak mempunyai atom H adalah ion CO32–. Jadi, ion ini bukan asam. 10. Jawaban: d Menurut Arrhenius, suatu larutan dikatakan mempunyai sifat basa jika dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–) jika dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida (NaOH) akan mengalami ionisasi menjadi Na+ dan OH– jika dilarutkan ke dalam air. 11. Jawaban: c K1 =. H+ × HS− H2S. K2 =. H+ × S2 − HS−. Ktotal = K1 × K2 =. H+ × HS− H2S. =. H2 + × S2 − H2S. ×. H+ × S2 − HS −. 12. Jawaban: c Sifat basa ditentukan oleh ion OH–. Oleh karena glikol tidak melepaskan ion OH– dalam air, glikol tidak bersifat basa, meskipun mempunyai 2 gugus OH. 13. Jawaban: a Di dalam teh terdapat asam tanat. Sabun, sampo, deodorant, dan antasida (obat mag) mengandung senyawa basa. 14. Jawaban: b Metil merah: jingga → 4,4 ≤ pH ≤ 6,2 Bromtimol biru: kuning → pH ≤ 6,0 Fenolftalein: tidak berwarna → pH ≤ 8,2 Dengan demikian, pH larutan adalah 4,4 ≤ pH ≤ 6,0. 15. Jawaban: e Syarat utama zat sebagai indikator adalah apabila dapat memberi warna yang berbeda pada suasana asam dan basa. 16. Jawaban: e Indikator alami adalah indikator yang berasal dari ekstrak atau sari tumbuhan dan bunga yang berada di lingkungan. Contoh indikator alami meliputi bunga sepatu, kulit manggis, kubis ungu, kunyit, dan bunga kana.. 12. Larutan Asam-basa. 17. Jawaban: d Suatu larutan dengan pH semakin kecil dari 7, menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin meningkat derajat keasamannya. Sebaliknya, suatu larutan dengan pH semakin besar dari 7 menunjukkan bahwa larutan tersebut semakin meningkat derajat kebasaannya. Warna kertas indikator universal semakin tua menunjukkan bahwa derajat kebasaan suatu larutan semakin besar. 18. Jawaban: d Semakin kecil harga pH larutan, semakin kuat sifat asam. Jadi, urutan tingkat keasaman dari yang paling rendah ke paling tinggi adalah hati ayam, darah, urine, susu, dan sari buah anggur atau 4), 2), 1), 3), dan 5). 19. Jawaban: c [H+] berbanding besar dengan pOH. Semakin besar pOH, [H+] semakin besar. 1) NaOH 0,1 M, pOH = 1 pH = pKw – pOH = 14 – 1 = 13 –log [H+] = 13 [H+] = 10–13 2) CH3COOH 0,01 M, pOH = 9 pH = pKw – pOH = 14 – 9 = 3 –log [H+] = 3 [H+] = 10–3 3) HCl 0,01 M, pOH = 12 pH = pKw – pOH = 14 – 12 = 2 –log [H+] = 2 [H+] = 10–2 4) NH4OH 0,01 M, pOH = 5 pH = pKw – pOH = 14 – 5 = 9 –log [H+] = 9 [H+] = 10–9 5) H2O, pOH = 7 pH = pKw – pOH = 14 – 7 = 7 –log [H+] = –log 10–7 [H+] = 10–7 Jadi, HCl 0,01 M mempunyai [H+] terbesar di antara NaOH, CH3COOH, NH4OH, dan H2O. 20. Jawaban: c Indikator fenolftalein mempunyai trayek pH 8,3–10,0 dengan trayek warna tidak berwarna hingga merah. Air kapur dengan pH = 11 akan menghasilkan warna merah karena pH ≥ 10,0 merupakan trayek pH yang menghasilkan warna merah. 21. Jawaban: a 2H+ + SO42– H2SO4 [H+] = [H2SO4] × valensi = 0,1 × 2 = 0,2 M pH = –log [H+] = –log 2 × 10–1 = 1 – log 2.

(13) 22. Jawaban: a Kekuatan asam dapat dilihat dari harga pH. Semakin kecil pH, asam semakin kuat. Harga pH asam lemah dihitung dari konsentrasi ion H+ yang. 25. Jawaban: d 1) 0,1 mol KOH dalam 2 liter larutan mol KOH. MKOH = volume KOH =. dirumuskan dengan: [H+] = K a ⋅ M Pada soal di atas konsentrasi semua larutan dianggap sama yaitu 1 M sehingga [H+] = +. 1). [H ]HOCl =. 2). [H+]HCN =. 3). Ka .. –4. −8. = 1,6 × 10 2,8 × 10 –4 pH = –log 1,6 × 10 = 4 – log 1,6 –5 6,0 × 10 −10 = 2,4 × 10 pH = –log 2,4 × 10–5 = 5 – log 2,4. +. 3. mol KOH. = 4,2 × 10 1,8 × 10 pH = –log 4,2 × 10–3 = 3 – log 4,2. [H+]C H COOH = 6,5 × 10 −5 = 8,1 × 10–3 6 5 pH = –log 8,1 × 10–3 = 3 – log 8,1 Jadi, urutan kekuatan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat yaitu HCN, HOCl, CH3COOH, dan C6H5COOH. 4). 23. Jawaban: a VHNO = 100 ml = 0,1 L 3. Mol HNO3 = = = =. 3). Mol NaOH = =. MHNO = 3. =. = 10. 0,4 gram. mol NaOH. MNaOH = volume NaOH =. 0,01mol 1L. = 0,01 M. NaOH Na+ + OH– [OH–] = [NaOH] × valensi = 0,01 × 1 = 0,01 M pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2 pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12. HNO3 H+ + NO3– + [H ] = [HNO3] × valensi = 10–1 × 1 = 10–1 pH = –log [H+] = –log 10–1 = 1. [H+] = Ka ⋅ a = 10−5 ⋅ 10−3 = 10–4 pH = 4 Perbandingan pH larutan KOH : pH larutan HCOOH ⇔ 12 : 4 ⇔ 3 : 1. massa NaOH (1 × Ar Na) + (1 × Ar O) + (1 × Ar H). = 40 gram / mol = 0,01 mol. M. 24. Jawaban: d 1) KOH 0,01 M [OH–] = [KOH] · valensi = 0,01 × 1 = 0,01 = 10–2 pOH = 2 pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12 2) HCOOH 0,001 M (Ka = 10–5). massa NaOH Mr NaOH. 0,4 gram. = 0,01 mol –1. = 0,01 M. = ((1 × 23) + (1 × 16) + (1 × 1)) gram/mol. 0,63 gram ((1 × 1) + (1 × 14) + (3 × 16)) gram/mol 0,63 gram 63 gram/mol 0,01mol 0,1L. 0,01mol 1L. KOH K+ + OH– [OH–] = [KOH] × valensi = 0,01 × 1 = 0,01 M pOH = –log [OH–] = –log 10–2 = 2 pH = pKw – pOH = 14 – 2 = 12 0,4 gram NaOH dalam 1 liter larutan. massa HNO 3 Mr HNO 3 massa HNO 3 (1 × Ar H) + (1 × Ar N) + (3 × Ar O). mol volume. = 0,05 M. KOH K+ + OH– [OH–] = [KOH] × valensi = 0,05 × 1 = 0,05 M pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5 pH = pKw – pOH = 14 – (2 – log 5) = 12 + log 5 0,01 mol KOH dalam 1 liter larutan MKOH = volume KOH =. –3. −5. [H ]CH COOH =. 2). 0,1mol 2L. 4). 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan MSr(OH) = 2. mol Sr(OH)2 volume Sr(OH)2. =. 0,1mol 2L. = 0,05 M. Sr(OH)2 Sr2+ + 2OH– – [OH ] = [Sr(OH)2] × valensi = 0,05 × 2 = 0,1 M pOH = –log [OH–] = –log 10–1 =1 pH = pKw – pOH = 14 – 1 = 13. Kimia Kelas XI. 13.

(14) 5). 0,74 gram Ca(OH)2 dalam 0,5 liter larutan mol Ca(OH)2 =. massa Ca(OH)2 Mr Ca(OH)2. =. massa Ca(OH)2 (1 × Ar Ca) + (2 × Ar O) + (2 × Ar H). =. 0,74 gram ((1 × 40) + (2 × 16) + (2 × 1)) gram/mol. =. 0,74 gram (40 + 32 + 2) gram / mol. =. 0,74 gram 74 gram / mol. yang dapat terionisasi sempurna dalam air. H2SO4 merupakan asam kuat yang dapat terionisasi sempurna dalam air. CH3COOH merupakan asam lemah yang mudah larut dalam air.. = 0,01 mol MCa(OH) = 2. mol Ca(OH)2 volume Ca(OH)2. =. 0,01mol 0,5 L. = 0,02 M. Ca(OH)2 Ca2+ + 2OH– – [OH ] = [Ca(OH)2] × valensi = 0,02 × 2 = 0,04 M pOH = –log [OH–] = –log 4 × 10–2 = 2 – log 4 pH = pKw – pOH = 14 – (2 – log 4) = 12 + log 4 Jadi, harga pH terbesar terdapat pada larutan 0,1 mol Sr(OH)2 dalam 2 liter larutan. 26. Jawaban: c pH air murni = 7 1 ml = 20 tetes 10 tetes =. 10 tetes 20 tetes. –4. × 1 ml = 0,5 ml = 5 · 10. L. V1 · M1 = V2 · M2. ⇔ 5 · 10–4 · 0,1 = 2 · M2 ⇔. M2 = 2,5 · 10–5. [H+] = [HCl] · valensi = 2,5 · 10–5 · 1 = 2,5 · 10–5 pH = 5 – log 2,5 Jadi, pH air murni berubah dari 7 menjadi 5 – log 2,5. 27. Jawaban: e M1 = 1 M V1 = 20 ml V2 = 50 ml Pengenceran: M1 × V1 = M2 × V2 1 × 20 = M2 × 50 20. M2 = 50 M = 0,4 M 28. Jawaban: c NaOH merupakan basa kuat yang mudah larut dalam air. NH4OH merupakan basa lemah yang mudah larut dalam air. HCl merupakan asam kuat. 14. Larutan Asam-basa. 29. Sebanyak 10 ml larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl (massa jenis = 1,08 g/ml) diencerkan dengan penambahan air hingga volumenya 500 ml. Apabila Mr HCl = 36,5, pH setelah pengenceran adalah . . . . a. 2 d. 5 b. 3 e. 6 c. 4 Jawaban: a mHCl = ρHCl × VHCl = 1,08 g/ml × 10 ml = 1,08 g Larutan HCl mengandung 18,25% berat HCl 18,25. = 100 × 1,08 g = 0,197 g Mol HCl = MHCl =. massa HCl Mr HCl. 0,197 g. = 36,5 g/mol = 0,005 mol 1.000. mol HCl VHCl. = 0,005 mol × 500 L = 0,01 M + [H ] = valensi × MHCl = 1 × 0,01 = 10–2 pH = –log [H+] = –log 10–2 = 2 30. Massa kalsium hidroksida yang harus dilarutkan dalam air hingga volume 500 ml agar diperoleh larutan dengan pH = 12 + log 5 adalah . . . gram. (Ar : Ca = 40, O = 16, H = 1) a. 0,925 d. 46,25 b. 0,463 e. 92,5 c. 9,25 Jawaban: a pH = 12 + log 5 pOH = pKw – pH = 14 – (12 + log 5) = 2 – log 5 pOH = –log [OH–] 2 – log 5 = –log [OH–] –log 5 × 10–2 = –log [OH–] [OH–] = 5 × 10–2 [OH–] = valensi × MCa(OH) 2 5 × 10–2 = 2 × MCa(OH) MCa(OH) = 2,5 × 10–2. 2. 2. Mol Ca(OH)2 = VCa(OH) × MCa(OH) 2. =. 500 1.000. 2. L × 2,5 × 10–2 M. = 1,25 × 10–2 mol.

(15) Massa Ca(OH)2 = mol Ca(OH)2 × Mr Ca(OH)2 = mol Ca(OH)2 × ((1 × Ar Ca) + (2 × Ar O) + (2 × Ar H)) g/mol = 1,25 × 10–2 mol × ((1 × 40) + (2 × 16) + (2 × 1)) g/mol = 1,25 × 10–2 mol × 74 g/mol = 0,925 gram. 3,4 × 10–4 =. 0,01 =. Kb 0,01. 3,4 × 10−6 × [N2H5OH]. 10–4 =. 33. Jawaban: c Warna kedua larutan sama, berarti pH kedua larutan sama besar. HCOOH 0,1 M HCl 0,002 M pHHCOOH = pHHCl ⇔ [H+]HCOOH = [H+]HCl Ka ⋅ a = [HCl] · valensi Ka ⋅ 0,1 = 2 · 10–3 · 1. ⇔. Ka =. (2 ⋅ 10−3 )2 0,1. = 4 × 10–5. Jadi, tetapan ioniasi asam formiat sebesar 4 × 10–5. 34. Jawaban: d pH = 4 → [H+] = 10–4 +. [H ] = –4. ⇔ 10 ⇔. =. a=. Ka ⋅ a 4 ⋅ 10−4 ⋅ a (10−4 )2 4 ⋅ 10−4. = 2,5 · 10–5 M. pH = 5 → [H+] = 10–5 [H+] = 10–5 = a=. Kb b. Kb × [N2H5OH]. 32. Jawaban: d HCO3– + H2O → H2CO3 + OH– HCO3– menerima H+ dari H2O sehingga menjadi H2CO3. Jadi, HCO3– bertindak sebagai basa.. ⇔. α=. Kb 0,01. [N2H5OH] = 3,4 × 10–2 M mol N2H5OH = 3,4 × 10–2 M × 0,5 L = 1,7 × 10–2 mol Massa N2H5OH = mol × Mr = 1,7 × 10–2 × 50 = 0,85 gram Jadi, berat N2H5OH sebesar 0,85 gram.. ⇔. 35. Jawaban: c. 1% =. 31. Jawaban: a N2H5OH N2H5+ + OH– [OH–] =. 2,5 · 10–5 · 0,005 = 2,5 · 10–7 · V2 V2 = 0,5 liter = 500 ml Jadi, volume larutan menjadi 500 ml.. Ka ⋅ a. Kb 0,01. Kb = 10–6 Kb × b. [OH–] =. 10−6 × 10−2. =. = 10−8 = 10–4 pOH = –log [OH–] = –log 10–4 =4 pH = pKw – pOH = 14 – 4 = 10 36. Jawaban: c MCH COOCl = 3. 2. mol CH3COOCl2 volume CH3COOCl2. 0,5 mol. = 10 liter = 0,05 M [H+] =. Ka × a. 5 × 10−2 × 5 × 10−2. =. –2 25 × 10−4 = 5 × 10 pH= –log [H+] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5. =. 37. Jawaban: c [OH–] = =. Kb × b. 3,8 × 10−10 × 0,1. 38 × 10−12 = 6,16 × 10–6 pOH = –log [OH–] = –log 6,16 × 10–6 = 6 – log 6,16 = 6 – 0,79 = 5,21 =. 4 ⋅ 10−4 ⋅ a (10−5 )2 4 ⋅ 10−4. = 2,5 · 10–7 M. M1 · V1 = M2 · V2 Kimia Kelas XI. 15.

(16) –log [OH–] = 4 – log 2 –log [OH–] = –log 2 × 10–4 [OH–] = 2 × 10–4. 38. Jawaban: b α= 10% = 0,1 =. Kb b. [OH–] =. Kb 0,5. 10−5 × b 4 × 10–8 = 10–5 × b b = 4 × 10–3 [MOH] = 4 × 10–3 M Mol MOH = [MOH] × VMOH 2 × 10–4 =. Kb 0,5 Kb. 10–2 = 0,5 Kb = 5 × 10–3 [OH–] = =. 100. Kb × b. 5 × 10−3 × 0,5. −4 = 25 × 10 = 5 × 10–2 pOH = –log [OH–] = –log 5 × 10–2 = 2 – log 5. 39. Jawaban: c pH = 3 –log [H+] = –log 10–3 [H+] = 10–3 [H+] =. Ka ⋅ a. 10–3 =. Ka ⋅ a. Ka =. 10−6 a. α=. Ka a. 0,01 =. Ka a. 1. a.. b.. H2PO4– dapat bersifat asam karena dapat menerima proton membentuk H3PO4. Reaksi: H2PO4– + H+ → H3PO4 H2PO4– dapat bersifat basa karena dapat melepaskan proton membentuk HPO42–. Reaksi: H2PO4– → HPO42– + H+ Jadi, H2PO4– dapat bersifat asam juga basa sehingga dapat dikatakan bersifat amfoter.. = a × 10–4. a2 = 10–2 a = 10–1 M = 0,1 M Jadi, konsentrasi asam lemah tersebut adalah 0,1 M. 40. Jawaban: a pH = 10 + log 2 pOH = pKw – pH = 14 – (10 + log 2) pOH = 4 – log 2. Larutan Asam-basa. asam 1. asam 2. basa 1. konjugasi. . . . (1). K. 16. B. Uraian. basa 2. 10–4 = aa Ka = a × 10–4 . . . (2) Persamaan (1) dan (2): 10 a. Mol MOH = 4 × 10–3 M × 1.000 L Mol MOH = 4 × 10–4 mol Massa MOH = mol MOH × Mr MOH = 4 × 10–4 mol × 35 g/mol = 1,4 × 10–2 gram = 0,014 gram. 2. HCO3–(aq) + H2O( ) → H2CO3(aq) + OH–(aq). 10–6 = Ka × a. −6. Kb × b. konjugasi. H2O melepaskan proton untuk membentuk OH– sehingga H2O bertindak sebagai asam dan OH– sebagai basa konjugasinya. HCO3– menerima proton dan menghasilkan H2CO3 sehingga HCO3– bertindak sebagai basa dan H2CO3 sebagai asam konjugasinya. 6,8. 3. mol NH3 = 17 = 0,4 mol [NH4OH] = a.. 0,4 mol 1L. [OH–] = =. = 0,4 M. Kb × Mbasa. 10−5 × 4 × 10−1. 4 × 10−6 = 2 × 10–3 =.

(17) b.. α=. Kb M. =. 10−5 4 × 10−1. mol NaOH = MNaOH × VNaOH. = 5 × 10–3. 500. Persentase NH3 terionisasi = 0,005%. 4. Air garam bersifat netral, air jeruk dan air soda bersifat asam, sedangkan obat mag cair bersifat basa. Dengan demikian, hasil uji larutan-larutan tersebut dengan kertas lakmus merah dan biru sebagai berikut. Larutan Air garam (natrium klorida) Air jeruk (asam sitrat) Obat mag cair (magnesium hidroksida) Air soda (asam karbonat). Warna Kertas Lakmus Merah. Biru. Merah Merah Biru. Biru Merah Biru. Merah. Merah. 5. Berdasarkan data pada tabel, perubahan warna pada indikator saat diujikan pada larutan dengan pH = 6,5 sebagai berikut. a. Dengan indikator fenolftalein larutan tidak berwarna. b. Dengan indikator lakmus, indikator berwarna merah. c. Dengan indikator metil merah, larutan berwarna kuning. 6. Asam sulfat dan asam klorida sama-sama merupakan asam kuat. Meskipun mempunyai konsentrasi sama, pH keduanya tetap berbeda. Asam sulfat (H2SO4) mempunyai jumlah valensi asam 2, sedangkan asam klorida (HCl) mempunyai jumlah valensi asam hanya satu. Pada perhitungan pH asam kuat atau basa kuat, jumlah valensi berpengaruh. 7. pH = 12 pOH = 14 – pH = 14 – 12 = 2 –log [OH–] = 2 –log [OH–] = –log 10–2 [OH–] = 10–2 [OH–] = M × valensi basa 10–2 = M × 1 M = 10–2 M. = 10–2 M × 1.000 L = 5 × 10–3 mol Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH = 5 × 10–3 mol × 40 g/mol = 0,2 g 8. HB H+ + B– H2A 2H+ + A2– Misal diambil [H+] dalam asam A = 10–3 maka [H+] dalam asam B = 10–5, sehingga: pH asam A = –log [H+] = –log 10–3 = 3 pH asam B = –log [H+] = –log 10–5 = 5 Jadi, perbandingan pH asam A dan B adalah 3 : 5. 9. pH HCOOH = 3 – log 2 [H+] = 2 · 10–3 [H+] =. Ka ⋅ a 2 ⋅ 10−4 ⋅ a. ⇔ 2 · 10–3 = ⇔. a= M=. (2 ⋅ 10−3 )2 2 ⋅ 10−4 mol volume. = 2 · 10–2. A. –2. ⇔ 2 · 10. =. 46. 0,5. ⇔ A = 0,46 gram Jadi, massa HCOOH sebesar 0,46 gram. 10. pH = 11 pOH = pKw – pH = 14 – 11 = 3 –log [OH–] = 3 –log [OH–] = –log 10–3 [OH–] = 10–3 [OH–] = 10–3 = –6. 10. Kb × b K b × 0,1. = Kb × 10–1. Kb = 10–5 Jadi, Kb obat sebesar 10–5.. Kimia Kelas XI. 17.

(18) Model Pengintegrasian Nilai Pendidikan Karakter Standar Kompetensi 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.. Kompetensi Dasar 4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam-basa.. Nilai Kreatif. Indikator Menerapkan ilmu yang dipelajari tentang titrasi asambasa dalam kehidupan sehari-hari.. Dalam bab ini akan dipelajari: Titrasi Asam-Basa. Kompetensi yang akan dicapai pada bab ini. Menjelaskan konsep titrasi asam-basa. Menjelaskan tentang stoikiometri larutan asam-basa. 1. Mendeskripsikan grafik titrasi asambasa 2. Melakukan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar suatu larutan beserta grafiknya. Melakukan percobaan titrasi asam-basa untuk menentukan konsentrasi dan kadar larutan yang dititrasi. 18. Kunci Jawaban dan Pembahasan.

(19) A. 1.. Pilihan Ganda Jawaban: e Natrium hidroksida adalah titran atau titer, yaitu larutan baku yang ada dalam buret. Fenolftalein berfungsi sebagai indikator. Air dan natrium sitrat merupakan hasil reaksi dari penetralan asam dan basa yang terjadi. Asam sitrat berfungsi sebagai titrat. Titrat merupakan zat yang akan dititrasi dan berada dalam erlenmeyer di bawah buret.. 2.. Jawaban: a Volume rata-rata NaOH =. Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen NaOH (V1 · N1)HCl = (V2 · N2)NaOH V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 20 · M1 · 1 = 15 · 0,1 · 1 20 · M1 = 1,5 M1 = 0,075 Jadi, konsentrasi larutan HCl sebesar 0,075 M. 7.. MC. (15 + 16 + 14) ml 3. 6H5COOH. = 15 ml. MC. VH SO = 10 ml 2 4 VNaOH = 15 ml MNaOH = 0,2 M. 3.. 4.. 5.. 6.. 8.. Jawaban: d Indikator menunjukkan warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa. Oleh karena itu, indikator akan menunjukkan perubahan warna saat titik akhir titrasi tercapai.. Jawaban: b V1 = V2 =. 20 + 20 + 20 3 15 + 14 + 16 3. = 20 ml = 15 ml. 0,25 L. =1M. Jawaban: a MMg(OH) = 2. MMg(OH) = 2.  Massa     Mol . V  0,29 g     58 g / mol . 0,1L. = 0,05 M. V1 (Mg(OH)2) = 100 ml = 0,1 L M1(Mg(OH)2) = 0,05 M n Mg(OH)2 = 2 N Mg(OH)2 = M · n = 0,05 M · 2 = 0,1 V2 (H2SO4) = 40 ml = 0,4 L (V1 · N1)Mg(OH) = (V2 · N2)H SO. Jawaban: e Indikator biasanya bersifat asam lemah. Apabila indikator yang ditambahkan ke dalam larutan titrat terlalu banyak, akan memengaruhi pH larutan. Hal ini akan mengakibatkan hasil titrasi menjadi tidak tepat. Oleh karena itu, penambahan indikator ke dalam larutan harus sedikit mungkin agar tidak mengubah pH larutan. Jawaban: d Indikator fenolftalein tidak sesuai jika digunakan sebagai indikator dalam titrasi antara basa lemah dengan asam kuat karena titik ekuivalen titrasi terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara ±7–±4. Sementara itu, trayek fenolftalein berada pada pH antara 8,2–10,2. Oleh karena itu, fenolftalein akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai.. V  30,5 g     122 g / mol . 10. = 0,15 M. Jadi, konsentrasi H2SO4 sebesar 0,15 M.. =.  Massa     Mr . V2 = 0,5 = 20 ml Jadi, volume NaOH yang diperlukan sebanyak 20 ml.. 10 × M × 2 = 15 × 0,2 × 1 15 × 0,2 × 1 20. 6H5COOH. =. Mol ekuivalen C6H5COOH = mol ekuivalen NaOH V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 10 · 1 · 1 = V2 · 0,5 · 1. V1 × M1 × n1 = V2 × M2 × n2 M=. Jawaban: c. 2. 2. 4. 0,1 · 0,1 = 0,04 · N2 N2 = 0,25 Jadi, normalitas H2SO4 adalah 0,25 N. 9.. Jawaban: c pH akhir = 12 + log 2 pOH = 14 – pH = 14 – (12 + log 2) = 2 – log 2 –log [OH–] = –log 2 · 10–2 [OH–] = 2 · 10–2 Mol HCl = 0,08 M × 0,25 L = 0,02 mol [basa] = [OH–] = 2 · 10–2 M Mol sisa basa = [OH–] = 2 · 10–2 M Mol sisa basa = M · Vtot ⇒ Vtot = VHCl = 2 · 10–2 M · 0,25 L = 0,005 mol. Kimia Kelas XI. 19.

(20) NH4OH +. HCl → NH4Cl + H2O. m : x 0,02 – – r : 0,02 0,02 0,02 0,02 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : x – 0,02 – 0,02 0,02. 2.. a. (V1 · N1)H. 3PO4. V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 25 · 0,03 · 2 = V2 · 0,05 · 1 V2 = 30 ml (volume titran). Mol sisa basa = x – 0,02 = 0,005 x = 0,025 mol. Titik ekuivalen terjadi saat volume NaOH sebanyak 30 ml dengan pH > 7.. Volume NH3 = 0,025 × 22,4 = 0,56 L. pH. 10. Jawaban: b pH = 3 – log 6 –log [H+] = –log 6 · 10–3 [H+] = 6 · 10–3 Vtotal = VCa(OH) + VH SO 2. 2. = (V2 · N2)NaOH. pH titik ekuvalen ± 8. 8 7. 4. = (30 + 20) ml = 50 ml = 0,05 L Mol Ca(OH)2 = 0,09 M · 0,03 L = 2,7 · 10–3 mol Mol H2SO4 = 0,02 L · M = 0,02 · M [asam] = [H+] = 6 · 10–3 M = 6 · 10–3 M × 0,05 L. 20 · 0,15 · 1 = V2 · 0,12 · 1 V2 = 25 ml (volume titran). = 3 · 10–4 mol Ca(OH)2 + H2SO4 → CaSO4 + 2H2O. Titik ekuivalen terjadi saat volume HCl sebanyak 25 ml dengan pH di bawah 7.. m : 2,7 · 10–3 0,02 · M – – r : 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : – 0,02 · M 2,7 · 10–3 2,7 · 10–3 –3 – 2,7 · 10. pH. (0,02 · M) – 2,7 · 10–3 = 3 · 10–4 0,02 · M = 3 · 10–4 + 2,7 · 10–3 0,02 · M = 3 · 10–3 M = 0,15 Vlarutan baku = 100 ml = 0,1 L. B. 1.. 20. Uraian Titik ekuivalen adalah titik yang terjadi saat asam tepat habis bereaksi dengan basa. Pada titik ekuivalen, mol ekuivalen asam tepat sama dengan mol ekuivalen basa. Sementara itu, titik akhir titrasi merupakan titik ketika titrasi dihentikan. Titik akhir titrasi dapat berada sebelum atau sesudah titik ekuivalen tercapai. Titik akhir titrasi biasanya dipilih sedekat mungkin dengan titik ekuivalen, yaitu saat terjadi perubahan warna larutan.. Kunci Jawaban dan Pembahasan. ml. (V1 · N1)NH OH = (V2 · N2)HCl 4 V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2. b.. Mol sisa asam = [H+] × Vtotal. Massa H2SO4 dalam larutan baku = mol × Mr = M × V = (M × V) × Mr = (0,15 × 0,1) × 98 = 1,47 Jadi, massa H2SO4 yang terlarut dalam 100 ml larutan baku sebanyak 1,47gram.. 30. Volume Titran. 7 pH titik ekuivalen < 7. 25. Volume Titran. 3.. ml. 2H3PO4 + 3Ca(OH)2 → Ca3(PO4)2 + 6H2O 3. Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 2 mol ekuivalen H3PO4 3. V1 · M1 · n = 2 (V2 · M2 · n) 3. 50 · M1 · 2 = 2 (30 · 0,05 · 3) 3. 100 · M1 = 2 (4,5) 100 · M1 = 6,75 6,75. M1 = 100 M1 = 0,0675 M MCa(OH) = 2. mol V. ⇒ mol = M · V.

(21) Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi dalam 250 ml. Mol dalam 250 ml = V · M = 250 ml · 0,1 M = 25 mmol. Mmol Ca(OH)2 = 0,0675 M · 50 ml Mmol Ca(OH)2 = 3,375 mmol Massa Ca(OH)2 = mol × Mr = 3,375 mmol × Mr = 3,375 mmol × 74 g/mol = 249,75 mg Jadi, massa Ca(OH)2 dalam larutan 249,75 mg. 4.. Massa dalam 250 ml = mmol × Mr = 25 mmol × 122 g/mol = 3.050 mg = 3,05 gram. C6H5COOH + HCl → C6H5COOCl + H2O (V · M · n)C. 6H5COOH. Kadar dalam cuplikan =. = (V · M · n)HCl. 20 · M · 1 = 10 · 0,05 · 1 20 · M = 0,5 M = 0,025 (dalam 20 ml) Konsentrasi dalam 25 ml sama dengan konsentrasi dalam 100 ml. Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2 25 · M1 = 100 · 0,025 M1 = 0,1 (dalam 25 ml). A.. Pilihan Ganda. 1.. Jawaban: e Reaksi netralisasi merupakan reaksi antara asam dengan basa yang menghasilkan air dan garam. HCOOH (asam format) merupakan asam lemah yang dapat dinetralkan dengan basa kuat, misalnya KOH, NaOH, dan Ba(OH)2. Larutan akan menjadi netral jika mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. HNO3 dan HClO4 merupakan asam sehingga tidak dapat digunakan untuk menetralkan HCOOH. 1) mol ekuivalen HCOOH = V · M · n = 50 · 0,01 · 1 = 0,5 2) mol ekuivalen KOH = V · M · n = 15 · 0,1 · 1 = 1,5 3) mol ekuivalen NaOH = V · M · n = 10 · 0,2 · 1 =2 4) mol ekuivalen Ba(OH)2 = V · M · n = 0,5 · 0,5 · 2 = 0,5 Jadi, larutan yang dapat menetralkan 30 ml CH3COOH 0,1 M adalah 0,5 ml Ba(OH)2 0,5 M.. 3,05 g 5g. × 100% = 61%. Kadar asam benzoat dalam cuplikan sebanyak 61%. 5.. Di dalam mulut terdapat bakteri yang menguraikan sisa makanan yang menempel di gigi. Bakteribakteri ini menghasilkan senyawa asam di dalam mulut yang dapat mengakibatkan kerusakan gigi. Sementara itu, pasta gigi mengandung senyawa basa seperti natrium bikarbonat dan kalsium karbonat. Saat kita menggosok gigi menggunakan pasta gigi, senyawa asam di dalam mulut akan dinetralkan oleh senyawa basa dari pasta gigi.. 2.. Jawaban: c VCH. 3COOH. = 15 ml. Valensi CH3COOH = 1 [CH3COOH] = ? VNaOH = 30 ml [NaOH] = 0,1 M Valensi NaOH = 1 (V × M × valensi)CH COOH = (V × M × valensi)NaOH 3. (15 × M × 1) = (30 × 0,1 × 1) 30 × 0,1 × 1. M = 15 × 1 = 0,2 M Jadi, konsentrasi asam yang dititrasi 0,2 M. 3.. Jawaban: d Fenolftalein merupakan indikator asam-basa yang bersifat asam lemah. Fenolftalein dapat mengubah pH larutan jika jumlah yang ditambahkan ke dalam larutan terlalu banyak. Fenolftalein memberikan warna yang berbeda dalam asam dan dalam basa. Fenolftalein tidak berwarna dalam larutan asam dan berwarna merah muda dalam larutan basa. Perubahan warna fenolftalein terjadi pada trayek pH antara 8,2–10,2. Pada titrasi asam kuat dan basa kuat titik ekuivalen terjadi pada pH 7 yang berada pada trayek fenolftalein.. Kimia Kelas XI. 21.

(22) 4.. Jawaban: b Campuran antara larutan asam dan larutan basa akan bersifat netral apabila mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Jumlah mol ekuivalen tiap-tiap larutan sebagai berikut. 1) Mol ekuivalen HCl = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 Mol ekuivalen Mg(OH)2 = 25 · 0,1 · 2 = 5 2). Mol ekuivalen HNO3 = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 Mol ekuivalen Ca(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5. 3). Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,1 · 2 = 5 Mol ekuivalen Ba(OH)2 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5. 4). Mol ekuivalen HCOOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5 Mol ekuivalen KOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25. 5). Mol ekuivalen CH3COOH = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 Mol ekuivalen NaOH = 25 · 0,1 · 1 = 2,5. 7.. [H+] = 6 · 10–3 [H2SO4] =. =. 6 · 10−3 2. = 3 · 10–3. VKOH = 75 ml pH KOH = 11 + log 4 pOH = 14 – (11 + log 4) pOH = 3 – log 4 –log [OH–] = –log 4 · 10–3 [OH–] = 4 · 10–3 [KOH] = [OH–] = 4 · 10–3 Mol KOH = V · M = 75 ml · 4 · 10–3 M = 0,3 mmol. Jawaban: a VKOH = 50 ml pH KOH = 12 + log 5 pOH = 14 – (12 + log 5) = 2 – log 5 –log [OH–] = –log 5 · 10–2 [OH–] = 5 · 10–2 M [OH–] = M KOH = 5 · 10–2 Mol KOH = V · M = 50 ml · 5 · 10–2 M = 2,5 mmol Mol ekuivalen KOH = mmol × n = 2,5 × 1 = 2,5 mmol Larutan KOH 2,5 mmol dapat tepat dinetralkan oleh larutan asam dengan jumlah mol ekuivalen yang sama. 1) 25 ml HCl 0,05 M Mol ekuivalen HCl = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 mmol. Kunci Jawaban dan Pembahasan. [H+ ] 2. Mol H2SO4 = V · M = 75 ml · 3 · 10–3 M = 0,225 mmol. Jadi, konsentrasi larutan asam HX sebesar 0,25 M.. 22. 4. –log [H+] = –log 6 · 10–3. 25 · 0,1 10. 25 ml HNO3 0,05 M Mol ekuivalen HNO3 = 25 · 0,05 · 1 = 1,25 mmol. Jawaban: c VH SO = 75 ml 2. M = 0,25. 2). 50 ml HCN 0,1 M Mol ekuivalen HCN = 50 · 0,1 · 1 = 0,5 mmol. pH H2SO4 = 3 – log 6. 10 · M · 1 = 25 · 0,1 · 1. 6.. 4). 50 ml H2S 0,1 M Mol ekuivalen H2S = 50 · 0,1 · 2 = 10 mmol Jadi, larutan yang dapat tepat menetralkan 50 ml KOH dengan pH 12 + log 5 adalah 25 ml larutan H2SO4 0,05 M.. Jawaban: a (V · M · n)HX = (V · M · n)LOH M=. 25 ml H2SO4 0,05 M Mol ekuivalen H2SO4 = 25 · 0,05 · 2 = 2,5 mmol. 5). Jadi, campuran larutan asam dan basa yang menghasilkan larutan netral terjadi pada campuran 25 ml HNO3 0,1 M + 25 ml Ca(OH)2 0,05 M. 5.. 3). H2SO4 + 2KOH → K2SO4 + 2H2O Mula-mula : 0,225 0,3 – – Reaksi : 0,15 0,3 0,15 0,3 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Setimbang : 0,075 – 0,15 0,3. Vtotal = VH. 2SO4. + VKOH. = (75 + 75) ml = 150 ml [H2SO4]sisa =. mol sisa Vtotal. =. 0,075 mmol 150 ml. = 5 · 10–4. [H+] = [H2SO4] · valensi [H+] = 5 · 10–4 · 2 = 1 · 10–3 pH = –log [H+] = –log (1 · 10–3) = 3 8.. Jawaban: c Bromtimol biru adalah indikator yang mempunyai trayek pada pH antara 3,0–4,6. Bromtimol biru dalam larutan asam berwarna kuning dan.

(23) berubah warna menjadi biru dalam larutan basa. Jadi, perubahan warna yang terjadi pada larutan asam yang dititrasi dengan larutan basa adalah kuning menjadi biru. 9. Jawaban: b Massa KOH = 5,6 gram Mol KOH =. Massa Mr. =. 5,6 g 56 g/mol. 2. = 0,1 mol. 0,1mol. (V · M)KOH = (V · M)HCl 25 · 0,4 = 40 · MHCl MHCl = 0,25 Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan untuk menetralkan 25 ml KOH sebesar 0,25 M. 10. Jawaban: c VH SO = 50 ml 4. 2SO4. = 0,01 M. Mol H2SO4 = M · V = 0,01 M · 50 ml = 0,5 mmol VNaOH = 20 ml MNaOH = 0,05 M Mol NaOH = M · V = 0,05 M · 20 ml = 1 mmol H2SO4. + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O. m : 0,5 1 – – r : 0,5 1 0,5 1 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : – – 0,5 1. Larutan tepat habis bereaksi membentuk larutan netral. Larutan netral mempunyai pH = 7. 11. Jawaban: c Ba(OH)2(aq) + H2SO4(aq) → BaSO4(s) + 2H2O(A) Massa BaSO4 = 1,165 gram Mr BaSO4 = 233 g/mol Mol BaSO4. 1,165 g. 2SO4. VBa(OH) : VH. Molaritas KOH = 0,25 L = 0,4 M KOH + HCl → KCl + H2O. 2. VBa(OH) = 2VH 2. Volume KOH = 250 ml = 0,25 L. MH. 0,1V1 : 0,2V2 = 1 : 1 V1 : 2V2 = 1 : 1 V1 = 2V2. = 233 g/mol = 0,005 mol Perbandingan mol Ba(OH)2 : H2SO4 : BaSO4 =1:1:1 Mol Ba(OH)2 = mol H2SO4 = mol BaSO4 = 0,005 mol Mol Ba(OH)2 : mol H2SO4 = 1 : 1 (V1 · M1 · n1) : (V2 · M2 · n2) = 1 : 1 (V1 · 0,05 · 2) : (V2 · 0,1 · 2) = 1 : 1. 2SO4. = 2VH. 2SO4. : VH SO 2 4. =2:1 Jadi, perbandingan volume Ba(OH) 2 dengan H2SO4 adalah 2 : 1. 12. Jawaban: d massa Na2CO3 = 1,59 gram Mr Na2CO3 = 106 g/mol Mol =. Massa Na 2CO 3 Mr Na 2CO 3. 1,59 g. = 106 g/mol = 0,015 mol Mol ekuivalen Na2CO3 = mol ekuivalen HCl 0,015 mol · valensi = (V · M · valensi)HCl 0,015 mol · 2 = V · M · 1 0,03 mol = 0,15 · M · 1 M = 0,2 Jadi, konsentrasi HCl yang digunakan sebesar 0,2 M. 13. Jawaban: e VHCl = 20 ml pH HCl –log [H+] [H+] [H+]. = 2 – log 2,5 = –log 2,5 · 10–2 = 2,5 · 10–2 = M × valensi. 2,5 · 10–2 = M × 1 M = 2,5 · 10–2 pH KOH = 12 + log 2 pOH = 14 – (12 + log 2) pOH = 2 – log 2 –log [OH–] = –log 2 · 10–2 [OH–] = 2 · 10–2 [OH–] = M × valensi 2 · 10–2 = M × 1 M = 2 · 10–2 HCl + KOH → KCl + H2O (V1 · M1 · n1)HCl = (V2 · M2 · n2)KOH 20 · (2,5 · 10–2) · 1= V2 · (2 · 10–2) · 1 V2 =. 0,5 2 · 10−2. V2 = 25 Jadi, volume KOH yang diperlukan sebanyak 25 ml.. Kimia Kelas XI. 23.

(24) 14. Jawaban: d Mol Ba(OH)2 = V · M = 30 ml · M = (30 · M) mmol Mol H2SO4 = V · M = 20 ml · 0,015 M = 0,3 mmol Ba(OH)2 + H2SO4 → BaSO4 + 2H2O. m : 30 · M 0,3 – – r : 0,3 0,3 0,3 0,6 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : 30 · M – 0,3 – 0,3 0,6. Mol HCl = V · M = 30 ml · 0,04 M = 1,2 mmol Ba(OH)2. +. 2HCl → BaCl2 + 2H2O. m : 30 · M – 0,3 1,2 – – r : 0,6 1,2 0,6 1,2 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : (30 · M – 0,3) – 0,6 – 0,6 1,2. Sisa mol Ba(OH)2 = (30 · M – 0,3) – 0,6 = 0 = 30 · M – 0,9 = 0 Konsentrasi Ba(OH)2: 30 · M – 0,9 = 0 30 · M = 0,9 M = 0,03 Jadi, konsentrasi Ba(OH)2 sebesar 0,03 M. 15. Jawaban: e VCa(OH) = 50 ml 2 MCa(OH) = 0,01 M 2. Mol Ca(OH)2 = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol VHCl = 50 ml MHCl = 0,01 M Mol HCl = V · M = 50 · 0,01 = 0,5 mmol Ca(OH)2 + 2HCl. → CaCl2 + 2H2O. 16. Jawaban: c (V1 · N1)NaOH = (V2 · N2)H. 2SO4. V1 · M1 · n1 = V2 · M2 · n2 mmol1 · n1 = V2 · M2 · n2 mmol1 · 1 = 25 · 0,1 · 2 mmol1 = 5 mmol Mol NaOH = 5 × 10–3 mol Massa NaOH = mol NaOH × Mr NaOH = 5 × 10–3 mol × (23 + 16 + 1) g/mol = 5 × 10–3 mol × 40 g/mol = 0,2 gram Kadar NaOH dalam cuplikan = =. massa NaOH × 100% massa cuplikan 0,2 × 100% = 66,6% 0,3. Jadi, kadar NaOH dalam cuplikan sebanyak 66,6% 17. Jawaban: d H2SO4 → pH = 2 → [H+] = 10–2 M [H2SO4] =. [H+ ] valensi. 10−2 2. =. = 5 · 10–3 M. Mr C3H5(OH)3 = 92 (mol · valensi)C. 3H5(OH)3. = (mol · valensi)H. 2SO4. m: 0,5 0,5 – – r : 0,25 0,5 0,25 0,5 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : 0,25 – 0,25 0,5. Massa C3H5 (OH)3 Mr C3H5 (OH)3. ·1=M·V·2. Massa C3H5 (OH)3 92. = (5 · 10–3) · 4 · 2. Vtotal = VCa(OH) + VHCl. Massa C3H5(OH)3 = 3,68 gram. 2. = (50 + 50) ml = 100 ml MCa(OH) = 2. =. mol sisa Ca(OH)2 Vtotal. 0,25 mmol 100 ml. 10–3 M. = 2,5 · [OH–] = MCa(OH) × valensi 2. = 2,5 · 10–3 · 2 = 5 · 10–3 M. 24. pOH = –log [OH–] = –log (5 × 10–3) = 3 – log 5 pH = 14 – pOH = 14 – (3 – log 5) = 11 + log 5 Jadi, pH larutan hasil campuran tersebut sebesar 11 + log 5.. Kunci Jawaban dan Pembahasan. 18. Jawaban: b Mol H2C2O4·2H2O = =. Massa H2C2O 4 ·2H2O Mr H2C2O 4 ·2H2O. 0,63 g 126 g/mol. = 0,005 mol mol. 0,005 mol. M H2C2O4·2H2O = V = 0,1L = 0,05 M Oleh karena H2C2O4·2H2O dapat menetralkan NaOH maka mol ekuivalen H2C2O4·2H2O = mol ekuivalen NaOH..

(25) Valensi H2C2O4·2H2O = 2 Valensi NaOH = 1 Mol ekuivalen H2C2O4·2H2O = mol ekuivalen NaOH (V1 · M1 · n1)H C O ·2H O = (V2 · M2 · n2)NaOH 2 2 4. 2. 10 · 0,05 · 2 = 5 · M2 · 1 1 = 5 · M2 M2 = 0,2 Konsentrasi NaOH sebesar 0,2 M. Reaksi dengan NaOH tepat mengubah H3PO4 menjadi HPO42–, berarti valensi H3PO4 = 2. H3PO4 → HPO42– + 2H+ Titik ekuivalen antara NaOH dengan H3PO4 saat berubah menjadi ion HPO42–: V1 · M1 · n = V2 · M2 · n 15 · 0,2 · 1 = 20 · M2 · 2 3 = 40 · M2 M2 = 0,075 ≈ 0,07 Jadi, konsentrasi larutan H3PO4 0,07 M. 19. Jawaban: c pH NH4OH = 12 + log 4 pH = 14 – pOH 12 + log 4 = 14 – pOH pOH = 14 – (12 + log 4) pOH = 2 – log 4 –log [OH–] = –log 4 · 10–2 [OH–] = 4 · 10–2 = 0,04 M Misal VNH OH = x ml → mol NH4OH = (0,04 · x) mmol 4. pH campuran = 11 + log 5 pH = 14 – pOH 11 + log 5 = 14 – pOH pOH = 14 – (11 + log 5) pOH = 3 – log 5 –log [OH–] = –log 5 · 10–3 [OH–] = 5 · 10–3 = 0,005 M VHCl = 10 ml MHCl = 0,1 M mol HCl = 10 ml · 0,1 M = 1 mmol NH4OH + HCl. → NH4Cl + H2O. m : 0,04 · x 1 – – r : 1 1 1 1 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : (0,04 · x – 1) – 1 1. mol sisa NH4OH = 0,04 · x – 1 Vtotal = VNH OH + VHCl 4. = (x + 10) ml. [OH–] dalam campuran = [OH–] dalam NH4OH sisa [OH–] sisa =. mol sisa basa Vtotal. (0,04x − 1). 0,005 = (x + 10) 0,005 · x + 0,05 = 0,04x – 1 0,05 + 1 = 0,04x – 0,005x 1,05 = 0,035x 1,05. x = 0,035 = 30 Jadi, volume NH4OH yang ditambahkan sebanyak 30 ml. 20. Jawaban: a Titik ekuivalen titrasi antara CH3COOH 0,1 M (asam lemah) dengan KOH 0,1 M (basa kuat) terjadi pada kisaran pH = 8–10. Indikator yang tepat untuk menunjukkan titik ekuivalen ini adalah fenolftalein karena mempunyai kisaran pH sama dengan titik ekuivalen. 21. Jawaban: a Massa HCOOH = 1,84 gram Mr HCOOH= 46 g/mol VHCOOH = 100 ml = 0,1 L MHCOOH =. g Mr. V. 1,84 g 46 g/mol. = 0,1L = 0,4 M. Massa NaOH = 0,8 gram Mr NaOH= 40 g/mol VNaOH = 100 ml = 0,1 L MNaOH =. g Mr. 0,8 g 40 g/mol. = 0,1L = 0,2 M Misal volume HCOOH yang dibutuhkan untuk membuat 75 ml larutan netral adalah x ml dan volume NaOH adalah (75 – x) ml. Mol HCOOH= mol NaOH (V · M)HCOOH = (V · M)NaOH V. x · 0,4 = (75 – x) · 0,2 0,4x = 15 – 0,2x 0,6x = 15 x = 25 VHCOOH = x = 25 ml Volume NaOH = (75 – x) = (75 – 25) ml = 50 ml Jadi, volume HCOOH dan volume NaOH yang dibutuhkan berturut-turut sebanyak 25 ml dan 50 ml. 22. Jawaban: c Massa R–COOH = 0,11 g = 110 mg VNaOH = 25 ml MNaOH = 0,05 M R–COOH + NaOH → R – COONa + H2O. Kimia Kelas XI. 25.

(26) Mol R–COOH = mol NaOH Mol R–COOH = 25 · 0,05 Mol R–COOH = 1,25 mmol Mol R–COOH = 1,25 mmol =. 25. Jawaban: a pH. Massa Mr 110 mg Mr. 7. Mr = 88 g/mol Mr R–COOH = 88 g/mol Mr R + (Ar C + (2 · Ar O) + Ar H) R + (12 + (12 × 16) + 1) = 88 R = 43 R merupakan alkil yang mempunyai rumus umum CnH2n + 1. Jika Ar C = 12 dan Ar H = 1, untuk Mr sejumlah 43 maka R = C3H7. Jadi, asam organik yang dimaksud adalah C3H7COOH. 23. Jawaban: c Asam dalam cuka merupakan asam lemah berbasa satu, sedangkan NaOH merupakan basa kuat berasam satu. Persamaan reaksi pada peristiwa titrasi tersebut sebagai berikut. CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O Garam yang terbentuk tidak membentuk endapan, tetapi tetap berupa larutan. Garam berasal dari basa kuat dan asam lemah sehingga hasil titrasi bersifat basa (pH > 7). Indikator yang dapat digunakan dalam titrasi adalah fenolftalein. Metil merah akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai. Pada proses titrasi konsentrasi NaOH yang digunakan harus diketahui karena digunakan untuk menentukan konsentrasi titrat. 24. Jawaban: c Reaksi penetralan yang terjadi sebagai berikut. H2SO4 + Ca(OH)2 → CaSO4 + 2H2O Mol ekuivalen H2SO4 = mol ekuivalen Ca(OH)2 (V · M · n)H SO = (V · M · n)Ca(OH) 2. 4. 2. 50 · 0,02 · 2 = 100 · M · 2 2 = 200 · M MCa(OH) = 0,01 2 Pengenceran: V1 · M1 = V2 · M2 20 · M1 = 100 · 0,01 M1 = 0,05 M Mol larutan awal = M · V = 0,05 M · 100 ml = 5 mmol Massa Ca(OH)2 dalam 100 ml larutan awal: 5 mmol · Mr = 5 mmol · 74 g/mol = 370 mg = 0,37 gram. 26. Kunci Jawaban dan Pembahasan. 4 ml Volume Titran. Grafik tersebut menggambarkan perubahan pH pada titrasi basa lemah dengan asam kuat. pH berubah dari pH basa (> 7) ke pH asam (< 7). Titik ekuivalen terjadi pada pH di bawah 7, yaitu antara 7–4. 26. Jawaban: c V KOH = 100 ml pH KOH = 11 pOH = 14 – 11 = 3 –log [OH–] = –log 10–3 [OH–] = 10–3 [KOH] =. [OH− ] valensi. =. 10−3 1. = 10–3 M. Larutan akhir mempunyai pH = 7, berarti terbentuk larutan netral. Reaksi yang terjadi sebagai berikut. CO2(g) + 2KOH(aq) → K2CO3(aq) + H2O(A) 1. mol CO2 yang bereaksi = 2 mol KOH yang bereaksi 1. = 2 × 100 ml × 10–3 M = 0,05 mmol Volume CO2 (25°C, 1 atm) = mol × 22,4 L = 0,05 mol × 22,4 L = 1,12 L Jadi, volume gas CO2 yang dialirkan sebanyak 1,12 L. 27. Jawaban: d Mol KOH = 24,5 ml · 0,02 M = 0,49 mmol Mol C2H5COOH = 20 ml · M = 20 · M mmol C2H5COOH + KOH → C2H5COOK + H2O m : 20 · M 0,49 – – r : 0,49 0,49 0,49 0,49 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : – – 0,49 0,49. Konsentrasi C2H5COOH = 20 · M = 0,49 M=. 0,49 mmol 20 ml. = 0,0245 M.

(27) Konsentrasi C2H5COOH dalam 250 ml larutan: 0,0245 M × 250 ml = 6,125 mmol Massa C2H5COOH dalam cuplikan: n × Mr = 6,125 mmol × 74 g/mol = 453,25 mg = 0,453 gram. 14,3. Jumlah mol Na2CO3 yang bereaksi = y – 0,05 = 0 14,3 y. y=. 100. 28. Jawaban: b ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2 + H2O Mol ZnO : mol HCl = 1 : 2 1. Mol ZnO = 2 × mol HCl 1. =. 1 2. × (500 · 0,1 · 1). Uraian Titrasi asam-basa merupakan reaksi netralisasi asam-basa. Saat asam tepat habis bereaksi dengan basa, mol ekuivalen asam sama dengan mol ekuivalen basa. Oleh karena itu, titrasi asambasa dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu asam atau basa. Asam yang ingin diketahui konsentrasinya direaksikan dengan basa yang sudah diketahui konsentrasinya atau sebaliknya hingga tercapai titik ekuivalen.. 2.. a.. 1. Mol CaCO3 = 2 × mol HCl 1. b.. = 2 × 32 mmol = 16 mmol = 0,016 mol Massa CaCO3= mol × Mr = 0,016 mol × 100 g/mol = 1,6 g. 2. 2. 13 ml · 0,2 M · 1 = 20 ml · M · 2 2,6 = 40 M M = 0,0065 M Jadi, konsentrasi larutan Ba(OH)2 0,065 M.. 1,6 g. 3.. 30. Jawaban: b Mol kristal natrium karbonat =. 14,3 g y g/mol. =. NaCO3·xH2O(s) + H2O(A) → Na2CO3(aq) Jumlah mol larutan HCl yang ditambahkan = V · M = 0,5 L · 0,2 M = 0,1 mol Reaksi penetralan antara Na2CO3 dengan HCl. Na2CO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2CO3(aq) m :. 14,3 y. 0,1. –. Persamaan reaksi penetralan antara larutan asam klorida dengan larutan barium hidroksida sebagai berikut. 2HCl(aq) + Ba(OH)2(aq) → BaCl2(aq) + 2H2O MHCl = 0,2 M VHCl = 13 ml VBa(OH) = 20 ml Mol ekuivalen HCl = mol ekuivalen Ba(OH)2 (V · M · n)HCl = (V · M · n)Ba(OH). Kadar CaCO3 dalam sampel = 2 g × 100% = 80% massa Mr. = 286. B. 1.. = 25 mmol = 0,025 mol Massa ZnO = n × Mr ZnO = 0,025 × 81 = 2,025 ≈ 2 Jadi, massa ZnO sebanyak 2 gram. 29. Jawaban: c CaCO3(s) + 2HCl(aq) → CaCl2(aq) + H2O(aq) + CO2(g) V HCl = 160 ml M HCl = 0,2 M Mol HCl = 160 ml · 0,2 M = 32 mmol. 14,3 0,05. Mr Na2CO3 · xH2O = 286 (2 × Ar Na) + (1 × Ar C) + (3 × Ar O) + (2x × Ar H) + (x × Ar O) = 286 (2 × 23) + (1 × 12) + (3 × 16) + (2x × 1) + (x × 16) = 286 106 + (2x) + (16x) = 286 18x = 180 x = 10. Berat cuplikan = 84 × 0,453 = 0,54 gram. Mol ekuivalen ZnO = 2 × (V · M · n)HCl. = 0,05. –. Larutan natrium hidroksida (NaOH) harus distandardisasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menitrasi agar mengetahui konsentrasi natrium hidroksida yang sebenarnya. Larutan NaOH merupakan larutan yang bersifat higroskopis dan bereaksi dengan karbon dioksida di atmosfer. Hal ini mengakibatkan konsentrasi larutan berubah selama penyimpanan. Oleh karena itu, larutan NaOH harus distandardisasi dengan cara dititrasi menggunakan larutan asam kuat, misal HCl.. r : 0,05 0,1 0,1 0,05 –––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– s : – – 0,1 0,05. Kimia Kelas XI. 27.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis usia menikah dan status pekerjaan yang berhubungan dengan tingkat kecemasan ibu tentang efek samping DPT di wilayah

Definisi: pola defisit dalam hubungan sosial dan interpersonal, merasa tidak nyaman dan kurang mampu untuk membina hubungan akrab, disertai distorsi

Berhubungan dengan suatu objek, dapat berbeda-beda dari yang lebih khusus ke yang lebih umum.

• Diperlukan kualitas material yang baik dan metoda konstruksi yang baik pula untuk membangun sistem sanitasi ini.. • Perlu waktu untuk melatih warga

n  Saripati

Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut: (1) bagi siswa, dapat menggunakan aplikasi kuis dengan berbagai perangkat sehingga lebih memudahkan siswa untuk

“Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang

Mahasiswa dapat memahami dan menerapkan teknik korelasi yang mencakup ko- relasi product moment, korelasi rank order, dan korelasi kontingensi dalam peng- olahan