• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEKUATAN LELAH STRUKTUR SISTEM PENGAIT PINTU BELAKANG PESAWAT TERBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KEKUATAN LELAH STRUKTUR SISTEM PENGAIT PINTU BELAKANG PESAWAT TERBANG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Perlemuan Ilmiah Sains Materi III

Serpong,

20 -21 Oktober 1998

ISSN 1410-2897

ANALISIS KEKUATAN LELAH STRUKTUR

SISTEM PENGAIT PINTU BELAKANG PESAWAT TERBANG

Hary Soebagyo., Andi Muhdiar Kadir

lupT -LUK BPP Teknologi

21JPT -LUK BPP Teknologi

ABSTRAK

ANALISIS KEKUATAN LELAH STRUKTUR SISTEM PENGAIT PINTU BELAKANG PESAWAT TERBANG. Pesawat terbang sipil daD militer untuk misi tertentu biasanya mempunyai pintu belakang (ramp door). Struktur sistem pengait dari pintu belakang pesawat terbang dalam operasinya banyak mengalami beban dinamis akibat dari berat pintunya sendiri daD muatannya. Disisi lain, struktur sistem pengait tersebut tidak boleh mengalami gagal fungsi akibat adanya kelelahan material saat beroperasi, dimana hat ini dapat mengancam keselamatan pengguna jasa penerbangan. Oleh karena itu uji kelelahan perlu dilakukan terhadap struktur tersebut untuk menjamin keandalannya. Makalah ir\i membahas metode daD analisis hasil pengujian kelelahan dari 3 jenis struktur sistem pengait pintu belakang pesawat terbang dengan material AI 2024 -T351. Hasil pengujian menunjukkan bahwa umur lelah yang tinggi terjadi pada struktur sistem pengait yang mempunyai desain hook structure dengan stiffenemya sesumbu dengan arah beban daD luas penampang efektipnya yang menerima beban tersebut.

ABSTRACT

FATIGUE ANALYSIS OF HOOK STRUCTURE OF AIRCRAFT RAMP DOOR. The civil and military aircraft's for particular purpose usually have a ramp door. The hook structure of aircraft ramp door undergoes many dynamic loads due to its weight and payload during in service. Beside that, the structure may not fail under material fatigue, which is going to be the safety thread for the passenger. Therefore, the fatigue test of this hook structure should be performed to insure its reliability. T his paper discusses the test method and analysis of three types of hook structure system made of AI 2024- T351. The test result shows that the maximum fatigue life occurred in the hook structure which stiffener coincide with respect to the load direction and the effective of hook cross section area.

PENDAHULUAN

Salah satu struktur pesawat terbang yang

didesain

den~ konsep

safe life adaIah struktur sistem

pengait pinto belakang (ramp door). Hal ini didasarkan

pada fungsi dan dimensi struktumya

dimana fungsinya

sangat penting untuk menahan berat pinto belakang,

sedangkan

struktumya relatip kecil (proses

penjalaran

retak solit dipantau dengan baik).

Dalam makalah ini akan dibahas masalah

metode daD analisis basil pengujian kelelahan daTi

struktur sistem pengait dari pinto belakang pesawat

terbang.

KELELABAN PABA MATERIAL KONSTRUKSI

Penerapan konsep kelelahan sangat erat

hubungannya dengan penerapan filosofi desain safe life yang cendenmg menitik beratkan pada jumlah siklus atau umur suatu struktur sampai awal terjadinya kerusakan, sedangkan penerapan konsep mekanika patah sangat berkaitan dengan penerapan filosofi desain fail safe atau damage tolerance. Walaupun dewasa ini aplikasi konsep damage tolerance banyak dipakai dalam mendesain struktur pesawat terbang, tetapi tidak pada semua struktur pesawat pesawat terbang dapat didesain dengan menggunakan konsep damage tolerance.

Bagian struktur pesawat terbang yang tidak didesain dengan konsep safe life atau tidak meng-ijinkan terjadinya retak selama umur pengoperasian pesawat terbang tersebut sehingga jika terjadi cacat retak lelah maka langsung diganti. Desain struktur tersebut tentunya menggunakan konsep kelelahan dimana didasarkan pada umur mulai terjadi retak sehingga umur desainnya dibuat sebelum retak awal terjadi.

Salah satu faktor penting daTi perencanaan

kekuatan mekanis struktur J>esawat

terbang adalah

faktor ketahanan lelah. Penerapan konsep kelelahan

bermanfaat dalam meramalkan umur pemakaian

sebelum struktur tersebut mengalami kerusakan

sehingga hat yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Kelelahan yang terjadi pada material struktur

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tegangan utama

daD amplitudo tegangan yang bekerja, jenis

(2)

pem-bebanan, frekuensi, temperatur, kondisi lingkungan, proses pembuatan, perlakuan panas, proses pabrikasi, dimensi, kekasaran permukaan, bentuk serta tegangan dalam atau tegangan sisa. Disamping faktor-faktor tersebut diatas ketahanan lelah suatu material struktur juga sangat ditentukan oleh kondisi siklus yang direncanakan yaitu siklus rendah atau siklus tinggi.

Pemilihan jenis siklus ini didasarkan pada tingkat keandalan dari produk yang ingin dibuat dan hal ini akan mempengarohi terhadap faktor ekonomi seperti masalah pemilihan material, proses ataupun jaminan motu. Pembebanan dengan siklus tinggi dimaksudkan bahwa beban maksimum yang bekerja pada stmktur tidak akan pernah lwih tinggi dari kekuatan kelelahan struktur tersebut. Sedangkan pembebanan siklus rendah berarti tegangan yang bekerja pada struktur untuk jumlah siklus tertentu dapat lebih tinggi dari' kekuatan kelelahannya tetapi tanpa mempersingkat umur pemakaiannya. Untuk menerapkan siklus tinggi atau rendah maka diperlukan data bempa karakteristik kelelahan material. Hal ini dapat dipenuhi dengan membuat diagram S-N yang ditunjukkan secara skematik dalam gambar 1. Diagram S-N ialah diagram atau grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan dengan jumlah sikIus pembebanan. Diagram S-N ini dibuat dengan melakukan pengujian terhadap beberapa benda uji dengan tingkat pembebanan yang berlainan. Dari kurva ini dapat diperoleh distribusi kemungkinan untuk kekuatan lelah (A) dan distribusi kemungkinan untuk jumlah siklus/umur (B).

saja ~gkan pada material Aluminium tidak berlaku karena material aluminium tidak mempunyai kondisi distribusi A (umur tidak terbatas). Karena itu maka pada material aluminium hanya mempunyai kondisi distribusi B (umur terbatas).

PEN GUJIAN

Benda Uji

Benda Uji daIam pengujian ini lnempakan bentuk yang sarna dengan keadaan sebenarnya (cut-out) dilapangan. Benda Uji terdiri dari dua komponen yaitu port fitting dan hook structure. Benda Uji terdiri 3 buah bentuk yang berbeda. Material Benda Uji adaIah AI 2024 -T351 dengan spesifikasi sebagai berikut : ..cnIlt= 427Mpa.. ayield= 324 MPa

..E=73776Mpa ..8=6% ..G=27580MPa

Luas penampang kritis dari struktur gsrem pengait adalah: ~tiI hook structure = 196 mm2

~portfitting = 192 mm2 Metode Pengujian

Metode pengujian secara eksperimental di-lakukan terhadap Benda Uji dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan Benda Uji terhadap beban dinamis. Peralatan uji yang digunakan antara lain mesin uji tarik servohidraulik kapasitas 63 kN beserta kontrol elektronik.

Uji kelelahan ini menggunakan beban uji am. plitudo konstan dengan Fmaks.= 17,65 kN atau O'~ = 89 MPa. Rasio, R = 0,05 dan frekwensi pengujian 10Hz.

'-- Log siklus (N) ~

Gambar Diagram S -N

Perencanaan yang menerapkan siklus tinggi maupun menggunakan distribusi A karena menyangkut kekuatan lelah daIam jumlah siklus yang ~. Distribusi ini sangat penting dipakai untuk perencanaan batas kelelahan (fatigue limit). Bila tegangan distribusi yang bekerja lebih kecil dari tegangan distribusi kekuatan maka struktur tersebut tidak akan mengaIami kemsakan. Sedangkan jika tegangan distribusi yang bekerja lebih besar dari tegangan distribusi kekuatan maka pada stroktur akan terjadi kemungkinan kerusakan. Istilah

(3)

Prosiding Pertemuan llmiah Sains Materi III

Serpong,

20 -21 Oktober 1998

ISSN 1410-2897

Tabel 1. Hasil uji dinamis

Fmin (N) 880 Frek (Hz) 10 II) Siklus

~

13 No" B.U I Fmax (N) 1 2 17615 17615 17615 II I 880

1-;;;-

79 3 III 10 60

Karena benda uji yang digunakan adalah dari

bahan aluminium maka berdasarkan

gambar 1, kondisi

distribusi yang terjadi adalah kondisi B (umur terbatas)

Urutan pengujian adalah

sebagai

berikut :

.inspeksi awal terhadap

Benda Uji

.Optimasi

mesin

uji

.Pemasangan Benda Uji pada mesin uji

.Pelaksanaan pengujian

.Analisis

basil uji

Test set-up clan sistem pengujian ditunjukkan

seperti gambar 3, sedangkan

skets Benda Uji dan arab

pembebanan

dapat

ditunjukkan pada gambar

4.

dalam menjadi sangat

besar (Rumus Moment, M=F.L ,

L sangat besar)

dimana diketahui bahwa peningkatan

tegangan

kerja yang tinggi mengakibatkan

nilai faktor

konsentrasi

tegangan yang tinggi dan dapat

menye-babkan

ketahanan

lelah menjadi menurnn.

Dari gambar lokasi daD permukaan patahan

juga dapat diketahui bahwa arab patahan cenderung

tegak lurns dengan

arab broaD (tarik murni). Dari tabel

1 juga dapat diketahui bahwa Benda Uji no II dan III

mem-punyai umur lelah yang relatip tinggi yaitu 79

ribu siklus un~ Benda Uji II dan 60 ribu siklus untuk

Benda Uji III. Hal ini disebabkan

oleh posisi stiffener

hook structure dati krona Benda Uji ini cenderung

segaris alan satu sumbu dengan arab pembebanan

Gambar 4. Skets Benda Uji daD arab pembebanan

HASH. un DAN DISKUSI

Gambar 5 : Patahan hook str. B.U 1 Hasil pengujian terhadap ke 3 buah Benda Uji

dapat dilihat dalam tabel I. Ketiga Benda Uji mengaiami patah (failure) daD mempunyai basil yang berbeda walaupun dengan beban uji yang sarna. Dengan patahnya semua benda uji tersebut, terbukti bahwa kondisi distribusi yang terjadi adalah kondisi B (umur terbatas) karena bahan benda uji adalah aluminium. Perbedaan umur ini lebih dominan dipengaruhi oleh faktor desain.

Dari Tabel I terlihat bahwa Benda Uji I mem-punyai umur lelah yang lebih kecil dari yang lainnya. yaitu: 13.000 siklus. Hal ini disebabkan oleh pengaruh posisi stiffener hook structure yang cenderung arahnya menjauhi arab pembebanan, dimana hat ini meng-akibatkan defleksi total bertambah besar akibat jarak antara titik pembebanan dengan stiffener lebih besar sehingga tegangan yang diterima oleh penampang kritis hook .\'tructure tersebut terutama permukaan bagian

Gambar 6 : Profil patahan hook str. B.U 1

(4)

cendenmg segaris (M=F.L, dirnana L sangat kecil). Dari gambar lokasi daD permukaan patahan Benda Uji II (gambar 6 dan 7) terlihat bahwa akibat tegangan yang terjadi pada permukaan bagian dalam daTi Benda Uji II relatip kecil maka masih sempat mengalarni penjalaran retak sarnpai panjang terentu sebelurn mengalami patah statik.

Dari gambar lokasi dari permukaan patahan Benda Uji III (gambar 8 dan 9) terlihat bahwa akibat dimensi lebar dari hook structure sedikit lebih besar dari Benda Uji I maka arab patahan mengarab agak keatas. Dalam pengujian ini fracture toughness daD per-hitungan tegangan setempat tidak dibahas, sebab penjalaran retak (crack growth) dan tegangan kerja

Gambar 7 Patahan hook str B.U 2

Gambar 9. Patahan hook str. B.U 3

Gambar 8. Profit patahan hook str. B.O 2

Gambar 10 : Profil patahan hook str. B.U')

menggunakan

strain gages

tidak dipantau karena yang

diprioritaskan adalah ketahanan

lelahnya <fatigue life)

saja, dimana yang menjadi referensinya

adalah umur

lelah.

dimana detleksi total relatip kecil, sehingga tegangan yang bekelja pada penampang kritis menjadi relatip kecil karena terdis-tribusi ke c'itiffener hook .\'tructure. Ini mengindikasikan bahwa tegangan kerja daD faktor intensitas tegangan yang bekelja pada bagian dalam dari hook lebih kecil dari Benda Uji I sehingga mempunyai ketahanan lelah yang lebih tinggi.

Hal ini juga tampak pada lokasi patahan Benda Uji II daD III dirnana arnh patahan tidak lagi tegak lurns dengan arab beban seperti halnya pada pada Benda Uji I tetapi agak berpindah kearah bawah untuk Benda Uji II daD keatas untuk Benda Uji III sehingga luas permukaan patahan lebih besar.

Hal ini juga menunjukkan bahwa tegangan yang bekelja pada Benda Uji II dan III relatip lebih kecil dibandingkan dengan Benda Uji I dan sedikit mengalarni tegangan geser akibat jarak sumbu pembebanan yang

(5)

Prosiding Pertemuan llmiah Sains Materi III

Serpong,

20 -21 Oktober 1998

ISSN 1410-2897

DAFfAR PUSTAKA

KESIMPULAN

Desain struktur pengait pintu belakang pesawat terbang dengan stiffener yang segaris atau satu sumbu dengan arab pembebanan memberikan ketahanan lelah yang tinggi. Karena itu maka penentuan arab stiffener pads hook structure daTi suatu struktur yang meng-alami beban dinamis sangat penting untuk diper-timbangkan.

UCAPAN TERIMA KASm

Ucapan terima-kasih penulis sampaikan kepada rekan-rekan dari UPT -LUK dan PT.IPTN atas bantuan daD kerjasamanya sehingga pengujian ini dapat berlangsung dengan baik.

[1). BHRUN,

E.F, "Analysis

and design

offlightvehicle

structures", S.R Jacobs

and Associates

Inc., USA,

1973

[2). DIETER DENGEL, "Die arc. sin""P

-Transfor-mation -ein einfaches Verfahren

zur geplanter

Wohlerversuche",

Journal of Materials

Technol-ogy 6 Jahrgang,

Aug. 1975

[3). DOBROVOLSKY, Vet.

at, "Machine

Ele-ments", Foreign Languages Publishing House,

Moscow

[4). HOWARD

E. BOYER. "Atlas of Fatigue Curves",

American Society for Metal, Metals Park, Ohio

44073

[5). UTAMA H. P., "Kelelahan dan Mekanika

'Retakan",

UPT-LUK

BPP

Teknologi

PUSPIPTEK

Serpong,,1994.

Gambar

Gambar  4.  Skets  Benda  Uji  daD arab pembebanan
Gambar 10 :  Profil  patahan hook str. B.U')

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok tikus yang diberi kecambah kacang hijau (kelompok P1 dan P2) memiliki kadar MDA jaringan hati lebih rendah dan signifi kan daripada kelompok tikus yang diberi pakan

Untuk itu penulis menyarankan agar perusahaan perlu memeperhatikan komposisi struktur modal, yaitu antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, karena besar kecilnya

Tesis dengan judul : JIHAD PERSPEKTIF AL-QUR’AN ( Reaktualisasi Konsep Jihad Sayyid Quthb Dalam Tafsir Fi&gt; Z{ila&gt;l al-Qur’a&gt;n ), yang ditulis oleh SUPARDIYANTO (NIM :

Ketua Program Studi Magister Manajemen Universitas Mercu Buana, menugaskan kepada dosen-dosen yang tercantum dalam Lampiran Surat Tugas ini, menjadi Dosen Pembimbing

Fungsi konjungsi intrakalimat berdasarkan penanda pertalian semantik (makna) yang ditemukan meliputi makna penjumlahan, pertentangan, pemilihan, cara, alat, atributif,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, citra merek, dan persepsi harga terhadap kepuasan pelanggan Yamaha N-max. Populasi dalam

Membantu Ketua Tim Pelaksana didalam mengevaluasi, men5rusun dan mengajukan rancangan perubahan danf atau penyempurnaan ketentuan petunjuk pelaksanaan

Dalam keadaan gawat darurat di mana harus segera dilakukan tindakan medis pada pasien yang tidak sadar dan tidak didampingi pasien, tidak perlu persetujuan dari siapapun (pasal